DISUSUN OLEH :
PUTRI SEPTIARINI MUFIDAH / 11200140000123
KELAS 2D
A. Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) muncul dari keyakinan manusia itu sendiri
bahwasanya semua manusia selaku makhluk ciptaan Tuhan sam serta sederajat. Manusia
dilahirkan lepas dan memiliki martabat juga hak-hak yang sama. Bagi dasar itulah
manusia mesti diperlakukan secara sama setimpal dan beradab. Ham bersifat universal,
artinya berlaku bagi semua manusia tanpa membeda-bedakannya berdasarkan atas ras,
keyakinan, suku, dan bangsa (etnis).
Menurut Syarbaini Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang melekat
pada diri manusia. Tanpa hak-hak itu, manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.
Menurut Pasal 1 ayat (1) undang- undang Nomor 39 Tahun 1999 adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
yang maha esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihorrnati, dijunjung tinggi dan di
lindungi oleh Negara, hukum dan pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Menurut Teaching Human Right yang diterbitkan oleh perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap
manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
Menurut John Locke HAM merupakan suatu hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan yang bersifat kodrati. Artinya adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia
menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan hakikatnya, sehingga sifatnya adalah suci.
Menurut pemakalah Hak Asasi Manusia ialah hak setiap orang yang sangat
mendasar bagi kehidupan dan penghidupannya, selaras dengan harkat, martabat, dan
wibawanya sebagai manusia yang terhormat.
Sejarah Hak Asasi Manusia dimulai dari gagasan hak asasi manusia. Gagasan hak
asasi manusia muncul sebagai reaksi atas kesewenang-wenangan penguasa yang
memerintah secara otoriter. Munculnya penguasa yang otoriter mendorong orang yang
tertekan hak asasinya untuk berjuang menyatakan keberadaannya sebagai makhluk
bermartabat.
1. HAM di Indonesia
HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang artinya
bahwa HAM adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat banyak sekali peristiwa-peristiwa
atau kasus-kasus dilakukan pemerintah yang sangat melanggar HAM,
D. Macam-macam HAM
JAWABAN: Meskipun Negara menyadari adanya hak-hak ekonomi, sosial dan budaya
secara progresif, Negara harus segera mengambil tindakan, tanpa perlu mempertimbangkan
sumberdaya yang dimiliki, dalam lima bidang:
1. Penghapusan diskriminasi.
2. Hak-hak ekonomi, sosial dan budaya tidak bergantung pada pencapaian secara
progresif
3. Kewajiban untuk “mengambil langkah”. Seperti yang disebutkan diatas, meskipun
berada dalam kewajiban atas pencapaian secara progresif, Negara harus
melakukan upaya secara terus-menerus untuk meningkatkan penikmatan atas hak-
hak ekonomi, sosial dan budaya
4. Langkah-langkah yang non-retrogresif. Negara tidak boleh membiarkan
perlindungan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya yang ada memburuk kecuali
jika ada justifikasi yang kuat untuk melakukan langkah-langkah yang retrogresif.
5. Kewajiban inti minimum. Dibawah Kovenan Internasional tentang Hak-Hak
Ekonomi, Sosial dan Budaya, ada kewajiban yang dianggap harus segera
dilaksanakan untuk memenuhi setiap hak tersebut pada tingkat esensial yang
minimum.