Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020-2021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

MATAKULIAH : BANK-DAN-LEMBAGA-KEUANGAN-SYARIAH
DOSEN : DR MUHAMMAD ABDUL GHONI
KELAS : MJ19H (BLENDED)
HARI / TANGGAL : Sabtu / 08 Mei 2021
WAKTU : 09:30 - 12:00
SIFAT UJIAN : Open Book/Take Home

1. Bacalah doa terlebih dahulu dan soal dengan teliti


2. Dilarang pinjam – meminjam alat tulis kepada peserta ujian lain
3. Dilarang bertanya/memberitahukan kepada peserta ujian lain
4. Tidak diperkenankan keluar ruangan selama ujian berlangsung kecuali selesai mengerjakan soal ujian
5. Bacalah kembali soal dan jawaban sebelum meninggalkan ruangan ujian
6. Wajib mematuhi instruksi dari Dosen/Pengawas Ujian
7. Jika melakukan pelanggaran terhadap hal-hal tersebut diatas maka nilai ujian akan dikurangi atau nilai langsung
Failed (E=0)

SOAL :

1. Apa perbedaan pasar uang dan pasar modal Syariah?


2. Bagaimana mekanisme Tabungan wakaf di Indonesia?
3. Kenapa Bank Syariah dapat disebut dengan bank Investasi?
4. Kapan bank Syariah menjadi Bank Komersial?
5. Apa dan bagaimana pegadian Syariah?

Verifikasi dari Ketua Program Studi Dosen Pengampu,


Manajemen

( Sisca Debyola Widuhung, SE., M.Si. ) ( DR MUHAMMAD ABDUL GHONI


Nama : Rifki Dwi Putra
NIM : 0311519109
Kelas : MJ19H

1. Yang dimaksud dengan pasar modal adalah semua kegiatan yang


bersangkutan dengan perdagangan surat-surat berharga yang telah
ditawarkan kepada publik yang akan atau telah diterbitkan oleh emiten
sehubungan dengan penanaman modal dan pemijaman uang dalam
jangka menengah ataupun dalam jangka panjang, termasuk instrumen
derivatifnya. Dengan begitu pasar modal sebagai bertindak sebagai
penghubung antara investor dengan pihak perusahaan. Pasar modal
secara umum berfungsi untuk meningkatkan dan menghubungkan aliran
dana jangka panjang sesuai dengan kriteria pasarnya yang akan
menunjang pertumbuhan ekonomi rill ekonomi secara keseluruan.

Sedangkan pasar uang secara sederhana merupakan pasar surat


berharga jangka pendek, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper Notes (CPN) dan
masih banyak lainnya. Ciri-ciri pasar uang mengunakan pendanaan
jangka pendek,pasar uang di tekankan untuk mempertemukan pihak
yang kelebihan dan dengan pihak yang kekurangan dana, fleksibel dan
tidak terpatok pada tempat tertentu seperti halnya pada pasar modal.

Secara umum ada tiga hal yang membedakan pasar modal syariah
dengan pasar modal konvesional. yaitu terletak pada indeks saham,
instrument yang di perjual belikan dan mekanisme pelaksanaan. Dalam
pasar modal konvensional semua saham yang tercatatat di bursa efek
dapat seluruhnya dimasukan tanpa mempertimbangkan kehalalannya,
sedangkan pada pasar modal syariah, saham yang tercatat dalam bursa
efek akan dipilih dan dan dikategorikan sesuai kriteria-kriteria syariah.
Saham yang masuk dalam indeks pasar modal syariah tidak boleh
bergerak dalam bidang perbankan dan bisnis keuangan lainnya yang erat
hubungannya dengan bunga, termasuk juga alkohol, perjudian, dan
semua binis yang bergerak di sektor yang diharamkan islam, termasuk
juga perusahaan yang memiliki beban hutang ribawi dengan presentasi
terhadap perusahaan melebihi batas-batas yang di izinkan oleh hukum
islam.

Mekanisme pelaksanaan pasar modal syariah idealnya tidak melakukan


spekulasi dan manipulasi yang didalamnya mengandung gharar
(meragukan), riba, Maysir, risywah, maksiat dan kedzaliman. Dalam
mekanisme pasar modal syariah, dilarang juga melakukan transaksi
secara langsung dengan menggunakan jasa broker atau pialang, hal ini
dikarenakan sangat memungkinkan para spekualan untuk bermain-main
harga, selain itu juga harga pasar dari efek syariah harus mencerminkan
nilai valuasi kondisi yang sesungguhnya dari aset yang telah menjadi
dasar penerbitan dan harus sesuai dengan mekanisme pasar yang di
atur secara wajar efesien dan tidak di rekayasa.
2. Pengelolaan Wakaf Secara Umum
Siapapun boleh mengelola aset wakaf apakah ia perorangan atau
lembaga pemerintah ataupun non pemerintahan sepanjang pengelola
tersebut dapat memegang amanah untuk mengelolanya dan memberikan
benefit kepada yang berhak menerima. Sahabat Umar bin Khattab ra.
pernah melakukan wakaf dan menunjuk dirinya sendiri sebagai
pengelola. (HR. Muslim).
Melihat perkembangan pemikiran dan praktik wakaf yang menuntut untuk
mendapat perhatian yang serius demi menciptakan daya tahan
perekonomian yang kuat dan berkelanjutan (sustainable), disamping juga
kenyataan lahirnya UU wakaf nomor 14 tahun 2014 yang mempunyai
cita-cita memajukan ekonomi wakaf di Indonesia, perlu kiranya dibentuk
sebuah manajeman yang terpola dengan tujuan untuk mewujudkan
harapan tersebut.
Urutan dalam melakukan tabungan wakaf di Indonesia :
1) Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap
perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan
tujuan yang ditetapkan.
2) Pengorganisasian (organizing) Ketika perencanaan sudah dibuat,
kemudian tujuan dan langkah-langkah sudah ditetapkan, maka kegiatan
selanjutnya adalah pembagian kerja.
3) Pengerahan atau Kepemimpinan (actuating/ directing) Setelah
dilaksanakan pembagian tugas, maka dalam setiap tugas tersebut
haruslah ada pemimpin yang bertanggung jawab atas berjalannya
program dan sekaligus penggerak bagi team yang ada dalam tanggung
jawabnya.
4) Pengawasan (controlling)
Untuk mengetahui sejauh apa perencanaan yang sudah dibuat,
diperlukan adanya pengawasan. Agar ketika terjadi penyimpangan tugas
dan atau wewenang, atau ketika terjadi kesenjangan antara harapan dan
kenyataan yang terjadi, bahkan tidak berjalannya sebuah program maka
segera bisa dievaluasi.

3. Prinsip investasi syariah, bagi seorang muslim menjalankan setiap hal


sesuai dengan aturan agama adalah penting hukumnya. Salah satu hal
tersebut hadir dalam bentuk investasi. Berdasarkan jenis transaksinya,
investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi Syariah dan investasi non-
syariah atau konvensional. Investasi syariah adalah suatu penanaman
modal yang dilakukan masyarakat dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan hukum Islam. Di
Indonesia, apabila investasi konvensional diawasi langsung oleh OJK
maka investasi syariah diawasi langsung oleh Majelis Ulama Indonesia
yang membentuk Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas
Syariah. Dalam praktiknya, investasi Syariah sama dengan investasi
konvensional. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan dari
investasi Syariah, seperti:
1. Bebas Riba
2. Tidak ada Grahar dan Maysir
3.Menggunakan Akad
4. Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inisiatif pendirian bank
Islam Indonesia dimulai pada tahun 1980 melalui diskusi-diskusi
bertemakan bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam. Sebagai uji coba,
gagasan perbankan Islam dipraktikkan dalam skala yang relatif terbatas,
di antaranya di Bandung (Bait At-Tamwil Salman ITB) dan di Jakarta
(Koperasi Ridho Gusti). Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut
adalah berdirilah bank syariah pertama di Indonesia, yaitu PT Bank
Muamalat Indonesia (BMI), yang sesuai akte pendiriannya, berdiri pada
tanggal 1 Nopember 1991. Sejak tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat
resmi beroperasi dengan modal awal sebesar Rp 106.126.382.000. Pada
awal masa operasinya, keberadaan bank syariah belum mendapat
perhatian optimal dalam tatanan sektor perbankan nasional. Landasan
hukum operasi bank yang menggunakan sistem syariah saat itu hanya
diakomodir dalam salah satu ayat tentang "bank dengan sistem bagi
hasil" pada UU No. 7 Tahun 1992. Sayangnya tanpa rincian landasan
hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan.

Pengesahan beberapa produk perundangan yang memberikan kepastian


hukum dan meningkatkan aktivitas pasar keuangan syariah, seperti
 UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
 UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
(sukuk); dan
 UU No. 42 tahun 2009 tentang Amandemen Ketiga UU No.8 tahun
1983 tentang PPN Barang dan Jasa.

Lahirnya UU Perbankan Syariah mendorong peningkatan jumlah BUS


dari sebanyak 5 BUS menjadi 11 BUS dalam kurun waktu kurang dari
dua tahun (2009-2010). Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan
syariah di Indonesia, semakin banyak kemajuan dalam dua dekade. Baik
dari aspek lembagaan dan infrastruktur penunjang, perangkat regulasi
dan sistem pengawasan, kesadaran serta literasi masyarakat terhadap
layanan jasa keuangan syariah.

OJK selaku otoritas sektor jasa keuangan terus menyempurnakan visi


dan strategi kebijakan pengembangan sektor keuangan syariah sesuai
peta jalan perbankan syariah. Arah pengembangan perbankan syariah
yang sebelumnya tertuang pada Roadmap Perbankan Syariah Indonesia
2015-2019 telah sampai pada masa akhirnya. Untuk melanjutkan arah
pengembangan perbankan syariah dengan mempertimbangkan berbagai
isu strategis, peluang maupun tantangan yang dihadapi, Roadmap
Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia periode 2020-2025
disusun dengan membawa visi mewujudkan perbankan syariah yang
resilient, berdaya saing tinggi, dan berkontribusi signifikan terhadap
perekonomian nasional dan pembangunan sosial.
BSI adalah hasil merger atau penggabungan tiga bank syariah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Yakni PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT
Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Dihitung-
hitung, Bank Syariah Indonesia memiliki aset sebesar Rp 245,7 triliun.
Sedangkan modal intinya Rp 20,4 triliun. Dengan jumlah tersebut, bank
syariah ini akan langsung masuk top 10 bank terbesar di Indonesia dari
sisi aset. Tepatnya di urutan ke-7. Selanjutnya di tahun 2025, targetnya
menjadi pemain global. Target tembus 10 besar bank syariah dunia dari
sisi kapitalisasi pasar.

5. Tujuan dan Manfaat Pegadaian


Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi
kemanfaatan masyarakat umum dan sekaligus memupuk keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan yang baik. Oleh karena itu Perum
Pegadaian bertujuan sebagai berikut :
1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan
program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya melalui penyaluran uang pembiayaan/pinjaman atas dasar
hokum gadai.
2. Pencegahan praktik ijon, pegadaian gelap, dan pinjaman tidak wajar
lainnya.
3. Pemanfaatan gadai bebas bunga pada gadai syariah memiliki efek
jarring pengaman social karena masyarakat yang butuh dana mendesak
tidak lagi dijerat pinjaman/pembiayaan berbasis bunga.
4. Membantu orang-orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat
mudah.

Mekanisme Pegadaian Syariah


Mekanisme operasional Pegadaian Syariah dapat digambarkan sebagai
berikut: Melalui akad rahn, nasabah menyerahkan barang bergerak dan
kemudian Pegadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah
disediakan oleh Pegadaian. Akibat yang timbul dari proses penyimpanan
adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai investasi tempat
penyimpanan, biaya perawatan dan keseluruhan proses kegiatannya.
Atas dasar ini dibenarkan bagi Pegadaian mengenakan biaya. sewa
kepada nasabah sesuai jumlah yang disepakati oleh kedua belah
pihak.Pegadaian Syariah akan memperoleh keutungan hanya dari bea
sewa tempat yang dipungut bukan tambahan berupa bunga atau sewa
modal yang diperhitungkan dari uang pinjaman.. Sehingga di sini dapat
dikatakan proses pinjam meminjam uang hanya sebagai ‘lipstick’ yang
akan menarik
minat konsumen untuk menyimpan barangnya di Pegadaian.

Akad Perjanjian Gadai


Pada dasarnya Pegadaian Syariah berjalan di atas dua akad transaksi
Syariah yaitu:
1. Akad Rahn. Rahn yang dimaksud adalah menahan harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, pihak yang
menahan memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau
sebagian piutangnya. Dengan akad ini Pegadaian menahan barang
bergerak sebagai jaminan atas utang nasabah.
2. Akad Ijarah.Yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan atau
jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barangnya sendri. Melalui akad ini dimungkinkan bagi
Pegadaian untuk menarik sewa atas penyimpanan barang bergerak milik
nasabah yang telah melakukan akad.

Anda mungkin juga menyukai