Anda di halaman 1dari 24
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA. SEMESTER GENAP 2020-2021 01 PENGUKURAN NAMA, M. ABDUL GHONI KELAS B HARI, TANGGAL, SENIN, 05 APRIL 2021 JAM 16.00 — 17.00 NAMA ASISTEN SINTA ROHMAWATI NILAI LAPORAN LABORATORIUM FISIKA DASAR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DEKLARASI / PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : M. Abdul Ghoni NIM_: 200481100041 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa isi dari laporan yang ditulis berikut ini merupakan murni dari hasil pemikiran saya dan tidak ada unsure plagiat. Tugas yang terbukti mengandung tindakan plagiarisme atau kolusi tanpa ijin resmi membawa konsekuensi berupa pemberian sanksi akademis yang tegas berupa pengurangan nilai ataupun penalty berupa penggagalan kelulusan praktikum terkait, Surabaya, 05 April 2021 ‘Yang menyatakan, M. Abdul Ghoni BABI PENDAHULUAN Bab satu. membahas tentang latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan praktikum fisika modul 1 pengukuran. 1.1 Latar Belakang Ima fisika banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, Salah satu penggunaan ilmu fisika yang ditemui berkaitan dengan pengukuran. Pengukuran dalam fisika adalah membandingkan dua hal dengan salah satunya menjandi pembanding atau alat ukur yang besarnya harusnya distandarkan. Tujuan pengukuran yaitu untuk mengetahui kualitas atau kuantitas suatu besaran. Pengukuran adalah kegiatan yang berfungsi untuk menentukan panjang, lebar, dan tinggi suatu benda. Namun pengukuran tidak hanya sebatas menentukan fisik s\ atu benda, tapi bisa juga untuk mengukur semua benda yang dapat dibayangkan, seperti tingkat benda yang ada dipikiran, atau imajinasi konsumen. Alat alat yang digunakan saat yaitu: mikrometer, jangka sorong, mistar, dan lain-lain Pada proses praktikum fisika, alat ukur adalah bagian terpenting dari kegiatan ini, Alat ukur yang digunakan dalam praktikum ini meliputi jangka sorong, mikrometer sekrup, dan mistar. Sebagai contoh yang akan dipraktekan nanti adalah mistar yang digunakan untuk mengukur panjang benda, jangka sorong yang digunakan untuk mengukur diameter luar dan diameter dalam suatu benda. Selanjutnya adalah mikrometer sekrup yang berfungsi untuk mengukur ketebalan benda dengan ketelitian terakurat. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari melakukan praktikum fisika dasar ini mahasiswa diharapkan mampu untuk: 1. Memahami cara menggunakan alat ukur panjang jangka sorong, mikrometer dan mistar. 2. Memahami cara pengukuran pajang menggunakan mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup. BAB IL KAJIAN PUSTAKA Bab dua kajian pustaka membahas tentang pengukuran, alat ukur, dan ketidak pasian pengukuran. 2.1 Pengukuran Pengukuran adalah kegiatan yang berfungsi untuk menentukan panjang, lebar, dan tinggi suatu benda. Namun pengukuran tidak hanya sebatas menentukan fisik suatu benda, tapi bisa juga untuk mengukur semua benda yang dapat dibayangkan, seperti tingkat benda yang ada dipikiran, atau imajinasi konsumen. Alat alat yang digunakan saat yaitu: mikrometer, jangka sorong, dan Jain-lain. Dalam praktikum fisika, pengukuran merupakan kegiatan yang membandingkan bentuk fisik dari benda dengan kejadian yang ada di dunia-nyata. Alat ukur adalah media yang membantu pengukuran suatu benda atau kejadian tersebut. Semua peralatan pengukur dapat _menimbulkan kesalahan yang, bervariasi. (Giancolli,2001), 2.1.1. Jangka Sorong Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang cukup akurat yang dapat menentukan ukuran fisik benda bagian dalam dan luar,jangka sorong dibagi menjadi dua, yaitu manual, dan digital. Pengukuran yang menggunakan jangka sorong digital lebih mudah dan cepat, karena hasil pengukuran ditentukan oleh teknologi, sedangkan membaca hasil pengukuran jangka sorong manual cukup lama dan harus lebih teliti saat membacanya, Gambar 1.1 Jangka Sorong A. Bagian-Bagian Jangka Sorong Bagian-bagian jangka sorong sebagai berikut: 1) 3) 4) 6) D 8) Rahang dalam (internal jaws) berfungsi untuk mengukur diameter luar ‘atau bagian luar suatu benda. Rahang dalam memiliki dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser). Rahang luar (external jaws), berfungsi untuk mengukur diameter dalam atau bagian dalam suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser). Sekrup pengunci (Locking Screw), berfungsi untuk mengunei rahang geser pada jangka sorong agar tidak bergeser pada saat membaca ukuran yang ditentukan sangka sorong. Skala imperial (imperial scale), adalah skala tidak baku dalam bentuk satuan inchi. Skala metrik (Metric scale), adalah skala baku internasioanal dalam bentuk satuan em atau mm, Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang pada suatu benda Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Umperial scale) dan Skala metrik (Metric scale). Skala Nonius (nonius scale), skala nonius terletak pada rahang geser. Gambar 1.2 Bagian-Bagian Jangka Sorong B. Jenis - Jenis jangka Sorong Jenis-jenis jangka sorong sebagai berikut: 1.) Jangka sorong manual, yang paling banyak penggunanya karena relatif ‘murah, Pengukuran dengan jangka sorong ini sedikit rumit Karena membaca ukuran yang ditunjuk jangka sorong harus dibaca dengan teliti. Gambar 1.3 Jangka Sorong Manual 2.) Jangka sorong digital, jangka sorong yang paling efisien karena ‘mampu secara langsung menjukan hasil pengukuran suatu benda yang kita lakukan tanpa melakukan perhitungan atau kalibrasi, Gambar 1.4 Jangka Sorong Digital C. Menentukan Ketelitian Jangka Sorong Manual Cara menentukan ketelitian jangka sorong manual sebagai berikut: Jangka Sorong dengan Ketelitian 0,02 mm dan 0.05mm Gambar LS Jangka Sorong Ketelitian 0,02 mm dan 0.05 mm Ketelitian jangka sorong itu adalah 1 bagian Skala utama dibagi jumlah skala nonius = 1/50 = 0,02 mm begitu juga dengan jangka sorong ketelitian 0,05 mm 1 bagian Skala utama dibagi jumlah skala nonius = 1/20 = 0,05 mm, 2.1.2, Mikrometer Sekrup Mikrometer sckrup adalah alat ukur yang ketelitiannya melebihi jangka sorong yaitu mencapai ketelitian hingga 0,01 mm. Mikrometer sekrup ada tiga macam yaitu mikrometer luar, mikrometer dalam, dan mikrometer kedalaman, Gambar 1.6 Mikrometer Sekrup A. Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup Bagian-bagian mikrometer sekrup sebagai berikut: 1. Bingkai (Frame) berbentuk huruf U terbuat dari logam yang tahan panas serta dibuat tebal dan kuat, agar dapat meminimalkan peregangan dan pengerutan yang dapat merubah jarak anvil atau landasan dengan gelendong. Bingkai dilapisi plastik untuk mengurangi transfer panas dari tangan ketika melakukan pengukuran karena jika ada yang memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas hingga 10°C, maka setiap 10cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm. 2. Landasan (Anvil) ini berfungsi sebagai titik 0 atau penahan ketika benda diletakan diantara anvil dan spindle. 