IDENTITAS
1. Nama Pasien : Ny. S Penanggung jawab Biaya : BPJS
2. Tanggal Lahir/DOB : 04 Maret 1968 Nama: ...................................................
3. Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia Alamat : ...................................................
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7. Alamat : Jl. M. Yamin Samarinda
RSUD Abdul Wahab Sjahranie jam 06.00 WITA dengan keluhan nyeri
pada luka di telapak kaki kiri akibat menginjak kaca saat membersihkan
dapur. Oleh pasien luka itu hanya diobati menggunakan betadine namun
tidak kunjung sembuh, sehingga kemudian terasa nyeri lalu menjadi luka
terbuka dan busuk sehingga merusak jaringan kulit dan terjadi ulkus pada
kaki kirinya. Nyeri yang dirasakan pada kaki timbul setiap setelah
dan sulit untuk beraktifitas serta tidak nafsu makan. Keluhan tersebut
dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Saat di IGD pasien diberi terapi cairan
hasilnya = 416 mg/dL. Kemudian dari IGD pasien dibawa ke ruang rawat
inap Flamboyan dengan keluhan yang sama sekitar jam 07.00 WITA.
Pada saat di kaji, P : pasien mengeluh nyeri dan bertambah berat bila
kaki, tumit, dan jari kaki kiri, S : skala nyeri 6, T : nyeri hilang timbul.
kiri dengan luas ± 3cm, pada tumit ± 1 cm, luka juga terdapat pada jari-
jari kaki klien dan kedalaman ulkus ± 1,5 cm. Pasien mengatakan luka
masih basah, ada pus tidak ada nekrotik, luka terpasang perban dan
kondisi perban basah tampak cairan pus pada perban. Terdapat bau khas
dan hanya makan 3 kali sehari tapi yang di habiskan 1/2 porsi dengan
itu pasien terlihat tidak nyaman dan meringis kesakitan, Pasien juga
GENOGRAM
DM
1.
Kererangan :
: Laki-laki
: Meninggal
: Perempuan
: Tinggal serumah
PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
Alkohol Ya tidak
Keterangan ..........................................................................................................
Merokok ya tidak
Keterangan ..........................................................................................................
Obat ya tidak
Keterangan ..........................................................................................................
Olahraga ya tidak
1. Keadaan Umum
Posisi pasien : Supine
Alat medis/ invasif yang terpasang : IVFD Sinistra Ringer Laktat 20 TPM dan kateter urine
Tanda klinis yang mencolok : (tidak ada) sianosis (tidak ada) perdarahan
Sakit ringan Sakit sedang Sakit berat
2. Kesadaran :
Kualitatif :
S (Scale) :6
2 Mandiri 2
2 Mandiri
2 Mandiri
2 Mandiri 2
No Fungsi Skor Uraian Nilai Skor
2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri 3
3 mandiri
2 Mandiri
1 Butuh pertolongan 1
2 Mandiri
1 Mandiri
Total skor
Keterangan :
20= mandiri
6. Pemeriksaan Kepala
Finger print di tengah frontal : (ya) Terhidrasi () Dehidrasi
Bercabang : ya
Mata :
Kelainan : Tidak teraba adanya pembengkakan dimata dan tidak ada nyeri
Hidung :
Lubang hidung : Hidung simetris kiri dan kanan, terdapat sedikit adanya sekret, tidak ada penyumbatan di
lubang hidung
Kelainan : tidak ada lesi di area hidung, Tidak ada teraba adanya pembengkakan, nyeri tekan
Rongga Mulut
Bibir : tidak ada lesi, tidak ada sariawan Warna : merah muda
Gigi geligi:
Tonsil : ukuran : T1
7. Pemeriksaan leher
Kelenjar getah bening : ( ) teraba ( ) tidak teraba
Sekret :- Konsistensi :-
Warna :- Bau :-
Ket : Pasien tidak mengeluh ada sesak napas maupun batuk berdahak.
