A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca QS At-Tin ayat demi ayat dengan tartil
2. Peserta didik dapat membaca QS At-Tin secara keseluruhan dengan tartil
B. Materi Pembelajaran
Membaca dengan tartil QS. At-Tin ayat 1, 2 dan 3
* لََق ْد َخلَ ْقنَااْاِل نْ َسا َن يِف اَ ْح َس ِن ِ الز ْيُتو ِن * وطُو ِر ِسنِنْي َ * وه َذا الَْبلَ ِد ااْل َِمنْي ِ ِّ و
َ ْ َ ْ َّ التنْي َو َ
ِ واالصاحِل
ات َفلَ ُه ْم اَ ْجٌر َغْيُر َّ ُل ِ َت ْق ِومْيِ * مُثَّ رد ْدنَاه اَس َفل سافِلِ * اِاَّل الَّ ِذين امُنوا وع
م
َ َ َ ْ َ َْ َ َ َ ُ ْ َ َ نْي
* َ س اهللُ بِاَ ْح َك ِم احْلَاكِ ِمنْي
َ ي
َْلَا * ِ ْك َب ْع ُد بِالدِّي
ن َ ُمَمُْن ْو َن * فَ َما يُ َك ِّذب
C. Metode Pembelajaran
1. Praktek
2. Drill
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mengartikan potongan ayat QS At-Tin dan menghapalnya
2. Peserta didik menyalin dan mengartikan QS At-Tin secara keseluruhan
B. Materi Pembelajaran
1. Arti kata-kata
س ِن َت ْق ِويْم ِ اِل
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya :
َ سا َن في اَ ْح
َ ْلََق ْد َخلَ ْقنَااْ ن
Kemudian kami kembalikan dia ke tempat
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mengkaji buku tafsir untuk memahami QS At-Tin
B. Materi Pembelajaran
Kandungan QS At-Tin
Ada bebrapa hal yang terkandung dalam QS At-Tin sebagai berikut:
a. Yang dimaksud Tin dan Zaitun adalah tempat buah Tin dan Zaitun tumbuh, yaitu Baitul Maqdis,
tempat Nabi Isa as. diutus Allah SWT
b. Bukit Sinai adalah tempat Allah SWT berbicara langsung kepada Nabi Musa as.
c. Yang dimaksud dengan negeri yang aman adalah Kota Mekah, tempat Nabi Muhammad SAW
diutus Allah SWT
d. Manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna
e. Manusia yang tiak beriman dan beramal saleh akan menempati neraka, yaitu tempat yang paling
jelek
f. Manusia yang beriman dan beramal saleh akan mendapat pahala yang tidak ada putusnya
g. Allah SWT merupakan hakim yang paling adil
C. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdo’a
b. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 sampai 10 menit
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik membaca atau mengkaji literatur tentang kandungan QS At-Tin
b. Peserta didik mendiskusikan isi kandungan QS At-Tin
c. Peserta didik merumuskan beberapa poin penting terkait makna pokok yang terkandung dalam QS At-Tin
3. Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan isi kandungan QS At-Tin
b. Peserta didik bersama-sama membaca satu surat pendek dari Al-Qur’an sebagai penutup kegiatan
pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca Hadits-haditts tentang menuntut ilmu
2. Peserta didik dapat memahami Hadits-haditts tentang menuntut ilmu
B. Materi Pembelajaran
1) Artinya: "Barang siapa yang menginginkan dunia, maka raihlah dengan ilmu, batrang siapa
yang ingin bahagia di akherat, maka raihlah dengan ilmu, jika ingin kedua-duanya,
maka raihlah dengan ilmu ( HR. Bukhari )
2) Artinya: "Tuntutlah imlu walau sampai ke negeri Chinna ( HR. Bukhari )
Yang dimaksud menuntut ilmu menurut Hadits adalah mencari pengetahuan yang belum dimiliki, dan
mengamalkannya bagi yang sudah memiliki pengetahuan guna kebahagiaan hidup di dunia maupun di
akhirat.
