Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan yuridis mengenai peranan politik

pemerintahan dan sistem parlementer


dalam demokrasi di indonesia
PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Hukum


Dosen Pengampu : Windy Triana M.A

Disusun Oleh :

Muhammad Bagus Prasetiyo


11210453000054

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA ( SIYASAH )


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
A. Latar Belakang Masalah
Negara indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Salah satu tujuan
dari negara berkembang ialah demokrasi, dimana masyarakat negaranya memiliki hak yang sama
untuk pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat erat, khususnya suatu pemerintahan
demokrasi menjadi sebuah sistem politik pemerintahan yang perlu diperjuangkan oleh rakyat,
setelah kekuatan monarki dan oligarky dianggap tidak memadai untuk menjawab masalah
kesejahteraan, kenyamanan, kebebasan berpendapat, dan berbagai kebebasan lainnya. Untuk
mencapai sistem demokrasi yang ideal maka politik pemerintahan harus berjalan dengan sesuai
dalam pasal 11 UUD NO 2 TAHUN 2008 yang berbunyi “penciptaan iklim yang kondusif bagi
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat;”. Politik dan sistem
parlementer menjadi alat dimana pemerintah menjalankan programdan mengeluarkan sebuah
kebijakan nya namun apakah itu menjadi hal yang sangat tepat. Partisipasi politik yang dilakukan
oleh warga negara yang ditunjukkan secara langsung dapat mempengaruhi pemilihan anggota
pemerintahan atau kebijakan yang nantinya akan dikeluarkan oleh pemerintah.

Seperti yang kita ketahui bahwasanya sistem parlementer pemerintah sekarang tidak luput
dari politik yang mana itu sudah menjadi jalan menuju kursi pemerintah. peran parlemen sangat
kuat dan pemerintah harus mempertahankan dukungan parlemen untuk terus berkuasa.
Implementasi kebijakan dan administrasi negara mengacu pada proses pengambilan keputusan.
Dalam konteks demokrasi, peran politik pemerintahan adalah sebagai pelaksana kebijakan yang
telah disetujui oleh perwakilan rakyat dalam sistem legislasi. pemilihan umum parlemen menjadi
sangat penting karena kekuasaan eksekutif hanya mungkin diperoleh setelah partai kontestan
pemilihan umum berhasil meraih kursi mayoritas dalam parlemen. Seandainya tidak terdapat partai
politik yang memperoleh suara mayoritas, beberapa partai politik bergabung (koalisi) untuk
membentuk kabinet. Dalam sistem parlementer, petinggi-petinggi maupun anggota-anggota
eksekutif dan legislatif mempunyai konstituensi yang sama. Jika partai berkuasa dikeluarkan (voted
out) dari badan legislatif, jajaran eksekutif juga berubah. Karena itu, kerjasama atau kooporasi
antara eksekutif dan legislatif diperlukan agar pemerintah dapat bertahan dan efektif dalam
melaksanakan program-programnya(T.A. Legowo).1

Pemerintah yang sekarang memegang kendali untuk dapat mengatur masyarakatnya, banyak
sekali mengeluarkan peraturan-peraturan yang membuat kita menciptakan hal yang kondusif yang
dapat menjadi perekat bagi satu kesatuan masyarakat bernegara. Akan tetapi yang terjadi dengan
partai politik malah membuat sebaliknya dengan elit politiknya memperkeruh keadaan dengan
manuver- manuver yang dibuat oleh partai politik. Sebab bagaimana mungkin masyarakat akan
menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara apabila dari banyaknya tokoh politik tidak memberikan contoh yang baik. Fungsi dari
partai politik itu sendiri dilihat dari adanya pemilihan umum yang diselenggarakan dengan secara
demokrasi, jujur, dan adil mengadakan pemungutan suara secara langsung, bebas, umum, dan
rahasia. Karena partai politik memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat dalam
menegakan demokrasi di indonesia. Sangat penting karena agar masyarakat tidak saja sadar hukum
melainkan untuk dapat dewasa melihat perpolitikan. Partai-partai banyak dikenal oleh masyarakat
dengan warna atau tokoh yang ada didalam nya, kondisi seperti inilah yang memungkinkan

1
https://pusdik.mkri.id/uploadedfiles/materi/Materi_4.pdf
terciptanya partisipasi masyarakat tidak didasari oleh aspirasi yang sehat, Masyarakat hanya
beranjak pada siapa yang lebih kuat dan lebih banyak uang. Jadi, distorsi aspirasi disebabkan oleh
kemampuan uang untuk mempengaruhi masyarakat. Namun demikian, masyarakat harus secara
umum partisipatif dalam merespon pemilu saat ini. Partai politik boleh jadi membawa harapan
proses selanjutnya tergantung parlemen, penguasa dan juga segenap kekuatan ekstra
parlementer.2

Di Indonesia, pemilihan umum merupakan wujud paling konkrit partisipasi rakyat dalam
penyelenggaraan negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi. Pemilihan umum merupakan
mekanisme utama yang harus ada dalam tahapan penyelenggaraan negara dan pembentukan
pemerintahan. Pemilu dipandang sebagai bentuk paling nyata dari kedaulatan yang berada ditangan
rakyat sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa
“kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan berdasarkan Undang – Undang Dasar.”

B. Rumusan masalah

2
https://www.neliti.com/publications/17940/peranan-partai-politik-dalam-demokrasi-di-indonesia#cite

Anda mungkin juga menyukai