Anda di halaman 1dari 59

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan meliputi kegiatan

pengangkatan beban dan pekerjaan administratif / statis. Pekerjaan

pengangkatan beban ini diambil dari tempat pengisian ulang air minum.

Pekerjaan statis / monoton disini adalah pekerjaan mendisain yang

menggunakan komputer dan pekerjaan mencetak pada kartu dengan mesin

Hot Print. Pada setiap kegiatan dilakukan pengambilan gambar untuk

mendapatkan postur atau posisi tubuh saat melakukan pekerjaan.

4.1.1 Pengangkatan Beban

4.1.1.1 Deskripsi Pekerjaan Pengangkatan Galon

Gambar 4.1 Posisi Pengangkatan Galon


73

Gambar 4.2 Posisi Peletakkan Galon

Pengangkatan beban yang dilakukan disini adalah pengangkatan galon

air. Prosesnya adalah, galon kosong akan diisi air pada tempat pengisian air.

Setelah galon terisi penuh, maka operator akan menurunkan galon tersebut

dari tempat pengisian.

4.1.1.2 Data Posisi RULA Pengangkatan Galon

Berikut adalah gambar proyeksi tubuh pada saat pengangkatan beban

untuk penilaian dengan metode RULA

Tabel 4.1 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Pada Pengangkatan Galon

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Lengan Atas 20º-45º 2


74

Tabel 4.1 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Pada Pengangkatan Galon

(lanjutan)

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Lengan Bawah -60º-100º 1

Pergelangan Tangan 2

Tangan tertekuk kesamping

Perputaran Pergelangan Tangan - 1

Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 3


Penggunaan Otot :
0
Postur tidak statis
Beban
3
Lebih dari 10 kg
Total Nilai 6

Tabel 4.2 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Pada Pengangkatan Galon

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Leher 0º-10º 1

Punggung 0º 1

Tubuh
seimbang dan
Kaki 1
ada ruang
untuk bergerak
Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 1
Penggunaan Otot :
0
Postur tidak statis
75

Tabel 4.2 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Pada Pengangkatan Galon (Lanjutan)

Beban
3
Lebih dari 10 kg
Total Nilai 4

Tabel 4.3 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Pada Peletakan Galon

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Lengan Atas +45º-90º 3

Lengan Bawah 0º-60º 2

Pergelangan Tangan - 1

Perputaran Pergelangan Tangan - 1

Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 4


Penggunaan Otot :
0
Postur tidak statis
Beban
3
Lebih dari 10 kg
Total Nilai 7

Tabel 4.4 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Pada Peletakan Galon

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Leher 0º-10º 1

Punggung 60º+ 4
76

Tabel 4.4 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Pada Peletakan Galon (Lanjutan)

Posisi Gambar Keterangan Nilai


Tubuh
seimbang dan
Kaki 1
ada ruang
untuk bergerak
Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 5
Penggunaan Otot :
0
Postur tidak statis
Beban
3
Lebih dari 10 kg
Total Nilai 8

4.1.1.3 Data Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH

Berikut adalah data variabel-variabel yang dibutuhkan dalam

menghitung RWL :

Tabel 4.5 Data Persamaan Pengangkatan NIOSH Tempat Awal

Variabel Nilai
Jarak Horisontal 30 cm
Jarak Vertikal 93 cm
Jarak Perpindahan 93 cm
Sudut Asimetri 0º
Frekuensi < 0.2
Durasi < 1 jam
Pegangan Cukup baik (Fair)
77

Tabel 4.6 Data Persamaan Pengangkatan NIOSH Tempat Tujuan

Variabel Nilai
Jarak Horisontal 26 cm
Jarak Vertikal 0 cm
Jarak Perpindahan 93 cm
Sudut Asimetri 90º
Frekuensi < 0.2
Durasi < 1 jam
Pegangan Cukup baik (Fair)

4.1.2 Pekerjaan Statis / Monoton

4.1.2.1 Deskripsi Pekerjaan Mendisain

Gambar 4.3 Postur Tubuh Seorang Designer Saat Bekerja

Pekerjaan mendisain yang dibahas adalah mendisain kartu undangan.

Pekerjaan ini menggunakan komputer dan designer dapat bekerja sambil

duduk, dengan durasi kerja 8 jam. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang

monoton, karena seorang designer hampir seluruh kegiatannya berada di

depan komputer.
78

4.1.2.2 Data Posisi RULA Untuk Posisi Tubuh Designer

Tabel 4.7 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Seorang Designer

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Lengan Atas -20º-20º 1

Lengan Bawah -60º-100º 1

Pergelangan Tangan - 1

Perputaran Pergelangan Tangan - 1

Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 1


Penggunaan Otot :
1
Postur statis
Beban
0
Tidak ada beban
Total Nilai 2

Tabel 4.8 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Seorang Designer

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Leher menekuk
Leher ke belakang 4
(ekstensi)

Punggung 0º-20º 2

Kaki didukung
Kaki 1
dengan baik
79

Tabel 4.8 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Seorang Designer (Lanjutan)

Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 5


Penggunaan Otot :
1
Postur statis
Beban
0
Tidak ada beban
Total Nilai 6

4.1.2.3 Deskripsi Pekerjaan Menggunakan Mesin Hot print

Gambar 4.4 Posisi Tubuh Operator Mesin Hot print Saat Bekerja

Pekerjaan ini adalah pekerjaan mencetak huruf-huruf timbul (emboss)

pada kertas undangan. Pengoperasiannya dimulai dengan memasukkan

kertas yang akan dicetak timbul, kemudian ditekan dengan mesin.

Penekanan ini dilakukan dengan menarik / menekan tuas yang ada. Durasi

pekerjaan ini adalah sekitar 8 jam. Operator melakukan kerja ini dengan

kondisi yang hampir monoton.


