Anda di halaman 1dari 4

RESUME ARTIKEL PKN “HAM-3”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

DOSEN PENGAMPU : Dr. Abdul Rozak, M.Si.

DISUSUN OLEH :
PUTRI SEPTIARINI MUFIDAH / 11200140000123
KELAS 2D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGARA SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
Latar Belakang
Secara teoritis hak asasi manusia adalah hal yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugrah allah yang harus dihormati,
dijaga, dan dilindungi. Hakika hak asasi manusia sendiri adalah merupakan upaya
menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati,
melindungi, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia menjadi kewajiban dan tanggung
jawab bersama antaar individu, pemerintah (aparatur pemerintahan baik sipil maupun
militer), dan Negara.

A. Pengertian HAM

Hak Asasi Manusia (HAM) muncul dari keyakinan manusia itu sendiri
bahwasanya semua manusia selaku makhluk ciptaan Tuhan sam serta sederajat. Manusia
dilahirkan lepas dan memiliki martabat juga hak-hak yang sama. Bagi dasar itulah
manusia mesti diperlakukan secara sama setimpal dan beradab. Ham bersifat universal,
artinya berlaku bagi semua manusia tanpa membeda-bedakannya berdasarkan atas ras,
keyakinan, suku, dan bangsa (etnis).
Menurut Syarbaini Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang melekat
pada diri manusia. Tanpa hak-hak itu, manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.
Menurut Pasal 1 ayat (1) undang- undang Nomor 39 Tahun 1999 adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
yang maha esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihorrnati, dijunjung tinggi dan di
lindungi oleh Negara, hukum dan pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Menurut Teaching Human Right yang diterbitkan oleh perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap
manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
Menurut John Locke HAM merupakan suatu hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan yang bersifat kodrati. Artinya adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia
menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan hakikatnya, sehingga sifatnya adalah suci.
Menurut pemakalah Hak Asasi Manusia ialah hak setiap orang yang sangat
mendasar bagi kehidupan dan penghidupannya, selaras dengan harkat, martabat, dan
wibawanya sebagai manusia yang terhormat.

B. Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak asasi manusia yang diuraikan di atas mempunyai ruang lingkup yang luas dan
mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal ini itu diungkapkan sebagai berikut.
1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
hak miliknya.
2. Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hokum sebagai manusia pribadi dimana saja
ia berada.
3. Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
4. Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi di dalam tempat kediamannya.
5. Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan komunikasi
melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau
kekuasaan lain yang sah sesuai dengan undang-undang.
6. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman, atau perlakuan yang
kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa dan penghilangan nyawa.
7. Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan, di asingkan, atau
dibuang secara sewenang-wenang.
8. Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman
dan tenteram, yang menghormati, melindungi dan melaksanakan sepenuhnya hak asasi
manusia dan kewajiban dasar manusia sebagaimana diatur dalam undangundang.

A. Sejarah perkembangan HAM

Sejarah Hak Asasi Manusia dimulai dari gagasan hak asasi manusia. Gagasan hak
asasi manusia muncul sebagai reaksi atas kesewenang-wenangan penguasa yang
memerintah secara otoriter. Munculnya penguasa yang otoriter mendorong orang yang
tertekan hak asasinya untuk berjuang menyatakan keberadaannya sebagai makhluk
bermartabat.
1. HAM di Indonesia
HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang artinya
bahwa HAM adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat banyak sekali peristiwa-peristiwa
atau kasus-kasus dilakukan pemerintah yang sangat melanggar HAM,

D. Macam-macam HAM

Macam-macam hak asasi manusia (HAM) yaitu sebagai berikut:


