2017
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
SAMBUTAN
i
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Meskipun hasil yang diperoleh di atas target yang telah ditetapkan, kita tidak boleh
cepat berpuas diri. Masih banyak yang harus dibenahi, baik itu secara masif maupun
bertahap.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
ii
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami keselamatan dan kesehatan, sehingga kegiatan Survei Tingkat Kepuasan
Pengguna Layanan terlaksana dengan baik. Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan
salah satu bentuk peningkatan akuntabilitas Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR
RI mengingat Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas Dukungan Sumber Daya Manusia
(SDM) dan Indeks Kepuasan Pengguna Layanan merupakan indikator kinerja dalam
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2016-2019.
Tahun 2016 merupakan tahun pertama kegiatan survei tersebut. Survei melibatkan
162 orang Anggota DPR RI yang terdiri dari berbagai fraksi. Kegiatan survei yang dilakukan
menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Tingkat kepuasan Anggota DPR RI atas
layanan yang diberikan oleh Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI termasuk ke
dalam kategori sangat baik. Hal ini akan menjadi pemicu bagi kami untuk meningkatkan
pelayanan pada tahun-tahun berikutnya.
Dalam pelaksanaannya, tentu saja masih ditemukan kendala-kendala yang akan
menjadi bahan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan survei mendatang. Terima kasih kami
ucapkan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan survei
tersebut. Kesediaan Anggota DPR RI untuk diwawancara merupakan suatu kehormatan
bagi kami dalam rangka perbaikan kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.
Kami akan menindaklanjuti seoptimal mungkin segala bentuk saran dan rekomendasi bagi
perbaikan kinerja ke depan.
iii
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF
There is always a reason behind everything we do. Setiap kegiatan yang dilakukan
pasti memiliki alasan dan tujuan. Kegiatan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
harus memiliki hasil yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna layanan, yaitu Anggota DPR
RI. Salah satu indikatornya adalah dengan melihat tingkat kepuasan atas layanan yang
diberikan. Untuk itulah dilaksanakan Survei Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan. Kegiatan
survei dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan minggu pertama bulan Januari
2017 untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna layanan Sekretariat Jenderal dan Badan
Keahlian DPR RI.
Laporan hasil kegiatan Survei Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan merupakan
bentuk pertanggungjawaban terhadap kegiatan tersebut. Laporan terdiri atas lima bab,
yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kerangka Analisis, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil
dan Analisis Survei Tingkat Kepuasan Pengguna, dan Bab V Penutup.
Bab I Pendahuluan memuat tentang dasar hukum pembentukan Sekretariat
Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, dan target kinerja program tahun 2016 sesuai dengan
Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Tahun 2016-2019.
Target yang tercantum antara lain Indeks Kepuasan Pengguna terhadap Kualiatas
Dukungan SDM dan Indeks Kepuasan Pengguna Layanan. Untuk mengetahui realisasi
kedua target itulah maka dilakukan survei kepada Anggota DPR RI.
Bab II Kerangka Analisis memuat tentang keberadaan Anggota DPR RI sebagai
pengguna layanan. Bab II juga memuat konsep gap untuk melihat apa yang diinginkan dan
diharapkan Anggota DPR RI atas pelayanan yang diberikan oleh Sekretariat Jenderal dan
Badan Keahlian DPR RI.
Bab III Metode Penelitian terdiri atas metode yang digunakan dalam menganalisis
hasil survei, termasuk di dalamnya menyusun instrumen pengukuran dan analisis data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam survei ini adalah wawancara terstruktur
berdasarkan kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif tentang gejala yang ingin
diketahui. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner self-report. Jumlah responden
diambil sebanyak 162 orang dari 560 orang Anggota DPR RI yang menjadi populasi. Jumlah
iv
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
responden ini diambil dengan rumus Krietje dan Morgan, dengan derajat kepercayaan =
95%, margin of error = 7,8%.
Bab IV Hasil dan Analisis Survei Tingkat Kepuasan Pengguna memuat tentang hasil
dan analisis atas kegiatan survei yang telah dilakukan. Secara komposit hasil survei
terhadap penilaian Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM Sekretariat
Jenderal DPR RI secara keseluruhan menunjukkan skor kepuasan 3,71 skala Likert. Apabila
dihitung dengan rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 73,36 persen. Untuk Badan
Keahlian DPR RI, secara keseluruhan hasil survei terhadap Kepuasan Pengguna Layanan
Badan Keahlian DPR RI menunjukkan skor kepuasan 3,64 skala Likert. Apabila dihitung
dengan rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 72,65 persen. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tingkat kepuasan Anggota DPR RI terhadap layanan yang diberikan oleh Sekretariat
Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI sudah sangat baik.
Bab V Penutup terdiri atas Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan dan Saran menjadi
masukan bagi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI untuk perbaikan kinerja ke
depan.
