Anda di halaman 1dari 133

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

NOMOR 8 TAHUN 2006

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH


KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan dalam pasal


128 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan
Peraturan daerah tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah;

b. bahwa Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat


Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan yang ada tidak
sesuai lagi dengan perkembangan dan ketentuan yang
berlaku;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


pada huruf a dan huruf b di atas, menetapkan Peraturan
Daerah tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok–


pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor
55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041)
sebagaimana telah dubah dengan Undang-Undang Nomor
43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 380);
2.Undang-Undang………………/2
2

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang


Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak
Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 29,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4272);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

8.Peraturan …………………/3
3

8. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang


Kelurahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4588);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4594);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH


KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

dan

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG


HASUNDUTAN TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Humbang Hasundutan;

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan;

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsure


penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Humbang Hasundutan;

4. Bupati adalah Bupati Humbang Hasundutan;

5.Dewan ……………/4
4

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah


lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah Kabupaten Humbang Hasundutan;
6. Perangkat Daerah adalah Organisasi/Lembaga pada Pemerintah Kabupaten
yang bertanggungjawab kepada Bupati dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kecamatan dan Kelurahan
sesuai dengan kebutuhan daerah;
7. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
8. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
9. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
Kepada Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;
10. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan
Desa dari Pemerintah Provinsi kepada Kabupaten/Kota dan Desa serta dari
Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Desa untuk melaksanakan tugas
tertentu;
11. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Humbang
Hasundutan, yang selanjutnya disingkat Setdakab;
12. Sekretaris Daerah Kabupaten adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Humbang
Hasundutan, yang selanjutnya disingkat Sekdakab;
13. Sekretariat DPRD adalah Sekretariat DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan;
14. Sekretaris DPRD adalah Sekretaris DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan;
15. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Teknis Pemerintah Daerah Kabupaten
Humbang Hasundutan;
16. Lembaga Teknis Daerah adalah Badan Daerah yang terdiri dari Badan dan
Kantor;
17. Badan adalah Badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Humbang
Hasundutan;
18.Kantor………………/5
5

18. Kantor adalah Kantor di lingkungan Pemerintah Daerah;


19. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah
Doloksanggul;

20. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten
Humbang Hasundutan;

21. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten di
bawah kecamatan;

22. Unit Pelaksana Teknis Dinas selanjutnya disebut UPT Dinas adalah unsur
pelaksana Dinas yang melaksanakan sebagian tugas teknis operasional
tertentu;

23. Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah selanjutnya disebut UPT
Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pelaksana Lembaga Teknis Daerah yang
melaksanakan sebagian tugas teknis operasional tertentu;

24. Peraturan Daerah selanjutnya disingkat dengan Peraturan adalah Peraturan


Daerah Humbang Hasundutan;

25. Kelompok Jabatan Fungsional adalah tenaga fungsional, yang melaksanakan


sebagian tugas pemerintah daerah, sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
daerah.

26. Eselonisasi adalah tingkat jabatan struktural.

BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2

Dengan Peraturan ini dibentuk Perangkat Daerah yang terdiri dari :


a. Sekretariat Daerah Kabupaten;
b. Sekretariat DPRD;
c. Dinas Daerah yang terdiri dari :
Dinas Kesehatan;
Dinas Pertambangan dan Kehutanan;
Dinas Pertanian;
Dinas Peternakan dan Perikanan;
Dinas Prasarana Wilayah;
6.Dinas Tata Ruang………………../6
6

Dinas Tata Ruang dan Permukiman;


Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi;
Dinas Pendidikan;
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
Dinas Perhubungan dan Pariwisata;
Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana;
d. Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ;
2. Badan Pengawas Daerah;
3. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah ;
4. Badan Kepegawaian Daerah .
5. Kantor Ketertiban Umum ;
6. Kantor Pasar dan Kebersihan ;
7. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa;
8. Rumah Sakit Umum Daerah.
e. Kecamatan.
f. Kelurahan.

BAB III
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 3

(1) Sekretaris Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu pimpinan Pemerintah


Daerah yang dipimpin oleg seorang Sekretaris Daerah Kabupaten yang berda di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati.
(2) Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok pembantu Bupati dalam
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, administrasi, organisasi dan
ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh
Perangkat Daerah;

Pasal 4…………………/7
7

Pasal 4

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 3 ayat (2),


Sekretaris Daerah Kabupaten mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;
b. penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
c. pengelolaan sumber daya aparatur aparatur, keuangan, prasarana dan sarana
pemerintahan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
fungsinya.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 5

(1) Sekretariat Daerah Kabupaten terdiri dari:


a. Asisten Bidang Pemerintahan
b. Asisten Bidang Administrasi Pembangunan;
(2) Bagan susunan organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Asisten Bidang Pemerintahan
Pasal 6

Asisten Bidang Pemerintahan mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah


Kabupaten melakukan penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Humbang
Hasundutan.
Asisten Bidang Pemerintahan dipimpin oleh seorang asisten berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah Kabupaten.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Asisten
Bidang Pemerintahan menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
meliputi bidang Tata Pemerintahan, Hukum dan Organisasi, Pemerintahan Desa
serta Informasi dan Komunikasi;
b.pengkoordinasian……………./8
8

(5) pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dalam


penyelenggaraan pemerintahan meliputi bidang Tata Pemerintahan, Hukum dan
Organisasi, Pemerintahan Desa serta Informasi dan Komunikasi;
(6) pengevaluasian penyelenggaraan Pemerintahan Daerah meliputi bidang Tata
Pemerintahan, Hukum dan Organisasi, Pemerintahan Desa serta Informasi dan
Komunikasi.
Pasal 7

(1) Asisten Bidang Pemerintahan, terdiri dari:


a. Bagian Tata Pemerintahan;
b. Bagian Hukum dan Organisasi ;
c. Bagian Pemerintahan Desa;
d. Bagian Infokom.
(2) Tiap-tiap Bagian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin seorang
Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Asisten
Bidang Pemerintahan.

Pasal 8

Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan


perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Tata Pemerintahan dan
fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
umum dan daerah, otonomi daerah, pembinaan kecamatan dan kelurahan serta
kesatuan bangsa;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), bagian
Tata Pemerintahan menyelenggarakan fungsi :
Penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang tata Pemerintahan;
Fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
umum dan daerah, otonomi daerah, pembinaan kecamatan dan kelurahan serta
kesatuan bangsa.

Pasal 9

(1) Bagian Tata Pemerintahan, terdiri dari:


a. Sub Bagian Pemerintahan Daerah;
b.Sub Bagian Pemerintahan Daerah………………/9
b. Sub Bagian Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan;
9

c. Sub Bagian Kesatuan Bangsa.


(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 10

(1) Kepala Sub Bagian Pemerintahan Daerah bertugas mengumpulkan bahan-


bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang tata pemerintahan
serta memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan meliputi pemerintahan umum dan otonomi daerah.
(2) Kepala Sub Bagian Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan mempunyai tugas
mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah di
bidang tata pemerintahan serta memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan
evaluasi pelaksanaan pembinaan kecamatan dan kelurahan;
(3) Kepala Sub Bagian Kesatuan Bangsa mempunyai tugas mengumpulkan bahan-
bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang tata pemerintahan
serta memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan
pembinaan kesatuan bangsa.

Pasal 11

(1) Bagian Pemerintahan Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan


perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Pemerintahan Desa dan
fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan administasi
perangkat desa, pengembangan desa dan kelembagaan serta pendapatan desa.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bagian Pemerintahan Desa menyelenggarakan fungsi :
(3) Penyiapan perumusan kebijakan Pemrintah Daerah di bidang Pemerintahan
Desa;

(4) Fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluai penyelenggaraan administrasi


perangkat desa, pengembangan desa dan kelmbagaan serta pendapatan desa;

Pasal 12………………../10

Pasal 12
10

(1) Bagian Pemerintahan Desa, terdiri dari:


a. Sub Bagian Perangkat Desa;
b. Sub Bagian Pengembangan Desa dan Kelembagaan;
c. Sub Bagian Administrasi dan Pendapatan Desa.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 13

(1) Sub Bagian Perangkat Desa mempunyai tugas mengumpulkan bahan-bahan


perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang pemerintahan desa serta
memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan desa dan pembinaan perangkat desa;
(2) Sub Bagian Pengembangan Desa dan Kelembagaan mempunyai tugas
mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah di
bidang pemerintahan desa serta memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan
evaluasi pelaksanaan pembinaan pengembangan desa dan kelembagaan;
(3) Sub Bagian Administrasi dan Pendapatan Desa mempunyai tugas
mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di
bidang pemerintahan desa serta memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan
evaluasi pelaksanaan pembinaan administrasi dan pendapatan desa.

Pasal 14

(1) Bagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan-
bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah di bidang pemerintahan desa
serta memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan
penyusunan perundang-undangan, pemberian bantuan hukum dan
dokumentasi serta organisasi dan ketatalaksanaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalan ayat (1),
Bagian Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Hukum dan
Organisasi;
b.fasilitasi................./11
11

b. fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan penyusunan


perundang-undangan, pemberian bantuan hukum dan dokumentasi serta
organisasi dan ketatalaksanaan.

Pasal 15

(1) Bagian Hukum dan Organisasi, terdiri dari:


Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan;
Sub Bagian Bantuan Hukum dan Dokumentasi;
Sub Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab dalam Kepala Bagian.

Pasal 16

(1) Kepala Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas


mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di
bidang hukum dan memfasilitasi pelaksanaan penyusunan peraturan
perundang-undangan;
(2) Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum dan Dokumentasi mempunyai tugas
mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di
bidang hukum dan memfasilitasi pelaksanaan pemberian bantuan hukum dan
dokumentasi;
(3) Kepala Sub Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan mempunyai tugas
mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di
bidang organisasi dan ketatalaksanaan dan memfasilitasi pelaksanaan
koordinasi dan evaluasi penataan kebijakan dan ketatalaksanaan.

Pasal 17

(1) Bagian Infokom mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan


kebijakan Pemerintah daerah di bidang Informasi, Komunikasi dan fasilitasi
pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan Infokom dan media
komunikasi, publikasi, humas pimpinan, pengelolaan data elektronik;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
bagian Infokom menyelenggarakan fungsi :
a.penyiapan………………../12
12

a. penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang informasi


dan komunikasi;
b. fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan infokom dan
media komunikasi, publikasi, humas pimpinan, pengelolaan data elektrik.

Pasal 18

(1) Bagian Infokom terdiri dari:


Sub Bagian Pemberitaan dan Dokumentasi;
Sub Bagian Pembinaan Pers;
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 19

(1) Kepala Sub Bagian Pemberitaan dan Dokumentasi mempunyai tugas


mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan di bidang pemberitaan dan
dokumentasi, memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi;
(2) Kepala Sub Bagian Pembinaan Pers mempunyai tugas mengumpulkan bahan-
bahan perumusan kebijakan pembinaan pers di bidang pembinaan pers serta
memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan pembinaan,
pengembangan pers.

Bagian Keempat
Asisten Bidang Administrasi Pembangunan
Pasal 20

(1) Asisten Bidang Administrasi Pembangunan mempunayi tugas pokok membantu


Sekretaris Daerah Kabupaten melakukan penyelenggaraan Pembangunan di
Kabupaten Humbang Hasundutan.
(2) Asisten Bidang Administrasi Pembangunan dipimpin oleh seorang asisten
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah Kabupaten.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Asisten Bidang Administrasi Pembangunan menyelenggarakan fungsi :

a.perumusan……………………./13
13

a. perumusan kebijakan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan


pemerintahan meliputi bidang perekonomian, pembangunan, kesejahteraan
rakyat dan umum ;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan Pemerintaha Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan meliputi bidang Perekonomian,
Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Umum;
c. pengevaluasian penyelenggaraan Pemerintahan Daerah meliputi bidang
Perekonomian, Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Umum.

Pasal 21

(1) Asisten Bidang Administrasi Pembangunan terdiri dari:


a. Bagian Perekonomian;
b. Bagian Pembangunan;
c. Bagian Kesejahteraan Rakyat;
d. Bagian Umum.
(2) Tiap-tiap Bagian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh seorang
Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Asisten
Bidang Administrasi Pembangunan.

Pasal 22

(1) Bagian Perekonomian mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan


perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Perekonomian dan fasilitasi
pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan administrasi
pengembangan usaha, sarana perekonomian serta investasi dan promosi;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bagian
Perekonomian menyelenggarakan fungsi :
a. penyipan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Perekonomian;
b. fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan administrasi
pengembangan usaha, sarana perekonomian serta investasi dan promosi.

Pasal 23 ………………………/14
14

Pasal 23

(1) Bagian Perekonomian terdiri dari:


a. Sub Bagian Pengembangan Usaha;
b. Sub Bagian Sarana Perekonomian;
c. Sub Bagian Investasi dan Promosi.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 24

(1) Kepala Sub Bagian Pengembangan Usaha mempunyai tugas mengumpulkan


bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang
pengembangan usaha dan memfasilitasi pelaksanaan penyusunan pedoman
pembinaan pengembangan usaha diberbagai sektor perekonomian;
(2) Kepala Sub Bagian Sarana Perekonomian mempunyai tugas mengumpulkan
bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang perekonomian
dan memfasilitasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan sarana dan
prasarana pada berbagai sektor perekonomian ;
(3) Kepala Sub Bagian Investasi dan Promosi mempunyai tugas mengumpulkan
bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang perekonomian
dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengembangan investasi dan promosi
meliputi Badan Usaha Milik Negara dan Daerah serta penanaman modal oleh
investor swasta pada berbagai sektor perekonomian.

Pasal 25

(1) Bagian Pembangunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan


perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Pembangunan dan fasilitasi
pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan administrasi
pembangunan, pengendalian pembangunan serta evaluasi dan pelaporan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
bagian Pembangunan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang
Pembangunan;

b.fasilitasi........................./15
15

b. Fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan administrasi


pembangunan, pengendalian dan evaluasi serta pelaporan.

Pasal 26

(1) Bagian Pembangunan terdiri dari:


a. Sub Bagian Administrasi Pembangunan;
b. Sub Bagian Pengendalian;
c. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 27

(1) Sub Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas mengumpulkan


bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang
pembangunan dan fasilitasi pelaksanaan pembinaan program pembangunan;
(2) Sub Bagian Pengendalian mempunyai tugas mengumpulkan bahan-bahan
perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang pembangunan dan fasilitas
pelaksanaan pengendalian administrasi pembangunan;
(3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas mengumpulkan bahan-
bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah di bidang pembangunan
dan fasilitasi pelaksanaan pengevaluasian dan pelaporan.

