Anda di halaman 1dari 32

INVESTASI

Di Susun
Oleh
Kelompok 3
Nama NIM
Rina Saul Mufida 191600023
Elsa Titin Witdayanti 191600029
Khusnul Khotimah 191600031
Cinta Sonya Maharani 191600047
Nadia Afifatus Sholicha 191600124
Rizki Afif Wardana 191600220
Rintis Riski Miliyani 191600284

Dosen Pengampuh Ibu Aristha Purwanthari Sawitri, SE, M.A

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Investasi “ dengan
lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
Ibu Arista Purwanthari Sawitri, SE, M.A sebagai pengampu mata kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah II dan juga teman-teman yang membantu penulis
sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata, Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Surabaya, 24 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.................................................................................................5
1.1 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.2 Tujuan................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Investasi sebagai Aset Keuangan.................................................................7
Investai saham ......................................................................................................7
Investasi saham yang di perdagaangkan ..............................................................7
2.2 Investasi saham tersedia untuk di jual .....................................................10
Penurunan investasi untuk di jual .....................................................................11
2.3 Investasi saham dengan Metode ekuitas ..................................................15
Investasi Saham dengan metode ekuitas ………………………………17
2.4 Investasi Obligasi .......................................................................................19
Investasi Obligasi diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi ...........................17
2.5 Penurunan Nilai Investasi Obligasi Tesedia Untuk dijual ...................26
2.6 Penurunan Nilai Investasi Obligasi Du Miliki Hingga Jatuh
Tempo ...................................................................................................................30

3
BAB I

4
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita
semua. Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi
membawa hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang
merambat kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada
suatu sector industry. 
Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan
investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis
kekayaannya yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa
depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan
investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak
melakukan investasi ke dalam portofolio ‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh
pihak yang tak bertanggung jawab dengan iming-iming menarik, Anda
harus mengedepankan rasionalitas dan memahami betul resiko-resiko yang
dihadapi dalam berinvestasi.
Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam
mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi
maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi
dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk
memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa
keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang
erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi
merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan.  Aktivitas
investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar
penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai
dari penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara
untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya

5
investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau
memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan
dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam
menentukan posisi keuangan perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, kami merumuskan masalah yang dijabarkan


dalam pertanyaan sebagai berikut:
1. Investasi sebagai Aset Keuangan ?
2. Investasi tersedia untuk di jual?
3. Investasi saham dengan metode ekuitas ?
4. Investasi obligasi ?
5. Investasi obligasi untuk di jual ?
6. Investasi Obligasi hingga Jatuh Tempo ?
7. Pembatalan Rugi Penurunan Nilai Obligasi ?

C. Tujuan Pembahasan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan pembahasan


makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian investasi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis investasi.
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan investasi.
4. Untuk mengetahui resiko dalam investasi

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. INVESTASI SEBAGAI ASET KEUANGAN

Investasi merupakan salah satu dari beberapa aset keuangan. Aset keuangan
adalah aset berbentuk kas, instrument ekuitas yang diterbitkan entitas lain, hak
kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan. Investasi dapat diartikan
sebagai kegiatan menanamkan dana dalam suatu aset, dengan harapan suatu saat
nilai aset tersebut bertambah. Artinya, pemilik aset (investor) akan mendapat
keuntungan pada saat aset tersebut dijual.
Ada beragam pilihan investasi, mulai dari logam mulia, tanah, property, surat
berhaga, dan valuta asing.

INVESTASI SAHAM
Berdasarkan intensi investor dalam membeli saham sebagai sarana investasi,
investasi saham dapat dikelompokkan menjadi :
a. Saham dibeli untuk diperdagangkan
b. Saham yang dibeli, bukan untuk diperdagangkan dan bukan untuk
mempengaruhi perusahaan lain (investasi daham yang dikelompokkan
sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual)
c. Saham yang dibeli agar investor memiliki pengaruh yang signifikan atas
investasi
Perbedaan intensi dalam investasi saham tersebut berdampak pada perbedaan
pengukuran dan pengakuan.
Investasi Saham Untuk Diperdagangkan
Menurut SAK, saham yang dibeli untuk diperdagangkan dikelompokkan sebagai
investasi saham yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Saham yang dapat
dimasukkan sebagai investasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
adalah saham yang aktif untuk diperdagangkan di pasar modal dan yang nilai
wajarnya dapat diukur secara andal.

7
Pada saat pengakuan awal, surat berharga dalam kelompok ini diukur sebagai nilai
wajarnya. Biaya transaksi, seperti fee dan komisi, dicatat secara terpisah dan
langsung diakui sebagai beban.
Contoh:
Pada tanggal 1 Juni 20X1, PT. Barata Jaya membeli 10.000 lembar saham PT.
Reksadipura senilai Rp. 18.000.000, nilai nominal saham Rp. 1.000 per lembar.
Biaya Broker dalam Transaksi Pembelian saham Rp. 100.000.
Oleh karena merupakan surat berharga diperdagangkan, maka saham tersebut
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Jurnal yang dibuat oleh PT Barata Jaya
pada tanggal 1 Juni 20X1.
1 Juni 20X1 (Pembelian Saham)
Investasi Saham – Diperdagangkan Rp. 18.000.000
Beban Broker Rp. 100.000
Kas Rp. 18.100.000
Contoh :
Berikut adalah saham yang dimiliki PT Satu Hati beserta nilai wajar saham
tersebut per 31 Desember 20X1.

