Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tentang Thaharah, Ibadah Mahdhah


Bulan Ramadhan

Disusun oleh :

Nama : Bertha Fara Puspita


No Absen : 07
Kelas : X Askep 2

SMK KESEHATAN BANTUL


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

1 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini .  Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
pemimpin paling mulia, manusia yang paling baik akhlaknya yaitu Nabi Muhammad SAW ,
kepada keluarganya, para sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.  Amin
Makalah ini berjudul “Makalah Tentang Thaharah, Ibadah Mahdhah Bulan Ramadhan”
yang nantinya akan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang hal-hal yang berkaitan
dengan thaharah, Ibadah Mahdhah dan bulan ramadhan. . Mungkin penulis tidak bisa membuat
makalah ini sesempurna mungkin. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari
para pembaca.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada gurupembimbing saya yang telah
memberikan arahan dan juga kepada orang-orang di sekitar saya yang telah membantu saya
dalam mendapatkan sumber-sumber materi yang bisa saya jadikan pedoman untuk
menyelesaikan makalah ini.

                                                                                           Bantul, 28 April 2021

                                                                                            Penyusun

2 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................1

KATA PENGANTAR ................................................................................................................2

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................3

BAB I. THAHARAH .................................................................................................................4

1. PENGERTIAN THAHARAH .........................................................................................4


2. MACAM-MACAM THAHARAH ..................................................................................5
3. HIKMAH BERSUCI/THAHARAH ................................................................................5

BAB II. IBADAH MAHDHAH .................................................................................................6

1. PENGERTIAN IBADAH MAHDHAH ...........................................................................6


2. JENIS IBADAH YANG TERMASUK IBADAH MAHDHAH ..................................6-7

BAB III. BULAN RAMADHAN .................................................................................................8

1. PENGERTIAN BULAN RAMADHAN ...........................................................................8


2. KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN .....................................................................8
3. AWAL BULAN RAMADHAN ........................................................................................8
4. KEUTAMAAN DAN HIKMAH PUASA ........................................................................8
5. GOLONGAN MANUSIA DITINJAU DARI KEWAJIBAN PUASA.............................8
6. WAKTU PUASA ..............................................................................................................9
7. DIANTARA SUNNAH PUASA .......................................................................................9
8. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA ...............................................................9
9. MENGQADHA PUASA ....................................................................................................9
10. FIDYAH ............................................................................................................................1
0

KESIMPULAN ............................................................................................................................ 11

3 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


BAB I. THAHARAH
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN THAHARAH
Thaharah menurut bahasa ialah bersih dan bersuci dari segala kotoran, baik yang nyata
seperti najis, maupun yang tidak nyata seperti aib. Menurut istilah para fuqaha’ berarti
membersihkan diri dari hadas dan najis, seperti mandi berwudlu dan bertayammum.
Suci dari hadats ialah dengan mengerjakan wudlu, mandi dan tayammum. Suci dari najis ialah
menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.

Urusan bersuci meliputi beberapa perkara sebagai berikut:


a.       Alat bersuci seperti air, tanah, dan sebagainya.
b.      Kaifiat (cara) bersuci.
c.       Macam dan jenis-jenis najis yang perlu disucikan.
d.      Benda yang wajib disucikan.
e.       Sebab-sebab atau keadaan yang menyebabkan wajib bersuci.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:


“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu
kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS.
2:222).
Dan sabda Nabi Saw :“Kebersihan adalah setengah bagian keimanan. (H.R Muslim dan
Tarmidzi) dan sabda beliau pula sesungguhnya Allah Maha Baik lagi menyukai kebaikan. Dia
adalah Maha Bersih lagi menyukai kebersihan. Dia adalah Maha Dermawan lagi menyukai
kedermawanan. Maka bersihkanlah halaman rumah-rumah kalian dan jangan menyerupai kaum
yahudi.” (H.R Tarmidzi).
Ibadah merupakan tujuan utama. Oleh sebab itu, Allah menciptakan orang-orang yang mendapat
beban dari hamba-hamba nya Allah SWT.