Pasal 28

(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok melaksanakan


penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah daerah di bidang Kesejahteraan
Rakyat dan fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan dan kebudayaan, kesehatan dan kesejahteraan sosial serta pemuda
dan olahraga .
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bagian Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi :

a.penyiapan ……………………/16
16

a. penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang


kesejahteraan ;
b. fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
dan kebudayaan, kesehatan dan kesejahteraan sosial serta pemuda dan
olahraga.
Pasal 29

(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), terdiri dari:


Sub Bagian Pendidikan dan Kebudayaan;
Sub Bagian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial;
Sub Bagian Pemuda dan Olahraga.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 30

(1) Kepala Sub Bagian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas


mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di
bidang kesejahteraan rakyat dan fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi
di bidang pendidikan dan kebudayaan;
(2) Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas
mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di
bidang kesejahteraan rakyat dan fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi
di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial;
(3) Kepala Sub Bagian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas mengumpulkan
bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang
kesejahteraan rakyat dan fasilitasi dan pelaksanaan koordinasi dan evaluasi di
bidang pemuda dan olahraga.

Pasal 31

(1) Kepala Bagian Umum tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan


kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Umum dan fasilitasi pelaksanaan
koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan urusan umum, perlengkapan serta
rumah tangga dan protokol.
(2)Dalam ……………../17
17

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Umum ;
b. fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan urusan
umum, perlengkapan serta rumah tangga dan protokol.

Pasal 32

(1) Bagian Umum terdiri dari:


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Sub Bagian Perlengkapan;
c. Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokol.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 33

(1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengumpulkan bahan-
bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang umum serta
memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi pengelolaan urusan tata
usaha;
(2) Kepala Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas mengumpulkan bahan
perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang perlengkapan serta
memfasilitasi pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pengelolaan bidang
perlengkapan;
(3) Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokol mempunyai tugas
mengumpulkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah di
bidang umum serta memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dan evaluasi
pembinaan di bidang rumah tangga dan protokol.

Bagian Kelima……………./18
18

Bagian Kelima
Tata Kerja
Pasal 34

(1) Setiap Asisten, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian sesuai dengan
tingkatannya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan singkronisasi
baik dalam unit organisasi masing-masing maupun antar unit organsasi lainnya
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing;
(2) Setiap Asisten, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian sesuai dengan
tingkatannya, wajib membina dan melaksanakan pengawasan terhadap
bawahannya masing-masing;
(3) Setiap Asisten, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian sesuai dengan
tingkatannya, bertanggungjawab untuk memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk dalam
pelaksanaan tugas bawahannya;
(4) Setiap Asisten, Kepala Bagian dan Kepala Sub bagian wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta
menyampaikan laporan secara berkala dan tepat waktu.

BAB IV
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 35

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah perangkat daerah yang


melayani secara administratif dan keuangan terhadap dewan, yang dipimpin oleh
seorang Sekretaris DPRD yang secara operasional bertanggung jawab kepada
Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Kabupaten.

Pasal 36

Dalam memberikan pelayanan administrasi dan keuangan kepada Anggota Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah, Sekretaris DPRD mempunyai tugas pokok :
a.menyusun………………../19
19

a. menyusun program kerja dan rencana anggaran DPRD ;


b. menyusun petunjuk pelaksanaan/teknis kegiatan Sekretariat DPRD;
c. melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pada Sekretariat DPRD;
d. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kepada bawahan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua DPRD dan Bupati;
f. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas operasional kepada Ketua DPRD dan
tugas administratif kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 37
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 36, Sekretaris
DPRD menyelenggarakan fungsi:
a. Perencaanaan di bidang pelayanan umum, administrasi dan keuangan;
b. Pengorganisasian di bidang administrasi dan Keuangan;
c. Penyelengaraan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan umum, administrasi
dan keuangan;
d. Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan umum, administrasi dan
keuangan.

Bagian Kedua
Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 38

Sekretariat DPRD, terdiri atas:


b. Bagian Tata Usaha;
c. Bagian Persidangan:
Bagan Susunan Organisasi Sekretariat DPRD, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 39

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Sekretaris DPRD;
(2)Bagian…………………/20
20

(2) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi


untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD meliputi :
a. Mengkordinasikan dan menyusun program kerja dan rencana anggaran
Sekretariat DPRD;
b. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan keuangan;
c. Melaksanakan administrasi dan tata usaha;
d. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kepada bawahan;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris DPRD;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris DPRD.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Kepala
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan program dan kegiatan serta pelaporan Sekretariat DPRD;
b. Pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga
Sekretariat DPRD;
c. Penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;
d. Pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Pasal 40

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari:


a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Keuangan
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 41

(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas pokok
mengumpulkan bahan-bahan penyusunan program dan kegiatan, serta
memfasilitasi pelaksanaan pelaporan, kepegawaian, urusan umah tangga
sekretariat serta perlengkapan meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan,
pengelolahan dan pemeliharaan perlengkapan;

(2)Sub Bagian…………………../21
21

(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengumpulkan bahan-bahan


penyelenggaraan penyusunan angggaran, pengelolaan administrasi keuangan,
pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bagian Persidangan
Pasal 42

(1) Bagian Persidangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Sekretaris DPRD;
(2) Bagian Persidangan mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif
kepada semua unsur di lingkungan DPRD dan Sekretariat DPRD;
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Kepala
Bagian Persidangan menyelenggarakan fungsi:
a. Menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan sidang dan rapat DPRD;
b. Menyusun risalah sidang dan rapat DPRD;
c. Melaksanakan dokumentasi dalam penyelenggaraan sidang dan rapat DPRD
d. Melaksanakan fasilitasi keprotokoleran.

Pasal 43

(1) Bagian Persidangan terdiri dari:


Sub Bagian Persidangan dan Risalah;
Sub Bagian Protokol dan Humas.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian

Pasal 44

Kepala Sub Bagian Persidangan dan Risalah mempunyai tugas pengaturan tempat
dan penyelenggaraan persidangan dan penyusunan risalah rapat DPRD;
Kepala Sub Bagian Protokol dan Humas mempunyai tugas mengumpulkan bahan-
bahan penyelenggaraan sidang, rapat DPRD dan pendokumentasian.

Bagian Kelima ……………./22


22

Bagian Kelima
Tata Kerja
Pasal 45

(5) Setiap Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian sesuai dengan tingkatannya, wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam satuan
organisasi masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan
Sekretariat DPRD sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing;
(6) Setiap Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian sesuai dengan tingkatannya, wajib
membina dan melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya masing-
masing;
(7) Setiap Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian sesuai dengan tingkatannya,
bertanggungjawab untuk memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya
masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk dalam pelaksanaan
tugas bawahannya;
(8) Setiap Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta
menyampaikan laporan secara berkala dan tepat waktu.

BAB V
DINAS KESEHATAN

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 46

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah, yang dipimpin


seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 47

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam


menyelenggarakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan dan tugas lain
yang diberikan Bupati
Pasal 48 .................../23
23

Pasal 48

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 47, Kepala Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang kesehatan;
c. pemberian teknis penyelenggaraan kesehatan
d. pembinaan UPT Dinas Kesehatan ;
e. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pasal 49

(1) Dinas Kesehatan terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Pelayanan Kesehatan;
c. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit;
d. Bidang Promosi dan Penyehatan Lingkungan;
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas (Puskesmas).
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 50

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala Bagian, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas, memberikan pelayanan
administrasi, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana meliputi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta
pelaporan Dinas ;

b.pengelolaan.........................../24
24

b. pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga Dinas;


c. penyusunan anggaran, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan;
d. pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Pasal 51

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum.
b. Sub Bagian Keuangan.
Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 52

(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan


program dan kegiatan pengelolaan perlengkapan, barang inventaris, pengelolaan
urusan rumah tangga, ketatausahaan dan kepegawaian.
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
penyusunan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Pelayanan Kesehatan
Pasal 53

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas:
penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan;
pembinaan teknis penyelenggaraan kesehatan ibu, anak dan gizi serta usaha
kesehatan dan farmasi;

c.pengelolaan.................../25
25

pengelolaan perijinan usaha di bidang pelayanan kesehatan;


fasilitasi pelaksanaan pembinaan UPT Dinas;
pelayanan umum dan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan
penyusunan rencana tindak lanjut pelayanan kesehatan berdasarkan hasil
analisa dan evaluasi.

Pasal 54

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :


a. Seksi Kesehatan Ibu, Anak (KIA) dan Gizi;
b. Seksi Usaha Kesehatan dan Farmasi.
(2)Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pasal 55

(1) Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Anak (KIA) dan Gizi mempunyai tugas pokok,
menyiapkan bahan-bahan penyusunan program dan pelaksanaan pelayanan
Kesehatan Ibu, Anak (KIA) dan Gizi;
(2) Kepala Seksi Usaha Kesehatan dan Farmasi mempunyai tugas pokok,
menyiapkan bahan-bahan penyusunan program dan pelaksanaan pelayanan
Usaha Kesehatan dan Farmasi.

Bagian Kelima
Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Pasal 56

(1) Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas pokok
melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan di bidang Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit;
26

b. pembinaan teknis pengamatan dan pencegahan penyakit serta


pemberantasan penyakit;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang pencegahan penyakit serta
pemberantasan penyakit;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pencegahan penyakit
serta pemberantasan penyakit dan penyusunan rencana tindak lanjut
pencegahan penyakit serta pemberantasan penyakit berdasarkan hasil
analisa dan evaluasi.

Pasal 57

Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit terdiri dari :


a. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit;
b. Seksi Pemberantasan Penyakit.
Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 58

(1) Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit mempunyai tugas, menyiapkan


bahan-bahan penyusunan program dan kegiatan pengamatan dan pencegahan
penyakit
(2) Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas, menyiapkan bahan- bahan
penyusunan program dan kegiatan pemberantasan penyakit.

Bagian Keenam
Bidang Promosi dan Penyehatan Lingkungan
Pasal 59
Bidang Promosi dan Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Bidang Promosi dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok
melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan di bidang promosi dan
Penyehatan Lingkungan.

(3)Dalam............../27
27

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Promosid dan Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
promosi dan penyehatan lingkungan;
b. pembinaan teknis promosi dan penyehatan lingkungan;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang promosi dan penyehatan lingkungan;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan promosi dan penyehatan
lingkungan dan penyusunan rencana tindaklanjut promosi dan penyehatan
lingkungan berdasarkan hasil analisa dan evaluai.

Pasal 60

(1) Bidang Promosi dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari :


a. Seksi Promosi Kesehatan;
b. Seksi Kesehatan Lingkungan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 61

(1) Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan


penyusunan program dan kegiatan promosi kesehatan.
(2) Seksi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
penyusunan program dan kegiatan kesehatan lingkungan dan pengawasan
makanan.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas
Pasal 62

UPTD Puskesmas merupakan unsur pelaksana tugas Pusat Kesehatan Masyarakat,


yang dipimpin seorang Kepala UPT, dalam melaksanakan tugasnya, berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Kepala UPTD Puskesmas adalah jabatan struktural eselon.
Bagan susunan organisasi UPT Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III A Peraturan ini.

BAB VI.............../28
28

BAB VI
DINAS PERTAMBANGAN DAN KEHUTANAN
Bagian Pertama
Kedudukan Tugas dan Fungsi
Pasal 63

Dinas Pertambangan dan Kehutanan merupakan unsur pelaksana pemerintah


daerah, yang dipimpin seorang Kepala Dinas, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 64

Kepala Dinas Pertambangan dan Kehutanan mempunyai tugas pokok membantu


Bupati melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Pertambangan dan
Kehutanan serta tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 65

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 64 Dinas


Pertambangan dan Kehutanan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pertambangan dan Kehutanan ;
b. pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang
Pertambangan dan Kehutanan ;
c. pelaksanaan pembinaan teknis di bidang Pertambangan dan Kehutanan ;
d. pengelolaan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pasal 66

(1) Dinas Pertambangan dan Kehutanan terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Pertambangan dan Energi;
c. Bidang Kehutanan;
d. Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
e.Bidang....................../29
29

e. Bidang Rehabilitasi;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Kehutanan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV Peraturan ini.

Pasal 67

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
administratif kepada semua unsur di lingkungan Dinas.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta
pelaporan Dinas;
b. pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga Dinas;
c. penyusunan anggaran, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan;
d. pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Pasal 68

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin seorang kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 72
(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan dengan teknis dinas, program dan kegiatan pengelolaan
perlengkapan, barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga,
ketatausahaan dan kepegawaian.
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
penyusunan anggaran penggelolaan administrasi keuangan, pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.
Bagian Ketiga.............../30
30

Bagian Ketiga
Bidang Pertambangan dan Energi
Pasal 70

(3) Bidang Pertambangan dan Energi dipimpin seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Bidang Pertambangan dan Energi mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan, program dan kegiatan di Bidang Pertambangan dan Energi;
(5) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Pertambangan dan Energi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
pertambangan dan energi;
b. pembinaan teknis bidang pertambangan dan energi;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang pertambangan dan energi;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pertambangan dan energi
dan penyusunan rencana tindaklanjut pertambangan dan energi
berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 71

(1) Bidang Pertambangan dan Energi terdiri dari :


a. Seksi Usaha Pertambangan;
b. Seksi Energi.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 72

(1) Seksi Usaha Pertambangan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan


penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanana pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut Usaha
Pertambangan.
(2) Seksi Energi mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan perumusan
kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan
dan pelayanan umum menyangkut Energi.
Bagian Empat.........../31
31

Bagian Keempat
Bidang Kehutanan
Pasal 73

(1) Bidang Kehutanan dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan, program
dan kegiatan di Bidang Kehutanan;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Kehutanan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
kehutanan;
b. pembinaan teknis bidang kehutanan;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang kehutanan;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang kehutanan dan
penyusunan rencana tindaklanjut kehutanan berdasarkan hasil analisa dan
evaluasi.

Pasal 74

(1) Bidang Kehutanan terdiri dari :


a. Seksi Usaha Kehutanan;
b. Seksi Perlindungan dan Keamanan Hutan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin Seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 75

(1) Seksi Usaha Kehutanan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan


penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanana pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut perizinan
dan pengelolaan hasil hutan.
(2) Seksi Perlindungan dan Keamanan Hutan mempunyai tugas, menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan dan pelayanan umum menyangkut perlindungan dan
keamanan hutan
Bagian Kelima ....................../32
32

Bagian Kelima
Bidang Rehabilitasi
Pasal 76

(2) Bidang Rehabilitasi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Bidang Rehabilitasi mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan, program
dan kegiatan di bidang rehabilitasi.
(4) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Rehabilitasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
rehabilitasi;
b. pembinaan teknis bidang rehabilitasi;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang rehabilitasi;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang rehabilitasi dan
penyusunan rencana tindak lanjut di bidang rehabilitasi berdasarkan hasil
analisa dan evaluasi.

Pasal 77

(1) Bidang Rehabilitasi terdiri dari :


a. Seksi Penghijauan;
b. Seksi Reboisasi.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 78

(1) Kepala Seksi Penghijauan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan


penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut penghijauan
hutan.
(2) Kepala Seksi Reboisasi mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
pembinaan dan pelayanan umum menyangkut reboisasi.
BAB VII........................./33
33

BAB VII
DINAS PERTANIAN

Bagian Pertama
Kedudukan Tugas dan Fungsi
Pasal 79

Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah, yang dipimpin


seorang Kepala yang berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 80

Dinas Pertanian mempunyai tugas, membantu Bupati melaksanakan kewenangan


desentralisasi di bidang Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura,
Perkebunan, Pencegahan dan Penanggulangan Hama Tanaman, Ketahanan Pangan
dan tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 81

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 82, Kepala Dinas
Pertanian menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pertanian, Tanaman Pangan dan
Holtikultura, Perkebunan, Pencegahan dan Penanggulangan Hama Tanaman,
Ketahanan Pangan;
b. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang Pertanian,
Tanaman Pangan dan Holtikultura, Perkebunan, Pencegahan dan
Penanggulangan Hama Tanaman, Ketahanan Pangan;
c. pembinaan teknis penyelenggaraan Pertanian, Tanaman Pangan dan
Holtikultura, Perkebunan, Pencegahan dan Penanggulangan Hama Tanaman,
Ketahanan Pangan;
d. pembinaan UPT Dinas Pertanian;
e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua ………………/34


34

Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pasal 82
(1) Dinas Pertanian terdiri dari :
a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Tanaman Pangan;
c. Bidang Ketahanan Pangan;
d. Bidang Perkebunan;
e. Bidang Perlindungan Tanaman;
f. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian sebagaimana tercantum dalam
Lampiran V Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 83
Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada
semua unsur di lingkungan Dinas.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi :
penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta pelaporan
Dinas ;
pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga Dinas;
penyusunan anggaran, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan;
pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Pasal 84

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.

(2)Tiap-tiap................../35
35

(2) Tiap-tiap Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 85

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan perumusan


kebijakan teknis Dinas, program dan kegiatan, pengelolaan perlengkapan dan
barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga, ketatausahaan,
kepegawaian serta pelaporan.
Subbagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan penyusunan
anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pasal 86

(1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin seorang Kepala yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan, program dan kegiatan di bidang pertanian dan tanaman pangan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fugsi ;
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
tanaman pangan dan Hortikultura;
b. pembinaan teknis penyelenggaraan usaha dan produksi serta perlindungan
tanaman pangan dan Hortikultura;
c. pengelolaan perizinan usaha di bidang tanaman pangan dan Hortikultura;
d. fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis UPT Dinas;
e. pelayanan umum dan teknis di bidang tanaman pangan dan Hortikultura;
f. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pertanian tanaman
pangan dan Hortikultura dan penyusunan rencana tindaklanjut pembinaan
penyelenggaraan pertanian tanaman pangan dan Hortikultura berdasarkan
hasil analisa dan evaluasi.
Pasal 87 ........................../36
36

Pasal 87

(1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura terdiri dari :


a. Seksi Produksi;
b. Seksi Pengembangan Agribisnis.
(2) Tipa-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 88

(1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas,


menyiapkan bahan-bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis, program
dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan
umum menyangkut produksi tanaman pangan dan hortikultura.
(2) Seksi Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebijakan teknis, program dan
kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum
menyangkut Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Bagian Kelima
Bidang Perkebunan
Pasal 89
(1) Bidang Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan, program dan
kegiatan di bidang Perkebunan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis program dan kegiatan di bidang
perkebunan;
b. Pembinaan teknis penyelenggaraan bidang perkebunan;
c. Pengelolaan perizinan usaha di bidang perkebunan;
d. fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis UPT Dinas ;
e. Pelayanan umum dan teknis di bidang perkebunan.

f.pelaksanaan ......................./37
37

f. Pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang perkebunan dan


penyusunan rencana tindaklanjut pembinaan penyelenggaraan bidang
perkebunan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 90

(1) Bidang Perkebunan terdiri dari :


a. Seksi Produksi Perkebunan;
b. Seksi Pengembangan Agribisnis Perkebunan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 91

(1) Seksi Produksi Perkebunan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan, serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut produksi
perkebunan.
(2) Seksi Pengembangan Agribisnis Perkebunan mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan,
serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan dan pelayanan umum menyangkut
pengembangan agribisnis perkebunan.

Bagian Keenam
Bidang Ketahanan Pangan
Pasal 92
(1) Bidang Perlindungan Tanaman dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Perlindungan Tanaman mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan, program dan kegiatan di bidang Perlindungan Tanaman.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Perlindungan Tanaman menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di
bidang Perlindungan Tanaman;
b. pembinaan teknis penyelenggaraan bidang Perlindungan Tanaman;
c. pengelolaan perizinan usaha di bidang Perlindungan Tanaman;
d. fasilitasi...................../38
38

d. fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis UPT Dinas;


e. pelayanan umum dan teknis di bidang Perlindungan Tanaman;
f. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang
Perlindungan Tanaman dan penyusunan rencana tindaklanjut
pembinaan penyelenggaraan bidang Perlindungan Tanaman
berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 93

(1) Bidang Perlindungan Tanaman terdiri dari :


a. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan;
b. Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan.
(1) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 94

(1) Seksi Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok menyiapkan


bahan-bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum
menyangkut Perlindungan Tanaman Pangan.
(2) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
Perlindungan Tanaman Perkebunan.

Bagian Ketujuh
Bidang Ketahanan Pangan
Pasal 95

(1) Bidang Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan, program dan kegiatan di bidang Ketahanan Pangan.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi :
a.penyiapan.............../39
39

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang


Ketahanan Pangan;
b. pembinaan teknis penyelenggaraan bidang Ketahanan Pangan;
c. pengelolaan perizinan usaha di bidang Ketahanan Pangan;
d. fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis UPT Dinas;
e. pelayanan umum dan teknis di bidang Ketahanan Pangan;
f. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang Ketahanan
Pangan dan penyusunan rencana tindaklanjut pembinaan
penyelenggaraan bidang Ketahanan Pangan berdasarkan hasil analisa
dan evaluasi.

Pasal 96

(1) Bidang Ketahanan Pangan terdiri dari :


a. Seksi Distribusi dan Ketersediaan pangan;
b. Seksi Penganekaragaman Pangan dan Gizi.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 97

(1) Seksi Distribusi dan Ketersediaan pangan mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan penyusunan kebijakan teknis program dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis, dan pelayanan umum menyangkut
Distribusi dan Ketersediaan pangan.
(2) Seksi Penganekaragaman Pangan dan Gizi mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis, dan pelayanan umum
menyangkut Penganekaragaman Pangan dan Gizi.

Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Pasal 98

(1) UPT Dinas Pertanian adalah pembibitan dan mekanisasi pertanian.


(2) UPT Dinas ...................../40
40

(2)UPT Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh
seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepala Kepala
Dinas.
(3) Bagan susunan organisasi UPT Dinas Pertanian, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran V. A Peraturan ini.

BAB VIII
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 99

Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana Pemerintahan


Daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah, dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 100

Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Peternakan dan Perikanan dan
tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 101

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 100, Dinas
Peternakan dan Perikanan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Peternakan dan Perikanan;
b. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang Peternakan
dan Perikanan;
c. pembinaan teknis penyelenggaraan bidang peternakan dan perikanan;
d. pembinaan UPT Dinas Peternakan dan Perikanan;
e. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua................./41
41

Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pasal 102

(1) Dinas peternakan dan perikanan terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Peternakan;
c. Bidang Perikanan;
d. Bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat Veteriner;
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas peternakan dan perikanan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VI Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 103

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud falam ayat (2),
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta
pelaporan Dinas;
b. pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga Dinas;
c. penyusunan anggaran, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan;
d. pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Pasal 104

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.

(2)Sub Bagian................/42
42

(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 105

Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan dengan teknis dinas, program dan kegiatan pengelolaan
perlengkapan, barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga,
ketatausahaan dan kepegawaian;
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan penyusunan anggaran pengelolaan administrasi keuangan pelaporan
dan pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Peternakan
Pasal 106

(1) Bidang Peternakan dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan, program
dan kegiatan di bidang Peternakan;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Peternakan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Peternakan;
b. pembinaan teknis penyelenggaraan bidang Peternakan;
c. pengelolaan perizinan usaha di bidang Peternakan;
d. fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis UPT Dinas;
e. pelayanan umum dan teknis di bidang Peternakan;
f. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang Peternakan dan
penyusunan rencana tindaklanjut pembinaan penyelenggaraan bidang
Peternakan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 107....................../43
43

Pasal 107
(1) Bidang Peternakan terdiri dari :
a. Seksi Produksi Peternakan;
b. Seksi Pengembangan Agribisnis Peternakan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 108

(1) Seksi Produksi Peternakan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum Menyangkut Produksi
Peternakan.
(2)Seksi Pengembangan Agribisnis Peternakan mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan dan pelayanan umum menyangkut
pengembangan agribisnis peternakan.

Bagian Kelima
Bidang Perikanan
Pasal 109

(1) Bidang Perikanan dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Bidang Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan, program
dan kegiatan di Bidang Perikanan;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Perikanan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di Bidang
Perikanan;
b. pembinaan teknis penyelenggaraan bidang Perikanan;
c. pengelolaan perizinan usaha di Bidang Perikanan;
d. fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis UPT Dinas;
e. pelayanan umum dan teknis di bidang Perikanan;

f.pelaksanaan....................../44
44

f. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang Perikanan dan


Penyusunan rencana tindaklanjut pembinaan penyelenggaraan bidang
Perikanan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 110
(1) Bidang perikanan terdiri dari :
a. Seksi Produksi Perikanan ;
b. Seksi Pengembangan Agribisnis Perikanan.
(2)Tiap-tiap Seksi dipimpin Seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 111

(1) Seksi Produksi Perikanan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut produksi
perikanan .
(2) Seksi Pengembangan Agribisnis Perikanan mempunyai tugas, menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan dan pelayanan umum menyangkut pemeliharaan
Pengembangan Agribisnis Perikanan.

Bagian Keenam
Bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat Veteriner
Pasal 112

(1) Bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat Veteriner seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat Veteriner mempunyai
tugas pokok melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan di bidang
Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat Veteriner;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
Bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat Veteriner menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat Veteriner;
b.pembinaan.............../45
45

b. pembinaan teknis penyelenggaraan bidang Kesehatan hewan, Ikan dan


Masyarakat Veteriner;
c. pengelolaan perizinan usaha di bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat
Veteriner;
d. fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis UPT Dinas;
e. pelayanan umum dan teknis di bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat
Veteriner;
f. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang Kesehatan Hewan,
Ikan dan Masyarakat Veteriner dan penyusunan rencana tindaklanjut
pembinaan penyelenggaraan bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat
Veteriner berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 113

(1) Bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Masyarakat Veteriner terdiri dari :
a. Seksi Kesehatan Hewan dan Ikan;
b. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 114

(1) Seksi Kesehatan Hewan dan Ikan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
Kesehatan Hewan dan Ikan.
(2) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut Kesehatan
Masyarakat Veteriner.

Bagian Ketujuh...................../46
46

Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Pasal 115

(1) UPT Dinas Peternakan dan Perikanan adalah Pembibitan dan Rumah Potong
Hewan.
(2) UPT Dinas Peternakan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Bagan susunan organisasi UPT Dinas Peternakan dan Perikanan , sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VI.A Peraturan ini.

BAB IX
DINAS PRASARANA WILAYAH

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 116

Dinas Prasarana Wilayah merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang


dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 117

Dinas Prasarana Wilayah mempuyai tugas membantu Bupati melaksanakan


kewenangan desentralisasi di bidang prasarana wilayah dan tugas lain yang
diberikan Bupati.

Pasal 118

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Dinas


Prasarana Wilayah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Prasarana Wilayah;
b. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang Prasarana
Wilayah;
c.pembinaan......................./47
47

c. pembinaan teknis penyelenggaraan Prasarana Wilayah;


d. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pasal 119

(1) Dinas Prasarana Wilayah terdiri dari :


Bagian Tata Usaha;
Bidang Bina Teknik, Pengujian dan Peralatan;
Bidang Bina Marga;
Bidang Sumber Daya Air.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum
dalam Lampiran VII Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 123

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif
kepada semua unsur di lingkungan Dinas.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dala ayat (2), Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta
pelaporan Dinas;
b. pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga Dinas;
c. penyusunan anggaran, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan;
d. pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Pasal 121................./48
48

Pasal 121

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 122

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan teknis Dinas, program dankegiatan, pengelolaan
perlengkapan dan barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga,
ketatausahaan, kepegwaian serta pelaporan.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
penyusunan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Bina Teknik, Pengujian dan Peralatan
Pasal 123

(1) Bidang Bina Teknik, Pengujian dan Peralatan dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Bina Teknik, Pengujian dan Peralatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan di bidang Bina Teknik,
Pengujian dan Peralatan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bina
Teknik, Pengujian dan Peralatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Bina Teknik, Pengujian dan Peralatan;
b. pembinaan teknis dalam pelaksanaan pembangunan, peningkatan,
pemeliharaan, dan pengawasan Bina Teknik, Pengujian dan Peralatan;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan jalan dan jembatan
dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan penyelenggaraan Bina
Teknik, Pengujian dan Peralatan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.
Pasal 124................../49
49

Pasal 124

(1) Bidang Bina Teknik, Pengujian dan Peralatan terdiri dari :


a. Seksi Bina Teknik, Pelaporan dan Evaluasi;
b. Seksi Pengujian Laboratorium dan Peralatan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 125

(1) Seksi Bina Teknik, Pelaporan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebijakan teknis, program dan kegiatan
serta faslitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum
menyangkut pembangunan, peningkatan serta pengawasan Bina Teknik,
Pelaporan dan Evaluasi.
(2) Seksi Pengujian Laboratorium dan Peralatan mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan-bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis, program
dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan
umum menyangkut Seksi Pengujian Laboratorium dan Peralatan.

