Anda di halaman 1dari 8

Hukum menggunakan narkoba untuk pengobatan dalam islam

Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam keadaan darurat. Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata, “Narkoba sama halnya dengan zat yang memabukkan
diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat yang dapat menghilangkan
akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan” (Majmu’ Al Fatawa, 34: 204).

Dari ulama Hanafiyah, Ibnu ‘Abidin berkata, “Al banj (obat bius) dan semacamnya dari benda
padat diharamkan jika dimaksudkan untuk mabuk-mabukkan dan itu ketika dikonsumsi banyak.
Dan beda halnya jika dikonsumsi sedikit seperti untuk pengobatan”.
Dari ulama Malikiyah, Ibnu Farhun berkata, “Adapun narkoba (ganja), maka hendaklah yang
mengkonsumsinya dikenai hukuman sesuai dengan keputusan hakim karena narkoba jelas
menutupi akal”.
adang beberapa jenis obat-obatan yang termasuk dalam napza atau narkoba dibutuhkan bagi
orang sakit untuk mengobati luka atau untuk meredam rasa sakit. Ini adalah keadaan darurat.
Dan dalam keadaan tersebut masih dibolehkan mengingat kaedah yang sering dikemukakan oleh
para ulama,

‫الضرورة تبيح المحظورات‬

“Keadaan darurat membolehkan sesuatu yang terlarang”

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Seandainya dibutuhkan untuk mengkonsumsi sebagian


narkoba untuk meredam rasa sakit ketika mengamputasi tangan, maka ada dua pendapat di
kalangan Syafi’iyah. Yang tepat adalah dibolehkan.”

Al Khotib Asy Syarbini dari kalangan Syafi’iyah berkata, “Boleh menggunakan sejenis napza
dalam pengobatan ketika tidak didapati obat lainnya walau nantinya menimbulkan efek
memabukkan karena kondisi ini adalah kondisi darurat”

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/9077-narkoba-dalam-pandangan-islam.html


Jenis-Jenis Narkotika

Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk
ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat
penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD,
Mushroom.

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol
atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).

Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun)
harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi
pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).

1. OPIAT atau Opium (candu)

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).

     Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)


     Menimbulkan semangat
     Merasa waktu berjalan lambat
      Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
     Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)
      Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

1. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke
dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

     Menimbulkan euforia.
      Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
      Kebingungan (konfusi)
      Berkeringat
     Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
     Gelisah dan perubahan suasana hati.
      Mulut kering dan warna muka berubah.

1. HEROIN atau Putaw

Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara
kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%.
Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan
(street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada
morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa
menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

     Denyut nadi melambat.


     Tekanan darah menurun.
     Otot-otot menjadi lemas/relaks.
     Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
     Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
     Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
     Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
     Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung
berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.Jika
sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau
singkat

1. GANJA atau Kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat
utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan
cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

 Denyut jantung atau nadi lebih cepat.


 Mulut dan tenggorokan kering.
 Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
 Sulit mengingat sesuatu kejadian.
 Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
 Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
 Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.
 Gangguan kebiasaan tidur.
 Sensitif dan gelisah.
 Berkeringat.
 Berfantasi
 Selera makan bertambah.

1. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk
kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga
yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan
lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
Ø  Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.

Ø  Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga

Ø  timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.

Ø  Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama

Ø  kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).

Ø  Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.

Ø  Diafragma mata melebar dan demam.

Ø  Disorientasi.

Ø  Depresi.

Ø  Pusing

Ø  Panik dan rasa takut berlebihan.

Ø  Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan    kemudian.

Ø  Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

1. KOKAIN

Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base).
Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa
bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust,
snow, charlie, srepet, salju, putih.

Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa
bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.
https://hazrilmadridista.wordpress.com/2013/12/28/karya-tulis-ilmiah-tentang-narkoba/

narkoba, seperti yang kita tahu di Indonesia adalah ilegal, namun dengan resep dokter dan
pengawasan, beberapa jenis narkotika ternyata memiliki manfaat yang bisa digunakan di bidang
medis, yaitu : 1. LSD : mengobati ketergantungan, perawatan untuk depresi dan menghentikan
sakit kepala. Dalam Spring Grove State Hospital di Maryland, para peneliti memberikan LSD
kepada pasien kanker akut untuk melihat apakah dapat membantu mengurangi kecemasan. 1/3
dari pasien berkurang rasa tegang, depresi, takut kematian dan kesakitannya (terbukti menjadi
pereda nyeri yang efektif untuk sakit kronis). 1/3 lain melaporkan kondisi ini cukup berkurang
dan kelompok terakhir mengatakan, kondisi mereka tidak membaik sama sekali, tapi juga tidak
memburuk.

