Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini . Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
pemimpin paling mulia, manusia yang paling baik akhlaknya yaitu Nabi Muhammad SAW ,
kepada keluarganya, para sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Amin
Makalah ini berjudul “Makalah Tentang Thaharah, Ibadah Mahdhah Bulan Ramadhan”
yang nantinya akan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang hal-hal yang berkaitan
dengan thaharah, Ibadah Mahdhah dan bulan ramadhan. . Mungkin penulis tidak bisa membuat
makalah ini sesempurna mungkin. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari
para pembaca.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada gurupembimbing saya yang telah
memberikan arahan dan juga kepada orang-orang di sekitar saya yang telah membantu saya
dalam mendapatkan sumber-sumber materi yang bisa saya jadikan pedoman untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
KESIMPULAN ............................................................................................................................ 11
1. PENGERTIAN THAHARAH
Thaharah menurut bahasa ialah bersih dan bersuci dari segala kotoran, baik yang nyata
seperti najis, maupun yang tidak nyata seperti aib. Menurut istilah para fuqaha’ berarti
membersihkan diri dari hadas dan najis, seperti mandi berwudlu dan bertayammum.
Suci dari hadats ialah dengan mengerjakan wudlu, mandi dan tayammum. Suci dari najis ialah
menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.
Ibadah yang paling agung dan paling utama adalah sholat yang merupakan tiang agama
dan syarat utama dari shalat adalah Thaharah (Bersuci).
adapun thaharah dalam ilmu fiqh ialah:
a. Menghilangkan najis.
b. Berwudlu.
c. Mandi.
d. Tayammum.
Alat yang terpenting untuk bersuci ialah air. Jika tidak ada air maka tanah, batu dan sebagainya
dijadikan sebagai alat pengganti air.
Bertaubat kepada Allah yang merupakan thaharah ruhaniah, juga sebagai metode
mensucikan diri dari dosa-dosa yang besar maupun yang kecil kepada Allah. Jika dosa yang
dimaksudkan berhubungan dengan manusia, sebelum bertaubat ia harus meminta maaf kepada
semua orang yang disakitinya.
Arti bulan Ramadan memiliki makna tersendiri bagi umat Muslim. Tak hanya berpuasa, di
bulan Ramadan berbagai amalan yang dilakukan akan dilipatgandakan ganjarannya.
Arti bulan Ramadan biasa dicari sebagai bentuk pemahaman mengenai bulan suci Ramadan.
Sukacita selalu menyertai datangnya bulan Suci Ramadan. Bulan penuh berkah ini selalu
dimaknai dengan sejuta kemuliaan di dalamnya.
Pada bulan ini para setan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka.
Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu
lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah saat diturunkannya Al Qur’anul
Karim.
Yang berhak menetapkan awal bulan Ramadhan adalah pemerintah kaum muslimin.
Adapun sebagai rakyat hendaknya mengikuti keputusan yang dibuat pemerintah. Untuk
mengetahui masuknya bulan Ramadhan ada tiga cara yaitu:
Melihat hilal
Persaksian atas melihat hilal dari orang yang adil dan mukalaf.
1. Golongan yang wajib menjalankan puasa di bulan Ramadhan: yaitu setiap muslim
yang sehat dan mukim kecuali wanita yang haidh dan nifas.
2. Golongan yang diperintahakan untuk menqadha: yaitu wanita haidh, nifas, dan orang
yang sakit yang tidak mampu berpuasa.
3. Boleh memilih antara puasa dan qadha: yaitu orang yang safar dan sakit yang mampu
untuk berpuasa.
6. WAKTU PUASA
waktu puasa dari terbitnya fajar kedua yaitu cahaya yang membentang di ufuk dan
berakhir dengan tenggelamnya matahari. Sebagian manusia bersegera dalam sahur, mulai puasa
satu jam atau beberapa saat sebelum terbit fajar. Maka hal ini menyelisihi syariat dan berarti
mereka berpuasa sebelum waktunya.
Ada beberapa hal yang merusak puasa yang hendaknya setiap muslim
menjauhinya. Diantaranya ada yang membatalkan puasa, ada pula yang
mengurangi pahalanya. Secara ringkas:
1. Jima
2. Keluar mani
3. Makan dan minum secara sengaja
4. Mengeluarkan darah dari tubuh
5. Muntah secara sengaja
9. MENGQADHA’ PUASA
Disunnakan untuk bersegera dalam mengqadha agar terlepas dari tanggungan. Tidak
boleh mengakhirkannya sampai masuk ramadhan berikutnya. Barangsiapa mengakhirkannya
sampai masuk ramadhan berikutnya tanpa alasan yang dibenarkan maka selain wajib mengadha
ia juga wajib membayar fidyah atasnya. (Lihat Mulakhos fiqiyah 1/281-282)
10.Fidyah
Ada sebagian orang yang tidak mampu berpuasa di bulan ramadhan dan tidak pula mampu
mengqadhanya, maka bagi orang seperti ini wajib baginya fidyah, yaitu memberi makan fakir
miskin pada setiap hari yang ditinggalkannya. Kadarnya yaitu setengah sha’ nabawi (sekitar 1.6
kg).
Termasuk golongan orang yang menjalankannya adalah orang yang sudah lanjut usia. Orang
yang sakit yang kemungkinan sembuhnya kecil dihukumi juga demikian, mereka cukup
membayar fidyah.
Bagi seorang yang hamil dan menyusui yang meninggalkan puasa karena atas dirinya sendiri
atau khawatir atas diri sendiri serta bayi/anaknya maka cukup qadha saja. Adapun jika khawatir
akan bayi/anaknya saja maka wajib baginya mengqadha dan membayar fidyah.
Kebersihan yang sempurna menurut syara’ disebut thaharah, merupakan masalah yang
sangat penting dalam beragama dan menjadi pangkal dalam beribadah yang menghantarkan
manusia berhubungan dengan Allah SWT. Tidak ada cara bersuci yang lebih baik dari pada cara
yang dilakukan oleh syarit Islam, karena syariat Islam menganjurkan manusia mandi dan
berwudlu. Walaupun manusia masih dalam keadaan bersih, tapi ketika hendak melaksanakan
sholat dan ibadah-ibadah lainnya yang mengharuskan berwudlu, begitu juga dia harus pula
membuang kotoran pada diri dan tempat ibadahnya dan mensucikannya karena kotoran itu
sangat menjijikkan bagi manusia
Arti bulan Ramadan memiliki makna tersendiri bagi umat Muslim. Tak hanya berpuasa, di
bulan Ramadan berbagai amalan yang dilakukan akan dilipatgandakan ganjarannya. Arti bulan
Ramadan biasa dicari sebagai bentuk pemahaman mengenai bulan suci Ramadan. Sukacita selalu
menyertai datangnya bulan Suci Ramadan. Bulan penuh berkah ini selalu dimaknai dengan
sejuta kemuliaan di dalamnya.
Yang dimaksud dengan ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan Tuhannya, yaitu
hubungan yang akrab dan suci antara seorang muslim dengan Allah SWT yang bersifat ritual
(peribadatan), Ibadah mahdhah merupakan manifestasi dari rukun islam yang lima. Atau juga
sering disebut ibadah yang langsung. Selain itu juga ibadah mahdhah adalah ibadah yang
perintah dan larangannya sudah jelas secara zahir dan tidak memerlukan penambahan atau
pengurangan.