Anda di halaman 1dari 15

Nama : Muh.

Zhafran Hanif S

Nim : D031201008

Kelas : Teknik Perkapalan B

Tugas individu harian pertemuan ke-11

Mencari ayat, terjemahan serta tafsirnya dari ayat-ayat berikut :

1. QS. Al-Baqarah ayat 34

َٰ ْ ْ
‫ين‬ ْ ‫واَلءادمَفسج ُدو ۟اَإَّلآَإ ْبليسَأب َٰىَو‬
َ ‫َٱستكبرَوكان َِمنَٱلك ِف ِر‬
۟ ُ ُ ْ
‫د‬‫ج‬ ‫َٱس‬‫ة‬
َٰٓ ْ ْ ُ ْ
ِ ِ ِ ٓ ِ ِ ِ ‫و ِإذَقلناَ ِللم‬
‫ك‬ ‫ئ‬‫ل‬
Artinya :
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada
Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia
termasuk golongan orang-orang yang kafir.
Tafsir :
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia menjelaskan bahwa.
Allah Ta'ala menjelaskan bahwa Dia memerintahkan para Malaikat agar bersujud kepada
Adam alaihissalam sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan, maka mereka segera
bersujud kepadanya demi melaksanakan perintah Allah, kecuali Iblis yang berasal dari
bangsa jin. Iblis melawan perintah Allah yang menyuruhnya bersujud kepada Adam, dan
merasa dirinya lebih baik dari Adam. Dengan begitu Iblis telah berubah menjadi kafir
kepada Allah -Ta'ala.
Li Yaddabbaru Ayatih/Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr.
Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim-Saudi
Arabia menjelaskan bahwa, Dan ingatkanlah juga wahai Rasulallah kepada kaummu
ketika kami memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam sebagai tanda
penghormatan dan pemuliaan, bukan (sebagai) sujud penyembahan dan pengagungan.
Kemudian mereka semua bersujud kecuali Iblis yang berasal dari golongan jin. Dia
menolak bersujud melainkan mengagungkan dirinya sendiri. Di sisi Allah, dia telah
ingkar karena melanggar perintah Allah SWT dan enggan bersujud kepada Adam.
2. QS. Al-Baqarah ayat 213

ُ ْ ْ َٰ ْ ُ ُ ُ
ُ ُ َّ ُ َّ ً َٰ ً َّ ُ َّ
َ‫َبَٱلح ِق َِليحكم‬ ِ ‫نذ ِرينَوأنزلَمعهمَٱل ِكتب‬ ِ ‫َٱّلل ٱلن ِبيۦنَمب ِش ِرينَوم‬ َ ‫كانَٱلناسَأمةَو ِحدةَفبعث‬
ُ ِ
ْ ُ َٰ ْ ُ ُ ْ ُ َّ َّ ْ ۟ ُ ْ َّ ْ
ً ْ ُ
َ‫يه َِإلاَٱل ِذينَأوتوه َِمنًَۢبع ِدَماَجآءتهمَٱلب ِينتَبغيًۢا‬ ِ ‫يهََۚوماَٱختلفَ ِف‬ ِ ‫اس َِفيماَٱختلفواَ ِف‬ ِ ‫بينَٱلن‬
َّ ْ ْ ۟ ُ ْ ۟ ُ َّ َّ ْ
َ‫َصر ٍط‬ َٰ َٰ ُ ْ ُ ‫ف‬ ‫م‬ ُ َ‫بين ُه ْم‬
ِ ‫َۗوَٱّللَيه ِدىَمنَيشآء َِإلى‬َ‫يه َِمنَٱلح ِق َِب ِإذ ِن ِهۦ‬ ِ ِ َ‫َۖفهدَىَٱّللَٱل ِذينَءا نواَ ِلماَٱختلفوا‬

