Anda di halaman 1dari 1

Sintesis Trigliserida

Triasilgliserol atau yang disebut trigliserida merupakan lipida cadangan yang dapat disintesis
secara aktif dalam jaringan sel hewan maupun tumbuhan, terutama dalam sel lemak dan sel hati
hewan mamalia. Pembentukan triasilgliserol terdiri dari 4 tahap reaksi, pada tahap pertama dan
kedua reaksi yang terjadi adalah proses asilasi gugus hidroksil dari gliserol 3-fosfat. Reaksi tahap
pertama menghasilkan asam lisofosfat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim gliserolfosfat
asiltransferase dalam reaksi ini gugus asil asam lemak pada koenzim A asil asam lemak
dipindahkan ke gugus hidroksil pada gliserol 3- fosfat secara bertahap samapi pada tahap reaksi
yang kedua. Reaksi yang kedua ini juga dikatalisis oleh enzim gliserol asiltransferase sehingga
ditahap reaksi kedua menghasilkan fosfatidat untuk dilanjutkan menuju tahapan reaksi
berikutnya. Selanjutnya, pada tahap reaksi yang ketiga, asam fosfatidat dihidrolisis dengan enzim
fosfatidat fosfatase untuk melepas gugus fosfat pada senyawa fosfatidat. Sehingga dihasilkan
senyawa diasil gliserol. Selanjutnya pada tahap reaksi yang terakhir, diasil gliserol bereaksi
dengan koenzim A asil asam lemak dan dikatalisis oleh enzim gliserolfosfat asiltransferase
menghasilkan triasilgliserol.

Sintesis triasilgliserol/Trigliserida
Gliserol-3-phospat berasal dari glikolisis. Sebagian dari dihidroksinaseton-phospat (DHAP) yang
terjadi pada glikolisis yang dikatalisis oleh gliserol-3-phospat-dehidrogenase dengan adanya
NADH kemudian diubah menjadi gliserol-3-phospat. Selain itu, pada jaringan-jaringan yang
memiliki banyak enzim gliserolkinase, seperti hati, dan usus serta ginjal. Gliserol-3-phospat
dapat dibentuk dengan jalan fosforilasi gliserol secara langsung oleh ATP. Asil-KoA diperoleh
dari asam lemak yang diabsorbsi dari lumen usus (dalam sel epitel usus), dari hidrolisis TG yang
terdapat di dalam lipoprotein, oleh LPL (enzim yang terdapat pada jaringan lemak) dan dari hasil
sintesis dalam tubuh (hati, gl. mamma, ginjal dsb). Aktivitas asam lemak oleh tiokinase ini juga
memerlukan ATP. Gliserol-3-phospat selanjutnya mengalami dua kali asilasi membentuk 1,2
diasilgliseol-phospat (Gb.3.12). Kemudian senyawa ini dihidrolisis, membebaskan gugus
phospat, membentuk 1,2-diasigliserol, Diasigliserol mengalami sekali lagi asilasi menjadi
trigliserida (TG). Selain menggunakan gliserol-3-phospat, tubuh dapat pula mensintesis TG
langsung dari dihidroksiasetonphospal (DHAP). DHAP ini mengalami asilasi menjadi
1-asilgliserol-3-phospat. Jalur sintesis langsung dari DHAP ini masih belum jelas peranannya
bagi keseluruhan sintesis TG dalam tubuh. Pada sel epitel usus, selain sintesis dari gliserol-3-
phospat (yang berasal dari gliserol dan glikolisis). TG juga disintesis langsung dari 70 %
2-monoasil gliserol. Bahkan, jalur ini memegang peran utama dalam absorbsi pada tractus
digestivus. Dengan adanya enzim monoasil gliserol asiltransfease, 2-monoasil gliserol yang
diabsorbsi dari lumen usus diasilasi menjadi 1,2 diasilgliserol. Satu kali asilasi lagi pada senyawa
ini akhirnya menghasilkan trigliserida (TG/triasilgliserol).

Anda mungkin juga menyukai