DINAS PERTANIAN
Jl. Sidikalang Km 3.5 Simpang Sitapongan Desa Simangaronsang Doloksanggul
website : distan.humbanghasundutankab.go.id e-mail : distanhumbanghasundutan@gmail.com
MEMUTUSKAN :
KESATU : Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2020-2024 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam keputusan ini.
KEDUA : Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
sebagaimana tercantum dalam diktum KESATU bermaksud untuk memberikan arah
pelaksanaan Reformasi Birokrasi agar berjalan secara efektif, efisien, terukur,
konsisten, terintegrasi dan berkelanjutan.
KETIGA : Area Perubahan yang menjadi tujuan dilaksanakannya Reformasi Birokrasi
sebagaimana tercantum dalam Diktum KEDUA meliputi seluruh aspek manajemen
Dinas Pertanianan yang meliputi:
a. Manajemen Perubahan;
b. Penataan Peraturan perundang-undangan;
c. Penataan dan penguatan organisasi;
d. Penataan Tatalaksana;
e. Penataan Sistem Manajemen SDM;
f. Penguatan Akuntabilitas;
g. Penguatan Pengawasan; dan
h. Peningkatan Kualitas Pelayanan publik;
KEEMPAT : Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan menyusun dan menetapkan
Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan ini, dengan mempedomani Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
terkait reformasi birokrasi.
Ditetapkan di : Doloksanggul
Pada tanggal : April 2021
Tembusan Yth. :
1. Bupati/Wakil Bupati Humbang Hasundutan di Doloksanggul
2. Kepala Dinas Pertanian Kab. Humbang Hasundutan
3. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kab. Humbang Hasundutan di Doloksanggul
4. Yang Bersangkutan untuk Diketahui dan Dilaksanakan Maksudnya
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2021
merupakan rencana Perubahan yang sudah dicapai dan yang akan dicapai tidak terlepas dari Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016 – 2021 dan rancangan awal RPJMD 2021 –
2026 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Humbang
Hasundutan Tahun 2021 – 2026 yang memuat visi, misi dan program pembangunan Kabupaten Humbang
Hasundutan. Rencana Kerja Reformasi Brokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan dan melaksanakan
Reformasi Birokrasi.
Atas kerjasama semua pihak, akhirnya Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2021 dapat disusun, dan merupakan pedoman dan acuan bagi pelaksanaan pembangunan Pertanian di
Kabupaten Humbang Hasundutan.
Semoga cita-cita kita untuk membangun birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan menuju
birokrasi modern, profesional, dan amanah dapat tercapai. Amin
Tahun 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyusunan Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
tahun 2020-2024 merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025.
Makna reformasi secara etimologi dari kata reformation artinya reforms. Reformasi mempunyai pengertian
suatu gerakan yang menata ulang, menata hal-hal yang menyimpang untuk dikendalikan secara teratur dan
nilai nilai yang ideal serta dicita–citakan masyarakat. Birokrasi adalah lembaga sebagai alat tempat
menciptakan suatu kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh para penyelenggara negara atau pemangku
jabatan dalam organisasi.
Mendasari makna reformasi dan birokrasi maka reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya
untuk melakukan perubahan dan pembaharuan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan Dinas
Pertanianan dengan sasarannya adalah birokrasi terutama menyangkut aspek kelembagaan, ketatalaksanaan
dan sumberdaya manusia aparatur yang merupakan 3 (tiga) variabel yang sangat penting guna membangun
aparatur Dinas Pertanianan yang baik.
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi adalah rencana kerja rinci dan berkelanjutan yang menggambarkan
pelaksanaan reformasi birokrasi dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Rencana Kerja Reformasi Birokrasi
akan menjadi alat bantu bagi Dinas Pertanian Daerah untuk mencapai tujuan penyelesaian kegiatan-kegiatan
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Pelaksanaan reformasi birokrasi dalam rangka membangun Dinas Pertanianan yang baik (good
governance) berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Desain Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025, yang berisikan langkah-langkah umum penataan organisasi, penataan tatalaksana,
penataan manajemen sumberdaya manusia aparatur, penguatan sistem pengawasan intern, penguatan
akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberantasan KKN. Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 tahun 2010 tentang Rencana Kerja yang
menjabarkan uraian kegiatan reformasi birokrasi, untuk itu di Dinas Pertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan telah ditetapkan Rencana Kerja reformasi birokrasi Tahun 2020 sampai 5 (lima) tahun mendatang.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 ditegaskan bahwa visi reformasi birokrasi adalah
“Menjadi Dinas Pertanianan Kelas Dunia (World Class Governance)”. Dalam rumusan lebih rinci, visi reformasi
birokrasi adalah: “Terwujudnya birokrasi Dinas Pertanianan yang professional dan berintegritas tinggi, yang
mampu menyelenggarakan pelayanan prima dan manajemen Dinas Pertanianan demokratis dalam rangka
mewujudkan tata kelola Dinas Pertanianan yang baik pada tahun 2025.
1.2. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Kabupaten
Humbang Hasundutan adalah :
a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Tahun 2021
Tahun 2021
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DINAS PERTANIAN KABUPATEN HUMBANG
HASUNDUTAN
Pelaksanaan evaluasi Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2020 belum
dapat terselenggara, dimana Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan belum pernah mendapatkan
sebagai peserta evaluasi reformasi birokrasi oleh Kemenpan-RB, namun beberapa gambaran umum capaian
reformasi birokrasi dapat dijelaskan, sebagai berikut:
1. Road Map Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan telah dibentuk dengan
Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
2. Road Map Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan telah dijabarkan ke
dalam rencana kerja tahunan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas Pertanian Kabupaten
Humbang Hasundutan
3. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) telah dilaksanakan;
4. Agen perubahan telah ditetapkan secara formal dengan Surat Keputusan Dinas Pertanian Kabupaten
Humbang Hasundutan;
5. Internalisasi budaya kerja dan perubahan mindset belum berjalan dengan baik dilaksanakan oleh agen
perubahan dengan nilai-nilai organisasi yang ditentukan, yaitu Melayani, Bersih dan Akuntabel;
6. Penataan peraturan perundang-undangan telah dilaksanakan melalui Program Pembentukan Produk
Hukum Daerah;
7. Evaluasi kelembagaan telah dilakukan;
8. Penataan sistem manajemen SDM telah dilaksanakan melalui rekruitmen CPNS dengan sistem CAT,
seleksi JPT dilakukan oleh Panitia Seleksi, kinerja individu yang mengacu pada kinerja organisasi menjadi
dasar pemberian tunjangan kinerja;
9. Cascading kinerja dan level jabatan tertinggi sampai level pelaksana telah disusun melalui penetapan
perjanjian kinerja;
10. Penerapan SAKIP dengan Predikat BB;
11. Pengelolaan pertanggungjawaban keuangan daerah dengan Kategori WTP;
12. Penguatan pengawasan telah dilaksanakan, yaitu penanganan gratifikasi melalui pelaporan penerimaan
gratifikasi secara berkala, penerapan SPIP dengan level 2, pengaduan masyarakat dikelola oleh unit
pengaduan;
13. Pelayanan publik, khususnya di Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan pelayanan berjalan
dengan baik, memiliki SOP, standar layanan; pemberian reward/punishment terhadap pemberi layanan;
dan inovasi pelayanan publik.
