PROPOSAL PENELITIAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Bahasa
Indonesia Semester Dua yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur
Fauzan Ahmad, M.A.
Disusun oleh :
Deviana Musyafa
(24010119130059)
Disetujui oleh
Dosen Pembimbing
NIP. _________________
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
dengan baik.
Siswa SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan” ini disusun untuk memenuhi nilai
mata kuliah Bahasa Indonesia semester genap serta untuk memberikan rincian dan
menyadari jika karya tulis ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, tim penulis
menerima segala saran dan kritik terhadap proposal ini dengan harapan proposal
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
dengan apa yang mereka harapkan. Selain itu, belajar juga berperan penting
hasil belajar. Dengan ini, manusia dapat menggunakan ilmu tersebut untuk
kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan. Berhasil dan gagalnya
dilakukan siswa.
Secara umum dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu upaya yang
1
perhatian terhadap informasi yang diperoleh seseorang selama periode
belajar.
siswa tidak berkonsentrasi dalam belajar, maka siswa tersebut sulit menyerap
materi yang disampaikan oleh guru, maka siswa tersebut bisa menyerap ilmu
dalam proses belajar. Manusia tidak akan mampu mempelajari sesuatu kalau
satunya adalah rasa lapar. Gejala seperti ini biasanya terjadi pada siswa atau
Selain itu, rasa lapar juga dapat menyerang anak yang sudah sarapan.
makanan tersebut cukup untuk pasokan energi dan mengandung nutrisi yang
hipoglekimia, yaitu rendahnya kadar gula dalam darah. Hal ini menyebabkan
tubuh lemah karena tiadanya suplai energi. Jika hal tersebut terjadi, maka
2
terakhir yang masuk ke dalam tubuh adalah makan malam pukul 19.00.
dibutuhkan tubuh anak atau tidak. Beberapa zat makanan yang diperlukan
oleh tubuh di pagi hari adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral atau yang biasa disebut dengan makanan empat sehat lima sempurna.
Dengan mengonsumsi makanan di pagi hari secara tepat dan benar, yaitu
makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan zat gizi, para siswa
dapat lebih fokus, menunjang proses berpikir mereka, dan menyerap materi
dalam proses belajar. Pada kesempatan ini, penulis tertarik untuk menguji
keterkaitan antara sarapan dengan konsentrasi belajar siswa. Maka dari itu,
3
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
terhadap anak-anaknya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sarapan
1. Pengertian Sarapan
Kata sarapan berasal dari kata ‘sarap’ yang diberi akhiran -an. Kata
sarap atau menyarap adalah kata kerja yang berarti makan sesuatu pada
diberi akhiran -an menjadi kata benda, sarapan memiliki arti makanan
dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan makanan
(Almatsier, 2004).
aktivitas dengan baik. Pada pagi hari, tubuh membutuhkan asupan energi
aktivitas. Oleh karena itu, setiap orang sangat disarankan untuk sarapan
fisik pada hari itu. Sarapan sehat mengandung unsur empat sehat lima
5
menghadapi segala aktivitas dengan amunisi yang lengkap (Khomsan,
2002).
melakukan aktivitas terutama pada proses belajar karena pada malam hari
(Moehji, 2009).
Sarapan pagi menjadi sangat penting, karena kadar gula dalam darah
akan menurun sekitar dua jam setelah seseorang bangun tidur. Jika anak
tidak sarapan,dia biasanya akan merasa lemas atau lesu sebelum tengah
hari karena gula darah dalam tubuh sudah menurun (Yusnalaini, 2004).
Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan pada pagi hari. Sarapan
pagi mempunyai peranan penting bagi anak. Anak yang terbiasa sarapan
pagi akan mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada anak yang
tidak terbiasa sarapan pagi. Sarapan pagi bagi anak akan memacu
2003).
Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi
hari, waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul
6
kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan
yang memiliki kadar serat tinggi dengan protein yang cukup namun
dengan kadar lemak rendah. Selain itu, mengonsumsi protein dan kadar
serat yang tinggi juga dapat membuat seseorang tetap merasa kenyang
karena akan merangsang glukosa dan mikro nutrient dalam otak yang
dimakan pada pagi hari sebelum beraktivitas, yang terdiri dari makanan
pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan, jumlah yang dimakan
kurang dari 1/3 dari makanan sehari. Sarapan biasanya dilakukan secara
memiliki dua definisi, yaitu kata benda yakni makanan yang dikonsumsi
7
2. Fungsi Sarapan
tubuh, yaitu sebagai pemberi pasokan energi dan sumber tenaga untuk
categories: the need for food materials to supply energy, the need for
food materials to build and maintain the cells and tissues, and the need
Menurut ahli gizi dari akademi gizi Bogor, Tutu Soenardi, sarapan
3. Manfaat Sarapan
8
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, ternyata
dikatakan oleh Drajat Marianto phD, seorang pakar gizi dari Institut
sebagai penyedia bahan bakar dan zat gizi untuk berpikir dan
melemah.
keadaan emosi anak cenderung baik, dan anak menjadi lebih percaya diri.