Bagian Kelima
Bidang Bina Marga
Pasal 126

(1) Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan, program
dan kegiatan di bidang Bina Marga.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang Bina
Marga menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
bina marga;
b. pembinaan teknis dalam pelaksanaan pembangunan, rehabilitasi,
pemeliharaan bina marga;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang Bina Marga;

d.pelaksanaan......................./50
50

d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pengelolaan sumber daya


air dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan pengelolaan bina
marga berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 127

(1) Bidang Bina Marga terdiri dari :


a. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 128

(1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkan


bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan, serta
fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
Pembangunan Jalan dan Jembatan.
(2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan, serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

Bagian Keenam
Bidang Sumber Daya Air
Pasal 129

(1) Bidang Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan kebijakan, program
dan kegiatan di bidang Sumber Daya Air.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Sumber Daya Air;

b.pembinaan……………………./51
51

b. pembinaan teknis perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengoperasioan,


pemeliharaan Sumber Daya Air;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang Sumber Daya Air;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi pengelolaanperalatan dan penyusunan
rencana tindaklanjut pembinaan pengelolaan Sumber Daya Air
berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 130

(1) Bidang Sumber Daya Air terdiri dari :


a. Seksi Pembangunan Sarana Irigasi, Sungai dan Rawa;
b. Seksi Pemeliharaan Sarana Irigasi, Sungai dan Rawa.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 131

(1) Seksi Pembangunan Sarana Irigasi, Sungai dan Rawa mempunyai tugas
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum
menyangkut Pembangunan Sarana Irigasi, Sungai dan Rawa.
(2) Seksi Pemeliharaan Sarana Irigasi, Sungai dan Rawa mempunyai tugas
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum
menyangkut Pemeliharaan Sarana Irigasi, Sungai dan Rawa.

BAB X
DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 132

Dinas Tata Ruang dan Permukiman merupakan unsur pelaksana Pemerintah


Daerah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 133………………../52
52

Pasal 133

Dinas Tata Ruang dan Permukiman mempunyai tugas membantu Bupati


melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Tata Ruang dan Permukiman
dan tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 134

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 134, Dinas Tata
Ruang dan Permukiman menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Tata Ruang dan Permukiman;
b. pemberian perizinan danpelaksanaan pelayanan umum di bidang Tata Ruang
dan Permukiman;
c. pembinaan teknis penyelenggaraan Tata Ruang dan Permukiman;
d. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 135

(1) Dinas Permukiman, terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Penataan Ruang;
c. Bidang Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan ;
d. Bidang Permukiman;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan susunan organisasi Dinas Tata Ruang dan Permukiman, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 136

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
danbertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2)Bagian........................./53
53

(2) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif


kepada semua unsur di lingkungan Dinas.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dankegiayan serta
pelaporan Dinas;
b. pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga Dinas;
c. penyusunan anggaran, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan;
d. pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Pasal 137

(1) Bagian Tata Usaha, terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 138

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan perumusan


kebijakan teknis Dinas, program dan kegiatan, pengelolaan perlengkapan
danbarang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga, ketatausahaan,
kepegawaian serta pelaporan.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan
penyusunan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan
danpertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Penataan Ruang
Pasal 139

(1) Bidang Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2)Bidang..................../54
54

(2) Bidang Penataan Ruang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan, program


dan kegiatan di bidang perencanaan dan penataan ruang.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Penataan Ruang menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
penataan ruang;
b. pembinaan teknis pemetaan dan penyusunan program serta pengendalian
penataan ruang;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang penataan ruang;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang dan
penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan penyelenggaraan penataan
ruang berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 140

(1) Bidang Penataan Ruang terdiri dari :


a. Seksi Tata Ruang dan Penataan Bangunan;
b. Seksi Pengendalian.
(2) Tiap-tiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 141

(1) Seksi Tata Ruang dan Penataan Bangunan mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan-bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis, program
dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan
umum menyangkut Tata Ruang dan Penataan Bangunan.
(2) Seksi Pengendalian mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dankegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
pengendalian tata kota.

Bagian Kelima...................../55
55

Bagian Kelima
Bidang Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan
Pasal 142

(1) Bidang Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan di bidang Pengembangan
Perkotaan dan Perdesaan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan;
b. pembinaan teknis pengelolaan bangunan gedung dan penanggulangan
kebakaran;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang Pengembangan Perkotaan dan
Perdesaan;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan
dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan penyelenggaraan
pengelolaan bangunan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 143

(1) Bidang Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan terdiri dari :


a. Seksi Perkotaan;
b. Seksi Perdesaan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 144

(1) Seksi Perkotaan mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan perumusan


kebijakan teknis, program dan kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan
teknis dan pelayanan umum menyangkut prasarana perkotaan, air bersih, air
limbah, drainase, persampahan, penyehatan lingkungan, jalan lingkungan,
pengembangan pasar dan kawasan tertentu;
(2)Seksi........................./56
56

(2) Seksi Perdesaan mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan perumusan


kebijakan teknis, program dan kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan
teknis dan pelayanan umum menyangkut prasarana perdesaan, jalan poros,
desa tertingal, desa isolir, air bersih, drainase dan kawasan tertentu.

Bagian Keenam
Bidang Permukiman
Pasal 145

(1) Bidang Permukiman dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Permukiman mempunyai tugas melaksanakan kebijakan, program dan
kegiatan di bidang Permukiman
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Permukiman menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
permukiman;
b. pelayanan umum dan teknis di bidang permukiman;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan penataan lingkungan dan
penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan penyelenggaraan permukiman
berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 146

(1) Bidang Permukiman terdiri dari :


a. Seksi Pengembangan Bangunan dan Lingkungan Hidup;
b. Seksi Pengembangan Perumahan Permukiman.
(2) Tiap-tiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 147

(1) Seksi Pengembangan Bangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas


pokok menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan
kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan Pengembangan Bangunan dan
Lingkungan Hidup;

(2)Seksi................/57
57

(2) Seksi Pengembangan Perumahan Permukiman mempunyai tugas pokok


menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan umum menyangkut
Pengembangan Perumahan Permukiman.

Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Pasal 148

(1) UPT Dinas Tata Ruang dan Permukiman adalah UPTD Air Bersih;
(2) UPT Dinas Tata Ruang dan Permukiman dipimpin oleh seorang Kepala UPT
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bagan susunan organisasi UPT Tata Ruang dan Permukiman. Sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VIII. A Peraturan ini.

BAB XI
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI

Bagian Pertama
Kedudukan Tugas dan Fungsi
Pasal 149

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi merupakan Unsur pelaksana


Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 150

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas pokok


membantu Bupati melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 151 ............................../58


58

Pasal 151

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 150, Kepala Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi;
b. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi;
c. pembinaan teknis penyelenggaraan di bidang Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi;
d. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 152

(1) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Perindustrian;
c. Bidang Perdagangan;
d. Bidang Koperasi dan UKM;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 153

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dinas
perindustrian, perdagangan dan koperasi meliputi :
a. mengkoordinasikan dan menyusun program kerja dan rencana anggaran
Dinas;
b.Mengkoordinasikan..................../69
59

b. melaksanakan pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan keuangan;


c. melaksanakan administrasi dan tata usaha;
d. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kepada bawahan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
f. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

Pasal 154

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 155

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


Perumusan Kebijakan dengan teknis dinas, program dan kegiatan pengelolaan
perlengkapan, barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga,
ketatausahaan dan kepegawaian.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
penyusunan anggaran pengeloaan administrasi keuangan pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Perindustrian
Pasal 156

(1) Bidang Perindustrian dipimpin seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(2) Bidang Perindustrian mempunyau tugas pokok melaksanakan kebijakan,
program dan kegiatan di bidang Perindustrian;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Perindustrian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
perindustrian;
b.pelayanan......................../60
60

b. pelayanan umum dan teknis di bidang Perindustrian;


c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan perindustrian dan
penyusunan rencana tindaklanjut pembinaan penyelenggaraan
perindustrian berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 157

(1) Bidang Perindustrian terdiri dari :


a. Seksi Usaha Industri;
b. Seksi Promosi dan Investasi.
(2)Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 158

(1) Kepala Seksi Usaha Industri mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanana pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut perizinan di
bidang usaha industri.
(2) Kepala Seksi Promosi dan Investasi mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan dan pelayanan umum di bidang promosi dan investasi.

Bagian Kelima
Bidang Perdagangan
Pasal 159

(1) Bidang Perdagangan dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan,
program dan kegiatan di bidang Perdagangan.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Perdagangan;
b.pelayanan........................./61
61

b. pelayanan umum dan teknis di bidang Perdagangan;


c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan perdagangan dan
penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan penyelenggaraan perdagangan
berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 160

(1) Bidang Perdagangan terdiri dari :


a. Seksi Bina Usaha Perdagangan;
b. Seksi Pemasaran dan Perlindungan Konsumen.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 161

(1) Seksi Bina Usaha Perdagangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanana pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
bina usaha perdagangan .
(2) Seksi Pemasaran dan Perlindungan Konsumen mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan dan pelayanan umum di bidang
pemasaran dan perlindungan konsumen.

Bagian Keenam
Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Pasal 162

Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dipimpin seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai tugas pokok
melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan di bidang Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM);

(3)pelayanan........................../62
62

(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM);
b. pelayanan umum dan teknis di bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(UKM);
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM) dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan
penyelenggaraan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) berdasarkan
hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 163

(1) Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) terdiri dari:
a. Seksi Koperasi;
b. Seksi Usaha Kecil Menengah.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pasal 164

(1) Seksi Koperasi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan penyusunan


perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanana
pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut koperasi.
(2) Seksi Usaha Kecil Menengah mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
pembinaan dan pelayanan umum menyangkut Usaha Kecil Menengah.

BAB XII………………./63
63

BAB XII
DINAS PENDIDIKAN

Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 165

Dinas Pendidikan merupakan Unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin


seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 166
Kepala Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok membantu Bupati
melaksanakan kewenangan desentralisasi di Bidang Pendidikan dan tugas lain
yang diberikan Bupati.

Pasal 167

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 166, Kepala Dinas
Pendidikan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan;
b. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang Pendidikan;
c. pembinaan teknis penyelenggaraan Pendidikan;
d. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pasal 168

Dinas Pendidikan terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Bina Marga;
c. Bidang Pendidikan Dasar;
d. Bidang Pendidikan Menengah;
e.Bidang................/64
64

e. Bidang Pendidikan Luar Sekolah;


f. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran X Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 169

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2)Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dinas
pendidikan meliputi ;
a. mengkordinasikan dan menyusun program kerja dan rencana anggaran
Dinas;
b. melaksanakan pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan keuangan;
c. melaksanakan administrasi dan tata usaha;
d. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kepada bawahan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
f. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

Pasal 170

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin seorang Kepala Sub Bagian, yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 171.............../65
65

Pasal 171

(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan dengan teknis dinas, program dan kegiatan pengelolaan
perlengkapan, barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga, ketata
usaha dan kepegawaian.
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan penyusunan anggaran pengelolaan administrasi keuangan pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Bina Program
Pasal 172

(1) Bidang Bina Program dipimpin seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Bina Program mempunyai tugas :
a. Menyusun program kerja dan anggaran bidang Bina Program;
b. Menyusun petunjuk pelaksanaan/teknis penyelenggaraan bidang Bina
Program;
c. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian bidang Bina
Program;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
e. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

Pasal 173

(1) Bidang Bina Program terdiri dari :


a. Seksi Penyusunan Program Monitoring dan Pelaporan;
b. Seksi Sarana/Prasarana dan Perpustakaan.
(2) Seksi dipimpin seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal174.........../66
66

Pasal 174

(1) Seksi Penyusunan Program Monitoring dan Pelaporan mempunyai tugas


menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanana pembinaan teknis dan pelayanan umum
menyangkut Penyusunan Program Monitoring dan Pelaporan.
(2) Seksi Sarana/Prasarana dan Perpustakaan mempunyai tugas, melaksanakan
kebijakan teknis, program dan kegiatan dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
Sarana/Prasarana dan Perpustakaan.

Bagian Kelima
Bidang Pendidikan Dasar
Pasal 175

(1) Bidang Pendidikan Dasar dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Kepala Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan, program dan kegiatan di Bidang Pendidikan Dasar;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Pendidikan Dasar menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Pendidikan Dasar;
b. pelayanan umum dan teknis di Bidang Pendidikan Dasar;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan Pendidikan Dasar dan
penyusunan rencanatindak lanjut pembinaan penyelenggaraan Pendidikan
Dasar berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 176

(1) Bidang Pedidikan Dasar terdiri dari :


a. Seksi Pendidikan TK/SD;
b. Seksi Pendidikan SLTP.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 177................../67
67

Pasal 177

(1) Seksi Pendidikan TK/SD mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanana pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut Pendidikan
TK/SD.
(2) Kepala Seksi Pendidikan SLTP mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan dan pelayanan umum menyangkut pendidikan SLTP.

Bagian Keenam
Bidang Pendidikan Menengah
Pasal 178

(1) Bidang Pendidikan Menengah dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(2) Kepala Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan, program dan kegiatan di Bidang Pendidikan Menengah;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Pendidikan Dasar menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Pendidikan Menengah;
b. pelayanan umum dan teknis di Bidang Pendidikan Menengah;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan Pendidikan Menengah
dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan penyelenggaraan
Pendidikan Menengah berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 179

(1) Bidang Pendidikan Menengah terdiri dari :


a. Seksi Pendidikan SMA;
b. Seksi Pendidikan SMK.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh setiap Kepala yang berada dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang.

Pasal180 ............./68
68

Pasal 180

(1) Seksi Pendidikan SMA mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanana
pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut pengembangan
Pendidikan SMA.
(2) Seksi Pendidikan SMK mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis,
program dan kegiatan pengusahaan, pemasaran dan pengembangan di bidang
pendidikan SMK.

Bagian Ketujuh
Bidang Pedidikan Luar Sekolah
Pasal 181

(1) Bidang Pendidikan Luar Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(2) Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan, program dan kegiatan di Bidang Pendidikan Luar Sekolah;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Pendidikan Luar Sekolah menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di Bidang
Pendidikan Luar Sekolah;
b. pelayanan umum dan teknis di Bidang Pendidikan Luar Sekolah;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan Pendidikan Luar
Sekolah dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan
penyelenggaraan Pendidilan Luar Sekolah berdasarkan hasil analisa dan
evaluasi.

Pasal 182

(1) Bidang Pendidikan Luar Sekolah terdiri dari :


a. Seksi Pendidikan Luar Sekolah;
b. Seksi Pemuda dan Olahraga.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 183................./69
69

Pasal 183

(1) Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah, mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut pendidikan
luar sekolah.
(2) Kepala Seksi Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum di bidang pemuda dan
olahraga

Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Pasal 184

(1) UPT Dinas Pendidikan adalah Sanggar Kegiatan Belajar


(2) UPT Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala UPT, berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Bagan susunan organisasi UPT Dinas Pertanian, sebagimana tercantum dalam
Lampiran X. A Peraturan ini.