80

4.1.2.4 Data Posisi RULA Untuk Operator Mesin Hot print

Tabel 4.9 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Operator Mesin Hot print

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Lengan Atas +45º-90º 3

Lengan Bawah -60º-100º 1

Pergelangan Tangan - 1

Perputaran Pergelangan Tangan - 1

Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 3


Penggunaan Otot :
1
Kegiatan berulang 4x dalam satu menit atau lebih
Beban
0
Beban kurang dari 2 kg
Total Nilai 4

Tabel 4.10 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Operator Mesin Hot print

Posisi Gambar Keterangan Nilai

Leher 10º-20º 2

Punggung 0º-10º 1

Kaki didukung
Kaki 1
dengan baik

Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 2


81

Tabel 4.10 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Operator Mesin Hot print (Lanjutan)

Penggunaan Otot :
1
Kegiatan berulan 4x dalam satu menit atau lebih
Beban
0
Beban kurang dari 2 kg
Total Nilai 3

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Perhitungan Tingkat Bahaya Pengangkatan Beban

4.2.1.1 Perhitungan dengan Metode RULA

• Posisi Pengangkatan Beban

Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 6

Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 4

Nilai Akhir (berdasarkan tabel) = 6

Hasil : Perlu investigasi lebih lanjut dan perubahan segera

• Posisi Peletakan Beban

Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 7

Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 8

Nilai Akhir (berdasarkan tabel) = 7

Hasil : Perlu investigasi dan perubahan secepatnya

4.2.1.2 Perhitungan dengan Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH

• RWL (Reccommended Weight Limit)

Tempat Awal :

¾ Load Constant (LC) = 23 kg

¾ Horisontal Multiplier (HM)


82

HM = 25 / H

HM = 25 / 30

HM = 0.83

¾ Vertical Multiplier (VM)

VM = 1 – (0.003 |V-75|)

VM = 1 – (0.003 |93-75|)

VM = 0.95

¾ Distance Multipier (DM)

DM = 0.82 + (4.5/D)

DM = 0.82 + (4.5/93)

DM = 0.87

¾ Asymetric Multiplier (AM)

AM = 1-(0.0032A)

AM = 1-(0.0032 x 0º)

AM = 1

¾ Frequency Multiplier (FM)

Frekuensi = Kurang dari 0.2 pengangkatan / menit

Durasi = Kurang 1 jam

FM (berdasarkan tabel Frequency Multiplier) = 1

¾ Coupling Multiplier

Tipe pegangan adalah cukup baik (fair)

CM (berdasarkan tabel Coupling Multiplier) = 1


83

¾ Reccommended Weight Limit

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

RWL = 23 x 0.83 x 0.95 x 0.87 x 1 x 1 x 1

RWL = 15.77 kg

Tempat Tujuan

¾ Load Constant (LC) = 23 kg

¾ Horisontal Multiplier (HM)

HM = 25 / H

HM = 25 / 26

HM = 0.96

¾ Vertical Multiplier (VM)

VM = 1 – (0.003 |V-75|)

VM = 1 – (0.003 |0-75|)

VM = 0.78

¾ Distance Multipier (DM)

DM = 0.82 + (4.5/D)

DM = 0.82 + (4.5/93)

DM = 0.87

¾ Asymetric Multiplier (AM)

AM = 1-(0.0032A)

AM = 1-(0.0032 x 90º)

AM = 0.71

¾ Frequency Multiplier (FM)

Frekuensi = Kurang dari 0.2 pengangkatan / menit


84

Durasi = Kurang 1 jam

FM = 1

¾ Coupling Multiplier

Tipe pegangan adalah cukup baik (fair)

CM = 1

¾ Reccommended Weight Limit

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

RWL = 23 x 0.96 x 0.78 x 0.87 x 0.71 x 1 x 1

RWL = 10.64 kg

• Lifting Index

Beban / load weight (L) = 19 kg

¾ Tempat Awal

L
LI =
RWL

19
LI =
15.77

LI = 1.21

¾ Tempat Tujuan

L
LI =
RWL

19
LI =
14.98

LI = 1.79
85

4.2.2 Perhitungan Tingkat Bahaya Pekerjaan Statis / Monoton dengan

Metode RULA

4.2.2.1 Tingkat Bahaya Postur Designer

Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 2

Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 6

Nilai Akhir (Berdasarkan tabel) = 5

Hasil = Perlu investigasi lebih lanjut dan perubahan segera

4.2.2.2 Tingkat Bahaya Postur Operator Mesin Hot Print

Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 4

Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 2

Nilai Akhir (Berdasarkan tabel) = 3

Hasil = Perlu investigasi lebih lanjut

4.3 Analisis Pengolahan Data

4.3.1 Analisis Tingkat Bahaya Pengangkatan Beban

Bagian ini akan membahas tingkat bahaya pengangkatan beban

berdasarkan 2 metode, yaitu metode RULA dan persamaan pengangkatan

NIOSH. Dari metode RULA, dapat ditinjau posisi atau postur tubuh pekerja

yang melakukan pengangkatan beban, posisi apa yang memberikan nilai

terbesar terhadap meningkatnya kemungkinan resiko cedera, dan

bagaimana memperbaikinya. Dari persamaan pengangkatan NIOSH, dapat

ditinjau berat beban yang sebaiknya diangkat dengan segala kondisi yang

ada atau variabel-variabel apa saja yang perlu diperbaiki untuk mengurangi

resiko cedera pinggang (low back pain).


86

4.3.1.1 Analisis Hasil Perhitungan RULA

Perhitungan dengan menggunakan metode RULA (Rapid Upper Limb

Assessment) dilakukan 2 kali, yaitu pada saat pekerja melakukan

pengangkatan dan peletakan beban. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

posisi kerja mana yang paling beresiko untuk menimbulkan cedera. Nilai

RULA pada posisi pengangkatan adalah 6, sedangkan pada posisi peletakan

beban bernilai 7. Kedua angka tersebut menunjukkan bahwa posisi-posisi

yang dilakukan dapat dikategorikan beresiko cedera dan harus melakukan

perbaikan segera.

Pada posisi pengangkatan, posisi yang bahaya adalah posisi

pergelangan tangan kanan yang mengangkat galon dengan cara menekuk ke

samping. Hal ini mungkin sulit dihindari mengingat galon yang akan

diangkat harus dipegang dasarnya untuk memudahkan peletakan. Jika

pengangkatan dilakukan dengan cara memeluk galon dengan kedua tangan

dan menempelkannya di dekat dada, maka akan sulit saat akan melakukan

peletakan galon. Nilai beban juga menunjukkan nilai yang tinggi untuk

meningkatkan resiko cedera pada tubuh bagian atas. Tetapi, berat beban ini

tidak dapat dikurangi karena setiap galon air harus diisi memenuhi

volumenya.

Pada posisi peletakan beban, nilai yang tinggi adalah nilai lengan atas

dan punggung. Pekerja meletakan beban dengan cara membungkukan

badan dan lengan kanan atas harus membentuk sudut 90º terhadap tubuh.

Posisi yang paling bahaya adalah posisi membungkuk yang dilakukan oleh

pekerja saat meletakan beban. Postur yang membungkuk akan

membebankan tulang punggung untuk meletakan beban.


87

Postur peletakkan beban dengan cara membungkukan tubuh dapat

mempercepat / meningkatkan resiko cedera pada pinggang. Mengingat

pekerjaan pengangkatan galon ini selalu dilakukan, maka kegiatan repetitif

seperti ini akan mengakumulasi dan menyebabkan cedera pinggang.

4.3.1.2 Analisis Hasil Perhitungan Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH

Perhitungan persamaan pengangkatan NIOSH juga dilakukan 2 kali.

