Manajemen Keuangan |
Home
Free Templates
SOP & Accounting Tools
Kursus Akuntansi
Tentang Kami
Pengertian Aktiva Lancar dan Struktur Utang
1 Januari 2021 Oleh Wadiyo, SE
Aktiva lancar adalah aktiva yang secara normal berubah menjadi kas dalam waktu satu
tahun atau kurang.
Aktiva lancar yang paling likuid adalah adalah kas dan setara kas.
Pengelolaan aktiva lancar dan struktur utang akan mempengaruhi besarnya modal
kerja, baik dalam artian neto maupun bruto.
Dan ada 3 metode pendanaan dan untuk menilai jumlah modal kerja agar perusahaan
memutuskan kebijakan yang optimal.
Apa saja 3 metode tersebut dan bagaimana cara menghitung aset lancar?
Sedangkan pengelolaan aktiva tetap, yaitu aktiva yang berubah menjadi kas merlukan
waktu lebih dari satu tahun, dan biasa disebut sebagai capital budgeting.
Hubungan aktiva lancar dan kewajiban lancar berkaitan dengan penentuan tingkat yang
layak dari aktiva lancar dan kewajiban lancar.
manajemen kas
keputusan investasi pada sekuritas
kebijakan dan prosedur penjualan kredit
manajemen persediaan, dan
manajemen aktiva tetap.
Semakin rendah proporsi aktiva likuid, semakin besar profitabilitas perusahaan.
Bila kita pertimbangkan bahwa biaya hutang jangka pendek lebih rendah dari biaya
hutang jangka panjang.
Jika strategi tersebut dilakukan, maka perusahaan akan mempunyai modal kerja.
Dalam artian selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar (modal kerja netto)
yang rendah, bahkan negatif.
Yang menjadi kompensasi strategi ini adalah risikonya, yaitu risiko mengalami kesulitan
likuiditas (technical insolvency).
Apa itu technical insolvency?
Pengertian technical insolvency adalah kejadian bila bila perusahaan tidak mampu
membayar kewajiban tunainya.
Yaitu keadaan di mana nilai aktiva sesudah lebih kecil dari nilai hutang-hutangnya, atau
modal sendiri negatif, atau disebut sebagai insolvable.
pembayaran pembelian, tunai atau kredit (kalau kredit berapa lama akan
dilunasi)
pembayaran upah dan gaji
pembayaran pajak dan biaya-biaya lain
Maka jumlah hutang dagang dan rekening/akun accruals, seperti:
Ada 3 jenis pendanaan yang perlu diperhatikan terkait struktur jangka waktu , yaitu:
Strategi pendanaan hedging adalah membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka
waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut menjadi
kas.
Dengan demikian, variasi jangka pendek aktiva lancar akan dibiayai dengan pendanaan
jangka pendek.
Struktur komposisi aktiva lancar permanen akan dibiayai dengan hutang panjang atau
modal sendiri, demikian pula untuk aktiva tetap.
Gambar:
pemenuhan kebutuhan dana – strategi hedging.
Strategi pendanaan hedging mendasarkan diri atas prinsip akuntansi matching
principle, yang menyatakan:
“sumber dana hendaknya disesuaiakan dengan berapa lama dana tersebut diperlukan”
Jadi bila dana tersebut hanya untuk keperluan jangka pendek, maka sumber dana
jangka bisa digunakan.
Dengan menyelaraskan antara struktur aktiva dan struktur hutang perusahaan, maka
risiko yang dihadapi adalah penyimpangan aliran kas dari diharapkan.
Dengan kata lain akan terjadi kecenderungan dana menganggur yang berarti
penurunan profitabilitas juga rendah.
Jika cara ini ditempuh, ada dua hal yang perlu diperhatikan:
Grafik
pendanaan konservatif
Grafik: Strategi
pendanaan agresif
Dan perhatikan perbandingan rumus hutang lancar dan jangka panjang dalam tabel
berikut:
Tabel:
Perbandingan pendanaan jangka pendek dan jangka panjang
Tabel di atas menyimpulkan tentang hubungan pendanaan jangka pendek dan jangka
panjang.
