Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fahar Halimi Syahiruddin

Nim : 433131420120009
Kelas : 1a
Ujian Prasat Kepdas 1
Modul 2

Seorang pasien (26 tahun, 58kg, 158 cm) datang ke RS hari pertama dengan keluhan nyeri perut
bagian kanan bawah sudah 7 hari. Keadaan umum lemah dan pucat. Hasil pemeriksaan TD =
100/70 mmHg, RR= 22x/menit, Nadi = 80x/menit, Suhu = 38,50 C.  Untuk mendapatkan semua
data pasien lebih lengkap, perawat akan melakukan pemeriksaan fisik head to toe.

a. Berapakah IMT pasien tersebut? Bagaimana interpretasinya?


IMT=BB(kg) / TB (m)²
IMT = 58/(158/100)² = 58/2,49 = 23,2 kg
Pasien termasuk kedalam berat badan gemuk
b. Perawat melakukan urutan pemeriksaan Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi saat
melakukan pemeriksaan paru. Lalu bagaimna urutan pemeriksaan pada abdomen yang
sebaiknya dilakukan perawat? Apakah sama dengan urutan pemeriksaan paru ataukah
berbeda? Sampaikan justifikasinya!
Pemeriksaan ini memiliki tujuan untuk pengecekan kondisi tubuh dan diagnosis penyakit.
Berikut empat cara dijalankan pada tiap pemeriksaan fisik yang dilakukan :

 Inspeksi
Tujuannya melihat bagian tubuh dan menentukan apakah seseorang
mengalami kondisi tubuh normal atau abnormal. Itu sebabnya pemeriksa perlu
mengetahui karakteristik normal dan abnormal tiap usia. Kondisi tubuh abnormal
pada orang dewasa muda adalah kulit keriput dan tidak elastis karena kondisi ini
umumnya dimiliki orang lanjut usia.
Inspeksi bisa dilakukan secara langsung (seperti penglihatan, pendengaran,
dan penciuman) dan tidak langsung (dengan alat bantu). Saat palpasi dilakukan,
tubuh akan diperiksa secara mendetail dan masing-masing sisi tubuh dibandingkan
guna mendeteksi potensi kelainan. Ikuti instruksi dokter untuk memudahkan proses
inspeksi.

 Palpasi
Pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh dan dilakukan
bersamaan dengan inspeksi. Palpasi dilakukan hanya mengandalkan telapak
tangan, jari, dan ujung jari. Tujuannya untuk mengecek kelembutan, kekakuan,
massa, suhu, posisi, ukuran, kecepatan, dan kualitas nadi perifer pada tubuh.
Saat palpasi dilakukan, posisi harus rileks dan nyaman untuk mencegah
ketegangan otot. Dokter menjelaskan apa yang akan dilakukan, alasan, dan apa
yang dirasakan. Kamu juga diminta menghela napas agar lebih rileks dan berhenti
jika merasakan nyeri saat pemeriksaan berlangsung.

 Auskultasi
Proses mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh untuk membedakan
suara normal dan abnormal menggunakan alat bantu stetoskop. Suara yang
didengarkan berasal dari sistem kardiovaskuler, respirasi, dan gastrointestinal.

 Perkusi
Bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan struktur di bawa kulit. Perkusi
bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Perkusi secara langsung
dilakukan dengan mengetukkan jari tangan langsung pada permukaan tubuh.
Sementara perkusi secara tidak langsung dilakukan dengan menempatkan
jari tengah tangan non-dominan (biasanya tangan kiri) di permukaan tubuh yang
akan diperkusi, kemudian jaringan tengah tangan dominan (biasanya tangan
kanan) diketuk-ketuk di atas jari tengah tangan non-dominan untuk menghasilkan
suara.
Terdapat lima jenis suara yang dihasilkan (pekak, redup, sonor,
hipersonor, dan timpani) dan keseluruhannya menggambarkan kondisi organ
tubuh bagian dalam.
Yang di lakukan perawat awalnya Teknik pemeriksaan fisik abdomen
tentunya diawali dengan anamnesis berkaitan dengan keluhan pasien, baik yang
berhubungan dengan keluhan gastrointestinal, urogenital, maupun keluhan
lainnya. Anamnesis kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
fisik abdomen dilakukan untuk mendapatkan gambaran klinis organ-organ dan
ruang intraabdomen.
c. Sebutkan apa saja cara dalam pemeriksaan fisik untuk mengetahui baik atau buruknya
sirkulasi/peredaran daarah?
Dengan cara pemeriksaan darah lengkap seperti tes darah yang dilakukan untuk
mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau jg dengan Tes
Treadmill (Exercise Stress Test) adalah pemeriksaan fisik jantung yang memberikan
informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi
stress fisik. Tes treadmill juga dilakukan untuk memperoleh informasi penting apabila
ada kelainan dari irama jantung dan tekanan darah. Namun treadmill sebaiknya tidak
dilakukan pada pasien yang baru saja mengalami serangan jantung, atau pada saat baru
mengalami nyeri dada, maka sebaiknya lakukan uji treadmill sesuai anjuran/konsultasi
dokter sebelumnya.
d. Sebutkan apa saja cara dalam pemeriksaan fisik untuk mengetahui baik atau buruknya
nutrisi?
Menegakkan diagnosis malnutrisi membutuhkan beberapa tahap yang diawali dengan
anamnesis, penilaian status nutrisi, pemeriksaan fisik baik umum dan khusus untuk
mencari adakah tanda-tanda defisiensi mikronutrien tertentu, dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Dari anamnesis, tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah penurunan berat
badan maupun tidak ada kenaikan berat badan. Pada anak-anak, dapat ditemukan
pertumbuhan yang lambat. Selain itu, penderita malnutrisi dapat mengalami gejala
perilaku seperti gelisah, apatis, berkurangnya respons sosial, cemas, serta gangguan
pemusatan perhatian.
Adapun gejala spesifik pada defisiensi mikronutrien yang mungkin ditemukan, yaitu:
Defisiensi zat besi: anemia, lemas, fatigue, gangguan fungsi kognitif, nyeri kepala,
glositis, dan perubahan pada kuku (koilonikia)
 Defisiensi iodine, goiter, gangguan tumbuh kembang, retardasi mental
 Defisiensi vitamin D, gangguan pertumbuhan, penyakit Rickets, hipokalsemia
 Defisiensi vitamin A, rabun malam hari, xeroftalmia, gangguan pertumbuhan,
perubahan tekstur rambut
 Defisiensi asam folat, anemia megaloblastik, glositis, neural tube defect (NTD)
pada fetus

