Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana Jakarta
KEWIRAUSAHAAN I
Diajukan Guna Memenuhi Syarat TUGAS BESAR 1 dan TUGAS BESAR 2
Disusun Oleh :
2. Farhan
3. Muhammad khairyl
4. Ferry
5. Aldi maulana
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2020
Tugas 13
Apa yang bisa ditunjukkan dengan Performance dari Produk Unggulan yang segala
sesuatunya benar-benar memahami dan mampu melakukan tahapan Fisibility:
Jelaskan masing-masing, diatas , sebagai cerminan kalian adalah pelaku kerja yang
memahami dan mampu serta layak untuk tetap dipertahankan dalam
kekaryawanannya, yang dimasa sekarang ini perusahaan di tempat kalian bekerja
sedang melakukan screening kapabilitas, Pastinya bila tidak memenuhi persyaratan
dipersiapan kandidat pengurangan pegawai.
Jawab :
1. Produktivitas
2. Penguatan Kapasitas
3. Kapabilitas
Dalam usaha ini kapabilitas yang digunakan yaitu untuk mengembangkan ide
dari sebuah produk dan menjalankan sampai dengan menyelesaikan ide tersebut, serta
mampu untuk mengetahui atau membaca titik kelemahan dari produk pesaing supaya
produk tetap menjadi produk unggulan.
Operasioal Produksi :
1. Proses produksi menurut ujud proses pada umumnya akan dipergunakan dalam
hubungannya dengan kebijaksanaan umum industri dan pemasaran dari produk
perusahaan tersebut.
a) Proses Produksi Kimiawi, yakni suatu proses produksi yang menitikberatkan pada
adanya proses analisis atau sintesa senyawa kimia. Misalnya produksi alkohol,
obat-obatan, accu, dll.
b) Proses Produksi Perubahan Bentuk, merupakan proses produksi dimana dalam
pelaksanaan proses produksinya dititikberatkan pada adanya perubahan bentuk
masukan menjadi keluaran untuk menciptakan nilai tambah. Misalnya perusahaan
meubel, garmen, sepatu, dll.
c) Proses Produksi Assembling, merupakan proses produksi yang dalam pelaksanaan
proses produksinya akan lebih mengutamakan pada proses penggabungan beberapa
komponen menjadi suatu produk tertentu. Misalnya, Mobil, alat-alat elektronik, dll.
d) Proses Produksi Transportasi, merupakan suatu proses produksi dengan jalan
menciptakan jasa pemindahan sesuatu dari dan ke tempat tertentu. Misalnya
pengiriman Paket, Angkutan Kota, dll.
e) Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi, yaitu proses produksi penciptaan
jasa administrasi kepada pihak lain yang memerlukan, misalnya jasa penyusunan
laporan keuangan, Biro Statistik, dll
2. Proses produksi menurut arus proses pada umumnya akan dipergunakan dalam
penyusunan letak sarana dan fasilitas yang akan dipergunakan.
Jenis-jenis proses produksi yang masuk dalam kategori ini antara lain:
Atas dasar keutamaan proses, proses produksi dalam perusahaan umumnya akan
dapat dipisahkan menjadi dua kelompok yakni:
Proses Produksi Terus Menerus, yakni proses produksi dimana terdapat pola
atau urutan proses produksi yang pasti dan tidak berubah-ubah dari waktu ke
waktu.
Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses produksi dimana terdapat beberapa
pola atau urutan pelaksanaan produksi. Pola pelaksanaan produksi yang
digunakan hari atau bulan ini sangat mungkin akan berbeda dengan pola atau
urutan pelaksanaan proses produksi pada bulan yang lalu atau bulan yang akan
datang.
Proses Produksi Proses, merupakan proses produksi dimana pelaksanaan
pengolahan baha baku sampai dengan barang jadi akan melalui suatu proses
persenyawaan atau pemecahan. dengan demikian pelaksanaan proses produksi
akan sangat bergantung pada jenis bahan baku dan bahan penolong yang
digunakan.
Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis proses produksi dimana
terdapat beberapa pekerjaan serta urutan yang sama dalam proses produksi
meski produk yang dihasilkan berbeda-beda.
Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu proses produksi yang
dilaksanakan katrena adanya beberapa program khusus atau adanya kepentingan
khusus. Apabila proses produksi yang dilaksanakan untuk program tersebut
selesai, maka proses produksi juga akan berakhir.
Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi dimana terdapat berbagai
macam aktivitas sehubungan dengan penyelesaian produksi yang sangat
komplek. Sedemikian kompleknya sehingga proses tersebut dibagi menjadi
subproses-subproses.
Penelitian
Model
Prototype
Percobaan
Demonstrasi
1) Proses Produksi Tipe A, merupakan suatu tipe proses produksi dimana dalam setiap
tahap proses produksi yang dilaksanakan dapat diperiksa dengan mudah. dengan
demikian pengendalian dan pengawasan kualitas dapat dilaksanakan pada setiap tahap
proses produksi.
2) Proses Produksi Tipe B, merupakan suatu proses produksi dimana dalam penyelesaian
proses produksi terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses
produksi, sehingga pengendalian dan pengawasan hanya dapat dilakukan pada
beberapa tahap tertentu.
3) Proses Produksi Tipe C, merupakan proses produksi dengan jalan melakukan proses
penggabungan atau pemasangan (assembling) komponen-komponen menjadi suatu
produk jadi tertentu.
4) Proses Produksi Tipe D, merupakan proses produksi yang mempergunakan mesin dan
peralatan yang terotomatisasi, dan dilengkapi dengan alat pengendalian dan
pengawasan proses.