Tanggal Saham Nilai Nilai Wajar Keuntungan


Pembelian Buku per 31 (Kerugian)
Desember
28 Okt 20X1 PT. Argi 6.800.000 6.400.000 (400.000)
16 Nov 20X1 PT.Mahakarya 11.000.00 11.200.000 200.000
0
19Des 20X1 PT. Langgeng 9.200.000 9.000.000 (200.000)
28 Des 20X1 PT. Diputra 14.000.00 14.100.000 100.000
0
TOTAL 41.000.00 40.700.000 (300.000)
0

Dari tabel diatas, tampak adanya kerugian sebesar Rp 300.000 yang timbul dari

8
perubahan nilai wajar saham. Jurnal yang dibuat oleh PT Satu Hati untuk
mengakui kerugian akibat penurunan nilai wajar saham:

Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Saham – Laba Rugi 300.000

Penyesuaian Nilai Wajar Investasi – Diperdagangkan 300.000

B. Investasi Saham Tersedia untuk Dijual

Saham yang dibeli tidak untuk diperdagangkan dan tidak untuk menguasai

perusahaan lain, menurut SAK, dikelompokkan sebagai investasi saham tersedia

untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, saham diukur pada nilai wajar ditambah

biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan aset

keuangan tersebut.

Contoh:

PT Sukareja membeli saham PT Cendekia senilai Rp20.000.000. Saham tersebut

dikelompokkan sebagai investasi saham tersedia untuk dijual. PT Sukareja

membayar biaya broker Rp500.000

Pada saat pembelian saham tersebut, PT Sukareja mencatat:

Investasi saham ~ tersedia untuk dijual 20.500.000


Kas 20.500.000
Setelah pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya (tanpa

dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul saat penjualan atau pelepasan

aset). Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset

keuangan diakui dalam penghasilan komprehensif lain (kecuali untuk kerugian

penurun an nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs) sampai aset

tersebut dihentikan pengakuannya.

9
Contoh

Berikut adalah saham tersedia untuk dijual yang dimiliki oleh PT Harapan pada

tanggal 31 Desember 20X1.

Tanggal saham Nilai buku Nilai wajar per Keutungan


pembelian 31 desember (kerugian)
15 Mei 20x1 PT Alom Rp7.000.000 Rp 6.800.000 (Rp
Perwira Jaya 200.000.000)
16 Sept 20x1 PT Ratu Rp 15.000.000 Rp 15.400.000 Rp 400.000
Kencana
19 Nov 20x1 PT Multi Rp10.200.000 Rp 10.400.000 Rp 200.000
Persoda
Total Rp32.200.000 Rp 32.600.000 Rp 400.000
Dan tabel di atas, tampak bahwa PT Harapan harus memastikan akun

Investasi Saham Tersedia untuk Dijual tersaji sebesar neto Rp32.600.000. Oleh

karena itu, saldo akun Penyesuai Nilai Wajar harus bersaldo akhir debit

Rp400.000. Diasumsikan, akun Penyesuai Nilai Wajar sebelum penyesuaian

bersaldo kredit Rp 100.000. Berikut rekening T dari akun Penyesuai Nilai Wajar

Investasi. Saldo Rp 100.000 kredit harus disesuaikan, se hingga akun ini menjadi

bersaldo debit Rp400.000.

Berikut rekening T dari penyesuaian niali wajar investasi. Saldo Rp

100.000 kredit harus disesuaikan, sehingga menjasi bersaldo debit Rp 400.000

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


Saldo 100.000 100.000(K)
awal
Penyesuaian nilai 500.000 400.000(K)
wajar
Jurnal penyesuaian yang dibuat PT Harapan:

Penyesuai Nilai Wajar Investasi Tersedia untuk Dijua 500.000


Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Saham - Ekuitos

500.000

10
Akun Penyesuai Nilai Wajar Investasi disajikan dalam laporan posisi

keuangan akun kontra dari akun Investasi.Sementara itu, akun Keuntungan

(Kerugian) Perubahan Nilai Wajar Ekuitas disajikan sebagai bagian dari

Penghasilan Komprehensif Lain dan disajikan di bagian ekuitas.

Akun Penyesuai Nilai Wajar dapat bersaldo debit maupun kredit Jika akun

Penyesuai Nilai Wajar bersaldo debit, maka berarti akan menambah saldo akun

Investasi Saham. Sebaliknya, jika akun Nilai Wajar bersaldo kredit, maka akan

mengurangi saldo akun Investasi Saham.

Penurunan Nilai Investasi Saham Tersedia untuk Dijual

Pada setiap akhir periode, entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti

objektif bahwa aset keuangan terse dia untuk dijual mengalami penurunan nilai.

Jika penurunan nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui

dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset

tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya

diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba

rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum

dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian yang direklasifikasi dari ekuitas ke

laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini dikurangi

kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba

rugi.

Contoh :

11
PT Madakara Perkasa membeli saham PT Gegap Gempita sebanyak 4.000

lembar dengan harga Rp1050 per lembar pada tanggal 18 Oktober 20 X 1. Pada

tanggal 31 Desember 20X1, nilai wajar saham PT Gegan Gempita turun menjadi

Rp 9.800 per lembar Selanjutnya, pada tanggal 1 Maret 20X2, terdapat bukti

objetif bahwa saham PT Gegap Gempita mengalami penurunan nilai. Harga

saham PT Gegap Gempita sekarang hanya Rp7.500 per lembar.

Jurnal yang dibuat PT Madakara Perkasa pada saat membeli saham:

Investasi saham ~ tersedia untuk dijual 40.000.000


Kas 40.000.000
Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 desember 20x1 untuk mengakui laba rugi

perubahan nilai wajar

Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar ~ ekuitas 800.000


Penyusuaian nilai wajar investasi ~ tersedia untuk dijual

800.000
Penyesuaian sebesar Rp800.000 diperoleh dari 4.000 lembar dikali selisih

nilai wajar sebesar Rp200. Selisih nilai wajar sebesar Rp200 diperoleh dari harga

pasar saham per lembar (Rp9.800) dikurangi harga saham per lembar (Rp10.000).