 Defisiensi Zink, anemia, dwarfisme, hepatosplenomegali, hiperpigmentasi,


hipogonadisme, penurunan fungsi sistem imun

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada malnutrisi meliputi pemeriksaan menyeluruh.

Status Gizi
Mulai dengan pemeriksaan status gizi dengan mengukur berat dan tinggi badan
pasien (panjang badan pada anak di bawah 2 tahun). Pada orang dewasa, status gizi ini
digunakan untuk menghitung indeks massa tubuh pasien, yaitu dengan membagi berat
badan (kg) dengan tinggi badan (cm) kuadrat.

Kategori status gizi berdasarkan indeks massa tubuh pasien adalah sebagai berikut:
<18.5: Gizi kurang
18.5-24.9: normal
>25: Gizi lebih

25-29.9: Praobesitas
30-34.9: Obesitas I
35-39.9: Obesitas II
>40: Obesitas III
Walau demikian, kategori tersebut didasarkan pada penelitian menggunakan populasi
Kaukasian sehingga WHO mengajukan klasifikasi baru untuk populasi Asia sebagai
berikut:
<18.5: Gizi kurang
18.5-22.9: normal
>23: gizi lebih
23-24.9: berisiko
25-29.9: Obesitas I
>30: Obesitas II

Pada dewasa, obesitas sentral juga penting untuk dinilai dengan menilai lingkar
perut. Populasi Asia dikatakan obesitas sentral jika lingkar perut > 90 cm pada laki-laki
dan >80 cm pada perempuan. Rasio lingkar perut dan tinggi badan juga dapat digunakan
untuk menentukan obesitas sentral dengan cut off point >0.5.[10]

Pada anak, hasil pengukuran tinggi/panjang dan berat badan akan diplot pada
kurva pertumbuhan WHO (untuk usia hingga 2 tahun) atau CDC (untuk usia di atas 2
tahun). Pertumbuhan pada anak prematur berbeda sehingga kurva pertumbuhan yang
harus digunakan juga berbeda.

Perubahan Area Tubuh


Secara umum dapat ditemukan berkurangnya jaringan lemak subkutan, terutama
pada area kaki, lengan, bokong, dan wajah. [2] Perubahan pada area tubuh lainnya yang
dapat menjadi temuan pada pemeriksaan fisik yaitu:
 Area mulut : keilosis, stomatitis angularis, atrofi papil
 Abdomen : hepatomegali, distensi abdomen
 Kulit : hiperpigmentasi, kulit kering
 Kuku : koilonikia atau kuku sendok
 Rambut : perubahan tekstur menjadi lebih tipis, kasar, tampak kemerahan
maupun kecokelatan, mudah rontok
Pemeriksaan Fisik pada Anak
Gejala malnutrisi ringan di antaranya :
 Anak tampak kurus Pertumbuhan linier berkurang atau terhenti.
 Berat badan tidak bertambah bahkan turun.
 Ukuran lingkar lengan atas lebih kecil dari normal.
 Maturasi tulang terlambat.
 Rasio berat badan terhadap tinggi badan normal atau menurun.
 Tebal lipatan kulit normal atau berkurang.
 Anemia ringan
 Aktivitas dan perhatian berkurang jika dibandingkan dengan anak sehat.
Adapun malnutrisi berat pada anak dapat muncul dalam dua tampilan utama yaitu
marasmus dan kwasiorkor, meskipun dapat pula kombinasi dari keduanya.

Pemeriksaan Fisik Marasmus


Tanda yang dapat ditemui pada marasmus adalah :
 Wajah tampak seperti orang tua, terlihat sangat kurus
 Anak lebih cengeng
 Kulit kering, dingin, mengendur, dan keriput
 Lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit berkurang
 Otot atrofi sehingga kontur tulang tampak jelas
 Terdapat bradikardi
 Tekanan darah lebih rendah dibandingkan anak sehat yang sebaya
 Pemeriksaan Fisik Kwasiorkor.
Pada kwasiorkor, dapat ditemui tanda sebagai berikut:
 Perubahan mental hingga apatis
 Anemia
 Perubahan warna dan tekstur rambut, mudah dicabut/rontok
 Gangguan sistem gastrointestinal
 Hepatomegali
 Dermatosis
 Atrofi otot
 Edema simetris pada kedua punggung kaki hingga seluruh tubuh
 Kriteria Diagnosis pada Anak.
Pada anak, kriteria diagnosis malnutrisi akut berat (MAB) yaitu:
 Terlihat sangat kurus
 Edema nutrisional, simetris
 BB/TB <-3 standar deviasi SD
 Lingkar lengan atas <11,5 cm pada kelompok usia 6-59 bulan
Pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan penunjang untuk malnutrisi digunakan untuk menilai kondisi pasien
saat ini dan menentukan penyebab terjadinya malnutrisi tersebut. Di sisi lain,
pemeriksaan penunjang ini juga dapat bermanfaat untuk menyingkirkan atau menegakkan
penyakit lain yang mungkin terjadi bersamaan dengan malnutrisi. Berikut ini
pemeriksaan yang dapat dilakukan pada penyakit malnutrisi :
Pemeriksaan darah perifer lengkap disertai apusan darah tepi: penting untuk
melihat jenis anemia yang terjadi, mengetahui bila terjadi defisiensi zat besi (ditemukan
sel target) atau defisiensi vitamin B12 dan asam folat.
Pengukuran status protein darah melalui pemeriksaan kadar albumin serum,
retinol-binding protein, transferrin, kreatinin, dan blood urea nitrogen (BUN). Kadar
albumin serum dapat dimanfaatkan sebagai salah satu indikator gizi buruk, baik pada saat
awal kejadian malnutrisi maupun saat perbaikan mulai terjadi. Meskipun demikian,
faktor-faktor bukan gizi yang dapat mempengaruhi kadar albumin seperti peningkatan
cairan ekstra sel, trauma, sepsis, pembedahan, penyakit hati dan ginjal tetap harus
dieksklusi. Pemeriksaan kreatinin dan ureum darah dapat membantu menilai fungsi ginjal
pasien malnutrisi.
Pemeriksaan laju endap darah (LED), elektrolit, urine lengkap maupun feses
lengkap dapat dilakukan bila dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan indikasi,
misalnya pada pasien dengan riwayat diare akut.
e. Sebutkan organ bagian dalam abdomen sesuai dengan lokasi 4 kuadran!
Anatomi Cavum Abdomen
Secara anatomis, cavum abdomen dibagi menjadi, kuadran kanan atas dan bawah
serta kuadran kiri atas dan bawah. Kuadran kanan atas terdiri dari lobus kanan hepar,
kantung empedu, pilorus, sebagian duodenum, caput pankreas, kelenjar adrenal kanan,
ginjal kanan, colon bagian fleksura hepatika kanan, colon ascendens, dan setengah bagian
colon transversa.
Kuadran kanan bawah terdiri dari caecum, appendix, sebagian besar ileum, bagian
bawah colon ascendens, ovarium, tuba fallopi kanan, segmen abdominal ureter, korda
spermatika kanan, uterus (pada wanita hamil), dan vesika urinaria (saat penuh).
Kuadran kiri atas terdiri dari lobus kiri hepar, lien, lambung, jejunum, ileum
proximal, corpus dan “ekor” pankreas, ginjal dan kelenjar adrenal kiri, colon bagian
flexura lienalis, setengah bagian colon transversa dan descendens.
Kuadran kiri bawah terdiri dari colon sigmoid, setengah distal colon descendens,
ovarium dan tuba fallopi kiri, segmen abdomen ureter kiri, korda spermatika kiri, uterus
(saat hamil), dan vesika urinaria (bila penuh).
f. Sebutkan hasil pemeriksaan fisik yang menandakan bahwa klien mengalami kekurangan
cairan?
Pemeriksaan fisik berguna untuk mengukur tekanan darah dan nadi. Tekanan darah yang
rendah dan nadi melemah, merupakan salah satu tanda dehidrasi. Kurangnya cairan
dalam darah, berpotensi mempercepat detak jantung yang berakibat meningkatnya aliran
darah.

Anda mungkin juga menyukai