Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG “ DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD) “ DI


POLI JIWA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU

CI LAHAN : Ns. ISWATI HUSNA DAFLI, S.Kep

CI PENDIDIKAN : Ns. YENI YARNITA, S.Kep., M.Kep

Ns. PRATIWI GASRIL, S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH :

FARHAN NUR AKSA INTAN MARFIDIA WATI

RAFIQAH ZAHRAH MARATUS SOLEKHATI

DESTI ARNITA JUANDRI VANESA FITRINDA

NUR AYU SYAFITRI TRI INDAH UTAMI

YUNIA HUSNA

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM


DAN KESEHATAN PRODI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2021

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG “ DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD) “ DI


POLI JIWA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di
negara-negara maju. Meskipun kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
menyebabkan kematian secara langsung,namun gangguan tersebut dapat menimbulkan
ketidak mampuan individu dalam berperilaku yang dapat menghambat pembangunan
karena mereka tidak produktif.
Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan, sehat jiwa tidak hanya

terbatas dari gangguan jiwa, tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua
orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerimaorang lain sebagai mana adanya, serta mempunyai sikap
positif terhadapdiri sendiri dan orang lain.
Permasalahan pada suatu individu dalam mengalami gangguan jiwa sangatlah

kompleks antara satu dengan yang lainnya sangat berkaitan. Mekanisme koping yang tidak
efektif merupakan salah satu faktor seseorang dapat mengalami gangguan jiwa.
Menurut Maslow seseorang dapat dikatakan sehat jiwanya apabila seseorang tersebut
memenuhi kriteria sebagai berikut : menyesuaikan diri secara konstruktif pada
kenyataan walau buruk, memperoleh kepuasan atas usahanya, merasa lebih puas
memberi daripada menerima, hubungan antara manusia saling menolong dan memuaskan,
menerima kekecewaan untuk pelajaran yang akan datang, mengaalhkan rasa bermusuhan
pada penyelesaian kretif, mempunyai kasih sayang, memiliki persepsi realita yang efektif,
menerima diri, orang lain dan lingkungan.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah
penderita penyakit jiwa. Hasil survey World Health Organization (WHO) menyatakan
tingkat gangguan kesehatan diindonesia tinggi dan di atas rata-rata gangguan jiwa di
dunia. Salah satu diagnose keparawatan dari orang yang mengalami gangguan jiwa adalah
defisit perawatan diri. Mereka yang dengan gangguan jiwa, tidak peduli dengan penampilan
dan perawatan dirinya.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhui
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai
kondisi kesehatannya, klien dikatakan terganggu perawatan dirinya jika tidak dapat
melakukan perawatan diri (Depkes, 2000). Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis(Perry,
2005).
Defisit perawatan diri adalah gangguan untuk melakukan aktifitas perawatan diri
(mandi, berhias, toieting) (Nurjanah, 2004). Defist perawatan diri adalah gangguan
kemampuan melakukan aktifitas yang terdiri dari mandi, berpakaian, berhias, makan,
toileting dan sebagainya (Nanda, 2001). Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwotodan
Wartonah 2000).
Berdasarkan permasalahan diatas, terlihat sangat penting untuk menjaga perawatan dan
kebersihan diri. Maka dari itu, kami tertarik untuk melakukan penyuluhan kesehatan kepada
pasien maupun keluarga yang datang untuk melakukan kontrol di Rumah Sakit. Karena
dengan cara ini di anggap efeketif, karena langsung memberikan penyuluhan kepada pasien
maupun keluarga yang datang untuk melakukan pengobatan ataupun kontrol jiwa.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama 15 menit,di harapkan dapat meningkatkan
pemahaman pasien dan keluarga tentang pentingnya perawatan diri.
b. Tujuan Khusus
• Menjelaskan pengertian Defisit Perawatan Diri
• Menjelaskan tanda dan gejala Defisit Perawatan Diri
• Menjelaskan penyebab Defisit Perawatan Diri
• Menjelaskan jenis-jenis Defisit Perawatan Diri
• Menjelaskan Akibat dari Defisit Perawatan Diri
C. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan kesehatan tentang Defisit Perawatan Diri
2. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang datang untuk berobat di Poli
Jiwa Rumah Sakit Lancang Kuning Pekanbaru
3. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
4. Media dan alat : Leaflet
5. Waktu dan Tempat :
Hari/Tanggal : Selasa/20 April 2021
Jam : 14.00 WIB s/d Selesai
6. Setting Tempat :

LI

M L Co

KP KP KP
KP KP

KP KP
KP KP
Keterangan :
LI : Layar Infocus
M : Moderator
L : Leader
Co : Co Leader
D : Dokumentasi
KP : Keluarga Pasien

D. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan
1. 5 Menit ✓ Salam Pembuka

✓ Memperkenalkan diri dan anggota


kelompok
✓ Menjelaskan topik dan tujuan

✓ Menjelaskan kontrak dan waktu


2. 10 Menit Kegiatan Inti

✓ Menjelaskan pengertian defisit


perawatan diri
✓ Menjelaskan perawatan diri itu apa
saja
3. 5 Menit Penutup

✓ Tanya jawab kegiatan penyuluhan

✓ Serah terima kenang-kenangan


✓ Salam penutup

4. - Evaluasi kegiatan penyuluhan dan membuat

laporan hasil
E. URAIAN TUGAS

No Posisi Nama Uraian Tugas


1. Leader Desti Arnita ▪ Menyampaikan materi
Juandri penyuluhan tentang Defisit
Perawatan Diri

2. Moderator Nur Ayu Syafitri - Membuka acara


- Memperkenalkan mahasiswa
- Menjelaskan tujuan dan topic
yang akan disampaikan
- Menjelaskan kontrak dan waktu
presentasi
- Mengatur jalannya diskusi

3. Co Leader Tri Indah Utami ▪ Membantu leader saat


menjelaskan materi
4. Fasilitator Maratus Solekhati, ▪ Memfasilitator pelaksanaan
Vanesa Fitrinda, kegiatan dari awal sampai akhir
Intan Marfidia ▪ Membuat absensi penyuluhan
Wati, Farhan Nur ▪ Mencatat pertanyaan-
Aksa, Yunia pertanyaan peserta diskusi
Husna
5. Dokumentasi Rafiqah Zahrah ▪ Mendokumentasikan
pelaksanaan kegiatan
penyuluhan kesehatan yang
dilakukan

F. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
▪ Hanya 75% keluarga dan pasien datang berobat ke poli jiwa rumah sakit
▪ 100% Tempat, media, alat penyuluhan sudah sesuai dengan rencana.
▪ 30% peran dan tugas mahasiswa yang sesuai rencana. Karena pada pelaksanaan
nya satu orang mahasiswa masing-masing memberikan penyuluhan kepada 1
pasien atau keluarga pasien yang berobat. Karena ini terkendala oleh waktu untuk
berobat.
b. Evaluasi proses
▪ 70% yang sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
▪ 100% peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan dengan semangat
▪ 100% peserta berperan aktif selama penyuluhan kesehatan
c. Evaluasi Hasil
90% peserta mampu menjawab pertanyaan secara lisan.
▪ Mengetahui betapa pentingnya mengetahui pengertian defisit perawatan diri
▪ Mengetahui tanda dan gejala defisit perawatan diri
▪ Mengetahui penyebab defisit perawatan diri
▪ Mengetahui jenis-jenis defisit perawatan diri
▪ Mengetahui akibat defisit perawatan diri
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai