Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Strategi Proses dan Kapasitas


(MANAJEMEN OPERASI)

Dosen Pengampu :

AGUSTINUS KISMET NUGROHO JATI

Disusun Oleh :

1. Ryan Waskito Pratama ( 2019210048 )

2. Infanta Fazaaqbil Ridanti ( 2019210049 )

3. Mellisa Chandra ( 2019210057 )

4. Muhammad Iqbal Furqoni ( 2019210063 )

5. Moh. Zazali Usman ( 2019210068 )

6. Riska Nuraini ( 2019210070 )

7. Yonan Wahyu O.P ( 2019210072 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

JURUSAN MANAJEMEN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dankarunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah ini yang berjudul ‘Strategi
proses dan kapasitas’. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami
Bapak Agustinus Kismet Nugroho Jati yang telah membantu kami dalam mengerjakan
makalah ini.

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai tambahan wawasan tentang Strategi proses
dan kapasitas yang efektif agar bisa tetap unggul dan kompetitif. Sehingga setelah kita
mengikuti materi ini, kita akan dapat menjelaskan tentang apa yang dimaksud dan apa saja
yang terlibat dalam Strategi proses dan kapasitas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengharap saran dan kritik apabila
pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan demi perbaikan di kemudian hari. Harapan
kami mudah-mudahan laporan makalah ini dapat menambah wawasan.

Surabaya , 22 Oktober 2020

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................3
Desain Produk..................................................................................................................................3
A. Pemilihan Barang dan Jasa..........................................................................................................3
B. Penciptaan Produk Baru..............................................................................................................5
C. Pengembangan Produk................................................................................................................5
D. Peluncuran Desain Produk..........................................................................................................6
Desain Jasa.......................................................................................................................................7

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam pembuatan
makalah ini adalah:
1. Bagaimana pilihan strategi produk untuk mendukung keunggulan kompetitif?
2. Berapa macam siklus hidup produk dan apa yang harus dilakukan pada setiap
siklusnya?
3. Apakah analisis pada produk berdasarkan nilai sangat penting?
4. Bagaimana pengembangan produk yang optimal?
5. Bagaimana meningkatkan efisiensi desain jasa?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang tertulis, tujuan makalah ini tidak lain yaitu :
1. Untuk mengetahui strategi produk yang mendukung keunggulan kompetitif
2. Untuk mengetahui siklus hidup produk dan penanganan yang tepat di tiap fasenya
3. Untuk mengetahui sistem oengembangan produk
4. Untuk tantangan dan solusi dalam hal desain jasa

D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui pentingnya analisis produk berdasarkan pada nilai
2. Memahami dan dapat menerapkan proses yang baik dalam desain produk dan jasa
agar tetap kompetitif dan unggul.
BAB II
PEMBAHASAN

Desain Produk
A. Pemilihan Barang dan Jasa
Sebuah strategi produk yang efektif mengaitkan keputusan produk dengan
investasi pangsa pasar dan siklus hidup produk (product life cycle) serta
mendefinisikan luasnya lini produk. Tujuan keputusan produk atau product decision
adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi produk yang
memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan kompetitif. Sebagai satu dari 10
keputusan OM, strategi produk dapat difokuskan pada pengembangan keunggulan
kompetitif melalui diferensiasi biaya yang rendah, cepat tanggap atau kombinasinya.
a) Pilihan Strategi Produk Mendukung Keunggulan Kompetitif
Banyak pilihan dalam pemilihan, pendefinisian dan perancangan
produk. Pemilihan produk adalah pemilihan barang atau jasa yang akan
disediakan bagi pelanggan atau klien. Salah satu contohnya adalah
pengembangan strategi biaya rendah (Low Cost strategy) melalui desain
produk dengan perancangan sebuah produk yang dapat diproduksi dengan
mempekerjakan sedikit tenaga kerja sehingga dapat mengembangkan
sebuah lini produk yang rendah biaya sekaligus bernilai tinggi.
Contoh lainnya adalah cepat tanggap atau (rapid response) untuk
mengubah permintaan pasar. Contohnya adalah perusahaan Toyota dengan
menjalankan desain mobil tercepat di industri nya, Toyota telah mendorong
kecepatan pengembangan produk hingga dibawah 2 tahun dalam sebuah
industri yang standarnya masih diatas 2 tahun, sehingga waktu desain yang
lebih pendek membantu perusahaan Toyota untuk memperkenalkan mobil
ke pasar sebelum selera konsumen berubah dan melakukannya dengan
teknologi terkini dan tentunya inovasi. Contoh lainnya adalah diferensiasi
suatu perusahaan melalui produknya seperti menawarkan produk yang
sangat unik dan berkualitas tinggi.

Jadi keputusan produk sangat penting bagi strategi perusahaan dan


memiliki dampak besar bagi keseluruhan fungsi operasi. contoh lainnya
adalah diferensiasi suatu perusahaan melalui produknya seperti
menawarkan produk yang sangat unik dan berkualitas tinggi.
b) Siklus Hidup Produk dan Strategi
Siklus hidup produk atau kehidupan produk dapat dibagi dalam 4 fase.
Fase-fase tersebut adalah pengenalan, pertumbuhan, kematangan dan
penurunan. Siklus hidup produk mungkin hanya beberapa hari, beberapa
bulan, beberapa tahun atau beberapa deekade. Tanpa menghiraukan
lamanya siklus, tugas bagi manajer operasi tetaplah sama yaitu mendesain
sebuah sistem yang membantu pengenalan produk baru dengan sukses. Jika
fungsi-fungsi operasi tidak dapat dilakukan secara efisien, pada tahap ini
perusahaan mungkin akan menderita kerugian sehingga produk-produk
tidak dapat diproduksi secara efisien dan mungkin sama sekali tidak dapat
diproduksi. Sebagai manajer operasi yang harus siap untuk
mengembangkan produk-produk baru, mereka juga harus siap untuk
mengembangkan strategi baru untuk produk yang telah ada pengujian
produk secara periodik perlu dilakukan karena strategi berubah seiring
dengan bergeraknya produk dalam siklus hidup produk.
Beberapa pilihan strategi seiring dengan bergeraknya produk dalam
siklus hidupnya ada 4 :
1) Fase pengenalan
Perusahaan mungkin memerlukan biaya-biaya yang tidak biasa
untuk riset pengembangan produk proses modifikasi dan perbaikan
serta pengembangan pemasok
2) Fase pertumbuhan
Dalam fase ini desain produk telah mulai stabil dan perkiraan
kebutuhan kapasitas yang efektif sangat dibutuhkan. Penambahan
kapasitas atas pemaksimalan kapasitas yang ada untuk
mengakomodasi pertumbuhan permintaan produksi akan
dibutuhkan pasar.
3) Fase kematangan
Ketika sebuah produk mulai matang, kompetitor akan muncul. jadi
produksi dengan volume tinggi dan inovatif akan sangat dibutuhkan
perusahaan.
4) Fase penurunan
Manajemen harus lebih konsen terhadap produk yang siklus
hidupnya berada di tahap akhir. Produk yang sekarat biasanya
adalah produk-produk yang lemah yang membutuhkan investasi
sumber daya dan keahlian manajerial.
c) Analisis Produk Berdasarkan pada Nilai
Produk berdasarkan pada nilai operasi yang efektif memilih item yang
paling menjanjikan. Sumber daya akan dipresentasikan dalam jumlah yang
cukup dan tidak berlebihan. Analisis produk berdasarkan pada nilai produk
adalah mengurutkan produk dalam urutan menurun berdasarkan pada
kontribusi uang masing-masing nya kepada perusahaan juga menggunakan
total kontribusi uang tahunan produk tersebut. Kontribusi produk tertentu
yang rendah dalam basis perutnya akan terlihat sangat berbeda jika produk
tersebut mewakilkan porsi yang besar dalam penjualan perusahaan.
B. Penciptaan Produk Baru
Produk baru pengembangan produk baru yang agresif mensyaratkan
perusahaan tersebut untuk membangun struktur internal yang memiliki komunikasi
terbuka dengan pelanggan, budaya pengembangan produk inovatif, RnD yang agresif,
kepemimpinan yang kuat, insentif formal dan pelatihan. Kemudian sebuah perusahaan
dengan menguntungkan dan penuh semangat memusatkan perhatian pada beberapa
kesempatan seperti memahami pelanggan, perubahan ekonomis, perubahan sosiologi
dan demografi, perubahan teknologi, perubahan politik dan hukum serta perubahan
lain yang mungkin akan melahirkan praktik pasar standar profesional pemasok dan
distributor.
C. Pengembangan Produk
Pengembangan produk yang optimal tidak hanya bergantung pada dukungan
dari bagian lain perusahaan tetapi juga bergantung pada integrasi yang sukses dari 10
keputusan OM, dari desain hingga pemeliharaan produk. mengidentifikasi produk-
produk yang sepertinya akan memperoleh pangsa pasar, efektivitas biaya dan meraih
keuntungan, namun sangat sulit untuk diproduksi akan cenderung lebih mengarahkan
perusahaan pada kegagalan daripada kesuksesan.
Dalam pengembangan produk ada yang namanya penyebaran fungsi kualitas
atau quality function deployment yang mengacu pada penentuan apa yang akan
memuaskan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan menjadi target
desain. Quality function deployment digunakan pada awal proses desain tentang apa
yang akan memuaskan pelanggan dan dimana upaya penyebaran kualitas dibutuhkan.
Salah satu alat QSD adalah rumah kaulitas yaitu sebuah teknik grafis untuk
mendefinisikan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk atau jasa. Hanya
dengan mendefinisikan hubungan ini dengan jelas, manajer dapat merancang produk
dan proses dengan fitur-fitur yang diinginkan oleh pelanggan penggunaan.
Perencanaan kualitas adalah serangkaian toleransi prosedur metode dan teknik
percontohan spesifik yang akan memastikan bahwa proses proses produksi dapat
memenuhi permintaan pelanggan.
