Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 Tahun 2018:214-220

SETTING OVERCURRENT RELAY DAN GROUND FAULT RELAY PADA


KUBIKEL 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA

Ikhsan Kamil 1, Lazuardi Wahyu Pratama2 dan Adhe Anugrah3


123
Program Studi Teknik Otomasi Listrik Industri, Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. Dr. G.A
Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16424 , Indonesia

E-mail: lazuarditama@gmailcom

Abstrak

Proteksi pada sistem tenaga listrik merupakan bagian yang sangat penting dalan usaha di bidang ketenagalistrikan. PT.
PLN (Persero) sebagai perusahaan yang memonopoli listrik di Indonesia di tuntut untuk senantiasa meningkatkan
kualitas listrik. Penyetelan (setting) relay proteksi sebagai salah satu prosedur penting harus di rancang dengan baik dan
benar agar dapat bekerja apabila terjadi gangguan. Penyetelan (setting) relay menguunakan relay “Micom P123” secara
manual maupun melalui software harus dilakukan dengan langkah langkah yang tepat. Penyetelan (setting) secara
manual melalui keyped pada relay sedangkan penyetelan (setting) relay melalui software menggunakan “Easergy
Studio”. Hal yang harus diketahui dalam setting relay OCR/GFR yaitu nilai Rasio CT yang digunakan pada kubikel dan
hasil perhitungan arus OC/GF beserta waktu tunda yang akan digunakan. Nilai arus setting yang diinput ke relay
OCR/GFR tipe micom P123 merupakan perbandingan antara nilai arus OC/GF dengan nilai Primer CT yang digunakan.
Pada kubikel outgoing di GIS, berdasarkan perhitungan dengan CT 800/5 arus setting OC yaitu 0.38 In, MOCI 1 yaitu 5
In dan MOC2 7.5 In. Sedangkan arus setting GF yaitu 0,1 Ien, MGF1 1 Ien dan MGF2 1.125 Ien pada kubikel outgoing
di GIS.

Keywords: Relay Proteksi, Setting GFR, Setting OCR, Kubikel 20KV

Abstract

Protection of electric power system is a very important part in the business in the electricity sector of PT. PLN
(Persero) as a company that monopolize electricity in Indonesia in demand to always improve the quality of electricity.
Protective relay settings (settings) as one of the important procedures should be properly designed and correct in order
to work out the interference. Relay settings using the "Micom P123" relay manually or through software must be done
with the proper step. Manual settings via keyped on relay until the settings relay through software using "Easergy
Studio". Things to know in OCR / GFR relay settings are CT ratio used on cubicles and OC / GF current calculation
results are tried to delay time to be used. The current value of the settings inputted to the OCR / GFR relay of “Micom
P123” is a comparison between the OC / GF currents with the CT Primary values used. In the output cubicles in GIS,
based on calculations with CT 800/5 the OC setting current is 0.38 In, MOCI 1 is 5 In and MOC2 7.5 In. While the
current setting of GF is 0.1 Ien, MGF1 1 Ien and MGF2 1.125 Ien on outgoing cubicles in GIS

Keywords: Relay Proteksi, Setting GFR, Setting OCR, Kubikel 20KV

1. Pendahuluan ketenagalistrikan. Seiring dengan meningkatnya


tuntutan keandalan sistem tenaga listrik serta kualitas
Proteksi pada sistem tenaga listrik merupakan pelayanan pelanggan, PT. PLN senantiasa berupaya
bagian yang sangat penting dalan usaha di bidang menekan angka gangguan/pemadaman.
214
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 Tahun 2018:214-220 215