BAB XIII
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Bagian Pertama
Kedudukan Tugas dan Fungsi
Pasal 185

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trasmigrasi merupakan unsur pelaksana


pemerintah daerah, yang dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten .

Pasal 186
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trasmigrasimempunyai tugas pokok
membantu Bupati melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta tugas lain yang diberikan Bupati.
Pasal187..................../75
70

Pasal 187

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186 Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Trasmigrasi menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial;
b. pemberian perizinan danpelaksanaan pelayanan umum di bidang Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Sosial;
c. pembinaan teknis pengelolaan Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial;
d. pembinaan UPT Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial;
e. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 188

(1) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha ;
b. Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja;
c. Bidang Pengawasan Tenaga Kerja;
d. Bidang Transmigrasi;
e. Bidang Sosial;
f. Unit Pelaksanan Teknis (UPT);
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 189

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
danbertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif
kepada semua unsur di lingkungan Dinas.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi :
a.perumusan......................../71
71

a. perumusan rencana dan program kegiatan Dinas serta penyiapan


rancangan kebijakan teknis dan pelaporan Dinas;
b. pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga Dinas;
c. perumusan anggaran, pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban
keuangan Dinas;
d. pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Pasal 190

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-siap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 191

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan perumusan


kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pengelolaan
perlengkapan dan barang inventaris, pengelolaan urusan rumah
tangga,ketatausahaan, kepegawaian serta pelaporan;
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan perumusan
kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan anggaran,
pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan dan pertanggungjawaban
keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja
Pasal 192

(1) Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja mempunyai tugas :
a. menyusun program kerja dan anggaran bidang penempatan dan pelatihan
tenaga kerja;

b.menyusun................/77
72

b. menyusun petunjuk pelaksanaan/teknis penyelenggaraan bidang


penempatan dan pelatihan tenaga kerja;
c. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian bidang penempatan
dan pelatihan tenaga kerja;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
e. melaporakan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

Pasal 193

(1) Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja terdiri dari :


a. Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
b. Seksi Pelatihan Tenaga Kerja.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 194

(1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut Penempatan
Tenaga Kerja;
(2) Seksi Pelatihan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut Pelatihan
tenaga kerja.

Bagian Kelima
Bidang Pengawasan Tenaga Kerja
Pasal 195

(1) Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Pengawasan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
teknis, program dan kegiatan di bidang Pengawasan Tenaga Kerja.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Pelatihan mempunyai tugas :

a.penyiapan............../73
73

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang


Pengawasan Tenaga Kerja;
b. pembinaan teknis penyelenggaraan perlindungan tenaga kerja,
keselamatan kerja, kesehatan kerja (K-3) dan jaminan sosial tenaga kerja;
c. pelayanan umum di bidang Pengawasan Tenaga Kerja;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pengawasan dan
penyusunan rencana tindaklanjut pembinaan penyelenggaraan
pengawasan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 196

(1) Bidang Pengawasan terdiri dari :


a. Seksi Perlindungan Tenaga Kerja;
b. Seksi Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 197

(1) Seksi Perlindungan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
Perlindungan Tenaga Kerja;
(2) Seksi Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan layanan umum menyangkut
Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja termasuk jaminan sosial
ketenagakerjaan .

Bagian Keenam
Bidang Transmigrasi
Pasal 198

(1) Bidang Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis,
program dan kegiatan di bidang Transmigrasi.
(3).Dalam............../74
74

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang
Transmigrasi mempunyai tugas :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Transmigrasi;
b. pembinaan, pengerahan dan penempatan transmigrasi, pemberdayaan
kawasan transmigrasi;
c. pekayanan umum dan teknis di bidang transmigrasi;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan kawasan transmigrasi
dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan pengelolaan kawasan
hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 199

(1) Bidang Transmigrasi terdiri dari :


a. Seksi Penyiapan dan Penempatan Transmigrasi;
b. Seksi Pembinaan Pemberdayaan Kawasan Transmigrasi.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 200

(1) Seksi Penyiapan dan Penempatan Transmigrasi mempunyai tugas menyiapkan


bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program transmigrasi serta fasilitas,
sarana dan prasarana dan pelayanan umum transmigrasi;
(2) Seksi Pembinaan Pemberdayaan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan pemberdayaan kawasan
transmigrasi.

Bagian Ketujuh
Bidang Sosial
Pasal 201

(1) Bidang Sosial dipimpin oleg seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2)Bidang……………………../75
75

(2) Bidang Sosial mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis, program dan
kegiatan di bidang kesejahteraan;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dankegiatan di bidang
sosial;
b. pembinaan teknis pengembangan usaha kesejahteraan sosial serta
rehabilitasi, pelayanan sosial dan transmigrasi;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang sosial;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan sosial dan penyusunan
rencana tindak lanjut pembinaan penyelenggaraan sosial berdasrkan hasil
analisa dan evaluasi.

Pasal 202

(1) Bidang Sosial dari :


a. Seksi Kesejahteraan dan Bantuan Sosial;
b. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada kepala Bidang.

Pasal 203

(1) Seksi Kesejahteraan dan Bantuan Sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut bantuan dan
kesejahteraan sosial;
(2) Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut rehabilitasi,
pelayanan sosial.

Bagian Kedelapan ................./76


76

Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Pasal 204

(1) Pada saat diberlakukannya Peraturan ini, UPT Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Sosial mempunyai 2 (dua) UPT masing-masing UPT Loka
Latihan Kerja (LLK) dan UPT Transmigrasi.
(2) UPT Dinas Tenaga Kerja, Tranmigrasi dan Sosial sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Bagan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan
Sosial, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI.A dan XI.B Peraturan ini.

BAB XIV
DINAS PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA

Bagian Pertama
Kedudukan Tugas dan Fungsi
Pasal 205

Dinas Perhubungan dan Pariwisata merupakan unsur pelaksana Pemerintah


Daerah yang dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 206

Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok membantu


Bupati melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Perhubungan dan
Pariwisata serta tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 207
Dalam melaksanakan tugas, sebagaimana dimaksud dalam pasal 206, Kepala
Dinas Perhubungan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan dan Pariwisata;

b.pemberian.............../77
77

b. pemberian perizinan pelaksanaan pelayanan umum di bidang Perhubungan dan


pariwisata;
c. pembinaan teknis pengelolaan Perhubungan dan pariwisata;
d. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 208

(1) Dinas Perhubungan dan Pariwisata terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Lalu Lintas dan Jalan;
c. Bidang Sarana dan Prasarana;
d. Bidang Pariwisata.
{2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan dan Pariwisata sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XII Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 209

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dinas
perhubungan dan pariwisata meliputi :
a. Mengkordinasikan dan menyusun program kerja dan rencana anggaran
dinas;
b. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan keuangan;
c. Melaksanakan administrasi dan tata usaha;
d. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kepada bawahan;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

Pasal 210.................../78
78

Pasal 210

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2)Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin seorang Kepala Sub Bagian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 211

(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan dengan teknis dinas, program dan kegiatan pengelolaan
perlengkapan, barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga,
ketatausahaan dan kepegawaian.
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan penyusunan anggaran pengelolaan administrasi keuangan pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Lalu Lintas dan Jalan
Pasal 212

(1) Bidang Lalu Lintas dan Jalan dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Kepala Bidang Lalu Lintas dan Jalan mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan teknis, program dan kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Jalan;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Lalu Lintas dan Jalan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Lalu Lintas dan Jalan;
b. pembinaan teknis pengembangan usaha Lalu Lintas dan Jalan;
c. pelayanan umum dan teknis di bidang Lalu Lintas dan Jalan;

d.pelaksanaan................/79
79

d. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan Lalu Lintas dan


Jalan dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan
penyelenggaraan Lalu Lintas dan Jalan berdasarkan hasil analisa dan
evaluasi.

Pasal 213

(1) Bidang Lalu Lintas dan Jalan terdiri dari :


a. Seksi Lalu Lintas;
b. Seksi Angkutan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 214

(1) Seksi Lalu Lintas mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


penyusunan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanana pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut Lalu Lintas.
(2) Seksi Angkutan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan perumusan
kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan
teknis dan pelayanan umum menyangkut Perijinan Angkutan.

Bagian Kelima
Bidang Sarana dan Prasarana
Pasal 215
(1) Bidang Sarana dan Prasarana dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Kepala Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan teknis, program dan kegiatan di Bidang Sarana dan Prasarana
Perhubungan dan Pariwisata;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Sarana dan Prasarana Perhubungan dan Pariwisata;
b. pembinaan teknis pengembangan usaha sarana dan Prasarana Perhubungan
dan Pariwisata;
c.pelaksanaan........................./80
80

c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan Sarana dan Prasarana


Perhubungan dan Pariwisata dan penyusunan rencana tindak lanjut
pembinaan penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Perhubungan dan
Pariwisata berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 216

(1) Bidang Sarana dan Prasarana terdiri dari :


a. Seksi Teknik dan Pengendalian;
b. Seksi Terminal dan Perparkiran.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 217

(1) Kepala Seksi Teknik dan Pengendalian, mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut Sarana dan
Prasarana Perhubungan dan Pariwisata;
(2) Kepala Seksi Terminal dan Perparkiran mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta
memfasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut
Terminal dan Perparkiran.
Bagian Keenam
Bidang Pariwisata
Pasal 218

(1) Bidang Pariwisata dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Kepala Bidang Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan
teknis, program dan kegiatan di bidang Pariwisata;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang pariwisata menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Pariwisata;
b. pembinaan teknis pengembangan usaha bidang Pariwisata;
c.pelaksanaan............................/81
81

c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang Pariwisata dan


penyusunan rencana tindaklanjut pembinaan penyelenggaraan Pariwisata
berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

Pasal 219

(1) Bidang Pariwisata terdiri dari:


a. Seksi Bina Usaha dan Promosi;
b. Seksi Kebudayaan.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pasal 220

(1) Seksi Bina Usaha dan Promosi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan teknis dan pelayanan umum menyangkut bina usaha
dan promosi;
(2) Seksi Kebudayaan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
pembinaan teknis dan pelayanan umum di bidang kebudayaan

BAB XV
DINAS KEPENDUDUKAN, CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 221

Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana merupakan unsur


pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekreatris Daerah kabupaten.

Pasal 122…………/82
82

Pasal 222

Kepala Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana mempunyai


tugas pokok membantu Bupati melaksanakan kewenangan desentralisasi di Bidang
Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana serta tugas lain yang
diberikan Bupati.

Pasal 223

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222, Dinas


Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di Bidang Kependudukan, Catatan Sipil dan
Keluarga Berencana;
b. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang
Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana;
c. pembinaan teknis pengelolaan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga
Berencana;
d. pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 224

(1) Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, terdiri dari :
a. Bidang Tata Usaha;
b. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil;
c. Bidang Keluarga Sejahtera;
d. Bidang Keluarga Berencana;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga
Berencana sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII Peraturan ini.

Bagian Ketiga……………../83
83

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 225
(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Dinas
Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana meliputi :
a. Mengkoordinasikan dan menyusun program kerja dan rencana
anggaran Dinas;
b. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan keuangan;
c. Melaksanakan administrasi dan tata usaha;
d. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kepada
bawahan;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

Pasal 226

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 227

(1) Sub bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan dengan teknis Dinas, program dan pelaporan kegiatan
pengelolaan perlengkapan, barang inventaris, pengelolaan urusan rumah
tangga, ketatausahaan dan kepegawaian;
(2) Sub bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
penyusunan anggaran pengelola administrasi keuangan pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat........................./84
84

Bagian Keempat
Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
Pasal 228

(1) Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas pokok
melaksanakan kebijakan teknis, program dan kegiatan di Bidang
Kependudukan dan Catatan Sipil;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Kependudukan dan Catatan Sipil;
b. pembinaan teknis pengembangan usaha bidang Kepndudukan dan Catatan
Sipil;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang Kependudukan
dan Catatan Sipil dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan
penyelenggaraan Kependudukan dan Catatan Sipil berdasarkan hasil analisa
dan evalusi.

Pasal 229
(1) Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Administrasi Kependudukan;
b. Seksi Pelayanan Catatan Sipil.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 230

(1) Seksi Pelayanan Administrasi Kependudukan mempunyai tugas pokok


menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dankegiatan serta
fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan;
(2) Seksi Pelayanan Catatan Sipil mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pencatatan
sipil.

Bagian Kelima.............../85
85

Bagian Kelima
Bidang Keluarga Sejahtera
Pasal 231
(1) Bidang Keluarga Sejahtera dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan
teknis, program dan kegiatan di Bidang Keluarga Sejahtera;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Keluarga Sejahtera menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Keluarga Sejahtera;
b. pembinaan teknis pengembangan usaha bidang Keluarga Sejahtera;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang Keluarga
Sejahtera dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan
penyelenggaraan bidang Keluarga Sejahtera berdasarkan hasil analisa dan
evaluasi.

Pasal 232

(1) Bidang Keluarga Sejahtera terdiri dari :


a. Seksi Peningkatan Kualitas Keluarga;
b. Seksi Pembinaan Institusi Masyarakat.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 233
(1) Seksi Peningkatan kualitas keluarga mempunyai tugas pokok melaksanakan
dan menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan
serta fasilitasi pelaksanaan dalam meningkatkan kualitas keluarga.
(2) Seksi Pembinaan Institusi Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan,
program dan kegiatan serta faslitsi dalam pembinaan institusi dan lembaga
kemasyarakatan.

Bagian Kelima..................../86
86

Bagian Keenam
Bidang Keluarga Berencana
Pasal 234

(1) Bidang Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
danbertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan
teknis, program dankegiatan di bidang Keluarga Berencana;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Bidang Keluarga Berencana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan di bidang
Keluarga Berencana;
b. pembinaan teknis pengembangan usaha bidang Keluarga Berencana;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan bidang Keluarga
Berencana dan penyusunan rencana tindak lanjut pembinaan
penyelenggaraan bidang Keluarga Berencana berdasarkan hasil analisa dan
evaluasi.

