(PARASITOLOGI)
MAKALAH
MIKOLOGI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK X (SEPULUH)
HARYAWAN : [P202001058]
LENA SUTARMIN : [P202001066]
RISPAYATI : [P202001069]
S. AISYA PUTRI. U : [P202001074]
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik,dan
inayahnya-Nya kepada kita semua. Sehingga kami bisa menjalani kehidupan ini
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana. Makalah ini kami beri judul
“MIKOLOGI” itu.
Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk
di pahami para pembaca dengan adanya makalah, ini nantinya kita dapat lebih
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat
kesalahan bahkan belum bisa dikatakan sempurna olehnya itu kritik dan saran
Penyusun
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..
A. Latar Belakang……………………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………
A. Defenisi Mikologi………………………………………………
B. Klasifikasi Mikologi……………………………………………...
C. Morphologi…………………………………………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………..
B. Saran …………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disebut fungi. Fungi atau jamur adalah organisme heterotrofik yang memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati
dan hewan yang kompleks, menguraikan nya menjadi zat-zat kimia yang lebih
pathogen. Juga dapat menyebabkan alergi dan keracunan. Fungi yang patogen
umumnya adalah eksogenous, mereka hidup dialam bebas seperti air, tanah, dan
debris organik. Manusia terinfeksi melalui inhalasi spora atau masuk ke dalam
cendawan.
saprofitik, dapat juga menyerbu inang yang hidup lalu tumbuh dengan subur disitu
termasuk manusia. Kematian karena infeksi oleh cendawan selain penyakit kulit
sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena diagnosis yang terlambat atau yang salah
selama penyakit itu menjalar atau karena tidak tersedianya antibiotik non toksik
B. Rumusan Masalah
3. Morphologi jamur ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi mikologi atau jamur.
PEMBAHASAN
Mikologi adalah ilmu yang mempelajari jamur, berasal dari kata: mykes =
jamur; logos = ilmu (bahasa Yunani). Perintis ilmu jamur adalah Pier Antonio
Micheli, seorang ahli tumbuhan berbangsa Italia yang mempelajari jamur dan
Penggunaan istilah umum jamur mencakup semua bentuk yang kecil maupun
besar yang disebut kapang, cendawan, lapuk, kulat dan lain-lain. Dengan demikian
jamur itu merupakan nama taksonomi seperti halnya dengan bakteri, ganggang,
Jamur adalah suatu tumbuhan yang sangat sederhana, berinti, berspora, tidak
berklorofil, berupa sel atau benang bercabang-cabang dengan dinding dari selulosa
atau khitin atau keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual dan
aseksual.
B. Klasifikasi mikologi atau jamur
Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya jamur dibagi menjadi 4 divisi,
A. Divisi Zygomycota
a. Ciri-ciri Zygmycota :
o Tubuh terdiri atas hifa tak bersekat dan banyak inti sel
o Bersifat multiseluler
mendukung serta ada juga secara seksual dapat terjadi bila kondisi lingkungan
Sebagian besar dari Zygomycota hidup dalam saproba (pengurai) di tanah, pada
sisa-sisa organisme yang sudah mati atau sudah membusuk, dan makanan seperti
tempe, nasi dan roti. Beberapa dari jenis Zygomycota hidup dengan bersimbiosis
Zygomycota akan memperoleh nutrisi yang berupa zat organik yang berasal dari
inang tumbuhan, sedangkan akar tumbuhan inang dapat meningkatkan penyerapan air
dilakukan secara aseksual terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung,
sedangkan pada reproduksi yang dilakukan secara seksual terjadi pada kondisi
yang terputus dan juga terpisah dapat tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru.
Pada bagian hifa tertentu yang sudah dewasa akan terbentuk sporangiofor yang
haploid (n).
spora seksual (zigospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
Jamur Roti (Rhizopus stolonifer) Jika roti yang lembab disimpan ditempat
yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh
diatasnya. Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang
tempe.
