Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PROSES INDUSTRI KIMIA 1 B

PROSES KIMIA PENGOLAHAN SUMBER DAYA ALAM BELERANG

Di susun oleh :

Nama : AHMAD DANIAL


NIM : 11/319060/TK/38194

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
PROSES KIMIA PENGOLAHAN SUMBER DAYA ALAM BELERANG

1. Senyawa Belerang

Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SO2. Senyawa ini
merupakan gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi
dan beberapa pemrosesan industri.

Gambar 1. Batu belerang (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Belerang)

Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air
tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk baik gas, cair
maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau
campuran.  Dengan bentuk yang berbeda-beda,  akibatnya sifatnya pun berbeda-beda
dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Belerang dengan kemurnian  99.999+% sudah tersedia secara komersial.

2. Proses Frasch

Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.
Sulfur tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom,
selestit, barit dan lain-lain. Belerang (sulfur) dialam biasanya ditemukan dalam bentuk
kristal belerang dan dapat juga dalam bentuk persenyawaan dengan logam lain
(golongan sulfida dan garam sulfo) seperti galena, spalerit dan pirit.
Proses frasch merupakan salah satu metoda yang dapat digunakan untuk
mengekstraksi sulfur/belerang dari kerak bumi. Sulfur berperan antara lain sebagai
penyubur, serbuk mesiu, bahan insektisida serta fungisida.

Belerang padat mempunyai dua bentuk alotrop yaitu belerang rombik dan
belerang monoklinik. Belerang yang berwarna kuning adalah belerang rombik yang stabil
pada suhu di bawah 95.5 0C sedangkan belerang monoklinik adalah belerang rombik
yang berubah pada suhu di atas 95.5 0C dan mencair pada suhu 113 0C.
(J.Goenawan,1999:15)

Sebagian besar sulfur tersimpan antara 150 dan 750 meter di bawah permukaan
tanah dengan ketebalan 30 meter yang biasanya terletak pada daerah vulkanik atau
sedimentasi.

“Pada tahun 1867 seorang penambang menemukan sulfur di bawah permukaan


pasir di Loisiana dan Texas, dan seorang kimiawan Amerika bernama Herman Frasch
(1851-1914) menemukan metoda baru untuk menambang sulfur dengan menggunakan
tiga (3) buah pipa. Proses tersebut berhasil dan pada tanggal 24 Desember 1894 untuk
pertama kalinya sulfur cair diambil dari permukaan tanah’. (Wikipedia,2007:Frasch
process)

Proses frasch berlangsung dengan terlebih dahulu dilakukan pengeboran


terhadap sumber sulfur yang sudah teridentifikasi dan dalam bor yang digunakan
disisipkan tiga buah pipa khusus dengan ukuran yang berbeda-beda terdiri dari pipa
besar, sedang, dan kecil. Adapun susunan pipa adalah pipa sedang dimasukkan ke dalam
pipa besar dan pipa kecil dimasukan ke dalam pipa sedang.(gambar 2)

Adapun alat yang digunakan dalam metoda Frasch tersebut adalah sebagai
berikut : (gambar 2)
Keterangan :

1. Sulfur bearing rock = batuan yang

mengandung belerang

2. Liquid Sulfur = sulfur cair

3. Superheated water = air super panas

4. Compressed air = tekanan udara tinggi

Gambar 2. Skema Proses Frasch (sumber: cnx.org)

Adapun karakteristik pipa dan kerja yang dilakukan adalah :

 Pada pipa paling besar (biasanya berdiameter = 20 cm) dialirkan air yang super panas berupa

campuran air dan uap air dengan tekanan 16 atm dan suhu sekitar 160 0C yang akan

mencairkan cadangan belerang.

 Pada pipa kecil (biasanya berdiameter = 2.5 cm) dipompakan udara panas bertekanan tinggi

sekitar 20-25 atm

 Pada pipa sedang (biasanya berdiameter = 10 cm) akan dikeluarkan belerang cair akibat dari

aliran yang terjadi pada pipa besar dan kecil menuju ke permukaan tanah.

Ketika telah sampai ke permukaan tanah campuran sulfur-air-udara yang ada


segera dipompakan ke dalam tanki besar yang merupakan tempat pendinginan, dan
cairan kristal sulfur yang berwarna ungu akan berubah menjadi padatan sulfur kuning.
Kemudian dilakukan pemisahan dinding penopang padatan tersebut (tangki) dan dengan
menggunakan dinamit sulfur dibelah/dipecahkan sehingga dapat diangkut dengan
kendaraan. Oleh karena sulfur tidak larut dalam air maka sulfur yang diperoleh dengan
metoda ini mencapai kemurnian 99.6%.
3. Metode Penambangan Terbuka

Belerang juga dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan
garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Pengambilan
endapan belerang biasanya dilakukan dengan metode penambangan. Adapun
penambangan belerang dilakukan dengan beberapa metode antara lain : metode
tambang terbuka, metode tambang bawah tanah, metode Frasch-Process, dan metode
penambangan manual.

