(RPP)
c. Ra sukun karena diwaqafkan (berhenti) yang sebelumnya ada huruf mati (sukun)
sebelum berbaris fathah dan berbaris dhommah.
Contoh : - Ra sukun sebelum berbaris fathah,
- Ra sukun sebelum berbaris dhommah,
d. Huruf ra sukun ( ) ْرdan huruf sebelumnya berharakat fathah asli dan sesudahnya
tidak berupa huruf isti’la, yaitu huruf kha, shod, dhod, ghain, tho, qof, dan dzo.
Contoh :
e. Ra sukun dan huruf yang sebelumnya berharakat kasroh yang asli dari bahasa arab.
Contoh :
1. Kegiatan Pendahuluan
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.
Membaca ayat al Qur’an selama 5 menit
Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat.
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan menela’ah literatur tentang ketentuan hukum bacaan qolkolah
dan ra hingga dapat menjelaskannya.
Siswa mencari kalimat dalam al Qur’an yang mengandung hukum bacaan qolkolah dan ra.
Siswa menunjukkan dan membaca kalimat yang mengandung hukum bacaan qolkolah dan ra.
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang bacaan qolkolah dan ra.
Mengadakan evaluasi berupa tanya jawab sekitar materi yang telah dibahas.
Memberi tugas untuk menuliskan beberapa contoh kalimat yang mengandung hukum
bacaan qolkolah dan ra.
Penilaian :
1. Tes tertulis
Tes tertulis dilakukan dengan memberikan soal-soal pilihan ganda dan soal uraian.
Contoh Soal uraian :
1) Jelaskan pengertian hukum bacaan qalqalah!
2) Jelaskan macam-macam hukum bacaan qalqalah dan sebutkan contohnya masing-
masing!
3) Jelaskan pengertian hukum bacaan ra!
4) Jelaskan macam-macam hukum bacaan ra dan sebutkan contohnya masing-masing!
2. Unjuk Kerja
Unjuk kerja dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk membaca ayat
Al quran yang ada kaitannya dengan hukum bacaan qalqalah lam dan ro.
Penilain diberikan pada beberapa aspek yang mengacu pada keaktifan siswa selama proses
belajar.
Contoh Soal :
Bacalah dengan benar ayat Al Qur’an yang ada kaitannya dengan hukum bacaan qalqalah
lam dan ro.
Format Penilaian Praktek hukum bacaan qalqalah lam dan ro
Tindak
Aspek yang dinilai Jml Ketuntasan
No. Nama siswa Nilai Lanjut
Score
1 2 3 4 T TT R P
(RPP)
Materi Pembelajaran:
Metode Pembelajaran :
1. Diskusi, siswa berdiskusi tentang ketentuan hukum bacaan qolkolah dan ra
2. Praktik, siswa memberi contoh kalimat yang mengandung hukum bacaan qolkolah dan ra.
3. Drill, siswa diberikan latihan berupa mencari kalimat dalam ayat al Qur’an yang
mengandung hukum qolkolah dan ra, agar dapat memahami dan memantapkan materi
yang diajarkan.
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.
b. Membaca ayat al Qur’an selama 5 menit
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara
singkat.
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan menela’ah literatur tentang ketentuan hukum bacaan qolkolah
dan ra.
Siswa mendiskusikan hukum bacaan qolkolah dan ra dengan teman-temannya.
Siswa mencari contoh kalimat dalam al Qur’an yang mengandung hukum bacaan
qolkolah dan ra kemudian melafalkannya dengan benar.
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang hukum bacaan qolkolah dan ra.
Mengadakan evaluasi berbentuk pertanyaan sekitar materi yang telah dibahas.
Memberi tugas untuk menuliskan beberapa contoh kalimat dalam al Qur’an yang
mengandung hukum bacaan qolkolah dan ra.
Penilaian :
1. Carilah hukum bacaan qolkolah dan ra !
2. Lafalkan dengan benar hukum bacaan qolkolah dan ra dalam QS. Al Ikhlas !
3. Carilah hukum bacaan ra tebal dan QS al Insyirah !
4. Lafalkan dengan benar hukum bacaan ra tebal dalam QS al Insyirah !
5. Carilah hukum bacaan ra tipis dalam QS al Insyirah !
6. Lafalkan dengan benar hukum bacaan ra tipis dalam QS al Insyirah !
Namun demikian walaupun sudah jelas Allah SWT. Menyatakan dalam Al-Qur’an tentang
beriman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan sebagai petunjuk, tetapi orang-orang
kafir tetap tidak percaya bahkan mengejek dan mengolok-olok. Sebagaimana dalam surat
Al-An’am :
Artinya: “Dan kalau kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat
menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu
berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (QS. Al-An’am :7)
Dalam surat Al-An’am diatas, Allah SWT. Menegaskan bahwa betapapun jelasnya bukti-
bukti kebenaran kitab-kitab Allah, namun orang-orang kafir tetap mengingkari kebenaran
itu, bahkan mereka mengatakan bahwa kitab Allah SWT adalah sihir belaka.
Kitab-kitab Allah SWT berisi tentang peraturan, ketentuan, perintah, larangan, dan
hidayah yang perlu dijadikan pedoman bagi umat manusia dalm hidup dan kehidupan
sehari-hari untuk mencapai kebahagian di dunia dan di akhirat.