Pilobolus Adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang
telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan
B. Divisi Ascomycota
a. Ciri-ciri Ascomycota :
aseksual (vegetatif) serta juga reproduksi demham secara seksual (generatif). Berikut
Ascomycota Uniseluler
dengan melakukan pembelahan sel atau juga pelepasan tunas dari sel induk. Tunas
yang terlepas tersebut akan menjadi suatu sel jamur yang baru. tetapi, jika tidak
terlepas maka sel tunas tersebut akan membentuk suatu rantai pseudohifa (hifa semu).
Ascomycota Multiseluler
Bereproduksi aseksual dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu fragmentasi hifa serta
pembentukan spora aseksual konidiospora. Hifa dewasa yang terputus menjadi hifa
jamur baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor
(tangkai konidia). Pada ujung konidiofor terbentuk spora yang diterbangkan oleh
angin yang disebut konidia. Konidia mempunyai jumlah kromosom yang haploid (n).
C. Divisi Basidimycota
dikenal karena umumnya memiliki tubuh buah seperti payung. Walaupun sebagian
jamur divisi ini dapat dikonsumsi, beberapa jamur dapat pula mematikan.
Beberapa anggota dari genus Amanita mengandung racun yang sangat mematikan.
Di bagian bawahnya terdapat bentuk seperti insang yang memproduksi sel diploid
o Puccinia Graminis
o Ustilago maydis
o Jamur Kuping
o Amanita Muscaria
D. Divisi Deuteromycota
tanaman tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini
juga menyebabkan penyakit pada manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan panu)
dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah monilia
Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang.
Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada
tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan
berwarna jingga (Mueller, 2004). Fase pembiakan pada monilia sp., yaitu secara
vegetative kemudian diteliti ternyata juga terdapat fase generatif. Setelah diketahui
2004).
yang tumbuh pada tubuh buah dinamakan peritesium, tiap askus mengandung delapan
spora. Contoh lain jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain :
ini digunakan fungisida, misalnya lokanol dithane M-45 dan copper Sandoz.
Fusarium, Verticellium, dan Cercos : Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit
pada tumbuhan. Jamur ini jika tdaik dibasmi dengan fungisida dapat
C. Morphologi jamur
Morfologi jamur mencakup khamir dan kapang. Khamir adalah sel-sel yang
berbentuk bulat (uniseluler) dan dapat bersifat dimorfistik, lonjong atau memanjang
yang berkembang biak dengan membentuk tunas dan membentuk koloni yang basah
atau berlendir. Sedangkan kapang terdiri atas sel-sel memanjang dan bercabang yang
Kapang adalah jamur yang tersusun dari hifa-hifa. Hifa tersebut dapat bersekat
sehingga terbagi menjadi banyak sel, atau tidak bersekat disebut hifa senositik
(coenocytic). Anyaman hifa baik yang multiseluler atau senositik disebut miselium.
Kapang membentuk koloni yang menyerupai kapas (cottony, woolly) atau padat
a. Morfologi Kapang
Bentuk kapang atau khamir tidak mutlak karena terdapat jamur yang dapat
membentuk kedua sifat tersebut dalam keadaan yang berbeda dan disebut sebagai
jamur dimorfik. Di samping itu terdapat khamir yang membentuk tunas yang
memanjang dan bertunas lagi pada ujungnya secara terus menerus, sehingga
terbentuk hifa dengan penyempitan pada sekat-sekat dan disebut hifa semu.
o Hifa dapat berwarna atau tidak berwarna dan jernih (Sutanto, 2008).
Reproduksi Kapang
Spora dapat dibentuk aseksual atau seksual. Spora aseksual disebut talospora
(thallospora), yaitu spora yang langsung dibentuk dari hifa reproduktif (Sutanto,
2008).
Spora aseksual dibentuk oleh hifa dari suatu individu fungi. Bila spora aseksual
bergerminasi, spora tersebut akan menjadi fungi yang secara genetik identik dengan
jamur secara umum terbagi atas dua tipe yaitu aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual tidak melibatkan persatuan inti yaitu dengan pembelahan diri ataupun
pembentukan tunas sedangkan reproduksi seksual adanya persatuan dua inti jamur.