C. Metode Pembelajaran
1. Penugasan : Dalam kelompok kecil seorang peserta didik diminta untuk mengartikan kata
perkata, Peserta didik yang lain menyimaknya, itu dilakukan secara bergantian
2. Diskusi : Peserta didik berdiskusi tentang makna yang terkandung dalam Hadits menuntut ilmu
3. Tanya Jawab : Diberikan kepada peserta didik kesempatan menanyakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan Hadits menuntut ilmu
F. Penilaian
1. Sebutkan tiga kata dalam hadits menuntut ilmu dan artinya
2. Terjemahkan hadits tentang menuntut ilmu
3. Jelaskan 3 kandungan pokok yang terdapat dalam hadits tentang menuntut ilmu
4. Apa yang dimaksud menuntut ilmu sebagaimana terkandung dalam hadits
5. Sebutkan prinsip-prinsip menuntut ilmu seperti yang terdapat dalam hadits
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengartikan setiap kata yang ada dalam Al-Hadits
2. Peserta didik dapat mengartikan keseluruhan Al-Hadits tentang menuntut ilmu
3. Peserta didik dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Al-Hadits tentang menuntut
ilmu
4. Peserta didik dapat menjelaskan arti menuntut ilmu seperti yang terkandung dalam Al-Hadits
5. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip-prinsip meuntut ilmu seperti terdapat dalam Al-Hadits
B. Materi Pembelajaran
Arti kata :
َم ْن اَ َرا َد
ال ُّد ْنيَا
اال ِع ْل ِم
ْ ِفَ َعلَ ْي ِه ب
َو َم ْن
َْ اَ َرا َد ا
ُْال\َ ِخ َرة
فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم
َو َم ْن اَ َرا َد هُ َما
فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ٍم
الل ِع ْل َم
ْ ُطلُب ْ ُا
َولَ ْو بِالصِّ ي ِْن
C. Metode Pembelajaran
1. Penugasan
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
F. Penilaian
1. Sebutkan tiga kata dalam hadits menuntut ilmu dan artinya
2. Terjemahkan hadits tentang menuntut ilmu
3. Jelaskan 3 kandungan pokok yang terdapat dalam hadits tentang menuntut ilmu
a. Apa yang dimaksud menuntut ilmu sebagaimana terkandung dalam hadits
b. Sebutkan prinsip-prinsip menuntut ilmu seperti yang terdapat dalam hadits
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mendefinisikan hari akhir
2. Peserta didik dapat mendefinisikan iman kepada hari akhir
3. Peserta didik dapat menyebutkan nama-nama hari akhir
4. Peserta didik dapat menceritakan peristiwa yang terjadi setelah kiamat
5. Peserta didik dapat menyebutkan hikmah hari kiamat
B. Materi Pembelajaran
Pengertian iman kepada hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa hari pembalasan itu
pasti akan terjadi atas kehendak Allah SWT. Hari akhir disebut juga hari kiamat, hari hancurnya alam
semesta. Dengan adanya kematian dan kehancuran itu, para ulama sepakat bahwa kiamat itu ada dua
macam, yaitu:
1. Kiamat Sugra (kiamat kecil) yaitu terjadinya kerusakan atau kematian yang dialami oleh
sebagian kecil manusia yang ada di dunia. Contoh: kamatian, sakit atau terkena bencana alam
2. Kiamat Kubra (kiamat besar) yaitu terjadinya kematian dan kehancuran seluruh alam raya tanpa
terkecuali
Nama-nama Hari Kiamat:
1. Yaumul Barzah (alam barzah/kubur). Alam ini adalah alam pembatas antara alam dunia dan
akhirat
2. Yaumul Ba’at, yaitu hari dibangkitkannya kembali dari alam kubur setelah malaikat Israfil
meniup sangkakala yang kedua
3. Yaumul Mahsyar (hari di kumpul) di suatu tempat yang bernama padang mahsyar, di sini
manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal buruk maupun amal baik.