ٍَ ‫ُّم ْست ِق‬


‫يم‬
Artinya :
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus
para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab
yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah
didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-
keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi
petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
Tafsir :
Tafsir jalalayn menjelaskan bahwa (Adalah manusia itu umat yang satu) yang
bersatu dalam keimanan lalu mereka bertikai paham sehingga sebagian mereka beriman
dan sebagian lainnya kafir (Maka Allah pun mengutus para nabi) kepada mereka
(membawa berita gembira) bahwa orang yang beriman akan masuk surga (dan
peringatan) bahwa orang-orang kafir akan masuk neraka, (dan menurunkan bersama
mereka Kitab), dengan arti kitab-kitab (dengan benar) berkaitan dengan 'menurunkan'
(agar ia memberi keputusan dengan kitab itu (di antara manusia tentang perkara yang
mereka perselisihkan) mengenai agama (Dan tidaklah berselisih tentangnya) mengenai
agama itu (kecuali orang-orang yang diberi Kitab), maka berimanlah sebagian dan kafir
sebagian (setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata) yang
membuktikan ketauhidan. 'Min' berkaitan dengan 'ikhtalafa', dan bersama kalimat yang
sesudahnya, ia didahulukan dari istitsna' dalam makna (karena kedengkian) dari orang-
orang kafir (sesama mereka. Maka Allah menunjuki orang-orang yang beriman mengenai
yang mereka perselisihkan itu kepada) sebagai penjelasan (kebenaran dengan izin-Nya)
artinya kehendak-Nya. (Dan Allah menunjuki siapa yang disukai-Nya), artinya untuk
ditunjuki (ke jalan yang lurus) atau jalan yang benar.
Tafsir Quraish Shihab menjelaskan bahwa Sesungguhnya manusia itu memiliki
karakter yang sama berupa kesiapan untuk tersesat. Sebagian mereka ada yang lebih
diberi sebab-sebab untuk berbuat baik sementara yang lain memiliki kesiapan untuk
tersesat. Karena itulah manusia kemudian saling berbeda. Di sinilah Allah mengutus para
nabi kepada mereka untuk memberi petunjuk, memberikan kabar gembira dan peringatan.
Akan tetapi yang mengambil faedah dari petunjuk-petunjuk itu hanyalah orang-orang
yang beriman yang telah diberi petunjuk untuk memutuskan apa yang diperselisihkan.
Allah akan memberi petunjuk kepada siapa saja yang mencari kebenaran, asalkan mereka
ikhlas mencarinya.
3. QS. Al-Imran ayat 104

ُ ْ ُْ ُ ُ َٰٓ ُ ْ ْ ْ ْ ْ ُ
ْ
ْ
ْ ُ
ُ ْ ٌ َّ ْ ُ ُ ْ
ُ
َ‫وفَوينهونَع ِنَٱلمنك ِرََۚوأو۟ل ِئكَهمَٱلمف ِلحون‬ ُ ُ
ِ ‫َبَٱلمعر‬
ِ ‫ون‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ي‬‫َو‬ ‫ر‬ِ ‫ي‬ ‫خ‬‫ل‬ ‫ىَٱ‬ ‫ل‬ ‫ََإ‬
ِ ‫ون‬‫ع‬ ‫د‬ ‫َي‬ ‫ة‬‫م‬‫َأ‬ ‫م‬‫نك‬‫نَم‬
ِ ‫ك‬ ‫ولت‬