3. Gelendong (Spindle) ini merupakan silinder yang dapat digerakan ‘menuju landasan dan menjepit benda yang akan diukur. 4. Pengunci (Jock) ini berfungsi sebagai pengunci spindle agar tidak bergerak ketika membaca ukuran yang di tentukan mikrometer sekrup. 5. Sleeve merupakan tempat utama, 6. Thimble merupakan tempat skala nonius berada 7. Ratchet Knob untuk memajukan atau memundurkan spindle agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil. Gambar 1.7 Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup B. Jenis-Jenis mikrometer sekrup Jenis-jenis mikrometer sekrup sebagai berikut: 1) Mikrometer luar (Outside micrometer) digunakan untuk mengukur diameter luar atau bagian Ivar suatu benda a Gambar 1.8 Mikrometer Luar 2) Mikrometer dalam (Inside micrometer) digunakan untuk mengukur diameter dalam atau bagian dalam suatu benda Gambar 1.9 Mikrometer Dalam 3) Mikrometer kedalaman (Depth micrometer) digunakan untuk mengukur kedalaman lubang dari suatu benda Gambar 1.10 Mikrometer Kedalaman C. Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup Cara menggunakan mikrometer sekrup sebagai berikut 1) Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka. 2) Cek kembali anvil dan spindle bertemu skala utama dan skala nonius ‘menunjukkan angka nol 3) Putar ke arah kiri agar jarak anvil dan spindle terbuka sampai benda dapat masuk ke dalam. 4) Letakkan benda dintara anvil dan spindle lalu putar kekanan untuk menutup kembali spindle hingga menjepit benda. 5) Putar Ratchet Knob sebanyak 3X agar memastikan spindle menjepit benda dengan kekuatan maksimal dari mikrometer sekrup. 6) Putar pengunci pemutar agar tidak bisa bergerak hingga berbunyi “Klik” 2.1.3. Mistar Mistar adalah salah satu alat ukur atau untuk menggambar garis lurus. Skala terkecil penggaris atau mistar adalah 1 mm atau 0,1 em, Jadi, tingkat ketelitian penggaris sama dengan 1 mm atau 0,1 cm (tetapi, ada juga penggaris atau mistar yang tingkat ketelitiannya 0,5 cm). ia ese 23.4567 8 9 1 2 4 6 7 18, W%20 Gambar 1.11 Mistar A. Fungsi Mistar Fungsi mistar adalah digunakan untuk mengukur benda-benda yang berbidang datar dan juga berdimensi kecil misalnya gambar atau ubin. Alat ukur panjang ini memiliki skala terkecil sebesar Imm dan memiliki ketelitian sebesar 0.5mm yang diperoleh dari setengah skala terkecil. Sehingga mistar hanya bisa digunakan untuk mengukur beberapa benda. B. Cara kerja mistar 1, Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik nol pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang diukur. 2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang bertepatan dengan ujung akhir panjang benda, Hasil pengukuran : =2,5 em +0,5 mm =2,55 em Gambar 1.12 Contoh kinerja mistar. BAB II METODOLOGY PENELITIAN Bab tiga berisi metode penelitian berisi alat dan bahan, peosedur praktikum dan flowchart pada praktikum modul | tentang pengukuran, 3.1, Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengukuran adalah sebagai berikut: 3.1.1. Alat Alat — alat yang digunakan dalam praktikum pengukuran adalah sebagai berikut 1. Jangka sorong..coccseseeeseie seoeeeeee (1 bua) 2. Mikrometer sekrup ..... (1 buah) 3. Mistar, (1 buah) 4. Laptop. (1 buah) 5, Handphone (1 buah) 3.1.2, Bahan Bahan — bahan yang digunakan dalam praktikum pengukuran adalah sebagai berikut: 1. Korek api. (1 buah) 2. Vang Kertas .econenenenenenen