4. Yaumul Mizan (hari penimbangan) yaitu ditimbangnya seluruh amal baik dan amal buruk
5. Yaumul Hisab (hari perhitungan) yaitu saat diperhitungkannya seluruh amal perbuatan.
Peristiwa yang terjadi setelah kiamat adalah:
1. Matinya semua makhluk hidup dan alam semesta
2. Dibangkitkannya manusia yang bisa diadili dari alam barzah
3. Dikumpulkannya di padang mahsyar
4. Dibagikan buku catatan amal baik dan amal buruk
5. Setelah itu ditimbang amal baiknya dan amal buruk
6. Yang amal baiknya berat dimasukkan ke dalam surga melewati Sirotol Mustaqim
7. Dan yang amal buruknya berat maka dimasukkan ke dalam neraka
Fungsi iman kepada hari akhir:
1. Manusia menjadi rajin beribadah
2. Terdorong agar selalu meminta ampun kepada Allah SWT
3. Menumbuhkan rasa senang untuk berprilaku baik
4. Tergerak dalam menghindari perbuatan dan perilaku yang tidak baik
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdo’a
b. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 - 10 menit
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan pengertian kiamat
b. Peserta didik mendiskusikan berbagai pengertian hari kiamat
c. Peserta didik menyimpulkan poin-poin penting yang terkait dengan hari kiamat
3. Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan beberapa hal yang berhubungan dengan hari kiamat
b. Memberi tugas Peserta didik untuk menulis dalil naqli tentang terjadinya kiamat dan pembalasan
F. Penilaian
1. Jelaskan definisi iman kepada hari akhir
2. Artikanlah yaumul mizan dan yaumul hisab
3. Setelah dibangkitkan dari alam kubur, manusia dikumpulkan di suatu tempat yang bernama ...
4. Apa bedanya kiamat sugra dan kiamat kubra
5. Tuliskan 3 fungsi iman kepada hari akhir
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat membaca QS Al-Hajj ayat 7
Peserta didik dapat membaca dan menyalin QS Al-Zalzalah ayat 1 – 5
Peserta didik dapat membaca dan menyalin ayat ayat 18 QS Muzammil tentang kejadian hari kiamat
Sisa dapat membaca QS Al-Qari’ah ayat 6 – 7 tentang berat amal baiknya dan QS Al-Qari’ah ayat 8
– 11 tentang yang ringan timbangan amal baik
B. Materi Pembelajaran
1. Dalil tentang iman pada hari kiamat
Artinya: Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya dan
bahwasanya Allah SWT membangkitkan semua orang di dalam kubur (QS. Al-Hajj: 7)
اذازلزلة االرض زلزاهلا * واخ رجت االرض اثقاهلا * وق ال االنس ان ماهلا * يومئذ حت ّدث
) 5-1 : اخبارها * با ّن ربّك اوحاهلا ( زلزلة
Artinya: Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat) dan bumi telah
mengeluarkan beban yang dikandungnya dan manusia bertanya, karena sesungguhnya
Tuhan mu telah me-merintahkan yang demikian itu kepadanya (QS. Al-Zalzalah: 1-5)
) 18 : السماء منفطربه كان وعده مفعوال ( املزمل
Artinya: Langit pun menjadi memecah belah pada hari itu, karena Allah SWT melaksanakan janji-
Nya (QS. Al-Muzammil: 18)
) 7-6 : فاما من ثقلت موازيننه قهو يف عيشة راضية ( القارعة
ّ
Artinya: Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan (QS. Al-Qari’ah: 6-7)
فامه هاوية وما ادراك ماهية نار حامية
ّ واما من خ ّفت موازينه
ّ
Artinya: Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang
sangat panas (QS. Al-Qari’ah: 8-11)
3. Kiamat sugra adalah kiamat kecil. Contohnya antara lain kematian seseorang, bencana alam.
4. Kiamat kubra adalah hancurnya seluruh alam beserta isinya
5. Tanda-tanda kiamat kubra antara lain banyak terjadinya bencana alam, matahari terbit dari sebelah
barat
C. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi: Peserta didik membaca dalil naqli tentang kiamat secara klasikal dan individual
2. Latihan: Peserta didik menyalin dalil-dalil naqli tentang kiamat dalam buku catatan
3. Penugasan: Peserta didik ditugaskan untuk menghafal dalil mengenai kiamat
F. Penilaian
1. Tentukan dan carilah ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan iman kepada hari akhir!
2. Sebutkan satu ayat Al-Quran yang menjelaskan tanda-tanda datangnya hari kiamat?
3. Sebutkan satu ayat Al-Qur’an yang menegaskan terjadinya perhitungan amal manusia di hari kiamat?
4. Jelaskan pengertian kiamat sugra dan kubra?
5. Jelaskan tanda-tanda datangnya hari kiamat?
6. Jelaskan proses kejadian kiamat sugra dan kubra?
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian tasamuh dan menyebutkan dalilnya
B. Materi Pembelajaran
Qana’ah
Qana’ah adalah sikap rela menerima apa adanya sehingga merasa cukup dengan harta dan rizki yang
ada pada dirinya.
6. Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui
tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
Tasamuh (Toleransi)
Tasamuh berasal dari bahasa arab artinya tenggang rasa atau saling menghargai dan menghormati satu
sama lain atas berbagai perbedaan yang ada pada diri atau kelompok masing-masing demi kebaikan
serta menjunjung tinggi persatuan dan persaudaraan
Islam mengajarkan bahwa sesama muslim harus bersatu serta tidak bercerai-berai, bertengkar dan
bermusuhan. Sesama muslim adalah saudara, apabila terjadi perselisihan, kita diperintahkan untuk
mendamaikannya. Allah SWT berfirman:
) .1 : ا ّن املؤمنني اخوة فاصلحوا بني اخويكم واتّقوااهلل لعلكم ترمحون ( احلجرات
Artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat (QS. Al-
Hujarat: 10).
Terhadap pemeluk agama lain kita diperitahkan untuk bertoleransi karena hidup di dunia ini ada ber-
bagai pemeluk agama. Namun toleransi ini terbalas hanya dalam urusan dunia atau hablumminannas,
sedangkan dalam urusan agama atau akhirat tetap masing-masing (QS. Al-Kafirun, 1-6).
C. Metode Pembelajaran
a. Diskusi: Peserta didik berdiskusi tentang tasamuh/toleransi serta mengungkap dalil naqli yang ber-
kaitan dengan itu
b. Drill : Peserta didik diberi latihan-latihan agar dapat memahami dan memantapkan materi yang
diajarkan
F. Penilaian
1. Sebutkan pengertian qana’ah beserta dalilnya ?
2. Jelaskan pengertian tasamuh beserta dalilnya?
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menunjukkan contoh-contoh perilaku qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan
sehari-hari
B. Materi Pembelajaran
1. Qana’ah dan Tasamuh
2. Contoh-contoh sifat qana’ah dan tasamuh
C. Metode Pembelajaran
Diskusi
Tanya jawab
Observasi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdo’a
b. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 - 10 menit
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik membaca atau menelaah literatur tentang sifat qana’ah dan tasamuh
b. Peserta didik mendiskusikan materi qana’ah dan tasamuh
c. Peserta didik mengobservasi dan merumuskan sifat qana’ah dan tasamuh
3. Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan ciri-ciri sifat qana’ah dan tasamuh
b. Memberi tugas Peserta didik untuk mengobservasi temannya tentang qana’ah dan tasamuh
E. Alat / Sumber Belajar
1. Buku paket Pendidikan Agama Islam
2. Buku-buku lain yang relevan
F. Penilaian
1. Coba kalian identifikasi berbagai contoh aktivitas sehari-hari yang menunjukan prilaku qana’ah.
2. Berilah contoh perilaku tasamuh yang dapat kalian amati dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan kalian
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh dalam lingkungan keluarga
2. Peserta didik dapat membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh dalam lingkungan sekolah
3. Peserta didik dapat membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh di lingkungan masyarakat
B. Materi Pembelajaran
Contoh-contoh prilaku qana’ah dan tasamuh dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab
Penugasan
Diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdo’a
b. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 - 10 menit
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik mendiskusikan materi tasamuh
