Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI JASA BANK

OLEH

KELOMPOK 2

AGUS MAHENDRA WISNU WARDIPA 1702622010087

I KETUT AGUS ARIAWAN 1702622010094

I KETUT SUDARSA 1702622010095

I NYOMAN AGUS DHARMAKURNIA 1702622010098

I WAYAN AGUS WIDIATMIKA 17026220101100

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2017
6.1 PENGIRIMAN UANG (TRANSFER) DALAM NEGERI

Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan
perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima
transfer (Beneficiery).Transfer merupakan jasa pengiriman uang atau pemindahan uang lewat bank baik
pengiriman uang dalam kota, luar kota atau ke luar negeri. Lama pengiriman dan besarnya biaya kirim
sangat tergantung dari sarana yang digunakan.Yang dimaksud proses transfer atau kiriman uang adalah
pemindahan sejumlah uang/dana dari satu unit kerja bank (bisa berupa Kantor Pusat, Cabang atau Cabang
Pembantu) ke unit kerja bank lainnya.

Pengiriman uang dibagi menjadi dua macam transaksi: pengiriman uang keluar (transfer keluar) dimana
bank pelaksana bersifat aktif dan pengiriman uang masuk (transfer masuk) dimana bank membayar
transfer bersifat pasif. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar
cabang yang sifatnya timbal balik (reciprocal), artinya bila satu cabang mendebet cabang lainnya akan
mengkredit. Pengiriman uang dibagi menjadi 2 transaksi:

 Pengiriman uang keluar (transfer keluar).


 Pengiriman uang masuk (transfer masuk).

Transfer Keluar

Adalah salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas pembayaran
adalah dengan pengiriman uang keluar (transfer keluar).Media untuk melakukan transfer ini
adalah secara tertulis (mail transfer) ataupun melalui kawat (Wire transfer). Pengamanan dalam
transfer keluar ini adalah kode rahasia seperti nomor tes dari setiap transfer masuk dan keluar.
Apabila terjadi kesalahan dalam nomor tes, pada prinsipnya transfer tersebut harus di tolak.

Keuntungan bagi bank yang melaksanakan transfer keluar adalah sebagai sarana untuk
menciptakan pendapatan dalam bentuk komisi, peningkatan pelayanan pada para nasabah,
peningkatan pangsa pasar bank, dan segi promosi lainnya.

Pengirima uang dilakukan oleh bank dengan cara memerintahkan cabang lain untuk membayar
sejumlah uang tertentu kepada beneficiary (orang yang berhak menerima transfer) yang
berdomisili di kota tertentu. Dengan demikian terjadi hubungan antar kantor antar cabang
pemberi amanat dan pembayar transfer.
contoh :

Seorang Nasabah Bank Omega Cabang Jakarta Tuan Kadir, hendak mengirim uang dengan
kawat kepada seorang rekannya nasabah giro Bank Omega Cabang Bandung sebesar
Rp.6.000.000,- Untuk jasa ini Tuan Kadir dikenakan komisi transfer Rp.10.000,- dan ongkos
kawat sebesar Rp.15.000,-. Pembayaran dilakukan dengan menarik selembaran cek giro
termasuk seluruh biaya dan komisi. Pada saat menerima amanat ini, Bank Omega-Jakarta akan
membukukan :

D : Giro – Rekening Tuan Kadir……………………..Rp.6.000.000,-

K : Pendapatan komisi transfer………………………Rp. 10.000,-

K : Pendapatan ongkos kawat………………………..Rp. 15.000,-

K ; RAK – Cabang Bandung…………………………Rp.6.000.000,-

Contoh lain, apabila Tn. Laksono hendak mengirim uang secara tertulis kepada seorang rekannya
di Surabaya sebesar Rp.20.000.000,-.Komisi dikenakan sebesar Rp.10.000,-.Pembayaran
dilakukan dengan tunai sebesar Rp.10.000.000, Cek Bank BCA – Jakarta sebesar Rp.5.000.000,-,
dan atas beban rekening tabungan Bank Omega – Jakarta, sisanya Bank Omega – Cabang Jakarta
akan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Dalam hal penyetoran dengan warkat campuran termasuk warkat kliring akan di tampung
seluruh setoran non kliring dalam rekening hutang lainnya. Kemudian rekening hutang lainnya
harus segera dinihilkan sewaktu kliring tersebut dinyatakan berhasil.Ayat jurnal untuk mencatat
transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

