Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan
hidyah-Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga bisa
menyelasaikan skripsi dengan judul “PENGARUH BRAND IMAGE DAN
KREDIBILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KEPERCAYAAN
PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN ISO 9001:2015 PADA PT. SAPTA
MUTU UTAMA” sebagai syarat untuk menyelesaiakan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Pemasaran.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis
hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual.
Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat untuk mendorong penelitian- penelitian
selanjutnya.
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah............................................................................................5
C. Batasan Masalah.................................................................................................6
D. Rumusan Masalah...............................................................................................7
E. Tujuan Penelitian................................................................................................7
F. Manfaat Penelitian...............................................................................................7
G. Kerangka Berpikir...............................................................................................8
H. Hipotesis Penelitian.............................................................................................11
I. Sistematika Penulisan............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
tidak khayal, saat ini telah muncul Konsumen ekonomi asean (AFTA) dan
perusahaan dapat diterima oleh pasar dan terciptanya pangsa pasar. Hal lain
adalah salah satu cara perusahaan atau pelaku bisnis untuk mendapatkan
salah satu bagian yang akan dicapai oleh perusahaan. Menurut Kotler (2009)
3
keputusan membeli yaitu: “beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen
persaingan pasar dan persaingan secara global, jaminan mutu produk dan
produk yang akan dibeli. Kondisi ini yang menjadikan suatu perusahaan wajib
memiliki suatu acuan baku mengenai sistem manajemen mutu agar kualias
produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan, waktu tempuh dari
terhadap produk menjadi poin penting dalam bentuk pelayanan yang dimiliki
oleh suatu perusahaan. Oleh sebab itu menerapkan sistem manajemen mutu
tetap bertahan, bersaing dan menguasai pasar, perusahaan harus tahu hal – hal
apa saja yang dianggap penting dan menjadi harapan pelanggannya. Untuk itu
4
pelanggannya karena pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda –
diberikan dan mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki
kualitas mutu dari suatu produk dan sistem manajeman yang baik agar
dalam sertifikasi PT. SAPTA MUTU UTAMA adalah ISO 9001, ISO 14001
dan OHSAS 18001. PT. SAPTA MUTU UTAMA didirikan pada tahun 2017
di Kebayoran Lama Utara oleh Yorivan Yoilos Rafli, Dony Noven Kandhani
dan Putu Narayana Wisnu Nugraha. Badan sertifikasi ini sudah banyak
5
menginginkan proses sertifikasi dalam waktu cepat, dan terjamin ke absahan
karena pendekatan PT. SAPTA MUTU UTAMA yang unik dan fleksibilitas
mulai dari tahap analisis sistem, audit, evaluasi hasil audit hingga terbitnya
keabsahan sertifikat yang dimiliki dapat di check pada situs website yang
dimiliki oleh PT. SAPTA MUTU UTAMA secara langsung oleh setiap orang.
puas.
dan profesional agar pelayanan yang di berikan dapat memenuhi harapan dari
6
pelanggan. Sebagai penyedia jasa pelayanan, maka di dalam menjalankan
senantiasa melekat yaitu fungsi sosial dan fungsi bisnis. Dalam menjalankan
fungsi sosialnya PT. SAPTA MUTU UTAMA melayani dengan ramah setiap
fungsi bisnisnya sebagai penyedia jasa pelayanan audit dan sertifikasi PT.
PT. SAPTA MUTU UTAMA sebagai salah satu badan sertifikasi, tidak
cepat saji lainnya. Karena semakin hari semakin bertambah badan sertifikasi
faktor yang di pertimbangkan untuk memilih, akan tetapi salah satu cara
bisnis, maka dari itu PT. SAPTA MUTU UTAMA harus selalu berusaha
agar dapat bersaing secara sehat dengan restoran cepat saji lainnya.