soeeeeee (1 buh) 3. Tissue basal ...osssnsenenene cece (1 bua) 4. Kartu tanda mahasiswa.... sceceee (1 bua) 3.2. Prosedur Praktikum Prosedur pada kegiatan praktikum pengukuran adalah sebagai berikut 3.1.1. Pengukuran dengan jangka sorong 1. Pelaksanaan percobaan menggunakan simulator jangka sorong pada hutps://www. stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier-caliper- millimetersimulator-05/, maka akan tampil sbb: simulator-05/, maka akan tarp sb Gambar 1.13 tampilan web simulator jangka sorong 2. Arahkan kursor ke bagian bawah hingga bagian seperti dibawah dan klik “expand” eo Eder 1 Stel sefelhng uw Gambar 1.14 tampilan simulator jangka sorong 3. Geser skala nonius ke posisi tertentu (seolah-olah mengukur tebal suatu benda), maka akan didapat hasil ukur. Contoh hasil ukur pada no.2 = 2,20 mm 4, Lakukan no.3 dengan posisi skala nonius yang berbeda (sebanyak 4x). 3.1.2. Pengukuran dengan micrometer sekrup Pelaksanaan percobaan menggunakan simulator jangka sorong pada hhups://www stefanelli.eng. br/en/simulator-virtual-micrometer- hundredth-millimeter/, maka akan tampil sbb: Gambar 1.15 tampilan web simulator mikrometer sekrup 2. Arahkan kursor ke bagian bawah hingga bagian seperti dibawah dan klik “expand” Virtual micrometer in millimeter with hundredths Gambar 1.16 tampilan simulator micrometer sekrup Geser skala nonius ke posisi tertentu (seolah-olah mengukur tebal suatu benda), maka akan didapat hasil ukur. Contoh hasil ukur pada 4,93 mm Lakukan no.3 dengan posisi skala nonius yang berbeda (sebanyak 4x). no. 3.1.3, Pengukuran dengan mistar 1. Menyiapkan mistar sebagai alatnya, lalu korek api, tisu basah, uang kertas, dan kartu tanda mahasiswa sebagai benda yang akan diukur Meletakan salah satu ujung benda yang akan diukur pada skala nol mistar Memperhatikan ujung benda lainnya, lalu membaca dan mencatat skala pada mistar yang sejajar dengan ujung benda tersebut. Untuk membaca skala pada mistar, mata kita harus tegak lurus dengan tanda skala yang akan dibaca 33. Flowchart Flowchart adalah diagram yang mewakili tatacara praktikum modul 1 pengukuran adalah sebagai berikut: 3.3.1, Flowchart praktikum Berikut ini adalah flowchart praktikum: / Modul 1 Pengukuran / a Praktikum ¥ Pengolahan data Asistensi I Asistensi IT ¥ Laporan resmi Ace Gambar 1.17 flowchart Praktikum 3.3.2, Flowchart pengolahan data Berikut ini adalah flowchart pengolahan data: ‘Tahap persiapan Menghitung ketelitian alat ukur pada mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup ‘Tahap pengolahan data Analisa data Tahap analisa x Kesimpulan dan saran ‘Tahap kesimpulan dan saran Gambar 1.18 Flowchart Pengolahan data BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab empat hasil percobaan dan pembahasan pada praktikum modul 1 tentang pengukuran. 4.1. Hasil Pereobaan Berikut adalah hasil dari percobaan pengukuran jangka sorong, micrometer sekrup dan mistar: ‘Tabel 1.1. Tabel hasil percobaan No. Jangka sorong Mikrometer sekrup Mistar 1 15,30 mm 3,15 mm 73 mm 2. 