Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ALIRAN ENERGI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu Dr. Suko Pratomo, M. Pd.

Disusun oleh :

Andini Noviyanti (1908095)

Dede Ahmad Sugandi (1908150)

Fenny Putriyani (1900496)

Natasya Veronica (1900346)

Rifa Annisa Maulida (1905635)

Shanty Sulistyaningrum (1903000)

Yulianti (1905834)

4B PGSD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen dan dilanjutkan
dengan penyusunan makalah yang berjudul "Aliran Energi Dalam Ekologi". Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup.

Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Selain itu, kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya
pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu kami sebagai penulis menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Purwakarta, 23 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Aliran Energi ......................................................................................................... 3
B. Jenis-jenis dan Manfaat Aliran Energi ................................................................. 3
1. Rantai Makanan ............................................................................................. 4
2. Jaring-jaring Makanan ................................................................................... 4
3. Piramida Ekologi ........................................................................................... 5
4. Tingkat Trofik ............................................................................................... 7
C. Pengertian dan Jenis-jenis Daur/Siklus Biogeokimia .......................................... 8
1. Daur/siklus Nitrogen ..................................................................................... 8
2. Daur/siklus Fosfor ......................................................................................... 9
3. Daur/siklus Sulfur (Belerang) ..................................................................... 10
4. Daur/siklus Karbon ..................................................................................... 11
5. Daur/siklus Hidrologi (Air) ......................................................................... 12
6. Daur/siklus Oksigen .................................................................................... 15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 17
B. Saran .................................................................................................................. 17

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu ekologi yang berarti sebagai ilmu yang mempelajari ekosistem. Ekologi berasal dari
kata Oikos berarti tempat tinggal dan Logos berarti ilmu. Pertama kali ekologi diperkenalkan
oleh Ernst Haecckel, bahwa ekologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
ekonomi alam, suatu kajian mengenai hubungan anorganik serta lingkungan organik.
Pengertian ekologi secara umum adalah kajian yang mengenai hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi disebut juga sebagai ilmu dasar lingkungan.
Berdasarkan pengertian di atas, bahwa ekologi meliputi ilmu yang mempelajari tentang
populasi tanaman dan hewan, komunitas tanaman dan hewan, serta ekosistem.
Ekosistem menjelaskan tentang jaringan hubungan antara organisem pada skala yang
berbeda organisasi. Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi karena pemanfaatan
lingkungan yang berbentuk pengelolaan lingkungan hidup. Melalui pengelolaan lingkungan
hidup, terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial.
Dengan demikian, apabila menjelaskan lingkungan hidup, maka konsep ekologi akan selalu
berhubungan, sehingga permasalahan lingkungan hidup adalah permasalahan ekologi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apa yang di maksud dengan aliran energy?
2. Apa saja jenis-jenis dan manfaat aliran energy?
3. Apa yang di maksud dengan rantai makanan?
4. Apa yang di maksud dengan jaring-jaring makanan?
5. Apa yang di maksud dengan piramida ekologi?
6. Apa pengertian dan jenis-jenis daur biogeokimia?
7. Apa yang di maksud dengan daur siklus nitrogen?
8. Apa yang di maksud dengan daur siklus fosfor?
9. Apa yang di maksud dengan daur siklus hidrologi (air)?
10. Apa yang di maksud dengan daur siklus oksigen?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui aliran energi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis serta manfaat aliran energi.
3. Untuk mengetahui rantai makanan.
4. Untuk mengetahui jaring-jaring makanan
5. Untuk mengetahui jenis-jenis piramida ekologi.
6. Untuk mengetahui pengertian serta jenis-jenis dari daur biogeokimia.
7. Untuk mengetahui daur siklus nitrogen.
8. Untuk mengetahui daur siklus fosfor.
9. Untuk mengetahui daur siklus sulfur (belerang)
10. Untuk mengetahui daur siklus karbon
11. Untuk mengetahui daur siklus hidrologi (air)
12. Untuk mengetahui daur siklus oksigen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aliran Energi
Energi adalah faktor utama dalam mengendalikan sebuah ekosistem. Energi juga dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi diperoleh organisme
dari makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya sehari-hari.
Untuk melakukan suatu pekerjaan fisik atau pekerjaan mental makhluk hidup selalu
membutuhkan energi. Jadi dapat disimpulkan pengertian energi adalah daya yang
dipergunakan makhluk hidup untuk melakukan aktivitas hidup. Untuk mengangkat suatu
beban, mendaki gunung, menekan gas dalam silinder itu juga merupakan suatu aktivitas gerak
yang membutuhkan energi. Energi itu tidak dapat dilihat, yang dapat terlihat hanyalah akibat
dari adanya energi tersebut. Misalnya energi yang terjadi pada tumbuhan yang berfotosintesis,
energi yang dipergunakan untuk berfotosintesis tidak terlihat tetapi hasil dari fotosintesis
tersebut bisa dilihat dengan mata.
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan dari bentuk energi satu ke bentuk
energi yang lain, dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen, dan terakhir sampai
ke pengurai di dalam tanah. Organisme memerlukan energi untuk mendukung kelangsungan
hidupnya, antara lain untuk proses pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, bergerak dan
metabolisme yang ada pada tubuh.
Pada proses perpindahan energi selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui
tingkat trofik makan-memakan. Energi juga dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi
kimia, energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Dalam perubahan bentuk energi
menjadi bentuk lain dinamakan transformasi energi.

B. Jenis-jenis dan Manfaat Aliran Energi


Di alam ini banyak sekali macam-macam mahluk hidup. Setiap mahluk hidup yang satu
dengan yang lainnya tidak dapat untuk hidup masing-masing, melainkan saling membutuhkan
antara makhluk hidup yangsatu dengan yang lainnya. Hubungan saling membutuhkan antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya itu dapat berupa hubungan yang merugikan atau
saling menguntungkan.

3
1. Rantai Makanan
Dalam suatu ekosistem biasanya ada faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik dalam
suatu ekosistem yaitu ada yang sebagai produsen,konsumen tingkat 1, konsumen tingkat
2, konsumen tingkat 3 dan seterusnya sampai konsumen akhir (puncak). Yang termasuk
produsen di sini adalah semua jenis tumbuhan yang memiliki klorofil baik tingkat
monoseluler ataupun yang polyseluler (tumbuhan tinggi). Jadi pengertian produsen di sini
adalah tumbuhan yang bisa membuat zat organik dari bahan anorganik dengan bantuan
energi cahaya (fotosintesis).
1) Rantai Pemangsa (Grazing)
Dalam rantai pemangsa ini yaitu dari tumbuhan sebagai produsen. Rantai
pemangsa dimulai dari pemakan tumbuhan (herbivora) sebagai konsumen I, kemudian
hewan pemakan daging (karnivora) sebagai konsumen II sampai konsumen akhir
adalah hewan pemangsa karnivora maupun Herbivora sebagai konsumen akhir.
2) Rantai Parasit
Rantai parasit ini dimulai dari organisme yang hidup secara parasist atau
merugikan organisme lain. Contohnya adalah rantai makanan yang dimulai dari
benalu dan cacing.
3) Rantai Saprofit
Rantai saprofit berasal dari organisme yang sumber makananannya dari sisasisa
makhluk hidup yang telah mati. Contohnya adalah rantai makanan yang dimulai dari
jamur dan bakteri.