D: Kas………………………………………………Rp. 10.000.000,-

D: Tabungan – Rekening Tn.L……………………..Rp. 5.010.000,-

D: BI – Giro……………………………………… Rp. 5.000.000,-

K: Hutang Lainnya…………………………………Rp. 20.000.000,-

K: Pendapatan Komisi Transfer……………………Rp. 10.000,-


Pembatalan Transfer Keluar.

Bila terjadi pembatalan transfer keluar ,haruslah diperhatikan bahwa pembatalan tersebut hanya
dapat dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itu
bank pemberi amanat harus memberi perintah berupa “stop payment” kepada cabang
pembayar .Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat apabila
telah diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum
dibayarkan.

Sebagai contoh: Tuan Mirza, yang telah memberikan amanat kepada Bank Omega – Jakarta dua
minggu lalu untuk mengirimkan uang dengan kawat kepada rekannya di cabang Bandung ,
sebesar Rp . 1.000.000 datang kembali ke bank untuk membatalkan transfernya . Untuk itu ia
dikenakan ongkos kawat sebesar Rp . 15.000 yang dibayarnya tunai . Hasil pembatalan transfer
agar disetorkan untuk keuntungan rekening tabungan . Pada saat ini menerima amanat ini , Bank
Omega – Jakarta akan membukukan :

D : Kas……………………………………………Rp. 15.000,-

K : RAK – Cabang Surabaya……………………..Rp. 15.000,-

Setelah Bank Omega – Jakarta menerima konfirmasi berita bahwa transfer tersebut memang
belum dibayarkan kepada yang beneficiary yang berhak menerima transfer tersebut ,maka Bank
Omega – Jakarta membukukan sebagai berikut:

D : RAK – Cabang Bandung……………………..Rp. 1.000.000,-

K : Tabungan – Rekening Tn. M…………………Rp. 1.000.000,-


Tansfer Masuk

Selain transfer keluar juga ada transfer masuk , dimana bank menerima amanat dari salah satu
cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang (beneficiary). Dalam hal ini bank
pembayar akan membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah beneficiary bila ia memiliki
rekening di bank pembayar.Dalam hal transfer masuk ditujukan kepada bukan nasabah bank
pembayar ,hasil transfer akan ditampung dalam rekening “Hasil Transfer Yang Dapat
Dibayar” .Rekening ini akan tetap outstanding hingga hasil transfer dibayarkan kepada
neneficiery.

Sebagai contoh, Bank Omega _ Cabang Bandung menerima transfer masuk dari Bank Omega _
Cabang Jakarta sebesar Rp.6.000.000 untuk keuntungan rekening giro nasabahnya
Tn.Rahmat,pada saat menerima transfer masuk ini,Bank Omega – bandung membukukan
sebagai berikut:

D : RAK- Cabang Jakarta………………………..Rp. 6.000.000,-

K : Giro – Rekening Tn.Rahmat…………………Rp. 6.000.000,-

Contoh lain : Bank Omega – Jakarta menerima transfer masuk dari Bank Omega – Cabang
Surabaya untuk seseorang yang bukan nasabah Banh Omega Jakarta sebesar
Rp.2.500.000,-.Pada saat menerima transfer masuk,oleh Bank Omega – Jakarta dibukukan
sebagai berikut:

D : RAK- Cabang Surabaya…………………….Rp. 2.500.000,-

K : Hasil Transfer Yg.Dpt Dibayar……………..Rp. 2.500.000,-

Pada saat orang yang berhak menerima transfer datang hendak mencairkan transfer secara tunai,
oleh bank omega –cabang Jakarta akan dibukukan sbb :

D : Hasil transfer yg dapat di bayar ………….Rp. 2.500.000,-

K : Kas ………………………………………..Rp. 2.500.000.,


Transfer masuk dikenakan lagi komisi sebab kepada nasabah si pemberi amanat telah di
bebankan komisi pada saat memberikan amanat transfer.