5) Proses Produksi Tipe E, merupakan proses produksi dari perusahan-perusahaan
dagang dan jasa.
Manajemen Resiko:
1) Risk Identification
2) Risk Assessment
3) Risk Response
4) Implementation
2. Identifikasi Risiko
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah menemukan bentuk dan format
risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifikasi disi telah mampu
dijelaskan secara detail, seperti ciri-ciri risiko dan faktor-faktor timbulnya risiko
tersebut. Bentuk – bentuk risiko :
Pada tahap ini manajemen perusahaan sudah menempatkan ukuran atau skala
yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian yang akan digunakan.
Data-data yang masuk juga dapat diterima, baik yang berbentuk kualitatif dan
kuantitatif serta pemilihan data dilakukan berdasarkan pendekatan metodologi yang
digunakan. Dengan kepemilikan rancangan metodologi penelitian yang ada diharapkan
pihak manajemen perusahaan telah memiliki fondasi kuat guna melakukan pengolahan
data.
5. Menempatkan Alternatif-Alternatif
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan data.
Hasil pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif beserta
akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan timbul juga keputusan tersebut
diambil. Berbagai bentuk penjabaran yang dikemukakan tersebut dipilah dan
ditempatkan sebagai alternatif keputusan.
Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan
dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin timbul. Dampak
yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang dipaparkan secara
komprehensif dan sistematis, dengan tujuan mampu diperoleh suatu gambaran secara
jelas dan tegas. Kejelasan dan sangat penting guna membantu pengambilan keputusan
secara tepat.
7. Memutuskan satu alternatif
Pada tahap ini setelah berbagai alternative dipaparkan dan dijelaskan baik
dalam bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen perusahaan maka diharapkan
pihak manajer perusahaan sudah memiliki pemahaman secara khusus dan mendalam.
Pemilihan satu alternatif dari berbagai alternatif yang ditawarkan artinya mengambil
alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ditawarkan termasuk dengan
menolak berbagai alternatif lainnya.
Pada tahap ini setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim
untuk melaksanakan ini, maka artinya manajer perusahaan sudah mengeluarkan surat
keputusan (SK) yang dilengkapi dengan rincian biaya. Rincian biaya yang
dialokasikan tersebut telah disetujui oleh bagian keuangan serta otoritas pengambil
penting lainya.
Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim
manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer perusahaan adalah
melakukan control yang maksimal guna menghindari timbulnya berbagai risiko yang
tidak diinginkan.
Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan control dilakukan maka
selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada pihak manajer
perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data yang bersifat fundamental dan teknikal
serta dengan tidak mengesampingkan informasi yang bersifat lisan. Tujuan
melakukan evaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut adalah bertujuan agar
pekerjaan tersebut dapt terus dilakasankan sesuai dengan yang direncanakan.
Untuk melakukan manajemen risiko kita perlu melalui beberapa proses yaitu:
Langkah selanjutnya ialah penentuan tujuan dari organisasi agar risiko dapat
didentifikasi, diakses dan dikelola sesuai dengan tujuan tersebut. Objective ini bisa
kita klasifikasikan menjadi dua yaitu strategic objective yang berfokus pada
perwujudan visi misi dan activity objective bertujuan pada aktivitas seperti operasi,
reportasi dan kompliansi.
Langkah ini menilai sejauh mana kejadian atau keadaan tadi dapat
mengganggu pencapian tujuan. Besarnya dampak dapat dianalisis melalui dua
perspektif yaitu: likelihood “kecenderungan atau peluang” dan impact/consequence
“besaran dari terealisirnya risiko”.
Fokus dari langkah ini ialah menyampaikan informasi yang relevan kepada
pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai dan tepat. Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi dan komunikasi ialah kualitas
informasi, arah komunikasi dan alat komunikasi.
o Pemantauan “Monitoring”
1) Perencanaan
2) Penanganan
Untuk penangan risiko kita bisa menggunakan empat cara yaitu menghindari,
mengurangi, memindahkan dan menerima. Menangani risiko dengan menghindar
bisa sangat efektif bila keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan risiko yang
akan diterima. Tapi strategi ini juga tidak bisa digunakan sebagai cara utama karena
kita mungkin melewatkan keuntungan besar dari risiko yang kita hadapi.
Cara yang kedua ialah dengan mengurangi risiko yang diterima, cara ini bisa
dibilang paling umum dan cocok pada rentang risiko yang luas. Kita tetap bisa
beraktivitas seperti biasa namun dengan bahaya yang berkurang. Namun
kekurangannya ialah saat kontrol kita tidak efektif risiko yang kita takutkan bisa
terjadi.
Memindahkan risiko ini sering sekali kita gunakan, risiko dapat dipindahkan
melalui asuransi. Properti, kendaraan, ruamh yang memiliki risiko seperti hilang,
rusak atau terbakar bisa kita pindahkan risikonya ke perusahaan asuransi dengan
asuransi yang kita pilih sehingga menjadi lebih aman.
Dalam kasus risiko yang ringan, langkah terbaik yang bisa kita pilih ialah
menerimanya. Untuk risiko yang mendapatkan nilai dampak dan kecendrungan
yang rendah, solusi sederhana dan murah akan lebih menguntungkan jika kita
menerimanya dan melanjutkan bisnis seperti biasa.
3) Monitoring
Monitoring atau mengontrol sistem yang sudah dibuat. Kontrol ini dilakukan
mulai dari proses awal, apakah perlu ada modifikasi pada perencanaan atau yang
lainnya. Begitu juga pada penanganan agar tetap berjalan dengan baik.