Diasumsikan saldo akun Penyesuai Nilai Wajar Investasi adalah nol.

Pada tanggal 30 Juni 20X2, PT Madakara Perkasa mencatat penurunan

nilai terkait dengan saham PT Gegap Gempita. Sebelumnya, PT Madakara

Perkasa mencatat perubahan nilai wajar sebesar Rp9.200.000

Biaya perolehan investasi Rp40.000.000


Nilai wajar per 30 Juni 20X2 (Rp30.000.000)
Perubahan nilai wajar Rp10.000.000
Berikut disajikan jurnal untuk mencatat rugi penurunan nilai dari rekening ekuitas

ke Laba Rugi.

12
Kerugian Penurunan Nilai Saham Rp 10.000.000
Investasi Sahom - Tersedia untuk Dijual Rp
10.000.000
Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi atas investasi

instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual tidak dapat

dibalik melalui laba rugi. Jadi, sekalipun pada tanggal pelaporan berikutnya,

misalnya tanggal 31 Desember 20X2, harga saham naik, perusahaan tidak perlu

membatalkan rugi penurunan nilai saham yang telah dicatat pada periode laporan

sebelumnya. Kenaikan nilai sakari dicatat dalam penghasilan komprehensif.

Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa pada saat mengakui

kerugian penurunan nilai, maka keuntungan kerugian) perubahan nilai wajar yang

pernah diakui di ekuitas harus direklasifikasi ke laba rugi. Seandainya perusahaan

memiliki banyak saham lain dalam kelompok tersedia untuk dijual, maka

reklasifikasi ini akan diperhitungkan pada saat menentukan nilai wajar seluruh

saham dalam kelompok tersedia untuk dijual Reklasifikasi laba rugi yang pernah

diakui dalam penghasilan komprehensif lain wajib dilakukan jika saham dalam

kelompok tersedia untuk dijual hanya ada satu yaitu saham yang mengalami

penurunan nilai.

Contoh:

PT. Alam Perwira membeli saham PT Makmur Jaya pada tanggal 10 Oktober

20X1 senilai Rp16.000.000. Saham ini diklasifikasikan sebagai tersedia untuk

dijual. Pada tanggal 31 Desember 20X1, nilai wajar saham pt Makmur Jaya

adalah Rp 16.500.000. Pada tanggal 1 Juni 20X2 saham tersebut dijual dengan

harga Rp 17.500.000

Jurnal yang dibuat pada saat pembelian saham:

13
Investasi Saham Tersedia untuk Dijual 16.000.000
Kas 16.000.000

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 20X1 untuk mengakui keuntungan

atau kerugian perubah an nilai wajar

Penyesuai Nilai Wajar Investasi - Tersedia untuk Dijual 500.000


Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar -- Ekuitas

500.000
Diasumsikan saldo akun Penyesuai Nilai Wajar Investasi adalah nol.

Seandainya, PT Alam Perwira memiliki banyak saham tersedia untuk dijual

(saham PT Makmur Jaya hanya merupakan salah satu dari saham PT Alam

Perwira yang banyak), maka jurnal yang akan dibuat pada saat penjualan saham

adalah:

Kas 17.500.000
Investasi Saham - Tersedia untuk Dijual 16.000.000
laba Penjualan Saham 1.500.000
Tetapi, jika saham PT Makmur Jaya ini merupakan saham terakhir yang masuk

dalam kategori Tersedia untuk Dijual, maka PT Alam Perwira harus menutup

akun Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar Ekuitas dan akun Penyesuai

Nilai Wajar Investasi pada saat penjualan saham terakhir tersebut

14
C. INVESTASI SAHAM DENGAN METODE EKUITAS
Jika Perusahaan memiliki secara langsung maupun tidak langsung , 20% ataau

lebih hak suara investor , maka perusahaan dianggap memeiliki pengaruh

signifikan , kecuali dengan jelas dapat di buktikan bahwa perusahaan tersebut

tidak memiliki pengaruh yang signifikan , sebaliknya , jika perusahaan memiliki

secara langsung maupun tidak langsung , kuarag dari 20 % hak suara investee,

maka perusahaan dianggap tidak memiliki pengaruh yang signifikan

Keberadaan pengaruh signifikan oleh ekuitas umumna di buktikan dengansatu

atau lebih cara berikut ini :

a. Keterwakilan dalam dewan komisaris


b. Partisiasi dalam proses pembuatan kebijakan , termasuk dalam
pengambilalihan keputsan deviden
c. Adanya transaksi material antara perusahaan dengan investee
d. Ertukaran personil manajerial
e. Penyediaan informasi pokok

Contoh

Pt Anugrah Nirwana membeli 25% saham PT Tunggal Jaya pda tanggal 1 Juli

20X1 dengn Harga Rp 4.000 perlembar . Total saham beredar PT tunggal Jaya

adalah 100.000 Lembar . Pada Tanggal 31 Desember 20X1 harga pasar saham PT

Tungal Jaa Adalah Rp. 5.000 Per Lembar . Pada Tanggal 1 Maret 20X2 , PT

Tunggal Jaya Mengumumkan laba sebesar Rp. 120.000.000 . Selanjutnya , Pada

15
Tanggal 20Maret 20X2 PT Tunggal jaya mengumumkan dan membagi deviden

kass sebesar Rp.500Per Lembar

Pada Tanggal 1 Juli 20X1 , PT anugra Nirwana mencatat pembelian saham

tersebut dengan Jurnal :

