Anda di halaman 1dari 2

1.

Zat Besi ( Iron )

Sel darah merah tidak hidup selamanya, biasanya akan mati setelah tiga atau empat bulan
dan kemudian tubuh kita akan membuat sel darah merah baru,

Tapi bukannya tubuh kita dan hanya membuang seluruh sel darah merah yang biasanya
akan terjadi adalah sel darah merah akan pecah dan melepaskan zat besi. Sehingga zat besi dapat
diserap kembali dan kemudian dapat melanjutkan dan menuju ke hati di mana hati dapat
mengemasnya untuk dipindahkan jika ingin diangkut atau disimpan untuk digunakan nanti.

1. Transferin membawa zat besi dalam darah.


2. Sumsum tulang memasukkan zat besi ke dalam hemoglobin sel darah merah dan
menyimpan kelebihan zat besi dalam feritin (dan hemosiderin).
3. Hemoglobin yang mengandung zat besi dalam sel darah merah membawa oksigen.
4. Hati (dan limpa) membongkar sel darah merah, mengemas zat besi ke dalam transferin,
dan menyimpan kelebihan zat besi dalam feritin (dan hemosiderin).

Jika kita kekurangan zat besi salah satu penyakit yang umum terjadi adalah anemia
karena zat besi memiliki peran besar dalam pembentukan sel darah merah. Ketika seseorang
kekurangan zat besi maka sintesis hemoglobin tidak berjalan sempurna dan membuat ukuran sel
darah merah lebih kecil dan berwarna pucat. Hal lain yang dapat terjadi ketika kekurangan zat
besi adalahsulit berkonsentrasi, tidur kurang nyenyak.

Hal lain yang dapat terjadi ketika kekurangan zat besi adalah penyakit yang bernama
Pika, biasanya terjadi pada ibu hamil yang kekurangan zat besi. Pika adalah kondisi dimana
seseorang ingin memakan hal-hal yang tidak dapat dimakan. Mereka mengira itu karena
tubuhnya kekurangan zat besi sehingga mendambakan hal-hal yang memiliki kandungan zat besi
rendah bahkan yang tidak memiliki kandungan zat besi seperti tanah, kertas, dll.

Toksisitas zat besi adalah sesuatu yang tidak terlalu umum karena jika terlalu banyak zat
besi maka hemosiderin akan bekerja untuk menyimpan kelebihan zat besi tersebut. Namun, ada
beberapa orang yang memiliki kondisi genetic yang disebut hemochromatosis dimana tubuh
mereka tidak dapat mengatur kelebihan zat besi yang masuk ke dalam tubuh.
Zat besi berperan sebagai antioksidan, semakin banyak antioksidan maka antioksidan
akan merangsang produksi radikal bebas dan dapat menyebabkan penyaki seperti sakit jantung,
kanker, dll.

Anda mungkin juga menyukai