2. Jaring-jaring Makanan
Konsumen tingkat 1 adalah konsumen yang langsung memakan produsen yang di
sebut dengan herbivora (pemakan tumbuhan). Konsumen tingkat satu ini benar-benar
memakai energi kimia hasil fotosintesis. Hewan-hewan konsumen tingkat satu adalah
semua hewan pemakan tumbuhan (herbivora) Konsumen tingkat dua adalah konsumen
yang memakan konsumen tingkat satu, atau disebut pemakan daging (karnivora). Energi

4
kimia yang ada pada konsumen pertama ada pada daging/otot yang berupa protein ataupun
lemak. Demikian juga untuk konsumen tingkat 3 sampai tingkat akhir. Disini juga energi
matahari dirubah menjadi energi kimia (amilum/zat tepung) oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis amilum di rubah oleh konsumen tingkat I menjadi lemak dan protein dalam
daging atau otot. Demikianlah seterusnya sampai konsumen akhir/puncak. Dari aliran
tersebut kalau kita buatkan bagannya sebagai berikut :
Produsen ➔Konsumen I ➔Konsumen II ➔Konsumen III (Tumbuhan Hijau).

Aliran energi ini biasanya juga di buat dalam suatu bentuk rantai/aliran makan dalam
suatu bentuk rantai/aliran makan memakan dalam satu garis yang di kenal dengan rantai
makanan, dan ingat dalam menentukan rantai makanan pun tanda panahnya harus benar
contoh rantai makanan.
Rumput ➔Belalang ➔Ayam ➔Musang ➔Ular

Dalam rantai makanan ini konsumen puncaknya adalah ular, jadi kita tidak dapat
menentukan jenis konsumen puncak tanpa menunjukkan rantai makanannya, sebab
konsumen puncak bisa berbeda-beda. Demikian pula untuk konsumen tingkat I, II, III dan
seterusnya tidak dapat ditentukan tanpa melihat dari rantai makanan yang terjadinya.

3. Piramida Ekologi
Dalam ekosistem alami, struktur trofik mulai dari produsen sampai dekomposer
(pengurai) jika digambarkan, akan berbentuk seperti piramida dengan ujung yang semakin
keatas semakin meruncing. Piramida tersebut dikatakan sebagai piramida ekologi.
Piramida ekologi dapat dibagi menjadi 3 jenis, terdiri dari piramida jumlah individu,
piramida biomassa, dan piramida energi.
1) Piramida Jumlah Individu
Memberikan gambaran tentang jumlah individu pada setiap torfik pada
piramida ekologi. Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Karena,
semakin tinggi tingkat trofiknya pada umumnya jumlah individunya semakin sedikit.
Kelebihan dan kelemahan piramida jumlah individu :
 Kelebihan piramida jumlah individu, yaitu data yang dibutuhkan relatif mudah
ditemukan.
 kelemahan piramida jumlah individu, karena tidak memperhatikan ukuran berat
suatu organisme, maka piramida yang terbentuk menjadi aneh.

5
Contoh gambar piramida ekologi

image by google
2) Piramida Biomassa
Biomassa adalah ukuran berat materi hidup diwaktu tertentu. Piramida
biomassa memberikan gambaran mengenai ukuran berat materi organisme/makhluk
hidup pada setiap trofik dalam satuan berat yang dinyatakan dalam gram/m2. Untuk
mengukur berat pada setiap trofik diukur dengan menggunakan tenik sampling.
Umumnya bentuk piramida biomassa akan semakin mengerucut ke arah
puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida
biomassa dapat berbentuk terbalik. Misalnya di lautan terbuka dimana produsennya
adalah fitoplankton yang memiliki biomasa yang kecil dan daur hidupnya cepat (turn-
over tinggi), sedangkan konsumennya adalah makhluk yang besar seperti paus biru.
Jadi dalam piramida terbalik konsumen tingkat tertinggi pada piramida bertubuh besar.
Kelebihan dan kekurangan piramida biomassa :
 Kelebihan Piramida Biomassa, yaitu mampu menunjukan hubungan kuantitatif
biomassa dalam suatu ekosistem yang lebih baik daripada piramida jumlah
individu
 Kelemahan Piramida Biomassa, yaitu tidak adanya penjelasan yang diambil dari
laju pembentukan biomassa, hanya ada jumlah biomassa yang ada pada waktu
tertentu
Contoh Gambar 2 Piramida Biomassa

image by google

6
3) Piramida Energi
Piramida energi memberikan gambaran mengenai banyaknya energi yang
tersimpan dalam bentuk senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan
makanan.
Kelebihan dan kekurangan piramida energi :
 Kelebihan Piramida energi, yaitu mampu memberikan gambaran paling akurat
tentang aliran energi dalam ekosistem.
 Kekurangan piramida energi, yaitu tiap organisme yang ditetapkan hanya
diperuntukan untuk satu trofik, waktu untuk mengumpulkan data relative lebih
lama
Contoh Gambar 3 Piramida Energi