Hal ini bertujuan untuk membandingkan tingkat bahaya pengangkatan

beban pada kedua posisi pengangkatan dan peletakan beban. Lifitng Index

pada pengangkatan di tempat awal dan tempat tujuan adalah sebesar 1.21

dan 1.79. Hal ini dikategorikan cukup berbahaya, tetapi tidak bagi semua

orang. Bagi beberapa orang yang sudah terbiasa (dalam hal ini operator),

pengangkatan beban seperti ini mungkin sudah biasa dan menjadi terlatih.

Dengan melihat nilai variabel terkecil pada perhitungan RWL, nilai

tersebut ada pada VM dan DM (perhitungan untuk tempat tujuan). Hal ini

menunjukkan barang yang diangkat / diletakkan cukup jauh jarak

vertikalnya. Untuk menguranginya, kita harus memperpendek jarak

perpindahan vertikal. Selain itu, dalam peletakkan galon, operator harus

menghindari gerakan berputar yang menghasilkan sudut asimetri.

4.3.2 Solusi Pengangkatan Galon

Operator meletakan beban (galon) dengan cara membungkukkan tubuh.

Hal ini dapat meningkatkan resiko cedera, ditambah dengan kebiasaan

operator dalam meletakkan beban yang selalu membungkukkan tubuh, hal

ini akan terakumulasi untuk menimbulkan cedera pinggang. Untuk


88

menghindarinya, operator sebaiknya meletakkan galon dengan cara

menekuk lutut, bukan membungkuk, dengan posisi punggung tetap tegak.

Untuk bendanya, yaitu galon, tidak dapat dilakukan perubahan, karena

semua galon air sudah dirancang dengan bentuk yang standar. Maka dari

itu, perubahan dilakukan dari manusianya dan tempat kerja.

Selain dari metode pengangkatan atau peletakan beban, perbaikan juga

dapat dilakukan dengan menambahkan meja untuk meletakkan galon.

Penambahan meja ini bertujuan untuk menghindari gerakan membungkuk

operator saat meletakkan galon. Menurut NIOSH, tinggi optimum adalah

75 cm dari lantai. Tinggi meja yang dirancang untuk peletakkan galon bisa

dirancang setinggi 75 cm. Dengan menambahkan meja setinggi 75 cm, akan

mengubah variabel VM (vertical multiplier / pengali vertikal) pada tempat

tujuan menjadi 1. Selain itu, penambahan tinggi 75 cm dari lantai akan

memperpendek jarak perpindahan vertikal menjadi 18 cm (93cm – 75cm =

18cm). Nilai 18 cm ini dibulatkan menjadi 25 cm untuk variabel D pada

DM (Distance Multiplier / jarak perpindahan vertikal). Dengan D=25 cm,

maka nilai DM menjadi 1. Pada tempat tujuan, dengan menghilangkan

gerakan memutar tubuh, nilai AM juga menjadi 1 (sudut asimetri = 0). Hal

ini dapat dilakukan operator dengan meletakkan galon langsung didepan

tubuhnya. Perhitungannya menjadi seperti berikut

• Tempat Awal

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

RWL = 23 x 0.83 x 0.95 x 1 x 1 x 1 x 1

RWL = 18.14

LI = 19 / 18.14 = 1.05
89

• Tempat Tujuan

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

RWL = 23 x 0.96 x 1 x 1 x 1 x 1 x 1

RWL = 22.08

LI = 19 / 22.08 = 0.86

Dengan begitu, resiko pengangkatan galon akan berkurang. Apabila

penggunaan meja tidak memungkinkan, maka operator harus memperbaiki

metode pengangkatan dan peletakkan galon.

4.3.3 Analisis Tingkat Bahaya Postur Designer

Berdasarkan hasil perhitungan metode RULA, designer ini memiliki

nilai akhir 5 yang berarti perlu investigasi lebih lanjut dan tindakan

perbaikan. Dengan melihat gambar yang ada, tubuh designer terlihat

bungkuk saat bekerja dengan leher berekstensi ke belakang. Postur seperti

ini memberikan nilai yang cukup tinggi untuk meningkatnya resiko cedera

pada tubuh bagian atas.

4.3.4 Solusi Untuk Designer

Dengan melihat postur kerja tersebut, maka ada beberapa perubahan

untuk pekerja disain tersebut. Jika dilihat dari bentuk kursi yang digunakan,

kursi tersebut sudah baik dan mendukung postur tulang belakang. Designer

ini sebaiknya duduk dengan menyandarkan badan kekursi agar tulang

belakang didukung dan tidak lelah.

Untuk bagian leher, sebaiknya leher tetap dalam posisi tegak, tidak

berekstensi ke belakang. Mengingat pekerjaan mendisain ini hampir seluruh


90

waktunya bekerja dan duduk di depan komputer, designer sebaiknya tidak

selalu duduk. Ia bisa meregangkan badan setiap beberapa saat. Hal ini

mengingat bahwa tubuh tidak dirancang untuk selalu duduk / berdiri.

4.3.5 Analisis Tingkat Bahaya Postur Operator Mesin Hot Print

Berdasarkan metode RULA, nilai akhir untuk postur operator mesin hot

print adalah 3. Nilai ini menunjukkan perlunya investigasi dibutuhkan dan

mungkin perlu dilakukan perubahan. Nilai dengan resiko tertinggi adalah

pada posisi lengan atas, dimana lengan kanan atas harus mengangkat dan

membentuk sudut 45º-90º. Dengan mempertimbangkan bentuk mesin, maka

agak sulit untuk lengan atas tidak terangkat (untuk menarik tuas). Resiko

peningkatan cedera ini juga ditambah dengan gerakan monoton menarik

tuas. Tetapi resiko juga dapat berkurang dengan ringannya beban saat

menarik tuas.

Untuk postur tubuh yang lain tidak menunjukkan resiko yang tinggi.

Operator bekerja dengan badan tegap, walaupun kursi yang digunakan tidak

terdapat sandaran untuk mendukung badan, tetapi hal ini dapat membuat

badan menjadi lelah karena harus bekerja dengan posisi yang monoton ini.

4.3.6 Solusi Untuk Operator Mesin Hot Print

Perbaikan postur lengan kanan atas dapat ditingkatkan apabila bentuk

mesin dapat diubah. Karena mesin ini hanya ada 1 jenis di tempat kerja,

maka kecil kemungkinan untuk mengganti mesin. Apabila operator sudah

terlatih, maka kecil kemungkinan bagi operator untuk mengalami cedera.