9
memusatkan pikiran untuk belajar, meningkatkan kemampuan fisik, dan
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar dan dalam.
Kedua bagian tubuh tersebut harus dijaga dan dipelihara dengan baik
Zat gizi sendiri merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
lemak. Ketiga zat itu disebut dengan zat tenaga. Di sisi lain, ada juga zat
yang bernama zat pengatur. Zat ini berupa lemak, vitamin, dan mineral.
di antaranya:
10
a. Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-
dari olahan bahan pangan tersebut adalah mie, bihun, roti, tepung-
pada minyak, margarine, santan, kulit ayam, kulit bebek, dan lemak
menjadi gemuk.
bijian.
e. Serat sangat baik untuk kesehatan karena membuat perut terasa lebih
11
Selain zat-zat yang telah disebutkan, air juga memiliki peranan
sumber air yang nyata berupa air dan minuman lain, hampir semua
bahwa pola makanan yang sehat adalah mengikuti pola makanan dan
seimbang, yaitu mengandung enam jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
mengandung zat-zat gizi yang telah disebutkan di atas. Selain itu, sarapan
pagi harus dilakukan dengan seimbang karena sarap bukan hanya sekadar
pengganjal perut.
Menurut seorang pakar gizi Dr. Leane, M.Sc., menu sarapan untuk
pengolahan di lambung, kadar gula darah akan naik. Kenaikan kadar gula
ini hanya dapat bertahan sekitar dua jam, tak heran jika anak yang sedang
belajar lekas merasa lapar. Kebutuhan karbohidrat dalam diri anak sekitar
12
45-55% dari seluruh kebutuhan kalori. Asupan karbohidrat saja tidak
cukup, sehingga harus disertai asupan protein. Sekitar 50% dari asupan
protein yang diubah menjadi gula darah akan mampu bertahan hingga
rasa kenyang dalam waktu yang cukup lama. Lemak juga tidak boleh
yang efisien walaupun hanya sedikit saja yang diubah menjadi gula
darah. Di sisi lain, perhatikan juga vitamin dan mineral yang dikonsumsi
pertumbuhan anak.
penuh karena ini memaksa oksigen dalam tubuh tersedot k rongga perut
untuk mengurai makanan. Tidak heran jika setelah perut terisi makanan,
drastis.
B. Konsentrasi Belajar
13
oleh Drs. H Mursal, konsentrasi merupakan pemusatan fungsi jiwa
The Liang Gie melalui bukunya yang berjudul “Cara Belajar yang
tidak berhubungan.
as a result of experience.”
14
c. Howard K. Kingsley mengemukakan definisi belajar, yaitu,
laku yang relatif menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.
15
g. Arno F. Wittig melalui bukunya Psychology of Learning
dan terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu
sekeliling siswa.
16
Bertolak dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas, secara
laku individu yang relatif menetap dan merupakan hasil pengalaman serta
bahwa inti dari belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari
17
seorang siswa berada dalam kondisi alfa atau rileks tanpa stres ditandai
membuat Anda tak mampu mencerna apa yang dijabarkan guru (Hendra
Surya, 2009:21).
2. Tipe-tipe Belajar
memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik
dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan
pengetahuan.
18
prinsip, konsep, dan generalisasi, misal belajar matematika, tauhid,
dan kimia.
19
untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-
baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan
arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa
lapangan.
Selain dari tipe-tipe belajar yang telah dipaparkan di atas, ada pula
yang mengatakan bahwa cara atau gaya belajar termasuk dalam tipe-tipe
20
belajar. Gaya belajar tersebut dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu
a. Visual
penglihatannya.
b. Auditory
c. Kinestetik
pergerakan pada saat belajar, tidak bisa diam di suatu tempat, dan
tidak bisa duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama. Ia
gerakan.
Ketiga tipe tersebut biasanya dimiliki oleh setiap orang, hanya saja ada
salah satu dari ketiga tipe tersebut yang paling dominan pada diri
seseorang.