v
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
DAFTAR ISI
SAMBUTAN i
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR GRAFIK x
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB V PENUTUP 46
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 46
KEPUSTAKAAN 48
LAMPIRAN
vi
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target Indikator Kinerja Program Tahun 2016 1
Tabel 3.1 Daftar Responden 12
Tabel 4.1 Penghitungan Validitas Kuesioner Dukungan SDM Setjen DPR RI 17
Tabel 4.2 Penghitungan Validitas Kuesioner Dukungan BK DPR RI 17
Tabel 4.3 Indeks Kepuasan Profesionalitas SDM 22
Tabel 4.4 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 26
Tabel 4.5 Indeks Kepuasan Layanan Administrasi Perjalanan Dinas 31
Tabel 4.6 Indeks Kepuasan Layanan Penyediaan Sarana dan Prasarana 35
Tabel 4.7 Indeks Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM 36
Setjen DPR RI
Tabel 4.8 Indek kepuasan pengguna layanan Badan Keahlian DPR RI 42
vii
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gap antara Pelayanan yang Diberikan dengan Pelayanan yang 8
Diharapkan
Gambar 4.1 Kepuasan responden untuk kompetensi PNS 18
Gambar 4.2 Kepuasan responden untuk inisiatif, komunikasi dan kerjasama 19
PNS
Gambar 4.3 Kepuasan responden untuk kualitas, ketepatan dan kecepatan 20
dukungan administrasi persidangan
Gambar 4.4 Kepuasan responden untuk kualitas, Ketepatan dan Kecepatan 20
menyiapkan materi persidangan
Gambar 4.5 Kepuasan responden untuk disiplin kerja dan kesediaan bekerja di 21
luar jam kerja
Gambar 4.6 Kepuasan responden untuk keramahan, kecepatan, keterampilan, 23
dan ketelitian dokter spesialis/dokter umum/dokter
gigi/paramedis dalam menangani pasien
Gambar 4.7 Kepuasan responden untuk kejelasan informasi dari paramedis 24
tentang tindakan yang diberikan dalam layanan kesehatan kepada
Dewan
Gambar 4.8 Kepuasan responden untuk kelengkapan, kenyamanan, dan 24
kebersihan peralatan yang dibutuhkan dalam layanan kesehatan
kepada Dewan
Gambar 4.9 Kepuasan responden untuk kelengkapan, kenyamanan, dan 25
kebersihan peralatan yang dibutuhkan dalam layanan kesehatan
kepada Dewan
Gambar 4.10 Kepuasan responden untuk kejelasan papan petunjuk dan 26
informasi pelayanan kesehatan kepada Dewan
Gambar 4.11 Kepuasan responden untuk kecepatan dan ketelitian dalam proses 28
penanganan surat permohonan perjalanan dinas
Gambar 4.12 Kepuasan responden dalam hal kecepatan dan ketelitian dalam 28
proses pembuatan dokumen perjalanan dinas
Gambar 4.13 Kepuasan responden untuk kecepatan dan ketelitian dalam proses 29
penanganan surat permohonan perjalanan dinas
Gambar 4.14 Kepuasan responden untuk penguasaan materi penyelesaian 30
permasalahan perjalanan dinas
Gambar 4.15 Kepuasan responden untuk kenyamanan ruang tunggu 30
Gambar 4.16 Kepuasan responden untuk kualitas ruang kerja Anggota 32
Gambar 4.17 Kepuasan responden untuk kualitas Ruang Rapat Paripurna dan 33
Ruang Rapat AKD
Gambar 4.18 Kepuasan responden untuk kualitas Rumah Jabatan Anggota 33
Gambar 4.19 Kepuasan responden untuk kualitas sarana pendukung 34
Gambar 4.20 Kepuasan responden untuk keramahan, kecepatan, dan ketelitian 35
petugas dalam merespons keluhan
viii
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
DPR RI
Gambar 4.22 Kepuasan responden untuk kemudahan mendapatkan layanan 39
dukungan keahlian BK DPR RI
Gambar 4.23 Kepuasan responden untuk kualitas produk BK DPR R 39
Gambar 4.24 Kepuasan responden untuk kesesuaian produk BK DPR RI dengan 40
kebutuhan Anggota DPR RI
Gambar 4.25 Kepuasan responden untuk kesesuaian layanan dukungan keahlian 41
BK DPR RI dengan kebutuhan Anggota DPR RI
Gambar 4.26 Kepuasan responden untuk kualitas SDM BK DPR RI 41
ix
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Tingkat Pendidikan Responden 15
Grafik 4.2 Keterwakilan Fraksi 16
x
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN
SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI
A. Penanggung Jawab
1. K. Johnson Rajagukguk, SH, M.Hum
2. Dr. Indra Pahlevi, S.IP, M.Si
3. Dr. Inosentius Samsul, SH, MH
4. Dr. Asep Ahmad Saefuloh, SE, M.Si
5. Drs. Djaka Dwi Winarko, M.Si
6. Rudi Rochmansyah, SH, MH
B. Koordinator
1. Dr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si
2. Sali Susiana, S.Sos, M.Si
C. Sekretaris
1. Dadang Prayitna
D. Surveyors
1. Novianto Murti Hantoro, SH, MH
2. Marfuatul Latifah, S.H.I, LLM
3. Trias Palupi Kurnianingrum, SH, MH
4. Suhartono, S.IP, M.P.P
5. Ariesty Tri Mauleny, S.Si, ME
6. Nindya Waras Sayekti, SE, MM
7. Yuni Sudarwati, S.IP,M.Si
8. Rahmi Yuningsih, S.K.M, M.K.M
9. Dinar Wahyuni, S.Sos, M.Si
10. Sita Hidriyah, S.Pd, M.Si
11. Yulia Indahri, S.Pd, MA
12. Aryojati Ardipandanto, S.IP
13. Handrini Ardiyanti, S.Sos, M.Si
14. Dina Martiany, SH, M.Si
15. Mardisontori, S.Ag, LLM
16. M. Najib Ibrahim, S.Ag, MH
17. Wiwin Sri Rahyani, SH, MH
18. Akhmad Aulawi, SH, MH
19. Yeni Handayani, SH, MH
20. Zaqiu Rahman, SH, MH
21. Rachmat Wahyudi Hidayat, SH, MH
22. Laksmi Harundani, SH, M.Kn
23. Riyani Shelawati, SH, M.Kn
xi
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
E. Sekretariat
1. Para Kasubag dan staf di lingkungan Badan Keahlian DPR RI
2. Dr. Dewi Barliana S., M.Psi
3. Djoko Prihandono, SE
4. Dewi Pusporini, ST, ME
5. Dedy Bagus Prakasa
xii
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Selain untuk mengukur tingkat kepuasan Anggota DPR RI terhadap kinerja layanan
Setjen dan BK DPR RI, survei ini juga bertujuan untuk mendapatkan masukan Anggota DPR
RI terkait kinerja Setjen dan BK DPR RI, seperti hal-hal apa saja yang perlu dilakukan,
diperbaiki, dan ditingkatkan oleh Setjen dan BK DPR RI dalam memberikan dukungan atau
layanan kepada Anggota DPR RI. Melalui masukan Anggota DPR RI tersebut, diharapkan
Setjen dan BK DPR RI semakin meningkatkan kinerjanya sehingga tingkat kepuasan
Anggota DPR RI terhadap layanan yang diberikan Setjen dan BK DPR RI juga semakin
meningkat.
2
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
BAB II
KERANGKA ANALISIS
Bagi organisasi yang mengemban fungsi pemberian dukungan, seperti Setjen dan
BK DPR RI, kepuasan orang yang menerima dukungan merupakan suatu hal yang
terpenting. Kepuasan mereka merupakan perbandingan antara pelayanan yang diterima
(perceived service) dengan pelayanan yang diharapkan (expected service). Dalam kaitan ini,
pelayanan terbaik (service quality) harus menjadi upaya dan perhatian utama, yang sangat
tergantung pada tingkat keprofesionalan SDM yang juga menentukan kualitas dukungan
sebagai kinerja (performance) organisasi.
Dalam kaitan pemberian dukungan yang memuaskan, yang dilakukan oleh suatu
organisasi, terutama instansi pemerintah, David Osborne dan Ted Gaebler (1997),
mengatakan perlunya transformasi terhadap pola kerja birokrasi yang tenang dan serius
menjadi organisasi yang inovatif, fleksibel, dan responsif. Dalam kaitan ini, hal yang harus
dihindari adalah keterikatan pegawai oleh berbagai peraturan dan ketetapan kaku karena
tugas-tugas yang monoton.