Meskipun kitab Allah SWT itu berlainan nama, masa, bahasa dan nabi penerimanya,
tetapi di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, , yaitu tauhid atau tentang ke-
Esaan Allah SWT, perbedaanya hanyallah pada masalah syariat yang disampaikan para
Rasul sesuai dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
Metode pembelajaran :
1. Telaah, siswa menelaah buku yang membahas tentang pengertian iman kepada kitab-kitab
Allah
2. Diskusi, siswa berdiskusi tentang iman kepada kitab-kitab Allah
3. Tanya jawab, siswa bertanya jawab masalah yang berkaitan dengan iman kepada kitab-
kitab Allah
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan menela’ah literatur tentang iman kepada kitab-kitab Allah
Siswa mendiskusikan tentang iman kepada kitab-kitab Allah
Siswa mengadakan tanya jawab bersama teman-temannya tentang iman kepada kitab-kitab
Allah
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang tentang iman kepada kitab-kitab Allah.
Siswa ditugaskan menulis dalil naqli yang terkait dengan iman kepada kitab-kitab
Allah
Penilaian :
1. Jelaskan pengertian kitab Allah menurut istilah !
2. Jelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah !
3. Sebutkan salah satu dalil yang terkait dengan iman kepada kitab-kitab Allah !
Artinya : “…, dan kami berikan Zabur kepada Daud”. (QS. Al-Isra : 55)
3. Kitab Injil
Allah SWT menurunkan kitab ini kepada Nabi Isa as.
Pokok ajaran kitab Injil secara prinsip sama dengan kitab-kitab Allah yang diturunkan
sebelumnya. Kita wajib mempercayai kitab Injil sebagaimana kita mempercayai kitab-
kitab suci sebelumnya.
Firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah :
Artinya : “Dan kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami Telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu
Kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa.(QS. Al-maidah : 46)
4. Kitab Al-Qur’an
Nabi Muhammad saw sebagai rasulullah dalam risalahnya membawa kitab suci Al-
Qur’an.
Kitab Al-Qur’an diturunkan di kota Makkah dan Madinah, merupakan mukjizat Nabi
Muhammad yang terbesar diantara mukjizat lainnya, dan mengandung petunjuk bagi umat
manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat.
Al-Qur’an merupakan kitab Allah terakhir dari kitab-kitab yang diturunkan kepada para
rasul-Nya, sehingga sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Kitab Al-Qur’an terdiri dari :
- 30 juz
- 114 surat
- 6666 ayat
- 74437 kalimat
- 325345 huruf.
Sedang mengenai isi Al-Qur’an, pada garis besarnya berisi :
a. Tauhid atau keimanan
b. Ibadah dan syari’ah
c. Muamalah
d. Akhlak
e. Tarikh atau sejarah.
f. Janji dan ancaman
g. Ilmu pengetahuan, dan
h. Hal-hal yang akan datang.
Metode pembelajaran :
1. Diskusi, siswa berdiskusi tentang kandungan dari kitab-kitab Allah
2. Tanya jawab, siswa bertanya jawab masalah yang berkaitan dengan suhuf dan kitab-kitab
Allah
2. Kegiatan Inti
Siswa mendiskusikan tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah
Siswa merumuskan beberapa poin penting yang terkait dengan kitab-kitab Allah
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa contoh tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah.
Siswa diberi tugas untuk menjawab soal-soal yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan.
Penilaian :
1. Sebutkan empat nama kita-kitab Allah beserta para Rasul yang menerimanya !
2. Sebutkan beberapa suhuf yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul !
3. Sebutkan beberapa isi pokok yang ada dalam kitab Taurat !
Rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad saw diutus hanya untuk satu kaum tertentu, seperti
Nabi Musa as untuk kaum Bani Israil dan Nabi Shaleh untuk kaum Tsamud, sedangkan
Nabi Muhammad saw diutus uuntuk seluruh umat manusia, bahkan menjadi rahmat bagi
seluruh alam. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anbiya :
Artinya: “ Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam”. (QS. Al-Anbiya : 107)
Artinya: “Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS. Al-Isra’ : 82)
8. Membaca dan mendengan bacaan Al-Qur’an termasuk ibadah yang mendapat pahala.
9. Keaslian, kesucian dan kemurnian Al-Qur’an tetap dipelihara Alalh SWT sampai akhir
zaman. Dalam surat Al-Hijr Allah SWT berfirman :
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang berpaling dari peringatan Allah yang terkandung
dalam Al-Qur’an maka kehidupannya akan sempit, gelisah, tidak tenang dan kelak akan
mendapat siksa dari Allah SWT.
Metode pembelajaran :
1. Drill, siswa diberikan latihan berupa hafalan surat-surat pendek dalam al Qur’an yang
mengandung nilai-nilai ketauhidan dan keimanan kepada Allah dan kitab-kitab Allah
2. Diskusi, siswa berdiskusi sekitar makna mencintai al Qur’an dan kitab Allah lainnya.
3. Tanya jawab, siswa bertanya jawab masalah yang berkaitan dengan iman kepada kitab-
kitab Allah
2. Kegiatan Inti
Siswa belajar membaca al Qur’an dengan giat dan menghafalkannya sedikit-demi
sedikit sebagai sikap mencintai Al Qur’an
Siswa berdiskusi tentang sikap mencintai al Qur’an sebagai kitab Allah
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa contoh tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah.
Siswa diberi tugas mengerjakan soal-soal tentang materi yang disampaikan
Penilaian :
1. Bagaimana pendapatmu seandainya kitab-kitab sebelum al Qur’an pada saat ini masih ada
dan masih terpelihara keasliannya !
2. Jelaskan keistimewaan al Qur’an !
3. Tuliskan firman Allah yang menyatakan bahwa al qur’an sebagai sumber hukum dan
sebagai pedoman hidup !