2. Jamur Psychedelic : mengobati sakit kepala cluster dan OCD Sebuah studi University of
Arizona menunjukkan bahwa mereka dengan kondisi sakit kepala mereka, bisa reda
sementara dan pada satu pasien, sakit kepalanya sembuh berlangsung selama 6 bulan
penuh. Para peneliti mengakui studi ini tidak serta merta membuktikan bahwa obat itu
dapat berfungsi sebagai pengobatan, mereka hanya mengatakan ini berprospek untuk
dilakukan studi lebih lanjut.
3. Ekstasi : mengurangi kecemasan, meringankan gejala Parkinson's dan perawatan untuk
PTSD Sementara studi formal belum dilakukan, psikolog dari Universitas Norwegia
Sains dan Teknologi berpendapat bahwa bila dikombinasikan dengan terapi perendaman,
kemampuan obat untuk melepaskan tingkat oxytocin bisa membuat MDMA obat yang
ideal untuk digunakan sebagai program perawatan lengkap. Obat ini mungkin juga dapat
untuk mengobati penyakit Parkinson melalui pelepasan kadar serotonin di otak.
Sementara para peneliti masih tidak mengerti bagaimana perawatan bekerja, telah
terbukti efektif dalam studi menggunakan tikus dan satu penderita Parkinson. Korban
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) juga menunjukkan respons positif terhadap
perawatan yang melibatkan ekstasi. Psikolog yang melakukan terapi menggunakan studi
dan MDMA menemukan obat tersebut memberi mereka jendela waktu di mana pasien
mengalami rasa takut sedikit tanggapan dan memadai bisa menangani terapi yang sangat
penting untuk bekerja melalui kondisi mereka
4. Kokain dan Tanaman Coca, sebuah obat bius baru, obat pencahar dan sebagai obat
motion sickness
Jauh sebelum bintang rock mulai melakukan mencandu kokain, kokain pernah secara luas
dipuji sebagai obat ajaib yang dapat digunakan untuk menyembuhkan segala sesuatu
mulai dari sakit kepala untuk alkoholisme dan untuk demam akut. Sementara obat
modern telah menemukan perawatan jauh lebih aman untuk sebagian besar kondisi ini,
obat ini masih kadang-kadang digunakan sebagai anestesi topical untuk mata, hidung dan
operasi tenggorokan. Baru-baru ini juga telah digunakan sebagai pengobatan topikal
diterapkan pada mereka yang menderita sakit kepala menahun yang parah. Penelitian
tentang keperluan medis daun koka agak terbatas, namun pada kebudayaan Andean telah
menggunakan daun koka untuk tujuan pengobatan selama berabad-abad. Seorang dokter
Amerika, Andrew Weil, percaya budaya ini mungkin ke sesuatu dan menunjukkan bahwa
daun koka mungkin dapat mengobati mabuk perjalanan, radang tenggorokan, sembelit
dan obesitas

Heroin
Seperti halnya kokain, efek heroin menjadi sebuah keajaiban untuk menyembuhkan.
Meski berbahaya, terutama kecenderungan untuk penyalahgunaan, obat ini masih
menjadi salah satu perawatan paling efektif dan paling aman untuk sakit kronis yang
ekstrim, seperti penderitaan yang dialami pasien kanker. Literatur medis telah
menunjukkan bahwa hal itu jauh lebih aman daripada obat lain yang diberikan di
tempatnya, termasuk oksikodon candu sintetis. Sayangnya, pemerintah federal Amerika
Serikat melakukan larangan pada obat untuk rumah sakit dan fasilitas medis lainnya
untuk menggunakannya secara subtantif, meski obat itu aman sebagai penangangan untuk
rasa sakit yang efektif dan hanya satu-satunya pilihan. 6. Amfetamin Amfetamin saat ini
digunakan oleh komunitas medis untuk mengobati beberapa kondisi, termasuk narcolepsy
dan ADHD. State University of New York melaporkan bahwa dalam beberapa kasus,
mereka juga terbukti efektif dalam mengobati depresi dan obesitas. Salah satu
penggunaan yang paling mengejutkan bagi amfetamin adalah penggunaan obat
membantu korban stroke untuk pulih lebih cepat. baru - baru ini Sebuah studi oleh
Institut Karolinska Swedia menunjukkan bahwa perawatan dapat sangat membantu bagi
mereka yang telah lemah stroke. 7. Ganja : obat untuk kanker, AIDS, sklerosis, glukoma
dan epilepsi Bisa dibilang inilah jenis narkotik paling kontroversi di dunia, banyak negara
telah mencabut larangan terhadap ganja sebagai jenis narkotik dan memanfaatkan
penggunaannya sebagai obat yang mujarab bagi beberapa penyakit dan mengijinkan
orang dewasa untuk menggunakannya dengan aturan tertentu, bahkan Alm. Gus Dur, saat
masih menjadi Presiden sempat mempunyai opini untuk melegalkan ganja dengan
pengawasan di Indonesia. Pendukung mariyuana medis berpendapat bahwa hal itu dapat
menjadi pengobatan yang aman dan efektif untuk gejala kanker, AIDS, multiple sclerosis,
glukoma, epilepsi dan kondisi lai

Anda mungkin juga menyukai