Oleh karena itu, organisasi perlu mengubah orientasi melalui 3 (tiga) hal, yaitu
pertama, organisasi digerakkan oleh misi, dengan mengubah organisasi yang digerakkan
oleh peraturan, yaitu bahwa yang menjadi kekuatan penentu bagi pelaksanaan pekerjaan
adalah misinya, tujuan dasarnya. Kedua, berorientasi pelanggan, dengan memenuhi
kebutuhan pelanggan, yaitu yang terpenting adalah mendengarkan pelanggan, meminta
kepada pelanggan untuk membuat presentasi yang menggambarkan kebutuhan mereka
kepada para pegawainya. Ketiga, berorientasi kepada hasil, mengubah fokus kegiatan dari
masukan tanpa memperhatikan hasil menjadi fokus meletakkan ukuran kepada
akuntabilitas kinerja dan hasil.
Agar organisasi Setjen dan BK DPR RI dapat diakui keberadaannya seperti halnya
organisasi organik lainnya, ia harus adaptif. Adaptif adalah kemampuan untuk
menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan lingkungan yang terjadi, baik lingkungan
internal ataupun lingkungan eksternal. Melalui adaptasi lingkungan internal Setjen dan BK
DPR RI harus melakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi yang diperkirakan dapat
menghambat kemampuan organisasi.
Secara umum, Anggota DPR RI sebagai penerima layanan adalah pihak yang secara
langsung menerima, menikmati, dan merasakan layanan dari Setjen dan BK DPR RI.
Anggota DPR RI perlu menyuarakan perasaannya terhadap kualitas dukungan yang
diterimanya. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap dukungan yang diterimanya dapat
menjadi pembangun atau perusak sistem kerja. Oleh karena itu, Setjen dan BK DPR RI
dalam menjalankan misinya selalu harus berusaha mendengar suara dari para Anggota
DPR RI.
3
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Suara Anggota DPR RI inilah yang perlu didengar apabila ingin memperbaiki kualitas
dukungan. Mengesampingkan suara Anggota DPR RI merupakan satu strategi yang salah,
karena kualitas tidak ditentukan oleh produsen tetapi oleh konsumen. Produsen hanya
membuat barang dan jasa sedangkan yang menilai barang dan jasa tersebut adalah
konsumen. Irawan (2002) memberikan definisi pelanggan sebagai orang yang paling
penting dalam satu lingkungan usaha. Pelanggan tidak tergantung kepada produsen, tetapi
produsen yang tergantung kepadanya. Pelanggan tidak pernah menganggu pekerjaan
produsen, sebab pelanggan adalah tujuan dari pekerjaan produsen. Konsumen tidak
melakukan yang baik, tetapi justru pelangganlah yang memberikan kesempatan kepada
produsen untuk dapat melayaninya. Tidak seorang pun dapat memenangkan apabila
berargumentasi dengan pelanggan, sebab pelanggan adalah orang yang membawa
produsen untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, merupakan pekerjaan
produsen untuk dapat memperlakukan pelanggan dengan baik sehingga terjadi saling
menguntungkan antara pelanggan dan produsen. Sejalan dengan pemahaman ini, Setjen
dan BK DPR RI dalam melaksanakan tugasnya dituntut untuk memiliki kemampuan dan
prestasi kerja yang tidak hanya mampu mengikuti irama tuntutan perkembangan dari
tugas-tugas DPR RI sebagai lembaga wakil rakyat yang sekaligus dengan fungsi legislasinya,
juga tuntutan lain sebagai abdi masyarakat, dan negara yang harus terus meningkatkan
kemampuan profesionalisme dengan sebaik-baiknya.
Berbagai definisi diberikan untuk menjelaskan tentang jasa pelayanan. Kotler
(2000) mendefinisikan pelayanan/jasa sebagai perbuatan suatu kelompok yang
menawarkan kepada kelompok/orang lain sesuatu yang pada dasarnya tidak berwujud,
sedangkan produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan fisik produk. Stanton (1981)
mengungkapkan bahwa jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan secara terpisah,
tidak berwujud, dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan
dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
Zeithaml dan Bitner (2000) menyatakan jasa pelayanan adalah suatu kegiatan
ekonomi yang outputnya bukan merupakan produk, tetapi dikonsumsi bersamaan dengan
waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat)
yang bersifat tidak berwujud. Zeithaml dan Berry (1990) menyatakan, jasa adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan yang pada dasarnya tidak berwujud, yang biasanya terjadi pada
hubungan timbal balik antara konsumen dengan penyedia jasa dan atau produk fisik atau
sistem pelayanan yang baik atas jasa yang disediakan sebagai sarana untuk mengatasi
masalah konsumen. Dengan demikian, keluaran dari suatu usaha jasa pada dasarnya
tidak berwujud, tidak berkaitan dengan fisik produk, bukan produk yang dapat dilihat,
dikonsumsi bersamaan dengan proses produksi, dan merupakan perbuatan yang
ditawarkan oleh satu atau kelompok kepada orang lain.
4
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Terdapat lima model umum pelayanan, yaitu (a) Model SERVQUAL dari
Parasuraman; (b) Model Perceived Service Quality dari Groroos; (c) Model Service Profit
Chain dari Hesket; (d) System Service Management dari Normann; dan (e) Model The
European Foundation for Quality Management (EFQM). Diantara kelima model pelayanan
ini, meski tidak dilakukan secara konsisten, dipilh model SERVQUAL dari Parasuraman,
karena dinilai lebih lengkap dengan mengevaluasi “gap” yang terjadi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan. Berbeda dengan Model dari Gronroos yang menitikberatkan pada citra
badan usaha yang didasarkan pada dua tipe kualitas, yaitu kualitas teknikal dan fungsional.
Demikian pula dengan model Service Profit Chain dari Heskett yang
mengasumsikan bahwa kepuasan pelanggan membawa ke arah peningkatan keuntungan
dan hasil perusahaan menjadi baik, dan selanjutnya meningkatkan kepuasan dan motivasi
karyawan. Model ini tidak dipilih, karena tidak tepat jika digunakan untuk menganalisis
Setjen dan BK DPR RI yang tidak mementingkan profit, tetapi semata-mata mengarah pada
kepuasan pelanggan.
