Anda di halaman 1dari 13

Jasa Pengiriman Uang

(Transfer)
Aristha Purwantari Sawitri, S.E., M.A
 Kelompok 1

1. Nita Nia Ambarwati (191600004)


2. Berliana Dwi S (191600016)
3. Salsa Putri Yudhistia (191600026)
4. Suwati (191600042)
5. Pradita Jihan Roshela (191600069)
6. Nadia Afifatus S (191600124)
7. Rizki Afif Wardana (191600220)
8. Fitri Dwi Pratiwi (191600265)
9. Alif Fiyatul Sulistia (191600276)
10. Atika Dwi Pratiwi (191600279)
PENGERTIAN TRANSFER
 Bank menyelenggarakan jasa  Jasa transfer saat ini semakin
pengiriman uang kepada masyarakat. canggih, perkembangan terkini
Pengiriman uang (transfer) adalah Bank Indonesia telah
perpindahan dana antar rekening dari menyelenggarakan Bank Indonesia
suatu bank ke cabang bank Real Time Gross Settlement (BI-
sendiri/bank lain, baik untuk RTGS). Sistem ini sangat cepat
kepentingan nasabah maupun dalam menangani transfer antar
kepentingan bank itu sendiri. bank. BI RTGS adalah system
Kegiatan transfer akan memberikan transfer/kliring antar bank seketika.
manfaat bagi bank yaitu adanya Nasabah yang menggunakan
pengendapan dana terutama transfer fasilitas ini akan dapat mentransfer
yang dilaksanakan tidak pada hari dalam waktu sangat cepat, dalam
yang sama, memberikan pendapatan hitungan menit. Namun biayanya
jasa transfer. relatif mahal dan belum semua
bank menyelenggarakan sistem ini.
A. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN TRANSFER

Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi transfer adalah :


1) Nasabah
Sebagai pihak pemilik dana (pengirim) atau penerima dana yang akan
memindahkan dananya/menerima sejumlah dana dari pihak pengirim melalui
jasa pengiriman uang.
2) Bank Penarik (Drawer Bank)
Bank pelaku transfer atau bank yang menerima dana dan amanat dari nasabah
untuk ditransfer kepada drawer atau bank tertarik yang kemudian diserahkan
kepada penerima dana (beneficiary).
3) Bank Tertarik (Drawee Bank)
Bank yang menerima transfer masuk dari Drawer Bank untuk diteruskan /
dibayarkan kepada penerima (beneficiary).
4) Beneficiary
Pihak terakhir yang berhak menerima dana transfer dari Drawee Bank.
B. JENIS TRANSFER

Berdasarkan lalu lintas dananya, transfer dibedakan menjadi :

1) Transfer keluar (outgoing transfer) yaitu pengiriman uang atas perintah


nasabah / bagian bank tertentu untuk keuntungan pihak lain pada bank lain
atau cabang bank sendiri.

2) Transfer masuk (incoming transfer) yaitu pengiriman uang yang diterima


dari
cabang lain bank sendiri atau dari bank lain untuk keuntungan nasabah sendiri
atau penerima dana pada bank sendiri.
C. Tata Cara Prinsip Mengenal Nasabah

1. Pengenalan Terhadap Nasabah

Penelitian Identitas Nasabah Penyimpanan Dokumen Transaksi

Pencatatan Transaksi
C. Tata Cara Prinsip Mengenal Nasabah

2. Contoh Transaksi Keuangan Mencurigakan

Pengiriman uang tanpa disertai identitas yang jelas dari pengirim / penerima

Pengiriman uang tidak sesuai atau menyimpang dari profile karakteristik /kebiasaan
pola transaksi dari nasabah yang bersangkutan

Uang yang dikirim diduga berasal dari hasil tindak pidana


D. Akuntansi Transfer Keluar

Transfer keluar dilakukan setelah seluruh setoran efektif. Setoran transfer


berupa setoran tunai, pendebetan rekening giro/koran, pencairan tabungan,
deposito, warkat lain yang disetujui. Setoran yang berupa warkat akan ditagihkan
atau diinkasokan atau dikliringkan terlebih dahulu.
Jika dana efektif maka transfer dilakukan. Transfer keluar yang dinyatakan
efektif akan dicatat sebesar nilai nominal yang diamanatkan nasabah. Pencatatan
ini melibatkan rekening antar kantor (RAK).
Contoh Transaksi :
Tanggal 5 mei 2017 Bank Mandiri Semarang mentransfer dana sebesar Rp. 150.000.000 ke cabang
Solo sebagai pelimpahan likuiditas melalui Bank Indonesia cabang Semarang. Maka pencatatan
jurnalnya adalah :

BI Solo

BI Semarang

Bank Mandiri
Solo

Bank Mandiri
Semarang
Pencatatan di Bank Mandiri Semarang

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


5/5/2017 Dr. RAK cabang Solo 150.000.000
-Cr. Giro Bank Indonesia 150.000.000
E. Transfer Masuk (Incoming transfer)

Transfer masuk merupakan pengiriman uang yang diterima dari cabang lain
bank sendiri atau dari bank lain untuk keuntungan nasabah sendiri atau penerima
dana pada bank sendiri. Bank pelaksana disebut drawee bank. Dan dalam
menerima transfer masuk, bank akan membukukan sejumlah berish yang menjadi
hak beneficiary.
Jumlah bersih adalah jumlah kiriman setelah dikurangi komisi transfer bagi bank
pelaksana. Namun begitu tidak semua bank membebani biaya komisi transfer.
Contoh transaksi

Pada tanggal 13 April 2001, Sinta menyetorkan uang tunai kepada Bank Adibudaya Cabang
Jakarta sebesar Rp. 40.000.000 untuk ditransfer kepada kakaknya yg merupakan nasabah Bank
BCA Surakarta. Bank Adibudaya Cabang Jakarta membebani Fiska Rp. 12.000 untuk bea materai
dan Rp. 15.000 sebagai komisi transfer. Bagaimana pencacatan jurnalnya ?

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


13 April 2001 Dr. RAK Cabang Surakarta 40.000.000  
  Cr. Giro Bank Indonesia   40.000.000
       

 Pencatatan pada Bank Adibudaya Cabang Surakarta


Pencatatan di Bank BCA Cabang Surakarta selaku bank penerima transfer masuki ditujukan untuk nasabah
tabungan di bank ini atas nama sdr, Fiska :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


13 April 2001 Dr. Giro Bank Indonesia 40.000.000  
  Cr. Tabungan Fiska   40.000.000
       
  

Anda mungkin juga menyukai