Anda di halaman 1dari 8

PROTEIN SEL TUNGGAL

Istilah Protein Sel Tunggal adalah istilah umum untuk mikroorganisme uniseluler
maupun multiseluler seperti bakteri, khamir, kapang dan alga (Tannebaum etal., 1978). Protein
sel tunggal didefinisikan sebagai isolat protein atau semua komponen sel mikroorganisme
yang mempunyai nilai nutrisi yang baik karena kandungan protein yang tinggi, lemak, vitamin
serta mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap . Protein sel tunggal adalah sel
kering jasad renik seperti bakteri, khamir, kapang dan alga yang ditumbuhkan pada suatu
sistem kultur tertentu untuk digunakan sebagai sumber protein dalam pangan manusia
maupun pakan ternak.

Dasar pemilihan mikroba penghasil protein sel tunggal:

1. Komposisi bahan baku

2. Teknik proses

3. Aspek nutrisi

4. Mikroorganisme yang digunakan sebagai sumber PST harus mempunyai nilai gizi
tinggi.

5. Tidak bersifat patogen,

6. Tidak mengeluarkan metabolit beracun,

7. Tingkat adaptasi terhadap lingkungan yang stabil,

8. Mampu mengasimilasi substrat dengan kecepatan tumbuh yang tinggi.

Keuntungan mikroorganisme sebagai protein sel tunggal :

• Memungkinkan penggunaan bahan baku non pangan serta limbah indusri


pertanian maupun non pertanian sebagai substrat

• Tidak membutuhkan lahan yang luas

• Pertumbuhan dan perkembangbiakannya berjalan dengan cepat tanpa


tergantung pada musim dan iklim setempat

• Mikroorganisme mempunyai kandungan protein tinggi dan nilai gizi cukup baik

• Modifikasi sifat genetika mikroorganisme lebih mudah daripada tanaman


maupun hewan tingkat tinggi.
Mikroba sumbe protein sel tunggal

1. Mikroba Fotosintetik

a. Alga

Mikroalga adalah organisme aerobik fotosintetik, uniseluler ataupun multiselluler, hidup


sebagai penyusun trofik dasar lingkungan perairan, mengandung satu atau lebih kloroplas yang
berisi klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap lainnya yang merupakan situs reaksi fotosintesis.

• Mikroalga penghasil PST  Spirulina,Scenedesmus,Tetraselmisdan


Chlorella. Alur reaksi fotosintetik:

CO2 + H2O + Amonia atau nitrat + mineral  sel alga + O2

Sinar matahari

• Pemanfaatan PST dari mikroalga:

– Pakan ternak

– Pakan ikan

– Food Suplemen

Produk dari mikrolaga :

• Nutraceutical  suplemen multivitamin

• Astaxanthin  karotenoid pigmen warna merah-orange dipakai utk antioksidan,


suplemen menjaga kesehatan mata, jantung, dan kulit

• Kosmetik  perawatan kulit

• PUFA  omega, EPA, DHA

• Biofuel  Lipid untuk biodiesel

2. Mikroba Non Fotosintetik

a. Bakteri

Mikroba sel tunggal yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang sangat cepat,substrat yang
banyak digunakan adalah berupa limbah pertanian ataupun industri.Bioreaktor yang
dirancang khusus agar bakteri dapat berkembang biak (vegetatif growth) dengan cepat,
sehingga biomassa yang dihasilkan tinggi.Bakteri yang dipilih adalah bakteri yang tidak
patogen dan tidak memproduksi toksin.

Contoh: Methylophilus methylotropus, yang menghasilkan produk yang disebut “Pruteen”


dengan kandungan protein mencapai 72%, sebagai produk tambahan pakan ternak di Eropa.

b. Yeast

Mikroba eukariot bersel tunggal yang membentuk rantai,produk ragi kering (dried yeast)
sebagai ragi roti telah dikenal lama oleh manusia substrat yang digunakan untuk memproduksi
yeast adalah bahan cair ataupun padat yang merupakan limbah hasil pertanian, bahan
terformulasi ataupun bahan alam. Bioreaktor yang dipakai untuk memproduksi yeast : batch
fermentor, fed-batch fermentor maupun continous fermentor. Aplikasi yeast sampai saat ini
kebanyakan untuk aplikasi pangan manusia

Contoh: Kluyveromyces fragilis, Candida utilis, Candida guilienmondis, Saccharomyces


cerevisiae sebagai ragi roti.

c. Kapang

Mikroba eukariot bersel banyak dengan membentuk hifa dan miselia substrat yang
difermentasikan kebanyakan merupakan bahan pangan, limbah padat pertanian, serta bahan
alam lain.Teknik fermentasi yang umum dilakukan adalah fermentasi padat (bila substratnya
padat) dan batch fermentasi bila substratnya cair.Produk PST kapang digunakansebagai
bahan pangan atau pakan ternak,Bila substratnya bahan pangan: maka tujuannya adalah
menambah zat gizi (nutrien) dari bahan pangan tsb yang hanya dapat diperoleh dari proses
fermentasi. Contoh: Tempe, Oncom,

Bila substratnya limbah padat pertanian: maka tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai
tambah bahan tsb yang dapat dipakai sebagai bahan pakan ternak dengan kandungan protein
memadai

d. Mushroom

Mikroba eukariot bersel banyak termasuk dalam golongan kapang Basidiomycetes yang
membentuk tubuh bua produk yang dihasilkan adalah bahan pangan yang tidak lain adalah
bentuk tubuh buah (Fruit bodies) dari kapang Basidiomycetes yang dikulturkan substrat yang
digunakan adalah kebanyakan limbah pertanian dan industri, seperti limbah pabrik gula, limbah
gergajian kayu, jerami dan sekam.Teknik fermentasi yang umum digunakan adalah fermentasi
padat kunci utama keberhasilan produksi mushroom adalah dijaganya kondisi lingkungan
(suhu, kelembaban dan cahaya) yang optimal bagi fruktifikasi

Contoh: Pleurotus ostreatus, Volvariella volvaceae, Lentinus edodes, Auricularia auricula,


Agaricus bisporus, Ganoderma sp.

Teknologi Produksi (Budidaya) Jamur Pangan Budidaya


jamur pangan
• Jamur Pangan dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu:

– Jamur Kayu

– Jamur Kompos

• Jamur Kayu :
Lentinusedodes,Auriculariaauricula,Pleurotusostreatus, Ganoderma

• Jamur Kompos : Volvarielavolvaceae,Agaricusbisporus

Tahapan-Tahapan :

1. Penyiapan Bibit

2. Penyiapan Media Bibit & Pembuatan Bibit

3. Penyiapan Media Produksi (Baglog)

4. Inokulasi Bibit pada Media Produksi

5. Pertumbuhan Miselia (Inkubasi)

6. Pertumbuhan Tubuh Buah (Fruktifikasi)

7. Pemanenan

8. Pengepakan

9. Pengolahan

Nilai ekonomi protein sel tunggal

1.Tidak membutuhkan lahan yang luas dan substrat untuk pertumbuhannya sangat
sederhana

2.Bila dibandingkan dengan sumber protein konvensional maka produktivitasnya


jauh lebih tinggi dan menguntungkan. Sebagai perbandingan bahwa kedelai yang
merupakan penghasil protein nabati konvensional tertinggi menghasilkan 2,5
ton/ha/tahun, sedang kan budidaya alga menghasilkan rata-rata 30 ton/ha/tahun

3.Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan PST sangat singkat dibandingkan


waktu yang diperlukan untuk menghasilkan sumber protein konvensional baik nabati
ataupun hewani

4.Kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan sumber protein lain

5.Nilai ekonomi yang meningkat baik dari sudut dimanfaatkannya bahan baku
(substrat) yang tadinya limbah, ataupun dari sudut harga jualnya.
GRAS = Generally Regarded As Safe
Istilah GRAS mengacu pada produk biomassa atau metabolit mikroorganisme yang dikultivasi
secara terstandar dan di approvedoleh FDA (BPOM nya Amerika Serikat).

Bacteria

Bacilussubtilis

Lactobacilusbulgaricus

Leuconostocoenos

Yeasts

Candidautilis

Kluyveromyceslactis

Saccharomycescerevisi

ae

Generally Regarded As Safe by the

Food and Drug Administration

Normally, these organisms need no further testing if cultivated under acceptable


conditions.

Filamentous

fungi

Aspergilusniger

Aspergilusoryzae

Mucorcircinelloides

Rhizopusmicrosporus

Peniciliumroqueforti

Anda mungkin juga menyukai