Artinya :
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung.
Tafsir :
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.
Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) menjelaskan bahwa Allah
menekankan kewajiban keberadaan segolongan kaum muslimin yang menyeru kepada
Islam, mengajak kepada ketaatan dan melarang kemaksiatan. Orang-orang yang
mendapat derajat yang tinggi yang melakukan amalan ini adalah orang-orang yang akan
meraih surga.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir
negeri Suriah menjelaskan bahwa Dan hendaklah ada dari antara kamu, satu golongan
yang mengajak (manusia) kepada bakti, dan menyuruh (mereka berbuat) kebaikan, dan
melarang (mereka) dari kejahatan; dan mereka itu, ialah orang-orang yang dapat
kejayaan.
4. QS. Al-Imran ayat 110
ْ ُ ُ
َْ‫َۗولو‬ َّ ُ ُْ ُ
ْ ْ ْ ُ ْ ْ
ُ ُ َّ ْ ْ َّ ْ ْ ُ ُ
َ‫َٱّلل‬
ِ ‫َب‬ ِ ‫َوفَوتنهونَع ِنَٱلمنك ِرَوتؤ ِمنون‬ ِ ‫َبَٱلمعر‬ ِ ‫اسَتأمرون‬ ِ ‫كنتمَخيرَأم ٍةَأخ ِرجتَ ِللن‬
ُ َٰ ْ ُ ُ ُ ْ ُ ْ ُْ ُ ُ ْ ُ َّ ً ْ َٰ ْ ُ ْ
‫ون‬ ‫م‬
َ ‫َۚمنهمَٱلمؤ ِ نونَوأكثرهمَٱلف ِسق‬ ِ َ‫ءامنَأهلَٱل ِكت ِبَلكانَخيراَلهم‬
Artinya :
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Tafsir :
Tafsir Al-Wajiz/Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah menjelaskan bahwa Adalah kamu sebaik-baik umat yang diadakan untuk manusia;
kamu menyuruh berbuat kebaikan dan kamu melarang dari kejahatan, dan kamu beriman
kepada Allah; dan jika Ahli Kitab (semua) beriman, niscaya baik buat mereka.(Tetapi)
sebagian daripada mereka beriman, dan kebanyakan dari mereka orang-orang yang fasik.
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir/Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah menjelaskan bahwa Kamu adalah umat yang
dijadikan Allah sebagai umat yang terbaik, kalian telah menjadi ketetapan Allah atas hal
ini. Umat Islam adalah umat terbaik secara mutlak. Mereka adalah umat yang telah
dipilih sebab mereka diperintahkan untuk menyeru kepada yang ma‟ruf ma‟ruf: yaitu
yang baik sesuai perintah syariat dan mencegah dari yang munkar: yaitu segala
perkataan, perangai atau perbuatan yang bertentangan dengan syariat. Juga sebab bahwa
mereka beriman kepada Allah dan meyakini bahwa Allah tidak mempunyai sekutu.
Sekiranya orang-orang Yahudi dan Nasrani beriman dengan risalah Nabi Muhammad,
tentulah iman mereka itu lebih baik dan bermanfaat bagi mereka di depan Tuhan mereka.
Namun mereka tidak beriman, sebagian mereka beriman dan sebagian besar
menyeleweng dari jalan kebenaran dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ayat ini
turun kepada dua orang Yahudi yang berkata kepada kumpulan orang mukmin:
sesungguhnya agama kami lebih baik dari pada agama yang kalian serukan kepada kami.
Kami lebih baik dari kalian. Kemudian Allah menurunkan ayat ini.
5. QS. Asy-Syuara ayat 15
ُ َٰ َّ ْ ُ ْ ُ ُ َٰ
ْ ُ ْ ُ ُ ْ ْ َّ ُ ْ
َ‫َۖوأ ِمرت َِلأع ِدل‬ َ‫نَكت ٍب‬ ِ ‫َۖوقلَءامنت َِبمآَأنزلَٱّلل َِم‬َ‫َۖولاَتت ِبعَأهوآءهم‬ َ‫َٱست ِق ْمَكمآَأ ِمرت‬
ْ ْ ‫َۖو‬َ‫ذ ِلكَفَٱدع‬
َ ‫ف ِل‬
ْ ْ ْ ُ َّ ُ ُ ْ ْ َّ ُ ُ ُ ْ ُ ُ ْ ُ ُّ ُ َّ ُ ُ ْ
َُ ‫َۖو ِإل ْي ِهَٱلم ِص‬
‫ير‬ َ‫َۖٱّللَيجم ُعَبيننا‬ َ‫َۖلاَحجةَبَينناَوبينكم‬ َ‫َۖٱّللَربناَور ُّبك ْم‬
َ‫َۖلنآَأع َٰملناَولك ْمَأع َٰملك ْم‬ َ‫بينكم‬