Tahun 2021
BAB III
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DINAS PERTANIAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Road Map Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan 2020-2024
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan secara bertahap melaksanakan Reformasi Birokrasi dengan
melakukan perbaikan kinerja dengan efektif, efisien dan akuntabilitas seluruh aspek penyelenggaraan
pemerintahan. Proses Reformasi yang terjadi saat ini adalah melalui program dan kegiatan Reformasi Birokrasi,
maka segala upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan, terutama menyangkut manajemen perubahan, sumber daya manusia aparatur, aspek
kelembagaan, ketatalaksanaan dan yang perlu diarahkan kepada perbaikan lingkungan birokrasi yang didasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang baku menuju sistem manajemen publik yang lebih fleksibel dan lebih
berorientasi pada kepentingan publik. Setiap perubahan diharapkan dapat memberikan dampak pada penurunan
praktek Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), pelaksanaan anggaran yang lebih baik, manfaat program-program
pembangunan bagi masyarakat meningkat, kualitas pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik meningkat,
produktivitas aparatur meningkat, kesejahteraan pegawai meningkat, dan hasil-hasil pembangunan dirasakan
secara merata oleh seluruh masyarakat. Salah satu tonggak penting yang menandai berprosesnya Pemerintah
Kabupaten Humbang Hasundutan dalam melaksanakan reformasi birokrasi adalah dengan membuat Pedoman
Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, di mulai
pada tahun 2020-2024 yang ditetapkan dengan Peraturan Humbang Hasundutan Nomor 49 Tahun 2020. Secara
umum, Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan berisi uraian mengenai
gambaran kondisi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan saat ini, kondisi yang
diharapkan lima tahun mendatang, permasalahan yang dihadapi serta agenda pelaksanaan reformasi birokrasi
dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi, serta dalam rangka sasaran reformasi birokrasi.
Mengingat pentingnya informasi yang dicakup dalam road map sebagai dasar pelaksanaan reformasi birokrasi,
maka disusunlah pedoman ini. Pedoman ini diharapkan akan mempermudah Pemerintah Kabupaten Humbang
Hasundutan dalam melaksanakan reformasi birokrasi sesuai dengan kesiapan, tahapan dan karakteristik
Kabupaten Humbang Hasundutan. Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan berupaya untuk melakukan
perubahan dalam menangkap isu strategis, menetapkan visi dan misi, strategi dan kebijakan, serta penyusunan
program dan kegiatan. Pencapaian visi dan misi yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kondisi
permasalahan serta tantangan kedepan, khususnya pencapaian misi ketiga yaitu Meningkatkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik. Hal ini selaras dengan sasaran Reformasi Birokrasi yaitu: Birokrasi yang Bersih dan
Akuntabel, Birokrasi yang Kapabel, dan Pelayanan Publik yang Prima.
Untuk menindaklanjuti reformasi birokrasi perlu ditetapkan Rencana Kerja Tahun 2020-2024 dengan langkah
identifikasi terhadap capaian pelaksanaan program reformasi birokrasi dan hasil-hasil yang telah dicapai di Dinas
Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan sampai dengan 2019 dan keadaan Tahun berjalan 2020 dengan
memperhatikan penilaian internal institusi maupun eksternal, adapun hasil yang telah dinilai meliputi antara lain :
1) Manajemen Perubahan : Pola pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set) Aparatur
Dengan reformasi birokrasi yang dijalankan ini diharapkan terjadi perubahan pola pikir dan budaya kerja
di jajaran birokrasi Dinas Pertanian publik/masyarakat hendaknya selalu menjiwai setiap aktifitas Kabupaten
Humbang Hasundutan untuk semangat melayani pelaksanaan tugas dan fungsi. Kegiatan kegiatan
penyuluhan dan pengembangan yang dilaksanakan pada akhirnya adalah untuk kontribusi kepentingan
masyarakat, disamping untuk kemajuan daerah itu sendiri. Melalui reformasi birokrasi ini diharapkan di
Tahun 2021
jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan akan tumbuh : birokrasi yang efisien, efektif dan
produktif, dan professional birokrasi yang mampu merespon perubahan dengan tindakan yang produktif
birokrasi punya kemampuan untuk membuat yang tidak produktif menjadi produktif, birokrasi yang peka
dan tanggap terhadap peluang dan tantangan, tidak terpaku dalam rutinitas, birokrasi yang berwawasan
masa depan, sistemik, dan birokrasi yang mampu memaksimumkan pendayagunaan sumberdaya. Sejauh ini
Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan telah menerima 3 (tiga) orang Pegawai Hasil Tes CPNS
Online Tahun 2017 dengan system CAT (Computer Assisted Test) dimana proses rekrutmen sesuai
kompetensi dan kualifikasi Pegawai yang bersih. Dengan demikian paradigma yang lama telah diganti, bahwa
Aparatur bekerja bebas dari intervensi Politik, bebas KKN dan dibangun karakter dan budaya kinerja yang
berintegritas.
2) Deregulasi Kebijakan
Deregulasi Kebijakan dalam hal ini adalah Penyederhanaan Peraturan. Di Dinas Pertanian telah
diterbitkan Peraturan yang menangani masalah Mekanisasi Alat dan Mesin Pertanian. Untuk mengelola lahan
dilakukan melalui koordinasi dengan tiap Kelompok Tani dan mengajukan Permohonan Pengolahan dengan
menggunakan Alat berat seperti Excavator, Traktor dll. Yang menangani langsung adalah UPTD Mekanisasi
Alat dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan.
Selain itu dibidang Perkebunan, Penyuluhan Prasarana dan Sarana Pertanian serta Bidang Tanaman
Pangan dan Hortikultura, apabila ada Permohonan Pengolahan lahan, Permohonan Bibit langsung di disposisi
oleh Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan karena berkaitan langsung dengan
petani/kelompok tani/masyarakat, untuk segera ditindaklanjuti, tanpa prosedur yang berbelit dan memakan
waktu yang lama meskipun sudah diupayakan secepat mungkin, masih banyak kekurangan dalam percepatan
pelayanan dimaksud dikarenakan ada tugas lain yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan, oleh
setiap pemangku jabatan dan pegawai yang terlibat.
3) Penataan Organisasi
Terkait dengan efektivitas dan efisiensi penataan sumberdaya manusia, penataan anggaran dan
menunjang kinerja struktur organisasi yang ada saat ini kurang mampu berjalan secara efektif dalam
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam mewujudkan kinerja. Dalam rangka menciptakan
organisasi yang lebih sederhana untuk menunjang kinerja dengan lebih efektif dan efisien, upaya yang
dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan dengan adanya UPTD Mekanisasi Alat dan
Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan melalui diterbitkannya Peraturan Dinas
Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Humbang Hasundutan Nomor 18 Tahun 2019 tentang
Pembentukan Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja, Unit Pelaksana Teknis
Daerah Mekanisasi Alat dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan, Bagan
Susunan Organisasi UPTD Mekanisasi Alat dan Mesin Pertanian, bagan susunan organisasi UPTD
Mekanisasi Alat dan Mesin Pertanian adalah sebagai berikut :
Tahun 2021
STRUKTUR ORGANISASI
PADA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN HUMBANG
HASUNDUTAN
KEPALA DINAS
Ir. JUNTER MARBUN, MM
SEKRETARIS DINAS
KELOMPOK Dra. IDA MARIA MANULLANG
JABATAN
FUNGSIONAL
KASUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN KASUBBAG PERENCANAAN DAN KASUBBAG KEUANGAN & ASET
KARTINI H. SIHOMBING, SE EVALUASI RUDIANTO J. SIHOMBING, STP
ERMAWATI MARBUN, SP
KEPALA UPTD
PELAKSANA MEKANISASI
Pada tahun 2020 telah terbentuk 10 (sepuluh) unit balai penyuluh Pertanian di 10 (sepuluh) kecamatan se-
Kabupaten Humbang Hasundutan dan telah terbit peraturan Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2021
Nomor 32 tahun 2020 tentang pembentukan balai penyuluh Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
Pada tahun 2019 telah dibangun gedung kantor Balai Penyuluh Pertanian sebanyak 3 buah yaitu :
1) Kecamatan Paranginan
2) Kecamatan Pakkat
3) Kecamatan Pollung
Dan telah diusahakan pinjam pakai gedung milik Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan di 2 (dua)
kecamatan yaitu :
1) Kecamatan Dolok sanggul
2) Kecamatan Lintongnihuta
Perlu diinformasikan bahwa 5 (lima) kecamatan lagi masih bergabung di kantor camat menunggu ada bangunan
baru nantinya yaitu :
1) Kecamatan Onan Ganjang
2) Kecamatan Sijamapolang
3) Kecamatan Parlilitan
4) Kecamatan Tarabintang
5) Kecamatan Baktiraja
Dinas Pertanian telah menggunakan aplikasi simluhtan (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian) yang
mendata kelompok tani se-Kabupaten Humbang Hasundutan yang datanya akan dikelola dan diperbaharui setiap
tahunnya. Adapun data yang dikelola adalah
1) Penyuluh Pertanian baik PNS maupun non-pns (THL-TB)
2) Kelembagaan petani yaitu
3) Kelompok tani (poktan)
4) Gabungan kelompok tani (Gapoktan)
5) Kelembagaan ekonomi tani (Koperasi Tani)
6) Nama-nama anggota kelompok tani dan gabungan kelompok tani serta luas lahan yang dimiliki Poktan
7) Komoditi yang diusahakan oleh Poktan
8) Bantuan yang didapat poktan dari Dinas Pertanian
4) Penataan Tata Laksana
Penataan Tata laksana dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem,
proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur serta kinerja yang semakin meningkat.