b. Peserta didik membiasakan dengan sifat tasamuh
3. Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan beberapa sifat tasamuh
b. Memberi tugas Peserta didik untuk menuliskan beberapa dalil tentang tasamuh
F. Penilaian
1. Ceritakan bagaimana kalian berusaha membiasakan perilaku tasamuh dalam keluarga !
2. Apa bentuk prilaku qana’ah yang sudah kalian terapkan di sekolah ?
3. Bagaimanakah kalian membiasakan sikap tasamuh di tengah masyarakat?
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian penyembelihan hewan menurut bahasa dan istilah
2. Peserta didik dapat menyebutkan hukum penyembelihan hewan
3. Peserta didik dapat menyebutkan tata cara penyembelihan hewan yang baik dan benar
4. Peserta didik dapat membaca dalil tentang hukum penyembelihan hewan
B. Materi Pembelajaran
Penyembelihan menurut bahasa adalah Udhiyah. Penyembelihan menurut istilah adalah mematikan
hewan dengan cara memotong di leher dan memutus urat nadi sesuai dengan ketentuan agama (syara)
Cara penyembelihan.
Tradisional :
Dilakukan dengan alat tradisonal seperti pisau, golok, dll
Hewan yang akan disembelih dibaringkan ke kiri menghadap kiblat, lehernya diletakan di atas
lubang penampungan darah yang sudah disiapkan
Kaki diikat, dipegang kuat-kuat, kepala ditekan kebawah agar tanduknya menancap ke tanah.
Membaca basmallah, kemudian alat penyembelihan yang sudah disiapkan langsung digoreskan
pada leher binatang yang disembelih sehingga saluran makan, minum dan napas serta urat nadi
kanan kiri leher putus.
Kemudian tali pengikat dilepas agar mudah dan cepat proses kematiannya
Mekanik
Sebelum disembelih terlebih dahulu binatang diikat
Sebelum menghidupkan mesin terlebih dahulu membaca Basmalah.
Hukum penyembelihan adalah :
Jaiz (boleh)
) مااهنر ال ّدم وذكراسم اهلل فكلوا ما مل يكن سنّا او ظفرا ( رواه البخاري و مسلم
Artinya: Sesuatu yang dapat mengucurkan darah dan yang disembelih dengan menyebut nama Allah
maka makanlah kecuali menggunakan gigi dan kuku (HR.Bukhari dan Muslim)
Artinya: Sesungguhnya Allah menetapkan supaya berbuat baik terhadap sesuatu. Apabila kamu
membunuh bunuhlah dengan baik. Apabila kamu hendak menyembelih sembelihlah dengan
baik dan hendaklah mempertajam pisaunya serta memberikan kesenangan terhadap binatang
yang disembelih. (HR.Muslim).
Artinya: Dari Abi Usyra dari ayahnya ia berkata bahwa Rasulullah SAW ditanya,”Apakah tidak ada
penyembelihan itu selain di kerongkongan dan di leher. Beliau bersabda : Kalau kamu tusuk
pahanya niscaya memadailah itu.(HR.Tirmidzi).
C. Metode Pembelajaran
Drill.
Demonstrasi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdo’a
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 – 10 menit
Menjelaskan materi secara singkat yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
Guru menyuruh Peserta didik membaca dalil naqli tentang penyembelihan.
Mendemonstrasikan bacaan-bacaan hadits secara kelompok di dalam kelas
Mendengar Peserta didik lain membaca dalil naqli secara pribadi.
Penutup
Guru memberi tugas Peserta didik untuk menulis dalil naqli di buku catatan Peserta didik dan
dikumpulkan.
Guru menyuruh salah satu Peserta didik untuk membaca haditsnya dan yang lain mendengarkan.
Guru menyuruh salah satu Peserta didik kedepan untuk membaca arti dari hadits yang dibaca
temannya
F. Penilaian
1. Tulislah pengertian penyembelihan menurut bahasa dan istilah!
2. Bagaimana hokum menyembelih hewan ?
3. Tuliskan tata cara penyembelihan secara hokum Islam!
4. Carilah ayat al-Quran atau hadits yang berhubungan dengan penyembelihan!
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian aqiqah dan qurban serta hukumnya
Peserta didik dapat menjelaskan ketentuan syarat aqiqah dan qurban
Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan antara aqiqah dan qurban
Peserta didik dapat menyebutkan dalil naqli terkait dengan aqiqah dan qurban
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian aqiqah dan qurban serta dasar hukumnya
a. Pengertian, hukum dan ketentuan aqiqah
Aqiqah adalah menyembelih kambing atau domba sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas
lahirnya anak laki-laki atau perempuan. Aqiqah biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah
kelahiran anak. Pada hari itu dicukur pula rambutnya dan diberi nama yang baik. Sabda Nabi
SAW.
