Anda di halaman 1dari 4

Bioteknologi 2:

1. Tulis manfaat Bioteknologi pada bidang:


a. Kesehatan
b. Pertanian
c. Pangan.
2. Tulis dampak Bioteknologi pada bidang:
a. Kesehatan
b. Pertanian
c. Pangan
3. Tulis cara pembuatan insulin buatan dg perantara bakteri E. coli.
4. Tulis cara pembuatan Tanaman Transgenik yg dapat membunuh hama
pemakannya.

1. Manfaat bioteknologi pada bidang :


a. Kesehatan :
penerapan dan pengembangan bioteknologi dalam bidang farmasi/obat-
obatan yang menunjang perbaikan kesehatan makhluk hidup. contohnya :

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang


mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di
dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh mikroorganisme
(seperti bakteri).

 Penisilin (Inggris:Penicillin atau PCN) adalah sebuah kelompok


antibiotika β-laktam yang digunakan dalam penyembuhan penyakit
infeksi karena bakteri, biasanya berjenis Gram positif.
 Streptomisin merupakan antibiotika yang dihasilkan oleh fungi
Streptomyces griceus. Antibiotika ini digunakan untuk mengobati
penyakit TBC.
 Sefalosporin merupakan antibiotika yang diihasilkan oleh fungi
Cephalosporium acremonium. Antibiotika ini digunakan untuk
mengobati radang paru-paru (penyakit Pneumonia).
 Asam amino yaitu asam amino yang dihasilkan oleh Bakteri
Corynebacterium glutamicum. Asam amino ini digunakan untuk
keperluan bidang gizi, kesehatan, industri pangan dan industri kimia
lainnnya.
b. Peternakan
 Dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk
menghasilkan vaksin, antibodi, pakan bergizi tinggi, dan hormon
pertumbuhan. Contoh vaksin untuk ternak yaitu vaksin untuk
penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin NCD untuk
mengobati penyakit tetelo pada unggas, dan vaksin untuk penyakit
flu burung.

 Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan


produksi daging, susu, atau telur. Contohnya adalah pemberian
Bovine Growth Hormone pada sapi perah dapat meningkatkan
produksi susu dan daging hingga 20%.
 Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang peternakan lainnya adalah
membuat hewan transgenik (hewan yang gennya telah
dimodifikasi) dan teknologi induk buatan.
 Generasi pertama bioteknologi reproduksi peternakan di Indonesia
adalah Inseminasi buatan/kawin suntik, bertujuan untuk meningkatkan
mutu genetik, terutama pada sapi perah dan sapi potong. Terlihat jelas
dampak positif dari teknologi ini dalam pengembangan sapi perah,
tetapi dalam pengembangan sapi potong belum terlihat baik.
 Kloning merupakan teknik penggandaan gen yang menghasilkan
turunan yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun
penampakannya. Kemampuan totipotensi pada hewan lebih rendah
sehingga tidak semua hewan dapat dikloning.
c. Pangan
Menghasilkan produk bahan penyedap
 Menghasilkan produk minuman dan makan hasil fermentasi asam
 Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi
alkohol
 Menghasilkan produk makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi

2. dampak Bioteknologi pada bidang:


a. Kesehatan
 Menyebabkan alergi
 Dapat menyerang sistem imunitas manusia
 Beberapa Produk Transgenik bisa mengakibatkan kebal terhadap
obat antibiotik
 Keracunan
 Munculnya penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit
tertentu

b. Pertanian
 Mengancam kelestarian alam
– Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak
berbahaya.
– Rekayasa genetika dapat menghasilkan gluma-gluma super.
– Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung yang
memakannya.
– Menyebabkan kepunahan sebagian plasma nuftah asli karena
dikembangkan sekarang produk rekayasa genetika saja.

 Toksisitas pada pahan pangan

Kedelai transgenik merupakan penyebab reaksi alergi yang serius. Selain


itu pernah terjadi kontaminan toksik dari bakteri transgenik yang
digunakan untuk menghasilkan makanan suplement triptofan.
.

 Mengganggu keseimbangan lingkungan dan ekosistem


 Persaingan Internasional dalam Perdagangan Produk Bioteknologi

 Kultur jaringan menghasilkan bibit perakarannya tidak kuat

 Perakaran tumbuhan yang dihasilkan dari teknik kultur jaringan


tidak sekuat perakaran yang dibudidayakan secara konvensional.
 Resisten pestisida,pestisida akan menjadi resisten atau kebal
terhadap perlakuan tanaman transgenik tomat dalam jangka waktu
panjang. Hal ini menyebabkan pergeseran gen yang membuat
mematikan organisme lain.
 Menyerang hewan non target
 Adanya resistensi makhluk hidup lain
c. Pangan

 Menimbulkan penyakit pada manusia


Gen-gen yang mengkode untuk pembentukan antibiotic dapat saja
mengalami kecelakaan di dalam tubuh bakteri sehingga menyebabkan
penyakit pada manusia.
 Menimbulkan reaksi alergi
Timbulnya alergi yang disebabkan karena mengkomsumsi produk
transgenic.

3. Cara pembuatan insulin buatan dg perantara bakteri E. coli. :


 Pada proses pembuatan insulin ini, langkah pertama adalah
mengisolasi plasmid dari E. coli. Plasmid adalah salah satu bahan
genetik bakteri yang berupa untaian DNA berbentuk lingkaran kecil.
Selain plasmid, bakteri juga memiliki kromosom. Keunikan plasmid ini
adalah: ia bisa keluar-masuk ‘tubuh’ bakteri, dan bahkan sering
dipertukarkan antar bakteri.
 Pada langkah kedua ini plasmid yang telah diisolir dipotong pada
segmen tertentu menggunakan enzim restriksi endonuklease.
Sementara itu DNA yang di isolasi dari sel pankreas dipotong pada
suatu segmen untuk mengambil segmen pengkode insulin.
Pemotongan dilakukan dengan enzim yang sama.
 DNA kode insulin tersebut disambungkan pada plasmid menggunakan
bantuan enzim DNA ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode
insulin dengan plasmid bakteri yang disebut DNA rekombinan.
 DNA rekombinan yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri.
 Bila bakteri E. coli berbiak, maka akan dihasilkan koloni bakteri yang
memiliki DNA rekombinan.

4. cara pembuatan Tanaman Transgenik yg dapat membunuh hama


pemakannya:
 Menentukan prioritas jenis atau spesies hama yang akan dikendalikan
dengan tanaman transgenik yang akan dirakit. Untuk keperluan ini umumnya
akan dicari hama yang tidak mempunyai sumber gen tahan dari spesies
tanaman inangnya, misalnya hama penggerek batang padi, penggerek
batang jagung, hama kepik, dan hama pengisap polong. Setelah itu
ditentukan kandidat gen tahan yang akan dipakai yaitu Bt-toksin. Bila
menggunakan Bt-toksin maka ditentukan gen Bt atau gen cry yang akan
digunakan untuk menghambat pertumbuhan serangga dengan mengganggu
proses pencernaannya.
 Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang
disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA yang
mengkode protein cry akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen
pembawa DNA), contohnya plasmid Bacillus thuringiensis. Kemudian, vektor
kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA tersebut dapat
diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri.
 Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup
maka akan dilakukan transfer gen tersebut ke dalam sel tumbuhan yang
berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun. Transfer gen
ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen,
metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium
tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik
 Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk
mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan
menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya
terbentuk akar dan tunas. Apabila telah terbentuk tanaman muda (plantlet),
maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat
diamati

Anda mungkin juga menyukai