Investasi Saham Rp. 100.000.000


- Kas Rp. 100.000.000

Investsi mencatat sebesar Rp. 100.000.000 nilai di peroeh dari 25 % x 100.000 X

Rp. 4.000 per lembar . selanjutanya , pada saaat terjadi kenakan nilai pasar , PT

angugrah Nirwana tidak membeli tidak membuat jurnal apapun. Pada saat PT

Tunggal Jaa Mengumumkan laba , PT anugrah Membuat Jurnal :

Investasi saham Rp. 30.000.000


Pendapatan Rp. 30.000.000
Investasi

Pada saat PT. Tunggal Jaya Mengumumkan dan membagikan deviden ka , PT

angugrah nirwanan mencatat peurunana investasi . penurunan investasi di catat

sebesar Rp. 120.500.000 ( 25% X 100.000 lembar X Rp. 500 ). Jadi Deviden kas

yang di bagikan dipandang sbagai pengambilan dari Sebagian investai :

Kas Rp. 12.500.000


Investasi Rp. 12.500.000
Saham

16
D. INVESTASI OBLIGASI

Investasi obligasi dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :


a) Investasi obligasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
b) Investasi obligasi yang dikelompokkan sebagai Investasi Tersedia Untuk
Dijual
c) Investasi obligasi dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi Obligasi Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi


Biasanya aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah
saham. Sekalipun demikian, tidak menutup kemungkinan perusahaan memiliki
obligasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. SAK mengijinkan
perusahaan untuk mengukur obligasi yang dimilikinya pada nilai wajar melalui
laba rugi, asalkan perusahaan konsisten dalam menerapkannya.
Pada saat pengakuan awal, obligasi yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
diukur pada nilai wajarnya. Nilai wajar pada pengakuan awal ini adalah sebesar
nilai transaksi. Biaya transaksi yang timbul pada saat perolehan obligasi dicatat
secara terpisah dan diakui langsung sebagai beban.
Contoh :
PT Alam Persada membeli obligasi PT Asri Mulia senilai Rp. 38.000.000 pada
tanggal 1 Juli 20X1. Nilai nominal obligasi Rp. 40.000.000. Bunga 10%
dibayarkan setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember dan tempo obligasi 4 tahun.
Biaya broker untuk membeli obligasi tersebut adalah Rp. 500.000 . PT Alam
Persada menetapkan obligasi tersebut sebagai obligasi yang dinilai pada nilai
wajar melalui laba rugi.
Jurnal yang dibuat oleh PT Alam Persada pada saat pembelian obligasi :
Investasi Obligasi – Nilai Wajar 38.000.000
Beban Broker 500.000
Kas 38.500.000
Sebagaimana tampak pada jurnal diatas, beban broker tidak ditambahkan ke
rekening Investasi Obligasi.

17
Jurnal yang dibuat pada saat menerima bunga pada tanggal 31 Desember 20X1 :
Kas 2.000.000
Pendapatan Bunga 2.000.000
Bunga dihitung dengan mengalikan tingkat bunga dengan nilai nominal. Oleh
karena bunga dibayarkan dua kali dalam setahun, maka bunga harus dikalikan
dengan 6/12 . Jadi, bunga yang diterima adalah Rp. 2.000.000 (6/12 x 10% x Rp.
40.000.000).
Setelah pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar (tanpa dikurangi
biaya transaksi yang mungkin timbul pada penjualan atau pelepasan aset).
Contoh :
Melanjutkan contoh PT Alam Persada diatas, misalkan nilai wajar obligasi PT
Asri Mulia pada tanggal 31 Desember 20X1 Rp. 39.000.000, maka PT Alam
Persada mencatat dan mengakui laba rugi perubahan nilai obligasi sebagai
berikut :
Penyesuai Nilai Wajar Investasi Obligasi 1.000.000
Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai 1.000.000
Wajar Obligasi
Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp. 1.000.000 yang merupakan selisih
nilai wajar obligasi pada tanggal 31 Desember 20X1 dengan nilai wajar obligasi
pada pelaporan keuangan tahun sebelumnya.
Obligasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak perlu dievaluasi
penurunan nilainya, karena setiap kali obligasi tersebut ditentukan nilai wajarnya
otomatis penurunan nilai obligasi sudah diperhitungkan. Sama halnya dengan
investasi saham yang diukur pada nilai wajar, akun Penyesuai Nilai Wajar
Investasi Obligasi disajikan melekat dengan akun Investasi Obigasi dalam laporan
posisi keuangan. Sedangkan, akun Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar
Obligasi akan disajikan dalam laporan laba rugi pada bagian Pendapatan dan
Beban Lain – Lain.

E. Investasi Obligasi Tersedia untuk Dijual


Obligasi yang tidak ditetapkan untuk dinilai menggunakan nilai wajar dan juga

tidak akan dimiliki sampai jatuh tempo, dikategorikan sebagai obligasi tersedia

18
untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, obligasi yang termasuk dalam kategori

investasi tersedia untuk dijual, diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi

(misalnya biaya broker) yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan

obligasi tersebut. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang dinilai pada nilai

wajarnya (tanpa pengurangan biaya transaksi yang mungkin timbul pada saat

penjualan atau pelepasan aset). Keuntungan atau kerugian yang timbul dari

perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam Penghasilan Komprehensif

Lain (kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat

perubahan kurs) sampai aset tersebut dihentikan pengakuannya. Obligasi dapat

dibeli dengan nilai nominal, dengan premi (lebih tinggi dari nilai nominal), atau

dengan distribusi (lebih rendah dari nilai nominal).