21
Tipe-tipe belajar di atas perlu diketahui dan diperhatikan oleh guru
Tanpa konsentrasi, kita tidak akan bisa mengingat dan mengerti terhadap
sesuatu.
antaranya:
a. Faktor internal, yaitu faktor yang timbul dari dalam individu, seperti
tekad yang kurang kuat untuk belajar, sifat emosi, reaksi terhadap
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang bersumber dari luar diri individu,
22
atau jalan, tidak tersedianya alat-alat yang diperlukan, kondisi meja
atau kursi, suhu ruangan, cara menyusun jadwal, dan urutan belajar.
Dalam buku karangan The Liang Gie yang berjudul Cara Belajar
konsentrasi, yaitu:
keras, udara yang panas, atau bentuk meja dan kursi yang kurang
nyaman dipakai.
dalam pikiran.
23
langsung bisa memengaruhi konsentrasi belajar karena keduanya
yaitu:
belajar.
2) Faktor-faktor sosial
1) Faktor fisiologis
24
kurangnya tonus jasmani yang memiliki pengaruh berupa
2) Faktor psikologis
a) Perhatian
b) Pengamatan
c) Tanggapan
d) Fantasi
e) Ingatan
f) Berpikir
g) Perasaan
h) Motif-motif
i) Intelegensi
j) Bakat
a. Faktor internal
25
1) Aspek fisiologis
dan pendengaran.
2) Aspek psikologis
b) Sikap siswa
c) Bakat siswa
d) Motivasi siswa
e) Minat siswa
b. Faktor eksternal
26
dan teman-teman sekelas, serta lingkungan sosial tempat tinggal
belajar siswa.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan pada Kamis, 3 Juni 2021, di SMA Negeri 1
1. Kertas
2. Printer
C. Cara Kerja
Sampel yang diambil peneliti pada penelitian kali ini berjumlah tiga
puluh orang.
kuisioner. Lembar kuisioner boleh diambil oleh siapa saja yang berada di
28
6. Data hasil pengelompokkan yang disajikan dalam bentuk table kemudian
F
P= ×100%
N
Keterangan :
P = Angka persentase
product moment, yaitu alat uji statistik yang digunakan untuk menguji
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy = 2 2
¿¿
√{N ∑ X −( ∑ X ) ¿}¿ ¿ ¿
Keterangan:
ΣX = Jumlah skor X
ΣY = Jumlah skor Y
29
8. Langkah selanjutnya, peneliti memberikan interpretasi secara kasar atau
a. Besar “r” product moment (rxy) adalah 0,00-0,20. Jika nilai rxy berada
b. Besar “r” product moment (rxy) adalah 0,21-0,40. Jika nilai rxy berada
c. Besar “r” product moment (rxy) adalah 0,41-0,60. Jika nilai rxy berada
d. Besar “r” product moment (rxy) adalah 0,61-0,80. Jika nilai rxy berada
e. Besar “r” product moment (rxy) adalah 0,81-1,00. Jika nilai rxy berada
30
BAB IV
ANGGARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN
A. Anggaran Biaya
B. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
4 5 6
1 Mencari referensi
2 Mencari tempat penelitian
3 Mencari responden
6 Pencarian peralatan
7 Penelitian
31
DAFTAR PUSTAKA
D. Wilson, Eva, dkk. 1967. Principles of Nutrition. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
Gie, The Liang. 1977. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Istianah. 2008. “Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas VIII
Sekolah Menegah Pertama Negeri 20 Bekasi”, (Online),
(https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7293/1/ISTIA
NAH%202-FITK, diakses 28 April 2021)
Listiani, Lia. 2015. “Artikel Pentingnya Pemberian Sarapan Pagi Pada Anak Usia
Sekolah”, (Online), (http://kliniklialistiani.blogspot.com/2015/12/artikel-
pentingnya-pemberian-sarapan.html, diakses 28 April 2021)
Maddox, Harry. 1963. How to Study. London: Pan Books.
Mason, R.D & Douglas A. Lind. 1996. Teknik Statistik Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Ramlah. 2015. “Pengaruh Kemampuan Mengingat terhadap Hasil Belajar IPA
Peserta Didik Kelas VI MI An-Nashar Makassar”, (Online),
(http://repositori.uin-alauddin.ac.id/2587/1/Ramlah.pdf, diakses 28 April
2021)
Riana. 2017. “Segudang Manfaat Sarapan Menurut Para Ahli”, (Online),
(https://m.jitunews.com/read/53054/segudang-manfaat-sarapan-menurut-
para-ahli, 28 April 2021)
Sadriadi. 2011. “Korelasi Product Moment (Product Moment Correlation)”,
(Online),
(https://www.academia.edu/11455353/Korelasi_Product_Moment_Product
_Moment_Correlation_Oleh_Sadriadi_10911005042, diakses 28 April
2021)
Usman, H. dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta:
Bumi Aksara.
32