Image by google

4. Tingkat Trofik
Peristiwa makan dan dimakan, merupakan salah satu cara bagi suatu komunitas
untuk berinteraksi. Peristiwa makan dan dimakan menyebabkan terjadinya aliran energi
dari satu bentuk ke bentuk lain sepanjang rantai makanan. Organisme yang terlibat dalam
suatu rantai makanan dikelompokan kedalam tingkat-tingkat trofik. Suatu organisme
berada pada tingkat trofik yang sama dalam rantai makanan berdasarkan nomor yang sama
dalam tingkat memakan.
Tingkat trofik I ditempati oleh tumbuhan sebagai produsen. Pada tingkat trofik II
ditempati oleh hewan herbivora (pemakan tumbuhan). Hewan Karnivora yang secara
langsung memakan herbivora termasuk anggota tingkat trofik III, sedangkan karnivora
yang memakan karnivora di tingkat trofik III termasuk dalam anggota tingkat trofik IV.
Dan di tingkat trofik terakhir ditempati oleh dekomposer sebagai pengurai.

7
C. Pengertian dan Jenis-jenis Daur/Siklus Biogeokimia
Peristiwa makan dan dimakan yang terjadi sepanjang rantai makanan menyebabkan
aliran materi dari mata rantai yang lain. Walaupun makluk hidup/organisme dalam satu rantai
makanan mati, aliran materi tetap berlangsung terus-menerus. Karena mahluk hidup yang mati
akan diuraikan oleh dekomposer sehingga masuk lagi ke rantai makanan berikutnya. Hal
tersebut terjadi secaaa terus-menerus hingga membentuk suatu aliran energi yang disebut
sebagai daur/siklus biogeokimia.
Siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik sampai
kembali lagi ke komponen abiotik dinamakan sebagai siklus/daur biogeokimia. Siklus tersebut
tidak hanya melibatkan makhluk hidup/organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia
dalam lingkungan abiotik.
Siklus biogeokimia berfungsi untuk mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang
sudah terpakai baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi
dapat terjaga. Daur/siklus biogeokimia di dunia ini terbagi menjadi 6, yaitu :
1) Siklus nitrogen, 4) Siklus karbon,
2) Siklus fosfor, 5) Siklus Hidrologi (air)
3) Siklus sulfur, 6) Siklus oksigen

1. Daur/siklus Nitrogen
Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Di alam gas oksigen dan
nitrogen dapat bereaksi ketika ada kilat atau suhu tinggi. Misalnya,jika ada letusan
gunung api atau pembakaran bahan bakar. Hasil reaksinyaa berupa senyawa oksida
nitrogen.

8
Dari oksida nitrogen lalu membentuk senyawa nitrit dan nitrat. Kedua senyawa
tersebut dapat masuk ke tanah dan diserap oleh tanaman. Selain itu nitrit dan nitrat juga
dapat dperoleh dari fiksasi atau penangkapan langsung gas nitrogen. Gas nitrogen
diudara ditangkap oleh berbagai bakteri dan diubah menjadi asam amino (senyawa
penyusun protein yang ada pada makhluk hidup). Senyawa yang dihasilkan oleh bakteri
dapat diserap oleh tanaman dan tanaman tersebut dimakan oleh manusia dan hewan. Saat
hewan mati, protein yang ada ditubuh mereka diurai oleh bakteri pengurai menjadi
amonia.. lalu amonia larut dalam air dan berubah menjadi amonium. Melalui proses
nitrifikasi amonium berubah menjadi nitrit dan nitrat. Kedua gas terseut dapat diserap
tanaman atau dapat berubah lagi menjadi gas N2 dengan bantuan bakteri denitrifikasi.
Proses ini terus berulang membentuk suatu siklus yang dinamakan siklus nitrogen.

2. Daur/siklus Fosfor
Di alam fosfor dibagi menjadi dua bentuk yaitu organik (makhluk hidup) dan
anorganik ( air, batuan, tanah,dll). Siklus fosfor organik yaitu fosfat didalam tumbuhan
dapat dimakan oleh hewan. Lalu hewan tersebut mati dan diuraikan oleh bakteri menjadi
fosfat dalam tanah. Fosfat dalam tnah akan mengalami proses yang nantinya akan menjadi
fosfat anorganik. Sehingga akan diserap kembali oleh akar tanaman.
Siklus fofor anorganik yaitu fosfat dalam tanah dapat mengalami pencucian karena
air sungai atau air laut menjadi bentuk-bentuk kecil sehingga mengalami sedimentasi.
Dikarenakan mengalami sedimetasi maka terbentuklah batuan baru. Batuan baru
mengalami pengangkatan yang dinamakan pengangkatan geologis. Lalu menjadi batuan
yang besar diatas daratan. Dikarenakan adanya angin dan air hujan, batuan besar tersebut
mengalami pelapukan dan menjadi batuan kecil. Semakin lama batuan kecil semakin
terkikis dan kemudian masuk kedalam tanah menjadi fosfat dalam tanah.

9
3. Daur/siklus Sulfur (Belerang)

Daur/siklus sulfur dikenal juga dengan nama siklus belerang. Siklus sulfur adalah
rangkaian perpindahan zat kimia dimana didalamnya terkandung unsur belerang. sulfur
yang terkandung di dalam tanah berbentuk mineral tanah dan udara dalam bentuk gas
(SO₂). SO₂ dihasilkan dari aktivitas gunung merapi yang masih aktif, serta dari industri
batu bara melalui pembakaran, yang mana secara alami akan naik ke atmosfer atau udara
membentuk awan hingga terbentuklah hidrolisis air membentuk H₂SO₄, kemudian awan
akan mengalami kondensasi yang mengakibatkan turunnya hujan. Air hujan tersebut akan
masuk kedalam tanah lalu diubah menjadi sulfat (SO₄). Air hujan yang mengandung SO₄
tadi diserap oleh tumbuhan sebagai penyusun protein didalam tubuhnya. Ketika hewan dan
manusia memakan tumbuhan tersebut maka adanya perpindahan unsur belerang yang
terkandung dalam tumbuhan berpindah pada tubuh hewan atau manusia.
Ketika makhluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bekteri,
seperti bakteri Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi
sulfida berupa gas hidrogen sulfida (H₂S) yang dilepas ke udara dan sebagian lagi

10
tertinggal dalam tanah lalu membentuk ion sulfat dan senyawa sulfur oksida dengan
bantuan bakteri yang akan diserap kembali oleh oleh tanaman. H₂S yang berada di udara
akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur dioksida yang kemudian sulfur
dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam sulfat (H₂SO₄) yang
kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. H₂SO₄ yang jatuh ketanah akan pecah
menjadi ion sulfat oleh bakteri yang mana akan kembali diserap oleh tumbuhan, dan
tumbuhan dimakan oleh hewan dan manusia, lalu makhluk hidup mati dan diuraikan oleh
bakteri dan menghasilkan sulfur kembali begitulah seterusnya.

