Anda di halaman 1dari 13

PENTINGNYA ETIKA KEPERAWATAN

BAGI PROFESI PERAWATAN


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika
Keperawatan dengan dosen pengampu : Drs. H. Zulkifli, S.Kep.,
MMKes., MM.

DISUSUN OLEH :

NAMA : DINI WULANDARI


NIM : P07120420056
KELAS : B (TINGKAT 1)

SARJANA TERAPAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
TA:2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
danrahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata Etika
Keperawatan dengan tepat waktu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 09 November 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
A. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
B. Tujuan..............................................................................................................................................5
C. Manfaat...........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
A. Pengertian Etika Keperawatan.........................................................................................................6
B. Pentingnya Etika Keperawatan........................................................................................................7
C. Prinsip Prinsip Etika.........................................................................................................................7
D. Nilai-Nilai Dasar Dan Moral Dalam Praktek Klinis Keperawatan.........................................................9
E. Nilai-Nilai Esensial Dalam Praktek Keperawatan Profesional.........................................................11
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatanyang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral.Etika
berhubungan dengan peraturan untuk perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan
salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari
kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.Etika
bisadiartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar atau
tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal
yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi.

Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang
dilayani.Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk
mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat,
menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual yang
memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit,  serta meningkatkan
kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Karena beberapa fenomena diatas sebagai seorang
perawat yang profesional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan
juga mengenal etika-etika dan konsep hukum yang berlaku dalam prosfesinya supaya dapat
terhindar dari tindakan-tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan berujung kepada
malpraktik atau kelalaian yang merugikan klien, perawat itu sendiri dan profesinya.

A. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian etika keperawatan?


2.Apa pentingnya etika keperawatan?
3. Apa saja prinsip-prinsip etika?

4
B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui etika keperawatan agar
kita sebagai calon perawat akan menjadi perawat professional di masa depan dan memiliki
etika,nilai, dan moral yang baik.

C. Manfaat

1.    Bagi Mahasiswa Keperawatan

Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat mengerti
dan memahami etika keperawatan dan mampu menjelaskan bagaimana etika,nilai, dan moral
keperawatn. Dan bisa dijadikan referensi untuk menambah wawasan kita sebagai calon perawat
dimasa yang akan datang.

2.    Bagi seluruh perawat

Dengan adanya makalah ini diharapkan yang sudah menjadi perawat jangan hanya
mengandalkan wawasan pengetahuan namun juga mempunyai etika yang baik dan moral yang
juga baik.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Keperawatan

Pengertian Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David(1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan  dan  kriteria
tertentu  untuk  suatu  tindakan.  Penggunaan  istilah  etika sekarang  ini  banyak  diartikan
sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin,yaitu mos dan dalam bentuk jamaknya
mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan
yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal atau tindakan-tindakan yang buruk.

Etika sebagai filsafat moral/cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia
(bagaimana manusia bertindak sesuai dengan norma-norma) nilai dan ajaran moral.

Istilah lain yang identik dengan etika adalah sebagai berikut:

A. Susila (sansekerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup yang lebih
naik.

B. Akhlak (arab),yang berarti moral dan etika berarti ilmu akhlak.

Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan etika,
sebagai berikut:

Manner dan custom, membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang
melekat dalam kodrat manusia (inherent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik
dan buruk”suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.

Menurut Virginia Henderson (1978) Keperawatan adalah upaya membantu individu baik yang


sehat maupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya
sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit atau
meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong individu agar tidak
menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu secepat mungkin.

Jadi Etika keperawatan adalah norma yang dianut kita sebagai perawat agar kita bisa
berperilaku baik terhadap pasien, keluarga pasien, kolega dan masyarakat. Dan norma yang
disertakan harus kita lakukan dengan baik sesuai SOP.

6
B. Pentingnya Etika Keperawatan

Dalam profesi keperawatan merupakan alat pengukur perilaku moral dalam keperawatan.


Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan pada kode etik sebagai
standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku perawat dengan menggunakan kode etik
keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka berpikir perawat untuk
mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan lain,
dan kepada profesi.

Untuk itu, etika keperawatan saat ini penting sekali untuk dilakukan agar perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan berperilaku sesuai dengan kode etik keperawatan sehingga tidak
menimbulkan kerugian pada pasien. Kerugian yang dialami pasien akan menyebabkan
ketidakpuasan pasien yang berdampak pada citra perawat dan profesi keperawatan. Etika
keperawatan tersebut diatur didalam kode etik keperawatan. Di beberapa Negara dimana perawat
tidak mempunyai kode etik dalam penggunannya. Namun tidak ada jaminan bahwa perawat yang
dinegaranya terdapat kode etik atau tidak ada kode etik akan memberikan perawatan pasien
dengan etika.