Operator harus mengenali batas kekuatan tubuhnya sendiri. Apabila


91

operator mengalami lelah otot atau lelah monotonis, maka sebaiknya

operator beristirahat sejenak dan melakukan peregangan. Untuk kursinya,

operator bisa menggunakan kursi yang memiliki sandaran sehingga dapat

mendukung badan dan mengurangi rasa lelah.

4.4 Pembahasa Modul 6 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Praktikum

PSK&E

4.4.1 Modul 6 Sekarang

Pada modul 6 (Lampiran 1) saat ini, kegiatan praktikum yang dilakukan

adalah praktikan melakukan kegiatan pengangkatan beban. Kegiatan ini

disimulasikan dengan periode waktu 15 menit (Waters et al., 1994, pp 22-

23). Kegiatan pengangkatan beban ini telah ditentukan tempat awal dan

tujuan pengangkatannya. Praktikan bebas untuk menentukan metode

pengangkatan beban sesuai dengan kebiasaan / pilihannya.

4.4.2 Modul 6 Usulan

Dengan banyaknya masalah K3 yang dapat dibahas, maka dilakukan

pengembangan terhadap modul yang ada. Pengembangan ini didukung

dengan adanya metode RULA yang membahas masalah postur tubuh saat

bekerja. Pengembangan dilakukan dengan menambahkan kegiatan selain

mengangkat beban. Penambahan kegiatan ini disesuaikan dengan fasilitas

yang ada pada laboratorium PSK&E.

Kegiatan yang diusulkan adalah merakit lego atau memasukkan data.

Pelaksanaan kegiatan ini juga dilakukan dengan periode waktu 15 menit.

Anggota kelompok lainnya akan mencatat postur tubuh praktikan yang


92

melakukan simulasi ini. Tugas berikutnya adalah praktikan harus menilai

postur tubuh tersebut dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Perbaikan

ini bisa berupa usulan postur tubuh ataupun perbaikan tempat kerjanya

untuk mendukung / menciptakan postur tubuh yang baik. Usulan modul 6

ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

Pada modul usulan ini, akan diusulkan penggunaan software yang

dirancang pada skripsi ini. Karena pada modul yang lama telah

menggunakan software Ergointelligence, usulan software yang dirancang

pada skripsi ini akan menjadi alternatif. Kedua software ini saling

melengkapi. Software Ergointelligence ini memiliki beberapa modul seperti

REBA (Rapid Entire Body Assessment), RULA (Rapid Upper Limb

Assessment), Strain Index, CTD (Cummulative Trauma Disorders) Risk

Index, dan OCRA. Software yang dirancang pada skripsi ini memiliki 2

modul, yaitu persamaan pengangkatan beban NIOSH (NIOSH Lifting

Equation) dan RULA.

Kekurangan pada software Ergointelligence yang dimiliki laboratorium

PSK&E adalah software ini merupakan versi trial / percobaan dengan

periode waktu penggunaan yang terbatas serta tidak memiliki modul untuk

menyelesaikan masalah pengangkatan beban. Hal ini dapat dilengkapi

dengan menggunakan software yang dikembangkan dari skripsi ini.


93

4.5 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

4.5.1 Analysis Document

4.5.1.1 The Task

4.5.1.1.1 Tujuan

Dengan minimnya sistem informasi yang dapat mengatasi masalah

pengangkatan beban dan postur tubuh saat bekerja di laboratorium,

memberikan peluang untuk melakukan pengembangan sistem informasi

ini. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan

perbaikan pada masalah keselamatan dan kesehatan kerja secara cepat dan

tepat. Pengembangan sistem ini juga bertujuan untuk memberikan nilai

tambah pada laboratorium / studio Teknik Industri dengan memiliki

sistem yang dapat menilai resiko cedera dari suatu pekerjaan.

4.5.1.1.2 Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan kegiatan praktikum atau di tempat kerja yang akan

diamati, seorang analis melakukan pengamatan dan pencatatan pada

kegiatan pengangkatan beban yang dilakukan / postur tubuh pekerja saat

bekerja. Setelah itu, analis akan melakukan perhitungan. Apabila hasil

yang didapatkan adalah berbahaya, maka analis akan menganalisis

kegiatan tersebut dan menentukan faktor-faktor yang berbahaya.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, solusi akan dibuat oleh analis. Solusi

ini bisa ditujukan pada perbaikan cara kerja ataupun tempat kerja. Berikut

adalah rich picture dari sistem yang berjalan.


94

V, H, D, A, F, C

Mengangkat Beban 2
1

Mengukur
Menghitung

Nilai bagian lengan atas, bawah, dan 3


pergelangan tangan
Merakit Nilai leher, punggung, dan kaki
6

5 4

Menganalisis
Hasil
Solusi

Gambar 4.5 Rich Picture Sistem Berjalan

4.5.1.1.3 Definisi Sistem

Sistem yang akan dikembangkan meliputi 2 metode, pertama, untuk

pengangkatan beban berdasarkan persamaan pengangkatan NIOSH

(National Institute for Occupational Safety and Health), dan yang kedua

adalah RULA (Rapid Upper Limb Assesment) yang membahas masalah

postur tubuh bagian atas. Dari sistem ini dapat digunakan untuk 2 kondisi,

yaitu perhitungan cepat menggunakan RULA untuk mengetahui posisi /

postur tubuh saat bekerja, menilai hasilnya di sistem, dan memberikan

saran perbaikan untuk posisi yang berbahaya. Kondisi yang kedua adalah

untuk menganalisis pengangkatan beban, dimana variabel yang diukur

lebih rumit. Setelah beberapa variabel dalam persamaan pengangkatan

beban NIOSH diukur, maka hasil akan dihitung di sistem, lalu hasil

(tingkat resiko cedera) akan segera diketahui beserta saran perbaikan.


95

Berikut definisi sistem berdasarkan FACTOR

Tabel 4.11 Kriteria FACTOR

Sistem berfungsi untuk menghitung NIOSH Lifting Equation,


Functionality menghitung nilai RULA, menentukan faktor-faktor yang
berbahaya, memberikan saran perbaikan
Application
Sistem akan digunakan oleh asisten atau mahasiswa
Domain
Sistem dapat digunakan untuk menilai tingkat resiko cedera dari
postur tubuh atau pengangkatan beban. Sistem pertama yang
Condition
dikembangkan digunakan untuk kepentingan asisten Laboratorium
/ Studio Teknik Industri.
Menggunakan PC yang mendukung aplikasi VB dan printer untuk
Technology
mencetak laporan
Object IESC (asisten), perusahaan, laporan NLE, Laporan RULA
Sistem dapat digunakan oleh pengguna awam dan memberikan
Responsibility
solusi yang mudah dimengerti

4.5.1.1.4 Context

4.5.1.1.4.1 Problem Domain

Sistem ini akan memudahkan seorang analis untuk menghitung dan

membuat solusi. Seorang analis bisa memilih 2 metode yang ada pada

sistem ini, yaitu persamaan pengangkatan beban NIOSH dan RULA

(Rapid Upper Limb Assessment). Persamaan pengangkatan NIOSH

digunakan untuk menganalisis resiko cedera dari pengangkatan beban

yang dilakukan. Metode RULA digunakan untuk menganalisis tingkat

resiko cedera postur tubuh seseorang / operator saat bekerja. Sistem

akan menghasilkan solusi yang dapat digunakan untuk memperbaiki

sistem kerja atau postur tubuh saat bekerja. Berikut adalah Rich Picture

dari sistem yang akan dikembangkan.