Komponen sistem yang gagal ketika sedang relay atau dengan menggunakan komputer dengan
beroperasi, harus dipisahkan (diisolir) dari sistem. Oleh software yang mendukung untuk relay tersebut.
karena itu sudah menjadi tugas relay untuk mengetahui Easergy Studio merupakan software
(mendeketsi) adanya gangguan tersebut lalu pendukung setting dan konfigurasi relay digital micom.
memeintahkan peralatan pemutus (circuit breaker) Software ini digunakan untuk memasukkan nilai arus
untuk mengisolasi peralatan yang mengalami gangguan yang disetel dan juga parameter waktu yang ditetapkan.
secara cepat.
Penyetelan (setting) relay proteksi harus di 2. Metode Penelitian
rancang dengan baik dan benar agar dapat bekerja
apabila terjadi gangguan. Baik secara manual maupun Melakukan tinjauan pustaka berupa diskusi dan
melalui software, penyetelan (setting) relay harus membaca literatus mengenai sistem proteksi tegangan
dilakukan dengan langkah langkah yang tepat. menengah.
Sistem kerja relay digital sudah berdasarkan Melakukan tinjauan lapangan pada relay
komponen-komponen yang terintregasi dan memiliki proteksi overcurrent relay dan ground fault relay tipe
fasilitas yang mutakhir. Pada relay digital ini terdapat Micom P123 yang disetel (setting) dengan cara sebagai
banyak fungsi proteksi seperti proteksi arus lebih dan berikut :
kegagalan pentanahan, selain itu relay digital ini dapat a. Setting OCR dan GFR tipe Micom P123 secara
berkomunikasi dengan komputer maupun dengan relay manual melalui keypad pada relay. Gambar 1
digital lainnya. Relay jenis ini banyak terdapat pada merupakan bentuk relay micom P123 beserta
instalasi gardu induk dan gardu distribusi milik PLN [1]. indikasinya dan gambar 2 merupakan wiring
Pada penulisan ini akan memberi pengetahuan relay tersebut.
tentang bagaimana cara penyetelan (setting) overcurrent
relay dan ground fault relay pada kubikel 20 kV yang
baik dan benar di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta
Raya.
Relay arus lebih yaitu relay yang bekerja
berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu
nilai pengaman tertentu dan jangka waktu tertentu .
Fungsi utama dari rele arus lebih ini adalah untuk
merasakan adanya arus lebih kemudian memberi
perintah kepada pemutus beban (PMT) untuk membuka
[3].
Relai ini bekerja untuk melindungi peralatan
listrik lainnya apabila terjadi arus lebih akibat:
a. Adanya penambahan beban atau
perkembangan beban.
b. Adanya gangguan hubung singkat di Jaringan Gambar 1 Indikasi pada relay micom P123 [2].
maupun Instalasi listrik [4].
Gangguan satu fasa ke tanah sangat tergantung
dari jenis pentanahan dan sistemnya. Gangguan satu
fasa ke tanah umumnya bukan merupakan hubung
singkat melalui tahanan gangguan, sehingga arus
gangguannya menjadi semakin kecil dan tidak bisa
terdeteksi oleh Over Current Relay ( OCR ). Dengan
demikian diperlukan relai pengaman gangguan tanah.
Prinsip kerja Ground Fault Relay ( GFR ) yaitu pada
kondisi normal dengan beban seimbang arus –arus fasa
Ir, Is, dan It ( Ib) sama besar sehingga kawat netral tidak
timbul arus dan relai gangguan tanah tidak dialiri arus.
Namun bila terjadi ketidakseimbangan arus atau terjadi
gangguan hubung singkat fasa ke tanah maka akan
timbul arus urutan nol pada kawat netral [5].
Micom P123 merupakan salah satu relay
proteksi arus lebih dan kegagalan pentanahan yang saat
ini banyak digunakan oleh APD PLN DISJAYA untuk
proteksi di kubikel 20 kV di beberapa gardu induk.
Relay ini bisa langsung disetel melalui keypad pada
216 Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 Tahun 2018:214-220

Gambar 2 Wiring Relay Micom P123 [2] OUTGOING 80 0,2 800 0,2 900 0

Tabel 3 Setting OC Relay Pada Kubikel di GI


b. Setting OCR dan GFR tipe Micom P123
melalui software pendukungnya yaitu “Easergy OC MOC-1 MOC-2
Studio” (Gambar 3). Setting Arus TMS Arus Td Arus Td
(A) (SI) (A) (S) (A) (S)
KOPEL 1800 0,17 6800 0,5 NO
OUTGOING 300 0,25 4000 0,3 6000 0,1