Leonard L. Berry dan Parasuraman (Petters, 1999) mengatakan ada lima faktor
penentu kualitas jasa: (1) Tangible (berwujud) yaitu berupa penampilan fasilitas fisik,
peralatan dan berbagai materi komunikasi; (2) Reliability (keandalan) yaitu kemampuan
untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya dan akurat, dan
konsisten; (3) Responsiveness (daya tanggap) yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha
untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan
mengatasi keluhan/complaint yang diajukan konsumen; (4) Assurance (kepastian) yaitu
berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap
janji yang telah dikemukakan kepada konsumen; (5) Emphaty (empati) yaitu kesediaan
karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada
langganan. Misalnya, karyawan atau pengusaha harus mencoba menempatkan diri sebagai
pelanggan.
Lebih jauh Berry, dan Parasuraman (1990), menyatakan bahwa kepuasan dan
ketidak puasan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi kesesuaian (dis-confirmation)
yang dirasakan antara harapan sebelumnya (norma kinerja lainnya) dengan kinerja aktual
produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Variabel utama yang menentukan kepuasan
pelanggan, yaitu expectations dan perceived performance. Apabila perceived performance
melebihi expectations maka pelanggan akan puas, tetapi apabila sebaliknya maka
pelanggan akan merasa tidak puas.
Ekspektasi pelanggan mempunyai dua pengertian: (1) Apakah yang pelanggan
harapkan akan terjadi pada saat layanan disampaikan (prediksi) dan (2) Apakah yang
diinginkan pelanggan untuk terjadi (harapan). Secara tradisional pengertian kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan (expectation) dan
persepsi atau kinerja yang dirasakan (perceived performance). Pengertian ini didasarkan
pada “disconfirmation paradigma” dari Oliver (1980) yaitu kinerja pemberi jasa sekurang-
kurangnya sama dengan yang diharapkan pelanggan. Selain itu, Engel et al (1995)
mendefinisikan, kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan nilai purna
pembelian di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui
harapan pelanggan.
5
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
6
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
7
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Expected Service
(Pelayanan yang
Diharapkan)
GAP
GAP5 5
Perceived Service
Customer (Pelayanan yang
(Konsumen) Diterima)
External
GAP 1 Service Delivery
Communication to
(Pelayanan yang
Customer (Komunikasi
Diberikan)
Eksternal)
Business/Provider/ G
GAP 3 A
Penyelenggara P
4
Service Quality
Specification (Spesifikasi
Kualitas Pelayanan)
GAP 2
Management Perception
of Customer Expectation
(Persepsi Manajemen
tentang Keinginan
Konsumen)
Gambar 2.1 Gap antara Pelayanan yang Diberikan dengan Pelayanan yang Diharapkan
8
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Penilaian Anggota DPR RI terhadap dukungan yang diberikan Setjen dan BK DPR RI
akan dinyatakan baik atau tidak tergantung pada apakah tingkat layanan yang diperoleh
sesuai dengan atau melebihi pengharapannya. Hal ini menyebabkan pentingnya Setjen dan
BK DPR RI menentukan pola pemberian dukungannya, apabila ingin memuaskan Anggota
DPR RI/pelanggannya dengan meletakkan harapan Anggota DPR RI pada tingkat yang
wajar. Jangan memberi penilaian yang terlalu rendah pada calon Anggota DPR RI, dengan
perkiraan bahwa apa pun yang diberikan akan diterima oleh Anggota DPR RI.
Di dalam memberikan pelayanan jasa tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan
operasional layanan tersebut, keduanya saling kait mengkait yang membentuk suatu
sistem produksi dan pemasaran. Dengan demikian, terbentuknya harapan atas layanan
(expected service) dari para pelanggan dipengaruhi oleh berbagai kegiatan produksi seperti
pengajaran dan distribusi bahan, pemasaran seperti iklan, promosi, penjualan, dan harga.
Kepuasan Anggota DPR RI terjadi jika terpenuhinya suatu kebutuhan yang
dirasakan Anggota DPR RI terhadap apa yang diberikan oleh Setjen dan BK DPR RI dan
dinyatakan dalam bentuk harapan dan persepsi. Dengan kata lain, perbedaan antara apa
yang diharapkan Anggota DPR RI terhadap pelayanan Setjen dan BK DPR RI dengan apa
yang mereka lihat, alami, terima (persepsi) selama menjadi Anggota DPR RI, tergantung
pada persepsi atas lima dimensi variabel Parasuraman yang disoroti (tangible, reliability,
assurance, responsiveness dan emphaty). Oleh karena itu, kualitas pelayanan Setjen dan
BK DPR RI adalah suatu situasi yang diciptakan oleh Setjen dan BK DPR RI menuju
peningkatan dan perbaikan persepsi Anggota DPR RI terhadap pelayanan yang diberikan
oleh Setjen dan BK DPR RI.
Gap (+) positif akan diperoleh apabila skor persepsi lebih besar dari skor harapan,
sedangkan apabila skor harapan lebih besar daripada skor persepsi akan diperoleh gap (-)
negatif. Semakin tinggi skor harapan dan semakin rendah skor persepsi, berarti gap
semakin besar. Masing-masing dimensi oleh pelanggan/Anggota DPR RI diberi bobot
dalam bentuk persentase sehingga total bobot dari lima dimensi menjadi 100 persen.
Dimensi yang diberi persentase paling tinggi, menunjukkan bahwa dimensi tersebut paling
penting dibandingkan dengan dimensi lainnya sesuai dengan penilaian pelanggan. Masing-
masing dimensi ini kemudian dikalikan dengan rata-rata gap untuk setiap dimensi. Apabila
total gap positif maka pelanggan dianggap sangat puas terhadap pelayanan perusahaan
tersebut. Sebaliknya bila tidak, gap adalah negatif, maka pelanggan kurang/tidak puas
terhadap pelayanan perusahaan.
Semakin kecil gap-nya semakin baik. Biasanya perusahaan dengan tingkat
pelayanan yang baik, akan mempunyai gap yang semakin kecil (Irawan, 2002). Kepuasan
atas jasa pelayanan yang diterima responden ditentukan oleh selisih skor persepsi/kinerja
dengan harapan/kepentingan yang diperoleh dari seluruh responden setelah mengisi item
pernyataan yang disusun untuk kelima dimensi di atas. Semakin baik penilaian Anggota
DPR RI akan semakin kecil selisih skor yang diperoleh dari variabel apa yang dialami
(persepsi) dengan apa yang diinginkan (harapan). Semakin kecil selisih tersebut berarti
responden semakin puas atas layanan yang diterimanya atau dengan kata lain, semakin
berkualitas pelayanan yang diberikan di bidang tersebut. Sebaliknya, semakin besar selisih
yang dialami dengan yang diharapkan berarti semakin rendah penilaian responden
terhadap mutu pelayanan yang diterimanya.
9
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Namun demikian, dalam survei ini tidak dilakukan analisis terhadap setiap gap yang
terjadi, pada tahap awal survei tidak ditanyakan “harapan” tetapi hanya penilaian
terhadap kepuasan yang mereka terima dari dukungan Setjen dan BK DPR RI. Bentuk
dukungan yang disurvei untuk kepuasan atas dukungan yang diberikan oleh Setjen DPR RI
adalah profesionalitas SDM, layanan kesehatan, layanan administrasi perjalanan dinas dan
layanan penyediaan sarana dan prasarana. Sementara untuk mengetahui indeks kepuasan
BK DPR RI adalah dari kesesuaian antara produk dukungan keahlian BK DPR RI dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI.
10
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
BAB III
METODE PENELITIAN
11
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Dimana:
Tabel 3.1
Daftar Responden
No Fraksi Jumlah Sampel
Anggota
9 Partai NASDEM 36 10
560 162
12
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
13
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
14
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA
Pembahasan mengenai hasil survei dalam bab ini akan dibagi dalam empat topik
utama sesuai dengan kuesioner yang telah dibagikan dan responden yang diwawancara.
Bagian Pertama menjelaskan mengenai karakteristik responden dan validitas kuesioner,
Bagian Kedua menjelaskan hasil survei mengenai tingkat kepuasan pengguna terhadap
kualitas dukungan SDM Sekretariat Jenderal DPR RI, Bagian Ketiga menjelaskan hasil survei
mengenai tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas dukungan Badan Keahlian DPR RI,
dan Bagian terakhir menjelaskan tentang rekomendasi yang disampaikan oleh responden.
4.1. Karakteristik Responden dan Validitas Kuesioner
Survei tingkat kepuasan pengguna dilakukan oleh Tim Survei yang dibentuk oleh BK
DPR RI bekerjasama dengan Setjen DPR RI. Survei ini merupakan survei yang pertama kali
dilakukan oleh Setjen dan BK DPR RI sebagai upaya memenuhi tuntutan Renstra DPR RI
2016-2019. Melibatkan bukan hanya pegawai struktural tetapi juga pegawai fungsional
baik peneliti, perancang UU, analis anggaran maupun analis kebijakan.
Adapun komposisi jumlah responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner
sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 3.1.
Berdasarkan jenis kelamin responden diketahui bahwa responden laki-laki
berjumlah 127 orang atau 78,40 persen dan perempuan berjumlah 35 orang atau 21,60
persen. Dari 162 responden tersebut, tingkat pendidikan responden terbanyak adalah S2
sebesar 78 atau 48,15 persen, diikuti dengan S1 sebesar 49 responden atau 30,25 persen.
Selanjutnya S3 sebesar 25 respon atau 15,43 persen. Namun ada juga responden dengan
tingkat pendidikan D3 dan SMA, masing-masing sebesar 1,23 persen dan 4,94 persen
(Grafik 4.1).
Grafik 4.1
Tingkat Pendidikan Responden
15
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Keterwakilan fraksi dari responden dapat dilihat pada Grafik 4.2 dibawah ini.
Responden dari seluruh fraksi ikut serta dalam memberikan penilaian terhadap kinerja
Setjen dan BK DPR RI. Fraksi dengan jumlah responden terrbanyak berasal dari Fraksi PDIP,
diikuti Golkar, Gerindra dan Demokrat.
Grafik 4.2
Keterwakilan Fraksi
16
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Tabel 4.1
Penghitungan Validitas Kuesioner Dukungan SDM Setjen DPR RI
Koefisien
Komponen Pertanyaan t hitung t tabel Keputusan
Korelasi
Dukungan Sekretariat Jenderal DPR RI
Profesionalitas SDM 1 0.717 4.824 2.074 Valid
2 0.774 5.733 2.074 Valid
3 0.85 7.568 2.074 Valid
4 0.854 7.699 2.074 Valid
5 0.744 5.222 2.074 Valid
Layanan Kesehatan 1 0.863 8.012 2.074 Valid
2 0.877 8.561 2.074 Valid
3 0.824 6.821 2.074 Valid
4 0.834 7.089 2.074 Valid
5 0.88 8.69 2.074 Valid
Perjalanan Dinas 1 0.848 7.504 2.074 Valid
2 0.848 7.504 2.074 Valid
3 0.887 9.009 2.074 Valid
4 0.767 5.606 2.074 Valid
5 0.623 3.735 2.074 Valid
Sarana dan Prasarana 1 0.471 2.504 2.074 Valid
2 0.466 2.47 2.074 Valid
3 0.889 9.106 2.074 Valid
4 0.799 6.232 2.074 Valid
5 0.729 4.995 2.074 Valid
Sumber: Data Diolah, 2017.
17
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
4.2. Tingkat Kepuasan Pengguna Terhadap Kualitas Dukungan SDM Setjen DPR RI
Survei terhadap Kepuasan Pengguna Terhadap Kualitas Dukungan SDM Setjen DPR
RI dinilai berdasarkan kualitas dukungan SDM dan jenis pelayanan yang diberikan kepada
Anggota DPR RI meliputi: 1) Profesionalitas SDM, 2) Layanan Kesehatan, 3) Layanan
Administrasi Perjalanan Dinas, 4) Layanan Penyediaan Sarana dan Prasarana.
Adapun hasil analisis terhadap keempat komponen layanan tersebut sebagai
berikut:
4.2.1. Profesionalitas SDM
Survei terhadap Profesionalitas SDM dilakukan dengan menilai:
a. Kompetensi PNS dalam memberikan dukungan layanan kepada Dewan
Penilaian mengenai kompetensi PNS dalam memberikan dukungan layanan
kepada Dewan didukung oleh mayoritas menyatakan puas dan sangat puas.
Dari 162 responden yang menyatakan puas sebanyak 123 responden atau 75,93
persen dan menyatakan sangat puas sebanyak 9 responden atau 5,56 persen.
Sementara responden yang menyatakan kurang puas sebanyak 28 responden
atau 17,28 persen, tidak puas 2 responden atau 1,23 persen dan tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak puas (Gambar 4.1).
Hasil survei memperoleh skor kepuasan 3,86 skala Likert. Apabila dihitung
dengan rentang kriteria diperoleh hasil tingkat kepuasan sebesar 77,16 persen.