7
PT. SAPTA MUTU UTAMA selalu berusaha memberikan pelayanan
lebih baik, harga bersaing, penyerahan produk yang lebih cepat, fasilitas yang
dapat menimbulkan rasa tidak puas kepada pelanggan dan pada akhirnya
tidak akan menggunakan jasa pelayanan tersebut lagi. PT. SAPTA MUTU
bersaing dengan para pesaingnya, namun usaha itu dikatakan belum berhasil
Tabel 1.1
Jumlah Pelanggan PT. SAPTA MUTU UTAMA
Tahun 2017 - 2017
Tahun Jumlah Pelanggan (Orang) Jumlah Komplain (Orang) %
2017 8433 448 5,31%
2018 8560 354 4,13%
2019 8013 326 4.07%
Sumber : Laporan Jumlah Pelanggan PT. SAPTA MUTU UTAMA (2017)
8
Jumlah Pelanggan Jumlah Komplain
8433 8560
8013
Pada Tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa PT. SAPTA MUTU
UTAMA selama tiga tahun terakhir mengalami tren penurunan. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah pelanggan, pada tahun 2017 jumlah pelanggan PT.
diadukan pelanggan.
9
Tabel 1.2
Keluhan Pelanggan
No Keluhan/Komplain 2017 2018 2019
1 Salah barcode 4% 7% 7%
2 Hard copy terlambat diterima 15% 18% 14%
3 Kurangnya informasi dari marketing 8% 4% 5%
4 Desain Sertifikat 2% 2% 2%
5 Harga yang berbeda pada tiap marketing 21% 22% 19%
Rata-rata tingkat komplain per tahun 10% 10.6
9.4%
%
Sumber: PT. SAPTA MUTU UTAMA (2017)
MUTU UTAMA belum terbangun secara maksimal. Hal ini dapat dilihat
pelayanan yang diberikan oleh harga dengan tingkat komplain sebesar 21% di
tahun 2017, sebesar 22% di tahun 2017 dan 19% di tahun 2019. Kemudian
dengan presentasi sebesar 15% di tahun 2017, sebesar 18% di tahun 2018 dan
14% di tahun 2019. Lebih lanjut ada komplain pelanggan terkait kurangnya
tahun 2019, serta ada komplain pelanggan mengenai desan sertifikat yaitu
sebesar 2%.
dalam usaha badan sertifikasi biaya dalam sertifikasi menjadi pokok penting
10
dalam persaingan pasar. Tidak jarang banyaknya pelanggan yang datang
dikarenakan harga yang menarik. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang
kepuasan pelanggan.
Salah satu hal yang nyata kekurangan dari PT. SAPTA MUTU
UTAMA adalah konsistensi harga dalam penjualan tiap marketing. Jika pada
pasar, namun saat ini marketing dapat melambungkan harga kepada end usher
prilaku pelanggan yang bergeser dari nilai yang diharapkan, yakni pelanggan
akan acuh dan merasa biasa-biasa saja. Sebagaimana dapat dilihat pada data
Tabel 1.3.
Harga sertifikasi
N Pernyataan Pelanggan Tahun Tahun Tahun
o 2017 2018 2019
1 Harga sertifikasi ISO 9001 12% 12% 11%
2 Harga sertifikasi ISO 14001 19% 15% 26%
3 Harga sertifikasi OHSAS 18001 7% 6% 8%
4 Harga sertifikasi pada mitra konsultan 24% 27% 19%
5 Harga audit surveillance tahunan 15% 13% 24%
6 Harga sertifikasi ulang setelah 3 tahun 23% 27% 12%
Jumlah 100% 100% 100%
Sumber: PT. SAPTA MUTU UTAMA (2017)
pelanggan yang paling rendah ada pada kategori “Harga sertifikasi OHSAS
18001” yaitu sebesar 7% pada tahun 2017, 6% pada tahun 2018, dan 8% di
tahun 2019. Hal ini menjelaskan bahwa kekurangan kepastian harga di PT.
11
SAPTA MUTU UTAMA belum dapat respons dan tanggap terhadap
kebutuhan pelanggan.