Tabel 4 Setting GF Relay Pada Kubikel di GI

GF MGF-1 MGF-2
Setting Arus TMS Arus Td Arus Td
(A) (SI) (A) (S) (A) (S)
KOPEL 200 0,17 1000 0,5 NO
OUTGOING 80 0,2 800 0,3 900 0,1

(Sumber : APD DISJAYA Bidang Proteksi dan Meter)


Gambar 3 Tampilan software Easergy Studio Tabel 1, 2, 3 dan 4 merupakan acuan dalam
proses setting OCR dan GFR. Berdasarkan tabel
tersebut telah tertera arus OC dan GF serta waktu
Melakukan proses pengamatan pada proses tundanya. Tabel ini bersumber dari perhitungan oleh
penyetelan overcurrent relay dan ground fault relay APD pada bagian proteksi dan meter.
serta menghitung arus setting yang dimasukkan ke
dalam relay 3.2 Setting Overcurrent Relay dan Ground
Fault Relay secara manual
3. Hasil dan Pembahasan
Setting secara manual yang dimaksud adalah
menyetel OCR dan GFR langsung pada relay dengan
3.1 Ketentuan Setting Relay Tahun 2017 menggunakan keypad yang ada pada relay. Dalam
pembahasan ini, relay yang disetting yaitu micom p123.
Berikut merupakan ketentuan setting pada Berikut cara merubah nilai suatu parameter pada setting
penyulang di GIS dan GI konvensional. Tabel 1 relay :
merupakan arus OC beserta waktu tundanya pada a. Tekan enter
kubikel kopel dan outgoing yang ada di GIS, Tabel 2 b. Tekan atas atau bawah dan kanan atau kiri untuk
merupakan arus GF beserta waktu tundanya pada merubah nilai
kubikel kopel dan outgoing yang ada di GIS. Sedangkan c. Tekan enter kembali apabila nilai sudah sesuai
Tabel 3 merupakan arus OC beserta waktu tundanya
pada kubikel kopel dan outgoing yang ada di GI, Tabel Dalam menyetel relay tersebut sebelumnya kita
4 merupakan arus GF beserta waktu tundanya pada harus mengetahui Rasio CT pada kubikel dan hasil
kubikel kopel dan outgoing yang ada di GI. perhitungan yang menjadi ketentuan setting seperti
Tabel 1, 2, 3 dan 4. Berikut merupakan langkah-langkah
Tabel 1 Setting OC Relay Pada Kubikel di GIS dalam secara manual :
a. Turn on relay
OC MOC-1 MOC-2 b. Masukkan sandi relay
Setting Arus TMS Arus Td Arus Td c. Setting beberapa parameter yang diperlukan
(A) (SI) (A) (S) (A) (S) d. Mengecek ulang terhadap nilai parameter yang
KOPEL 1600 0,17 6400 0,3 NO telah dimasukkan
OUTGOING 300 0,15 4000 0,2 6000 0
3.3 Setting Overcurrent Relay dan Ground
Tabel 2 Setting GF Relay Pada Kubikel di GIS Fault Relay melalui software
GF MGF-1 MGF-2 OCR dan GFR bisa disetel melalui software.
Setting Arus TMS Arus Td Arus Td Untuk Relay micom P123 mempunyai software khusus
(A) (SI) (A) (S) (A) (S) untuk setting relay tipe micom yaitu Easergy Studio.
KOPEL 200 0,17 1000 0,4 NO Melalui software ini kita bisa menyalin data setting pada
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 Tahun 2018:214-220 217

relay ataupun memasukkan data setting yang baru ke


dalamnya dengan mengatur parameter-parameter yang Gambar 5 Setting Rasio CT melalui software
ada. Berikut merupakan langkah-langkah dalam setting 3.4.3 Nilai Overcurrent dan Waktu Tunda pada
relay micom p123 melalui software : Relay
a. Membuka software Untuk mendapatkan nilai setting pada
b. Memasang komunikasi data antara komputer relay kita harus mengetahui hasil perhitungan
dengan relay arus lebih beserta waktu tundanya (Tabel 1 dan
c. Membuat sistem baru 3) dan rasio CT yang digunakan pada
d. Mengatur connection parameters penyulang. Sebagai contoh, dalam setting
e. Membuat file baru penyulang outgoing pada GIS, arus OC untuk
f. Setting beberapa parameter yang diperlukan penyulang outgoing pada tabel 3.1 yaitu 300 A
g. Menyimpan pengaturan dan apabila CT yang digunakan 800/5, maka
h. Mengirim pengaturan yang telah dibuat ke nilai yang diinput atau Is (I setting) adalah
relay 300/800 atau 0.38 In. Hal tersebut juga berlaku
pada arus MOC1 dan MOC2. Jadi arus setting
3.4 Parameter-Parameter yang diatur MOC1 pada GIS apabila CT yang digunakan
sama adalah 5 In sedangkan arus setting MOC2
Beberapa parameter yang perlu diatur dalam mempunyai nilai 7,5 In setelah dihitung.
dalam proteksi OC dan GF adalah sebagai berikut: Pengaturan waktu tunda cukup mengikuti pada
3.4.1 Tanggal dan Waktu tabel ketentuan setting relay. Parameter dalam
Mengubah tanggal dan waktu mengatur nilai overcurrent yaitu “I>”(OC) ,
merupakan hal yang penting karena “I>>”(MOC1) , “I>>>”(MOC2) seperti pada
berhubungan dengan memori relay, jadi waktu gambar 6 dan 7.
yang tersimpan sesuai dengan waktu nyata.

3.4.2 Rasio CT
Nilai rasio CT yang diatur pada relay
disesuaikan pada CT yang digunakan pada
kubikel tersebut. Aturlah nilai Line CT
Primary, Line CT Sec, E/Gnd CT Primary dan
E/Gnd CT Sec sesuai Rasio CT seperti pada
gambar 4 dan gambar 5.

Gambar 6 Diagram alir berdasarkan tampilan layar


dalam mengatur nilai OC di relay secara manual

Gambar 4 Setting Rasio CT secara manual

Gambar 7 Parameter-parameter OC setelah dimasukkan


nilai melalui software

3.4.4 Nilai Ground Fault dan Waktu Tunda pada


Relay
218 Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 Tahun 2018:214-220

Untuk mendapatkan nilai setting pada Apabila pengaturan dengan manual,


relay kita harus mengetahui hasil perhitungan ubah semua parameter yang digunakan yaitu
arus lebih beserta waktu tundanya (Tabel 2 dan “I>”(OC) , “I>>”(MOC1) , “I>>>”(MOC2),
4) dan rasio CT yang digunakan pada “Ie>”(GF), “Ie>>”(MGF1), “Ie>>>”(MGF2)
penyulang. Sebagai contoh, dalam setting menjadi “Yes” seperti pada gambar 10.
penyulang outgoing pada GIS, arus GF untuk Sedangkan melalui software dengan memberi
penyulang outgoing pada tabel 3.2 yaitu 80 A tanda ceklis pada parameter waktu tunda relay
dan apabila CT yang digunakan 800/5, maka yang relah disetel seperti pada gambar 11.
nilai yang diinput atau Is (I setting) adalah
80/800 atau 0.1 Ien. Hal tersebut juga berlaku
pada arus MGF1 dan MGF2. Jadi arus setting
MGF1 pada GIS apabila CT yang digunakan
sama adalah 1 Ien sedangkan arus setting
MGF2 mempunyai nilai 1,125 Ien setelah
dihitung. Pengaturan waktu tunda cukup
mengikuti pada tabel ketentuan setting relay.
Parameter dalam mengatur nilai ground fault
yaitu “Ie>”(GF), “Ie>>”(MGF1),
“Ie>>>”(MGF2) seperti pada gambar 8 dan 9.