4. Daur/siklus Karbon

Siklus karbon merupakan suatu siklus penyimpanan dan juga perpindahan unsur
karbon yang terjadi antara atmosfer (udara), makhluk hidup (biosfer), geosfer (tanah), dan
hidrosfer (air). Proses dari siklus karbon ada siklus pendek dan siklus panjang. Pada siklus
pendek dapat terjadi pada proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen. Proses
fotosintesis sendiri berawal dari pengambilan gas karbondioksida yang terdapat di udara
diambil oleh tumbuhan dan air yang berada di tanah. Adanya bantuan dari sinar matahari,
mampu mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat, oksigen serta uap air.
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan, dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, dan
dikonsumsi oleh hewan serta manusia sebagai sumber makanan. Adapun karbon yang
dihasilkan oleh manusia dan hewan yang berupa gas karbondioksida (CO₂) dari proses
respirasi dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis yang selanjutnya.
Pengahasil karbondioksida tidak hanya manusia dan hewan saja ada juga detrifor atau
objek pengurai yang menghasilkan karbondioksida dari proses pembusukan. Saat
tumbuhan, hewan, serta manusia mati, akan diuraikan oleh detrifor untuk diubah menjadi
karbon dan begitu seterusnya.

11
Siklus panjang terjadi di mana karbon mengalami perpindahan dalam berbagai
macam bentuk dimulai dari batuan, tanah, lautan hingga atmosfer dalam jangka waktu
yang sangat lama yaitu sekitar 100 – 200 juta tahun. Proses perpindahan karbon tersebut
salah satunya proses pelapukan. Proses pelapukan akan menghasilkan sedimen atau
endapan yang berasal dari senyawa organik yang akan berubah menjadi senyawa kerogen
(minyak bumi, gas alam hingga batu bara). Senyawa-senyawa tersebut dimanfaatkan oleh
manusia sebagai sumber bahan bakar kendaraan dan industri. Proses tersebut akan
menghasilkan gas emisi berupa gas karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer, lalu
beberapa karbon tersebut akan kembali mengalami siklus karbon yang mana akan terjadi
ladi secara berulang. Di ekosistem air, pertukaran CO₂ dengan atmosfer berjalan secara
tidak langsung. Karbon dioksida yang berikatan dengan air akan membentuk asam
karbonat (H₂CO₃) yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Ketika matahari
menghangatkan ion bikarbonat akan dikembalikan sebagai karbon dioksida ke atmosfer.

5. Daur/siklus Hidrologi (Air)


Daur/Siklus Hidrologi disebut siklus air. Air merupakan sumber daya alam yang
penting di bumi. Penyebaran air di daratan, maka mekanisme alam disebut dengan istilah
siklus hidrologi. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji suatu pergerakan
air di bumi. Sedangkan hidrologist ialah orang yang mempelajari hidrologi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengertian daur/siklus hidrologi adalah sirkulasi yang tidak pernah
berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian kembali
ke darat.
Terjadinya siklus hidrologi dimulai dari air naik ke udara menuju ke permukaan
laut atau dari daratan yang disebut dengan evaporasi. Kemudian air di atmosfer dalam
bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan
oleh radiasi tanah. Dan panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin
untuk terjadi kondensasi, lalu uap air berubah menjadi embun dan kemudian menjadi
hujan. Air hujan turun ke permukaan melalui sungai, terus kembali ke laut. Dalam poses
tersebut dari atmosfer ke luar, air mengalami interupsi dan sebagian air hujan yang turun
dari awan menguap sebelum di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-
tumbuhan dan menguap dari permukaan daun-daun. Lalu air ke tanah dapat mengalir terus
ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah yang dinamakan iinfiltration
dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah. Sebagian air tanah diresap oleh tumbuh-
tumbuhan melalui dedaunan lalu menguapkan air ke udara yang dinamakan transpiration.