Lebih lanjut masalah lain dari harga sertifikasi PT. SAPTA MUTU
UTAMA adalah soal sertifikasi ISO 9001, yaitu sebesar 12% pada tahun
2017 dan tahun 2018. Data ini menjelaskan fakta lapangan bahwa persepsi
Tabel 1.4
Pendapatan Penjualan PT. SAPTA MUTU UTAMA
Tahun 2017-2019
Tahun Pendapatan Penjualan (Rp) Target (Rp) %
2017 593.070.612 550.000.000 108 %
2018 665.014.278 600.000.000 111 %
2019 601.432.094 650.000.000 93 %
Sumber : Laporan Penjualan PT. SAPTA MUTU UTAMA (2017)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapatan penjualan PT. SAPTA
juga pada tahun berikutnya. Pada tahun 2019 PT. SAPTA MUTU UTAMA
12
menggunakan produk dan jasa yang diberikan perusahaan dan tidak beralih
ke perusahaan pesaing.
Selain itu masalah persaingan harga menjadi pekerjaan rumah bagi PT.
menarik, yang bisa kapan pun mengambil pangsa pasar PT. SAPTA MUTU
UTAMA. Berikut di bawah ini daftar persaingan promo harga antara PT.
Tabel 1.5
Perbandingan Harga di PT. SAPTA MUTU UTAMA dan INA Certification
Tahun 2018
PT. SAPTA MUTU
INA Certification
No Menu UTAMA Promo
Promo Reguler
Reguler
1 Sertifikasi ISO 9001 7.000.000 5.000.000
2 Sertifikasi ISO 14001 7.000.000 5.000.000
3 Sertifikasi OHSAS 18001 8.000.000 6.000.000
4 Audit surveillance tahunan 3.500.000 4.500.000
5 Paket ISO 9001, ISO 12.000.000 15.000.000
14001 dan OHSAS 18001
Sumber :PT. SAPTA MUTU UTAMA, 2018
produk yang memang murah di INA Certification, namun di sisi lain produk-
13
paket sertifikasi ISO dan OHSAS). Kondisi ini memang dalam jangka pendek
konsumen yang mulai beralih kepada pesaing lain yang dapat memberikan
B. Identifikasi Masalah
penurunan.
14
5. Pendapatan Penjualan PT. SAPTA MUTU UTAMA yang mengalami
penurunan.
C. Batasan Masalah
1. Menurut Aaker dan Biel (1993) brand image adalah penilaian konsumen
4. Objek dalam penelitian ini adalah PT. SAPTA MUTU UTAMA yang
berlokasi di Jalan Bintaro Raya No. 08 RT. 001 RW. 010 Kebayoran Lama
5. Penelitian ini akan dilakukan selama 4 (empat) bulan, mulai dari bulan
15
D. Rumusan Masalah
pelanggan?
E. Tujuan Penelitian
kepercayaan pelanggan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penulis
16
dengan keadaan di lapangan, sehingga penulis mengharapkan
b. Universitas Pamulang
Universitas Pamulang.
2. Manfaat Praktis
a. Perusahaan
bagi perusahaan.
G. Kerangka Berpikir
17
sebagai masalah penting. Kerangka teoritis dapat menunjukan secara teoritis
suatu produk”.
18
VARIABEL X1 VARIABEL Y
H1
Indikator Indikator
Corporate Image (Citra
pembuat) Kesesuaian harapan
H2
User image (Citra Minat berkunjung kembali
pemakaian) Kesediaan merekomendasikan
Product image (Citra Sumber: Tjiptono (2012: 101)
produk)
Sumber: Mohammad H3
(2010:61)
VARIABEL X2
Indikator
Communication ability
(Kemampuan komunikasi)
1. Product knowledge
(Pengetahuan produk)
2. Creativity (Kreatifitas)
3. Empathy (Empati)
19
H. Hipotesis Penelitian
relevan.
keputusan pembelian
keputusan pembeli
kepercayaan pelanggan
pelanggan.
20
I. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil analisis data dan
BAB V : PENUTUP
21