Ibadah yang paling agung dan paling utama adalah sholat yang merupakan tiang agama
dan syarat utama dari shalat adalah Thaharah (Bersuci).
adapun thaharah dalam ilmu fiqh ialah:
a.       Menghilangkan najis.
b.      Berwudlu.
c.       Mandi.
d.      Tayammum.
Alat yang terpenting untuk bersuci ialah air. Jika tidak ada air maka tanah, batu dan sebagainya
dijadikan sebagai alat pengganti air.

4 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


2. MACAM-MACAM THAHARAH
a. Bersuci Dari Dosa (Bertaubat).

Bertaubat kepada Allah yang merupakan thaharah ruhaniah, juga sebagai metode
mensucikan diri dari dosa-dosa yang besar maupun yang kecil kepada Allah. Jika dosa yang
dimaksudkan berhubungan dengan manusia, sebelum bertaubat ia harus meminta maaf kepada
semua orang yang disakitinya.

b. Bersuci Menghilangkan Najis.


Najis menurut bahasa ialah apa saja yang kotor, baik jiwa, benda maupun amal
perbuatan. Sedangkan menurut fuqaha’ berarti kotoran (yang berbentuk zat) yang mengakibatkan
sholat tidak sah.

c. Bersuci dari hadats


Hadats menurut makna bahasa “peristiwa”. Sedangkan menurut syara’ adalah
perkara yang dianggap mempengaruhi anggora-anggota tubuh sehingga menjadikan
sholat dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sehukum dengannya tidak sah karenanya,
karena tidak ada sesuatu yang meringankan.

3. HIKMAH BERSUCI/ THAHARAH


1. Thaharah termasuk tuntutan fitrah.
2. Memelihara kehormatan dan harga diri orang Islam.
3. Memelihara kesehatan.
4. Menghadap Allah dalam keadaan suci dan bersih.
5. Thaharah berfungsi menghilangkan hadas dan najis juga berfungsi sebagai penghapus
dosa kecil dan berhikmah membersihkan kotoran indrawi.

5 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


BAB II. IBADAH MAHDHAH
PEMBAHASAN
1) PENGERTIAN IBADAH MAHDHAH 
Yang dimaksud dengan ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan
Tuhannya, yaitu hubungan yang akrab dan suci antara seorang muslim dengan Allah
SWT yang bersifat ritual (peribadatan), Ibadah mahdhah merupakan manifestasi dari
rukun islam yang lima. Atau juga sering disebut ibadah yang langsung.  Selain itu juga
ibadah mahdhah adalah ibadah yang perintah dan larangannya sudah jelas secara zahir
dan tidak memerlukan penambahan atau pengurangan.

2) JENIS IBADAH YANG TERMASUK IBADAH MAHDHAH


a.    Shalat
Secara lughawi atau arti kata shalat mengandung beberapa arti yang beragam
salah satunya do’a, itu dapat ditemukan contohnya dalam Al-Qur’an surat al-Taubah ayat
103:
‫وصل عليهم إن صلوتك سكن لهم‬
Berdo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi
mereka.
Secara terminologis ditemukan beberapa istilah diantarnya: “Serangkaian perkataan dan
perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi salam”.
b.    Zakat
Zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun Islam, yang
berarti membersihkan, bertumbuh dan berkah. Zakat itu ada dua macam: yaitu zakat harta
atau disebut juga zakat mal dan zakat diri yang dikeluarkan setiap akhir bulan ramadhan
yang disebut juga zakat fitrah.
c.    Puasa
Puasa adalah ibadah pokok yang ditetapkan sebagai salah satu rukun Islam. Puasa
secara bahasa bermakna , menahan dan diam dalam segala bentuknya. Secara
terminologis puasa diartikan dengan “menahan diri dari makan, minum dan berhubungan
seksual mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan syarat-syarat yang
ditentukan”.
d.    Ibadah Haji
Secara arti kata, lafaz haji yang berasal dari bahasa arab, berarti “bersengaja”.
Dalam artian terminologis adalah Menziarahi ka’bah dengan melakukan serangkaian
ibadah di Masjidil Haram dan sekitarnya, baik dalam bentuk haji ataupun umroh.

6 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


e.    Umroh
Umroh adalah mengunjungi ka’bah dengan serangkaian khusus disekitarnya.
Perbedaannya dengan haji ialah bahwa padanya tidak ada wuquf di Arafah, berhenti di
Muzdalifah, melempar jumrah dan menginap di Mina.  Dengan begitu ia merupakan haji
dalam bentuknya yang lebih sederhana, sehingga sering umroh itu disebut dengan haji
kecil.
f.    Bersuci dari hadas kecil maupun besar.
Rumusan Ibadah Mahdhah adalah “KA + SS” (Karena Allah + Sesuai Syari’at)

7 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


BAB III. BULAN RAMADHAN
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BULAN RAMADHAN

Arti bulan Ramadan memiliki makna tersendiri bagi umat Muslim. Tak hanya berpuasa, di
bulan Ramadan berbagai amalan yang dilakukan akan dilipatgandakan ganjarannya.
Arti bulan Ramadan biasa dicari sebagai bentuk pemahaman mengenai bulan suci Ramadan.
Sukacita selalu menyertai datangnya bulan Suci Ramadan. Bulan penuh berkah ini selalu
dimaknai dengan sejuta kemuliaan di dalamnya.

2. KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

 Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Qur’an

 Pada bulan ini para setan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka.

 Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu
lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah saat diturunkannya Al Qur’anul
Karim.

3. AWAL BULAN RAMADHAN

Yang berhak menetapkan awal bulan Ramadhan adalah pemerintah kaum muslimin.
Adapun sebagai rakyat hendaknya mengikuti keputusan yang dibuat pemerintah. Untuk
mengetahui masuknya bulan Ramadhan ada tiga cara yaitu:

 Melihat hilal

 Persaksian atas melihat hilal dari orang yang adil dan mukalaf.

 Menggenapkan bulan Sya’ban 30 hari

 Hukum Seputar Puasa Ramadhan

4. KEUTAMAAN DAN HIKMAH PUASA


Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, Barangsiapa yang berpuasa di bulan Romadhon karena iman dan
mengharap pahala dari Alloh maka dosanya di masa lalu pasti diampuni. (HR Bukhari 1901,
Muslim 760)

Diantara hikmah disyariatkannya puasa adalah ia mensucikan dan membersihkan jiwa


dari segala kotoran dan dari akhlak-akhlak yang tercela. Puasa mempersempit jalan-jalan
syaitan dalam tubuh manusia . Dalam puasa juga terkadung zuhud terhadap dunia dan segala
syahwat yang ada didalamnya. Sebaliknya ia memperkuat  semangat mengejar akhirat.

8 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


5. GOLONGAN MANUSIA DITINJAU DARI KEWAJIBAN PUASA

1. Golongan yang wajib menjalankan puasa di bulan Ramadhan: yaitu setiap muslim
yang sehat dan mukim kecuali wanita yang haidh dan nifas.
2. Golongan yang diperintahakan untuk menqadha: yaitu wanita haidh, nifas, dan orang
yang sakit yang tidak mampu berpuasa.
3. Boleh memilih antara puasa dan qadha: yaitu orang yang safar dan sakit yang mampu
untuk berpuasa.

6. WAKTU PUASA

waktu puasa dari terbitnya fajar kedua yaitu cahaya yang membentang di ufuk dan
berakhir dengan tenggelamnya matahari. Sebagian manusia bersegera dalam sahur, mulai puasa
satu jam atau beberapa saat sebelum terbit fajar. Maka hal ini menyelisihi syariat dan berarti
mereka berpuasa sebelum waktunya.

7. DIANTARA SUNNAH DALAM PUASA

Diantara sunnah puasa yaitu:


1. Bersahur
2. Mensegerakan berbuka
3. Berbuka dengan kurma.
4. Berdo’a saat buka
5.

8. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA

Ada beberapa hal yang merusak puasa yang hendaknya setiap muslim
menjauhinya. Diantaranya ada yang membatalkan puasa, ada pula yang
mengurangi pahalanya. Secara ringkas:

1. Jima
2. Keluar mani
3. Makan dan minum secara sengaja
4. Mengeluarkan darah dari tubuh
5. Muntah secara sengaja

9. MENGQADHA’ PUASA

9 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


Barangsiapa tidak berpuasa di bulan ramadhan karena udzur yang syar’i seperti sakit,
safar, haidh, nifas, menyusui atau karena yang lainnya maka diwajibkan atas mereka
menggantinya pada hari yang lainnya.

Disunnakan untuk bersegera dalam mengqadha agar terlepas dari tanggungan. Tidak
boleh mengakhirkannya sampai masuk ramadhan berikutnya. Barangsiapa mengakhirkannya
sampai masuk ramadhan berikutnya tanpa alasan yang dibenarkan maka selain wajib mengadha
ia juga wajib membayar fidyah atasnya. (Lihat Mulakhos fiqiyah 1/281-282)

10.Fidyah

Ada sebagian orang yang tidak mampu berpuasa di bulan ramadhan dan tidak pula mampu
mengqadhanya, maka bagi orang seperti ini wajib baginya fidyah, yaitu memberi makan fakir
miskin pada setiap hari yang ditinggalkannya. Kadarnya yaitu setengah sha’ nabawi (sekitar 1.6
kg).
Termasuk golongan orang yang menjalankannya adalah orang yang sudah lanjut usia. Orang
yang sakit yang kemungkinan sembuhnya kecil dihukumi juga demikian, mereka cukup
membayar fidyah.
Bagi seorang yang hamil dan menyusui yang meninggalkan puasa karena atas dirinya sendiri
atau khawatir atas diri sendiri serta bayi/anaknya maka cukup qadha saja. Adapun jika khawatir
akan bayi/anaknya saja maka wajib baginya mengqadha dan membayar fidyah.

10 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan


KESIMPULAN

Kebersihan yang sempurna menurut syara’ disebut thaharah, merupakan masalah yang
sangat penting dalam beragama dan menjadi pangkal dalam beribadah yang menghantarkan
manusia berhubungan dengan Allah SWT. Tidak ada cara bersuci yang lebih baik dari pada cara
yang dilakukan oleh syarit Islam, karena syariat Islam menganjurkan manusia mandi dan
berwudlu. Walaupun manusia masih dalam keadaan bersih, tapi ketika hendak melaksanakan
sholat dan ibadah-ibadah lainnya yang mengharuskan berwudlu, begitu juga dia harus pula
membuang kotoran pada diri dan tempat ibadahnya dan mensucikannya karena kotoran itu
sangat menjijikkan bagi manusia

Arti bulan Ramadan memiliki makna tersendiri bagi umat Muslim. Tak hanya berpuasa, di
bulan Ramadan berbagai amalan yang dilakukan akan dilipatgandakan ganjarannya. Arti bulan
Ramadan biasa dicari sebagai bentuk pemahaman mengenai bulan suci Ramadan. Sukacita selalu
menyertai datangnya bulan Suci Ramadan. Bulan penuh berkah ini selalu dimaknai dengan
sejuta kemuliaan di dalamnya.

Yang dimaksud dengan ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan Tuhannya, yaitu
hubungan yang akrab dan suci antara seorang muslim dengan Allah SWT yang bersifat ritual
(peribadatan), Ibadah mahdhah merupakan manifestasi dari rukun islam yang lima. Atau juga
sering disebut ibadah yang langsung.  Selain itu juga ibadah mahdhah adalah ibadah yang
perintah dan larangannya sudah jelas secara zahir dan tidak memerlukan penambahan atau
pengurangan.

11 | Thaharah, Ibadah Mahdhah, Bulan Ramadhan

Anda mungkin juga menyukai