(RPP)
2. Pengertian
Menurut arti bahasa tawakkal adalah berserah diri, mempercayakan diri atau
mewakilkan. Sedangkan menurut istilah tawakkal adalah berserah diri kepada Allah swt.
dalam melaksanakan suatu pekerjaan setelah berusaha dengan maksimal dan sungguh-
sungguh.disertai dengan berdo’a.
Diantara dalil naqli tentang tawakkal terdapat dalam surat Ali Imran :
Artinya: “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka ber-tawakkallah kepada
Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal”. (Ali Imran :
159)
Tawakkal merupakan salah satu perwujudan dari sikap akhlakul mahmudah (Akhlak
terpuji) disisi Allah SWT., orang yang tawakkal selalu optimis terhadap rahmat dan
pertolongan Allah. Namun tawakkal harus disertai ikhtiar (usaha) baik lahir maupun batin,
kemudian hasilnya kita serahkan kepada Allah SWT.
Metode pembelajaran :
1. Telaah, siswa menelaah buku yang membahas tentang pengertian zuhud dan tawakal
2. Diskusi, siswa berdiskusi tentang berbagai sikap dan perilaku yang mencerminkan
perilaku zuhud dan tawakal
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.
b. Membaca ayat al Qur’an selama 5 menit
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara
singkat.
2. Kegiatan Inti
Siswa mendiskusikan berbagai perilaku zuhud dan tawakal
Memberi tugas siswa untuk menerapkan perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan
sehari-hari
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa contoh tentang perilaku zuhud dan tawakal
Siswa ditugaskan menulis dalil naqli yang terkait perilaku zuhud dan tawakal
Penilaian :
1. Jelaskan pengertian pengertian zuhud dan tawakal !
2. Sebutkan salah satu dalil yang mengharuskan kita untuk berperilaku tawakal !
Artinya: “ Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
(QS. Al-Qashas : 77)
Sikap zuhud yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari adalah sikap tidak tamak
dan rakus terhadap dunia, tidak menghalalkan segala cara. Sikap pelaku zuhud seperti ini
hendaknya menjadi kebiasaan dalam lingkungan hidup dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Sikap zuhud di keluarga, sekolah, dan masyarakat tidak mempunyai rasa iri dan dengki,
serta tidak ada hasrad terhadap apa yang dimiliki orang lain, hidup sederhanan dalam
berpakaian, dan tutur kata yang santun juga merupakan bagian dari zuhud.
3. Contoh Perilaku Tawakal
Seorang siswa yang belajar dengan sunguh-sungguh, kemudian berdoa kepada Allah agar
berhasil dalam ujian dengan nilai yang baik dan diterima di sekolah favorit yang diharapkan.
Siswa seperti ini mempunyai sikap dan perilaku tawakkal. Allah SWT menjelaskan dalam Al-
Qur’an surat Al-Insyirah :
Artinya: ”Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS. Al-Insyirah : 7-8)
Demikian pada seorang yang bekerja dalam suatu perusahaaan atau suatu instansi, dan
mengharapkan hasil yang maksimal dan terbaik untuk dirinya dan keluarganya, maka
hendaknya bekerja dan berusaha dengan sungguh dengan penuh semangat dan optimis, karena
keberhasilan harus dilakukan dengan sungguh, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
Ar-Ra’du :
Artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(Ar-
Ra’du : 11)
Namun, usaha dan ikhtiar yang kita lakukan dengan sungguh harus diikuti dengan doa dan
menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT yang terbaik bagi kita.
Metode Pembelajaran :
1. Diskusi, siswa berdiskusi tentang berperilaku zuhud dan tawakal serta menampilkan
contoh-contohnya dalam kehidupan shari-hari
2. Kegiatan Inti
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang
Siswa memperagakan perilaku zuhud dan tawakal lewat sosio drama tiap-tiap kelompok
Kelompok lain memberikan tanggapan pada kelompok lainnya
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama.
Siswa ditugaskan menulis contoh-contoh perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan
sehari-hari
Penilaian :
1. Coba amati perilaku zuhud dalam lingkungan keluarga dan berilah penilaian terhadap hal
tersebut, lalu laporkan hasilnya dalam bentuk tulisan !
2. Coba amati tindakan teman-temanmu yang berkaitan dengan sikap perilaku tawakal dan
laporkan dalam bentuk tulisan !
Cobalah kelompokkan contoh perilaku yang biasa dilakukan atau ditemui dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberi ceklis pada kolom zuhud atau tawakal !
Metode Pembelajaran :
1. Sosio drama, siswa memperagakan berbagai tindakan yang mencerminkan perilaku zuhud
dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat
2. Diskusi, siswa mendiskusikan bentuk perilaku yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari dan menggolongkannya dalam perilaku zuhud dan tawakal.
2. Kegiatan Inti
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang
Siswa mendiskusikan lembar kerja yang disediakan untuk tiap kelompok
Tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya, kelompok lain memberikan tanggapan
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama.
Siswa ditugaskan menulis contoh-contoh kebiasaan yang dilakukan dan
menggolongkannya dalam perilaku zuhud dan tawakal
Penilaian :
1. Cobalah biasakan berperilaku zuhud dan tawakal dalam lingkungan keluarga. !
2. Cobalah biasakan berperilaku zuhud dan tawakal dalam lingkungan sekolah. !
3. Cobalah biasakan berperilaku zuhud dan tawakal dalam lingkungan masyarakat !
S.Ahmad,A.Ma S.Ahmad,A.Ma
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
1. Pengertian Ananiah
Secara etimologis “Ananiyah” berasal dari kata “Anani” yang mempunyai arti cinta
kepada diri sendiri yang berlebihan yaitu mencintai diri sendiri yang berlebihan tanpa
menghiraukan pendapat orang lain karena merasa dirinya lebih hebat dan ada perasaan
sombong dalam dirinya atau sikap hidup yang lebih mengutamakan diri sendiri tanpa
ambil peduli dengan kepentingan atau hak orang lain. Sikap ini juga dinamakan “egois”.