96

V, H, D, A, F, C

Mengangkat Beban 2
1
Mengukur
Menghitung

Nilai bagian lengan atas, bawah, dan


pergelangan tangan
Merakit Nilai leher, punggung, dan kaki

4
3

Solusi

Gambar 4.6 Rich Picture Sistem yang Akan Dikembangkan

4.5.1.1.4.2 Application Domain

Sistem ini dapat digunakan akan digunakan oleh tim asisten

laboratorium / studio Teknik Industri. Solusi yang diberikan

memudahkan pengguna untuk memahami saran-saran perbaikan yang

ada.

4.5.1.2 Problem Domain

4.5.1.2.1 Cluster

Terdapat 2 buah cluster pada sistem ini, yaitu cluster dokumen, yang

terdiri dari laporan NLE (NIOSH Lifting Equation / Persamaan

Pengangkatan Beban NIOSH) dan laporan RULA. Sedangkan cluster non

dokumen terdiri dari IESC dan perusahaan.


97

<<Cluster>> <<Cluster>>
Dokumen NonDokumen

Gambar 4.7 Cluster

4.5.1.2.2 Struktur

Cluster Dokumen disini berisi class Laporan NLE dan Laporan

RULA. Sedangkan pada cluster NonDokumen terdiri dari class IESC

(asisten) dan class Perusahaan.

Gambar 4.8 Class Diagram

Jenis hubungan pada class diagram diatas adalah agregasi, dimana setiap

laporan harus mencantumkan identitas asisten dan perusahaan.


98

4.5.1.2.3 Classes

1 IESC

Class ini merupakan daftar anggota asisten Teknik Industri,

dengan atribut kode asisten, nama asisten, dan nomor telepon.

2 Perusahaan

Class perusahaan merupakan daftar perusahaan yang akan didaftar

untuk diberikan solusi perbaikan. Atributnya adalah kode perusahaan,

nama perusahaan, alamat, telepon, dan nama contact person (orang

yang dapat dihubungi).

3 Laporan NLE

Merupakan class yang berisi solusi perbaikan untuk kegiatan

pengangkatan beban. Atributnya adalah nomor laporan, tanggal, kode

asisten, kode perusahaan, pekerja, kegiatan, keterangan, indeks

pengangkatan awal, indeks pengangkatan tujuan, rekomendasi beban,

horisontal, vertikal, asimetri, frekuensi, dan pegangan.

4 Laporan RULA

Laporan RULA berisi informasi mengenai kegiatan / pekerjaan

yang statis dan indeks dari resiko meningkatnya kemungkinan cedera

pada bagian tubuh atas. Atribut-atributnya adalah nomor laporan,

tanggal, kode asisten, kode perusahaan, pekerja, kegiatan, keterangan,

nilai akhir, kelompok lengan dan pergelangan tangan, kelompok leher,

punggung, dan kaki, penggunaan otot, dan tenaga / beban.


99

4.5.1.2.4 Events

Tabel 4.x dibawah ini berisikan event-event yang terdapat pada setiap

class. Tanda asterisk (*) menunjukkan bahwa event dijalankan berulan-

ulang / beriterasi. Tanda tambah (+) menunjukkan event yang dijalankan

secara sequential.

Tabel 4.12 Event Table

Class
IESC Perusahaan Laporan NLE Laporan RULA
Event
Didaftar + +
Entry * *
Print * *
keluar + +
Dipilih + +
Dibuat * *
Dianalisis * *
Digunakan + +

4.5.1.2.5 Behavioral Pattern


100

• Laporan NLE

Gambar 4.12 Statechart Laporan RULA


101

4.5.1.3 Application Domain

4.5.1.3.1 Usage

4.5.1.3.1.1 Overview

Pada tabel 4.13 menunjukkan actor table dari sistem yang

dikembangkan, yang menunjukkan hubungan actor dengan use case.

Tabel 4.13 Actor Table

Actor
Asisten
Use Case
Menambah Daftar User V
Menambah Daftar Perusahaan V
Membuat Laporan NLE V
Membuat Laporan RULA V
Melihat Data Historis NLE V
Melihat Data Historis RULA V

4.5.1.3.1.2 Use Case Diagram

Sistem Penilai Tingkat Bahaya


Pekerjaan

Menambah Daftar
IESC

Menambah Daftar
Perusahaan

Membuat Laporan NLE

Membuat Laporan
RULA

Melihat Data
Asisten
Historis NLE

Melihat Data
Historis RULA

Gambar 4.13 Use Case Diagram


102

4.5.1.3.1.3 Spesifikasi Use Case

1. Menambah Daftar User

Tabel 4.14 Spesifikasi Use Case Menambah Daftar IESC

Use Case Name Menambah Daftar IESC


Actor Asisten
Objects IESC
Asisten menambah daftar asisten / user baru, sehingga selanjutnya
Description
asisten tersebut dapat menggunakan sistem ini.
Actor harus sudah terdaftar terlebih dahulu, asisten baru akan
Precondition didaftarkan dengan asisten yang telah terdaftar.
Actor membuka layar daftar IESC.
Actor Action System Response
1. Actor menekan tombol 2. Sistem akan mengosongkan text
Typical Course Tambah field.
of Events 3. Actor menginput data
dan menekan tombol 4. Sistem meng-update daftar asisten
simpan
Alternative
-
Courses
Postcondition Asisten yang baru akan terdaftar dan dapat menggunakan sistem
Implementation
• Sistem terhubung dengan database
Constraints and
Specifications

2. Menambah Daftar Perusahaan

Tabel 4.15 Spesifikasi Use Case Menambah Daftar Perusahaan

Use Case Name Menambah Daftar Perusahaan


Actor Asisten
Objects Perusahaan

Description Asisten menambah daftar perusahaan

Perusahaan belum pernah terdaftar, Actor telah membuka layar


Precondition
daftar perusahaan
Actor Action System Response
Typical Course
1. Actor menekan tombol 2. Sistem akan mengosongkan text
of Events
Tambah field.
103

