Anda di halaman 1dari 1

1.

Hukum dan politik mempunyai hubungan timbal-balik. Hukum, jika berada "di atas" politik,


maka hukum positif mencakup semua standar di mana antara lain, kesepakatan dalam
masyarakat dicapai melalui proses yang konstitusional. Hukum tanpa politik akan lumpuh
karena tidak memiliki kekuasaan politik untuk menegakkannya. Sebaliknya, politik tanpa hukum
akan buta, karena tidak punya acuan-acuan normatif ke mana kekuasaan harus diarahkan.
Dari sisi substansi, terjadi tolak tarik antara hukum dan politik. Mana yang merupakan variabel
bebas (independent variable) dan mana yang merupakan variabel terikat (dependent variable).
Tolak tarik itu berujung pada kesimpulan bahwa antara hukum dan politik saling memengaruhi.
Untuk mencegah dominasi salah satu aspek maka baik prinsip negara hukum maupun prinsip
negara demokrasi perlu diterapkan bersama-sama.
Hal ini menghasilkan konsep negara hukum yang demokratis sekaligus negara demokrasi
berdasarkan hukum. Hukum harus dibuat secara demokratis, demokrasi harus dijalankan
berdasarkan hukum.
2.
3. Menimbang memuat uraian singkat pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan
alasan pembuatan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan,
sedangkan Mengingat memuat dasar hukum yakni dasar kewenangan pembentukan peraturan
perundang-undangan itu dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan
pembentukan itu.
4. Bahwa hal tersebut juga dipegang oleh Partai Demokrat yang sedang dicoba untuk dibajak oleh
pihak pihak yang haus akan kekuasaan sehingga menghalalkan segala cara untuk bisa
mengakusisi partai demokrat. KLB yang telah di selenggarakan kemarin Jum’at di deliserdang itu
sangat berdampak kepada paradigma politik kaum milenial ataupun pemuda di Indonesia karna
sangat jelas terlihat libido kekuasaan orang orang yang hadir di sana itu adalah orang orang yang
haus akan kekuasaan tetapi tidak ingin menempuh proses prosedural yang benar dan bahkan
mengesampingkan akal sehat. Menurut saya itu sangat tidak mencerminkan demokrasi
Indonesia sesungguhnya sehingga ini menjadi contoh kejadian yang sangat tidak baik bagi para
penerus pemimpin bangsa ke depan dalam hal ini para pemuda dan milenial. Kejadian yang
pertama ucap Indah adalah Partai di bajak oleh pihak eksternal dengan cara yang sangat kasar
dan tidak berpendidikan. Di mana KLB yang dilaksanakan di Sumatra Utara Jum’at (5/3/2021),
sangat disayangkan. Orang luar yang tiba-tiba masuk kedalam internal partai, dan menjadi ketua
umum partai dalam kongres tersebut. Padahal, syarat utama disahkan nya KLB menurut AD-ART
pun juga harus diusulkan dan dihadiri 2/3 dari 34 ketua DPD , dihadiri 50% dari 514 Ketua DPC,
dan disetujui oleh ketua Majelis tinggi.

Anda mungkin juga menyukai