Yaitu ketika kita menghubungkan keputusan tersebut dengan trade-off antara risiko dan
profitabilitas.
Perhatikan bahwa mempertahankan kebijakan pendanaan jangka pendek untuk
membiayai aktiva yang berusia pendek (kotak #1)
Yang perlu kita lakukan adalah kita harus membandingkan manfaat yang kita peroleh
dengan biaya yang kita tanggung.
Kita memilih pendanaan jangka panjang untuk aktiva yang berjangka pendek.
Pertanyaannya adalah. “seberapa besar keuntungan yang hilang karena kita memilih
strategi pendanaan yang berisiko rendah?”
Berikut ini beberapa pertanyaan tentang risiko utang jangka pendek dan jangka
panjang:
#1: Perencanaan:
Apakah kita memerlukan waktu yang lebih lama untuk memenuhi kewajiban membayar
pokok pinjaman dan bunga?
Dengan kata lain, apakah kita memerlukan jangka waktu utang yang lebih lama?
#2: Refinancing:
#3: Biaya:
Apakah biaya utang jangka pendek saat ini ditambah dengan kemungkinan biaya
karena perpanjangannya masih lebih kecil dari biaya penggunaan utang jangka
panjang?
Maka jumlah aktiva lancar disamping dipengaruhi oleh tingkat operasi perusahaan.
Atau penjualan yang diharapkan akan tercapai juga akan dipengaruhi oleh besar
kecilnya perusahaan menyediakan kas atau aktiva likuid.
Untuk tingkat operasi yang sama, semakin besar aktiva likuid yang disediakan, semakin
besar jumlah aktiva lancar yang dimiliki.
Hubungan antara tingkat operasi perusahaan dengan jumlah aktiva lancar dan aktiva
tetap yang dimiliki ditunjukkan pada gambar berikut:
Grafik:
HUbungan operasi perusahaan dengan jumlah aktiva lancar
Meskipun hubungan antara jumlah aktiva lancar dengan tingkat kegiatan tidaklah linear,
tapi dapat dilihat bahwa semakin besar tingkat kegiatan.
Besar kecilnya aktiva lancar tersebut juga dipengaruhi oleh besar kecilnya aktiva likuid
yang dipertahankan oleh perusahaan.
Semakin besar aktiva likuid yang disediakan, semakin besar jumlah aktiva lancar yang
dimiliki.
Semakin besar saldo kas yang disediakan, semakin besar kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban kasnya.
Sebaliknya, dengan semakin banyaknya kas yang dimiliki, semakin rendah profitabilitas
perusahaan, karena bisa diasumsikan memberikan profitabilitas yang paling rendah.
Perhatikan contoh analisis aktiva lancar berikut:
Perusahaan menganut tiga kebijakan tentang penyediaan aktiva likuid, yaitu kas dan
sekuritas yang dimiliki, yaitu: Kebijakan I, II, dan III.
Kebijakan I adalah kebijakan yang paling konservatif, sedangkan kebijakan III adalah
kebijakan yang paling agresif.
Tabel:
Profitabilitas pada berbagai alternatif aktiva likuid
Sedangkan kebijakan yang agresif (kebijakan III) memberikan rentabilitas ekonomi yang
paling tinggi.
Maka mereke terpaksa mengorbankan profitabilitas dan sebaliknya. Masalah ini disebut
juga sebagai manager’s delimma
04: Hubungan Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar
Sebagai contoh:
Ini berarti sebagian kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dengan dana jangka
pendek.
Di samping itu, perusahaan juga memilih untuk menyediakan jumlah kas yang sangat
sedikit.
Demikian juga jangka waktu pinjaman akan bisa sesuai dengan pola kebutuhan akan
kas.
Maka mungkin saja para suppliers, bank, dan pihak-pihak lain, berkurang kepercayaan
mereka terhadap perusahaan tersebut.