2. Pengertian Ghadab
Pemarah berasal dari kata “marah” yang mengandung arti merasa (perasaan) sangat
tidak senang dan panas, atau merasa gusar dan berang. Adapun pemarah adalah orang
yang lekas marah.
3. Pengertian Hasad
Hasad merupakan sifat mazmumah (tercela), hasad adalah sifat yang timbul akibat
rasa iri hati dan dengki, yakni sifat tidak senang apabila melihat orang lain mendapat
kebahagian. Hasad termasuk salah satu sifat iblis terhadap Nabi Adam, karena Nabi Adam
menerima anugerah dari Allah SWT.
4. Pengertian Ghibah
Ghibah merupakan salah satu sifat tercela, karena bilamana terus dilakukan akan
membawa dampak yang negatif bagi diri sndiri dan orang lain. Ghibah berasal dari bahasa
Arab “Ghaba” yang berarti “mengumpat dibelakang mata”, sedangkan menurut istilah
membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan.
Rasulullah saw bersabda tentang ghibah :
ان تذ كر اخاك بما يكرهه فإ كان ذالك الشئ فيه فقد اغتبته وان لم يكن ذالك الشئ فيه
)فقد بهته (رواه بيظوى
Artinya :“Engkau menyebutkan saudaramu dengan sesuatu yang dia membencinya,
apabila yang engkau bicarakan keburukannya itu (Ghibahkan) ada padanya,
maka sesunnguhnya engkau telah berbuat ghibah, dan apabila yang engkau
ghibahkan itu tidak ada padanya, maka sungguh engkau telah berbuat bohong”.
(HR. Baidhawi)
5. Pengertian Namimah
Secara etimologis kata “Namimah” berasal dari bahsa Arab “Namma” yang emngandung
arti “mengumpat”. Sedangkan menurut terminologi, namimah adalah salah satu sifat
madzmumah (tercela) dengan mengumpat dan mengadu domba orang lain, sehingga dapat
menimbulkan permusuhan. Rasulullah saw bersabda :
)من مشى باالنميمة بين اثنين سلط هللا عليه فى قبره نارا تحرقه الى يوم القيامة ( الحديث
Artinya: “Barang siapa berjalan dengan mengadu domba antara dua orang, maka Allah
akan menyelubungkan api kepadanya didalam kuburnya sampai hari kiamat”.
(HR. Abu Hurairah)
Metoda Pembelajaran :
1. Diskusi, siswa mendiskusikan tentang pengertian, bahaya, dan dalil naqli tentang ananiah,
ghibah, ghodob, hasad, dan namimah
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan melaah literatur tentang ananiah, ghadab, gibah, dan namimah.
Siswa mendiskusikan pengertian, bahaya, dan dalil tentang ananiah, ghadab, gibah, dan
namimah.
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan hasil diskusi tentang ananiah, ghadab, gibah, dan namimah.
Siswa ditugaskan menulis ayat-ayat dalam al Qur’an tentang ananiah, ghadab, gibah,
dan namimah.
Alat/Sumber Belajar : 1. Al Qur’an
2. Buku Paket Pendidikan Agama Islam, SMP Kelas 8
Penilaian :
1. Jelaskan pengertian ananiyah, ghadzab, hasad, ghibah dan namimah!
2. Jelaskan perbedaan ananiyah dan ghadzab !
3. Jelaskan perbedaan hasad, ghibah dan namimah!
S.Ahmad,A.Ma S.Ahmad,A.Ma
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Dilihat dari segi tingkat keutamaan shalat sunat rawatib terdiri atas :
1. Shalat sunat rawatib muakkad yaitu shalat sunat sangat dipentingkan (dikuatkan
kesunatannya).
2. Shalat sunat rawatib ghairu muakkad yaitu shalat sunat yang dianjurkan (tidak
dikuatkan kesunatannya).
Adapun dalil naqli tentang shalat rawatib dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw. :
ُّ ظ ْه ِر َو َر ْك َعتَ ْي ِن بَ ْع َد ال
ظ ْه ِر َو َر ُّ َر ْك َعتَ ْي ِن قَ ْب َل ال سلَّ َم
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ِس ْو ُل هللا ُ ت عَنْ َر ِ َعَنْ َع ْب ِدهللاِ ْب ِن ُع َم َرقا َ َل َحفِظ
ب َو َر ْك َعتَ ْي ِن بَ ْع َد ْال ِعشَا ِء َو َر ْك َعتَ ْي ِن قَ ْب َل ْال َغ َد ِة
ِ ْك َعتَ ْي ِن بَ ْع َد ا ْل َم ْغ ِر.
Artinya : “Dari Abdullah bin Umar, katanya saya ingat dari Rasulullah saw. dua ra-
kaat seblum zuhur, dua rakaat sesudah zuhur, dua rakaat sesudah magrib,
dua rakaat sesudah isya, dua rakaat sebelum subuh”. (H.R. Bukhari
Muslim).
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan melaah literatur tentang ketentuan-ketentuan salat sunat rawatib.