) ويسمى ( رواه امحد والرتمذي
ّ مرهتن بعقيقته تذبخ عنه يف اليوم السابع وخيلق راسه
ّ القالم
Artinya: Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dicukur
rambutnya dan diberi nama (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Jika pada hari ke tujuh, seseorang belum mampu menyembelih aqiqah untuk anaknya maka boleh
dilakukan pada saat mampu sebelum anak tersebut dewasa. Hukum aqiqah adalah sunah
muakkad. Adapun ketentuan hewan yang disembelih untuk aqiqah adalah sebagai berikut:
Untuk anak laki-laki dua ekor kambing atau domba
Untuk anak perempuan satu ekor, sebagaimana sabda Rasulullah SAW
) نعق عن الغالم بشاتني وعن اجلارية بشاة ( رواه الرتمذي و ابن ماجه
ّ ان.م.امرنا رسول اهلل ص
Artinya: Dari Aisyah dia berkata, Rasulullah SAW menyuruh kita menyembelih aqiqah untuk
anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk perempuan 1 ekor kambing (HR Tirmidzi
dan Ibnu Majah)
Adapun syarat kambing atau domba yang akan disembelih adalah sebagai berikut:
Kambing atau domba itu harus sehat, tidak kurus dan tidak cacat
Kambing atau domba itu sudah berumur satu tahun lebih (sudah pernah berganti gigi)
Ketentuan pembagian daging aqiqah berbeda dengan pembagian daging qurban. Pembagian
untuk aqiqah diberikan dalam bentuk yang sudah dimasak, sebagaimana sabda Rasulullah di
dalam riwayat Ibnu Haris bernama Saleh, Rasulullah SAW mengatakan, “Sebagian dimakan
sendiri dan sebagian lagi diberikan kepada tetangga-tetangganya”
b. Pengertian, hukum dan ketentuan qurban
Qurban berasal dari kata qarraba yang artinya dekat. Dalam arti yang lebih luas, qurban artinya
ibadah dalam bentuk penyembelihan binatang tertentu dengan tujuan mendekatkan diri kepada
Allah. Hukumnya sunah muakkad. Firman Allah SWT:
ِ َاك الْ َكو َثر ف
َ َك َواحْنَْر إِ َّن َشانِئ
) 3-1 : ك ُه َو اأْل َْبَت ُر ( الكوثر َ َ ْ َ َإِنَّا أ َْعطَْين
َ ِّص ِّل لَرب
Artinya: Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang
membenci kamu, dialah yang terputus (QS. Al-Kautsar, 1-3)
Adapun ketentuan qurban harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Jenis binaatang ternak yang sah untuk diqurbankan adalah unta, sapi, kerbau, kambing dan
domba
C. Metode Pembelajaran
Diskusi
Penugasan
F. Penilaian
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aqiqah dan qurban serta hukumnya?
2. Jelaskan ketentuan syarat hewan untuk aqiqah dan qurban?
3. Jelaskan perbedaan antara aqiqah dan qurban?
4. Tuliskan dalil naqli yang terkait dengan aqiqah dan qurban?
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan tata cara penyembelihan hewan aqiqah dan qurban
2. Peserta didik dapat memperagakan penyembelihan hewan aqiqah dan qurban
B. Materi Pembelajaran
Adapun tata cara penyembelihan hewan aqiqah dan qurban dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Hewan qurban yang akan disembelih dibaringkan ke kiri sehingga menghadap kiblat,
lehernya diletakkan di atas lubang penampungan darah yang sudah disiapkan
2. Kaki diikat, dipegang kuat-kuat, kepala ditekan kebawah agar tanduknya menancap
ketanah
3. Mengucap basmallah, kemudian alat penyembelihan yang sudah disiapkan langsung
digoreskan pada leher binatang yang disembelih sehingga jalan makan, minum dan napas serta urat
nadi kanan kiri leher putus.
4. Kemudian tali pengikat dilepas agar mudah dan cepat proses kematiannya
Sunah qurban
1. Membaca basmalah dan shalawat nabi
2. Membaca takbir
3. Berdo’a semoga Allah berkenan menerima amal qurban tersebut
4. Disunahkan bagi orang yang berqurban memakan sedikit dari daging qurban (maksimal 1/3 bagian)
C. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi: Peserta didik mendemonstrasikan penyembelihan hewan aqiqah dan
qurban
2. Penugasan: Peserta didik disuruh melihat pada waktu orang melaksanakan aqiqah dan
qurban kemudian melaporkan kepada gurunya.
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdo’a
b. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 – 10 menit
c. Menjelaskan materi secara singkat yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan
dicapai
2. Kegiatan Inti
Guru meminta laporan hasil pengamatan tentang penyembelihan hewan
Guru menyuruh salah satu anak memperagakan cara penyembelihan hewan aqiqah dan qurban
3. Penutup
a. Guru memberikan tanggapan tata cara penyembelihan yang sudah diperagakan Peserta didik
b. Peserta didik bersama-sama membaca surah pendek dari al-Qur’an untuk menutup kegiatan
pembelajaran
E. Alat / Sumber Belajar
1. Al-Quran dan terjemahan
2. Buku paket Pendidikan Agama Islam
3. Buku-buku lainnya yang relevan
F. Penilaian
1. Jelaskan tata cara penyembelihan hewan aqiqah dan qurban?
Peragakanlah tata cara penyembelihan hewan aqiqah dan qurban!
Sukabumi.., Juli 2019
Mengetahui,
Kepala SMP Guru Pendidikan Agama Islam
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian haji dan umrah serta hukumnya
2. Peserta didik dapat menjelaskan syarat-syarat haji dan umrah
3. Peserta didik dapat menjelaskan rukun dan wajib haji serta perbedaannya
4. Peserta didik dapat menjelaskan rukun umrah
5. Peserta didik dapat menunjukkan dalil naqli terkait dengan haji dan umrah.
B. Materi Pembelajaran
A. Haji pengertian dan ketentuannya.
Kata haji menurut bahasa artinya menyengaja. Menurut istilah haji berarti mengunjungi Baitullah di
Mekah dengan niat melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT dengan syarat-syarat dan waktu
yang sudah ditentukan.
Hukum haji adalah wajib bagi orang Islam yang mampu sekali seumur hidup. Firman Allah SWT :
97. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215]; barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam.
Syarat-syarat wajib haji adalah sbb:
Beragama Islam
Baligh
Berakal sehat
Merdeka
Istitha’ah (mampu melaksanakannya).
Rukun haji adalah :.Segala sesuatu yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji jika tidak dilaksanakan
maka ibadah hajinya tidak sah. Oleh sebab itu harus mengulang lagi pada waktu yang lain. Adapun
yang termasuk rukun haji adalah ;
Ihram, yaitu berniat mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ihram.
Wukuf, yaitu berhenti di Arafah dimulai dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 zulhijjah
sampai terbenam matahari.
Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran dimulai dari Hajar Aswad dengan posisi
Ka’bah selalu berada disebelah kiri yang bertawaf.
Sa’I, yaitu berlari-lari kecil dimulai dari bukit Safa diakhiri dibukit Marwah sebanyak tujuh kali.
Tahallul (memotong rambut), yaitu melepaskan diri dari ihram haji sesudah selesai mengerjakan
seluruh rangkaian ibadah haji dengan cara mencukur rambut sekurang-kurangnya 3 helai rambut.
Tertib artinya rukun haji secara berurutan dari awal sampai akhir.
Wajib haji adalah segala sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, apabila tidak dilakukan atau
tinggal salah satu diantaranya boleh diganti dengan dam (denda) dan ibadah hajinya sah
.
