Anda di halaman 1dari 7

"Muscle twitching atau kedutan itu bisa terjadi di mana saja di

tubuh. Sebenarnya belum tentu juga masalah saraf, namun lebih kepada
otot,"

Dijelaskan dr Frandy bahwa otot sangat berdekatan dengan saraf. Dalam


artian, beberapa saraf ada yang menempel di bagian otot tubuh seperti
wajah, tangan dan kaki.

Ketika otot berkedut, misalnya karena kelelahan setelah berjalan


jauh, naik gunung atau olahraga berat, maka saraf otomatis juga akan
mengirimkan sinyal ke otak untuk berkedut. Hal ini menandakan bahwa
otot sedang lemah dan kekurangan tenaga.

"Kalau cuma kram-kram di kaki, lutut gemetar, bisa karena kelelahan


fisik yang berat atau kekurangan elektrolit. Sementara tremor itu
penyebabnya berbeda, dia bergetar dan tidak bisa dikendalikan. Ada
yang muncul ketika diam, ada yang muncul ketika sedang bergerak,"
ungkapnya lagi.

PENYEBAB

1. Kurang Vitamin B

Salah satu penyebab paling utama biasanya akibat kekurangan vitamin B. Hal ini
rentan terjadi karena pola makan yang kurang baik. Sehingga tubuh hanya menerima
asupan makanan tertentu dan tidak mencukupi kebutuhan akan vitamin B yang
penting untuk menjaga kesehatan otak dan saraf tubuh. Termasuk juga menjaga
kesehatan otot.

2. Terlalu Lelah

Kebanyakan orang jika lelah tidak mau beristirahat. Padahal hal ini memicu terjadinya
kelelahan fisik pada otot tangan dan membuat tubuh gemetar tidak beraturan. Saat
saraf terlalu lelah maka saraf akan sangat tegang dan mengalami tremor. Oleh karena
itu jika mulai nampak gejala tremor, hentikan kegiatan dan istirahat saja sebentar.
Supaya tangan lebih rileks dan merupakan cara menghilangkan tangan gemetar.

3. Merasa Stress

Jika pikiran stress dapat juga memicu timbul gemetar pada tangan. Karena itu
usahakan untuk rileks dan tidak berpikir macam-macam. Tetap usahakan untuk
berpikir positif sehingga tubuh terhindar dari gejala tremor yang merugikan.

4. Minum Kopi

Jika terlalu banyak minum kopi maka kandungan kafein di dalamnya akan
menyebabkan terjadi tangan yang gemetar. Oleh sebab itu jangan terlalu sering
minum kopi. Minum saja secukupnya supaya tidak membuat tangan mudah gemetar
di saat usia makin lanjut.
5. Akibat Alkohol

Penyebab penyakit tremor bisa jadi karena pengaruh minuman beralkohol. Karena itu
sebaiknya jangan sering minum minuman beralkohol. Selain buruk untuk saraf juga
dapat merusak ginjal dan hati. Sebaiknya minum saja minuman yang sehat seperti
susu yang kaya kalsium untuk kesehatan otot.

6. Infeksi Penyakit

Infeksi saraf akibat virus atau bakteri juga dapat menimbulkan gangguan. Oleh sebab
itu hati-hati jika ada demam. Karena demam kemudian terjadi tremor artinya tubuh
terserang gejala penyakit yang lebih berbahaya. Salah satunya gejala awal meningitis
yang beresiko dapat menyerang saraf otak.

7. Gangguan Otak

Penyebab tremor juga termasuk karena gangguan otak seperti misalnya macam-
macam penyakit saraf. Hal ini memicu timbul kondisi motorik yang kurang sempurna.
Oleh sebab itu hal ini harus diobati secara langsung supaya tidak memicu kondisi
yang lebih parah.

8. Kurang Olahraga

Salah satu penyebab yang kurang disangka yaitu karena tidak olahraga secara teratur.
Sehingga otot tubuh menjadi kaku dan timbul gejala tremor secara tiba-tiba. Karena
itu jika ingin cara mengobati tremor secara alami sebaiknya olahraga ringan dengan
teratur. Sehingga tubuh kembali sehat seperti sedia kala.

Demikian beberapa penyebab penyakit tremor yang paling umum. Jika tidak ingin
tangan mengalami gejala gemetar, maka sebaiknya hindari hal-hal yang telah
disebutkan di atas. Selalu makan makanan yang bergizi dan konsumsi vitamin dengan
cukup. Jangan sampai terlampau lelah hingga lupa istirahat. Karena saat kelelahan
maka otomatis fungsi tubuh tidak berjalan sempurna. Termasuk fungsi otot dan saraf
tidak akan berjalan maksimal.