b. Inspeksi
Frekuensi : 20 x menit
c. Palpasi
Vocal premitus: anterior dada teraba sama Posterior dada teraba sama
Ekspansi paru : anterior dada kanan kiri sama/simetris Posterior dada kanan kiri sama/simetris
Kelainan: tidak ada kelainan baik pembesaran massa dll
e. Auskultasi :
Suara nafas : Vesikuler Bronko vesikuler rales
i. Lain-lain
d. Perkusi : Dullness
Batas atas : Berada di ICS II line sternal kiri-ICS II line sternal kanan
Batas kanan : ICS IV line sterna kanan Batas kiri : apeks jantung berada di ICS V midclavicula sinistra
e. Auskultasi :
BJ I – Trikuspidalis: bunyi tunggal, irama regular, terdengar keras (lub) dan bunyi jantung
BJ I – Mitral : bunyi tunggal, irama regular, terdengar keras (lub) dan bunyi jantung
Bunyi jantung tambahan: tidak ada bunyi jantung tambahan seperti murmur maupun gallop
Parameter Skor
1-5 kg
6-10 kg 2
11-15 kg
>15 kg
Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan
a. ya 1
b. tidak 0
Total skor 3
Keterangan : bila skor > 2 dan atau pasien dengan diagnosis/ kondisi khusus dilakukan pengkajian
lebih lanjut oleh Dietisien, Bila skor < 2, skrining ulang 7 hari
Keterangan lainnya: Porsi yang diberikan hanya habis 1/2 porsi saja
Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi di area perut, warna kulit perut sama dengan kulit lainnya
Benjolan/ massa : Tidak ada nyeri tekan di area perut, tidak ada pembesaran, tidak ada splenomegali, turgor kulit baik
Nyeri tekan ya tidak Titik Mc Burney: tidak ada nyeri lepas tekan
Perkusi : Timpani
Pemeriksaan asites : undulasi:tidak ada Siffting Dullnes : tidak ada cairan di perut
3 : hiperaktif
Bahasa : Baik Tidak (ket..............................................)
4 : hiperaktif dengan klonus
Kognisi : Baik Tidak terus-menerus
Saraf sensori
◻ Nyeri tusuk Suhu Sentuhan
Achilles 0 1 2 3 4
Bisep 0 1 2 3 4
Trisep 0 1 2 3 4
Brankioradialis 0 1 2 3 4
pemeriksaan)
Brudzinsky Kernig
(tdk dilakukan d.
Disuria Oliguria
Retensi Hesistensi
Anuria
c. Kemampuan berkemih
Spontan Alat bantu, sebutkan : Kateter Urine
Ukuran : 14 Fr
Hari Ke : 2
f. Balance Cairan :
Intake Output
minum per oral 1400 ml/hr Urine ( 0,5-1 ml/kg/BB/jam) 1500 ml/hr
Obat-obatan (oral & iv) 50 ml/hr IWL (10-15 ml/kg/BB/24 jam) 33,12 ml/hr
Perdarahan 0 ml/hr
Balance Cairan : Intake – Output = 2504, 6 ml/hr – 1733, 12 ml/hr = 771,48 ml/hr
g. Lain-lain : tidak ada
e. Fraktur ya tidak
Luas luka : Telapak kaki : 4,5 cm2, tumit : 1 cm2 Diameter/kedalaman : +/- 1,5 cm
Derajat luka : II
Warna dasar luka: Merah Kuning Hi tam eksudat/ Cairan luka: terdapat pus, beberapa nekrotik
Ukuran Luka : Panjang luka pada telapak kaki = 3 cm, Tumit = 1 cm, Kedalaman = 1,5 cm
Jaringan granulasi - %
RU +1 +2 +3 +4 LU +1 +2 +3 +4
RL +1 +2 +3 +4 LL +1 +2 +3 +4
n. Ekskoriasis : ya tidak
o. Psoriasis : ya tidak
p. Urtikaria : ya tidak
q. Lain-lain : Pasien mengeluh terdapat bau yang tidak nyaman dari lukanya seperti bau busuk
NOTE : Pasien dengan nilai total < 16 maka dapat dikatakan bahwa pasien