Menurut Lin et al, menyatakan bahwa salah satu cara melaksanakan etika profesi
keperawatan adalah dengan menjaga privasi klien dan meningkatkan kepuasan klien terhadap
layanan asuhan keperawatan. Pendekatan lingkungan yang dilakukan adalah dengan memberikan
privasi dan kenyamanan klien pada saat dirumah sakit.

Dalam berkomunikasi kita sebagai perawat etika juga sangat penting karena dengan kita
beretika yang baik komunikasi kepada pasien, keluarga pasien,Kolega, dan masyarakat akan
lancar terjalin dengan baik.

C. Prinsip Prinsip Etika

Dalam profesi keperawatan, ada 8 prinsip etika keperawatan yang harus diketahui oleh
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada penerima layanan keperawatan, baik
individu, kelompok, keluarga atau masyarakat.

8 Prinsip Etika Dalam Keperawatan tersebut adalah;

1. Autonomy (Kemandirian)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir secara logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang
lain harus menghargainya.

Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri,
dan perawat haruslah bisa menghormati dan menghargai kemandirian ini.

7
Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa
keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan

2. Beneficence (Berbuat Baik)

Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai dengan ilmu dan kiat
keperawatan dalam melakukan pelayanan keperawatan.

Contoh perawat menasehati klien dengan penyakit jantung tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena
alasan resiko serangan jantung.

Hal ini merupakan penerapan prinsip beneficence. Walaupun memperbaiki kesehatan secara
umum adalah suatu kebaikan, namun menjaga resiko serangan jantung adalah prioritas kebaikan
yang haruslah dilakukan.

3. Justice (Keadilan)

Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat keperawatan dengan
memperhatikan keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.

Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien
rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor
dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.

4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)

Prinsip ini berarti seorang perawat dalam melakukan pelayanannya sesuai dengan ilmu
dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian
transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin
memburuk dan dokter harus menginstrusikan pemberian transfusi darah.

Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsip beneficence walaupun pada situasi ini
juga terjadi penyalahgunaan prinsip non-maleficence.

5. Veracity (Kejujuran)

Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien
mengerti.

8
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar
membina hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.

Contoh Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil,
suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. A selalu bertanya-tanya
tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum
memberitahukan kematian suaminya kepada klien. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh
konflik kejujuran.

6. Fidelity (Menepati Janji)

Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah


penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat
harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.

7. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan, upaya
peningkatan kesehatan klien dan atau atas permintaan pengadilan. Diskusi tentang klien diluar
area pelayanan harus dihindari.

8. Accountability (Akuntabilitas)

Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai
dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.

Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat,
karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat
digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat
yang menuntut kemampuan professional.

D. Nilai-Nilai Dasar Dan Moral Dalam Praktek Klinis Keperawatan

Konsep moral dalam praktik keperawatan Praktik keperawatan termasuk etika


keperawatan mempunyai berbagai dasar  penting seperti advokasi, akuntabilitas,
loyalitas, kepedulian, rasa haru dan menghormati martabat manusia (Tetapi yang lazim di
gunakan dan menjadi bahan kajian di praktik keperawatan adalah : advokasi, akuntabilitasi,
dan loyalitas

9
 Advokasi
Advokasi  menurut  ANA (1985) “melindungi  klien  atau  masyarakat  terhadap
pelayanan  kesehatan  dan  keselamatan  praktik  tidak  sah yang  tidak  kompeten  dan
melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun” . Pada dasarnya peran perawat dalam
advokasi  adalah member informasi  dan  memberi bantuan  kepada  pasien  atas
keputusan  apapun  yang  dibuat  pasien member i informasi  berarti  menyediakan
penjelasan  atau  informasi  sesuai  yang  dibutuhkan  pasien memberikan  bantuan
mempunyai dua peran yaitu:
A. Peran aksi: perawat memberikan keyakinan kepada pasien bahwa mereka
mempunyai hak dan tanggung jawab dalam menentukan pilihan atau keputusan
sendiri dan tidak tertekan dengan pengaruh orang lain
B. Peran non aksi: pihak advokasi seharusnya menahan diri untuk tidak mempengaruhi
keputusan pasien .

 Akuntabilitas
Akuntabilitas yaitu dapat mempertanggung jawabkan suatu tindakan yang dilakukan
dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut (kozier, erb, (1991)) . Menurut
Fry (1990) “Akuntabilitas mempunyai dua komponen yaitu tanggung jawab dan
tanggung gugat”
Ini berarti bahwa tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari praktik keperawatan dan
kode etik dan undang-undang dapat dibenarkan atau abash. Akuntabilitas juga dapat
dipandang dalam sistem hirarki dari tingkat Individu, institusi professional dan tingkat
social.
A. individu direflesikan dalam proses pembuatan keputusan etika perawat, kompetensi
dan integritas 
B. Institusi direfleksikan dalam pernyataan falsafah dan tujuan bidang keperawatan atau
audit keperawatan
C. Professional direfleksikan dalam standar praktik keperawatan
D. Social direfleksikan dalam undang-undang yang mengatur praktik keperawatan

 Loyalitas
Loyalitas merupakan suatu konsep dari berbagai segi yaitu simpati, peduli, dan
hubungan timbal balik terhadap pihak yang secara professional berhubungan
dengan perawat.
Hubungan professional dipertahankan dengan cara menyusun tujuan bersama
,menepatijanji, dan  menentukan masalah dan prioritas
dan serta mengupayakan pencapaian keputusan bersama . (Jameto 1984; Fry 1990, lih
Creasia 1991) Loyalitas merupakan elemen pembentuk kombinasi manusia yang

10
mempertahankan dan memperkuat anggota masyarakat keperawatan dalam mencapai
tujuan. Loyalitas juga dapat mengancam asuhan keperawatan bila terjadi konflik antara
teman sejawat. Argument dari Creasia untuk memepertahankan loyalitas adalah:
 Masalah pasien tidak boleh didiskusikan dengan pasien lain dan perawat
harus bijaksana bila informasi dari pasien harus di diskusikan secara profesional
 Perawat harus menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat (celotehan), dan
berbagai persoalan, yang berkaitan dengan pasien, rumah sakit atau pekerja rumah
sakit, harus didiskusikan dengan umum (terbuka dengan masyarakat)
 Perawat harus menghargai dan memberikan bantuan kepada teman sejawat
 Pandangan masyarakat terhadap profesi keperawatan ditentukan oleh kelakuan
anggota profesi (perawat).

E. Nilai-Nilai Esensial Dalam Praktek Keperawatan Profesional

Pada tahun 1985, “The American Association  Colleges of Nursing”  melaksanakan


suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek
keperawatan profesional.  Perkumpulan ini  mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam
kehidupan profesional, yaitu:

1. Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang


memberikan kepuasan  termasuk penghargaan,  kreatifitas, imajinasi, sensitifitas  dan
kepedulian.

2. Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan  kesejahteraan


orang lain  termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau
kemurahan hati  serta ketekunan.

3. Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan 
dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi

4. Freedom (Kebebasan): Memiliki kapasitas untuk memilih  kegiatan termasuk percaya


diri,  harapan, disiplin  serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.

5. Human dignity (Martabat manusia):  Berhubungan dengan penghargaan yang lekat


terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan,
kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh  terhadap kepercayaan.

6. Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal


termasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran

7. Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas,


kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang  rasional.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kode perilaku yang memperlihatkan
perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal
yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk
perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena
etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki
prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik. dalam profesi keperawatan merupakan
alat pengukur perilaku moral dalam keperawatan.

Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan pada kode etik
sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku perawat dengan menggunakan kode
etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka berpikir perawat
untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan
lain, dan kepada profesi. Prinsip-prinsip etika meliputi otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak
merugikan, kejujuran, kerahasiaan dan akuntabilitas. Ajaran moral berisi tentang nilai dan norma
yang menjelaskan sifat baik dan buruk , benar dan salah. Aplikasi dalam praktek klinis bagi
perawat diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai kesehatan pada posisinya. Manfaat nilai
dalam bidang keperawatan salah satunya menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan
menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya
maminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan di masa
mendatang. Aamiin

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku: Prinsip Etika Keperawatan (Nindy Amelia)


https://www.nerslicious.com/etika-keperawatan/
http://lutfiyairmayanti.blogspot.com/2016/05/etika-keperawatan.html
http://automotivehunter.blogspot.com/2013/03/nilai-nilai-esensial-dalam-profesi.html

13

Anda mungkin juga menyukai