Pasal 235

(1) Bidang Keluarga Berencana terdiri dari :


a. Seksi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
b. Seksi Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi.
(2) Tiap-tiap Seksi dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 236

(1) Seksi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai


tugas pokok melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan perumusan
kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pelayanan di
bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
(2) Seksi Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi empunyai tugas pokok
melaksankan dan menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program
dankegiatan serta fasilitasi dalam melakukan advokasi, komunikasi, informasi
dan edukasi.
BAB XVI………………………../87
87

BAB XVI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 237

(1) Kelompok jabatan fungsional pada Dinas Daerah terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahlian dan profesinya;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin
seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas;
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 238

(1) Kelompok Jabatan fungsional pada Dinas Daerah mempunyai tugas,


melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas masing-masing.

BAB XVII
TATA KERJA
Pasal 239

(1) Kepala Dinas melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan


oleh Bupati.
(2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya, wajib melaksanakan koordinasi
dengan instansi lain yang terkait dengan tugasnya.
(3) Kepala Dinas wajib melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap
bawahannya dan apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas
bawahan, wajib mengambil tindakan dan langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 240………………/88
88

Pasal 240

(1) Tiap-tiap Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub
Bidang, Kepala Seksi pada Dinas secara berjenjang wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dari atasannya masing-masing;
(2) Tiap-tiap Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi pada
Dinas secara berjenjang wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara
berkala dan tepat waktu;
(3) Tiap-tiap Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi pada
Dinas secara berjenjang wajib melakukan pengawasan dan pembinaan pada
bawahannya masing-masing, dan apabila terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan tugas bawahan, wajib mengambil tindakan dan langkah-langkah
yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Setiap laporan yang diterima oleh satuan organisasi dari bawahan wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan evaluasi dalam penyusunan laporan lebih
lanjut kepada atasan

Pasal 241

(1) Dalam hal Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya, maka kepala
Dinas dapat menunjuk seorang pegawai di lingkungan dinasnya sebagai
pelaksana tugas dengan memperhatikan daftar urut kepangkatan dan
kemampuan serta melaporkannya kepada Bupati.
(2) Dalam hal Kepala Bagian Tata Usaha berhalangan melaksanakan tugasnya,
sebagai pelaksana tugas Kepala Dinas sebagaimana dimkasud dalam ayat (1),
maka Kepala Dinas menunjuk salah seorang Kepala Bidang dengan
memperhatikan daftar urut kepangkatan dan kemampuan serta melaporkan
kepada Bupati.
(3) Dalam hal Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi
pada Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya, maka Kepala Bagian, Kepala
Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dapat menunjuk seorang pegawai di
lingkungan satuan organisasi tersebut dengan memperhatikan daftar urut
kepangkatan dan kemampuan.

BAB XVIII/……………………../89
89

BAB XVIII
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 242

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur penunjang


Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 243

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati


dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di
bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan meliputi :
a. Menyiapkan dan menyusun perencanaan pembanguanan daerah;
b. Mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah;
c. Mengadakan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah;
d. Menyiapkan dan menyusun pemanfaatan tata ruang;
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan instansi terkait;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;
g. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten.

Pasal 244

Dalam melaksanakan tugas, sebagaimana dimaksud dalam pasal 243 Kepala


Badan Perencaaan Pembangunan Daerah, mempunyai fungsi:
a. Menyusun kebutuhan perencanaan ;
b. Pengorganisasian di bidang perencanaan pembangunan daerah ;
c. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah;
d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas-tugas bidang perencanaan pembangunan
daerah.
Bagian Kelima............../90
90

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 245

(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :


a. Bagian Tata Usaha ;
b. Bidang Ekonomi ;
c. Bidang Sosial Budaya ;
d. Bidang Fisik dan Tata Ruang.
(2) Bagan susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 246

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas, memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, meliputi:
a. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan rencana anggaran
badan;
b. Melaksanakan administrasi, surat-menyurat, kearsipan, urusan rumah
tangga, perlengkapan , keuangan dan kepegawaian;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala badan.

Pasal 247

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.
Pasal 248........................./91
91

Pasal 248

(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan, program dan kegiatan, pengelolaan perlengkapan dan
barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga, ketatausahaan, serta
pelaporan;
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan penyusunan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan
dan pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Ekonomi
Pasal 249

(1) Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Ekonomi mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan perencanaan, penelitian dan
pengembangan pembangunan daerah pada sektor pertanian, kehutanan dan
pertambangan, perindustrian, perdagangan dan koperasi, perhubungan,
kepariwisataan, pasar dan kebersihan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Pasal 250

(1) Bidang Ekonomi terdiri dari :


a. Sub Bidang Peningkatan Produksi;
b. Sub Bidang Peningkatan Perekonomian;
(2) Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 251................../92
92

Pasal 251

(1) Sub Bidang Peningkatan Produksi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan
perencanaan, penelitian dan pengembangan pembangunan daerah di bidang
produksi meliputi pertanian, kehutanan, pertambangan.
(2) Sub Bidang Peningkatan Perekonomian mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitasi
pelaksanaan perencanaan, penelitian dan pengembangan pembangunan daerah
di bidang sarana perekonomian meliputi perdagangan, perhubungan, pasar dan
pariwisata.

Bagian Kelima
Bidang Sosial Budaya
Pasal 252

(1) Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan perencanaan, penelitian dan
pengembangan pembangunan daerah pada sektor pendidikan, agama, tenaga
kerja dan pemberdayaan masyarakat, kependudukan, keluarga berencana,
kesehatan, sosial dan kebudayaan serta informasi dan komunikasi;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan

Pasal 253

(1) Bidang Sosial Budaya terdiri dari :


a. Sub Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);
b. Sub Bidang Kemasyarakatan;
(2) Tiap-tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 254...................../93
93

Pasal 254

(1) Sub Bidang Peningkatan Sumber Daya Masyarakat mempunyai tugas


menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta
fasilitasi pelaksanaan perencanaan, penelitian dan pengembangan
pembangunan daerah di bidang sosial meliputi pendidikan, tenaga kerja dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan.
(2) Sub Bidang Kemasyarakatan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan
perencanaan, penelitian dan pengembangan pembangunan daerah di bidang
kemasyarakatan yang meliputi sosial dan kebudayaan, keluarga berencana,
kependudukan dan catatan sipil.

Bagian Keenam
Bidang Fisik dan Tata Ruang
Pasal 255

(1) Bidang Fisik dan Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Fisik dan Tata Ruang mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan perencanaan, penelitian dan
pengembangan pembangunan daerah pada sektor pekerjaan umum,
penataan ruang, lingkungan hidup dan pertanahan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Pasal 256

(1) Bidang Prasarana dan Tata Ruang terdiri dari :


a. Sub Bidang Fisik;
b. Sub Bidang Tata Ruang.
(2) Tiap-tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 257.................../94
94

Pasal 257

(1) Sub Bidang Fisik mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan
perencanaan, penelitian dan pengembangan pembangunan daerah di bidang
prasarana meliputi Pekerjaaan Umum.
(2) Sub Bidang Tata Ruang mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan
perencanaan, penelitian dan pengembangan pembangunan daerah di bidang
tata ruang meliputi lingkungan hidup dan pertanahan.

BAB XIX
BADAN PENGAWAS DAERAH KABUPATEN

Bagian Pertama
Kedudukan, Fungsi dan Tugas
Pasal 258

(1) Badan Pengawas Daerah Kabupaten adalah unsur penunjang pemerintah


daerah di bidang pengawasan.
(2) Badan Pengawas Daerah Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala Badan, yang
dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekdakab.

Pasal 259

Kepala Badan Pengawas Daerah Kabupaten mempunyai tugas pokok membantu


Bupati dalam mengawasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, meliputi:
a. Menetapkan program kerja dan rencana anggaran badan;
b. Memberi arahan untuk pedoman, bimbingan, latihan, pembuatan LAKIP dalam
mewujudkan Clean Government dan Good Governance (Kepemerintahan yang
bersih dan kepemerintahan yang baik) di lingkungan Pemerintah Kabupaten;

c.mengkoordinasikan………………………../95
95

c. Mengkoordinasikan kegiatan kepengawasan di kabupaten, dengan institusi


badan pengawas lainnya;
d. Mengarahkan penyelenggaraan tugas badan dalam pelaksanaan pengawasan
urusan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat di
lingkungan pemerintah kabupaten;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekdakab.

Pasal 260

Dalam melaksanakan tugas, sebagaimana dimaksud dalam pasal 259 Kepala


Badan Pengawas Daerah, mempunyai fungsi:
a. Perencanaan di bidang Pengawasan Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan;
b. Pengorganisasian di bidang pengawasan;
c. Penyelengaraan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan;
d. Pengawasan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, keuangan dan
kekayaan daerah.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 261

(1) Susunan Organisasi Badan Pengawas Daerah Kabupaten terdiri dari:


a. Kepala Badan ;
b. Bagian Tata Usaha ;
c. Bidang Pengawasan Pemerintahan dan Aparatur ;
d. Bidang Pengawasan Ekonomi dan Pembangunan ;
e. Bidang Pengawasan Keuangan dan Kekayaan Daerah.
(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Pengawas Daerah Kabupaten, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XIV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.

Bagian Ketiga……………./96
96

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 262

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Badan
Pengawas Daerah meliputi:
a. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan rencana anggaran
badan;
b. Melaksanakan administrasi, surat-menyurat, kearsipan, urusan rumah
tangga, perlengkapan , keuangan dan kepegawaian;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala badan.

Pasal 263

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari:


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 264

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan, program dan kegiatan, pengelolaan perlengkapan dan
barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga, ketatausahaan,
kepegawaian serta pelaporan;
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
penyusunan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat………………../97
97

Bagian Keempat
Bidang Pengawasan Pemerintahan dan Aparatur
Pasal 265

(1) Bidang Pengawasan Pemerintahan dan Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Pengawasan Pemerintahan dan Aparatur mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun petunjuk teknis pemeriksaan administrasi pemerintahan dan
aparatur;
c. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan;
d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi pemerintahan dan aparatur di lingkungan pemerintah daerah;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Pasal 266

(1) Bidang Pengawasan Pemerintahan dan Aparatur, terdiri dari:


a. Sub Bidang Pemeriksa Pemerintahan;
b. Sub Bidang Pemeriksa Aparatur.
(2) Tiap-tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 267

(1) Sub Bidang Pemeriksa Pemerintahan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-


bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan penyelenggaraan tugas perangkat
daerah di bidang pemeriksaan pemerintahan;
(2) Sub Bidang Pemeriksa Aparatur mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan aparatur perangkat daerah.

Bagian Kelima……………/98
98

Bagian Kelima
Bidang Pengawasan Ekonomi dan Pembangunan
Pasal 268

(1) Bidang pengawasan ekonomi dan pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang pengawasan ekonomi dan pembangunan mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun petunjuk teknis di bidang pengawasan ekonomi dan
pembangunan;
c. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan;
d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang ekonomi
dan pembangunan di lingkungan pemerintah daerah;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan

Pasal 269

(1) Bidang Pengawasan Ekonomi dan Pembangunan terdiri dari:


a. Sub Bidang Pemeriksa Perekonomian;
b. Sub Bidang Pemeriksa Pembangunan.
(2) Tiap-tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 270

(1) Sub Bidang Pemeriksa Perekonomian mempunyai tugas, menyiapkan bahan-


bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan penyelenggaraan tugas perangkat
daerah di bidang pemeriksaan perekonomian;
(2) Sub Bidang Pemeriksa pembangunan, mempunyai tugas, menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan pembangunan.

Bagian Keenam………………./98
99

Bagian Keenam
Bidang Pengawasan Keuangan dan Kekayaan Daerah
Pasal 271

(1) Bidang Pengawasan Keuangan dan Kekayaan Daerah dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan.
(2) Kepala Bidang Pengawasan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun petunjuk teknis di bidang pengawasan keuangan dan kekayaan
daerah;
c. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan;
d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan
dan kekayaan daerah di lingkungan pemerintah daerah;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan

Pasal 272

(1) Bidang Pengawasan Keuangan dan Kekayaan Daerah, terdiri dari:


a. Sub Bidang Pemeriksa Keuangan;
b. Sub Bidang Pemeriksa Kekayaan.
(2) Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 273

(1) Kepala Sub Bidang Pemeriksa Keuangan mempuyai tugas, menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan perangkat daerah di bidang
pemeriksa keuangan.
(2) Kepala Sub Bidang Pemeriksa Kekayaan mempuyai tugas, menyiapkan bahan-
bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan perangkat daerah di bidang
pemeriksa kekayaan.
BAB XX…………………./100
100

BAB XX
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan fungsi
Pasal 274

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah unsur pelaksana teknis Pemerintah


Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekdakab.

Pasal 275

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas, membantu Bupati


dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di
bidang Pengelolaan Keuangan Daerah meliputi :
a. Menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
b. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran dan pengendalian pelaksanaan
APBD;
c. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan pemungutan pendapatan dan
pengeluaran kas daerah;
d. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah selaku bendahara umum dan
mengangkat kuasa bendahara umum daerah dengan lingkup tugas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
e. Menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD, meliputi Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca,
Laporan Arus Kas dan catatan atas laporan keuangan perusahaan daerah dan
disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);
f. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang
milik daerah.

Pasal 276

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 275 Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah;
b.pengorganisasian…………………………./101
101

b. Pengorganisasian di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah;


c. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah;
d. Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan daerah.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 277

(1) Badan Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari:


a. Bagian Tata Usaha ;
b. Bidang Anggaran ;
c. Bidang Verifikasi dan Pembukuan ;
d. Bidang Kekayaan Daerah .
(2) Bagan susunan organisasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XVI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 278

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan;
(2)Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas, memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah meliputi :
a. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan rencana anggaran
badan;
b. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah
tangga badan
c. Melaksanakan kegiatan tata usaha;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan termasuk untuk
tugas bendahara umum daerah dalam hal proses dan penetapan kuasa
bendahara umum;
e. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan;

Pasal 279........................../102
102

Pasal 279

(1) Bagian Tata Usaha, terdiri dari:


a. Sub Bagian Umum ;
b. Sub Bagian Keuangan .
(2) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 280

(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan
perumusana kebijakan program dan kegiatan pengelolaan perlengkapan barang-
barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga, ketatausahaan,
kepegawaian.
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-
bahan penyusunan anggaran pengelolaan administrasi keuangan, dan
koordinasi pelaporan serta pertanggungjawaban keungan.

Bagian Keempat
Bidang Anggaran
Pasal 281

(1) Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Anggaran mempunyai tugas:
a. Penyusunan RAPBD, perubahan APBD, dan perhitungan rencana
pendapatan dan belanja daerah;
b. Melakukan pemrosesan dokumen pelaksanaan anggaran;
c. Menyiapkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
administrasi keuangan;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan;
e. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepad Kepala Badan.