Gambar 10 Diagram alir berdasarkan tampilan layar


dalam mengatur nilai Trip Commands secara manual

Gambar 8 Diagram alir berdasarkan tampilan layar


dalam mengatur nilai GF di relay secara manual

Gambar 11 Mengaktifkan waktu tunda relay yang telah


disetel melalui software

3.4.6 Nilai Output Relay


Submenu ini memungkinkan untuk
menetapkan berbagai alarm dan ambang batas
Gambar 9 Parameter-parameter GF setelah dimasukkan kesalahan (seketika dan / atau waktu tunda) ke
nilai melalui software output logika.
Untuk pengaturan secara manual,
3.4.5 Trip Commands pada pembahasan ini untuk Output dari relay
Setelah semua parameter telah di- berupa waktu tunda yang telah disetel
setting, selnjutnya perlu mengaktifkan Trip sebelumnya menggunakan Output Relay 2.
Commands agar parameter tersebut bisa Dengan mengganti nilai dari “0” menjadi “1”
bekerja memberikan perintah ke tripping coil pada tampilan. Karena menggunakan output
[12] dan PMT. relay 2 maka nilai yang diubah terdapat tepat
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 Tahun 2018:214-220 219

dibawah angka 2 Nilai “1” pada output relay 4. Kesimpulan


menandakan penugasan terhadap parameter
yang diatur (Gambar 12). Relay pun siap a. Ada 2 cara untuk setting relay OCR/GFR yaitu
dipasang di penyulang ataupun diuji sebelum pertama dengan setting langsung manual pada
di pasang. relay dan kedua dengan menggunakan software
Sedangkan melalui software, pendukung pada relay tersebut.
mengaktifkan trip pada Automatic Control > b. Keypad yang ada pada relay OCR/GFR
Ouput Relays. Pastikan Output Relays tI> digunakan untuk mengatur nilai-nilai yang
(OC), tI>> (MOC), tI>>> (MOC2), tIe> (GF), akan dimasukkan ke relay.
tIe>> (MGF), dan tIe>>(MGF2) diisikan nilai c. Software yang digunakan pada relay OCR/GFR
Output RL2 (Gambar 13). Nilai output relay tipe micom p123 adalah Easergy Studio.
RL2 kerena yang digunakan pada relaynya kali d. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam
ini adalah output RL2. setting relay OCR/GFR yaitu nilai Rasio CT
yang digunakan pada kubikel, hasil
perhitungan arus OC/GF beserta waktu tunda
yang akan digunakan.
e. Nilai arus setting yang diinput ke relay
OCR/GFR tipe micom p123 merupakan
perbandingan antara nilai arus OC/GF dengan
nilai Primer CT yang digunakan.
f. Setelah input nilai pada parameter melalui
software diperlukan pengecekan ulang apakah
nilai yg diinput sama dengan yg dikirim
kedalam relay.

Ucapan Terimakasih
Terimakasih kepada PT. PLN (PERSERO)
Distribusi Jakarta Raya atas bantuannya sehingga kami
bisa memperoleh data-data untuk pembahasan makalah
ini.

Lampiran

Gambar 12 Diagram alir berdasarkan tampilan layar


dalam mengatur nilai Output Relay secara manual

Gambar 13 Mengatur Output Relay melalui software Gambar 14 Diagram alir setting OCR dan GFR (Sumber :
www.schneider-electric.com)
220 Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 Tahun 2018:214-220

Daftar Acuan

[1] Marsudi, Djiteng. 2006.Operasi Sistem Tenaga


Listrik.Yogyakarta: Graha Ilmu.
[2] Schneider Electric.2013. Micom P12x/y Three Past
and Earth Fault Overcurrent Relays.France : Author.
[3] Zulkarnaini dan Saputra H, Eko. 2012. Evaluasi
Koordinasi Relay Proteksi Pada Feeder Distribusi
Tenaga Listrik (GH Tanjung Ampalu Sijunjung).
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Industri Teknologi Padang.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article
=118830&val=5447 [11 Oktober 2017]
[4] Anwar, Hairil. Sistem Proteksi Pada Penyulang
20kV. Universitas Muslim Indonesia.
https://www.academia.edu/5247769/BAB_III_SIST
EM_PROTEKSI_PADA_PENYULANG_20kV
[12 Oktober 2017]
[5] Hidayat, Akmar. 2017. Relay Gangguan Tanah atau
Ground Fault Relay(GFR). https://dayat-
akmal.blogspot.co.id/2017/05/relay-gangguan-
tanah-atau-ground-fault.html [13 Oktober 2017]

Anda mungkin juga menyukai