Secara aseksual jamur dapat tumbuh dari sepotong miselium, tetapi hal ini
pertumbuhan dari spora aseksual. Spora aseksual jamur diproduksi dalam jumlah
banyak, berukuran kecil dan memiliki bobot yang ringan, dan sifatnya tahan terhadap
keadaan kering. Spora ini dapat dengan mudah beterbangan di udara dan tumbuh
menjadi miselium baru ditempat lain. Pada jamur dikenal beberapa macam spora
aseksual yang terbentuk pada khamir, sedangkan zoospore umumnya terdapat pada
Menurut Harti (2015:23) adanya reproduksi seksual dan aseksual pada jamur
menjadikan jamur memiliki siklus hidup. Jamur yang menghasilkan spora seksual dan
aseksual disebut telemorphs, sedangkan jamur yang menghasilkan spora aseksual saja
1. Ascospora, merupakan spora bersel satu yang dibentuk dari ascus dan dalam setiap
2. Basidiospora, merupakan spora bersel satu yang di atas struktur berbentuk gada
4. Oospora, merupakan spora hasil terbentuk dari pertemua antara gamet betina dan
2015:23).
karyogami umumnya terjadi segera setelah plasmogami, tetapi pada jamur yang lebih
kompleks proses plasmogami dan karyogami dipisahkan oleh waktu dan tempat.
Plasmogami ini mengakibatkan sel berinti dua yang mengandung satu inti dari tiap
induk yang dinamakan dikaryon. Jika kedua inti ini bersatu maka hifa baru yang
seksual yang sebenarnya ketiga proses ini terjadi pada tempat tertentu. Jika hanya
satu talus, baik haploid atau diploid dalam siklus hidup jamur, maka siklus hidup itu
dinamakan haplobiontik (haploos = satu, bios = hidup). Akan tetapi bila talus haploid
diselingi dengan talus diploid diselingi dengan talus diploid, maka siklus hidup ini
dinamakan diplobiontik (diploos = dua, bios = hidup). Sejauh yang diketahui jamur
terjadi pada jamur akuatik Allomyces, Coelomomyces, parasit nyamuk, beberapa ragi
dengan bantuan angin. Spora jamur ini akan tumbuh ketika menemukan tempat dan
maka akan terbentuk kumpulan hifa yang membentuk miselium dan akan terbentuk
gumpalan kecil yang menandakan tubuh buah jamur mulai terbentuk dan setelah
muncul tubuh buah akan di jamur sehingga menjadi jamur yang sempurna. Siklu
Gambar 2.3:
Kerugian Jamur
Aspergillosis.
Aspergillus flavus
aspergillus.org.uk).
Jamur Amanita phalloides juga memiliki racun yang tidak hilang walaupun
telah dimasak. Akibatnya akan menimbulkan iritasi dan rasa sakit yang parah
Meski tidak mematikan, jamur ini dapat membuat beberapa perubahan dalam
sistem tubuh.
Pasti kamu kenal dengan bentuk Amanita muscaria ya, Squad? (Sumber:
en.wikipedia.org).
Jamur Ustilago maydis dapat menjadi parasit pada tanaman jagung. Ustilago maydis
umumnya menyerang tongkol jagung dengan masuk ke dalam biji dan menyebabkan
bagian jagung rusak dan kelenjarnya pecah sehingga spora Ustilago maydis dapat
menyebar. Selain Ustilago maydis, ada jamur-jamur lain yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan seperti Malassezia sp, dermatofit (Ringworm), dll atau pada
Kamu pernah terkena panu, nggak, Squad? Penyebab panu adalah jamur Tricophyton
Sp. Selain itu, masih ada beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh
jamur, seperti kurap (Microsporum Sp.), infeksi vagina (Candida albicans), penyakit
jogja.tribunnews.com).
Kalau kamu punya makanan, ada baiknya kamu mengeceknya terlebih dulu sebelum
dimakan. Jika makanannya sudah ada bagian yang menghitam, berwarna putih atau
biru, sebaiknya makanan itu kamu buang. Jika sudah terkena jamur, makanan atau
benda-benda lain yang akan kamu gunakan, ada kemungkinan akan termakan, terkena
kulit, atau sporanya akan terhirup oleh kamu dan akibatnya bisa berbahaya.Jamur
Manfaat Jamur
1. Sebagai dekomposer.
Coba deh, kamu bayangkan kalau sampah-sampah organik yang dibuang ke
tanah nggak bisa diurai. Pasti akan menumpuk dan bau banget kan?
3. Sebagai obat
Walau ada beberapa jamur yang menyebabkan penyakit, ternyata ada juga
jamur yang bisa dijadikan obat, Squad. Salah satunya adalah Ganoderma
lucidum. Jamur ini disebut juga ling zhi berkhasiat sebagai obat herbal
antitumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh). Selain itu juga ada jamur
Penicillium notatum yang dibuat menjadi obat antibiotik yaitu penisilin yang
sciencesource.com).
Jamur juga bisa digunakan untuk makanan, lho. Kalau kamu suka makan
makanan Asia, kamu bisa menemukan jamur di dalam sup atau bahkan
Gejala mikosis berbeda-beda, tergantung pada jenis jamur dan bagian tubuh yang
1. Mikosis luar
Mikosis luar atau mikosis superfisial adalah infeksi jamur di kulit (dermatomikosis)
dan selaput lendir (mikosis kutaneus), misalnya di dalam mulut. Berikut adalah
2. Panu
Pityriasis versicolor atau panu adalah infeksi jamur yang menyerang permukaan kulit.
Gejala yang muncul adalah bercak kulit berwarna terang (hipopigmentasi), gelap
(hiperpigmentasi), atau kemerahan. Bagian tubuh yang sering terserang panu adalah
3. Kurap
Kurap atau tinea adalah infeksi jamur pada kulit yang dapat menyerang hampir di
seluruh bagian tubuh. Gejalanya berupa ruam merah berbentuk melingkar seperti
cincin. Ruam terasa gatal dan bila terdapat di kulit kepala dapat menyebabkan rambut
rontok.
4. Candidiasis
mulut, gejalanya berupa bintik-bintik putih di dalam mulut dan bibir pecah-pecah.
Mikosis organ dalam atau mikosis profunda adalah infeksi jamur yang menyerang
organ tubuh bagian dalam, seperti paru-paru, hingga dapat menyebar ke dalam aliran
darah. Gejala mikosis organ dalam tergantung dari organ yang terkena. Misalnya
mikosis paru dapat menimbulkan gejala batuk, demam, penurunan berat badan, nyeri
dada, hingga sesak napas. Mikosis organ dalam biasanya terjadi pada orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga bersifat lebih serius hingga berakibat
fatal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
disebut fungi. Fungi atau jamur adalah organisme heterotrofik yang memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang
hewan yang kompleks, menguraikan nya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana,
mereka juga dapat merugikan kita bilamana mereka membusukkan kayu, tekstil,
pathogen. Juga dapat menyebabkan alergi dan keracunan. Fungi yang patogen
umumnya adalah eksogenous, mereka hidup dialam bebas seperti air, tanah, dan
debris organik. Manusia terinfeksi melalui inhalasi spora atau masuk ke dalam
jaringan tubuh melalui trauma. Faktor utama yang dapat menyebabkan meningkatnya
tentang bahaya dan cara pengobatan jamur yang terdapat pada makanan juga pada
manusia. Terkhusus untuk para perawat agar memudahkan mendiagnosa pasien yang
terinfeksi jamur.
DAFTAR PUSTAKA
Academic Press.
BENEKE, E.S. and ROGER, A.L. 1970. Medical Mycology Manual. Trird
Bandung.
CONANT, N.F. 1963. Manual of Clinical Mycology. W.B. Saunders
INGOLD, C.T. 1967. The Biology of Fungi. 2 nd ed. The English Language
MOREAU, C. 1970. Mold. Toxin and Food. Mc. Graw-Hill Company. New
York.
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbel ajar/tampil/Jamur-