beresiko mengalami dekubitus (Pressure ulcers) TOTAL NILAI 18
(15 or 16 =low risk, 13 or 14 = moderate risk, 12 or less= high risk)
- Luka gangren O Ya O
Tidak
- Jenis Luka : Luka basah/ Ulkus Diabetikum
- Lama luka : +/- sejak 2 minggu SMRS sampe sekarang
- Warna : kuning dan hitam
- Luas Luka : 4,5 cm2, 1 cm2
- Kedalaman : 1,5 cm
- Kulit Kaki : kering
- Kuku kaki : bersih
- Telapak kaki : luka ulkus diabetikum ukuran 3 cm pada telapak kaki kiri
- Jari kaki : terdapat luka ulkus kecil pada jari kaki kiri
- Infeksi : O Ya O Tidak
- Riwayat luka sebelumnya : O Ya O Tidak
- Tahun : Baru pertama kali terkena luka ulkus (2021)
- Jenis Luka : Ulkus Diabetikum
- Lokasi : Telapak kaki, tumit, jari-jari kaki kiri
- Riwayat amputasi sebelumnya : O Ya O Tidak
Masalah Keperawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah, Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan
b. Genitalia :
Wanita : flour albus: ya/ tidak*
L. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya
d. Merokok : ya tidak
e. Alkohol : ya tidak
M. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Kebiasaan beribadah
1 Riwayat Jatuh : Apakah pasien pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir ? Tidak 0
Ya
Tidak
Kruk/Tongkat/Walker
Meja)
Ya 20
5 Gaya Berjalan/ Cara Berpindah; Normal/Bedrest/Immobile (Tidak 0
Hasil Laboratorium
Hematokrit 30 % 32 % 30 %
Hba1C 6,7 %
Cara/rute
Nama Obat Kandungan Obat Kekuatan Dosis Sediaan/Bentuk
pemberian
Perawat
Titis Trijayanti
P07220420033
DATA FOKUS
1. DATA SUBJEKTIF :
Pasien mengatakan terdapat luka pada kaki kirinya
Pasien mengatakan tidak nyaman pada kaki kirinya.
Pasien mengeluh nyeri pada luka kaki kirinya
Pengkajian Nyeri :
P : Nyeri pada kaki sebelah kiri dan bertambah berat bila banyak bergerak
Q : Nyeri seperti ditusuk benda tajam
R : Telapak kaki kiri, tumit kaki, dan jari-jari kaki kiri
S:6
T : hilang timbul
Pasien mengatakan luka pada kakinya tercium bau busuk.
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu dan baru pertama
kali mendapatkan luka seperti ini
Pasien mengatakan luka di kaki tidak kunjung sembuh
Pasien mengatakan jarang kontrol gula darah dan tidak rutin minum obat diabetes
Pasien mengatakan luka dikakinya menyebabkan susah beraktifitas
Pasien mengatakan badannya terasa lemas & lemah
Pasien mengatakan nafsu makannya kurang
Pasien mengatakan badannya terasa bertambah kurus
Pasien mengatakan kadang-kadang merasa mual dan mulut pahit
2. DATA OBJEKTIF:
- Terdapat luka ulkus pada kaki kiri, Kondisi Luka :
- Telapak kaki kiri luas ± 3cm
- Tumit ± 1 cm, luka juga terdapat pada jari-jari kaki klien
- Kedalaman luka ± 1,5 cm.
- Warna dasar luka : kuning dan hitam
- Jenis luka : Ulkus diabetikum
- Derajat luka : II
- Cairan/Eksudat : Terdapat pus dan sedikit nekrotik
- Warna sekitar luka kemerahan
- Terdapat nyeri tekan pada luka
- Luka terpasang perban dan kondisi perban basah
- Terdapat bau khas ulkus diabetikum pada luka.