3,60 mm 221 mm 3mm 3 6.75 mm 16.40 mm 80 mm 4 0.65 mm 12,45 mm 146 mm 4.2. Pembahasan Praktikum fisika yang berjudul “Pengukuran Dasar” mempelajari teknik- teknik mengukur yang benar. Bermacam-macam alat ukur dasar yang digunakan dalam fisika untuk pengukuran, meliputi jangka sorong, mikrometer, voltmeter, termometer, neraca o’hauss, stopwatch, dan mistar. Masing-masing alat ukur ditentukan nilai skala terkecil (nst) dan kesalahan titik nol, Nst diperoleh dari skala terkecil masing-masing alat ukur. Diamati dengan teliti dan seksama agar penentuan nst tepat. Pengamatan harus sejajar antara mata pengamat denganalat ukur. Pada praktikum pengukuran yang dilakukan menggunakan simulator jangka sorong, mikrometer, dan penggaris. Bahan yang diuji oleh praktikan adalah adalah korek, uang, tissue basah, KTM. Pengukuran menggunakan simulator jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm diperoleh data 15.30 mm untuk simulator 1, kemudian untuk simulator 2 didapatkan hasil 4,60 mm, Selanjutnya simulator 2 adalah 6.75 mm dan 0.65 mm untuk simulator ke 4. Praktikum selanjutnya yakni praktikum pengukuran menggunakan simulator mikrometer sekrup yang juga dilakukan sebanyak empat kali dan mendapatkan hasil 5.15 mm; 2.21 mm; dan 16.40 mm; dan 12.45 mm, Pada pengukuran mikrometer sekrup dapat diketahui bahwa mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0.01 mm, Praktikum dengan mistar atau penggaris digunakan untuk mengukur benda datar yang memiliki ketelitian 1 mm, Pada praktikum kali ini menggunakan alat korek api, tisue basah, uang, dan KTM. Tisue basah memiliki panjang 73 mm Korek api memiliki panjang 80 mm KTM memiliki panjang 85 mm Uang memiliki panjang 147 mm BABV PENUTUP Pada bab lima berisikan kesimpulan dan saran dari pelaksanaan praktikum fisika modul satu pengukuran. 5.1. Kesimpulan Dari percobaan pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter luar suatu benda dengan ketelitian lebih tinggi di bandingkan jangka sorong. Mengukur ketebalan benda seperti plat besi dan diameter koin (lingkaran) lebih mudah dan hasil pengukuran lebih tepat dibandingkan mengukur benda yang berbentuk seperti kelereng. 1. Penggunaan mistar cukup dengan cara meletakkan benda yang akan divkur pada titik 0 pada mistar, lalu baca nilai ukur yang bertepatan dengan ujung akhir panjang benda, Cara menggunakan jangka sorong adalah cukup dengan membuka rahang dan jepit benda yang akan diukur kemudian baca nilai ukur pada skala nonius. Penggunaan alat ukur mikrometer sekrup dengan cara renggangkan anvil dan spindle terlebih dahulu lalu masukan benda yang akan diukur kemudian rapatkan spindle dan anvil hingga menjepit benda ukur. 2. Pengukuran panjang dengan mistar harus dimulai dari titik 0 pada mistar hingga ujung akhir panjang benda. Pengukuran panjang dengan alat ukur jangka sorong dengan menggeserkan rahang geser, sedangkan pengukuran panjang menggunakan mikrometer sekrup cukup dengan memutar Ratchet Knob agar anvil dan spindle memiliki jarak untuk tempat benda ukur. 5.2. Saran Saran untuk praktikum pengukuran dasar yaitu: 1, Sebelum melakukan percobaan praktikan harus memahami dan mengetahui hal yang akan dilakukan. 2. Mengetahui fungsi dari setiap alat ukur juga harus diperhatikan oleh setiap praktikan, DAFTAR PUSTAKA Giancolli, Dauglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga Murdoko, Hadi. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Alat Ukur Panjang Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong untuk Siswa SMA dengan Perangkat Lunak Construct 2. Semarang: UPE) 6. Tim. 2019. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Surabaya: JDS LAMPIRAN PERTANYAAN ULANG 1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran dan jelaskan fungsinya ? 2, Sebutkan bagian-bagian dari jangka sorong dan mikrometer sekrup ? 