Tabel 4.15 Spesifikasi Use Case Menambah Daftar Perusahaan (lanjutan)

3. Actor menginput data


4.Sistem meng-update daftar
dan menekan tombol
perusahaan
simpan
Alternative
-
Courses
Postcondition Perusahaan akan terdaftar dan dapat dimasukkan dalam laporan
Implementation
• Sistem terhubung dengan database
Constraints and
Specifications

3. Membuat Laporan NLE

Tabel 4.16 Spesifikasi Use Case Membuat Laporan NLE

Use Case Name Membuat Laporan NLE


Actor Asisten
Objects IESC, Perusahaan, Laporan NLE

Description Use case ini berisi aktivitas pembuatan laporan NLE

Precondition Actor telah membuka layar NLE

Actor Action System Response


1. Actor menekan tombol 2. Sistem akan membuka window
tambah inputNLE
3. Actor menginput data
4.Sistem menghitung data-data
Typical Course NLE dan menekan
tersebut
of Events tombol hitung.
5. Actor menekan tombol 6.Sistem akan menyimpan dan
simpan menampilkan kembali window NLE
7. Actor menekan tombol
8. Sistem akan mencetak laporan
cetak
Alternative
-
Courses
Postcondition Actor dapat melakukan analisis lebih lanjut jika diperlukan
Implementation • Sistem terhubung dengan database
Constraints and • Printer dalam keadaan aktif
Specifications
104

4. Membuat Laporan RULA

Tabel 4.17 Spesifikasi Use Case Membuat Laporan RULA

Use Case Name Membuat Laporan NLE


Actor Asisten
Objects IESC, Perusahaan, Laporan RULA

Description Use case ini berisi aktivitas pembuatan laporan RULA

Precondition Actor telah membuka layar RULA

Actor Action System Response


1. Actor menekan tombol 2. Sistem akan membuka window
tambah inputRULA
3. Actor menginput data
4.Sistem menghitung data-data
RULA dan menekan
Typical Course tersebut
tombol hitung.
of Events
6.Sistem akan menyimpan laporan dan
5. Actor menekan tombol
menampilkan kembali window
simpan
RULA
7. Actor menekan tombol
8. Sistem akan mencetak laporan
cetak
Alternative
-
Courses

Postcondition Actor dapat melakukan analisis lebih lanjut jika diperlukan

Implementation • Sistem terhubung dengan database


Constraints and • Printer dalam keadaan aktif
Specifications
105

5. Melihat Data Historis NLE

Tabel 4.18 Spesifikasi Use Case Melihat Data Historis NLE

Use Case Name Melihat Data Historis NLE


Actor Asisten
Objects Laporan NLE
Use case ini berisi kegiatan melihat data-data historis dari
Description
perhitungan NLE yang pernah dibuat

Precondition Actor telah membuka layar NLE

Actor Action System Response


1. Actor melihat laporan- 2. Sistem menampilkan laporan NLE
Typical Course
laporan NLE yang ada
of Events
3. Actor menekan tombol
4.sistem akan mencetak laporan
cetak
Alternative 3. Actor tidak menekan tombol cetak dan menekan tombol keluar
Courses 4. layar NLE akan tertutup

Postcondition -

Implementation • Sistem terhubung dengan database


Constraints and • Printer dalam keadaan aktif
Specifications
106

6. Melihat Data Historis RULA

Tabel 4.19 Spesifikasi Use Case Melihat Data Historis RULA

Use Case Name Melihat Data Historis RULA


Actor Asisten
Objects Laporan RULA
Use case ini berisi kegiatan melihat data-data historis dari
Description
perhitungan RULA yang pernah dibuat

Precondition Actor telah membuka layar NLE

Actor Action System Response


1. Actor melihat laporan- 2. Sistem menampilkan laporan
Typical Course
laporan RULA RULA yang ada
of Events
3. Actor menekan tombol
4.sistem akan mencetak laporan
cetak
Alternative 3. Actor tidak menekan tombol cetak dan menekan tombol keluar
Courses 4. layar RULA akan tertutup

Postcondition -

Implementation • Sistem terhubung dengan database


Constraints and • Printer dalam keadaan aktif
Specifications
107

4.5.1.3.1.4 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek yang ada

untuk setiap use case yang ada. Berikut adalah sequence diagram yang

ada :

1. Sequence Diagram untuk use case Menambah Daftar IESC

DaftarIESC UI IESC
Asisten

choose()

read()

clickTambah()

entryData()

clickSimpan()

update()

close()

Gambar 4.14 Sequence Diagram Menambah Daftar IESC


108

2. Sequence Diagram untuk use case Menambah Daftar


Perusahaan

Daftar
Perusahaan
Perusahaan UI
Asisten

choose()

read()

clickTambah()

entryData()

clickSimpan()

update()

close()

Gambar 4.15 Sequence Diagram Menambah Daftar Perusahaan


109

3. Sequence Diagram untuk use case Membuat Laporan NLE

Laporan
NLE UI IESC Perusahaan
NLE
Asisten

choose()

read()

clickTambah()
read()

read()

inputDataNLE()

clickHitung()
hitung()

clickSimpan()
update()

clickCetak()

mencetakLaporan()

close()

Gambar 4.16 Sequence Diagram Membuat Laporan NLE


110

4. Sequence Diagram untuk use case Membuat Laporan RULA

inputRULA Laporan
RULA UI IESC Perusahaan
UI RULA
Asisten
choose()

read()

clickTambah()
open()
read()

read()

inputDataNLE()

clickHitung() hitung()

clickOk()
update()

clickCetak()

mencetakLaporan()
close()

Gambar 4.17 Sequence Diagram Membuat Laporan RULA


111

5. Sequence Diagram untuk use case Melihat Data Historis NLE

Gambar 4.18 Sequence Diagram Melihat Data Historis NLE

6. Sequence Diagram untuk use case Melihat Data Historis RULA

Laporan
RULA UI
RULA
Asisten

choose()
read()

memilih data()

read()

clickCetak()

mencetakLapoeran()

close()
112

4.5.1.3.2 Function

Function (fungsi) adalah fasilitas untuk membuat model bermanfaat

bagi aktor (Mathiassen et al., 2000, p137). Berikut adalah daftar fungsi

dengan tingkat kompleksitasnya :

Tabel 4.20 Function List

Function Complexity Type


1. Menambah Daftar IESC
Simpan data asisten Simple Update

2. Menambah Daftar Perusahaan


Simpan data perusahaan Simple Update

3. Membuat Laporan NLE


Hitung RWL & LI Complex Compute
Hitung saran Medium Compute
Simpan laporan Simple update
Cetak laporan Simple read

4. Membuat Laporan RULA


Hitung Action Level Complex Compute
Hitung saran Medium Compute
Simpan laporan Simple Update
Cetak laporan Simple read

5. Melihat Data Historis NLE


Membaca laporan Simple Read
Mencari laporan Simple Read
Mencetak laporan Simple read

6. Melihat Data Historis RULA


Membaca laporan Simple Read
Mencari laporan Simple Read
Mencetak laporan Simple read
113

4.5.1.3.3 User Interface

4.5.1.3.3.1 Dialogue Style

Dialogue style akan menunjukkan form-form yang terdapat pada

sistem dan hasil print-out nya.

