NIM.1810033031
2020
Cedera Kepala
Cedera kepala terbagi menjadi 2 istilah yaitu :
Mekanisme Cedera
kepala yang diam, seperti trauma akibat pukulan benda tumpul, atau karena kena
2. Cedera perlambatan (deserelasi) adalah bila kepala membentur objek yang secara
1. Fraktur Tengkorak
Susunan lapisan tengkorak sampai kulit kepala membantu
menghilangkan energi benturan kepala sehingga sedikit kekuatan
ditransmisikan ke permukaan otak, sekalipun demikian fraktur tengkorak
merupakan masalah yang umum terjadi pada pasien dengan cedera kepala
berat (12%-80%). Umumnya anak-anak kurang rentan dari pada orang
dewasa.
Bentuk fraktur tengkorak :
a. Fraktur linier
b. Fraktur basiler
Lobus otak terdiri dari
a. Frontal lobe
b. Occipital lobe
c. Parietal lobe
d. Temporal lobe
2. Gegar serebral
Gegar adalah sindrom yang melibatkan bentuk ringan dari cedera otak menyebar.
a. Disfungsi neurologis sementara dan bersifat dapat pulih dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran.
b. Jika ada penurunan kesadaran mungkin hanya beberapa detik atau beberapa
menit, sesudah itu pasien dpt mengalami disorientasi dan bingungdalam waktu
yang relatif singkat.
c. Gejala lain meliputi sakit kepala, tidak mampu untuk berkonsentrasi, gangguan
memori sementara, pusing dan peka. Beberapa penderita mengalami amnesia
retrograd.
d. Kebanyakan pasien sembuh sempurna dan cepat, tetapi beberapa penderita
lainnya berkembang kearah sindrom pascagegar dan dapat mengalami gejala
lanjut selama beberapa bulan.
3. Kontusio serebral
Kontusio serebral menggambarkan area otak yang mengalami "memar" tanpa
mengalami gg fungsi atau laserasi. Memar ini umumnya pada permukaan dan terdiri
dari area hemoragi kecil-kecil yang tersebar melalui substansi otak pada daerah
tersebut.
Merupakan lesi yang paling banyak & tampak setelah cedera kepala. Tanda
dan gejala (bervariasi), tergantung pada lokasi dan derajat.
4. Hematoma epidural
a. Suatu akumulasi darah pada ruang antara tulang tengkorak bagian dalam dan
lapisan meninges paling luar (dura)
b. Terjadi karena robekan cabang kecil arteri meningeal tengah atau arteri
meningeal frontal.
5. Hematoma subdural
a. Akumulasi darah di bawah lapisan meningeal duramater dan di atas lapisan
araknoid yang menutupi otak
b. Penyebabnya biasanya robekan permukaan vena atau pengeluaran kumpulan
darah vena (sinus).
5. Hematoma Intrakranial
a. Pengumpulan darah 25 ml atau lebih dalam parenkim otak.
b. Sulit untuk membedakan secara radiologis antara kontusio otak dengan
perdarahan dalam di dalam substansi otak itu sendiri.
c. Penyebab trauma meliputi fraktur depresi tulang tengkorak, cedera penetrasi
peluru, dan gerakan aselerasi-deselerasi tiba-tiba.
d. Penanganan masih bersifat kontroversial seperti apakah harus dilakukan
pembedaha atau tindakan penanganan medis. Pada umumnya intervensi bedah
digunakan hanya bila lesi terus meluas dan menyebabkan penyimpangan
neurologis lanjut.
Aktivitas Menelan