Siswa berdiskusi tentang pengertian dan hukum salat sunat rawatib
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama
Penilaian :
1. Jelaskan perbedaan antara shalat sunat dengan sunat shalat !
2. Jelaskan fungsi salat sunat ?
3. Apakah yang dimaksud dengan sunat muakkad?
4. Apakah yang dimaksud dengan sunat ghairu muakkad?
5. Apakan yang dimaksud salat sunat rawatib itu ?
6. Sebutkan shalat sunat rawatib yang termasuk muakad ?
7. Sebutkan shalat sunat rawatib yang termasuk ghairu muakad ?
8. Apakah yang dimaksud shalat rawatib qobliyah !
9. Apakah yang dimaksud shalat rawatib ba’diyah !
10. Jelaskan ketentuan pelaksanakan salat sunat rawatib !
Artinya :“Jikalau salah seorang dari kamu ragu-ragu dalam shalatnya, sehingga
tidak tahu berapa rakaat yang sudah dikerjakan, apakah tiga ataukah empat,
maka baiklah ia menghilangkan mana yang diragukan dan menetapkan mana
yang diyakini, kemudian sujud dua kali sebelum salam”. ( Hadis dari Said Al-
Hudri)
عن ابىهريرة قال رسول هللا صلىاهلل عليه وسلم اذاقرأبن ادم السجدة فسجدا عـتزل الشيطان يـبكي يـقول ياويلتا امرابن
بالسجود فله الـجنة وامرت بالسجود فعصيت فلى النار.
Artinya :“Dari Abu Hurairah, telah berkata Rasulullah saw.: Apabila seorang
anak Adam membaca ayat sajadah, kemudian ia sujud menghindarlah syetan dan ia
menangis seraya berkata: Hai Celaka! Anak Adam disuruh sujud, Lantas ia sujud, maka
baginya surga dan saya disuruh sujud juga, tetapi saya enggan (tidak mau), maka bagi saya
neraka”. (H.R., Muslim)
e. Ayat-ayat sajdah
1) لـه يـسـجـد ون di akhir surat Al-A’raf
2) بالـغـد وواآل صـال ayat 15 surat Ar-Ra’du
3) ويفعلون مايؤمرون ayat 50 surat An-Nahl
4) ويزيدهم خشوع ا ayat 109 surat Al-Isra’
5) خـرواسجـداوبكيا ayat 58 surat Maryam
6) ان هللا يفعل مايشاء ayat 18 surat Al-Haj
7) لـعـلـكم تـفـلـح و ayat 77 surat Al-Haj
8) وزا دهـم نـفـورا ayat 60 surat Al-Furqan
9) رب الـعـرش الـعـظـي ayat 26 surat An-Nahl
10) وهم اليستـكبرون ayat 15 surat As-Sajdah
11) وخـرراكـعـاوانـا ayat 24 surat Shad
12) . وهـم اليـسـأمـون ayat 38 surat Hamim
13) فاسـجـدوهللا واعـبدوا di akhir surat An-Najm
14) اليـسـجدون ayat 21 surat Al-Insyiqaq
15) واسـجـدواقـتـرب diakhir surat Al-’Alaq
Metode Pembelajaran :
1. Diskusi, siswa berdiskusi tentang pelaksanaan sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan melaah literatur tentang ketentuan-ketentuan salat sunat rawatib.
Siswa memperagakan tatacara salat sunat rawatib secara individu
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama
Penilaian :
1. Sebutkan macam-macam sujud yang tidak termasuk rukun shalat !
2. Sebutkan pengertian sujud sahwi !
3. Jelaskan sebab-sebab melaksanakan sujud sahwi !
4. Kapan melaksanakan sujud sahwi ?
5. Jelaskan pengertian sujud syukur !
6. Jelaskan sebab-sebab sujud syukur !
7. Kapan waktu dan dimana melaksanakan sujud syukur ?
8. Jelaskan pengertian sujud tilawah !
9. Mengapa disunahkan melaksanakan sujud tilawah ?
10. Jelaskan bacaan dalam sujud sahwi, syukur dan tilawah !
11. Sebutkan ayat-ayat sajdah yang kamu ketahui !
S.Ahmad,A.Ma S.Ahmad,A.Ma
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang”. (QS. Al-Baqarah : 183)
b. Hukum Puasa
Berdasarkan QS. Al-Baqarah tersebut, puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi tiap-tiap
orang yang beriman. Jadi melaksanakan ibadah puasa bukan hanya diwajibkan kepada
umat nabi Muhammad saw saja, tetapi juga kepada umat sebelumnya dengan tujuan untuk
mencapai tingkat dan martabat takwa di sisi Allah SWT.
Dalam hadits yang diriwayatkan Talhan bin ‘Ubaidillah disebutkan bahwa seorang laki-
laki bertanya kepada Rasulullah saw :
Artinya: “Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku puasa yang diwjibkan Allah atas diriku!”
Sabda Nabi saw: “Puasa Ramadhan. “Tanya laki-laki itu lagi: “Apakah ada
lagi yang wajib atasku? Jawab Nabi saw: “Tidak, kecuali kalu anda berpuasa
sunat.”
c. Syarat Wajib Puasa
1) Beragama Isalam
2) Baligh
3) Berakal sehat
4) Sanggup atau mampu berpuasa.
e. Rukun Puasa
1) Niat untuk mengerjakan puasa
2) Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar
sampai terbenam matahari.
g. Sunat-sunat Puasa
1) Menyegerakan berbuka puasa jika sudah yakin matahari terbenam.