Tabel 4.21 Dialogue Style

Window Printouts
UI Login
UI Menu Utama
UI IESC
UI Perusahaan
UI NLE Laporan NLE
UI RULA Laporan RULA
UI Input RULA
UI Keterangan

4.5.1.3.3.2 Overview

Overview ini berisi navigation diagram yang menggambarkan alur

transisi window pada sistem. Berikut adalah navigation diagramnya:


114

UI input NLE

OnclickMenu

UI Daftar Perusahaan
onclickTambah onclickSimpan

UI NLE
OnclickMenu OnclickMenu

onclickDaftarPerusahaan
onclickNLE
onClickClose
UI Menu
UI Login
onLogin
onclickKeluar

[login gagal] onclickDaftarIESC onclickRULA


UI RULA
UI Daftar IESC

onclickMenu
OnclickMenu

onclickTambah onclickSimpan

UI input RULA

onclickMenu

Gambar 4.20 Navigation Diagram


115

4.5.1.3.3.3 Examples

Berikut adalah contoh dari user interface yang ada.

1. Login

Saat user akan menggunakan aplikasi ini, user harus

memasukkan kode asisten terlebih dahulu. Setelah itu, sistem

akan melakukan pengecekan. Apabila kode asisten sudah

terdaftar, maka user akan masuk ke window menu.

Gambar 4.21 Window Login

2. Menu

Pada Window Menu, user dapat memilih 4 menu, yaitu

Daftar IESC (berisi daftar asisten), Daftar Perusahaan (berisi

daftar perusahaan yang pernah bekerja sama), NIOSH Lifting

Equation (untuk melihat data historis ataupun melakukan

perhitungan NLE), dan RULA (Untuk melihat data historis dan

melakukan perhitungan RULA)


116

Gambar 4.22 Window Menu

3. Daftar IESC

Pada window ini, user dapat melakukan penambahan user,

yaitu asisten baru. Penambahan dilakukan dengan menekan

tombol “tambah”. Untuk menyimpannya, tekan tombol

“simpan”. Tombol “edit” berfungsi untuk melakukan

perubahan pada data yang ada. Dengan menekan tombol “edit”

field-field akan terbuka dan dapat melakukan perubahan yang

diperlukan.

Gambar 4.23 Window Daftar IESC


117

4. Daftar Perusahaan

Pada window ini, user dapat melakukan penambahan

perusahaan baru yang akan dievaluasi. Untuk melakukan

penambahan, pertama tekan tombol “tambah”, lalu field akan

dikosongkan. Setelah itu user memasukkan data yang

diperlukan dan tekan “simpan” untuk menyimpan. Tombol

“edit” berfungsi untuk melakukan perubahan pada data yang

ada. Dengan menekan tombol “edit” field-field akan terbuka

dan dapat melakukan perubahan yang diperlukan.

Gambar 4.24 Window Daftar Perusahaan


118

5. NIOSH Lifting Equation

Pada window ini, user dapat melakukan penambahan

perhitungan NLE, melihat data historis yang ada, atau

mencetak laporan. Dengan menekan tombol “tambah” maka

tabel data akan berubah dengan tabel untuk menginput data

(gambar 4.26). Field-field yang ada akan dikosongkan dan

user dapat melakukan input data. Setelah menginput data, user

harus menekan tombol “hitung” untuk melakukan perhitungan.

Setelah itu, hasil perhitungan dapat disimpan lalu dicetak.

Gambar 4.25 Window NIOSH Lifting Equation


119

7. Input NLE

Gambar 4.26 Window input NLE


120

7. RULA

Pada window ini, user dapat melakukan penambahan

pehitungan RULA, melihat data historis, dan melakukan

pencetakan. Dengan menekan tombol “tambah”, maka window

baru akan terbuka untuk memasukan data. Pada window ini,

juga dapat dilakukan pencetakan laporan.

Gambar 4.27 Window RULA


121

8. Input RULA

Pada window ini, user akan melakukan perhitungan

dengan metode RULA. Setelah memasukkan data yang

diperlukan, user menekan tombol “hitung” untuk

menampilkan hasil. Dari hasil yang ada, informasi yang ada

dapat disimpan dengan menekan tombol simpan.

Gambar 4.28 Window Input RULA


122

4.5.1.3.4 Technical Platform

Sistem dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Visual

Basic 6.0. Perancangan user interface menggunakan form-form pada

Visual Basic. Perancangan database menggunakan microsoft access.

Untuk perancangan laporan menggunakan Crystal Report 8.5. Sistem

dioperasikan dengan menggunakan keyboard, mouse, printer, dan dengan

sistem operasi berbasis Windows.

4.5.1.4 Rekomendasi

4.5.1.4.1 System’s Usefulness and Feasibility

Sistem ini dapat membantu user dalam menilai tingkat bahaya / resiko

cedera pekerjaan. Dengan solusi yang dihasilkan, user dapat mengetahui

secara umum, perbaikan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi

tingkat resiko cedera.

Dengan kebutuhan technical platform yang ada, sistem ini dapat

diterapkan karena sistem ini dapat diimplementasikan tanpa permasalahan

yang besar.

4.5.1.4.2 Strategi

Sistem yang dikembangkan ini akan diujicobakan terlebih dahulu

dalam lingkungan laboratorium Teknik Industri. Karena sistem ini masih

merupakan sistem yang baru, maka akan dikembangkan terlebih dahulu

prototype dari sistem ini.


123

4.5.2 Design Document

4.5.2.1 The Task

4.5.2.1.1 Tujuan

Sistem yang dikembangkan bertujuan dalam memudahkan pengguna

dalam menyelesaikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja,

khususnya masalah pengangkatan beban atau postur tubuh saat bekerja.

Sistem ini akan menjadi salah satu alat bantu bagi laboratorium Teknik

Industri ke depannya yang tidak hanya berperan sebagai sarana

pendidikan, tetapi juga pengabdian kepada masyarakat.