Dalam hal pengelolaan administrasi persuratan, keuangan, dan BMD sudah diupayakan sesuai Standar
Operasional Prosedur Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan kurang memadai dalam proses tata
surat dan arsip, pelaporan dan pengelolaan barang persediaan sehingga masih perlu penyempurnaan.
Telah diterbitkan Peraturan Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Humbang Hasundutan
Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pembentukan Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Mekanisasi Alat dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten
Humbang Hasundutan, yaitu untuk menyederhana tugas dan fungsi Dinas Pertanian dalam hal Pengeloaan
Alat dan Mesin Pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Tahun 2021
Dinas Pertanian telah menggunakan Simluhtan (Sistem Penyuluh Pertanian) yang mendata Kelompok
Tani se-Kabupaten Humbang Hasundutan yang datanya akan dikelola dan diperbaharui setiap tahunnnya
secara berkelanjutan dan selalu up to date.
Terkait dengan Klasifikasi Arsip, Dinas Pertanian telah melakukan penataan dengan menyurati Pegawai
di Dinas Pertanian untuk mempedomani Peraturan Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan Nomor 68 Tahun 2017 tentang Klasifikasi Arsip dan Peraturan Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang Hasundutan Humbang Hasundutan Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan.
5) Penataan Sumber Daya Aparatur
Dalam rangka penilaian indikator kinerja individu/pegawai, sampai sekarang telah dilaksanakan penilaian
Standar Kinerja Pegawai (SKP) dengan menggunakan sistem aplikasi SKP secara online yang menekankan
output pekerjaan dan kehadiran pegawai.
Jumlah Pegawai Dinas Pertanian sampai dengan Mei 2020 berjumlah 36 orang Pegawai dimana terdiri dari
Pegawai Dinas Pertanian dan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Alat dan Mekanisasi Pertanian Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang Hasundutan dan 16 (Enam Belas ) orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) PNS dan
9 (Sembilan) orang Non PNS yang bertugas di 10 (Sepuluh) Kecamatan se-Kabupaten Humbang
Hasundutan. Berdasarkan tingkat Pendidikan adalah 3 (Tiga) orang S2, 27 (dua puluh tujuh) orang S1, 2 (dua)
orang D3, dan 14 (empat belas) orang SMK/SMA/SMU, dan 1 (satu) orang SMP.
Dalam rangka penyelesaian administrasi kepegawaian sampai sekarang antara lain :
1) Kenaikan pangkat periode April 2020 sebanyak 42 (empat) pegawai dan;
2) Kenaikan gaji berkala pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan sampai dengan
tahun 2020 sebanyak 20 (dua puluh) pegawai;
3) Proses cuti sebanyak 2 (dua);
4) Penyesuaian gelar sebanyak 2 (dua); dan
5) Proses batas usia pensiun (BUP) sebanyak 2 (dua) pegawai.
Usulan untuk mendapatkan penghargaan dan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya (SLKS)
Karya Satya X, XX, XXX Tahun telah diusulkan dari pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan sebanyak 19 pegawai.
6) Penguatan Akuntabilitas dan Efisiensi Anggaran
Akuntabilitas kinerja Instansi Dinas Pertanian (AKIP) menurut INPRES No. 7 tahun 1999 adalah
perwujudan kewajiban suatu instansi Dinas Pertanian untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan‐tujuan dan sasaran‐sasaran
yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. AKIP ini berorientasi pada berapa
besar kinerja yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang telah ditetapkan
pada akhir periode perencanaan dapat dicapai. Sistem AKIP terdiri dari berbagai komponen yang
merupakan satu kesatuan, yaitu Perencanaan Kinerja (Renstra, RKT, PK), Pengukuran Kinerja (instrumen
: IK), Pelaporan Kinerja (LAKIP) serta Evaluasi dan Pemanfaatan Informasi Kinerja.
Tahun 2021
Berpedoman pada aturan tersebut di atas, Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan saat ini
sudah mempunyai dokumen Rencana Strategis Implementatif 2016-2021, dan setiap awal tahun anggaran
disusun Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja dengan mengacu pada Renstra tersebut. Namun
demikian realisasinya terkadang tidak bisa mencapai target yang telah direncanakan. Hal inilah yang harus
dilakukan perbaikan oleh Dinas Pertanian agar dalam penyusunan perencanaan dilakukan dengan lebih
seksama.
7) Penguatan Pengawasan
Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan pengawasan, Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan telah melakukan
monitoring, evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan penyelenggaran tugas dan fungsinya. Namun
hal ini masih terbatas pada kegiatan penelitian secara terperinci, sedangkan keterkaitan dengan
pengelolaan anggaran belum dilakukandengan efektif. Administrasi pengelolaan keuangan dan Barang Milik
Daerah sudah menerapkan sistem aplikasi sesuai ketentuan, namun dalam hal penyajiannya (Catatan atas
Laporan Keuangan/Barang Milik Daerah) masih terdapat hal‐hal yang belum diungkapkan dengan jelas,
sehingga Laporan Keuangan dan Barang Milik Daerah belum dapat menyajikan informasi yang terinci dan
akurat. Hal ini perlu dilakukan pembenahan pada sistem verifikasi yang harus dilakukan secara
berjenjang, sehingga dapat dipertangungjawabkan secara akuntabel.
8) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan kegiatan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima.
Menerapkan sistem sanksi bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan
bila layanan tidak sesuai dengan standar dalam meningkatkan budaya pelayanan prima. Menyusun SOP
pengaduan pelayanan secara komprehensif sebagai bentuk perbaikan kualitas pelayanan. Melakukan
evaluasi atas penanganan keluhan/masukan secara berkala. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi
dalam memberikan pelayanan.
2.1.1. Tantangan/Hambatan
Secara Umum banyak hambatan yang dialami baik yang berasal dari internal dan eksternal Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2021
2.1.1.6. Investasi
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi suatu daerah ada beberapa factor yang mempengaruhi
salah satunya adalah investasi. Untuk mengembangkan pertanian ke arah produksi tinggi dan
berorientasi pada produksi dibutuhkan investor untuk menanamkan modalnya agar kegiatan yang
akan dilaksanakan tidak terhambat oleh faktor investasi.
Tahun 2021
dipertanggung jawabkan. Dengan adanya hambatan tidak menutup kemungkinan perubahan yang
terjadi yang bisa dicapai dengan komitmen dari segala pihak dan pemangku jabatan yang memiliki
visi misi yang sama ingin menjadi lebih baik. Megacu kepada Undang Undang Nomor 19 Tahun
2013 tentang Perlidungan dan Pemberdayaan Petani, diamanatkan bahwa Indonesia harus
memiliki rasio satu Penyuluh satu desa dengan jumlah saat ini satu orang penyuluh bisa
bertanggung jawab satu hingga dua desa bahkan lebih.
Tahun 2021
menerapkan prinsip organisasi dengan pembagian tugas yang tepat dan jelas. d. Refungsionalisasi: tindakan
atau upaya untuk memfungsikan kembali sesuatu yang sebelumnya tidak atau belum berfungsi mengarah
pada penajaman profesionalisme organisasi dalam mengemban visi. e. Revitalisasi: upaya tambahan kepada
organisasi agar dapat mengoptimalkan kinerja organisasi. Revitalisasi berkaitan dengan perumusan kembali
tugas, kewenangan, anggaran, penambahan atau penggantian pendukung dalam melaksanakan tugas.
Kelembagaan dipandang belum berjalan secara efektif dan efisien. Struktur yang terlalu gemuk dan memiliki
banyak hierarki menyebabkan timbulnya proses yang berbelit, kelambatan pelayanan dan pengambilan
keputusan. Perubahan pada sistem kelembagaan akan mendorong efisiensi, efektivitas dan percepatan
proses pelayanan dan pengambilan keputusan dalam birokrasi. Perubahan pada sistem kelembagaan
diharapka akan dapat mendorong terciptanya budaya atau perilaku yang lebih kondusif dalam upaya
mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien.
Tahun 2021
Perilaku aparatur sangat dipengaruhi oleh bagaimana setiap instansi Dinas Pertanian membentuk SDM
aparaturnya melalui penerapan sistem manajemen SDM dan bagaimana Sistem Manajemen SDM diterapkan
secara nasional. Sistem manajemen SDM yang tidak diterapkan dengan baik mulai dari perencanaan
pegawai, tidak menerapkan sistem CAT dalam pengadaan pegawai. Sistem pola karir tidak jelas hingga
pemberhentian akan berpotensi menghasilkan SDM yang tidak kompeten. Hal ini akan berpengaruh pada
kualitas penyelenggaraan Dinas Pertanianan dan pelayanan. Karena itu, perubahan dalam pengelolaan SDM
harus selalu dilakukan untuk memperoleh sistem manajemen SDM yang mampu menghasilkan pegawai ASN
yang professional.
f) Penguatan Akuntabilitas dan Efisiensi Anggaran
Kemampuan Dinas Pertanian untuk mempertanggungjawabkan berbagai sumber yang diberikan
kepadanya bagi kemanfaatan publik seringkali menjadi pertanyaan masyarakat. Dinas Pertanian dipandang
belum mamapu menunjukkan kinerja melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mampu menghasilkan
outcome (hasil yang bermanfaat) bagi masyarakat. Karena itu, perlu diperkuat penerapan sistem akuntabilitas
yang dapat mendorong birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan lebih berkinerja dan
mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan segala sumbersumber yang dipergunakannya.
g) Penguatan Pengawasan
Berbagai penyimpangan yang terjadi dalam birokrasi salah satu penyebabnya adalah lemahnya sistem
pengawasan. Kelemahan sistem pengawasan mendorong tumbuhnya perilaku koruptif atau perilaku negatif
lainnya yang semakin lama semakin menjadi, sehingga berubah menjadi sebuah kebiasaan. Karena itu
perubahan perilaku koruptif aparatur harus pula diarahkan melalui perubahan atau penguatan sistem
pengawasan di Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan.
h) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan aspek lain yang selalu menjadi sorotan masyarakat. Penerapan sistem
manajemen pelayanan belum sepenuhnya mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan, yang lebih cepat,
murah,berkekuatan hukum, nyaman, aman, jelas dan terjangkau serta menjaga profesionalisme para petugas
pelayanan. Karena itu, perlu dilakukan penguatan terhadap sistem manajemen pelayanan publik agar mampu
mendorong perubahan profesionalisme para penyedia pelayanan serta peningkatan kualitas pelayanan.
Sasaran reformasi birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan mengacu pada Rencana
Kerja Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019 Kementerian Pertanian. Memperhatikan langkah dalam lima tahun ke
depan yang dilakukan Dinas Pertanian untuk menjadi lebih baik dapat dicapai salah satunya dengan adanya
peran pimpinan tinggi yang secara aktif mengidentifikasi program dan kegiatan secara terus menerus dengan cara
menyusun strategi area perubahan dan menetapkan prioritas kegiatan yang belum dilaksanakan. Untuk menjadi
dasar dan pedoman dalam pengembangan wawasan arah reformasi birokrasi perlu adanya Rencana Kerja
program reformasi birokrasi yang telah ditetapkan dalam pedoman Rencana Kerja Tahun 200-2024. Dinas
Pertanian dalam menyusun Rencana Kerja ini yaitu melalui identifikasi Rencana Kerja untuk setiap area
perubahan pada setiap tahunnya sehingga berjalan sesuai dengan agenda Nasional.
Tahun 2021
9. Internalisasi nilai dasar, kode etik, kode perilaku, dan integritas pada instansi Dinas Pertanian
10. Terwujudnya birokrasi yang bersih dan bebas dari praktek KKN
Untuk terwujudnya birokrasi dengan berkinerja tinggi dan arah perubahan reformasi birokrasi dengan
sasaran yang diharapkan adalah birokrasi yang bersih dan akuntabel. Isi area merupakan langkah untuk
melakukan dan mengidentifikasi proses menuju perubahan. Indikator setiap tahapan program dan
kegiatan menjadi dasar dan pedoman penguatan program dan kegiatan, khususnya di Dinas Pertanian
II. Rencana Kerja untuk Menuju Birokrasi yang Efektif dan Efisien
6. Meningkatnya efektifitas tata hubungan antar instansi Dinas Pertanianan dan Dinas Pertanian daerah
III. Rencana Kerja untuk Menuju Birokrasi yang Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas
Tahun 2021
8. Menurunnya kesenjangan kualitas pelayanan antar daerah dan antar golongan masyarakat
Untuk terwujudnya birokrasi dengan berkinerja tinggi dan arah perubahan reformasi birokrasi dengan
sasaran yang diharapkan adalah birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas. Isi area merupakan
langkah untuk melakukan dan mengidentifikasi proses menuju perubahan. Indikator setiap tahapan program
dan kegiatan menjadi dasar dan pedoman penguatan program dan kegiatan bagi institusi penyelenggara
Negara.
Untuk terwujudnya birokrasi dengan berkinerja tinggi dan arah perubahan reformasi birokrasi dengan
sasaran yang diharapkan adalah birokrasi yang efisien dan efektif. Isi area merupakan langkah untuk
melakukan dan mengidentifikasi proses menuju perubahan. Indikator setiap tahapan program dan kegiatan
menjadi dasar dan pedoman penguatan program dan kegiatan khususnya di lingkungan Dinas Pertanian.
Proses pelaksanaan program dan kegiatan direncanakan sesuai area aksi perubahan secara nasional dan
diharapkan secara simultan berjalan sesuai dengan sasaran Rencana Kerja reformasi birokrasi dengan
terwujudnya birokrasi yang berkinerja tinggi yaitu, birokrasi berintegritas tinggi, bersih dari praktek KKN, dan
akuntabel pada publik.
Inti perubahan dan reformasi birokrasi adalah perubahan pada mental aparatur. Tetapi perubahan
tersebut tidak dapat dilakukan hanya melalui langkah-langkah yang ditujukan langsung kepada aparatur, tetapi
juga harus ditujukan pada rencana program dan area perubahan yang diharapkan dapat memperkuat
pelaksanaan reformasi birokrasi. Area perubahan dan hasil yang diharapkan dalam program reformasi
birokrasi pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1 Tujuan dan Target Program Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2021
3) Penataan Tata Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas a) Meningkatnya penggunaan teknologi
Laksana sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, informasi dalam proses
efektif, efisien, dan terukur di Dinas Pertanian penyelenggaraan manajemen Dinas
Pertanianan di Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang Hasundutan
Kabupaten Humbang Hasundutan
b) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas
proses manajemen Dinas
Pertanianan di Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang Hasundutan
c) Meningkatnya kinerja di
DinasPertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan.