Keuntungan yang diharapkan adalah dari lamanyqa dana mengendap yaitu: selisih waktu antara
penerima perintah untuk membayar hingga hasil transfer di bayarkan.

Pembatalan Transfer Masuk

Seperti halnya dalam transfer keluar, dalam transfer masukpun dapat terjadi pembatabalan. Jika
terjadi pembatalan, pertama-tama yang harus dilakukuan memeriksa apakan hasil transfer telah
dibayarkan kepada beneficery. Bila ternyata belum, akan dibelokir dan dibatalkan untuk
kemudian dikembalikan kepada cabang pemberi amanat melelui pemindah – bukuan.

Sebagai contoh, Bank Omega cabang Jakarta yang telah menerima transfer masuk sebesar
Rp.500.000,- untuk seseorang beneficiary yang bukan nasabah Bank Omega, kemudian advis
pembatalan dari cabang pemberi amanat di Surabaya, maka oleh Bank Omega cabang Jakarta
akan dibukukan dengan ayat jurnal sbb:

D : Hasil Transfer Yg. Dpt. Dibayar ………………………Rp. 500.000,-

K : RAK-Cabang Surabaya…………………………………Rp. 500.000,-

Khusus transfer masuk kepada nasabah yang langsung dimasukkan kedalam rekening yang
bersangkutan, tidak dapat dibatalkan karena etis perbankan tidak dapat mengurangi atau
mendebit rekening seseorang tanpa persetujuan si pemilik rekening bersangkutan. Pembatalan
transfer masuk hanya dapat dilakukan apabila transfer dibayarkan yang lazim dilakukan pada
beneficery yang bukan nasabah bank.
6.2 INKASO DALAM NEGERI JASA BANK

Jasa bank yang banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah jasa penagihan atas warkat dari bank lain
yang telah diterbitkan oleh nasabahnya yang berada pada lokasi yang berbeda. Jasa ini dikenal dalam
dunia perbankan sebagai inkaso.
Inkaso merupakan kegiatan jasa bank untuk melakukan amanat dari pihak ketiga berupa penagihan
sejumlah dana kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi
amanat.Inkaso (collection) ialah proses penagihan suatu warkat (antara lain cek dan bilyet giro) dari satu
(cabang) bank terhadap / ke (cabang) bank lainnya.
Ditinjau dari segi waktu, kegiatan inkaso memerlukan waktu beberapa hari tergantung dari jarak bank
yang menerbitkan warkat tersebut. Dengan demikian bagi inkaso yang telah diterima hasilnya akan
merupakan pengendapan dana bagi bank selama ia belum dicairkan oleh si pemberi amanat.
Tidak semua warkat yang diterbitkan oleh bank dapat dimasukkan dalam kegiatan inkaso. Warkat-warkat
yang dapat diinkasokan terdiri dari:

a.      Warkat inkaso tanpa lampiran

Yaitu warkat-warkat inkaso yang tidak dilampiri dengan dokumen-dokumen apapun seperti cek, bilyet
giro, wesel dan surat berharga lainnya.

b.      Warkat inkaso dengan lampiran

Yaitu warkat-warkat inkaso yang dilampirkan dengan dokumen-dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur,
polis asuransi dan dokumen-dokumen penting lainnya.

Inkaso dilakukan antar cabang dari bank yang sama atau bank lain dimana inkaso dilakukan melalui
cabang bank sendiri yang beralokasi pada kota yang sama dengan bank tertarik. Dalam proses inkaso,
akan tercipta hubungan antar kantor cabang pemberi amanat dan cabang penerima amanat yang akan
langsung menghubungi bank tertarik. Inkaso tidak dilakukan pada kota yang sama, karena warkat dari
bank lain yang beralokasi dalam kota yang sama cukup dilakukan melalui kliring.
Keuntungan bagi bank yang melakukan kegiatan inkaso keluar adalah sebagai sumber untuk
meningkatkan pendapatan bank dalam bentuk komisi dan pengendapan dan juga sebagai cara untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pangsa pasar.
Bila ditinjau dari sifat kegiatannya, kegiatan inkaso dibagi menjadi dua jenis, yakni:

1. Inkaso Masuk
Inkaso masuk adalah penagihan suatu warkat yang diterima satu (cabang) bank oleh/dari (cabang) bank
lainnya di dalam negeri.Inkaso masuk merupakan tagihan yang masuk atas warkat yang telah diterbitkan
oleh nasabah sendiri.

Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya memeriksa kecukupan dana dari nasabahnya yang telah
menerbitkan warkat kepada pihak ketiga. Apabila ternyata dananya mencukupi, maka bank hanya
mendebet rekening nasabah bersangkutan dan mengkredit hubungan antar kantor. Dalam inkaso masuk,
bank tertarik bersifat pasif, berbeda dengan inkaso keluar, dimana bank pemberi amanat bersifat aktif.

Sebagai contoh , Bank Omega – Cabang Jakarta menerima tagihan dari Bank Omega – Bandung
atas selembar cek giro nasabahnya Tn Ahmad sebesar Rp. 20.000.000 . setelah diteliti dana
nasabah tersebut cukup. Oleh Bank Omega – Cabang Jakarta akan membukukan sebagai berikut:

D : Giro – Rekening Tn.Ahmad……………………………………….Rp. 20.000.000,-

K : RAK – Cabang Bandung…………………………………………..Rp. 20.000.000,-

Dalam inkaso masuk tidak akan dibukukan dalam rekening administrative karena sifat
transaksinya sudah jelas , yaitu ada atau tidak adanya dana dari nasabah yang telah menarik
warkat yang bersangkutan.

2. Inkaso Keluar
Inkaso keluar adalah penagihan suatu warkat yang disampaikan / ditujukan terhadap / ke (cabang) bank
lainnya di dalam negeri.

Dalam kegiatan inkaso keluar, seluruh transaksi sebelum diperoleh kepastian berhasil tidaknya akan
dibukukan dalam rekening administratif sebelah kredit dalam rekening warkat inkaso yang diterima.
Rekening ini akan tetap outstanding sampai inkaso dinyatakan berhasil.
Sebagai contoh : Tn.Bambang , nasabah giro Banh Omega cabang Jakarta , menyerahkan
selembar giro yang diterbitkan oleh seseorang nasabah banh Omega – bandung sebesar
Rp.45.000.000,- untuk ditagihkan ke cabang Bandung dan hasilnya agar dikreditkan kedalam
rekeningnya. Komisi ditetapkan sebesar Rp.0.25%. Pada saat menerima warkat untuk diinkaso
ke cabang bandung. Bank Omega – Jakarta akan membukukan :

K : Rekening Administratif Rupiah

Warkat inkaso Yang Diterima……………………………Rp. 45.000.000

Apabila seminggu kemudian diterima berita per kawat bahwa inkaso dinyatakan berhasil. Dan
untuk itu kepada nasabah dikenakan ongkos kawat sebesar Rp. 10.000,- oleh Bank Omega –
Cabang Jakarta akan dibukukan sebagai berikut:

D : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Yang Diterima…………………………….Rp. 45.000.000,-

D : RAK – Cabang Bandung………………………………….Rp. 45.000.000,-

K : Giro – Tuan Bambang…………………………………….Rp. 44.877.500,-

K : Pendapatan Komisi Inkaso………………………………..Rp. 122.500,-

K : Pendapatan Ongkos Kawat……………………………….Rp. 10.000,-

Hasil inkaso tersebut langsung dibukukan kedalam rekening nasabah setelah inkaso dinyatakan
berhasil.Bagi inkaso yang dilakukan untuk kepentingan bukan nasabah bank.hasil inkaso dapat
ditampung dalam rekening hasil Inkaso Yang Dapat Dibayar. Dimana rekening ini akan
outstanding hingga si pemberi amanat datang untuk mencairkan hasil inkaso tersebut.

Sebagai contoh, Tn Haris yang bukan nasabah Banh Omega – Cabang Jakarta ,dating
menyerahkan selembar cek giro sebesar Rp. 13.000.000 untuk ditagihkan kepada seseorang
nasabah Bank Omega – Cabang Surabaya. Apabila inkaso berhasil ia akan dating untuk
mengambil nya secara tunai. Komisi ditetapkan 0.25% dan ongkos kawat sebesar Rp. 10.000.
Pada saat menerima warkat inkaso, Bank Omega akan membukukan:

K : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Yang Diterima……………………………..Rp. 13.000.000,-

Pada saat hasil inkaso dinyatakan berhasil ,Bank Omega – Jakarta akan membukukan:

D : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Ynag Diterima…………………………….Rp. 13.000.000,-

D : RAK – Cabang Surabaya………………………………….Rp. 13.000.000,-

K : Hasil Inkaso Yang Dapat Dibayarkan……………………. Rp. 12.957.500,-

K : Pendapatan Komisi Inkaso…………………………………Rp. 32.500,-

K : Pendapatan Ongkos Kawat…………………………………Rp. 10.000,-

Rekening hasil inkaso yang dapat dibayar ini akan tetap outstanding hingga nasabh dating untuk
mengambil hasil inkaso tersebut. Dengan demikian hasil inkaso yang outstanding merupakan
dana murah yang akan mengendap beberapa lama dalam bank.

Apabila beberapa hari kemudian Tuan Haris datang hendak mengambil hasil inkaso tersebut,
oleh Bank Omega cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal:

D : Hasil Inkaso Yang Dapat Dibayar……………………………Rp. 12.957.500,-

K : Kas…………………………………………………………….Rp. 12.957.500,-
Inkaso Keluar Berantai

Seringkali inkaso yang dilakukan oleh suatu bank adalah warkat dari bank lain yang beralokasi pada kota
yang berbeda. Dalam hal demikian, bank penerima warkat inkaso akan memberi amanat kepada cabang
sendiri yang berlokasi dalam kota yang sama atau kota terdekat dengan bank pemilik atau penerbit warkat
tersebut untuk menagih sejumlah nilai yang tertera dalam warkat tersebut. Pelaksanaan inkaso oleh
cabang penerima amanat dapat dilakukan melalui kliring. Bank pemberi amanat akan mengkreditkan
rekening nasabah pemberi amanat setelah inkaso berhasil dinyatakan berhasil.

Sebagai contoh , Tn Juwono, nasabah giro Bank Omega – Jakarta, memberikan amanat untuk
menagihkan selembar cek giro pada Bank ABC – Surabaya sebesar Rp. 50.000.000, komisi
sebesar 0.30% dan biaya kawat sebesar Rp. 20.000 diperhitungkan dari hasil inkaso. Pada saat
menerima warkat inkaso,Bank Omega – Jakarta akan membukukan sebagai berikut:

K : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Yang Diterima…………………………………Rp. 50.000.000,-

Pada saat Bank Omega – Surabaya menerima warkat inkaso, akan dibukukan oleh cabang
Surabay dengan jurnal sebagai berikut:

D : Bank Indonesia…………………………………………………Rp. 50.000.000,-

K : Hutang Lainnya…………………………………………………Rp. 50.000.000,-

Karena sifatnya transaksi kliring ini masih bersifat menunggu keberhasilan inkaso dengan Bank
ABC Surabaya,kliring tersebut akan ditampung sementara pada rekening hutang lainnya.
Apabila kliring dinyatakan berhasil,Bank Omega – Surabaya akan membebankan ongkos kawat
Rp. 10.000 dan membukukan:

D : Hutang Lainnya………………………………………………..Rp. 50.000.000,-

K : RAK – Cabang Jakarta…………………………………………Rp. 49.990.000,-

K : Pendapatan Ongkos Kawat…………………………………….Rp. 10.000,-

Anda mungkin juga menyukai