9. Penuaan

10.Obat-obatan
Dosis Vitamin C

Dosis vitamin C yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kondisi. Untuk mengatasi
defisiensi vitamin C, dosis biasanya berkisar antara 25-300 mg per hari. Sedangkan
untuk mencegah defisiensi vitamin C, dosis biasanya berkisar antara 25-75 mg per
hari.

Vitamin C membantu system syaraf bekerja dengan baik. Penyerapan besi


dan kalsium diperbaiki dengan adanya vitamin C, dan menambah kekuatan
tubuh melawan infeksi. Manfaat lainmeningkatkan kadar kolesterol HDL
(baik), mencegah terbentuknya kolesterol LDL 9jahat), menghambat
penyumbatan pembuluh darah. Vitamin C juga berguna untuk meningkatkan
daya tahan tubuh, mencegah influenza dan menghindarkan perdarahan
gusi. Dan juga dapat memperlambat timbulnya katarak ( kekeruhan pada
lensa mata yang menyebabkan buta) terhadap mata.

Interaksi Obat

Vitamin C dengan dosis yang tinggi bisa menimbulkan suatu reaksi jika dikonsumsi
bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:

 Obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin, warfarin, kumarin dan clopidogrel. Vitamin C
menyebabkan efek pengencer darah berkurang.
 Paracetamol. Menyebabkan efek pereda nyeri berkurang.
 Obat-obatan untuk kanker, asma, gangguan jantung, paru-paru, usus, gigi, mata, kulit, dan
produk yang mengandung nikotin.
 Aspirin, menurunkan penyerapan vitamin C oleh tubuh dan meningkatkan pembuangan
vitamin C dari tubuh.
 Kontrasepsi oral (pil KB) dan fluphenazine dalam darah. Vitamin C dapat menurunkan kadar
obat-obatan tersebut di dalam darah.
 Desferrioxamine. Memperburuk efek toksisitas zat besi terhadap jantung.

Karena vitamin C mempengaruhi kadar gula darah dan tekanan darah, disarankan agar
orang yang sedang dalam pengobatan diabetes atau hipertensi untuk berkonsultasi
dengan dokter, guna penyesuaian dosis terapi.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Vitamin C

 Perut kembung.
 Nyeri ulu hati.
 Diare.
 Muntah.
 Sakit perut.

Vitamin B12 maksimal 200 mikrogram per hari.


Sumber vitamin B12 adalah makanan hewani, seperti daging sapi, susu,
keju, ikan, lobster, kepiting, dan tiram. Jarang ada orang mengalami
defisiensi vitamin B12, kecuali para vegetarian, orang yang
kekurangan makan, orang lanjut usia, serta penderita anemia.

Gejala defisiensi vitamin B12 adalah gemetar, lemah otot, gangguan


suasana hati, gangguan penglihatan, tekanan darah rendah, dan
gangguan kandung kemih. Pada orang-orang demikian suntikan vitamin
B12 diperlukan. Biasanya dokter memberikan dosis 25-100 mikrogram
bagi penderita defisiensi.

Pemberian Vitamin A secara program disesuaikan dengan jadwal


pemerintah yaitu pada bulan vitamin A ( Februari dan Agustus).
Praktisnya, ada 2 sediaan vitamin A yang diberikan, yaitu biru untuk
bayi yang berusia 6-11 bulan, sedangkan merah untuk anak balita usia
12 bulan – 59 bulan atau 1 – 5 tahun.

Bayi yang usianya belum genap 6 bulan, sumber vitamin A sepenuhnya


diperoleh dari ASI, terutama bila ibunya mendapatkan suplemen vitamin
A selama hamil dan setelah melahirkan.

Namun jika pemberian ASInya tidak mencukupi dan selama hamil atau
saat masa nifas, ibu tidak mendapatkan vitamin A, maka bayi dapat
diberikan vitamin A dengan dosis 25.000 IU yang diberikan pada
interval 2-3 bulan dengan maksimal pemberian 3 dosis, hingga bayi
berumur 6 bulan dan bisa diberikan vitamin A dosis 100.000 IU (kapsul
biru).