- BB sebelum sakit 59 kg, selama sakit 53 kg
53
- BB : 53 kg TB : 152 cm IMT : = 22,9 kg m2 kategori:BB normal
(1,52)2
- Frekuensi makan 3x/hari namun porsi yang diberikan hanya habis 1/2 porsi
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit kurang
- Lidah berwarna merah muda namun tidak terang
- Pasien tampak menjaga pergerakan kaki kiri
- Pasien terlihat tidak nyaman
- Pasien meringis kesakitan
- Pasien tampak lemas
- TTV : TD=130/70 mmhg N=86x/menit, T=37,2ºC, RR=20 x/menit
- Hasil Laboratorium tgl 21 April 2021
Hb = 12,2 g/dL
Leukosit = 12.450 g/dL
Hematokrit = 32 %
Trombosit = 450.000 mcL
Eritrosit = 3,0 x 106 mcL
GDS = 350 mg/dL
Perawat,
ANALISA DATA
DO :
- Mukosa bibir kering
- Pasien tampak lemas
- Kadar glukosa dalam darah tinggi
- Hasil Laboratorium tgl 21 April 2021
GDS = 350 mg/dL
Hasil Laboratorium tgl 20 April 2021
Hba1c = 6,7 %
GDS di IGD : 416 mg/dL
- Diagnosa medik = Ulkus Diabetikum +
Diabetes Mellitus Tipe II
2. DS : Kaki terkena serpihan Nyeri Akut (D. 0077)
- Pasien mengatakan terdapat luka pada kaca/adanya insersi serta
kaki kirinya pengobatan inefektif
- Pasien mengatakan tidak nyaman pada
kaki kirinya. luka terbuka dan busuk
- Pasien mengeluh nyeri sehingga merusak
- Pengkajian Nyeri : jaringan kulit telapak kaki
pada pasien DM
P : Nyeri pada kaki sebelah kiri dan
bertambah berat bila banyak
bergerak Hiperglikemi
Q : Nyeri seperti ditusuk benda
tajam Glukosa
R : Telapak kaki kiri, tumit kaki, darah
dan jari-jari kaki kiri
S:6 Osmolaritas
T : hilang timbul
- Pasien mengatakan luka dikakinya
Suplai darah+O2 ke
menyebabkan susah beraktifitas perifer lambat
DO : (neuropati sensori
- Terdapat luka ulkus pada kaki kiri perifer)
- Pasien tampak menjaga pergerakan kaki
kiri Luka tidak
- Pasien terlihat tidak nyaman sembuh2 (ulkus)
- Pasien meringis kesakitan
- TTV : TD=130/70 mmhg N=86x/menit, Diskontinuitas jaringan
T=37,2ºC, RR=20 x/menit
Pengeluaran histamin &
progestin
Lalu menekan reseptor,
merangsang saraf aferen,
impuls sampai ke korteks
serebri
Nyeri Akut
DS :
3. Kaki terkena serpihan Gangguan Integritas Kulit
- Pasien mengatakan terdapat luka pada kaca/adanya insersi serta (D. 0129)
kaki kirinya pengobatan inefektif
- Pasien mengatakan tidak nyaman pada
kaki kirinya
- Pasien mengatakan luka pada luka terbuka dan busuk
sehingga merusak
kakinya tercium bau busuk. jaringan kulit telapak kaki
- Pasien mengatakan memiliki riwayat pada pasien DM
penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu
dan baru pertama kali mendapatkan Glukosa
luka seperti ini darah
- Pasien mengatakan luka di kaki tidak
kunjung sembuh Osmolaritas
- Pasien mengatakan jarang kontrol
gula darah dan tidak rutin minum
obat diabetes Suplai
- Pasien mengatakan luka dikakinya darah+O2 ke
menyebabkan susah beraktifitas perifer lambat,
DO : perban basah
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dan fisik D. (0077)
2. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan resistensi insulin (D.0027)
3. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan neuropati perifer (ulkus diabetikum),
perubahan sirkulasi, dan faktor mekanis (D. 0129)
4. Infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer dan penyakit kronis
(Diabetes Mellitus) (D. 0142)
5. Risiko Defisit Nutrisi ditandai dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien dan mual
(D. 0032)
INTERVENSI KEPERAWATAN
NAMA : Ny. S
RUANG : Flamboyan
NO. REG. : XX.XX.XX
TANGGAL : 21 April 2021
Perawat
Titis Trijayanti
TINDAKAN KEPERAWATAN
NAMA : Ny. S
RUANG : Flamboyan
NO. REG. : XX.XX.XX
TANGGAL : 21 April 2021
O : Pasien Terdapat
luka ulkus pada
kaki kiri, Pasien
tampak menjaga
pergerakan kaki kiri
08.01 WITA 1.3 Mengidentifikasi respon non verbal
pasien terhadap nyeri luka ulkus S : Pasien
diabetikum mengatakan tidak
nyaman pada kaki
kirinya
O : Pasien terlihat
tidak nyaman,
pasien meringis
kesakitan
08.10 WITA 2.1 Menanyakan kepatuhan pasien
terhadap diet DM , obat, dan kontrol S : Pasien
glukosa darah selama di rumah
mengatakan
jarang melakukan
kontrol gula darah
dan tidak rutin
minum obat DM
dan periksa ke
pelayanan
kesehatan, lalu
makanan juga
tidak mengikuti
anjuran yang
sebelumnya
diberitahu
O : GDS tinggi
(416 mg/dL), luka
ulkus tidak
kunjung sembuh,
pasien terlihat
lemas dan lemah
S : Pasien
09.15 WITA 3.7 Memonitor kebersihan perban luka mengatakan seperti
ulkus diabetikum
tercium bau tidak
sedap dari perban
lukanya
O : Perban luka
basah dan terlihat
adanya pus, dan
hari ini merupakan
jadwal rawat luka
(1,52)2
53
IMT : =
2
22,9 kg m
kategori:BB
11.21 WITA 5.2 Menanyakan frekuensi makan, porsi normal, berat
yang dihabiskan, dan hambatan dalam badan pasien
mencerna makanan selama di rumah masih masuk
sakit
kategori ideal
S : Pasien
mengatakan nafsu
makannya kurang,
Pasien
mengatakan
kadang-kadang
merasa mual dan
mulut pahit
O : Frekuensi
makan 3x/hari
namun porsi yang
diberikan hanya
habis 1/2 porsi,
mukosa bibir
kering, lidah
berwarna merah
11.50 WITA 2.9 Melakukan kolaborasi pemberian
injeksi insulin flexpen Novorapid 3x8 muda namun tidak
unit per SC terang, pasien
tampak lemas
S :-
O : Telah
diberikan injeksi
11.52 WITA 5.8 Menjelaskan pasien untuk mengikuti insulin Novorapid
diet DM yang diprogramkan DM
8 unit per SC
sebelum makan
siang
S : Pasien
mengatakan akan
mengikuti pedoma
diet DM dan
pengobatan
selama di RS
11.52 WITA 3.14 Menganjurkan mengkonsumsi maupun di rumah
makanan tinggi kalori dan protein nantinya
O : Pasien
kooperatif
S : Pasien
mengatakan akan
mencoba makan
tinggi kalori dan
protein untuk
dapat
mempercepat
penyembuhan luka
13.45 WITA 1.3 Mengukur tekanan darah, nadi, RR,
O : Pasien
Suhu
mengerti dan
mengikuti anjuran
yang diberikan
S:-
O : TD : 120/70
13.46 WITA 1.2 Memonitor skala nyeri pasien pada
luka ulkus diabetikum mmHg. N =
88x/menit, RR =
20 x/mnt, T = 36,5
C
S : Pasien
mengatakan nyeri
pada luka
ulkusnya sedikit
berkurang, skala
nyeri 5
O : Pasien
terkadang masih
meringis kesakita
dan membatasi
pergerakan kaki
2. Rabu, 22 April 2021 Mengkaji skala nyeri luka ulkus S : Pasien Titis
21.05 WITA diabetikum mengatakan nyeri
lebih berkurang
daripada
sebelumnya, skala
nyeri 4
O : Pasien tidak
terlihat meringis,
namun masih
menjaga pergerakan
kakinya agar tidak
nyeri
Diagnosa
Tgl. CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) TTD/Paraf
Keperawatan
21/4/2021 Nyeri Akut S : Titis
berhubungan - Pasien mengatakan terdapat luka ulkus pada telapak kaki
kirinya
dengan agen - Pasien mengeluh nyeri pada ulkus berkurang dari sebelumnya
pencedera - Pengkajian Nyeri
fisiologis dan P = Nyeri pada kaki sebelah kiri dan bertambah berat bila
fisik D. (0077) banyak bergerak
Q : Nyeri seperti ditusuk benda tajam
R : Telapak kaki kiri, tumit kaki, dan jari-jari kaki kiri
S:5
T : hilang timbul
O:
- Pasien tampak membatasi pergerakan kaki kiri
- Pasien sesekali masih meringis kesakitan bila nyeri timbul
- Pasien masih terlihat kurang nyaman
- TD : 120/70 mmHg. N = 88x/menit, RR = 20 x/mnt, T =
36,5 C
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Identifikasi skala nyeri luka ulkus diabetikum pasien
1.2 Identifikasi respon non verbal pasien terhadap nyeri luka ulkus
diabetikum
1.3 Monitor TTV
1.4 Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
dengan latihan napas dalam, distraksi music terapi, dan religius
1.5 Kolaborasi pemberian analgetik yaitu Metamizole Sodium
Monohydrate 250 mg/ml 3x1 per IV