4) Penataan Untuk meningkatkan profesionalisme SDM a) Meningkatnya ketaatan terhadap
Sistem Dinas Pertanian Kabupaten Humbang pengelolaan SDM di Dinas Pertanian
Manajemen Hasundutan, yang didukung oleh sistem Kabupaten Humbang Hasundutan;
b) Meningkatnya transparansi dan
Sumber Daya rekrutmen, diklat dan promosi berbasis
akuntabilitas pengelolaan SDM di
Aparatur kompetensi, serta pembinaan disiplin Dinas Pertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan;
c) Meningkatnya disiplin pegawai Dinas
Pertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan;
d) Meningkatnya efektivitas manajemen
SDM di Dinas Pertanian Kabupaten
Humbang Hasundutan;
e) Meningkatnya profesionalisme SDM
di Dinas Pertanian Kabupaten
Humbang Hasundutan.
5) Penguatan Untuk meningkatkan penyelenggaraan Dinas a) Meningkatnya kepatuhan terhadap
Pengawasan Pertanianan yang bersih dan bebas KKN di peraturan perundang‐undangan yang
Dinas Pertanian Kabupaten Humbang berlaku dalam pengelolaan keuangan
Hasundutan dan barang/kekayaan milik daerah di
Dinas Pertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan;
b) Meningkatnya efektivitas pengelolaan
keuangan dan barang/kekayaan milik
daerah di Dinas Pertanian Kabupaten
Humbang Hasundutan;
c) Meningkatnya kinerja terhadap
pengelolaan keuangan dan
barang/kekayaan milik daerah di
Dinas Pertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan;
d) Menurunnya tingkat penyalahgunaan
wewenang di Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang Hasundutan.
6) Penguatan Untuk meningkatkan kapasitas dan a) Meningkatnya kinerja Dinas Pertanian
Akuntabilitas akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan
b) Meningkatnya akuntabilitas Dinas
Pertanian Kabupaten Humbang
Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan 17
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi
Tahun 2021
7) Peningkatan Untuk meningkatkan kualitas pelayanan public a) Meningkatnya jumlah hasil produksi
Kualitas sesuai dengan harapan dan kebutuhan Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten
Pelayanan masyarakat Humbang Hasundutan yang
diterapkan di masyarakat
Publik
b) Meningkatnya kualitas pelayanan
publik (lebih cepat, lebih murah, lebih
aman, dan lebih mudah dijangkau)
oleh Dinas Pertanian Kabupaten
Humbang Hasundutan;
c) Meningkatnya jumlah unit pelayanan
di Dinas Pertanian Kabupaten
Humbang Hasundutan yang
memperoleh standardisasi
pelayanan internasional.
8) Monitoring, d) Memberikan peringatan dini tentang
evaluasi dan resiko kegagalan pencapaian target
pelaporan yang ditetapkan.
Tabel 2 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan 2020-
2024, serta Hasil Yang Diharapkan
1. Manajemen 1. Pembentukan Tim Manajemen Perubahan Tim Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian
Perubahan Kabupaten Humbang Hasundutan
2. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen
Perubahan dalam rangka Reformasi
Birokrasi
2. Penataan Dan 1. Restrukturisasi dan Penataan Tugas dan a) Penambahan Sub Bagian Umum
Penguatan Fungsi pada Unit Pelayanan Teknis Alat dan
Organisasi Mesin Pertanian Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang Hasundutan
b) Unit kerja yang tepat fungsi dan tepat
ukuran (right sizing) yang dapat
mempercepat Reformasi Birokrasi
2. Penguatan unit kerja yang menangani Penguatan unit kerja yang menangani
tatalaksana, kepegawaian, informasi, tatalaksana, kepegawaian, informasi,
serta pelayanan public serta pelayanan public
3. Penataan Tata Penyusunan SOP Penyelenggaraan Tugas Tersedianya dokumen SOP yang untuk
Laksana dan Fungsi penyelenggaraan tugas dan fungsi
4. Penataan 1. Penataan Sistem Rekrutmen Pegawai Sistem rekrutmen yang terbuka, transpar
Sistem an dan akuntabel
Manajemen 2. Analisis jabatan Dokumen peta dan uraian jabatan
Tahun 2021
Kemajuan yang telah diperoleh selama ini dan yang akan dilakukan di Dinas Pertanian Kabupaten Humbang
Hasundutan pada tahun 2020-2024, sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi hal-hal yang sudah dicapai dan berjalan dengan baik.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang masih ditemukan
3. Sebagai acuan untuk melaksanakan rencana aksi reformasi birokrasi
Adapun program-program pelaksanaan reformasi birokrasi yang dijadikan sebagai acuan dan langkah
Tahun 2021
a) Manajemen Perubahan Pola pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set) Aparatur
Tujuan dari program ini adalah untuk mengelola perubahan mekanisme kerja, pola pikir dan budaya kerja
birokrasi secara sistematis dan konsisten, sehingga pelaksanaan reformasi birokrasi dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Hasil yang diharapkan dan ukuran keberhasilan dari
pelaksanaan program ini, antara lain adalah:
4) Mengimplementasikan Revolusi
b) Deregulasi Kebijakan
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas kebijakan publik yang melindungi, berpihak
pada publik, harmonis, tidak tumpang tindih dan mendorong iklim kondusif bagi publik maupun bagi
pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program ini,
antara lain adalah:
Tahun 2021
c) Penataan Organisasi
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program ini, antara lain adalah tercapainya tujuan dari program
ini untuk mendorong restrukturisasi kelembagaan Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan agar
tepat fungsi, sehingga mampu mendorong upaya perwujudan tata Dinas Pertanianan yang baik. Hasil yang
diharapkan dan kriteria keberhasilan dari pelaksanaan program ini, antara lain adalah :
Tujuan dari program ini adalah untuk menyederhanakan proses manajemen melalui berbagai pendekatan
termasuk penggunaan teknologi informasi dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi. Hasil yang diharapkan dan kriteria keberhasilan dari pelaksanaan program ini antara lain
adalah:
Tahun 2021
Publik
Tujuan dari program ini adalah untuk membangun dan memperkuat Sistem Manajemen SDM Aparatur
Sipil Negara di Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan. Menciptakan aparatur sipil negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan sesuai dengan tujuan UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Hasil yang diharapkan dan kriteria keberhasilan dari pelaksanaan program ini, antara
lain adalah:
f) Penguatan Akuntabilitas
Tahun 2021
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas perencanaan, efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sumber daya yang digunakan, serta meningkatkan kinerja organisasi.
Hasil yang diharapkan dan kriteria keberhasilan d ari pelaksanaan program, ini antara lain adalah :
g) Penguatan Pengawasan
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dalam rangka mendorong
penyelenggaraan Dinas Pertanianan yang bersih dan bebas KKN. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan
program ini, antara lain adalah:
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hasil yang diharapkan dan
Tahun 2021
Agar arah perubahan reformasi birokrasi berproses sesuai rencana, maka relevansi kebijakan nasional perlu
dikaitkan dengan program reformasi birokrasi di Dinas Pertanian Kabupaten Hasundutan, sebagaimana
uraian pada gambar 3, kerangka keterkaitan arah kebijakan dan Rencana Kerja reformasi birokrasi.
Gambar 3 Kerangka keterkaitan arah kebijakan dan Rencana Kerja reformasi birokrasi
Rencana Kerja sangat penting dalam menindaklanjuti penyusunan program dan kegiatan baik yang sudah dilakukan dan
yang akan dilakukan di Dinas Pertanian tahun 2020-204, yang tentunya program dan kegiatan yang direncanakan di area
perubahan reformasi birokrasi diharapkan berdampak positif yang meliputi antara lain:
1. Perubahan yang dilakukan secara terencana akan mendorong efektivitas dan efisiensi serta mengarah kepada
tujuan yang ingin dicapai.
2. Perubahan yang terencana juga memberikan arahan tentang kegiatan reformasi birokrasi di Dinas Pertanian
Tahun 2021
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Faktor lingkungan yang dimaksud dalam Rencana Kerja Reformasi Birokrasi ini adalah context (konteks) di
mana birokrasi beroperasi. Sedangkan isu strategis merupakan content (konten) yang berpengaruh signifikan
dalam proses Reformasi Birokrasi.
3.1. Lingkungan Reformasi Birokrasi
Tahun 2021
Lingkungan Reformasi Birokrasi dalam Rencana Kerja ini adalah beberapa hal yang dapat mempengaruhi
jalannya program Reformasi Birokrasi, diantaranya politik dan kooptasi birokrasi; penegakan dan kepastian
hukum; administrasi dan kelembagaan; budaya birokrasi; serta globalisasi dan transformasi digital.
3.1.1. Politisasi Dan Kooptasi Birokrasi
Dalam sejarahnya, keterkaitan antara politik dan birokrasi tidak bisa dipisahkan. Pemikiran dan
kemunculan reformasi administrasi juga bermula dari keinginan untuk melakukan pemisahan antara politik
dan administrasi dalam tata kelola Dinas Pertanianan. Oleh karena itu, netralitas birokrasi haruslah
menjadi langkah awal untuk menciptakan aparatur yang profesional dan kompeten. Adanya politisasi dan
kooptasi politik terhadap birokrasi, membuat birokrasi menjadi tidak profesional, tidak netral, berkinerja
rendah dan rentan terhadap korupsi, kolusi dan nepotisme ketika tidak diiringi sistem integritas nasional
yang belum terbangun, pengawasan intern Dinas Pertanian yang masih inkapabel dan immature, serta
etika publik yang belum terpelihara.
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Faktor lingkungan yang dimaksud dalam Rencana Kerja Reformasi Birokrasi ini adalah context (konteks) di
mana birokrasi beroperasi. Sedangkan isu strategis merupakan content (konten) yang berpengaruh signifikan
dalam proses Reformasi Birokrasi.
Tahun 2021
Aspek administrasi dan kelembagaan dapat dilihat dalam beberapa prinsip dasar, yaitu aspek
struktur, proses, kepegawaian dan hubungan antara Dinas Pertanian dan masyarakat. Struktur yang
mendukung perncapaian kinerja dan berorientasi mempermudah proses pelayanan publik sehingga tidak
terlalu gemuk dan membuat potensi birokrasi tidak dapat berkembang. Proses pelayanan yang tidak
berbasis prinsip efisiensi, efektivitas dan keadilan juga membuat birokrasi senantiasa mendapatkan
stigma yang negatif. Selain itu rendahnya kapabilitas, kompetensi, dan kemampuan juga membuat
lemahnya profesionalisme dari aparatur negara.
3.1.4. Budaya Birokrasi
Budaya birokrasi merupakan seperangkat nilai dan sistem berdasarkan pengalaman yang
menginternalisasi. Hal tersebut kemudian diaplikasikan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
dilakukan oleh segenap sumber daya yang terdapat dalam birokrasi. Dalam proses panjang kelembagaan
birokrasi, budaya dan nilai dianggap sebagai penyusun aspek konvensi informal yang diafirmasi dalam
bentuk variasi tata kelola penyelenggaraan Dinas Pertanianan. Budaya birokrasi yang negatif dapat
menjadi penghambat untuk mewujudkan birokrasi yang professional, bahkan nilai-nilai anti-korupsi yang
belum terinternalisasi menjadikan upaya mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel kehilangan
modalitas mendasarnya.
3.1.5. Globalisasi Dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi rujukan bersama bagi Dinas Pertanianan di seluruh
dunia untuk menciptakan kondisi dunia yang lebih baik dengan terwujudnya 17 tujuan berkelanjutan pada
tahun 2030. Pengetahuan dasar yang memadai terhadap SDGs diharapkan dapat membantu para ASN
dalam memposisikan perannya di kancah global maupun regional. Selain itu, pada tataran global terdapat
sejumlah isu yang menarik perhatian negara-negara di seluruh dunia, antara lain berkaitan dengan
pemanfaatan “Big Data”, pelayanan terintegrasi (integrated service), pelayanan yang lebih mengakomodir
keunikan individu masyarakat, dan pemanfaatan artificial intelligence di ranah publik. Dalam era
globalisasi, aparatur juga perlu mengembangkan kompetensi yang selaras dengan tuntutan zaman,
sekaligus tetap membumi dan memperhatikan khazanah lokal.
3.1.6 Revolusi Industri 4.0
Perkembangan “Revolusi Industri Tahap 4” (dikenal juga sebagai Revolusi Industri 4.0) menciptakan
dinamika dan sejumlah tantangan baru yang unik bagi Dinas Pertanianan di seluruh dunia, tidak
terkecuali di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka cara kerja Dinas Pertanian dan
pola hubungan/interaksi Dinas Pertanian dengan masyarakat juga mengalami perubahan mendasar.
Pemanfaatan teknologi mobile internet, komputasi awan, kecerdasan buatan, maha data, dan Internet of
Things (IoT) akan mendorong kementerian/lembaga/Dinas Pertanian daerah untuk memberikan layanan
mandiri, layanan bergerak, dan layanan cerdas yang fleksibel dan tanpa batas bagi masyarakat. Dinas
Pertanian harus memberikan ruang yang lebih luas bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan
mengkritisi area sektor publik yang selama ini terbatas menjadi ranah ekslusif Dinas Pertanian. Pada saat
yang bersamaan, Dinas Pertanian juga harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman
Tahun 2021
dan melakukan transformasi digital untuk bertahan di era Revolusi Industri 4.0.
Membangun SDM Pekerja Keras yang dinamis, produktif, terampil menguasai ilmu
1. Pembangunan SDM pengetahuan dan teknologi dan kerjasama industri khususnya dibidang pertanian
Untuk mewujudkan kelima arahan utama presiden tentang pembangunan nasional di atas adalah memastikan
setiap program/kegiatan dilakukan dalam rangka mengakselerasi pencapaian kelima sasaran tersebut. Dalam hal
pembangunan SDM, Reformasi Birokrasi perlu mendorong setiap ASN agar memiliki keterampilan dan
kompetensi spesifik yang dapat membantu birokrasi menghadapi era digital dan industri 4.0. Dalam hal
pembangunan infrastruktur, Reformasi Birokrasi berperan untuk memastikan penggunaan anggaran dilakukan
secara efektif, efisien, dan bebas dari segala penyimpangan. Salah satu perwujudannya adalah dengan
meningkatkan pengawasan pada proyek-proyek srategis. Dalam hal penyederhanaan regulasi, Reformasi
Birokrasi mengupayakan terbentuknya regulasi yang ideal di mana kuantitas regulasi perlu disederhanakan,
namun tetap membawa dampak yang lebih baik. Selain itu penyederhanaan regulasi perlu untuk dilakukan dalam
rangka menciptakan kemudahan berusaha dan pembangunan ekonomi, serta meningkatkan efektivitas berbagai
program Dinas Pertanian yang memerlukan kolaborasi lintas instansi. Dalam hal penyederhanaan birokrasi,
Reformasi Birokrasi perlu dilakukan dengan memangkas berbagai prosedur dan jenjang yang panjang dan
berbelit. Salah satunya dengan melakukan penyederhanaan struktur organisasi menjadi lebih
Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan 28
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi
Tahun 2021
ramping dan efisien. Penyederhanaan birokrasi ini dilakukan untuk menciptakan kemudahan berusaha serta
menekan berbagai biaya yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Dalam hal transformasi ekonomi, Reformasi
Birokrasi perlu mengarahkan kementerian/lembaga/Dinas Pertanian daerah untuk memastikan setiap program
dan kegiatannya dirancang untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dan memangkas berbagai biaya
birokrasi yang menyebabkan efisiensi dan pemborosan.