Artinya :
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana
diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah:
"Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya
berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-
amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan
kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali (kita)".
Tafsir :
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.
Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) menjelaskan bahwa Hai
Rasulullah, serulah kepada agama yang agung ini, beristiqamahlah sebagaimana yang
Allah perintahkan kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang
musyrik, dan katakanlah, „Aku beriman kepada seluruh kitab yang Allah turunkan kepada
para Rasul-Nya, dan Tuhanku memerintahkanku untuk berbuat adil terhadap kalian
dalam menetapkan hukum. Allah Adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian. Bagi kami
pahala amal shalih kami dan bagi kalian balasan amal buruk kalian. Tidak ada yang perlu
diperdebatkan antara kita setelah kebenaran telah jelas. Allah akan mengumpulkan kita
semua pada hari kiamat, dan kepada-Nya kita akan kembali untuk menjalankan hisab.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah menjelaskan bahwa (Maka karena itu) karena ajaran tauhid itu (serulah) manusia,
hai Muhammad (dan tetaplah) berpegang teguh kepada ajaran tauhid (sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka) yang
membujukmu untuk meninggalkan ajaran tauhid (dan katakanlah, "Aku beriman kepada
semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil) bersikap
adil (di antara kalian) dalam masalah memutuskan hukum (Allahlah Rabb kami dan Rabb
kalian. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kalian amal-amal kalian) masing-masing
akan mendapatkan balasan amalnya sendirisendiri. (Tidak ada pertengkaran)
persengketaan (antara kami dan kalian) ayat ini diturunkan sebelum nabi diperintahkan
untuk berjihad melawan mereka (Allah mengumpulkan antara kita) pada hari semua
manusia dikembalikan kepada-Nya untuk menjalani peradilan di hadapan-Nya (dan
kepada-Nyalah kembali kita") kita akan dikembalikan.
6. QS. As-Syu’ara ayat 192-197

192. Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam
193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)
194. Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-
orang yang memberi peringatan
195. Dengan bahasa Arab yang jelas.
196. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang
yang dahulu.
197. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil
mengetahuinya?
Tafsir :
192. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia menjelaskan bahwa Dan
sesungguhnya Al-Qur`an yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa
sallam- ini benar-benar diturunkan dari Tuhan segala makhluk.
193. Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
menjelaskan Yaitu Jibril yang merupakan malaikat yang paling utama dan paling kuat.
Beliau adalah malaikat yang terpercaya, sehingga tidak mungkin menambah atau
mengurangi.
194. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah menjelaskan bahwa Jibril menurunkannya ke
dalam hatimu wahai Nabi, sebab hati adalah pusat kesadaran dan pemahaman. Agar
engkau menjaganya dan tidak melupakannya. Serta agar engkau menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan akan adanya azab kepada orang-orang yang
bermaksiat kepada Allah.
195. Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
menjelaskan bahwa Al-qur'an yang diturunkan kepadamu, dan penjelasanmu tentangnya
itu dengan bahasa arab yang jelas. Sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh
masyarakat arab, di mana Al-Qur'an turun pertama kali kepada mereka.
196. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah menjelaskan bahwa “dan sesungguhnya Al-qur‟an itu benar-benar (tersebut) dalam
kitab-kitab yang dahulu,” maksudnya, telah diberitakan dan dibenarkan oleh kitab- kitab
dari umat-umat terdahulu, dan ia pun saat diturunkan sama persis seperti yang
diberitakannya, dan al-qur‟an pun membenarkannya, bahkan ia datang dengan kebenaran
dan membenarkan para rasul.
197. Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
menjelaskan bahwa Dukungan terhadap kebenaran Al-Qur'an juga datang dari para ulama
bani israil. Apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama bani israil
mengetahuinya' mereka, dahulu, bahkan sangat menantikan kedatangan nabi Muhammad.
7. QS. Al-Hujurat ayat 10-12