Sumber vitamin A banyak terdapat pada:

 Air Susu Ibu (ASI)


 Bahan Makanan hewani seperti: hati, kuning telur, ikan, daging, ayam dan bebek.
 Buah-buahan warna kuning dan jingga seperti: pepaya, mangga masak, alpukat, jambu
merah dan pisang.
 Sayuran yang berwarna hijau tua dan berwarna jingga seperti: bayam, tomat dan wortel.
 Bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A seperti margarine, susu dan mie instant.

Manfaat Vitamin A
Mengkonsumsi vitamin A bagi balita sangat banyak manfaatnya, seperti:

 Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan diare.
 Membantu proses penglihatan dalam adaptasi terang ke tempat yang gelap.
 Mencegah kelainan pada sel-sel epitel termasuk selaput lendir mata.
 Mencegah terjadinya proses metaplasi sel-sel epitel sehingga kelenjar tidak memproduksi
cairan yang dapat menyebabkan kekeringan mata.
 Mencegah terjadinya kerusakan mata hingga kebutaan.
 Vitamin A esensial untuk membantu proses pertumbuhan.
 Vitamin A atau retinol terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah
merah, sel limfosit, antibodi juga integritas sel epitel pelapis tubuh.
 Vitamin A juga dapat mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan
serta mencegah anemia pada ibu nifas.

Sasaran Dosis Frekuensi

Bayi 6-11 bulan Kapsul biru (100.000 SI) 1 kali

Balita 12-59 bulan Kapsul merah (200.000 SI) 2 kali

Ibu nifas 0-42 hari Kapsul merah (200.000 SI) 2 kali

Bayi dan balita dengan penyakit


Sesuaikan dengan umur 2 kali
xeroptalmia, campak dan gizi buruk
Catatan:

Untuk keamanan, kapsul vitamin A 200.000 SI tidak diberikan kepada bayi (6-11
bulan) dan ibu hamil karena merupakan kontra indikasi.

Cara Pemberian

Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu balita apakah pernah
menerima kapsul Vitamin A pada 1 (satu) bulan terakhir.

 Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk balita
 Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih
 Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul (dan tidak membuang sedikit pun
isi kapsul)
 Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung satu kapsul untuk diminum

Suplementasi Vitamin A pada Ibu Nifas


Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan sampai 6 minggu setelah kelahiran bayi (0-
42 hari). Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) karena:

 Pemberian 1 kapsul Vitamin A Merah cukup untuk meningkatkan kandungan Vitamin A


dalam ASI selama 60 hari
 Pemberian 2 kapsul Vitamin A Merah diharapkan cukup menambah kandungan Vitamin A
dalam ASI sampai bayi berusia 6 bulan.
 Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
 Mencegah infeksi pada ibu nifas

Waktu pemberian

Kapsul Vitamin A Merah (200.000 SI) diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali,
yaitu:

 1 (satu) kapsul Vitamin A diminum segera setelah saat persalinan


 1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama

Catatan:

Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin A, maka kapsul
Vitamin A dapat diberikan:

 pada kunjungan ibu nifas atau


 pada KN 1 (6-48 jam) atau saat pemberian imunisasi hepatitis B (HB0) atau
 pada KN 2 (bayi berumur 3-7 hari) atau
 pada KN 3 (bayi berumur 8 -28 hari)

Cara Pemberian

Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu apakah setelah melahirkan
sudah menerima kapsul Vitamin A, jika belum:
 Kapsul Vitamin A merah diberikan segera setelah melahirkan dengan cara meminum
langsung 1 (satu) kapsul.
 Kemudian minum 1 (satu) kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.

Suplementasi Vitamin A pada Situasi Khusus


1. Bila ada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan infeksi lain, maka suplementasi vitamin A
diberikan pada:

 Seluruh balita yang ada di wilayah tersebut diberi 1 (satu) kapsul Vitamin A dengan dosis
sesuai umurnya.
 Balita yang telah menerima kapsul Vitamin A dalam jangka waktu kurang dari 30 hari
(sebulan) pada saat KLB, maka balita tersebut tidak dianjurkan lagi untuk diberi kapsul.

1. Untuk pengobatan xeroftalmia, campak dan gizi buruk

Bila ditemukan kasus xeroftalmia, campak dan gizi buruk (marasmus, kwashiorkor
dan marasmik kwashiorkor), pemberian Vitamin A mengikuti aturan sebagai berikut:

 Saat ditemukan, berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak
 Hari berikutnya, berikan lagi 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak
 Dua minggu berikutnya, berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak.

Anda mungkin juga menyukai