2) Mulai berbuka dengan yang manis (kurma, teh manis, dan sebagainnya)
3) Berdo’a sebelum berbuka, yaitu :
4) Mengakhirkan makan sahur (menjelang terbit fajar)
5) Memberi makanan atau minuman untuk berbuka nkepada orang yang berpuasa
jika sudah tiba waktu berbuka.
6) Memperbanyak membaca Al-Qur’an(tadarrus)
7) Memperbanyak sedekah
8) Melakukan shalat malam (tarawih)
9) Berti’tikaf dalam masjid.
Artinya: “Bulan Ramadhan adalah bulan yang Allah telah mewajibkan atas”.
b. Puasa Nazar
Nazar artinya janji. Puasa Nazar ialah puasa yang dijanjikan oleh seseorang karena telah
mendapat rahmat atau nikmat dari Allah SWT, terhindar dari bahaya dan lain-lain. Puasa
nazar merupakan suatu janji pribadi muslim dengan Allah SWT sebagai tanda syukur.
Contoh :
Salah seorang murid bernama Ali sedang menempuh ujian akhir di salah satu SMP,
dia bernazar dengan janji: “Kalau saya lulus ujian akhir, akan berpuasa Senin Kamis
selama 2 pekan”. Jika si Ali lulus ujian akhir, maka ia mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan janji tersebut yaitu puasa Senin dan Kamis selam dua pekan.
Puasa yang dinazarkan hukumnya wajib, jika tidak dikerjakan berdosa sebagaimana
firman Allah Surat Al-Hajj:
Artinya: “…dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka”. (QS. Al-
Hajj : 29)
Artinya: “Siapa yang bernazar akan mentaati Allah hendaklah ia kerjakan”. (HR. Al-
Bukhari).
Pelaksanaan puasa nazar dapat dilaksanakan kapan saja, namun puasa nazar tidak
dapat dilakukan pada hari-hari yang terlarang, dan tidak bersamaan dengan puasa
Ramadhan. Tata cara puasa nazar sama dengan puasa wajib, yang berbeda hanya
niatnya.
Perlu diingat bahwa nazar merupakan janji seorang muslim dengan Allah SWT.
Karena itu jika bernazar harus yang dapat kita kerjakan, jangan terlalu berat dan tidak
mungkin dilaksanakan dan tidak dibenarkan bernazar untuk berbuat jahat.
c. Puasa Kafarat
Kafarat artinya denda. Puasa kafarat ialah mengerjakan puasa sebagai denda karena
melaksanakan hubungan suami istri di hari pada bulan Ramadhan. Jenis denda
sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an ialah memilih satu di antara pilihan berikut :
1) Memerdekan hamba sahaya,
2) Jika tidak mampu memerdekan budak, maka berpuasa dua bulan berturut-turut,
3) Jika tidak mampu berpuasa dua bulan berturut-turut, maka memberi makan 60
orang fakir miskin.
- Orang yang tidak wajib puasa tapi boleh membayar fidyah (memberi makan kepada
seorang miskin dengan ukuran sekali makan) yaitu:
a. Orang yang tidak mempunyai kesanggupan berpuasa
b. Orang yang sangat tua
c. Perempuan yang hamil dikhawatirkan merusak kandungannya
d. Perempuan yang menyusui dikhawatirkan merusak kandungannya
e. Perempuan yang menyesui dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan anak
f. Orang sakit terus menerus yang tidak ada kemungkinan sembuh lagi
Metode Pembelajaran :
1. Diskusi, siswa berdiskusi tentang puasa wajib dan dasar hukumnya yang terkandung
dalam al Qur’an
2. Tanya jawab, siswa melakukan tanya jawab tentang pengertian, dasar hukum, syarat dan
berbagai ketentuan yang berkenaan dengan puasa wajib.
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan melaah literatur tentang puasa wajib
Siswa siswa berdiskusi dan tanya jawab tentang puasa wajib
Siswa merumuskan beberapa poin yang terkait dengan puasa wajib
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang puasa wajib secara bersama-sama
Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli tentang puasa wajib
Penilaian :
1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah !
2. Tulislah dalil naqli tentang kewajiban puasa !
3. Jelaskan syarat wajib, syarat sah dan rukun puasa !
4. Jelaskan hal-hal yang membatalkan puasa !
5. Jelaskan pengertian puasa nazar !
6. Apakah yang dimaksud puasa kifarat !
7. Apakah balasan bagi orang yng mengerjakan puasa ramadhan dengan ikhlas !
8. Siapa saja yang boleh untuk meninggalkan puasa ramadhan !
9. Apakah yang dimaksud fidyah !
10. Siapa saja yang boleh mengganti puasa dengan fidyah !
11. Tulislah dalil naqli tentang kewajiban puasa ramadhan !
S.Ahmad,A.Ma S.Ahmad,A.Ma
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Waktu : 2 x 40 menit
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian zakat dan dasar
hukumnya.
2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zakat.
3. Siswa dapat menjelaskan syarat mengeluarkan zakat.
4. Siswa dapat menjelaskan waktu mengeluarkan zakat.
5. Siswa dapat menyebutkan jenis harta yang wajib
dizakati.
6. Siswa dapat menyebutkan dalil naqli terkait
dengan zakat fitrah dan zakat mal
A. ZAKAT FITRAH
a. Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah disebut juga dengan Zakat An-Nafs artinya zakat untuk mensucikan jiwa.
f. Yang Dizakatkan
Yang dizakatkan ialah bahan makanan pokok atau yang mengenyangkan banyaknya 1
Sha’ (kurang lebih 2 ½ kg atau 3,1 liter), boleh diuangkan seharga tersebut diatas.