Artinya :
10. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat.
11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan
pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim.
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
10. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia menjelaskan bahwa
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, dan persaudaraan dalam Islam
itu berkonsekuensi atas kalian -wahai orang-orang yang beirman- untuk mendamaikan
antara dua saudara kalian yang sedang bertikai. Bertakwalah kepada Allah dengan
mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala l;arangan-Nya dengan harapan
kalian akan dirahmati.
11. Tafsir Jalalayn menjelaskan bahwa (Hai orang-orang yang beriman, janganlah
berolok-olokan) dan seterusnya, ayat ini diturunkan berkenaan dengan delegasi dari Bani
Tamim sewaktu mereka mengejek orang-orang muslim yang miskin, seperti Ammar bin
Yasir dan Shuhaib Ar-Rumi. As-Sukhriyah artinya merendahkan dan menghina (suatu
kaum) yakni sebagian di antara kalian (kepada kaum yang lain karena boleh jadi mereka
yang diolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olokkan) di sisi Allah (dan
jangan pula wanita-wanita) di antara kalian mengolok-olokkan (wanita-wanita lain
karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita-wanita
yang mengolok-olokkan dan janganlah kalian mencela diri kalian sendiri) artinya,
janganlah kalian mencela, maka karenanya kalian akan dicela; makna yang dimaksud
ialah, janganlah sebagian dari kalian mencela sebagian yang lain (dan janganlah kalian
panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk) yaitu janganlah sebagian di antara
kalian memanggil sebagian yang lain dengan nama julukan yang tidak disukainya, antara
lain seperti, hai orang fasik, atau hai orang kafir. (Seburuk-buruk nama) panggilan yang
telah disebutkan di atas, yaitu memperolok-olokkan orang lain mencela dan memanggil
dengan nama julukan yang buruk (ialah nama yang buruk sesudah iman) lafal Al-Fusuuq
merupakan Badal dari lafal Al-Ismu, karena nama panggilan yang dimaksud memberikan
pengertian fasik dan juga karena nama panggilan itu biasanya diulang-ulang (dan barang
siapa yang tidak bertobat) dari perbuatan tersebut (maka mereka itulah orang-orang yang
lalim.)
12. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah menjelaskan bahwa Allah memerintahkan hambanya yang beriman, yaitu yang
mereka membenarkan Allah dan rasul-Nya dan beramal dengan syariat-Nya agar
menjauhkan diri mereka dari sangkaan yang buruk kepada orang-orang mukmin.
Ketahuilah oleh kalian bahwasanya kebanyakan dari sangkaan-sangkaan akan terjatuh ke

dalam dosa dan hanya menilai manusia dari penampakannya secara zahir dan tidak
memeriksa apa yang menjadi penyebab yang ada pada dirinya. Maka wajib bagi kalian
menjauhkan diri dari ghibah karena sesungguhnya ghibah kepada sesama muslim seperti
orang yang memakan daging bangkai saudaranya. Dan tidak diragukan lagi bahwa kalian
dilarang atas hal itu, dan takutlah kepada Allah wahai orang-orang yang beriman atas apa
yang telah diperintahkan kepada kalian dan dilarang dari-Nya. Karena sesungguhnya
Allah menerima taubat bagi hambNya yang beriman dan merahmati mereka.
8. QS. Al-Maidah ayat 48

ُ َّ ُ ْ ُ ْ ْ ً ْ ُ َٰ ْ ْ ْ ً َ ُ ْ َٰ ْ ْ ‫وأنز ْلنآَإل‬
َ‫َۖولا‬
َ‫مَبمآَأنزلََٱّلل‬ ِ ‫ه‬ ‫ن‬‫ي‬ ‫مَب‬ ‫ك‬ ‫ح‬ ‫َۖف‬
‫َٱ‬ َ‫ه‬ِ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫اَع‬ ‫َن‬‫م‬ ِ ‫ي‬‫ه‬ ‫م‬ ‫َو‬‫ب‬ِ ‫ت‬ ‫ك‬ِ ‫َٱل‬ ‫ن‬ ‫َم‬
ِ ‫ه‬
ِ ‫ي‬ ‫د‬ ‫َي‬‫ن‬‫ي‬ ‫اَب‬ ‫م‬ ‫اَل‬
ِ ‫ق‬ ‫د‬ ِ ‫ص‬‫َم‬ ‫ق‬ ِ ‫ح‬ ‫َٱل‬
‫َب‬ِ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ك‬ِ ‫َٱل‬
َ ‫ك‬ ‫ي‬ ِ
ُ ُ ُ ْ ُ ْ
ً ً ُ َّ ‫اجاََۚ ول ْوَ شآء‬
َ‫ََٱّللَ لجعلك ْمَ أَّمةَ َٰو ِحدة‬
ً ْ ً
‫تت ِب ْعَ أهوآءه ْمَ عماَ جآءكَ ِمنََٱلح ِقََۚ ِلك ٍلَ جعلناَ ِمنك ْمَ ِش ْرعةَ و ِمنه‬
َّ ُ ْ َّ