Dalam pengembangan produk, ada pengorganisasian pengembangan produk.
Dalam hal ini adanya pengembangan produk yang dibebani kewajiban untuk bergerak
dari permintaan pasar akan sebuah produk. Penggunaan tim tersebut disebut sebagai
perekayasaan konkuren dan menyiratkan bahwa sebuah tim mewakilkan seluruh area
yang terpengaruh disebut sebagai tim lintas fungsional atau cross-functional.
Kemudian dalam pengembangan produk ada manufakturabilitas dan perekayasaan
nilai yaitu nilai perhatian pada perbaikan dan spesifikasi pada tahap penelitian,
pengembangan desain dan produksi dari pengembangan produk. Sebagai tambahan
bagi pengurangan biaya yang cepat dan nyata desain untuk manufaktur abilitas dan
perekayasaan nilai dapat memberikan keuntungan lainnya. Hal tersebut meliputi :
1. mengurangi kompleksitas produk
2. pengurangan dampak lingkungan
3. standarisasi tambahan bagi komponen tempat
4. perbaikan aspek fungsional produk
5. perbedaan desa dan keamanan pekerjaan
6. perbaikan kemampuan perawatan suatu produk tujuan menguatkan desain
D. Peluncuran Desain Produk
Pengembangan sistem dan struktur organisasi yang efektif untuk
pengembangan produk terdapat beberapa pertimbangan penting bagi desain sebuah
produk yaitu desain yang baik, desain modular, design terbentuk atau Manufacturing
berbentuk komputer, teknologi realitas virtual, analisis nilai dan penilaian
keberlanjutan atau siklus hidup.
Desain Jasa
Selain desain produk adapula desain jasa. Perencanaan jasa sangat menantang karena
mereka memiliki karakter yang unik dari interaksi pelanggan. Produktivitas jasa terkenal
rendah sebagian karena keterlibatan pelanggan dalam desain atau penyampaian jasa atau
keduanya. Hal ini memperumit tantangan desain produk ada beberapa cara untuk
meningkatkan efisiensi jasa :
1) Membatasi opsi
Karena pelanggan dapat berpartisipasi dalam pendesainan jasa, spesifikasi desain
dapat berbentuk apa saja dari sebuah menu hingga daftar opsi maupun deskripsi
verbal. Namun dengan menyediakan sebuah daftar opsi ambiguitas dapat dikurang.
Resolusi awal dari definisi produk dapat membantu efisiensi serta membantu
pemenuhan ekspektasi pelanggan.
2) Menunda kustomisasi
Mendesain produk sehingga kustomisasi ditunda selama mungkin dalam proses
adalah hal yang mungkin. Contohnya pada salon kecantikan, ketika sebuah salon
kecantikan beroperasi walaupun shampo dan conditioner telah dilakukan dengan
cara yang standar oleh pekerja-pekerja rendah warna dan model atau kustomisasi
dilakukan kemudian .
3) Modularisasi
Memodularkan jasa sehingga kustomisasi ada dalam bentuk perubahan modul.
Strategi ini memungkinkan jasa yang beragam didisain sehingga sebagai entitas
modular yang standar.
4) Otomatisasi
Membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dan mengidentifikasi bagian-bagian
tersebut yang memberikan masing-masingnya otomatisasi
5) Momen kebenaran
Interaksi pelanggan yang tinggi berarti bahwa dalam industri jasa terdapat momen
kebenaran. Ketika hubungan antara penyedia dan pelanggan sangat penting pada
momen tersebut, kepuasan pelanggan atas jasa didefinisikan. Sebuah tugas
manajer operasi adalah mengidentifikasi momen kebenaran dan mendesain
operasi yang memenuhi atau melampaui ekspektasi pelanggan.
Selanjutnya adalah dokumen untuk jasa. Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada
sebagian besar jasa, dokumen untuk memindahkan produk produksi seringkali berbentuk
instruksi pekerjaan atau naskah yang eksplisit.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi produk yang efektif membutuhkan pemilihan, pendesainan dan


pendefinisian sebuah produk kemudian mentransmisikan produk tersebut ke dalam
proses produksi. Ketika strategi ini dijalankan dengan efektif, maka fungsi produksi
dapat berkontribusi dengan maksimal bagi perusahaan. Manajer operasi harus
membangun sistem pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk
membayangkan mendesain dan memproduksi produk yang akan menghasilkan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Ketika produk berpindah dalam siklus
hidupnya yaitu perkenalan pertumbuhan kematangan dan penurunan opsi yang harus
dikejar manajer operasi berubah. Baik produk manufaktur maupun jasa memiliki
sejumlah teknik yang tersedia untuk membantu kinerja kegiatan ini dengan efektif.

B. SARAN
Setelah mengetahu desain produk dan jasa yang efektif, disarankan agar dapat
mengaplikasikan hal ini pada kehidupan nyata. Karena dalam masa yang sekarang ini
agar dapat terus unggul dan kompetitif, perlu adanya inovasi pada desain produk dan
desain jasa.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer Jay, Render Barry. 2015. Manajemen Operasi : Manajemen


Keberlangsungan dan Rantai Pasokan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai