Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BESARAN DAN SATUAN

Diajukan Oleh:
Alfiana Mauliza 1052020110

Sebagai salah satu bentuk penugasan pada Mata Kuliah


IPA DASAR
Dosen Pengampu : Nur Balqis Mutia S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI IPA DASAR


SEMESTER II/UNIT 3
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
2021 M/ 1442 H

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, serta
hidayah nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini mengenai “Gaya dan
Gerak”. Makalah ini di tujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewaragnegaraan.
Saya menyadari bahwa di dalam pem buatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan yang Maha Esa dan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini khususnya Dosen pembimbing mata kuliah IPA Dasar
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ni masih jauh dari
kesempurnaan baik materi ataupun penulisannya.Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang di miliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya,saya akan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Langsa, 23 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................... iv
BAB I................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................. 3
2.1 Sejarah....................................................................................................3
2.2 Definisi kuantitatif..................................................................................4
2.3 Pengertian...............................................................................................5
2.4 Model Gaya............................................................................................5
2.5 Sifat-Sifat Gaya......................................................................................7
2.6 Macam-Macam Gaya.............................................................................8
2.7 Pengaruh Gaya.......................................................................................8
2.8 Rumus Gaya...........................................................................................9
2.7 Definisi Gerak......................................................................................10
2.8 Macam-Macam Gerak Benda...............................................................12
2.9 Rumus Gerak Benda.............................................................................13
BAB III.......................................................................................................................... 15
A. Simpulan................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika merupakan bagian ilmu pengetahuan yang didasarkan pada hasil


pengamatan atau observasi. Berdasarkan pandangan tersebut, kebenaran
dalamfisika dengan sendirinya bersifat relatif dan progresif sesuai dengan
kemampuandan teknik pengamatan atau pengukuran yang berkembang.Gerak dan
gaya termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika, yangmerupakan cabang
dari Fisika. Mekanika sendiri dibagi menjadi tiga cabang ilmu,yaitu kinematika,
dinamika, dan statika. Kinematika adalah ilmu yangmempelajari gerak tanpa
memperdulikan penyebab timbulnya gerak.
Dinamika adalah ilmu yang mempelajari akibat gerak yaitu gaya.
Sedangkan statika adalahilmu yang mempelajari tentang keseimbangan statis
benda.Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubahkedudukannya
setiap saat terhadap titik acuannya (titik asal). Sebuah bendadikatakan bergerak
lurus atau melengkung. Jika lintasan berubahnyakedudukannya dari titik asalnya
berbentuk garis lurus atau melengkung. Sebagaicontoh: gerak jatuh bebas, gerak
mobil di jalan yang lurus, gerak peluru yangditembakkan dengan sudut tembak
tertentu (gerak parabola) dan sebagainya.
Jadi,lintasan adalah tempat kedudukan titik-titik yang dilalui oleh suatu
benda yang bergerak. Jarak adalah merupakan panjang lintasan yang ditempuh
oleh materiatau benda sepanjang gerakannya. Sedangkan perpindahan yaitu
perubahan posisisuatu benda dari posisi awal (acuan) ke posisi akhirnya
(tujuannya). Perpindahandapat bernilai positif ataupun negative bergantung pada
arah gerakannya.Perpindahan positif jika arah geraknnya ke kanan, negative jika
arah geraknya kekiri
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan gerak dan gaya
2. Apa saja yang ada di dalam gerak dan gaya
3. Apa rumus yang di gunakan untuk mengatur sebuah gaya

1.3 Tujuan
1. Memahami tentang gaya dan gerak
2. Untuk mengetahui jenis-jenis gerak dan gaya serta konsep nya
3. Untuk mengetahui rumus apa sja yang ada di dalam gaya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Besaran fisika adalah sifat-sifat fisika dari suatu materi tatau sistem yang
dapat di ukur dan di hitung menggunakan instrumen pengukuran. Secara sedrhana,
besaran fisika dapat di nyatakan sebagai kombinasi dari nilai numerik hasil
pengukuran beserta satuannya. Oleh karena satu besaran mungkin saja berbeda
jenis dengan besaran lainnya, maka di tetapkan suatu satuan untuk setiap besaran.
Satuan menunjukkan bahwa setiap besaran dapat di ukur dengan cara berbeda.
Mengukur suatu besaran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
dengan besaran yang memiliki satuan sejenisnya. Lalu besaran dalam fisika ini di
bagi menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan

1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran-besaran yang tidak dapat mendefinisikan satu
sama lain, serta menjadi dasar untuk mendefinisikan besaran-besaran yang di
sebut besaran turunan. Hasil konvensi para ahli fisika dari berbagai negara
menetapkan Sistem Besaran Internasional dan menetapkan tujuh besaran pokok
dalam fisika. Ketujuh besaran pokok fisika meliputi panjang, massa, waktu, kuat
arus listrik, suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat.
Penetapan ketujuh besaran pokok fisika didasarkan kepada tiga alasan.
Pertama, ketujuh besaran tersebut merupakan jumlah paling sedikit yang masih
memungkinkan besaran-besaran lain dapat diturunkan. Bebeberapa besaran
turunan tidak dapat diperoleh dari besaran pokok jika jumlahnya kurang dari
tujuh. Kedua, besaran pokok harus merupakan besaran yang dapat ditentukan
dengan sangat teliti karena besaran pokok akan menurunkan besaran lain. Pada
ketujuh besaran pokok tersebut, pengukuran dapat dilakukan dengan ketelitian
yang sangat tinggi. Ketiga, besaran massa, panjang, dan waktu telah digunakan
sejak dimulainya sejarah penggunaan ilmu mekanika, sehingga dalam penentuan
besaran pokok, ketiga besaran tersebut dimasukkan
Masing-masing besaran pokok di cantumkan dalam tabel berikut:

Gambar 1.1
Definisi dari ketujuh satua dasar tersebut telah di sepakati secara
internasional. Kemudia, pada tahun 1960 di tetapkan sistem Internasional yang di
singkat dengan (SI), berdasarkan pada tujuh besaran pokok tersebut. The General
Conference on Weights and Measures telah berhasil mengganti semua definisi
tentang satuan-satuan dasar untuk besaran-besaran pokok yang di dasarkan pada
sifat-sifat alam semesta yang stabil kecuali kilogram standar.
Definisi tentang satuan-satuan dasar memungkinkan para ahli sains untuk
mengukur ulang kapan pun dan di mana pun. Bahkan di planet lain tanpa harus
membandingkan dengan objek fisis yang di anggap sebagai standar. Sampai
sekarang ini, The international Bureau of Weights and Measures masih
mempertahankan kilogram standar sebagai satuan dasar massa yang di definisikan
berdasarkan objek fisis.
Massa standar di semua negara dapat di peroleh dengan membandingkan
dengan kilogram standar yang di simpan di kota sevres dekat paris, prancis. Massa
standar tersebut memiliki tingkat ketelitian sampai seperseratus juta. Sejauh ini
belum ada teknik lain yang lebih teliti, namun pada The General Conference on
Weights and Measures yang ke 24 pada tahun 2007 ada kemungkinan perubahan
definisi kilogram standar
2. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran-besaran yang definisnya di turunkan dari satu
atau beberapa besaran pokok. Besaran turunan mungkin saja memiliki satuan
dengan nama khusus. Misalnya besaran gaya yang memiliki satuan SI kg m s-2

2.2 Saklar dan Vektor


Besaran scalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai (besarnya saja)
tanpa memilki arah. Misalnnya massa,waktu ,energi ,usaha ,massa jenis dan lain-
lain. Sedangkan besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai (besar) dan
arah. Misalnya perpindahan ,percepatan , gaya,momentum ,tekanan dan lain-
lainnya. Vektor digambarkan dengan sebuah anak panah ,arahpanah menunjukan
arah vector panjang panah menunjukan nilai vector itu. Sebuah vector dapat
dinotasikan dengan huruf yang diberi tanda anak panah diatasnya.
Satuan yang ada untuk suatu besaran fisika dapat bermacam-macam,
meskipun satuan SI 9termasuk kelipatan dan sub kelipatan dari satuan SI) yang
sering di gunakan dalam konteks ilmiah karena kemudahan penggunaan,
keakraban secara internasional, dan rekomendasinya. Misalnya, sejumlah massa
dapat di wakili oleh simbol m, dan dapat di nyatakan dalam satuan kilogram(kg),
pon(b), atau dalton(Da

2.2 Jenis-Jenis Besaran Pokok

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya
dapat menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk pada benda.
Gaya termasuk ke dalam besaran Vektor, karena memiliki nilai dan arah. Sebuah
Gaya disimbolkan dengan huruf F (Force) dan Satuan Gaya dalam SI (Satuan
Internasional) adalah Newton, disingkat dengan N. Pengukuran gaya dapat
dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau neraca pegas. Untuk
melakukan sebuah gaya diperlukan usaha (Tenaga), semakin besar gaya yang
hendak dilakukan, maka semakin besar pula Usaha (tenaga) yang harus
dikeluarkan.

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan Pembelajaran
Saintifik. Sidoarjo: Nizamia learning center.
Nurdyasnyah, N., & Andiek, W. (2015). Inovasi teknologi pembelajaran.
Sidoarjo: Nizamia learning center.
Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran
Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia learning center.
Nurdyansyah, N., Rais, P., & Aini, Q. (2017). The Role of Education
http://www.yuksinau.id/hukum-newton-1-2-3/
http://materigaya.blogspot.co.id/2013/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
gaya.htmls
Sudarwanto,Putut.2007. Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap. Surabaya :
Giri Utama

Anda mungkin juga menyukai