Contoh 1: Pada tanggal 1 Januari 20X2, PT Agung Jaya membeli PT Awan

Diraja sebesar Rp80.000,000. Nilai nominal Obligasi Rp80.000.000, termpo 2

tahun, bunga 10%. Bunga pasar saat obligasi diterbitkan adalah 10%. Bunga

dibayarkan setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember.

Jurnal yang dibuat pada tanggal 1 Januari 20X2 saat pemeblian obligasi:

Investosi Obligasi - Tersedia untuk Dijual 80.000.000


kas 80.000.00
0
Oleh karena obligasi dibeli sebesar nilai nominal, maka tidak perlu
mengamortisasi nilai obligasi dari periode ke periode. Pendapatan bunga yang
diakui setiap periode penerimaan bunga sama seperti kas yang diterima.
Jurnal yang dibuat pada tanggal 30 Juni 20X2 saat pembayaran bunga yang
pertama:
Kas 8.000.000
Pendapalan Bunga 8.000.000
Jurnal yang dibuat tanggal 31 Desember 20X2 saat pembayaran bunga yang

kedua:

19
Kas 8.000.000
Pendapalan Bunga 8.000.000
Pada tanggal pelaporan, perusahaan harus menilai obligasi yang termasuk dalam

kategori tersedia untuk dijual sebesar nilai wajarnya. Jika nilai pasar obligasi PT

Awan Diraja per 31 Desember 20X2 adalah sebesar Rp79.000.000, maka jurnal

yang dibuat oleh PT Agung Jaya pada tanggal 31 Desember 20X2 untuk mencatat

nilai wajar obligasi:

Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar 1.000.000


Investasi - Ekuitas
Penyesuai Investasi Obligasi -Tersedia unluk 1.000.000
Dijual
Jurnal yang dibuat pada tanggal 1 Januari 20X4 saat pengunduran dilunasi oleh

PT Awan Diraja:

Kas 80.000.000
Investasi Obligasi ~ Tersedia untuk 80.000.000
Dijual

Seandainya obligasi PT Awan Diraja obligasi "tersedia untuk dijual" terakhir yang

dimilik PT Agung Jaya, maka akun Penyesuai Investasi -Tersedia untuk Dijual

dan akun Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar Investasi - Ekuitas harus

dinolkan (ditutup), dengan jurnal berikut ini.

Penyesuai Investasi Obligasi ~ Tersedia unluk Dijual 1.000.000


Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar 1.000.000
Investasi - Ekuitas
Jika PT Agung Jaya masih memiliki obligasi "tersedia untuk dijual" lainnya, maka

tanpa jurnal penyesuaianpun, akun Penyesuai lnvestasi- Tersedia untuk Dijual dan

Akun Keuntungan (Kerugian) Perubahan Investasi -Ekuitas akan terkoreksi

dengan sendirinya.

Contoh 2:

20
Pada tanggal 1 Januari 20X2, PT Arum Asri membeli obligasi PT Harta

Melimpah dari Rp102.531.295 (termasuk biaya broker). Nilai nominal obligasi

Rp100.000.000, bunga nominal 10% dan bunga dibayarkan setiap tanggal 31

Desermber. Tempo obligasi 3 tahun. Bunga pasar 9%.

Jurnal yang dibuat pada saat pengunduran pengunduran adalah:

Investasi Obligasi -Tersedia unluk 102.531.294,70


Dijual
kas 102.531.294,70
Oleh karena obligasi dibeli dengan premi (dengan harga yang lebih tinggi dari

nilai nominal), maka perusahaan perlu membuat tabel amortisasi. Tabel

amortisasi berguna untuk membuat nilai buku obligasi menjadi nilai nominal pada

tahun terakhir. Jadi, mengingat obligasi ini dibeli dengan premi, maka melalui

amortisasi ini nilai buku obligasi akan terus berkurang setiap periode agar pada

saat jatuh tempo nilai buku obligasi menjadi sebesar nilai nominal.

Tanggal Kas Diterima Pendapatan Amortisasi Nilai Buku


Bunga Diakui Investasi Investasi
Obligasi Obligasi
(1) (2) (3) (4)
01 Jan 102.531.294,70
20X2
31 Des 10.000.000 9.227.816,52 772.183,48 101.759.111,22
20X2
31 Des 10.000.000 9.158.320,01 841.679,99 100.917.431,23
20X3
31 Des 10.000.000 9.082.568,77 917.413,23 100.000.000,00
20X4
jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 20X2 saat pembayaran bunga yang

pertama:

Kas 10.000.000
Pendapatan Bunga 9.227.816,52
Investasi Obligasi-Tersedia untuk 772.183,48
Dijual

21
Pada saat menerima bunga, perusahaan sekaligus mencatat amortisasi obligasi.

Pada jurnal di atas, tampak bahwa perusahaan menerima kas senilai

Rp10.000.000. Kemudian pendapatan bunga yang diakui hanya Rp9.227.816,52

dan obligasi diamortisasi sebesar Rp772.183,48.

Standar Akuntansi Keuangan mewajibkan perusahaan pada akhir periode untuk

menentukan nilai wajar obligasi yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual.

Misalnya, nilai wajar obligasi PT Harta Melimpah pada tanggal 31 Desember

20X2 adalah Rp102.000.000. Nilai wajar ini akan dibandingkan dengan nilai

buku untuk menentukan apakah ada keuntungan atau kerugian yang harus diakui.