4.5.2.1.2 Quality Goals

Kriteria yang termasuk prioritas paling penting adalah prinsip dasar

dari perancangan yang baik, yaitu usable, flexible, dan comprehensible

(Mathiassen et al., 2000, p179) ditambah dengan correct. Beberapa

kriteria lain seperti efficient, reliable, dan testable juga dianggap penting

yang mendukung operasional sistem ini. Kriteria efficient dianggap

penting karena aktivitas laboratorium / studio sangat bervariasi, seperti

mengajar, memeriksa laporan, dan lain-lain. Pengembangan sistem harus

disesuaikan dengan technical platform yang tersedia pada laboratorium /

studio Teknik Industri.

Kriteria secure dianggap kurang penting karena sistem ini digunakan

oleh tim asisten, dimana anggotanya tidak terlalu banyak. Sistem juga

berada di dalam laboratorium / studio Teknik Industri sehingga hak akses

masuk juga dibatasi. Kriteria maintainable diprioritaskan kurang penting

karena penggunaan sistem ini bukan merupakan kegiatan utama dari


124

laboratorium / studio. Kriteria reusable, portable, dan interoperable juga

dianggap kurang penting karena sistem ini dirancang untuk penggunaan

internal dari laboratorium / studio Teknik Industri.

Tabel 4.22 Prioritas Design Criteria

Very Less Easily


Criterion Important Irrelevant
Important Important Fulfilled
Usable V V
Secure V
Efficient V
Correct V
Reliable V
Maintainable V
Testable V
Flexible V
Comprehensible V
Reusable V
Portable V
Interoperable V

4.5.2.2 Technical Platform

4.5.2.2.1 Equipment

Untuk mengoperasikan sistem ini, direkomendasikan untuk

menggunakan spesifikasi berikut processor Intel® Pentium® IV 2.40

GHz, 512 MB RAM, HDD 120 GB. Spesifikasi ini disamakan untuk PC

server dan client.


125

4.5.2.2.2 System Software

Sistem ini dikembangkan dengan menggakan software Visual Basic

6.0. Untuk perancangan database, digunakan Micorsoft Access 2003.

Pembuatan laporan menggunakan Crystal Report 8.5. Sistem

direkomendasikan untuk digunakan pada sistem operasi berbasis

Windows.

4.5.2.2.3 System Interface

Selain PC, sistem berhubungan dengan printer yang digunakan untuk

mencetak laporan. Sistem operasi harus dapat menangani interface

dengan printer.

4.5.2.2.4 Design Language

Perancangan sistem ini menggunakan notasi UML dengan seluruh

diagram yang digunakan, mulai dari class diagram sampai dengan

deployment diagram. Pembuatan diagram ini menggunakan software

Microsoft Visio 2003.

4.5.2.3 Architecture

4.5.2.3.1 Component Architecture

Arsitektur komponen yang digunakan dalam sistem ini adalah pola

arsitektur client-server dengan distribusi local presentation, dimana pada

komponen client hanya terdapat user interface. Sedangkan pada server

terdapat function dan model.


126

Gambar 4.29 Component Diagram

4.5.2.3.2 Process Architecture

Process architecture pada sistem ini menggunakan centralized

pattern, dimana model dan function terletak pada server.

Gambar 4.30 Deployment Diagram


127

4.5.2.3.3 Standards

Sistem yang dikembangkan secara umum menggunakan standar

bahasa Indonesia. Pesan kesalahan, tombol, dan label juga menggunakan

bahasa Indonesia. Penggunaan gambar untuk setiap tombol yang ada juga

menggunakan gambar yang sama di setiap form.

4.5.2.4 Components

Berdasarkan analysis document yang telah dibuat, tidak terjadi

perubahan pada class diagram. Pada event yang ada, tidak terdapat private

event (Mathiassen et al., 2000, pp239-240) dan pada common event yang

ada, objek tidak berhubungan secara langsung / saling mempengaruhi

(Mathiassen et al., 2000, p241). Pada perancangan function component,

akan digunakan pola model-class placement. Pola ini bermanfaat saat

sebuah operation hanya mengakses objek tunggal atau struktur agregat yang

sederhana (Mathiassen et al., 2000, pp260-261).


128

Gambar 4.31 Class Diagram Dengan Pola Model-Class Placement

4.5.2.5 Rencana Implementasi

Sistem ini merupakan sistem yang baru pada laboratorium / studio

Teknik Industri. Untuk mengimplementasikannya, maka dibutuhkan suatu

rencana yang sistematis. Berikut adalah rencana implementasi dari sistem

yang dikembangkan.

Tabel 4.23 Rencana Implementasi

Periode Waktu (minggu)


Proses
1 2 3 4 5 6 7 8 ...
Menyiapkan kebutuhan technical platform
Instalasi sistem
Uji coba & pelatihan
Pemeliharaan sistem
129

4.5.2.6 Perancangan Database

Berikut adalah perancangan database berdasarkan class diagram yang

ada.

Tabel 4.24 Ms IESC

Field Tipe Data Panjang Keterangan


Kode Asisten Text 5 Primary Key
Nama Text 10
Telepon Number 10

Tabel 4.25 Ms Perusahaan

Field Tipe Data Panjang Keterangan


Kode Perusahaan Text 5 Primary Key
Nama Perusahaan Text 10
Alamat Text 50
Telepon Number 10
Nama Contact Person Text 10

Tabel 4.26 Laporan NLE

Field Tipe Data Panjang Keterangan


No Laporan Text 5 Primary Key
Tanggal Date / Time 10
Kode Asisten Text 5 Foreign Key
Kode Perusahaan Text 5 Foreign Key
Pekerja / Stasiun Kerja Text 15
Kegiatan Text 20
Keterangan Text 50
LI Awal Number 3 Lifting Index tempat awal
LI Tujuan Number 3 Lifting Index tempat tujuan
Rekomendasi Beban Number 2
Horisontal Text 30 Solusi untuk jarak horizontal
Vertikal Text 30 Solusi untuk jarak vertical
Sudut Asimetri Text 30 Solusi untuk sudut asimetri
Frekuensi Text 30 Solusi untuk frekuensi pengangkatan
Pegangan Text 30 Solusi untuk pegangan objek / beban
130

Tabel 4.27 Laporan RULA

Field Tipe Data Panjang Keterangan


No Laporan Text 5 Primary Key
Tanggal Date / Time 10
Kode Asisten Text 5 Foreign Key
Kode Perusahaan Text 5 Foreign Key
Pekerja / Stasiun Kerja Text 15
Kegiatan Text 20
Keterangan Text 50
Nilai Lengan+Pergelangan Tangan Number 3
Nilai Leher+Punggung+Kaki Number 3
Nilai Penggunaan Otot Number 2
Nilai Beban Text 30
Nilai Akhir Text 30
Hasil dan Saran Text 30

Anda mungkin juga menyukai