3. Jelaskan apa itu nilai ketelitian ! 4, Berapa nilai ketelitian pada jangka sorong dan mikrometer sekrup ? 5, Jelaskan cara mengukur menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup ! Jawab 1. Pengukuran adalah kegiatan yang berfungsi untuk menentukan panjang, lebar, dan tinggi suatu benda. Namun pengukuran tidak hanya sebatas menentukan fisik suatu benda, tapi bisa juga untuk mengukur semua benda yang dapat dibayangkan, seperti tingkat benda yang ada dipikiran, atau imajinasi konsumen, 2. Berikut adalah bagian-bagian pada jangka sorong dan mikrometer sekrup Jangka sorong: 1, Rahang dalam (internal jaws) 2. Rahang luar (external jaws) 3. Sekrup pengunci (Locking Screw) 4, Skala imperial (Imperial scale) 5. Skala metrik (Merrie scale) 6. Pengukur kedalaman (depth measuring blade) 7. Skala utama (main scale) 8. Skala Nonius (nonius scale) © Mikrometer sekrup 1. Bingkai (Frame) Landasan (Anvil) Gelendong (Spindle) Pengunci (lock) Sleeve Thimble Ratchet Knob NOME WH nilai ketelitian ialah nilai yang terkecil yang masih bisa diukur. ~ jangka sorong : 0,1 mm; 0,05 mm; dan 0,02 mm A.1-1.mikrometer sekrup : 0,01 mm Berikut adalah cara mengukur menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup: © Jangka sorong 1. Geser Rahang Sejauh Ukuran Benda. Rahang yang tidak fix digeser sejauh ukuran benda, setelah itu geser lagi ke arah benda dan pastikan tidak ada jarak atau kedua rahang menyentuh dan menjepit benda. 2. Kunei/Rapatkan Screw Lock. Setelah posisi rahang sudah menyentuh benda, langkah selanjutnya adalah mengunei screw lock. Tujuannya adalah agar hasil ukuran yang dilakukan ini tidak berubah jika ada getaran, tersenggol dan dapat kita catat dengan nilai yang sesuai. 3. Baca ukuran yang telah ditentukan jangka sorong © Mikrometer sekrup : 1) Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka. 2) Cek kembali anvil dan spindle bertemu skala utama dan skala nonius menunjukkan angka nol 3) putar ke arah kiri agar jarak anvil dan spindle terbuka sampai benda dapat masuk ke dalam. 4) Letakkan benda dintara anvil dan spindle talu putar kekanan untuk menutup kembali spindle hingga menjepit benda. 5) putar Ratchet Knob sebanyak 3X agar memastikan spindle menjepit benda dengan kekuatan maksimal dari mikrometer sekrup. 6) Putar pengunci pemutar agar tidak bisa bergerak hingga berbunyi “lik”, LEMBAR ASISTENSI Tanggal _ TID Asistensi Revist Asisten Selasa, 1. Penomoran percobaan lupa diisi (06 April 2021 2. Kurang rapi 3. Tidak ada kata pengantar pada tiap BAB 4. Penulisan gambar 5. Kata berbahasa inggrisharus bercetak miring 6. Flowcart belum tepat 7. Typo pada pengetikan Senin, 1. Keterangan jam kurang lengkap 11 April 2021 2. Identitas harus huruf balok 3. Latar belakang tidak sesuai dengan ketentuan yang diberikan asisten 4. Kurang rapi pada penjelasan sub bab 5. Sitiasi tidak ada 6. Flowchart tidak sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan asisten 7. Keterangan tabel belum di isi 8, Pada bab pertanyaan ulang memiliki format ketik seluruh soal dulu baru jawaban Sek 1 Paragraf 2 dan 3 latar belakang 13 April 2021 masih belum —sesuai__ dengan ketentuan, 2. Kesimpulan belum sesuai 3. Daftar pustaka harus dari sumber buku dan jurnal, Kamis, 15 April 2021 ene Tujuan no 2 salah Poin setelah sub bab harus di blod ‘Terdapat typo Karenan “tujuan no. 2 salah kesimpulan no. 2 juga salah Kamis, 15 April 2021 ACC

Anda mungkin juga menyukai