Masalahnya adalah berapa biaya yang ditanggung oleh perusahaan, oleh karena
berkurangnya kepercayaan tersebut? Bagaimana menaksir biayai ini?
Ada beberapa kasus di mana hasil perhitungan jumlah modal kerja menghasilkan
angka yang berbeda antara satu metode dengan metode yang lain.
Masalah tersebut sebenarnya berasal dari perbedaan pengertian tentang modal kerja.
Pengertian modal kerja menurut para ahli adalah dana yang diperlukan untuk operasi
sehari-hari.
Karena itu dana untuk investasi jangka panjang (membeli aktiva tetap)tidak dimasukkan
ke dalam pengertian ini.
Pengertian yang digunakan oleh berbagai bank di Indonesia adalah bahwa modal kerja
diartikan sebagai aktiva lancar untuk operasi perusahaan.
Karena itu, misalnya tidak termasuk di dalamnya piutang kepada manajemen dan
investasi pada sekuritas.
Untuk menghitung kebutuhan modal kerja, bank akan memproyeksikan berapa aktiva
lancar tersebut.
Kemudian sekian persennya akan disediakan dananya dalam bentuk kredit modal kerja.
Untuk memperjelas uraian ini, perhatikan contoh perhitungan modal kerja dengan
menggunakan berbagai metode berikut ini:
Jumlah aktiva lancar pada akhir tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Kas = Rp 50 juta
Piutang = Rp 300 juta
Persediaan = Rp 150 juta
Jumlah aktiva lancar = Rp 500 juta
Untuk tahun 2020 perusahaan memperkirakan akan bisa menciptakan penjualan senilai
Rp 2.500 juta.
Untuk menaksir modal kerja (dalam artian aktiva lancar) digunakan metode perputaran
modal kerja.
Dengan demikian maka periode terikatnya dana dalam modal kerja (aktiva lancar):
= 9+54+27 = 90 hari
Karena itu, bila diperkirakan pada tahun 2020 penjualan akan mencapai Rp 2.500 juta.
Maka jumlah modal kerja (yaitu aktiva lancar) pada tahun 2020:
Jika jumlah aktiva lancar pada tahun 2019 sudah sebesar Rp 500 juta, maka tambahan
aktiva lancar adalah Rp 125 juta.
Perhatikan bahwa pada tahun 2019 jumlah aktiva lancar adalah 25% penjualan yang
tercapai pada tahun tersebut.
Dengan menggunakan metode perputaran modal kerja, maka jumlah aktiva lancar yang
diproyeksikan akan mencapai 25% dari penjualan tahun 2020, yaitu:
= 0,25 x Rp 2.500
= Rp 625 juta.
Oleh karena itulah metode peputaran modal kerja ini sebenarnya sama dengan
persentase penjualan.
Perhatikan juga bahwa dalam menghitung kebutuhan dana untuk modal kerja.
Perhitungan dana untuk membiayai piutang adalah sejumlah (taksiran) jumlah piutang
di Neraca keuangan perusahaan.
Hal ini berbeda dengan analisis yang telah kita lakukan yang menjelaskan bahwa
jumlah dana untuk membiayai piutang bukanlah keseluruhannya, tapi hanya komponen
biayanya.
Profit margin tidak perlu disediakan dananya. Jdai, bila profit margin-nya adalah 10%.
Hal ini disebabkan karena piutang akan dicatat pada harga jual, sedangkan dana yang
diperlukan sesuai dengan harga pokoknya.
Modal kerja dalam artian aktiva lancar disebut juga modal kerja bruto.
Satu catatan perlu kita berikan untuk istilah perputaran modal kerja.
Beberapa buku teks dari USA menggunakan istilah cash cycle untuk pengertian ini.
Dengan ini istilah tersebut menunjukkan bahwa lama kas akan terkait dengan modal
kerja sebelum kembali lagi menjadi kas.
Maka hal ini berarti bahwa rata-rata barang tersebut berada di gudang selama 27 hari,
kemudian laku terjual.
Maka setelah jangka waktu 27 hari + 54 hari = 81 hari, kas akan diterima kembali.
Jadi perhitungan cash cycle, dalam pengertian periode sejak pengeluaran kas sampai
menjadi kas kembali sebenarnya adalah 81 hari.
Tapi pemasukkan faktor aktiva likuid mengakibatkan periode cash cycle dihitung 80
hari.
Perhatikan juga bahwa istilah terikatnya dana pada kas sebenarnya hanya
menunjukkan berapa lama kas tersebut tertahan di perusahaan.
Metode keterikatan dana pada modal kerja adalah metode yang mengakui dua hal
penting, yaitu:
1. Untuk mendanai kebutuhan akan modal kerja telah disediakan sebagian oleh
pihak lain dalam bentuk pendanaan spontan.
2. Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang seharusnya tidak memasukkan
unsur laba.
Karena itu pengertian modal kerja menurut metode ini adalah selisih antara aktiva
lancar tidak termasuk laba dalam rekening piutang) dengan pendanaan spontan.
Misalkan Pak Bejo membuka usaha warung makan. Standar Operasional Prosedur
– SOP warung makan sederhana yang dilaksanakan Pak Bejo adalah:
Berbelanja bahan makanan senilai Rp 50.000
Menyediakan uang kecil untuk pengembalian sebesar Rp 5.000
Karena perusahaan kecil sederhana ia tidak menggunakan utang dan karenanya 100%
modal sendiri.
Pada pagi hari setelah pemilik warung makan tersebut, yaitu Pak Bejo membeli bahan
makanan, bagaimana bentuk neraca-nya?
Bentuk sederhana dari neraca warung pak Bejo adalah sebagai berikut:
Contoh Laporan
Keuangan Neraca sederhana
Jika dalam satu hari Pak Bejo mampu memperoleh laba bersih sebesar Rp 10.000,
Bagaimana bentuk neraca-nya setelah malam hari warung makan tersebut tutup?
Contoh bentuk
neraca warung makan
Dari neraca sederhana warung makan Pak Bejo di atas, kita melihat nilai kas menjadi
Rp 65.000.
“mengapa kas-nya menjadi senialai Rp 65.000?
Bila keadaan ini berlangsung terus, “berapa modal yang diperlukan oleh warung makan
Pak Bejo?”
Kecuali warung makan Pak Bejo tersebut ingin memperbesar usahanya, istilah keren-
nya melakukan ekspansi.
Tapi bila warung makan pak Bejo bertahan dengan skala usaha yang ada maka modal
kerja yang diperlukan cukup Rp 55.000.
Sekarang, misalkan semua makanan warung tersebut diborong oleh suatu perusahaan,
dengan pembayaran akan dilakukan minggu depan atau 7 hari lagi.
Maka costs piutang (piutang akan dicatat pada harga jual, tapi dana yang diperlukan
adalah sebesar costs-nya) tersebut adalah:
= 7 x Rp 50.000 = Rp 350.000
Jadi rumah makan Pak Bejo akan memerlukan tambahan dana sebesar Rp 350.000
agar bisa beroperasi dengan lancar.
Saldo kas minimal yang dipertahankan adalah Rp 5.000. pengeluaran kas per hari
adalah Rp 5.000.
= (8 x Rp 50.000) + Rp 5.000
= Rp 425.000
Sekarang, misalkan Pak Bejo sebagai pemilik warung makan tersebut dapat membeli
bahan-bahan secara kredit dengan jangka waktu satu minggu.
Contoh aktiva
lancar dalam neraca
Modal kerja yang diperlukan sekarang adalah hanya Rp 55.000. Mengapa?
Karena meskipun diperlukan tambahan dana untuk membiayai piutang, tambahan dana
tersebut sebenarnya disediakan oleh supplier bahan-bahan makanan.
Pengertian metode arus kas adalah metode yang pada dasarnya sama dengan
penyusunan anggaran kas.
Bedanya adalah arus kas yang dipertimbangkan adalah hanyalah arus kas yang
menyangkut pengeluaran atau penerimaan dari operasi sehari-hari.
Tidak termasuk didalamnya pembelian aktiva tetap, pelunasan utang jangka panjang.
Besarnya modal kerja yang diperlukan pada suatu periode ditunjukkan pada defisit kas
masuk dibandingkan dengan kas keluar.
Untuk memberikan ilustrasi penggunaan metode arus kas, kita masih menggunakan
rumah makan Pak Bejo.
Proyeksi arus kas bila warung makan pak Bejo tersebut akan menjual secara kredit.
Tapi mebeli bahan baku secara tunai akan nampak sebagaimana tabel berikut ini:
Ta
bel: Taksiran kebutuhan modal kerja dengan mneggunakan taksiran arus kas
Bila kita perhatikan baris ‘kas yang perlu disediakan’selama 8 hari tersebut nampak
bahwa jumlahnya adalah Rp 405.000
Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang diperlukan agar warung makan pak
bejo dapat beroperasi dengan lancar.
Cara yang sama dapat digunakan bila warung makan pak bejo akan menggunakan
kebijakan pembelian bahan baku secara kredit.
Cara ini lebih baik karena dapat dideteksi kemungkinan fluktuasi kebutuhan kas.
Perhatikan bahwa perusahaan mempunyai pola kegiatan musiman, dan tidak selalu
sama aktivitasnya sepanjang tahun.
Metode arus kas ini memungkinkan perusahaan menaksir modal kerja yang permanen.
Yaitu modal kerja yang selalu ada dan diperlukan serta modal kerja variabel, yaitu
modal kerja yang berfluktuasi.
Namun demikian, bila diasumsukan bahwa kebijakan piutang dan persediaan efisien,
rasio keuangan antara laba operasi dengan aktiva lancar operasi bisa digunakan
sebagai indikator.
Rasio keuangan yang disebut sebagai return on working capital ini dinyatakan sebagai:
Rasio keuangan ini menggunakan dasar pemikiran yang sama dengan pengukuran
rentabilitas ekonomi.
Perhatikan bahwa rasio keuangan tersebut menggunakan modal kerja bruto dan bukan
modal kerja neto.
Hal ini disebabkan karena ukuran laba yang digunakan adalah laba operasi.
Bila digunakan pengertian modal kerja neto, maka efisiensi modal kerja akan berubah,
jika perusahaan merubah kebijakan sisi pasiva (pendanaan modal kerja).
Sehingga bila perusahaan merubah pembelian bahan baku dari tunai ke kredit, maka
jumlah modal kerja neto akan menurun.
Bila digunakan modal kerja neto, efisiensi modal kerja dinilai membaik hanya karena
perusahaan merubah kebiasaan
Untuk menambah wawasan kita mengenai aktiva lancar, saksikan video pendek berikut
ini:
07: Kesimpulan
Manajemen aktiva lancar dan hutang lancar berpengaruh terhadap modal kerja.
Metode-metode tersebut ada yang hanya menaksir jumlah aktiva lancar, yaitu metode
perputaran modal kerja.
Sehingga sesuai dengan pengertian modal kerja neto yaitu metode keterikatan dana.
Metode lainnya adalah dengan memperhatikan fluktuasi modal kerja, yaitu metode
berdasar atas arus kas.
Efisiensi modal kerja ditaksir dengan membandingkan antara laba operasi dengan
aktiva lancar.
Konsep modal kerja bruto digunakan dengan maksud agar pengukuran efisiensi tidak
dipengaruhi oleh:
Semoga bermanfaat.
Terima kasih
Tentang Kami
Manajemen Keuangan
SOP (Standar Operasional Prosedur)
Info Kontak
Email:
wadiyo@manajemenkeuangan.net
Telepon:
0812 1602 2272
0896 0725 6713
Alamat:
Manajemen Keuangan Network
Perum. Jaya Regency Blok Z-47 Sedati, Sidoarjo, Indonesia
Copyright © 2021 Manajemen Keuangan | Disclosure & Disclaimer | Privacy Policy