BAB IV
SASARAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2020-2014
Sebelum membahas sasaran strategi perlu diketahui bahwa untuk mendukung Visi “ Mewujudkan
Humbang Hasundutan yang Hebat dan Bermentalitas Unggul” yang dijabarkan dalam Misi Kedua yaitu “
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam” maka Tujuan yang ditetapkan dalam
RPJMD 2016-2021 adalah Meningkatkan Produktivitas Sumber Daya Manusia dengan Sasaran Menurunnya
Angka Kemiskinan dan Misi Keempat yaitu “ Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan Ekonomi Kerakyatan” dengan
Tujuan Pertama yaitu “ Mewujudkan Ketahanan Pangan Kabupaten Humbang Hasundutan” dengan Sasaran
Meningkatnya ProduksiBahan Pangan Utama, dan Tujuan Kedua yakni “ Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Daerah” dengan Sasaran Meningkatnya PDRB”. Strategi yang ditetapkan adalah meningkatkan produksi
komoditas unggulan pertanian/perkebunan dengan arah kebijakan peningkatan kontinuitas, kuantitas dan kualitas
produk pertanian dan perkebunan. Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka Tujuan Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang Hasundutan yang hendak dicapai dari pelaksanaan pembangunan pertanian pada tahun
2021 adalah : “Terwujudnya Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan” dengan Sasaran :
1. Tercapainya produksi padi sebesar 137.970,84 ton pada tahun 2021
2. Tercapainya produksi jagung sebesar 57.881,25 ton pada tahun 2021
3. Tercapainya produksi cabai sebesar 7.596,70 ton pada tahun 2021
4. Tercapainya produksi bawang merah 1.295,78 ton pada tahun 2021
5. Tercapainya produksi kentang 2.178,84 ton pada tahun 2021
6. Tercapaiany produksi tomat 6.908,80 ton pada tahun 2021
7. Tercapainya produksi jeruk 1.812,42 ton pada tahun 2021
8. Tercapainya produksi durian 4.210,31 ton pada tahun 2021
9. Tercapainya produksi kopi 8.464,68 ton pada tahun 2021
10. Tercapainya produksi tembakau 120,19 ton pada tahun 2021
Dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4 Tujuan dan Sasaran Pelayanan Dinas Pertanian 2016-2021
Tahun 2021
3. Terwujudnya kualitas pelaksanaan dan integrasi antara sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja.
4. Terwujudnya fairness, transparansi dan profesionalisme dalam pengadaan barang dan jasa.
Birokrasi yang efektif dan efesien diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai seperti di bawah ini:
1. Terwujudnya penataan kelembagaan instansi Dinas Pertanian yang tepat ukuran, tepat fungsi dan
sinergis.
2. Terwujudnya bisnis proses yang sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government.
Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas diharapan dapat menciptakan nilai-nilai seperti di bawah
ini:
1. Terwujudnya penguatan sistem, prosedur, pelayanan publik.
Tahun 2021
Tabel 5 Program Mikro, Isu Permasalahan Strategis dan Rencana Kegiatan Reformasi Birokrasi
Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2020-2024
Tahun 2021
gerakan/kegiatan
revolusi mental
lingkup Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang
Hasundutan
➢ Monitoring dan evaluasi
kegiatan revolusi mental
Penataan dan Penguatan Evaluasi Evaluasi organisasi sudah 1. Monitoring dan evaluasi kinerja
organisasi dilaksanakan di Dinas Pertanian Organisasi sampai dengan
Kabupaten Humbang Hasundutan tingkat eselon IV
2. Melakukan penyempurnaan
organisasi Dinas Pertanian
Kabupaten Humbang
Hasundutan menyesuaikan
hasil evaluasi organisasi
Tahun 2021
Penataan Tata Laksana 1. Peta Proses bisnis belum 1. Melakukan internalisasi Peta
diinternalisasi Proses Bisnis, SOP, dan
2. Implementasi perkembangan monitoring serta evaluasi secara
e-government belum optimal berkala
3. Penyusunan SOP sudah 2. Melakukan integrasi e-
dilakukan namun government
pelaksanaan belum relevan 3. Mengimplementasikan
keterbukaan informasi public
secara monitoring secara
berkala
Tahun 2021
Tahun 2021
Arah kebijakan yang akan dicapai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2020 - 2024 :
1. Kebijakan peningkatan untuk ketahanan pangan 1. Menjadikan basis produksi tanaman pangan dan
padi, jagung, cabai, bawang merah, bawang putih hortikultura
yang berdampak bagi perekonomian
2. Menyediakan prasarana dasar bidang pertanian
2. Kebijakan peningkatan kesejahteraan masyarakat
petani dengan fokus pada penguatan 3. Meningkatkan kualitas dan daya saing produk
kelembagaan, prasarana sarana dan permodalan pertanian
usaha pertanian dalam arti luas 4. Memberikan perlindungan dan pemberdayaan
3. Kebijakan peningkatan produksi tanaman pangan, petani
hortikultura, tanaman perkebunan dan produksi 5. Meningkatkan tata Kelola Dinas Pertanianan yang
peternakan dengan fokus pada peningkatan baik
kapasitas SDM di bidang pertanian
Tahun 2021
Tahun 2021
BAB V
MANAJEMEN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
5.1. Organisasi
Agar pelaksanaan reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan pengelolaan
yang baik. Untuk itu, perlu dibentuk tim yang diberi tugas untuk melakukan pengelolaan reformasi birokrasi
agar seluruh rencana aksi dapat dilaksanakan sesuai dengan target dan jadwal yang telah ditentukan.
Pelaksanaan reformasi birokrasi tahun 2019, untuk organisasi pelaksanaan reformasi birokrasi terdiri dari 2
(dua) tingkatan, yaitu Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.
Tugas-tugas setiap tingkatan tim reformasi birokrasi adalah sebagai berikut:
Tim Pengarah Reformasi Birokrasi:
Ketua : Kepala Dinas Pertanian
Sekretaris : Sekretaris Dinas Pertanian
Anggota : Pegawai Dinas Pertanian
Tahun 2021
Reformasi birokrasi dilaksanakan dengan membentuk kelompok kerja penilaian mandiri pelaksanaan
reformasi birokrasi Dinas Pertanian serta menjadikan pegawai di seluruh jajaran unit kerja menjadi bagian dari
pelaksana reformasi birokrasi.