Sebagaimana disebut-kan dalam hadis Rasulullah saw.
كنانحرج زكاة الفطراذا كان فيـنا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم صا عا من طعام.
Artinya: “Kami pernah mengeluarkan zakat fitrah ketika Rasulullah saw. bersama kami
yaitu 1 (satu) Sha’ makanan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
g. Waktu Berzakat
Waktu mengeluarkan zakat fitrah mulai awal bulan Ramadhan sampai terbit matahari
pada hari raya Idul Fitri bahkan ada ulama yang berpendapat sebelum khatib naik mimbar
pada shalat Idul Fitri. Adapun pembagian hukum waktu membayarkan zakat sebagai
berikut :
a. Waktu jawaz (mubah) yaitu selama bulan Ramadhan.
b. Waktu wajib yaitu setelah senja akhir Ramadhan.
c. Waktu fadillah (utama) yaitu sebelum berangkat untuk salat Idul Fitri.
Sabda Rasulullah saw. :
ان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم امر بزكاة الفطران تؤدى قبل خروج الناس الى الصالة.
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah saw. telah memerintahkan untuk mengeluarkan zakat
fitrah sebelum manu-sia keluar untuk salat Idul Futri”. (H.R. Bukhari dan
Muslim)
2. Hukum Zakat
Zakat merupakan ibadah maliyah ijtima’iyah, yakni ibadah yang berhubungan dengan
harta dan wajib dikeluarkan bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat-syarat dan rukun-
rukunnya.
Banyak dijumpai dalam Al-Qur’an perintah untuk mengeluarkan zakat, diantaranya
sebagai-mana tercantum dalam surat An-Nisa :
اقيمواالصلوة واتـواالزكوة.
Artinya: “Dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.” (An-Nisa : 77)
b. Emas
Yang dimaksud dengan harta emas disini ialah emas yang diperdagangkan dan yang
di-simpan, dikeluarkan setelah genap 1 tahun.
c. Perak
Sama halnya dengan emas, zakat perak pun ialah yang diperdagangkan dan yang
disimpan, dikeluarkan setelah genap 1 tahun.
d. Perniagaan
Zakat perniagaan disebut juga zakat tijarah yaitu semua benda yang dapat
diperjualbelikan se-perti barang dagangan yang berada di toko, perusahaan, pabrik,
dsb. Dikeluarkan setelah genap 1 ta-hun.
e. Peternakan
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah sapi, kerbau, unta dan kambing
jika sudah sampai nisab dan sesuai dengan ketentuan.
f. Pertanian
Hasil pertanian yang wajib dizakatkan ialah, padi atau beras, jagung, gandum yaitu
bahan makanan yang mengenyangkan atau yang menjadi bahan makanan pokok.
Sedangkan buah-buahan hanya kurma dan anggur saja (berdasarkan hadis riwayat
Tirmidzi). Zakatnya dikeluarkan ketika panen, sebagaimana Firman Allah dalam surat
Al-An’am :
َ احقَّـه يَ ْو َم َح
صا ِده َ وا ت ُْو.
َ
Artinya:“Dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya.”
(Al-An’am : 141)
b. Perak
Nisabnya : 672 gr.
Zakatnya : 2,5 %
Waktunya : Apabila sudah dimiliki 1 tahun (haul)
c. Perniagaan
Nisabnya : Seharga emas 85 gr. / 93,6 gr.
Zakatnya : 2,5 %
Waktunya : Apabila sudah 1 tahun
d. Peternakan
1). Unta : 5 ekor
Zakat yang harus dikeluarkan bila :
05 – 09 ekor : zakatnya 1 ekor kambing (2 tahun lebih) / 1 ekor
domba (1 tahun lebih)
10 – 14 ekor : zakatnya 2 ekor kambing (2 tahun lebih) / 1 ekor
domba (1 tahun lebih)
15 – 19 ekor : zakatnya 3 ekor kambing (2 tahun lebih) / 1 ekor
domba (1 tahun lebih)
20 – 24 ekor : zakatnya 2 ekor kambing (2 tahun lebih) / 1 ekor
domba (1 tahun lebih)
25 – 35 ekor : zakatnya 1 ekor anak unta (1 tahun lebih)
36 – 45 ekor : zakatnya 1 ekor anak unta (2 tahun lebih)
46 – 60 ekor : zakatnya 1 ekor anak unta (3 tahun lebih)
61 – 75 ekor : zakatnya 1 ekor anak unta (4 tahun lebih)
76 – 90 ekor : zakatnya 2 ekor anak unta (2 tahun lebih)
91 – 121 ekor : zakatnya 2 ekor anak unta (3 tahun lebih)
e. Pertanian
Nisabnya : 1350 gabah ( kotor )
750 beras ( bersih )
Zakatnya : 10 % jika di airi dari air hujan (tanpa biaya)
5 % jika di airi dari irigasi (menggunakan biaya)
Waktunya : Pada waktu panen atau memetik hasil
Harta rikaz tidak disyaratkan setahun, jadi pengeluarannya pada saat ditemukan.
Begitu juga ni-sab harta rikaz tidak disayaratkan berapapun yang ditemukan
dikeluarkan zakatnya 20 %.
h. Zakat Profesi
Zakat profesi ialah zakat yang dikeluarkan dari hasil pendapatan yang diperoleh dari
hasil profe-sinya seperti gaji, honorarium, komisi, penghasilan dokter, akuntan
pengacara dsb. Zakat profesi nisab-nya seharga emas 85 gr /93,6 gr, zakatnya 2,5 %..