Pasal 282……………………/103
103

Pasal 282

(1) Bidang Anggaran, terdiri dari:


Sub Bidang Belanja;
Sub Bidang Pendapatan.
(2) Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 283

(1) Kepala Sub Bidang Belanja mempunyai tugas, penyiapan dan perumusan
dokumen RASK, penyusunan RAPBD dan PAPBD serta melaksankan tugas
administrasi bidang anggaran meliputi DASK, SKO, SPM, penyusunan rencana
kerja administrasi keuangan atas realisasi belanja berdasarkan APBD tahun
berjalan.
(2) Kepala Sub Bidang Pendapatan mempunyai tugas, penyusunan perencanaan
pendataan obyek pajak, retribusi, penetapan pajak dan penyusunan laporan
penerimaan berdasarkan APBD tahun berjalan.

Bagian Kelima
Bidang Verifikasi dan Pembukuan
Pasal 284

(1) Bidang Verifikasi dan Pembukuan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Verifikasi dan Pembukuan mempunyai tugas:
a. Melakukan pencatatan pendapatan, belanja,dan pembiayaan secara
sistematis dengan urutan kronologis transaksi sesuai sistem akuntansi
pemerintah;
b. Menyusun laporan pendapatan dan belanja setiap bulan dan triwulan serta
laporan keuangan daerah akhir tahun

c.Melakukan...................../104
104

c. Melakukan verifikasi terhadap SPJ dan pembuatan petunjuk teknis tentang


tata cara pertanggungjawaban pelaksanaan APBD oleh pemegang kas
satuan kerja perangkat daerah;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan;
e. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepad Kepala Badan.

Pasal 285

(1) Bidang Verifikasi dan Pembukuan , terdiri dari:


a. Sub Bidang Verifikasi;
b. Sub Bidang Pembukuan.
(2) Tiap-tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 286

(1) Kepala Sub Bidang Verifikasi mempunyai tugas dalam bidang verifikasi SPJ
dan pembuatan petunjuk teknis pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
(2) Kepala Sub Bidang Pembukuan mempunyai tugas dalam bidang pencatatan
pendapatan belanja dan pembiayaan serta menyiapkan laporan keuangan.

Bagian Keenam
Bidang Kekayaan Daerah
Pasal 287

(1) Bidang Kekayaan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Kekayaan Daerah mempunyai tugas:
a. Menyiapkan penyusunan pedoman tata cara inventarisasi asset pemerintah
kabupaten dan petunjuk teknis administrasi;
b. Melakukan analisa kebutuhan barang perangkat daerah dan melaksanakan
kebijakan dan pedoman pengelolaan/penghapusan barang milik daerah;
c. Melaksanakan administrasi barang daerah dan pendistribusian barang
daerah;
d.Menyusun...................../105
105

d. Menyusun laporan barang daerah;


e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Pasal 288

(1) Bidang Kekayaan Daerah, terdiri dari:


a. Sub Bidang Pengadaan dan Penghapusan;
b. Sub Bidang Pemeliharaan dan Pelaporan.
(2) Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 289

(1) Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Penghapusan mempunyai tugas dalam
bidang pengelolaan dan perumusan kebijakan pengadaan dan penghapusan
barang daerah.
(2) Kepala Sub Bidang Pemeliharaan dan Pelaporan mempunyai tugas dalam
bidang pengelolaan belanja barang daerah, yang berkaitan dengan
pemeliharaan, administrasi barang dan pelaporan barang daerah.

BAB XXI
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 290

Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang


dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten .

Pasal 291........................../106
106

Pasal 291

Kepala Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam


menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan di bidang kepegawaian daerah,
meliputi:
a. Menetapkan program kerja dan rencana anggaran badan;
b. Menyiapkan dan menyusun data informasi kepegawaian kepada Badan
Kepegawaian Negara dan instansi terkait lainnya sesuai dengan
kewenangannya;
c. Mempersiapkan kebijakan daerah dan kebijakan teknis di bidang manajemen
kepegawaian yang menyangkut adminitrasi, pengembangan karir,
kepangkatan, diklat dan bimbingan teknis kepegawaian;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan instansi terkait;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekdakab.

Pasal 292

Dalam melaksanakan tugas, sebagaimana dimaksud dalam pasal 291 Kepala


Badan Kepegawaian Daerah, mempunyai fungsi:
a. Perencanaan di bidang kepegawaian daerah ;
b. Pengorganisasian di bidang kepegawaian daerah ;
c. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah ;
d. Pengawasan pelaksanaan tugas kepegawaian daerah.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 293

(1) Badan Kepegawaian Daerah, terdiri dari:


a. Bagian Tata Usaha ;
b. Bidang Perencanaan ;
c. Bidang Kepangkatan dan Penggajian;
d. Bidang Pengembangan dan Pembinaan.
(2)Bagan…………………../107
107

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah, sebagaimana


tercantum dalam Lampiran XVII yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 294

(1) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Badan
Kepegawaian Daerah meliputi :
a. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan rencana anggaran
badan;
b. Melaksanakan administrasi, surat-menyurat, kearsipan, urusan rumah
tangga, perlengkapan, keuangan, dan kepegawaian;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Pasal 295

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari:


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan.
(2) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 296

(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan program dan kegiatan, pengelolaan perlengkapan dan
barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga, ketatausahaan,
kepegawaian serta pelaporan.
(2)Kepala………………………./108
108

(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan


penyusunan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Keempat
Bidang Perencanaan
Pasal 297

(1) Bidang Perencanaan dipimpin seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Perencanaan mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun pertunjuk teknis di bidang perencanaan pengadaan pegawai;
c. Melaksanakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan kebutuhan pegawai;
d. Menyusun perencanaan pengadaan kebutuhan pegawai;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Pasal 298

(1) Bidang Perencanaan, terdiri dari;


a. Sub Bidang Pengadaan dan Pensiun;
b. Sub Bidang Pengangkatan dan Mutasi.
(2) Sub Bidang dipimpin seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 299

(1) Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Pensiun mempunyai tugas, menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan perencanaan, pengadaan dan pensiun pegawai.
(2) Kepala Sub Bidang Pengangkatan dan Mutasi mempunyai tugas, menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitasi
pelaksanaan pengangkatan dan mutasi.

Bagian Kelima………………../109
109

Bagian Kelima
Bidang Kepangkatan dan Penggajian
Pasal 300

(1) Bidang Kepangkatan dan Penggajian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Kepangkatan dan Penggajian mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun pertunjuk teknis di bidang kepangkatan dan penggajian;
c. Melaksanakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pengangkatan dan
penggajian;
d. Menyiapkan bahan pertimbangan kenaikan pengkat;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
f. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Pasal 301

(1) Bidang Kepangkatan dan Penggajian, terdiri dari:


a. Sub Bidang Struktural;
b. Sub Bidang Fungsional.
(2) Sub Bidang dipimpin seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 302

(1) Kepala Sub Bidang Struktural mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan
pembinaan kepangkatan, penggajian dan pelayanan administrasi kepegawaian
di bidang struktural.
(2) Kepala Sub Bidang Fungsional mempunyai tugas, menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
administrasi kepegawaian di bidang fungsional.

Bagian Keenam………………./110
110

Bagian Keenam
Bidang Pengembangan dan Pembinaan
Pasal 303

(1) Bidang Pengembangan dan Pembinaan dipimpin seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang;
b. Menyusun pertunjuk teknis di bidang pengembangan dan pembinaan;
c. Melaksanakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan dan
pembinaan;
d. Menyusun rencana pengembangan SDM aparatur;
e. Menyusun pedoman penyelenggaraan diklat;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan;
g. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Pasal 304

(1) Bidang Pengembangan dan Pembinaan, terdiri dari:


a. Sub Bidang Diklat;
b. Sub Bidang Pembinaan.
(2) Sub Bidang dipimpin seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 305

(1) Kepala Sub Bidang Diklat mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan


perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitasi pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan.
(2) Kepala Sub Bidang Pembinaan mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan
pembinaan para karir, disiplin, dan penjatuhan hukuman, kesejahteraan
pegawai.

BAB XXII...................../111
111

BAB XXII
KANTOR KETERTIBAN UMUM

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 306

Kantor Ketertiban Umum merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang


dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekdakab.

Pasal 307

Kepala Kantor Ketertiban Umum mempunyai tugas membantu Bupati dalam


bidang ketertiban umum, meliputi:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran kantor;
b. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan ketertiban umum;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan instansi terkait;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sektdakab;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 308

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 307, Kantor


Ketertiban Umum mempunyai fungsi:
a. Perencanaan di bidang Ketertiban Umum;
b. Pengorganisasian di bidang Ketertiban Umum;
c. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang Ketertiban Umum;
d. Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang Ketertiban Umum.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 296

(1) Kantor Ketertiban Umum, terdiri dari:


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Penanggulangan Bencana;
c.Seksi……………………./112
112

c. Seksi Perlindungan Masyarakat;


d. Seksi Satuan Polisi Pamong Praja.
(2) Bagan susunan organisasi Kantor Ketertiban Umum, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran XVIII dari Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 310

(1) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala Sub Bagian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kepala Kantor Ketertiban
Umum, meliputi:
a. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan rencana anggaran
kantor;
b. Melaksanakan urusan administrasi surat-menyurat, kearsipan, urusan
rumah tangga, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Kantor;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala kantor.

Bagian Keempat
Penanggulangan Bencana
Pasal 311

(1) Seksi Penanggulangan Bencana dipimpin seorang Kepala Seksi, yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Kepala Seksi Penanggulangan Bencana mempunyai tugas melaksanakan dan
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan program, dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan penanggulangan bencana.

Bagian Kelima.................../113
113

Bagian Kelima
Seksi Perlindungan Masyarakat
Pasal 312

(1) Seksi Perlindungan Masyarakat dipimpin seorang Kepala Seksi, yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan dan
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan perlindungan masyarakat.

Bagian Keenam
Seksi Satuan Polisi Pamong Praja
Pasal 313

(1) Seksi Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Kepala Seksi Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas, melaksanakan dan
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan peraturan pembinaan Satuan Polisi Pamong Praja,
penegakan peraturan perundang-undangan, dan pembinaan penanggulangan
terhadap pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat.

BAB XXIII
KANTOR PASAR DAN KEBERSIHAN

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 314

Kantor Pasar dan Kebersihan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah


yang dipimpin seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekdakab.

Pasal 315……………../114
114

Pasal 315

Kepala Kantor Pasar dan Kebersihan mempunyai tugas, membantu Bupati dalam
menyelenggarakan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan di bidang
pasar dan kebersihan, meliputi:
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran kantor;
b. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pasar dan kebersihan;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan instansi terkait;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sektdakab;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 316

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 315, Kantor Pasar
dan Kebersihan, menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan di bidang pengelolaan pasar, kebersihan dan pertamanan;
b. Pengorganisasian di bidang pasar, kebersihan dan pertamanan;
c. Pelaksanaan tugas di bidang pasar, kebersihan dan pertamanan;
d. Pengawasan pelaksanaan tugas pengelolaan pasar, kebersihan dan pertamanan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 317

(1) Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa, terdiri dari:


a. Sub Bagian Tata Usaha ;
b. Seksi Pengelolaan Pasar ;
c. Seksi Kebersihan ;
d. Seksi Pertamanan.
(2) Bagan susunan organisasi Kantor Pasar dan Kebersihan, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XVIII dari Peraturan ini.

Bagian Ketiga…………………/115
115

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 318

(1) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala Sub Bagian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas, memberikan pelayanan
administrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kepala Kantor
meliputi:
a. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan rencana anggaran
kantor;
b. Melaksanakan urusan administrasi surat-menyurat, kearsipan, urusan
rumah tangga, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Kantor;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Kantor.

Bagian Keempat
Seksi Pengelolaan Pasar
Pasal 319

(1) Seksi Pengelolaan Pasar dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Kepala Seksi Pengelolaan Pasar mempunyai tugas, melaksanakan dan
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan di
bidang pengelolaan pasar meliputi bina wasdal, penggunaan pasar termasuk
pemungutan retribusi pasar.

Bagian Kelima
Seksi Kebersihan
Pasal 320

(1) Seksi Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Kepala Seksi Kebersihan mempunyai tugas, melaksanakan dan menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan di bidang
pengelolaan kebersihan dan pertamanan.

Bagian Keenam............................/116
116

Bagian Keenam
Seksi Pertamanan
Pasal 321

(1) Seksi Pertamanan dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Kepala Seksi Pertamanan mempunyai tugas, melaksanakan dan menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan di bidang
pertamanan yang meliputi pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana
pertamanan, hutan kota, pemakaman umum, tugu dan lampu penerangan jalan
umum.

BAB XXIV
KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 322

Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan unsur penunjang Pemerintah


Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 323

Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas membantu bupati


dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa meliputi pembinaan kehidupan
masyarakat desa, pengembangan potensi dan usaha ekonomi desa, serta
pemberdayaan perempuan.

Pasal 324...................../117
117

Pasal 324

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 323, Kantor


Pemberdayaan Masyarakat Desa menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dalam lingkup pembinaan kehidupan masyarakat
desa, pengembangan potensi dan usaha ekonomi desa serta pemberdayaan
perempuan;
b. pemberian pelayanan umum pada kegiatan pembinaan kehidupan masyarakat
desa, pengembangan potensi dan usaha ekonomi desa serta pemberdayaan
perempuan;
c. pelaksanaan dan pembinaan teknis kehidupan masyarakat desa,pengembagan
potensi dan usaha desa serta pemberdayaan perempuan;
d. pelaksanaan analisa, monitoring dan evaluasi kegiatan pembinaan kehidupan
masyarakat desa, pengembangan potensi dan usaha desa serta pemberdayaan
perempuan;
e. pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 325

(1) Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa terdiri dari :


a. Subbagian Tata Usaha;
b. Seksi Pembinaan Kehidupan Masyarakat Desa;
c. Seksi Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa;
d. Seksi Pemberdayaan Perempuan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XX Peraturan ini.

Bagian Ketiga..................../118
118

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 326

(1) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif
kepada semua unsur di lingkungan Kantor.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Subbagian
Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan rencana dan program kegiatan Kantor serta penyiapan
rancangan kebijakan teknis dan pelaporan Kantor;
b. pengelolaan perlengkapan,kepegawaian dan urusan rumah tangga Kantor;
c. perumusan anggaran, pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban
keuangan Kantor;
d. pelaksanaan administrasi dan tata usaha.

Bagian Keempat
Seksi Pembinaan Kehidupan Masyarakat Desa
Pasal 327

(1) Seksi Pembinaan Kehidupan Masyarakat Desa dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Seksi Pembinaan Kehidupan Masyarakat Desa mempunyai tugas melaksanakan
dan mempuyai tugas melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan perumusan
kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan
kehidupan masyarakat desa meliputi ketahanan masyarakat desa dan
pembinaan kehidupan sosial masyarakat desa.