18
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Gambar 4.2 Kepuasan responden untuk inisiatif, komunikasi dan kerjasama PNS
19
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
20
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Gambar 4.5 Kepuasan responden untuk disiplin kerja dan kesediaan bekerja di luar
jam kerja
Hasil survei terhadap Profesionalitas SDM didapat skor tertinggi ada pada disiplin kerja
dan kesediaan bekerja di luar jam kerja dengan memperoleh skor kepuasan 3,87 skala
Likert. Selanjutnya diikuti kompetensi PNS dalam memberikan dukungan layanan
kepada Dewan memperoleh skor kepuasan 3,86 skala Likert. Skor selanjutnya ada
pada kualitas, ketepatan, dan kecepatan dalam menyiapkan dukungan administrasi
persidangan memperoleh skor kepuasan 3,82 skala Likert. Skor terendah ada pada
inisiatif, komunikasi, dan kerja sama PNS dalam memberikan dukungan layanan kepada
Dewan dan kualitas, ketepatan, dan kecepatan dalam menyiapkan dukungan
administrasi persidangan yang memperoleh skor kepuasan masing-masing 3,78 skala
Likert.
21
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
22
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
23
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
24
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
25
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Gambar 4.10 Kepuasan responden untuk kejelasan papan petunjuk dan informasi
pelayanan kesehatan kepada Dewan
Hasil survei terhadap Layanan Kesehatan didapat skor tertinggi ada pada keramahan,
kecepatan, keterampilan, dan ketelitian dokter spesialis/dokter umum/dokter
gigi/paramedis dalam menangani pasien dengan memperoleh skor kepuasan 4,01 skala
Likert. Selanjutnya diikuti kelengkapan, kenyamanan, dan kebersihan peralatan
kedokteran/laboratorium/fisioterapi dan ruang pendaftaran/ ruang tunggu/ruang
dokter/laboratorium/ fisioterapi memperoleh skor kepuasan 3,96 skala Likert. Skor
selanjutnya ada pada Kejelasan informasi dari dokter spesialis/dokter umum/ dokter
gigi/paramedis tentang pemeriksaan/obat-obatan/tindakan yang diberikan dan
Kecepatan, keterampilan, dan ketelitian dokter spesialis/dokter umum/dokter gigi/
paramedis dan pelayanan obat dalam merespons penanganan gawat darurat
memperoleh skor kepuasan masing-masing 3,94 skala Likert. Skor terendah ada pada
kejelasan papan petunjuk dan informasi pelayanan yang memperoleh skor kepuasan
3,86 skala Likert.
Dengan demikian secara keseluruhan hasil survei kepuasan pengguna terhadap
Layanan Kesehatan secara keseluruhan memperoleh skor kepuasan 3,94 skala Likert.
Apabila dihitung dengan rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 78,72 persen (Tabel
4.4).
Tabel 4.4
Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan
Jenis Layanan Skor Faktor Skor Rentang
Kepuasan Pembobot Kepuasan Kriteria
(Skala Likert) (%) Tertimbang (%)
1-5
26
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
gigi/paramedis tentang
pemeriksaan/obat-obatan/tindakan
yang diberikan
27
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Gambar 4.11 Kepuasan responden untuk kecepatan dan ketelitian dalam proses
penanganan surat permohonan perjalanan dinas
Gambar 4.12 Kepuasan responden dalam hal kecepatan dan ketelitian dalam
proses pembuatan dokumen perjalanan dinas
28
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Gambar 4.13 Kepuasan responden untuk kecepatan dan ketelitian dalam proses
penanganan surat permohonan perjalanan dinas
29
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
30
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Hasil survei terhadap Layanan Administrasi Perjalanan Dinas didapat skor tertinggi ada
pada keramahan dan sikap akomodatif dalam pelayanan administrasi perjalanan
dengan memperoleh skor kepuasan 3,96 skala Likert. Selanjutnya diikuti kecepatan dan
ketelitian dalam proses pembuatan dokumen perjalanan dinas memperoleh skor
kepuasan 3,94 skala Likert, kecepatan dan ketelitian dalam proses penanganan surat
permohonan perjalanan dinas memperoleh skor kepuasan 3,90 skala Likert, dan
penguasaan materi (peraturan terkait perjalanan dinas) dalam penyelesaian
permasalahan perjalanan dinas memperoleh skor kepuasan 3,89 skala Likert. Skor
terendah ada pada kenyamanan ruang tunggu yang memperoleh skor kepuasan 3,42
skala Likert.
Dengan demikian secara keseluruhan hasil survei kepuasan pengguna terhadap
Layanan Administrasi Perjalanan Dinas memperoleh skor kepuasan 3,82 skala Likert.
Apabila dihitung dengan rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 75,88 persen (Tabel
4.5).
Tabel 4.5
Indeks Kepuasan Layanan Administrasi Perjalanan Dinas
Jenis Layanan Skor Faktor Skor Rentang
Kepuasan Pembobot Kepuasan Kriteria
(Skala Likert) (%) Tertimbang (%)
1-5
31
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
32
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Gambar 4.17 Kepuasan responden untuk kualitas Ruang Rapat Paripurna dan
Ruang Rapat AKD
33
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
34
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Hasil survei terhadap Layanan Penyediaan Sarana dan Prasarana didapat skor tertinggi
ada pada kualitas Ruang Rapat Paripurna dan Ruang Rapat AKD dengan memperoleh
skor kepuasan 3,60 skala Likert. Selanjutnya diikuti keramahan, kecepatan, dan
ketelitian petugas dalam merespons keluhan memperoleh skor kepuasan 3,24 skala
Likert. Kualitas Rumah Jabatan Anggota (RJA) dan kualitas sarana pendukung masing-
masing memperoleh skor kepuasan 2,96 skala Likert. Skor terendah ada pada kualitas
Ruang Kerja Anggota DPR RI yang memperoleh skor kepuasan 2,87 skala Likert.
Dengan demikian secara keseluruhan hasil survei kepuasan pengguna terhadap
Layanan Penyediaan Sarana dan Prasarana memperoleh skor kepuasan 3,13 skala
Likert. Apabila dihitung dengan rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 62,40 persen
(Tabel 4.6).
Tabel 4.6
Indeks Kepuasan Layanan Penyediaan Sarana dan Prasarana
Jenis Layanan Skor Faktor Skor Rentang
Kepuasan Pembobot Kepuasan Kriteria
(Skala Likert) (%) Tertimbang (%)
1-5
35
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
36
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
37
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
38
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
c. Kualitas Produk
Penilaian mengenai Kualitas Produk, mayoritas menyatakan puas. Dari 162
responden yang menyatakan puas 105 responden atau 65,22 persen dan
menyatakan sangat puas 6 responden atau 3,73 persen. Sementara responden
yang menyatakan kurang puas sebanyak 43 responden atau 26,71 persen, tidak
puas 6 responden atau 3,73 persen dan 1 responden atau 0,62 persen yang
menyatakan sangat tidak puas (Gambar 4.23).