Perhitungannya seluruh penghasilan satu tahun setelah dikurangi kebutuhan hidup
sehari-hari dan pengeluaran-pengeluaran lain seperti pembayaran hutang dsb. Jadi
yang dikeluarkan zakatnya ialah ha-sil bersih dari penghasilan selama satu tahun.
Metode Pembelajaran :
1. Diskusi, siswa berdiskusi tentang zakat fitrah dan zakat mal dan dasar hukumnya yang
terkandung dalam al Qur’an
2. Tanya jawab, siswa melakukan tanya jawab tentang pengertian, dasar hukum, syarat dan
berbagai ketentuan yang berkenaan dengan zakat fitrah dan zakat mal.
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan melaah literatur tentang zakat fitrah dan zakat mal
Siswa siswa berdiskusi dan tanya jawab yang terkait dengan zakat fitrah dan zakat mal
Siswa merumuskan beberapa poin yang terkait dengan zakat fitrah dan zakat mal
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang zakat fitrah dan zakat mal secara bersama-
sama
Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli tentang zakat fitrah dan
zakat mal
Penilaian :
1. Jelaskan pengertian zakat maal !
2. Tulislah dalil naqli yang menerangkan tentang kewajiban zakat !
3. Jelaskan hukum zakat maal !
4. Sebutkan syarat zakat maal !
5. Sebutkan rukun zakat maal !
6. Sebutkan harta yang wajib dikeluarkan zakatnya !
7. Jelaskan pengertian zakat fitrah !
8. Kapan waktu yang paling utama kuntuk memberikan zakat fitrah ?
9. Siapa yang wajib membayarkan zakat fitrah ?
10. Sebutkan benda yang boleh diberikan untuk zakat fitrah, dan berapa banyaknya ?
S.Ahmad,A.Ma S.Ahmad,A.Ma
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
2. Rasulullah dan Para Sahabat Menjalin Hubungan dengan Kelompok Non Muslim
Setelah Rasulullah saw berada di kota Madinah, beliau membentuk suatu masyarakat
yang besar, di antaranya mendirikan masjid, mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan
Anshor, meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial. Beliau juga membuat perjanjian
bantu-membantu serta tolong-menolong antara kaum muslim dengan non muslim.
Penduduk kota Madinah setelah datang Islam terdiri dari tiga golongan, yaitu :
a. Kaum Muslimin.
b. Bangsa Yahudi yag terdiri dari Bani Quraizhah, Bani Nadhir, dan Bani Qainuqa.
c. Bangsa Arab yang belum menganut agama Islam maupun Yahudi.
Artinya: ”Tidak ada paksaan dalam agama Islam (QS. Al-Baqarah: 256)
Umat Islam memberikan kemerdekaan beribadah, semua hak yang diberikan kepada
kaum muslimin, juga diberikan kepada mereka. Disamping diberikan hak, kepada mereka
juga dibebankan kewajiban untuk bekerjasama dengan kaum muslimin dalam membela dan
melindungi tanah air bila diserang musuh. Demikian pula sebagaimana kaum muslimin,
mereka diwajibkan memberikan materi yang ada bila keadaan sangat memerlukan sebagai
tanggungjawab bersama.
Dasar-dasar kehidupan yang telah diciptakan oleh kaum muslimin dalam mengatur
urusan keagamaan dan kedamaian sungguh sangat tinggi. Perlakuan kaum muslimin terhadap
orang-orang yang bukan muslimin merupakan toleransi yang luhur, tidak dibenarkan untuk
menindas atau menyakiti walaupun jumlah mereka minoritas, Islam adalah agama perdamaian
dan Rahmatan lil alamin.
Metode Pembelajaran :
1. Diskusi, siswa berdiskusi tentang perjalanan Nabi dalam membangun masyarakat Mekah
dan Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
2. Ceramah, siswa mendengarkan ceritra dan penjelasan tentang perjalanan Nabi dalam
membangun masyarakat Mekah dan Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
3. Tanya jawab, siswa melakukan tanya jawab tentang perjalanan Nabi dalam membangun
masyarakat Mekah dan Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.
b. Membaca ayat al Qur’an selama 5 menit
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara
singkat.
2. Kegiatan Inti
Siswa membaca dan melaah literatur tentang puasa wajib
Siswa siswa berdiskusi dan tanya jawab tentang puasa wajib
Siswa merumuskan beberapa poin yang terkait dengan puasa wajib
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang puasa wajib secara bersama-sama
Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli tentang puasa wajib
Alat/Sumber Belajar :
1. Buku Paket Pendidikan Agama Islam, SMP Kelas 8
Penilaian :
1. Jelaskan kehidupan masyarakat Makkah sebelum datangnya Islam !
2. Bagaimana cara masyarakat Makkah dalam melakukan perdagangan !
3. Sebutkan dua kabilah terkenal yang telah melakukan perdagangan ke luar jazirah Arab !
4. Sebutkan cara Rasulullah saw memberikan contoh cara berdagang yang baik !
5. Sebutkan lima oase yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi di Madinah !
6. Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan Rasulullah saw dalam mempersatukan kaum
muhajirin dan ansor !
7. Bagaimana reaksi penduduk Madinah terhadap kedatangan Rasulullah saw dan para
sahabat !
8. Jelaskan perjanjian Rasulullah saw dengan kelompok non muslim !
9. Sebutkan salah satu ayat yang menjelaskan bahwa tidak ada paksaan dalam Islam !
10. Jelaskan toleransi yang dibenarkan dalam Islam !
S.Ahmad,A.Ma S.Ahmad,A.Ma
NIP. NIP.