Nilai wajar obligasi 102.000.000,00


Nilai buku obligasi setelah amortisasi (101.759.111,22)
Keuntungan perubahan nilai wajar 240.888,78
Jurnal yang dibuat untuk mengakui keuntungan perubahan nilai wajar investasi

obligasi:

Penyesuai Investasi Obligasi – Tersedia untuk Dijual 240.888,78


Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai Wajar 240.888,78
Investasi - Ekuitas
Akun Penyesuai Nilai Wajar Investasi disajikan dalam laporan keuangan sebagai

akun kontra dari akun Investasi Obligasi. Sementara itu, akun Keuntungan

(Kerugian) Perubahan Nilai Wajar Ekuitas disajikan sebagai bagian dari

Penghasilan Komprehensif Lain dan disajikan dalam neraca sebagai bagian dari

ekuitas.

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 20X3 saat pembayaran bunga yang

kedua:

Kas 10.000.000,00
Pendapatan Bunga 9.158.320,01
Investasi Obligasi-Tersedia untuk 841.679,99
dijual

22
Seandainya, per 31 Desember 20X3 harga pasar obligasi adalah Rp102.500.000.

Nilai wajar ini akan dibandingkan dengan nilai buku obligasi untuk menentukan

besarnya nilai akun Penyesuai Nilai Wajar Investasi Obligasi. Dalam tabel

amortisasi, tampak nilai buku obligasi per 1 Januari 20X4 adalah

Rp100.917.431,23. Oleh karena nilai buku lebih rendah dari harga pasar, maka

Penyesuai Nilai Wajar Investasi harus bersaldo debit.

Nilai wajar obligasi 102.500.000,00


Nilai buku obligasi (100.917.431,23)
Penyesuaian nilai wajar invetasi seharusnya 1.582.568,77
(debit)
Saldo akun penyesuai nilai wajar tahun lalu (240.888.78)
(debit)
Penyesuaian yang dibuat (debit) 1.341.679,99
Saldo akun Penyesuai Nilai Wajar Investasi Obligasi sebelum survei adalah debit

Rp240.888,78. Agar debit Rp240.888,78 menjadi debet Rp1.582.568,77; maka

akun Penyesuar Nilai Wajar Investasi harus didebit sebesar Rp1.341.679,99.

Jurnal yang dibuat per 31 Desember 20X3 untuk mencatat nilai wajar investasi

obligasi:

Penyesuai Investasi Obligasi - Tersedia untuk 1.341.679,99


Dijual
Keuntungan (Kenugian) Perubahan Nilai Wajar 1.341.679,99
Investasi - Ekuitas
Sebelum mencatat pelunasan obligasi, perusahaan harus mencatat penerimaan

pendapatan bunga dan mengamortisasi investasi obligasi. Jurnal ini serupa

dengan jurnal yang telah dibahas sebelumnya. Jurnal pada tanggal 31 Desember

20X4 saat pelunasan obligasi:

Kas 100.000.000
Investasi Obligosi - Tersedia untuk 100.000.000
Dijual

23
Contoh 3:

Pada tanggal 1 Januari 20X2, PT Sekar Arum membeli obligasi PT Mustika

Mulia dari Rp96.534.894,05 (termasuk biaya broker) Nilai nominal

Rp100.000.000, bunga nominal 10%, dan bunga dibayarkan setiap tanggal 30

Juni dan 31 Desember. Tempo obligasi 2 tahun. Bunga pasar 12%.

Jurnal yang dibuat pada saat pembelian obligasi adalah:

Investasi Obligasi - Tersedia untuk 100.000.000


Dijual
Kas 100.000.000
Oleh karena obligasi dibeli dengan diskonto (harga yang lebih rendah dari nilai

nominal), maka perusahaan perlu membuat tabel amortisasi. Tabel amortisasi

yang berguna untuk membuat nilai buku obligasi sedemikian rupa, sehingga

menjadi nilai nominal pada tahun terakhir.

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan dalam membuat tabel amortisasi adalah

bunga yang dibayarkan dua kali dalam setahun. Jadi, pendapatan bunga yang

diterima adalah Rp5.000.000 (1/2 x 10% x Rp100.000.000). Mengingat obligasi

ini temponya dua tahun, maka PT Sekar Arum menerima bunga 4 kali.

Tanggal Kas diterima Pendapatan Amortisasi Nilai buku


bunga diakui Investasi investasi
obligasi obligasi
(1) (2) (3) (4)
01 jan 96.534.894,05
20X2
30 Juni 5.000.000 5.792.093,64 792.093,64 97.326.987,69
20X2
31 Des 5.000.000 5.839.619,26 839.619,26 98.166.606,95
20X2
30 Juni 5.000.000 5.889.996,42 889.996,42 99.056.603,37
20X3
31 Des 5.000.000 5.943.396.63 943.396,63 100.000.000,00

24
20X3

Jurnal yang dibuat pada tanggal 30 Juni 20X2 saat pembayaran bunga yang

pertama:

Kas 5.000.000,00
Investasi Obligasi-tersedia untuk 792.093,64
dijual
Pendapatan Bunga 5.792.093,64
Pada saat menerima bunga, Perusahaan sekaligus mencatat amortisasi obligasi.

Pada jurnal di atas, akun investasi. Obligasi didebit untuk mencatat amortisasi

obligasi tersebut.

Pada tahun 20X2, PT Sekar Arum menerima bunga dua kali. Jurnal untuk

mencatat penerimaan bunga pada tanggal 31 Desember 20X2:

Kas 5.000.000,00
Invetasi Obligasi – tersedia untuk dijual 839.619,26
Pendapatan Bunga 5.839.619,26
Pada akhir periode, yaitu tanggal 31 Desember 20X2, PT Sekar Arum

menentukan nilai wajar obligasi PT Mustika Mulia, yaitu sebesar Rp. 97.500.000.

Nilai wajar ini akan dinilai dengan nilai buku untuk menentukan apakah

adakeuntungan atau kerugian yang harus diakui.