Hasil survei terhadap Kualitas Produk, diperoleh skor kepuasan 3,68 skala
Likert. Apabila dihitung dengan rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 73,09
persen.
39
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
40
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
41
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Hasil survei terhadap Kepuasan Pengguna Layanan Badan Keahlian DPR RI didapat
skor tertinggi ada pada kesesuaian layanan dengan kebutuhan dengan memperoleh skor
kepuasan 3,70 skala Likert. Selanjutnya diikuti kualitas produk memperoleh skor kepuasan
3,68 skala Likert dan kemudahan mendapatkan produk memperoleh skor kepuasan 3,65
skala Likert. Skor selanjutnya Kualitas SDM memperoleh skor kepuasan 3,62 skala Likert.
Skor terendah ada pada kemudahan mendapatkan layanan dan kesesuaian produk dengan
kebutuhan masing-masing memperoleh skor kepuasan 3,60 skala Likert.
Secara keseluruhan hasil survei terhadap Kepuasan Pengguna Layanan Badan
Keahlian DPR RI menunjukkan skor kepuasan 3,64 skala Likert. Apabila dihitung dengan
rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 72,65 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
tingkat kepuasan Anggota DPR RI terhadap layanan yang diberikan oleh BK DPR RI sudah
sangat baik (Tabel 4.8).
Tabel 4.8
Indek kepuasan pengguna layanan Badan Keahlian DPR RI
Jenis Layanan Skor Faktor Skor Rentang
Kepuasan Pembobot Kepuasan Kriteria
(Skala Likert) (%) Tertimbang (%)
1–5
Dari hasil survei terhadap penilaian Kepuasan Pengguna Layanan BK DPR RI, untuk
peningkatan kualitas layanan keahlian perlu peningkatan beberapa aspek dominan yang
menjadi perhatian Anggota DPR RI, diantaranya tersedianya database yang terkait dengan
informasi data-data maupun SDM sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh BK DPR RI.
Sehingga apabila dibutuhkan oleh Anggota DPR RI, BK DPR RI dapat segera memenuhinya.
Selain itu pendampingan oleh tenaga ahli yang kompeten dalam setiap kegiatan
kedewanan masih dirasa kurang memadai karena kurangnya jumlah SDM.
42
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
43
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
44
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
Harus proaktif, saat ini masih pasif sehingga tidak termanfaatkan, belum
terlihat perannya, belum dirasakan dampak dukungan.
Harus peka terhadap masalah sehingga dapat menyampaikan isu aktual.
Pendamping RUU harus selalu up to date masalah dalam pembahasan dan
profesional.
BK DPR RI harus memiliki wawasan global, saat ini cenderung mengikuti
media massa yang belum tentu benar.
c. Produk yang Dihasilkan
Banyak anggota yang tidak menerima produk BK DPR RI, perlu ada yang
bertanggung jawab terhadap pendistribusiannya.
Terbitkan kajian berbagai undang-undang yang ditengarai bertentangan
dengan UUD NRI 1945 dan undang-undang lainnya.
Penelitian dan kajian harus lebih spesifik.
Membuat current issue, pola pikir dan sasaran NA serta RUU untuk
kunjungan spesifik.
Terbitkan hasil penelitian yang sesuai dengan pembahasan di DPR RI, cepat
dan mudah di akses.
Penyerahan hasil kajian, rancangan ataupun permasalahan kepada semua
Anggota DPR RI, bukan hanya pimpinan AKD.
Lebih aktif memasok data/analisis tentang isu yang terkait dengan
pembahasan RUU dan Anggaran, dan terbitkan isu aktual terkini.
Terbitkan bahan sebagai handout Anggota DPR RI dalam rapat-rapat,
terutama dalam pembahasan anggaran. Terbitkan analisis anggaran secara
berkala, sesuai tahun berjalan.
Manfaatkan IT dalam menyebarluaskan hasil kajian, baik dalam bentuk
audio ataupun medsos dengan notifikasi.
Kajian masih terlalu normatif sedangkan yang dibutuhkan adalah fokus dan
komprehensif sehingga lebih bermanfaat bagi AKD.
45
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Hasil survei penilaian kepuasan pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM
Sekretariat Jenderal yang dilakukan kepada 162 orang Anggota DPR RI, secara
keseluruhan menunjukkan skor kepuasan 3,71 skala Likert. Apabila dihitung
dengan rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 73,36 persen. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan Anggota DPR RI terhadap layanan yang
diberikan oleh Setjen DPR RI sudah sangat baik, lebih dari target yang telah
ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI. Hasil survei terhadap penilaian
kepuasan pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM Setjen DPR RI
menunjukkan skor tertinggi ada pada Layanan Kesehatan, diikuti Profesionalitas
SDM dan Layanan Administrasi Perjalanan Dinas. Skor kepuasan terendah ada
pada layanan Penyediaan Sarana dan Prasarana.
b. Hasil survei terhadap Kepuasan Pengguna Layanan Badan Keahlian DPR RI
menunjukkan skor kepuasan 3,64 skala Likert. Apabila dihitung dengan rentang
kriteria diperoleh hasil sebesar 72,65 persen. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tingkat kepuasan Anggota DPR RI terhadap layanan yang diberikan oleh
BK DPR RI sudah sangat baik, lebih dari target yang telah ditetapkan dalam
Renstra Setjen dan BK DPR RI. Hasil survei terhadap penilaian Kepuasan
Pengguna Layanan BK DPR RI, skor tertinggi ada pada Kesesuaian Layanan
dengan Kebutuhan, diikuti Kualitas Produk, Kemudahan Mendapatkan Produk,
dan Kualitas SDM. Skor kepuasan terendah ada pada Kemudahan Mendapatkan
Layanan Dukungan Keahlian dan Kesesuaian Produk dengan Kebutuhan Dewan.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran sebagai berikut:
a. Setjen DPR RI
Perlu adanya peningkatan Sarana dan Prasarana sesuai standar, antara lain
ruang kerja Anggota DPR RI serta para stafnya, parkir khusus untuk Anggota
DPR RI, Rumah Jabatan Anggota (RJA), ruang sidang, dan sistem keamanan.
b. BK DPR RI
Perlu adanya peningkatan Kemudahan Mendapatkan Layanan Dukungan
Keahlian antara lain melalui penguatan pendampingan peneliti dan analis APBN
dalam pelaksanaan fungsi anggaran DPR RI, serta melakukan sosialisasi layanan
yang diberikan oleh BK DPR RI. Selain itu, BK DPR RI juga perlu meningkatkan
upaya dalam memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan Anggota DPR
RI.
46
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
47
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
KEPUSTAKAAN
Cronin, Joseph J. and S.A. Taylor (1992). ”Measuring Service Quality: Reexamination And
Extention”. Journal Of Marketing, July (vol.56).
Irawan, H. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Gramedia, Jakarta.
Kottler, Philips. 1997. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and
Control & Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc
Kottler, Philips. 2000. Marketing Management Millenium Edition. New Jersey: Prentice Hall
Inc.
Parasuraman, Valerie, Zeithaml and Leonard L.Berry, (1985), “A Conceptual Model Of
Service Quality and Tis Implication for Future Research”, Journal Of
Marketing.
Parasuraman, (1988), “SERQUAL, A Multiple-Item Scale For Measuring Consumer
Perception Of Servoce Quality”. Journal Of Marketing. Vol 64.
Stanton, William J. 1981. Fundamentals of Marketing. McGraw Hill International.
Tjiptono, Fandy. 1998. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. Yogyakarta: Andi Offset.
Zeithaml, Valarie, A. and Bitner, Mary Jo. 2000. Services Marketing: Interpreting
CustomerFocus Accros the Firm. Boston: Mc. Graw-Hill
Zeithaml, Valarie, A. Parasuraman A. and Berry, Leonard. 1990. Delivering Quality Service
Balancing Customer Perception and Expectation. New York: The Free
Press
48
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
LAMPIRAN
49
Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
Tahun 2016
50
PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN
DUKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki laki
b. Perempuan
3. Pendidikan Terakhir : a. SMA/sederajat
b. D-1
c. D-2
d. D-3
e. S-1
f. S-2
g. S-3
4. Daerah Pemilihan :
5. Fraksi : a. Fraksi PDI Perjuangan
b. Fraksi Partai Golkar
c. Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya
d. Fraksi Partai Demokrat
e. Fraksi Partai Amanat Nasional
f. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
g. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
h. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan
i. Fraksi Partai NASDEM
j. Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat
A. UMUM
1. Produk apakah yang Bapak/ibu ketahui dan/atau peroleh dari BKD (boleh
lebih dari satu):
a. Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang
b. Info Singkat
c. Buletin APBN
d. Jurnal Ilmiah: Kajian, Prodigy, Aspirasi, Jurnal Negara Hukum, Jurnal
Ekonomi dan Kebijakan Publik, Politica, dan Budget
e. Analisis dan Referensi APBN
f. Analisis dan Referensi Laporan Hasil Pemeriksaan BPK
g. Keterangan DPR dalam Uji Materiil Undang-Undang di MK
h. Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang
i. Buku-buku terbitan BKD
j. Pembuatan pointers, makalah, sambutan, dan pidato
k. Lainnya________________________________________
SP = Sangat Puas
P = Puas
KP = Kurang Puas
TP = Tidak Puas
D SARAN
2. Jenis dukungan keahlian apa yang Bapak/Ibu butuhkan dari BKD, tetapi
sampai saat ini belum tersedia? ________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
II. SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Mohon pernyataan berikut ini dijawab dengan memberikan tanda silang (x) pada
kategori yang dipilih.
No Pernyataan SP P KP TP STP
Dukungan Sumber Daya Manusia
Pelayanan Kesehatan
6. Keramahan, kecepatan, keterampilan, dan
ketelitian dokter spesialis/dokter umum/dokter
gigi/paramedis dalam menangani pasien
7. Kejelasan informasi dari dokter spesialis/dokter
umum/ dokter gigi/paramedis tentang
pemeriksaan/obat-obatan/tindakan yang
diberikan
8. Kelengkapan, kenyamanan, dan kebersihan
peralatan kedokteran/laboratorium/fisioterapi
dan ruang pendaftaran/ruang tunggu/ruang
dokter/ laboratorium/fisioterapi
9. Kecepatan, keterampilan, dan ketelitian dokter
spesialis/dokter umum/dokter gigi/paramedis
dan pelayanan obat dalam merespons
penanganan gawat darurat
10. Kejelasan papan petunjuk dan informasi
pelayanan
No Pernyataan SP P KP TP STP
Pelayanan Administrasi Perjalanan Dinas
11. Kecepatan dan ketelitian dalam proses
penanganan surat permohonan perjalanan
dinas
12. Kecepatan dan ketelitian dalam proses
pembuatan dokumen perjalanan dinas
13. Keramahan dan sikap akomodatif dalam
pelayanan administrasi perjalanan
14. Penguasaan materi (peraturan terkait
perjalanan dinas) dalam penyelesaian
permasalahan perjalanan dinas
15. Kenyamanan ruang tunggu
SARAN
b. Inisiatif, komunikasi, dan kerjasama PNS dalam memberikan dukungan layanan kepada Dewan
Skala Responden Skor Jumlah
Sangat Puas 10 5 50
Puas 109 4 436
Kurang Puas 40 3 120
Tidak Puas 3 2 6
Sangat Tidak Puas 0 1 0
TOTAL 162 612
Skor (Likert) 3.78
Rumus Indeks 75.56%
a. Keramahan, kecepatan, keterampilan, dan ketelitian dokter spesialis/dokter umum/dokter gigi/paramedis dalam
Skala Responden Skor Jumlah
Sangat Puas 26 5 130
Puas 113 4 452
Kurang Puas 21 3 63
Tidak Puas 2 2 4
Sangat Tidak Puas 0 1 0
TOTAL 162 649
Skor (Likert) 4.01
Rumus Indeks 80.12%
d. Kecepatan, keterampilan, dan ketelitian dokter spesialis/dokter umum/dokter gigi/paramedis dan pelayanan obat
Skala Responden Skor Jumlah
Sangat Puas 17 5 85
Puas 122 4 488
Kurang Puas 18 3 54
Tidak Puas 4 2 8
Sangat Tidak Puas 0 1 0
TOTAL 161 635
Skor (Likert) 3.94
Rumus Indeks 78.40%
a. Kecepatan dan ketelitian dalam proses penanganan surat permohonan perjalanan dinas
Skala Responden Skor Jumlah
Sangat Puas 21 5 105
Puas 111 4 444
Kurang Puas 24 3 72
Tidak Puas 5 2 10
Sangat Tidak Puas 1 1 1
TOTAL 162 632
Skor (Likert) 3.90
Rumus Indeks 78.02%
c. Kualitas Produk
Skala Responden Skor Jumlah
Sangat Puas 6 5 30
Puas 105 4 420
Kurang Puas 43 3 129
Tidak Puas 6 2 12
Sangat Tidak Puas 1 1 1
TOTAL 161 592
Skor (Likert) 3.68
Rumus Indeks 73.09%