Rukun umrah:
Ihram beserta niat
Tawaf
Sa’i
Bercukur / tahalul
Tertib
Wajib umrah
Ihram dari miqat
Menjauhkan diri dari segala larangan umrah
C. Metode Pembelajaran:
diskusi,
praktik
ceramah
Penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdo’a
b. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 – 10 menit
c. Menjelaskan materi secara singkat yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan
dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik membaca atau menelaah literatur tentang ketentuan haji dan umrah
b. Peserta didik mendiskusikan masalah haji dan umrah
c. Peserta didik merumuskan tentang haji dan umrah
3. Penutup
a. Menyimpulkan hasil diskusi
b. Membaca doa di akhir pertemuan
c. Penugasan kepada untuk menulis dalil naqli tentang haji dan umrah
F. Penilaian
1. Jelaskan pengertian haji dan umrah !
2. Jelaskan syarat-syarat haji dan umrah !
3. Jelaskan perbedaan antara ibadah haji dan umrah !
4. Jelaskan tentang rukun umrah !
5. Sebutkan hal-hal yang termasuk sunah haji dan umrah !
6. Sebutkan 4 larangan haji beserta dam-nya !
7. Sebutkan dalil naqli tentang ibadah haji dan umrah !
8. Jelaskan hikmah dan fungsi ibadah haji dan umrah !
A. Tujuan Pembelajaran
1 Peserta didik dapat menjelaskan bentuk-bentuk pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
2. Peserta didik dapat menjel;askan tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
3. Peserta didik dapat memperagakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah dengan melakukan manasik
haji dan umrah di sekolah.
B. Materi Pembelajaran
1. Ifrad, yaitu mengerjakan haji dan umrah dengan cara mendahulukan haji kemudian baru
mengerjakan umrah.
2. Haji Tamattu’, yaitu mengerjakan haji dan umrah dengan cara mengerjakan umrah terlebih dahulu
kemudian baru mengerjakan haji.
3. Haji Qiran, yaitu mengerjakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan.
C. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab : Peserta didik melakukan tanya jawab tentang bentuk dan tata cara pelaksanaan
ibadah haji.
2. Praktik : Peserta didik memperagakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah dengan melakukan
manasik haji dan umrah di sekolah.
F. Penilaian
1. Jelaskan bentuk-bentuk pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
2. Jelaskan dengan singkat urutan pelaksanaan ibadah haji dn umrah.
3. Peragakanlah pelaksanaan manasik haji dan umrah.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat Menceritakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan.
2. Peserta didik dapat Menceritakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui hubungan social.
3. Peserta didik dapat Menceritakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui pendidikan dan
pengajaran.
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan Islam di Nusantara
1.Masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan.
2. Masuknya Islam di Nusantara melalui hubungan sosial.
3. Masuknya Islam di Nusantara melalui pendidikan dan pengajaran.
C. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdo’a
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 – 10 menit
Menjelaskan materi secara singkat yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok
b. Peserta didik mendiskusikan pelajaran tentang sejarah perkembangan Islam di Nusantara.
c. Setelah diskusi Peserta didik mempresentasekan hasil diskusi didepan kelas..
3. Penutup
a. Guru mengambil kesimpulan hasil presentase Peserta didik.
b. Membuat rangkuman sejarah tentang perkembangan Islam di Nusantara.
c. Peserta didik bersama-sama berdo’a dan salam.
E. Alat / Sumber Belajar
1. Buku paket Pendidikan Agama Islam
2. Buku-buku lainnya yang relevan
F. Penilaian
1. Ceritakan dengan singkat masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan
2. Ceritakan dengan singkat masuknya Islam di Nusantara melalui hubungan sosial
3. Ceritakan dengan singkat masuknya Islam di Nusantara melalui pendidikan dan
pengajaran.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat Menceritakan beberapa kerajaan Islam di Jawa
2. Peserta didik dapat Menceritakan beberapa kerajaan Islam di Sumatera.
3. Peserta didik dapat Menceritakan beberapa kerajaan Islam di Sulawesi
4. Peserta didik dapat menceritakan beberapa kerajaan Islam di luar Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
B. Materi Pembelajaran
Perkembangan Islam di Nusantara
1. kerajaan Islam di Jawa.
2. kerajaan Islam di Sumatera
3. kerajaan Islam di Sulawesi
4. kerajaan Islam di luar Jawa, Sumatera dan Sulawesi
C. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Penugasan :