1. Hak asasi pribadi (Personal Rights) yaitu hak yang mencakup kebebasan dalam
menyatakan pendapat, kebebasan dalam memeluka agama, kebebesan dalam
bergerak, kebebasan aktif pada setiap organisasi atau sebagainya. Contoh Hak Asasi
Pribadi : yang pertama hak kebebasan menyampaikan pendapat. Yang kedua hak
kebebasan untuk menjalankan peribadatan serta daalam memeluk agama. Yang ketiga
hak kebebasan untuk bepergian, yang keemapat hak kebebasan untuk memilih serta
aktif dalam suatu organisasi.
2. Hak asasi ekonomi (property rights) yaitu hak dalam membeli memiliki serta menjual
dan dalam memanfaatkan sesuatu. Contoh hak asasi ekonomi: yang pertama hak asasi
ekonomi dalam kebebasan membeli. Yang kedua hak asasi ekonomi untuk kebebasan
dalam mengadakan serta melakukan perjanjian atau kontrak. Yang ketiga hak asasi
ekonomi untuk kebebasan memiliki sesuatu. Yang keempat hak asasi ekonomi
tentang kebebasan mempunyai pekerjaan yng layak.
3. Hak asasi politik (politik rights) yaitu hak ikut serta di dalam pemerintahan, hak
untuk dipilih contohnya mencalonkan diri menjadi presiden, serta memilih dalam
pemilu, contoh memilih presiden dan wakil persiden, hak untuk mendirikan partai
politik, dan lain-lain.
E. Ciri-ciri khusus Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia atau HAM mempunyai beberapa cirri-ciri khusus jika
dibandingkan dengan hak-hak yang lainnya. Berikut cirri-ciri khusus hak asasi manusia.
1. Tidak dapat dicabut, HAM tidak dapat dihilangkan atau diserahkan
2. Tidak dapat dibagi, semua orang berhak untuk mendapatkan semua hak, baik itu hak
sipil, politik, hak ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Hakiki, HAM merupakan hak asasi semua manusia yang sudah pada saat manusia itu
lahir.
4. Universal, HAM berlaku bagi semua orang tanpa memandang status, suku, jenis
kelamin, atau perbedaan yang lainnya. Persamaan merupakan salah satu dari berbagai
ide hak asasi yang mendasar.

F. Upaya penegakan HAM di sekolah dasar


Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menegakkan HAM di sekolah dasar.
Berikut beberapa contohnya:
1. Tidak untuk memaksa kehendak kepada sesama teman atau guru
2. Selalu menaati tata tertib yang ada di lingkungan sekolah dengan baik
3. Saling bersikap menghormati antar peserta didik, dengan guru dan warga sekolah
yang lain.
4. Tidak bersikap membedakan teman yang satu dengan teman yang lain, hanya karena
golongan dan sebagainya
5. Bersikap adil kepada teman
6. Menghormati pendapat yang diajukan oleh teman dalam berkelompok, atau rapat
kelas maupun organisasi di sekolah.
7. Tidak menghina teman yang memiliki kekurangan
8. Tidak untuk mengganggu hak milik teman
9. Tidak mencampuri urusan pribadi teman
10. Berusaha untuk mencegah segala bentuk tindakan anarkis di sekolah.

PERTANYAAN : Kewajiban apa yang harus segera diimplementasikan oleh negara


terhadap hak-hak ekonomi, sosial dan budaya ?

JAWABAN: Meskipun Negara menyadari adanya hak-hak ekonomi, sosial dan budaya
secara progresif, Negara harus segera mengambil tindakan, tanpa perlu mempertimbangkan
sumberdaya yang dimiliki, dalam lima bidang:
1. Penghapusan diskriminasi.
2. Hak-hak ekonomi, sosial dan budaya tidak bergantung pada pencapaian secara
progresif
3. Kewajiban untuk “mengambil langkah”. Seperti yang disebutkan diatas, meskipun
berada dalam kewajiban atas pencapaian secara progresif, Negara harus
melakukan upaya secara terus-menerus untuk meningkatkan penikmatan atas hak-
hak ekonomi, sosial dan budaya
4. Langkah-langkah yang non-retrogresif. Negara tidak boleh membiarkan
perlindungan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya yang ada memburuk kecuali
jika ada justifikasi yang kuat untuk melakukan langkah-langkah yang retrogresif.
5. Kewajiban inti minimum. Dibawah Kovenan Internasional tentang Hak-Hak
Ekonomi, Sosial dan Budaya, ada kewajiban yang dianggap harus segera
dilaksanakan untuk memenuhi setiap hak tersebut pada tingkat esensial yang
minimum.

Anda mungkin juga menyukai