Nilai wajar obligasi 97.500.000,00


Nilai buku obligasi sebelah amortisasi (98.166.606,95)
Kerugian perubahan nilai wajar (666.606,95)
Jurnal yang perlu dibuat untuk mengakui kerugian perubahan nilai wajar

investasi obligasi:

Keuntungan(kerugian)perubahan nilai wajar investasi – 666.606,95


Ekuitas
Penyesuai investasi obligasi-tersedia untuk dijual 666.606,95

25
Pada saat mengakui kerugian, akun Keuntungan (Kerugian) Perubahan Nilai

Wajar berada di sisi debit dan akun Penyesuai Investasi berada di sisi kredit.

Jurnal ini dibuat dengan asumsi, saldo akun Penyesuai Investasi Obligasi sebelum

penyesuaian adalah nol.

Seandainya, pada tanggal 1 Januari 20X3 PT Arum Asri memutuskan untuk

menjual obligasi PT Harta Melimpah dengan harga Rp.97.800.000, maka harga

jual tersebut dibandingkan dengan nilai buku obligasi untuk menentukan laba rugi

penjualan obligasi. Dalam tabel amortisasi, tampak nilai buku per 1 Januari 20X4

adalah Rp.98.166.606,95.

Kas 97.800.000,00
Rugi Penjualan Investasi Obligasi 366.606,95
Investasi Obligasi-Tersedia untuk Dijual 98.166.606,95

F. Penurunan Nilai Investasi Obligasi Tersedia untuk Dijual

Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa penurunan nilai wajar aset

keuangan tersedia untuk dijual yang telah diakui dalam penghasilan

komprehensif lain harus direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada saat terdapat

bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, meskipun aset

keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian yang

direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan

(setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi

kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui.

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen yang diklasifikasikan sebagai

tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat dikaitkan secara

langsung dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan

26
nilai dalam laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalik melalui laba

rugi.

Contoh:

PT Besar Jaya membeli obligasi PT Harapan Tinggi dengan harga

Rp84.123.355,12 pada tanggal 1 Januari 20X2 Nilai nominal obligasi

Rp80.000.000, bunga nominal 10%, dan tempo 3 tahun. Bunga dibayarkan setiap

tanggal 31 Desember. Bunga pasar pada tanggal tersebut adalah 8%.

Tabel amortisasi yang dibuat PT Besar Jaya terkait dengan investasi obligasi

tersebut:

Tanggal Kas diterima Pendapatan Amortisasi Nilai Buku


bunga diakui investasi Investasi
Obligasi Obligasi
(1) (2) (3) (4)
01 Jan 84.123.355,12
20X2
31 Des 8.000.000 6.729.868,41 1.270.132, 59 82.853.224,53
20X2
31 Des 8.000.000 6.628.257,88 1.371.742,12 81.481.481,41
20X3
31 Des 8.000.000 6.518.518,59 1.481.481,41 80.000.000.00
20X4
Seandainya, setelah pembayaran bunga pertama pada tanggal 31 Desember 20X2,

PT Harapan Tinggi mengalami bencana alam dan mengajukan permohonan

penurunan tingkat bunga. Kesepakatan tercapai, PT Harapan Tinggi hanya

membayar bunga Rp4.000.000 (bukan Rp8.000.000 sesuai kesepakatan awal).

Dengan penurunan bunga yang diterima, nilai obligasi tersebut turun menjadi

Rp75.720.164,60. Nilai wajar obligasi setelah penurunan bunga dihitung dengan

cara berikut ini:

Present Value pokok 80.000.000 X 68.587.105,60


(0,85733882*)

27
Present Value Bunga 4.000.000 x 7.133.059,00
(1,78326475**)
Present Value Obligasi 75.720.161,60

* PV factor 0,85733882 diperoleh dari tabel 5.2 present Value of 1, kolom i=8%,

baris n=2

**PV-OA faktor 1,78326475 diperoleh dari tabel 5.4 present value of An

Ordinary Annuity of 1, kolom i - 8%, baris n = 2.

Setelah menghitung present value obligasi, PT Besar Jaya menghitung penurunan

nilai dengan membandingkan nilai buku per 31 Desember 20X2 (lihat tabel

amortisasi) dengan nilai wajar setelah penurunan nilai.

Nilai buku sebelum penurunan nilai 82.853.244,53


Nilai wajar obligasi setelah penurunan bunga (75.720.164,60)
Penurunan nilai 7.133.059,93
Jurnal untuk mencatat rugi penurunan nilai tersebut adalah:

Rugi penurunan nilai 7.133.059,93


Investasi obligasi-tersedia untuk dijual 7.133.059,93
Seandainya, saat pembayaran bunga yang kedua pada tanggal 31 Desember 20X3,

PT Harapan Tinggi resmi melngumumkan bahwa mereka telah pulih secara

penuh, sehingga mampu membayar kembali bunga sebesar Rp8.000.000 per

tahun, maka penurunan nilai yang pernah diakui tahun 20X2 dapat dibalik .

Dengan pengumuman ini, berarti PT Harapan Tinggi dapat memenuhi kontrak

yang semula, yaitu membayar bunga Rp8.000.000 dua kali lagi, yaitu 31

Desember 20X3 dan 31 Desember 20X4, serta melunas pokok senilai

Rp80.000.000 pada tanggal 31 Desember 20X4.

Untuk menghitung berapa rugi penurunan nilai yang dapat dibatalkan, PT Besar

Jaya harus menghitung Present Value obligasi. Berhubung PT Harapan Tinggi

28
kembali ke kontrak semula, maka jika dihitung dengan tingkat diskonto 8%, maka

present value obligasi adalah sebesar Rp82.853.224,53 (atau sama dengan nilai

buku per 31 Desember 20X3 jika tidak pernah ada pengakuan penurunan nilai).

