M Faisal Rizki 185010044
M Faisal Rizki 185010044
a. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur tentang kejahatan (tindak
pidana) atau penggunaan Bendera Sang Merah Putih; penodaan terhadap bendera negara sahabat;
penodaan terhadap Bendera Sang Merah Putih dan Lambang Negara Garuda Pancasila; serta
pemakaian Bendera Sang Merah Putih oleh orang yang tidak memiliki hak menggunakan seperti
terdapat dalam Pasal 52 a; Pasal 142 a; Pasal 154 a; dan Pasal 473.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 1958 tentang Panji dan Bendera Jabatan
f. Undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara serta
lagu kebangsaan. Undang-undang ini disahkan pada 9 Juli 2009. UU 24/2009 ini secara umum
memiliki 9 Bab dan 74 pasal yang pada pokoknya mengatur tentang praktik penetapan dan tata cara
penggunaan bendera, bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan berikut ketentuan-
ketentuan pidananya. Setidaknya ada tiga hal yang dibentuknya UU no. 24 Tahun 2009 ini adalah
untuk: a) menilai persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b)
kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan c)
Menciptakan ketertiban, kepastian, dan standarisasi penggunaan bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan.
a. Undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara serta
lagu kebangsaan. Undang-undang ini disahkan pada 9 Juli 2009. UU 24/2009 ini secara umum
memiliki 9 Bab dan 74 pasal yang pada pokoknya mengatur tentang praktik penetapan dan tata cara
penggunaan bendera, bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan berikut ketentuan-
ketentuan pidananya. Setidaknya ada tiga hal yang dibentuknya UU no. 24 Tahun 2009 ini adalah
untuk: a) menilai persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan c) Menciptakan ketertiban, kepastian, dan standarisasi
penggunaan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan.
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa
Indonesia ditetapkan pada tanggal 30 September 2019 di Jakarta oleh Presiden Joko Widodo.
Perpres 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia mulai berlaku pada tanggal
diundangkannya yaitu pada tanggal 30 September 2019 di Jakarta oleh Menkumham Yasonna H.
Laoly.