ُ ْ ُ ُ ُ ُ ُ ً ُ
ْ ‫ّللَم ْرج ُعك‬ َّ ْ ۟ ُ
َٰ ‫واَٱلخ ْي‬ ُ ُ
ْ ‫ولَٰكنَلي ْب ُلوك ْمَفىَمَآَءاتىَٰك‬
‫ون‬
َ ‫يهَتخت ِلف‬ ِ ‫مَبماَكنت ْمَ ِف‬ ِ ‫ك‬ ‫ئ‬‫ب‬ِ ‫ن‬‫ي‬ ‫اَف‬‫يع‬ ‫م‬ِ ‫َج‬‫م‬ ِ ِ ‫ىَٱ‬ ‫ل‬‫َۚإ‬
َ‫ت‬
ِ ِ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ب‬
ِ ‫ت‬ ْ ‫َۖف‬
‫َٱس‬ َ‫م‬ ِ ِ ِ

Artinya

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,


membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut
apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu,
Tafsir :
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia menjelaskan bahwa "Dan
Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- kitab suci Al-Qur`ān dengan kebenaran yang
tidak ada keraguan dan kebimbangan sedikit pun bahwa kitab suci ini berasal dari sisi
Allah. kitab suci ini membenarkan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya dan
menjadi tolok ukur. Maka bila isinya sesuai dengan Al-Qur`ān adalah benar, dan yang
bertentangan dengannya adalah salah. Maka berikanlah keputusan hukum kepada
manusia berdasarkan kitab suci yang Allah turunkan kepadamu. Dan janganlah kamu
mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang diturunkan kepadamu
yang tidak mengandung keraguan pun. Kami telah memberikan syariat berupa ketentuan
hukum amaliah dan jalan yang terang bagi tiap-tiap umat yang layak untuk diikuti.
Seandainya Allah berkehendak menyatukan syariat mereka, niscaya Dia telah
menyatukannya. Akan tetapi Allah berkehendak memberikan syariat tertentu kepada tiap-
tiap umat. Hal itu karena hendak menguji mereka semua agar terlihat siapa yang taat dan
siapa yang tidak. Maka bergegaslah kalian melaksanakan kebajikan dan meninggalkan
kemungkaran. Lalu hanya kepada Allah kalian akan kembali di hari Kiamat kelak. Dia
akan memberitahukan kepada kalian perihal apa yang dahulu kalian perselisihkan. Dan
Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah kalian perbuat.
Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr.
Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi
Arabia menjelaskan bahwa Wahai Nabi, Kami telah menurunkan kepadamu Al-Qur‟an
yang mengandung hakikat dari banyak perkara dan benar-benar memperbaiki (akhlak)
para hamba, membenarkan kitab-kitab Tuhan sebelumnya dan menguji kitab-kitab
tersebut, yang mana menyetujui kebenarannya dan menampakkan kesalahan isi kitab
yang dipalsukan. Maka putuskanlah hukum di antara ahli kitab menggunakan Al-Qur‟an
yang diturunkan oleh Allah jika mereka meminta keputusanmu wahai Nabi, dan
janganlah mengikuti hawa nafsu para pengikut kepercayaan sebelumnya dalam
memutuskan perkara, sehingga kamu menyimpang dari kebenaran yang diturunkan oleh
Allah kepadamu, karena masing-masing kepercayaan itu mengikuti keinginan mereka
sekalipun itu menyimpang seperti halnya perkara rajam dan lainnya yang mereka
paalsukan dari kitab Taurat. Masing-masing umat kami buatkan aturan dan jalan yang
mereka ikuti, yaitu jalan yang terang dalam agama yang dijalaninya, Hal ini sebelum
syariat-syariat sebelumnya dinasakh dalam Al-Qur‟an. Adapun setelah dinasakh (disalin)
maka tidak ada aturan kecuali yang diturunkan dalam Al-Qur‟an. Sehingga para ahli kitab
dan pengikut kepercayaan lain sebelumnya untuk mengamalkan Al-Qur‟an. Jika
berkehendak, sungguh Allah telah menjadikan kalian sebagai satu umat yang sepakat
dengan satu aturan, namun Allah tidak mau demikian, melainkan ingin membuat
beragam aturan dalam berbagai periode dan waktu, agar Dia bisa menguji kalian dengan
aturan yang berbeda itu. Inilah alasannya. Tidak ada bedanya perbuatan baik di zaman
yang berbeda, maka bergegaslah untuk beramal baik, supaya kalian bisa meraih ridaha
Allah. Wahai Manusia, hanya kepada Allahlah tempat kembali kalian semua, lalu Dia
akan memberitahu perbedaan kalian dalam urusan agama, dan menghisab kalian atas hal
itu.
9. QS. At-Taubah ayat 29