Jadi, rugi yang pernah diakui sebesar Rp7.133.059,93 dapat dibalik seluruhnya.

Pembalikan ini tidak membuat nilai tercatat obligasi lebih besar dari nilai

bukunya semula(atau tidak membuat nilai buku obligasi lebih besar dari

Rp82.853.224,53).

Jurnal yang dibuat untuk membatalkan penurunan nilai yang pernah diakur:

Inveslasi Obligasi - Tersedia untuk 7.133.059,93


Dijual
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai 7.133.059,93

Pemulihan tersebut tidakmengakibatkan jumlah tercatat aset keuangan

melebihi biaya perolehan diamor tisasi sebelum adanya pengakuan

penurunan nilai pada tanggal pembalikan dilakukan. Dalam kasus ini,

semua rugi boleh dibatalkan karena nilai buku per 31 Desember 20X3

adalah Rp82.853.224,53. Jadi, dalam kasus ini, dengan Investasi Obligasi

didebit Rp7.133.059,93; maka nilai buku obligasi kembali menjadi

Rp82.853.224,53.

Setelah pembalikan rugi dilakukan, pada tanggal 31 Desember 20X3

perusahaan mencatat pengakuan pendapatan bunga dan penerimaan bunga

dengan jurnal:

Kas 8.000.000
Pendapatan bunga 6.628.257,88
Investasi obligasi-tersedia 1.371.742,12
untuk dijual

29
Pada jurnal di atas, tampak bahwa PT Besar Jaya kembali ke tabel

amortisasi semula. Hal ini konsisten dengan keputusan investee yang

memilih untuk kembali ke kontrak semula.

G. Pembatalan rugi penurunan nilai obligasi dimiliki hingga jatuh tempo

Jika pada periode berikuty jumlah kerugiaan penururunan nilai berkurang dan

penguran tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang set#elah

penurunan nilai diakui ( seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) . maka

kerugian penururnan nilai yangadiakui sebelum nya dibalik ,baik secara langsung

atau dengan menyesuikan akun cadangan . pemulihan tersebut btidak boleh

mengakibatkan jumlah tercatat asset keuangan melebihi biaya p[erolehan

diamortisasi sebelum adanya pengakuan penururnan nilai pada tanggal

pembalikan dilakukan .jumlah pembalikan asset keuangan diakui dalam laba

rugi .

Conroh:

Melanjutkan kasus obligasi PT Rumah Putih yang dimilki oleh PT Universal

Travelindo di atas seandainya pada tanggal 1 februari 20x4 PT Rumah Putih

sudah mulai pulih dan mengumumkan secara resmi bahwa sebagai kompensasi

dari penghapusan bunag obligasi ,PT rumah putih akan melunasi obligasi pada

saat jatuh tempo dengan membayar 85.000.000

Untuk menentukan apakah ada pemulihanvelindo rugi PT. Travelindo harus

menghitung presen value obligasi berikut perhitungan present value obligasi jika

pada saat jatuh tempo obligasi di lunasi dengan uang tunai sebesar Rp. 85.000.000

Present value pokok 85.000.000 x ( 0,91743119*) 77,981.651,15

30
Present value bunga 0 x (0,91743119**) 0

Present value obliges 77.981.651.15

Oleh karena nilai tercatat obligasi adalah nilai per 1januari 20x4 , maka kita

menghitung present value obligasi per 1januari 20x4 kita gunakan n= 1 tahun

karena dari tanggal 1 januari 20x4 hingga 31 desember 20x4 periode adalah 1

tahun

Selanjutnya present value arus kas obligasi dibandingkan dengan nilai tercatat

obligasi per 1januari 20x4.

Present value arus kas obligasi 77,981,65115

Nilai tercatat sebelum penurunan nilai (73,394.495.13)

Pemulihan rugi penurunan nilai 4.587156.02

Ternya terdapat pemulihan rugi penurunana nilai sebesar Rp.4.587.156,02.

Apakah rugi ini boleh di batal kan ? sebelum menentukan apakah rugi ini boleh di

batalkan ,maka kita harus melihat dulu tabel amortisasi obligasi PT Rumah Putih

awal (sebelum penurunan jurnal berikut ini nilai investasi obligasi )ternya nilai

buku obligasi ini per 31 desember 20x3 jika tidak pernah ada pengakuan rugi

adalah 80.733.944,499. Ini berarti pemulihan pengakuan rugi sebesar

Rp.4,587.156,02 tidak akan membuat nilai obligasitercatat lebih tinggi dari nilai

buku andai tidak pernah ada pengakuan rugi yang di catat . dengan kata lain ,

pembatalan rugi penurunan nilai sebesar Rp4,587.156,02 tidak membuat nilai

obligasi tercatat lebih besar dari 80.733.944.99 jadi PT Universal Travindo akan

membuat jurnal berikut ini untuk membatalkan rugi penurunan nilai

31
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Investasi merupakan alternatif investasi bagi investor dalam melakukan
portofolio investasi mereka. Banyak pertimbangan yang dipakai oleh investor
untuk menentukan seberapa menarik suatu saham. Sebagai investor yang rasional
dalam melakukan transaksi, faktor return dan risiko saham merupakan komponen
pertimbangan yang penting dalam melakukan investasi pada pasar modal. Para
investor dihadapkan pada keinginan untuk memperoleh return yang optimal
dengan memperhatikan faktor resiko yang mereka hadapi. Investor berusaha
untuk dapat memperoleh return saham yang maksimal dengan tingkat resiko
tertentu atas investasi yang mereka lakukan atau memperoleh return tertentu pada
tingkat resiko yang minimal.

32

Anda mungkin juga menyukai