Bagian Kelima
Seksi Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa
Pasal 328

(1) Seksi Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa dipimpin oleh seorang
Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor;
(2)Seksi.................../119
119

(2) Seksi Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa mempunyai tugas
melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program
dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pengembangan potensi desa, sumber
daya alam desa, pasar desa, pembangunan desa serta perekonomian masyarat
desa.

Bagian Keenam
Seksi Pemberdayaan Perempuan
Pasal 329

(1) Seksi Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.
(2) Seksi Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan dan
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan peningkatan sumber daya masyarakat desa,
pemberdayaan perempuan dan pembinaan kesejahteraan keluarga.

BAB XXV
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 330

(1) Rumah Sakit adalah Lembaga Teknis Daerah yang dipimpin seorang Kepala
yang secara teknis fungsional bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten;
(2) Rumah Sakit Umum Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Rumah Sakit yang
dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Bupati.

Pasal 331

Kepala Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas, membantu Bupati dalam
menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di bidang
pelayanan umum, meliputi:
a.menyusun………………………/120
120

a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran rumah sakit;


b. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan rumah
sakit;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan instansi terkait;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sektdakab;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati.

Pasal 332

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 331 Rumah Sakit
Umum Daerah mempunyai fungsi :
a. Perencanaan di bidang Pelayanan Rumah Sakit ;
b. Pengorganisasian Pelayanan Rumah Sakit ;
c. Pelaksanaan tugas di bidang Pelayanan Rumah Sakit ;
d. Pengawasan pelaksanaan tugas Pelayanan Rumah Sakit .

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 333

(1) Rumah Sakit Umum Daerah, terdiri dari:


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Pelayanan;
c. Seksi Perawatan;
d. Seksi Program dan Rekam Medis
(2)Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah, sebagaimana
tercantum pada Lampiran XXI Peraturan ini .

Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 334

(1) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala Sub Bagian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala.
(2)Kepala…………………/121
121

(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas, memberi pelayanan
administratif untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Rumah Sakit
Umum meliputi:
a. Mengkoordinasi penyusunan program kerja dan rencana anggaran rumah
sakit;
b. Melaksanakan urusan administrasi surat-menyurat, kearsipan, urusan
rumah tangga, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Rumah Sakit;
d. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Rumah Sakit.

Bagian Keempat
Seksi Pelayanan
Pasal 335

(1) Seksi Pelayanan dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah.
(2) Kepala Seksi Pelayanan mempunyai tugas, melaksanakan dan menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi di
bidang pelayanan.

Bagian Kelima
Seksi Perawatan
Pasal 336

(1) Seksi Perawatan dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah.
(2) Kepala Seksi Perawatan mempunyai tugas, melaksanakan dan menyiapkan
bahan-bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi
pelaksanaan pembinaan di bidang perawatan.

Bagian Keenam
Seksi Program dan Rekam Medis
Pasal 337

(1) Seksi Program dan Rekam Medis dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah.
(2)Kepala………………/122
122

(2) Kepala Seksi Program dan Rekam Medis mempunyai tugas, melaksanakan dan
menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta
fasilitasi pelaksanaan di bidang program dan rekam medis.

BAB XXVI
KECAMATAN

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 338

(1) Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
(2) Camat sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerjanya.

Pasal 339

Camat bertugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan,


pembangunan dan pembinaan kemasyarakat di wilayah kecamatan meliputi :
a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan;
b. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan ideologi negara dan kesatuan bangsa;
c. Menyelenggarakan pelayanan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat;
d. Menyelenggarakan tugas-tugas umum dan keagrariaan;
e. Membina ketenteraman, ketertiban umum serta pembinaan masyarakat dalam
hukum dan peraturan perundang-undangan;
f. Melaksanakan koordinasi operasional Unit Pelaksanan Teknis Daerah;
g. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan pembangunan dan pengembangan
partisipasi masyarakat;
h. Penyusunan program dan kegiatan pembinaan administrasi, ketatausahaan dan
rumahtangga kecamatan.

Pasal 340

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 339, Kecamatan


yang dipimpin oleh Camat menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan pemerintahan di kecamatan;
b.Pengorganisasian........................../123
123

b. Pengorganisasian pemerintahan di kecamatan;


c. Penyelenggaraan pelaksanaan pemerintahan di kecamatan;
d. Pengawasan pelaksanaan pemerintahan di kecamatan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 341

(1) Kecamatan yang dipimpin oleh Camat terdiri dari :


a. Sekretariat Kecamatan;
b. Seksi Pemerintahan;
c. Seksi Pembangunan;
d. Seksi Perekonomian;
e. Seksi Kesejahteraan Sosial;
f. Seksi Pelayanan Umum;
g. Jabatan Fungsional.
(2) Bagan susunan organisasi kecamatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
XXII Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Sekretariat Kecamatan
Pasal 342

(1) Sekretariat Kecamatan dipimpin seorang Sekretaris Kecamatan yang berada di


bawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
(2) Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas membantu Camat dalam
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan memberikan
pelayanan administratif kepada seluruh perangkat/aparatur kecamatan,
meliputi:
a. Merumuskan program dan kegiatan kecamatan serta penyiapan rancangan
kebijakan teknis dan pelaporan kecamatan;
b. Mengelola perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga kecamatan;
c. Menyusun anggaran, pengelolaan dan pertanggung-jawaban keuangan;
d. Melaksanakan administrasi dan tata usaha.

Bagian Keempat................../124
124

Bagian Keempat
Seksi Pemerintahan
Pasal 343

(1) Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Camat.
(2) Seksi Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta fasilitasi pelaksanaan dan
pelayanan umum urusan pemerintahan .

Bagian Kelima
Seksi Pembangunan
Pasal 344

(1) Seksi Pembangunan dipimpin oleh seseorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
(2) Kepala Seksi Pembangunan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta memfasilitasi
pelaksanaan dan pelayanan umum urusan pembangunan.

Bagian Keenam
Seksi Perekonomian
Pasal 345

(1) Seksi Perekonomian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Camat.
(2) Kepala Seksi Perekonomian mempunyai tugas penyiapan bahan-bahan
perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta fasilitas
pelaksanaan dan pelayanan umum urusan perekonomian.

Bagian Ketujuh
Seksi Kesejahteraan Rakyat
Pasal 346

(1) Seksi Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
(2)Kepala............/126
125

(2) Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas penyiapan bahan-bahan


perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta memfasilitasi
pelaksanaan dan pelayanan umum urusan dibidang kesejahteraan rakyat.

Bagian Kedelapan
Seksi Pelayanan Umum
Pasal 347

(1) Seksi Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
(2) Kepala Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas penyiapan bahan-bahan
perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta memfasilitasi
pelaksanaan dan pelayanan umum.

Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 348

(1) Kelompok Jabatan Fungsional dalam kecamatan terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahlian dan profesinya.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kesepuluh
Tata Kerja
Pasal 349

(1) Camat melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh


Bupati.
(2) Camat wajib melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap bawahannya,
wajib mengambil tindakan dan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasam 350l............./126
126

Pasal 350

(1) Dalam melaksanakan tugas membantu Camat, Sekretaris Kecamatan dan


Kepala Seksi dilingkungan kecamatan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal.
(2) Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekretaris Kecamatan dan Kepala
Seksi dilingkungan kecamatan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dari
Camat dan menyampaikan laporan serta penyusunan laporan lebih lanjut
kepada atasan.
(3) Setiap laporan yang diterima oleh Camat dari bawahannya wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut serta penyusunan
laporan lebih lanjut kepadsa atasan.
(4) Sekretaris Kecamatan dan Kepala Seksi di lingkungan kecamatan wajib
melakukan pengawasan dan pembinaan kepada staf bawahannya masing-
masing dan apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas bawahan,
wajib mengambil tindakan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

BAB XXVII
KELURAHAN

Bagian Pertama
Kedudukan Tugas dan Fungsi
Pasal 351

(1) Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah dibawah
kecamatan .
(2) Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Camat.
Pasal 352

Lurah mempunyai tugas membantu Camat dalam penyelenggaraan pemerintahan,


pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan kelurahan serta melaksanakan
tugas pemerintahan lainnya yang tidak termasuk dalam tugas perangkat daerah
dan atau instansi lainnya di kelurahan.

Pasal 353……………/127
127

Pasal 353

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 352 kelurahan


menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan pemerintahan di kelurahan ;
b. Pengorganisasian pemerintahan di kelurahan;
c. Penyelenggraan pelaksanaan pemerintahan di kelurahan;
d. Pengawasan pelaksanaan pemerintahan di kelurahan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 354

(1) Susunan organisasi kelurahan, terdiri dari:


a. Sekretariat Kelurahan;
b. Seksi Pemerintahan;
c. Seksi Perekonomian dan Pembangunan;
d. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Umum.
(2) Bagan organisasi Kelurahan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII
Peraturan ini.

Bagian Ketiga
Sekretariat Kelurahan
Pasal 355

(1) Sekretariat Kelurahan dipimpin oleh seorang Sekretaris Kelurahan yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah;
(2) Sekretaris Kelurahan mempunyai tugas membantu Lurah dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat
kelurahan serta melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Lurah.

Bagian Keempat............/128
128

Bagian Keempat
Seksi Pemerintahan
Pasal 356

(1) Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Lurah.
(2) Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas membantu Lurah dalam
penyelenggaraan tugas bidang pemerintahan di Kelurahan serta tugas lainnya
yang diberikan oleh Lurah.

Bagian Kelima
Seksi Perekonomian dan Pembangunan
Pasal 357

(1) Seksi Perekonomian dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Lurah.
(2) Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas membantu
Lurah dalam penyelenggaraan tugas bidang perekonomian dan pembangunan di
kelurahan serta tugas lainnya yang diberikan oleh Lurah.

Bagian Keenam
Seksi Kesejahteraan sosial dan Pelayanan Umum
Pasal 358

(1) Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Lurah.
(2) Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Umum mempunyai tugas
membantu Lurah dalam penyelenggaraan tugas bidang kesejahteraan sosial dan
pelayanan umum di kelurahan serta tugas lainnya yang diberikan oleh Lurah.

Bagian Ketujuh
Tata Kerja
Pasal 359

(1) Lurah melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh


Bupati.

(2)Lurah……………/130
129

(2) Lurah wajib melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap bawahannya dan
apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas bawahan, wajib
mengambil tindakan dan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 360

(1) Dalam melaksanakan tugas membantu Lurah, Sekretaris Kelurahan dan Kepala
seksi dilingkungan kelurahan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi secara vertikal dan horizontal.
(2) Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekretaris Kelurahan dan Kepala
Seksi dilingkungan kelurahan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dari
Lurah dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala dan tepat
waktu.
(3) Setiap laporan yang diterima oleh Lurah dari bawahannya wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut serta penyusunan
laporan lebih lanjut kepada atasan.
(4) Sekretaris Kelurahan dan Kepala Seksi dilingkungan kelurahan wajib
melakukan pengawasan dan pembinaan kepada staf bawahannya masing-
masing dan apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas bawahan
wajib mengambil tindakan dan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
preturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXVIII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 361

(1) Sekretaris Daerah Kabupaten diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang
memenuhi persyaratan.
(2) Sekretaris Daerah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat
dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 362…………………/130
130

Pasal 362

(1) Sekretaris DPRD diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi
persyaratan.
(2) Sekretaris DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati dengan persetujuan DPRD.

Pasal 363

Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Badan dan Pejabat-pejabat lainnya di


lingkungan Dinas, Badan dan Kantor diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 364

Camat diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah Kabupaten dari
Pegawai Negeri Sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 365

Lurah diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Camat dari Pegawai Negeri
Sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXIX
ESELON PERANGKAT DAERAH

Bagian pertama
Eselon
Pasal 366

(1) Jabatan struktural eselon II.a yaitu Sekretaris Daerah;


(2)Jabatan........................./131
131

(2) Jabatan Struktural eselon II.b, terdiri dari :


a. Asisten :
b. Sekretaris DPRD;
c. Kepala Dinas;
d. Kepala Badan.
(3) Jabatan struktural eselon III.a, terdiri dari :
a. Kepala Kantor;
b. Camat;
c. Kepala Bagian;
a. Kepala Bagian dan Bidang pada Dinas dan Badan.
(4) Jabatan Struktural eselon IV.a, terdiri dari :
a. Lurah;
b. Kepala Seksi;
c. Kepala Sub Bagian;
d. Kepala Sub Bidang;
e. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan;
f. Sekretaris Camat dan Kepala Seksi di Kecamatan.
(5) Jabatan struktural eselon IV.b, terdiri dari :
a. Sekretaris Kelurahan;
b. Kepala Seksi pada Kelurahan;

BAB XXX
PEMBIAYAAN
Pasal 367

Segala pembiayaan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan tugas Sekretariat


Daerah, Sekretariat DPRD, Kecamatan dan Kelurahan, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber-sumber dana lainnya yang sah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXXI………………/132
132

BAB XXXI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 368

(1) Selama ketentuan pelaksanaan Peraturan Daerah ini belum ditetapkan, maka
Peraturan Daerah dan atau ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan
Peraturan Daerah atau ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan
Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku.
(2) Bupati melaksanakan penyelenggaraan pengangkatan dan pengukuhan para
pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah sesuai dengan Peratruan Daerah.
(3) Pengangkatan dan pengukuhan para pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dilaksanakan oleh Bupati
setelah 6 (enam) bulan sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini.
(4) Selama belum dilaksanakan pengangkatan dan pengukuhan pemangku
jabatan perangkat daerah yang lama masih tetap melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sampai dengan diangkat dan dikukuhkan sebagai pemangku
jabatan.
BAB XXXII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 369

(1) Pada saat berlakunya Peraturan ini, maka :


a. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 1 Tahun 2006 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat, Kecamatan dan Kelurahan;
b. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 2 Tahun 2006 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;
c. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah,
dinyatakan tidak berlaku.
d. Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Humbang Hasundutan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat, Kecamatan dan Kelurahan,
Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
(2)Hal-hal..................../133
133

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 370

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Humbang
Hasundutan.

Ditetapkan di Doloksanggul
pada tanggal 30 November 2006

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Dto

MADDIN SIHOMBING
Diundangkan di Doloksanggul
Pada tanggal, 12 Desember 2006

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN,

Dto

MARTUAMAN S. SILALAHI, SH
NIP. 010 184 921

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2006


NOMOR 8

Anda mungkin juga menyukai