12
Air mengalir di atas permukaan tersebut kemudian menuju ke sungai disebut dengan
surface detention, kemudian menguap, dan air mengalir di atas permukaan tanah melalui
parit sungai, hingga menuju ke laut.
Tahapan Proses Terjadinya Siklus Hidrologi (Air)
Sebuah siklus pastilah mempunyai beberapa tahapan. Berikut ini tahapan-tahapan
unsur utama dalam siklus hidrologi ebagai berikut :
1) Evaporasi adalah proses perubahan air yang berwujud cair menjadi air gas juga bisa
disebut dengan penguapan.
2) Transpirasi adalah penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan dan dapat juga
mengubah air yang berwujud cair dalam jaringan makhluk hidup menjadi uap air serta
naik ke atas menuju atmosfer. Penguapan air ini bukan hanya terjadi di air dan tanah.
Adapun faktor yang mempengaruhinya antara lain suhu, pergerakan angin,
kelembaban udara, kelembaban tanah, dan jenis tanaman.
3) Respirasi adalah penguapan air dari tubuh hewan dan manusia
4) Evapotranspirasi adalah proses penguapan air dari permukaan tanah ke atmosfer yang
berarti penguapan dari seluruh air dan makhluk hidup. Adapun faktor yang
mempengaruhi laju evapotranspirasi yaitu laju bertambah dengan meningkatnya suhu,
radiasi matahari, dan pergerakan angina dan laju berkurang dengan meningkatnya
kelembaban

5) Kondensasi adalah proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil
pendinginan.
6) Presipitasi adalah segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang
meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.
7) Infiltrasi adalah air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
8) Perkolasi adalah air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga
mencapai air tanah atau groundwater
9) Run off adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai hingga
menuju ke laut.

13
Macam-Macam Siklus Hidrologi

1) Siklus pendek

Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan melalui hujan
yang terjadi di daerah sekitar laut tersebut. Pada siklus ini, uap air akan diturunkan
menuju sekitar laut melalui hujan.
2) Siklus sedang

Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses
kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya
meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai.
3) Siklus panjang

Air laut menguap setelah menjadi awam melalui proses kondensasi lalu terbawa
oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di
pegunungan- pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak
gunung dan karena gaya berat meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair dan
terbentuk glestser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

14
6. Daur/siklus Oksigen

Daur oksigen merupakan proses perubahan dan pertukaran antara karbon dioksida
(CO2) atau karbon dioksida (CO2) dengan oksigen (O) yang secara berturut-turut dan
terus-menerus melewati fotosintesis. Kadar oksigen yang berada dalam atmosfier
sebanyak 21%. Daur oksigen yang berada di dalam ekosistem merupakan senyawa
perpindahan yang ada di atmosfer, biosfer dan litosfer. Komponen utama penyusun
ekosistem yang berpengaruh terhadap terjadinya daur oksigen pada suatu alam adalah:
manusia, tumbuhan dan hewan.
Proses terjadinya daur oksigen
a. Saat terjadinya fotosintesis, alga dan tumbuhan akan menyerap karbon dioksida
dan akan menghasilkan oksigen yang dilepaskan ke atmosfir.
b. Oksigen yang dilepaskan akan terhirup oleh makhluk hidup seperti manusia,
tumbuhan dan hewan.
c. Pada makhluk hidup oksigen sebagai bahan bakar sari makanan yang di proses
dalam metabolisme tubuh .
d. Kemudian, akan menghasilkan karbon dioksida ke atmosfir sebagai limah industri.
e. Dari industri pabrik oksigen sebagai aktivitas bekerja dan membuang karbon
dioksida ke atmosfer sebagai limbahnya
f. Dari hasil respirasi dan pembakaran pabrik, kemudian akan menghasilkan karbon
dioksida dan air sebagi sarana bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
g. Terakhir, dari semua proses diatas merupakan alur dari proses daur oksigen yang
terus berjalan.
Sebab-sebab terjadinya daur oksigen
a. Respirasi (pernafasan) yang menghasilkan gas karbon dioksida (CO2)
b. Jenis kendaraan yang dapat menghasilkan karbon dioksida (CO2)
c. Terjadinya pembakaran hutan yang menghasilkan asap

15
Peran penting dalam berjalannya siklus oksigen
a. Pada tanaman
Tanaman dapat menggunakan energi sinar matahari untuk mengubah karbon
dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen dalam proses fotosintesis.
Tanaman sendiri dapat menghasilkan oksigen pada siang hari 10 kali lebih banyak
dengan menggunakan bantuan sinar matahari.
b. Oksigen dalam air
Air dikenal sebagai oksigen terlarut. Didalam air terdapat siklus oksigen. Pada
sebuah ekosistem yang sehat, tingkat transfer oksigen ke dalam air dan penyerapan
oksigen oleh organisme di dalam air berbanding lurus (stabil)
c. Organisme
Organisme yang ada selain di air mereka akan menggunakan oksigen dalam
beberapa hal. Peran mereka dalam siklus dimulai dengan karbon dioksida di
atmosfer. Tanaman mengambil karbon dioksida dan menggabungkan dengan air
untuk membuat gula dan oksigen. Hewan dan manusia menghisap oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida kembali. Kemudian siklus oksigen dimulai
kembali.
Proses penggunaan oksigen
a. Bernafas
Semua makhluk hidup menghirup oksigen dari lingkungan luar ke dalam sel-
sel organisme dan menghembuskan karbon dioksida kembali ke atmosfer.
b. Dekomposisi
Ketika suatu organisme yang mati membusuk ke tanah, dan bahan organik
bersama dengan oksigen, air dan komponen lainnya di kembalikan ke tanah
dan udara. Proses ini dilakukan oleh invertebrata termasuk jamur, bakteri dan
serangga yang secara kolektif disebut pengurai. Seluruh prosesnya
menggunakan oksigen dan karbon dioksida.
c. Pembakaran
Ketika salah satu bahan organik termasuk bahan bakar fosil, plastik dan kayu,
dibakar dihadapan oksigen dan melepaskan karbon dioksida ke atmosfer.
d. Karat
Dalam proses ini, logam seperti karat besi atau perpaduan ketika mereka
menguap air dan oksigen dalam waktu yang lama dan senyawa oksida baru
dibentuk oleh kobinasi oksigen dengan logam.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aliran energi merupakan rangkaian urutan perpindahan bentuk energi satu ke bentuk yang
lain, dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke
konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke pengurai di dalam tanah. Aliran energi dapat
terjadi karena adanya proses makan dan di makan. Proses makan dan di makan terjadi antara
satu kelompok organisme dengan kelompok organisme lainnya.
Aliran energi dalam ekosistem dalam bentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan dan
piramida ekologi yang didalamnya terjadi proses pertukaran energi dari satu organisme ke
organisme yang lain.
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa yang berasal dari komponen abiotik
ke komponen biotik, kemudian dikembalikan lagi ke komponen abiotik. Funsi dari siklus
biogeokimia adalah untuk menjaga kelangsungan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi
baik biotik maupun abiotik.
Unsur-unsur yang dibutuhkan siklus biogeokimia dalam jumlah banyak bagi makhluk
hidup seperti unsur-unsur karbon, nitrogen, fosfor, belerang, hidrogen dan oksigen, sedangkan
unsur yang lainnya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Meskipun unsur-unsur tersebut
dimanfaatkan oleh organisme tetapi keberadaannya tetap ada karena digunakan oleh
organisme untuk mensenyawa organik dalam tubuh organisme. Ketika organisme-organisme
mati, unsur-unsur senyawa organik tersebut akan dikembalikan ke alam oleh pengurai, baik
dalam tanah ataupun dikembalikan lagi ke udara.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Diastuti, Renni. 2018. Biologi Paket C Tingkatan V Modul Tema 5 Modul Tema 5 : Harmoni
Alam Semesta. Jakarta : Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Leni, Ayunda. 2016. Makalah Ekologi. https://ayundaleni.blogspot.com/2016/08/makalah-


ekologi.html?m=1 diakses pada tanggal 23 Maret 2020

Maknun, Djohar. 2017. Ekologi Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau
Asri, Islami, dan Ilmiah. Cirebon : Nurjati Press.

Pratomo, Suko. 2020. Pendidikan Lingkungan Hidup (Environment Education). Sumedang :


UPI SUMEDANG PRESS
RianHS. 2021. Siklus Nitrogen. Siklus nitrogen - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
diakses 23 Maret 2021

18

Anda mungkin juga menyukai