ُ َّ َّ ُ ْ ْ َّ ُ ُْ َّ ۟ ُ َٰ
ُ ُ ُ ُ ْ
َ‫اخ ِرَ ولاَ يح ِرمونَ ماَ حرمََٱّللَ ورسولهۥَ ولا‬ ِ ‫ق ِتلواََٱل ِذينَ لاَ يؤ ِمنونَ ِب‬
ِ ‫َٱّللََولاَ ِبَٱليو ِمََٱلء‬

ُ َٰ ْ ُ ْ
ْ ۟ ُ ْ َّ
ُ َٰ َٰ ْ ۟ ُ ُ َّ ْ ُ
‫ون‬
َ ‫ي ِدينون َِدينَٱلح ِق َِمنَٱل ِذينَأوتواَٱل ِكتبَحتىَيعطواَٱ ِلجزيةَعنَي ٍدَوهمَص ِغر‬

Artinya

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-
Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang)
yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh
sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Tafsir :
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.
Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) menjelaskan bahwa Allah
memerintahkan orang-orang beriman untuk memerangi orang-orang kafir dari kalangan
Yahudi dan Nasrani ,yang tidak percaya bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya, dan
tidak beriman kepada hari kebangkitan dan pembalasan, tidak menjauhkan diri dari apa
yang diharamkan Allah dan rasul-Nya seperti bangkai, daging babi, khamr, dan riba, dan
tidak tunduk kepada syariat yang telah ditetapkan Allah; hingga mereka membayar jizyah
untuk kalian dengan tangan mereka dan dengan penuh kehinaan dan ketundukan; dengan
syarat, mereka memiliki kemampuan dan kelapangan. Jika mereka telah membayar
jizyah, maka wajib bagi kalian untuk memberi mereka keamanan dan perlindungan, serta
kebebasan menjalankan agama mereka; dan wajib bagi kalian untuk memperlakukan
mereka dengan adil, dan haram bagi kalian menzalimi dan menindas mereka dengan
sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan.
Tafsir Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia menjelaskan bahwa
Perangilah -wahai orang-orang mukmin- orang-orang kafir yang tidak beriman kepada
Allah sebagai Rabb Yang tiada sekutu bagi-Nya dan tidak beriman kepada hari Kiamat,
tidak menjauhi apa yang diharamkan bagi mereka oleh Allah dan rasul-Nya, seperti
bangkai, daging babi, khamr, dan riba, dan tidak tunduk kepada syariat Allah, dari
golongan Yahudi dan Nasrani, sampai mereka memberikan jizyah dengan tangan mereka
sendiri sambil menunjukkan sikap yang rendah dan tunduk.
10. QS. Yunus ayat 99

ْ ُ ۟ ُ ُ َٰ َّ َّ ُ ْ ُ ً ُّ ُ ْ
َ ‫نَفىَٱلأ ْر ِضَكل ُه ْمَج ِميعاََۚأفأنتَتك ِرهَٱلناسَحتىَيكونواَمؤ ِم ِن‬
‫ين‬ ُّ ْ
ِ ‫ولوَشآءَربكَلءامَنَم‬

Artinya :
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi
seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi
orang-orang yang beriman semuanya?
Tafsir :
Tafsir Jalalayn menjelaskan bahwa (Dan jika Rabbmu menghendaki tentulah
beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak
memaksa manusia) terhadap apa yang Allah tidak kehendaki mereka untuk
melakukannya (supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?) tentu saja
tidak.
Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
menjelaskan bahwa Setelah dijelaskan tentang manfaat iman lalu dijelaskan bahwa
beriman atau tidak beriman adalah pilihan bagi setiap orang, karena jika tuhanmu
menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu
wahai nabi Muhammad hendak memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang
yang beriman sedangkan mereka menutup hati untuk menerima kebenaran' keimanan
tidak bisa dipaksakan, tetapi harus atas dasar kerelaan, dan tidak seorang pun akan
beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan azab, yakni berupa kekufuran
yang berakibat pada kekotoran jiwa dan kegoncangan hati kepada orang yang tidak
mengerti, yakni tidak mempergunakan akalnya untuk memikirkan petunjuk-Nya,
sehingga tidak bisa melihat dan menerima kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai