KRITERIA URAIAN
1. Hasil (Catatan penting tentang hasil penelusuran literatur terhadap
penelusuran learning issue yang telah ditentukan sebelumnya).
literatur Diagnosis
Anamnesa umum:
- Nama, umur, dll
- Keluhan utama
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat pengobatan
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, JVP, pernafasan dan
ciri-ciri fisik yang menunjang diagnosis.
TD : 140 per 90 mmHg
Nadi : 90X per menit Respiration Rate : 28X permenit
Pemeriksaan laboratorium:
● Kreatinin serum leibh dari 150
● Anemia HB pria kurang dari 13 gr dL dan HB wanita
kurand dari 12 gr dL
● BNP kurang dari 100 pg mL dan NT pro BNP kurang dari
400 pg mL
● Hiponatremia kurang dari 135 mmol L, Hipernatremia lebih
dari 150 mmol L , Hipokalemia kurang dari 3,5 mmol L,
Hiperkalemia lebih dari 5,5 mmol L , Hiperglikemia lebih dari
200 mg dL, Hiperurisemia lebih dari 500 mikromol L
● Albumin tinggi lebih dari 45 g dL
Komplikasi
● Gangguan katup jantung Gagal jantung dapat
menyebabkan peningkatan tekanan aliran darah jantung.
Kondisi ini lama kelamaan dapat menyebabkan gangguan
katup jantung. Gagal jantung kongestif stadium lanjut juga
dapat menyebabkan pembengkakan jantung atau
membesarnya jantung, sehingga fungsi katup jantung tidak
dapat berjalan dengan normal.
● Aritmia Fibrilasi atrium Indikasi pemantauan denyut
jantung dan dapat diberikan B-blocker dan warfarin atau
digoksin, aritmia ventrikuler Biasa menyebabkan sinkop atau
kematian jantung mendadak , bradiaritmia.
● Tromboembolisme Stroke, emboli perifer, thrombosis
vena, dan malabsorpsi. Risiko bekuan vena trombosis vena
dalam atau deep venous Thrombosis dan emboli paru serta
embolik sistemik yang tinggi, terutama CHF berat dan bisa
diturunkan dengan warfarin
● Respirasi Kongesti paru, Hipertensi pulmonal, dan
kelemahan otot pernafasan
● Gastrointestinal Kongesti, disfungsi hati, malabsorpsi
● Syok kardiogenik Jantung mendadak tidak mampu memompa
darah, bisa edema sistemik atau pulmonal
Pencegahan
Dengan gaya hidup sehat
- BB ideal
- Konsumsi makanan yang tinggi serat dan tinggi protein cth
sayur, buah, ikan, biji-bijian
- Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh
- Kurangi asupan gula dan garam
- Olahraga rutin min 30 menit perhari
- Istirahat yang cukup
- Kelola stress
- Berhenti merokok - Berhenti minum alcohol
Prognosis
Prognosis buruk
Ad vitam = Dubia ad malam
Ad functionam= Malam
Ad Sanationam= Malam
Gagal jantung simtomatis masih memiliki prognosis yang buruk
terlepas dari banyaknya perkembangan evaluasi dan
manajemen terbaru gagal jantung. Sekitar 60-70persen
pasien meninggal dalam waktu 5 tahun dari gagal jantung
akut. Gagal jantung akut memiliki prognosis yang buruk,
dengan angka mortalitas 1 tahun mencapai 10-30persen
II : double humpe, dilatasi atrium sinistra)
v2,v3 : ST elevasi ,infark
v1 : biphasic P ,dilatasi atrium sinistra huge S , S pada v1+ R
pada v5 lebih dari 35 ,hipertrofi ventrikel sinistra,ST elevasi
infark
v5 : huge R, S pada v1 + R pada v5 lebih dari 35, Hipertrofi
LV
v4,v5,v6 : ST depresi, ischemic
Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan dengan diagnosis awal dan
penatalaksanaan penyebab gagal jantung akut serta
penanganan faktor risiko kardiovaskular pada pasien.
Pencegahan primer mencakup penatalaksanaan yang cepat dan
efektif terhadap kondisi aterosklerosis, penyakit jantung
koroner, dan hipertensi
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah kondisi gagal
jantung kronis yang dapat menyebabkan episode gagal jantung
akut yang memerlukan perawatan kembali di rumah sakit.
Beberapa strategi pencegahan yang dilakukan untuk mencegah
pasien kembali masuk rumah sakit, antara lain :
▪ Perawatan di rumah sakit: dekongesti, tata laksana
penyebab dan faktor eksaserbasi, titrasi terapi gagal
jantung yang tepat
▪ Perencanaan dan transisi: perencanaan follow-up,
penjadwalan kontrol pasca-perawatan dalam 7-10 hari,
kolaborasi dengan dokter pada layanan primer, edukasi
pasien, kunjungan rumah oleh perawat, telemonitoring