 Metode tambang terbuka : Kegiatan penambangan belerang dengan metode ini


dilakukan untuk endapan tipe stratigrafi dan vulkanis yang terletak dekat dengan
permukaan bumi. Pengambilan dengan metode ini dapat menggunakan alat-alat
sederhana atau dapat juga dengan menggnakan alat mekanis seperti shovel,
monitor, dan dragline excavator. Material hasil penambangan dengan metode ini
dimuat dan diangkut dengan pikulan, lori, dump truck, dan sejenisnya baru
kemudian diproses lebih lanjut sesuai dengan keperluan.

Gambar 3. Pengangkutan Sulphur Hasil Tambang Terbuka Dengan Kereta


(Sumber: http://www.trainboard.com/grapevine/showthread.php?86721-Section-
for-special-sulfur-cars-Karankawa-layout-plan)

 Metode tambang bawah tanah : Kegiatan penambangan belerang dengan metode


tambang bawah tanah dikhususkan bagi endapan belerang yang terdapat di bawah
permukaan bumi. Adapun penambangan dikerjakan dengan membuat lubang-lubang
bukaan kearah endapan, seperti shaft, tunneling, drift, adit, dan lain-lain.
 Metode Penambangan Manual :Penambangan belerang dengan metode ini
dilakukan apabila kandungan endapan belerang yang ada tidak terlalu banyak atau
sedikit. Cara penambangannya dengan metode ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan alat-alat penambangan manual, seperti cangkul, linggis, gancu, dan
keranjang serta dilaksanakan dengan sistem padat karya.

Gambar 4. Proses Penambangan Manual Sulphur Di Kawah Ijen Kabupaten


Banyuwangi. (Sumber: mezazacollection.blogspot.com)

4. Cadangan belerang di dunia

Produksi dan penggunaan sulfur di Amerika Serikat Berdasarkan data yang diperoleh
dari U.S. Geological survey yang dirilis pada Februari 2014, memperlihatkan bahwa pada tahun
2013 produk dasar sulfur dan hasil samping pabrik yang berupa sulfuric acid (H2S) di produksi di
110 pabrik di 27 negara bagian. Produk berupa sulfur dasar mencapai 8,5 juta tons dimana 54%
dari jumlah itu di produksi oleh daerah Lousiana dan Texas.
Produksi negara-negara penghasil mineral sulfur pada tahun 2012 dan 2013 dapat kita
lihat di tabel di bawah ini:
Tabel 1. Produksi sulfur diberbagai negara di dunia

Produksi (metric tons)


2012 2013
No. Negara
1. United States 9000 9100
2. Australia 860 900
3. Brazil 480 500
4. Canada 5910 6000
5. Chile 1680 1700
6. China 9900 10000
7. Finland 1350 1400
8. France 650 650
9. Germany 3820 3800
10. India 1190 1200
11. Iran 1880 1900
12. Italy 740 740
13. Japan 3250 3300
14. Kazakhstan 2700 2700
15. Republic of Korea 1200 1200
16. Kuwait 800 800
17. Mexico 1740 1700
18. Netherlands 515 520
19. Poland 1160 1200
20. Qatar 820 820
21. Russia 7270 7300
22. Saudi Arabia 4090 4100
23. South Africa 310 310
24. Spanyol 680 680
25. United Arab Emirates 1900 2000
26. Uzbekistan 540 540
27. Venezuela 800 800
28. Other countries 2900 2900
Total 68100 69000

Cadangan sulfur dunia berasal dari minyak mentah, gas alam, dan batuan sulfida sangat

besar. Sebagian besar produksi sulfur dunia berasal dari proses pengolahan bahan bakar

fosil. Selian itu jumlah cadangan sulfur yang besar juga terdapat di gunung vulkanik, tar

sands, dan metal sulfida dengan jumlah mencapai 5 miliar tons. Sulfur didalam mineral

gypsum dan anhydrite jumlahnya terbatas, sedangkan di dalam batu bara, oil shale, dan
bahan organik terkandung sekitar 600 miliar ton sulfur, tetapi proses dengan biaya yang

murah belum dikembangkan untuk me-recovery sulfur dari bahan-bahan tersebut.

U.S Geological Survey, Mineral Comodity Summaries, February 2014.

Anda mungkin juga menyukai