Anda di halaman 1dari 6

amaha WR 155R diluncurkan pada

akhir 2019 lalu oleh PT Yamaha


Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Hadir sebagai penantang KLX150 dan
CRF150L, WR 155R mengusung spek
mApa itu Transplantasi
Jantung: Gambaran
Umum, Manfaat, dan Hasil
yang Diharapkan
Apa Itu Cangkok Jantung?
Cangkok jantung adalah tindakan bedah invasif yang dilakukan untuk
menggantikan jantung yang sakit dengan jantung donor yang sehat untuk
memperpanjang hidup pasien yang menderita gagal jantung, yang bisa
disebabkan oleh penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung, cacat
jantung bawaan, dan kardiomiopati.

Sebelum bedah, calon potensial penerima cangkok jantung diminta


menjalani penilaian dan evaluasi menyeluruh, untuk menentukan apakah
mereka sehat secara fisik dan mental untuk menjalani cangkok bedah
Faktor-faktor seperti usia dan kondisi kesehatan pasien secara
keseluruhan akan dipertimbangkan secara serius untuk menimbang baik
dan buruknya tindakan ini. Kandidat yang cocok akan ditempatkan pada
daftar tunggu untuk donor jantung, sementara yang tidak akan diberi
pilihan pengobatan lain yang paling sesuai kondisi masing-masing.

Siapa yang Perlu Menjalani Cangkok Jantung &


Hasil yang Diharapkan
Cangkok jantung biasanya akan dipertimbangan ketika semua pilihan lain
telah dicoba, tapi sepenuhnya gagal untuk meningkatkan kondisi pasien.
Hal ini biasanya dianjurkan bagi orang yang menderita gagal jantung, yang
dapat disebabkan oleh kondisi jantung berikut:

 Penyakit jantung koroner


 Penyakit katup jantung
 Kardiomiopati
 Cacat jantung bawaan
 Kegagalan cangkok jantung sebelumnya

Gagal jantung dapat memengaruhi siapa saja dari segala usia. Pada anak-
anak, dua penyebab umumnya adalah cacat jantung bawaan dan
kardiomiopati. Sementara itu, pasien dewasa yang pernah menjalani
tindakan Fontan saat masih anak-anak, mungkin juga membutuhkan
transplantasi jantung di kemudian hari. Bagi pasien seperti ini, pembuluh
darah biasanya menjadi sesak, yang memengaruhi aliran darah secara
serius.

Namun, tidak semua orang bisa menjalani operasi cangkok jantung.


Seorang pasien dianggap tidak memenuhi syarat untuk tindakan ini jika ia:*

 berusia 65 tahun atau lebih;


 memiliki penyakit lain yang dapat memengaruhi kemungkinannya
bertahan meski telah menjalani cangkok jantung;
 memiliki riwayat kesehatan yang melibatkan kanker;
 memiliki penyumbatan berisiko di arteri lengan dan kaki;
 merokok dan mengonsumsi minuman alkohol secara teratur;
 kekurangan gizi;
 mengidap infeksi HIV;
 mengidap hepatitis;
 penderita diabetes yang bergantung pada insulin;
 memiliki penyakit yang melibatkan saraf, paru-paru, ginjal, atau hati;
 mengalami hipertensi pulmonal atau penebalan pembuluh darah di
paru-paru;

Hasil yang diharapkan dari cangkok jantung yang sukses adalah


memperpanjang hidup pasien. Sekitar 80% dari orang-orang yang
menjalani tindakan ini yang masih hidup dan sehat dua tahun setelah
operasi, dan sekitar 70% terus hidup setelah lima tahun. Hasil terburuk
adalah jika tubuh pasien menolak jantung yang baru.

Bagaimana Prosedur Cangkok Jantung


Karena cangkok jantung adalah bedah invasif yang besar, pasien biasanya
mulai dipersiapkan beberapa minggu atau bulan sebelum operasi. Setelah
dokter merekomendasikan tindakan ini, pasien segera dirujuk ke pusat
cangkok jantung untuk evaluasi, melihat apakah dia memenuhi syarat
untuk bedah. Tindakan evaluasi ini dirancang untuk menilai apakah
cangkok benar-benar pilihan pengobatan terbaik, dan apakah pasien siap
secara fisik, emosional, dan mental untuk menjalani apapun yang
dibutuhkan dalam operasi ini. Langkah selanjutnya untuk pasien yang
dianggap cocok untuk tindakan ini adalah menunggu tersedianya donor
jantung. Begitu pasien telah memenuhi syarat untuk transplantasi, ia akan
ditempatkan pada daftar tunggu dan kondisinya akan terus dipantau.
Pasien dapat dihapus dari daftar tunggu secara sementara jika terjadi
sesuatu yang mempengaruhi kemampuannya untuk menerima
transplantasi. Sambil menunggu donor, alat bantu jantung mekanis seperti
ventricular assist devices (VADS) akan digunakan untuk memperkuat
jantung dan menopang kehidupan pasien sementara.

Setelah donor jantung tersedia, pencocokan penerima donor akan


dilakukan berdasarkan faktor-faktor berikut:

 Golongan darah
 Ukuran jantung donor
 Kebutuhan medis dari penerima
 Antibodi penerima
 Waktu yang dihabiskan oleh penerima di daftar tunggu

Jantung donor hanya dapat digunakan untuk pencangkokan dalam waktu


empat jam setelah diangkat dari pasien yang baru saja meninggal. Karena
itu, jantung donor biasanya dibawa ke pusat transplantasi yang dekat dari
rumah sakit asalnya. Pasien pada daftar tunggu akan diberitahu melalui
ponsel atau pager yang disediakan oleh pusat cangkok.

Operasi cangkok jantung dimulai dengan mengeluarkan jantung pasien


dengan membuat penampang melintang pada arteri pulmonari utama,
aorta, dan vena cava superior dan inferior. Lalu, atrium kiri dibagi, dengan
meninggalkan dinding belakang atrium kiri beserta pembuluh darah
pulmonal yang terbuka. Setelah mengeluarkan jantung yang sakit, dokter
bedah jantung akan menghubungkan jantung donor pada tubuh pasien
dengan menjahit vena kava, aorta, arteri paru, dan atrium kiri.

Kemungkinan Komplikasi & Risiko Cangkok


Jantung
Cangkok jantung adalah tindakan pembedahan besar dan memiliki risiko
dan kemungkinan komplikasi yang sedang, termasuk orang-orang yang
datang dengan menggunakan segala jenis anestesi, seperti:

 Reaksi negatif untuk obat


 Masalah pernapasan

Kemungkinan komplikasi dan risiko yang mungkin terjadi selama proses


pembedahan dan tindakan cangkok adalah sebagai berikut:

 Gumpalan darah
 Infeksi luka
 Kerusakan ginjal atau hati
 Kanker karena penggunaan obat untuk mencegah penolakan organ
 Serangan jantung atau stroke
 Masalah dalam irama jantung
 Kadar kolesterol tinggi, diabetes, dan penipisan tulang
 Penyakit jantung koroner
 Penolakan terhadap jantung donor
 Pendarahan

Meskipun transplantasi jantung dilakukan untuk memperpanjang hidup


seseorang, ini adalah tindakan yang berisiko. Risiko utama adalah jika
tubuh menolak jantung donor, penolakan ini terjadi karena sistem
kekebalan tubuh dapat menganggap jantung baru sebagai benda asing
yang bukan milik tubuh pasien, dan berusaha mematikannya. Untuk
mencegah penolakan, pasien diminta untuk mengomsumsi obat
immunosuppressant. Sekitar 25% dari pasien transplantasi jantung masih
hidup dengan tanda-tanda penolakan, bahkan setelah satu tahun setelah
pembedahan.

Biopsi biasanya dilakukan untuk mengamati apakah tubuh menolak jantung


donor atau tidak. Tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa tubuh
menolak jantung baru meliputi:

 Sesak napas
 Demam
 Naiknya berat badan
 Kelelahan
 Masalah pada urin

Rujukan:

 Bernstein D. Pediatric heart and heart-lung transplantation. In:


Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook
of Pediatrics. Edisi ke-19. Philadelphia, PA: Saunders Elsevier; 2011:bab
437.
 Acker MA, Jessup M. Surgical management of heart failure. In:
Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, Libby P, eds. Braunwald’s Heart Disease: A
Textbook of Cardiovascular Medicine. Edisi ke-9. Philadelphia, PA: Saunders
Elsevier; 2011:bab 31.
 Costanzo MR, Dipchand A, Starling R, Anderson A, Chan M, Desai
S, et al. International Society of Heart and Lung Transplantation Guidelines.
The International Society of Heart and Lung Transplantation Guidelines for
the care of heart transplant recipients. J Heart Lung Transplant.
2010;29(8):914-956.
 Jessup M, Abraham WT, Casey DE, Feldman AM, Francis GS,
Ganiats TG, et al. 2009 focused update: ACCF/AHA Guidelines for the
Diagnosis and Management of Heart Failure in Adults: a report of the
American College of Cardiology Foundation/American Heart Association
Task Force on Practice Guidelines: developed in collaboration with the
International Society for Heart and Lung Transplantation. Circulation. 2009;
119(14):1977-2016.

Anda mungkin juga menyukai