Tugas dari Kelompok Kerja Manajemen Perubahan:
1. Pembentukan Tim RB Dinas Pertanian Daerah;
2. Penyusunan Rencana Kerja RB Dinas Pertanian Daerah;
3. Pembentukan dan penerapan Agen Perubahan;
4. Pengembangan Nilai Budaya Kerja untuk menegakkan integritas.
Tahun 2021
Tugas dan kegiatan Kelompok Kerja Penguatan Kelembagaan dan Tata Laksana
1. Evaluasi organisasi perangkat daerah;
2. Penataan organisasi perangkat daerah;
3. Penyusunan peta proses bisnis;
4. Implementasi dan evaluasi standar operasional prosedur;
5. Pengembangan, penguatan sistem dan infrastruktur e-government atau sistem Dinas Pertanian berbasis
elektronik;
6. Pelaksanaan keterbukaan informasi publik;
7. Penyempurnaan/penguatan sistem pengadaan secara elektronik;
8. Penguatan sistem kearsipan berbasis TIK.
Tugas dan kegiatan Kelompok Kerja Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil
Negara :
1. Analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan;
2. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi;
3. Proses penerimaan pegawai transparan, objektif, akuntabel, dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme;
4. Pengembangan kompetensi pegawai melalui pelatihan;
5. Penerapan sistem promosi jabatan pimpinan tinggi secara terbuka;
6. Assessment pegawai dan uji kompetensi pegawai;
7. Perumusan dan penerapan sistem penghargaan dan sanksi dalam pengukuran kinerja pegawai;
8. Penyusunan standar kompetensi jabatan struktural dan fungsional;
9. Penegakan aturan disiplin pegawai;
10. Pembangunan sistem informasi kepegawaian.
Tahun 2021
Tugas dan kegiatan Kelompok Kerja Sosialisasi, Internalisasi, Monitoring dan Evaluasi
1. Penyelenggaraan rapat dan koordinasi reformasi birokrasi Dinas Pertanian daerah;
2. Penyusunan rencanana aksi (Acting Plan) reformasi birokrasi di organisasi Perangkat Daerah;
3. Pembinaan dan internalisasi Reformasi Birokrasi di Organisasi Perangkat Daerah;
4. Fasilitasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Pemnerintah Daerah;
5. Monitoring dan evaluasi pelaksdanaan Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian Daerah per triwulan;
6. Penyusunan laporan Reformasi Birokrasi Dinas Pertanian daerah;
7. Melaksanakan pemeliharaan terhadap area-area yang sudah maju.
5.2.2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi secara kseseluruhan
termasuk tindak lanjut hasil monitoring yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan reformasi
Birokrasi. Evaluasi dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Evaluasi semesteran atau tahuan di tingkat unit kerja yang dipimpin oleh pimpinan Ketua
Pelaksana. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh prioritas yang telah
ditetapkan;
b. Evaluasi semesteran atau tahuan, yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pelaksana Reformasi
Birokrasi;
c. Evaluasi semesteran atau tahunan dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pengarah Reformasi
Birokrasi.
Berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dapat diperoleh
dari:
a. Hasil-hasil monitoring;
Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan 40
Rencana Kerja Reformasi Birokrasi
Tahun 2021
Tahun 2021
RENCANA AKSI
RENCANA KERJA REFORMASI BIROKRASI DINAS PERTANIAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
TAHUN 2021
Program/Kegiatan/Sub Tahapan INDIKATOR TARGET RENCANA PELAKSANAAN ANGGARAN PENANG
Kegiatan Aktivitas KEGIATAN KEGIATAN UNG
JAWAB
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7
1. Manajemen Perubahan Indeks Kepemimpinan Rp.
Perubahan 5.109.227.400
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
➢ Monitoring dan Laporan hasil kerja Tim 4 Laporan
evaluasi rencana Reformasi Birokrasi
kerja Tim
Reformasi
Birokrasi
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Terdapat keterlibatan pimpinan, ➢ Rapat 1) Pelaksanaan hasil 1 Laporan
secara aktif dan berkelanjutan Pembahasan rapat
Reformasi
Birokrasi 2) Pemantauan tindak
lanjut implementasi RB
➢ Pemantauan
Tindak Lanjut RB
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Terciptanya kelembagaan ➢ Mengkoordinasika 1) Dokumen Anjab dan 1 Dokumen
pemerintahan yang tepat n dengan bidang- Evaluasi Jabatan
ukuran,tepat fungsi, tidak bidang terkait
tumpang tindih jabatan fungsional 2) Peta Jabatan
umum
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Keterbukaan informasi Adanya kebijakan SK Tim Keterbukaan
publik pimpinan tentang Informasi Publik
keterbukaan
informasi publik
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Proses penerimaan ➢ Pendaftaran 1 Usul Menunggu konfirmasi dari BKD Kabupaten Humbang Hasundutan
pegawai transparan, dapat
objektif, akuntabel dan dilakukan
dengan
mudah, cepat
dan pasti
(online)
Promosi jabatan dilakukan ➢ Promosi Pengumuman seleksi 1 Laporan Menunggu hasil BKD Kabupaten Humbang Hasundutan
secara terbuka terbuka Jabatan Administrator
dilakukan
secara
kompetitif
dan obyektif
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Penetapan kinerja individu ➢ Terdapat Aplikasi e-Kinerja 1 Laporan Aplikasi Kinerja
penilaian
kinerja
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Pelaksanaan Evaluasi ➢ Informasi Kelas Koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan
Jabatan Jabatan dan jabatan
Kelas jabatan
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Keterlibatan Pimpinan ➢ Apakah Monitoring
pimpinan capaian
memantau kinerja
pencapaian secara
kinerja berkala
secara (triwulanan)
berkala
Pengelolaan Akuntabilitas ➢ Sistem Laporan 1 Laporan
Kinerja Pengukuran Kinerja
Kinerja telah
berbasis Rencana
elektronik Aksi
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
➢ Monev Pengisian 1 Laporan
Kepatuhan LHKPN dan
Pelaporan LHKASN
LHKPN dan
LHKASN
➢ Terdapat SOP
SOP standar Standar
pelayanan Pelayanan
➢ Budaya Telah
Pelayanan tersedia
Prima layanan
informasi
terintegrasi
Tahun 2021
VOLUME SATUAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
➢ Pengelolaan Evaluasi
Pengaduan masukan
➢ Penilaian Tindak
kepuasan lanjut atas
terhadap layanan
pelayanan kepuasan
➢ Pemanfaatan Rencana
Teknologi penerapan
Informasi teknologi
dalam
pemberian
layanan
Tahun 2021
BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ditujukan untuk menciptakan Dinas Pertanianan yang bersih, akuntabel,
dan kapabel, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, profesional, serta bersih dari praktek
KKN. Reformasi Birokrasi juga medorong setiap kementerian/lembaga/Dinas Pertanian daerah agar manfaat
keberadaannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Di tengah tuntutan masyarakat yang semakin tinggi,
Reformasi Birokrasi mendesak kementerian/lembaga/Dinas Pertanian daerah untuk terus meningkatkan kualitas
pelayanan publik. Perubahan mindset dan culture set harus terus didorong agar birokrasi mampu menujukan
performa/kinerjanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kesuksesan Reformasi Birokrasi merupakan tanggungjawab segenap
elemen Dinas Pertanianan, dan harus disadari serta dibangun bersama oleh seluruh kementerian/lembaga/Dinas
Pertanian daerah di Indonesia, tanpa kecuali dalam mewujudkan Visi Indonesia Maju. Pada khususnya Dinas
Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan dapat menjadi intansi/unit di Dinas Pertanian Daerah menjadi Role
Model dan mampu mewujudkan Dinas Pertanianan yang melayani Publik secara prima dan Bebas korupsi serta
menjadi Zona integritas dan mampu mewujudkan visi Kabupaten Humbang Hasundutan untuk fokus dan tepat
sasaran sebagai prioritas Dinas Pertanian Daerah secara berkelanjutan dan terus dievaluasi demi tercapainya
Sistem Dinas Pertanian Berbasis Elektronik yang maju di tingkat daerah, tingkat nasional maupun tingkat
internasional. Birokrasi harus sepenuhnya mengabdi kepada kepentingan rakyat dan bekerja untuk memberikan
pelayanan prima, transparan, akuntabel, dan bebas dari praktek KKN.
Pelaksanaan reformasi birokrasi di Dinas Pertanian harus mampu mendorong perbaikan dan peningkatan
kinerja birokrasi Dinas Pertanian. Kinerja akan meningkat apabila ada motivasi yang kuat secara keseluruhan.
Motivasi akan muncul jika setiap program/kegiatan yang dihasilkan menghasilkan keluaran (output), nilai tambah
(value added), hasil (outcome), dan manfaat (benefit) yang lebih baik dari tahun ke tahun, disertai dengan sistem
reward and punishment yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.