Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.

net/publication/350967510

Segmental Posthetomy dalam Seri Kasus Empat Kuda Jantan

Artikel di Hewan · April 2021

DOI: 10.3390 / ani11041145

KUTIPAN BACA

0 13

6 penulis, termasuk:

Adriana Palozzo Gianluca Celani

Università degli Studi di Teramo Università degli Studi di Teramo

4 PUBLIKASI0 KUTIPAN 14 PUBLIKASI10 KUTIPAN

LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL

Giulia Guerri Paola Straticò

Università degli Studi di Teramo Università degli Studi di Teramo

5 PUBLIKASI6 KUTIPAN 12 PUBLIKASI25 KUTIPAN

LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL

Beberapa penulis publikasi ini juga mengerjakan proyek terkait berikut:

Pengobatan Phlegmon Interdigital pada sapi perah dengan terapi antibiotik intravena lokal Lihat proyek

Semua konten setelah halaman ini diunggah oleh Adriana Palozzo pada 03 Mei 2021.

Pengguna telah meminta peningkatan dari file yang diunduh.

 hewan
Laporan Kasus
Segmental Posthetomy dalam Seri Kasus Empat Kuda Jantan
Adriana Palozzo , Gianluca Celani, Giulia Guerri *, Paola StraticHai, Vincenzo Varasano dan Lucio Petrizzi
Kutipan: Palozzo, A .; Celani, G .; Guerri, G .;
Straticò, P .; Varasano, V .; Petrizzi, L.
Segmental Posthetomy dalam Seri Kasus
Empat Kuda Jantan.Hewan
2021, 11, 1145. https://doi.org/
10.3390 / ani11041145
Editor Akademik: Alessandro Spadari
Diterima: 21 Maret 2021
Diterima: 9 April 2021
Diterbitkan: 16 April 2021
Catatan Penerbit: MDPI tetap netral
berkenaan dengan klaim yurisdiksi dalam
peta yang dipublikasikan dan afiliasi
kelembagaan.
Hak cipta:© 2021 oleh penulis. Pemegang
Lisensi MDPI, Basel, Swiss. Artikel ini adalah
artikel akses terbuka yang didistribusikan di
bawah syarat dan ketentuan lisensi Creative
Commons Attribution (CC BY) (https: //
creativecommons.org/licenses/by/
4.0 /).
Hewan 2021, 11, 1145. https://doi.org/10.3390/ani11041145
Unit Kedokteran dan Bedah Equine, Rumah Sakit Pendidikan Hewan 26, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Teramo,
64100 Piano d'Accio Teramo, Italia; apalozzo@unite.it (AP); gcelani@unite.it (GC); pstratico@unite.it (PS); vvarasano@unite.it
(VV); lpetrizzi@unite.it (LP)
* Korespondensi: gguerri@unite.it
Ringkasan Sederhana: Kulup kuda adalah karakteristik karena memiliki dua lipatan yang memungkinkan
akomodasi substansial dari penis selama pelepasan dan memungkinkan ereksi. Segmental posthetomy dari
kulup kuda adalah teknik yang dijelaskan dengan baik yang diindikasikan untuk cedera atau lesi selubung penis
(neoplasma, granuloma, atau jaringan parut) yang tidak melibatkan tunik penis yang mendasarinya. Teknik
bedah ini dapat dilakukan dengan tingkat eksisi yang bervariasi (yaitu, prosedur Adam atau posthetomy
subtotal). Para penulis menggambarkan pengalaman dan hasil mereka dengan berbagai tingkat reseksi
preputial untuk merawat empat pasien kuda jantan Equidae dengan preputial / patologi yang berbeda.
Abstrak: Posthetomy segmental, juga disebut sebagai sunat, reefing atau posthioplasty, terdiri dari
pengangkatan segmen melingkar dari lamina preputial internal (lipatan preputial internal) diikuti dengan
anastomosis ujung ke ujung pada tepi kulit. Tujuan dari rangkaian kasus ini adalah untuk menggambarkan
hasil yang berhasil dari posthetomy segmental untuk mengobati berbagai penyakit yang melibatkan lipatan
preputial internal atau / dan eksternal, sambil memulihkan fungsi teleskopik yang normal. Dalam makalah ini,
kami melaporkan kasus pertama dari cedera degloving lengkap dari penis kuda dalam literatur (kasus 1) dan
menjelaskan tiga lesi umum yang berbeda pada preputium / penis kuda (jaringan parut preputial pada kasus 2,
sarcoid preputial pada kasus 3 dan penis / luka preputial pada kasus 4). Jumlah preputium (minimum yang
aman) yang dapat dikeluarkan dari kuda jantan tanpa mengganggu fungsi teleskopik yang tepat dari lipatan
preputium internal / eksternal dan kemampuan kopulasi normal, belum ditetapkan. Dalam seri kasus ini,
semua kuda jantan Equidae mempertahankan fungsi teleskopik setelah reseksi bedah preputial. Namun, ahli
bedah harus mengevaluasi setiap kasus dengan hati-hati, terutama saat melakukan prosedur Adam.
Kata kunci: kuda; posthetomy segmental; kulit khatan; lipatan preputial; penis
1. Perkenalan
Preputium kuda atau selubung penis memiliki lipatan integumen ganda yang menutupi
bagian bebas dari penis yang ditarik: lipatan preputial eksternal atau lamina eksternal dan lipatan
preputial internal atau lamina internal [1]. Setiap infold terdiri dari lamina luar dan dalam atau
permukaan atau lapisan (Gambar1 dan 2).
Segmental posthetomy, juga disebut sebagai “sunat”, “reefing” atau posthioplasty [2], terdiri
dari pengangkatan segmen melingkar dari lamina preputial internal (lipatan preputial internal)
diikuti oleh anastomosis ujung ke ujung pada tepi kulit [1].
Teknik bedah ini direkomendasikan untuk menghilangkan granuloma, jaringan parut atau
penebalan kronis pada membran preputial yang mencegah retraksi penis [3]. Ini juga
diindikasikan untuk pengangkatan neoplasma pada jaringan preputial tanpa keterlibatan tunik
penis yang mendasarinya. Posthetomy segmental ekstensif (yaitu, prosedur Adam) dapat
digunakan untuk mempertahankan penis yang lumpuh di dalam lamina preputial eksternal
(lipatan preputial eksternal) [1].
https://www.mdpi.com/journal/animals
 Hewan 2021, 11, x 2 dari 15
SEBUAH
SEBUAHnnsayasayam
mSebuahSebuahllss 22002211 `` 1111 `` 1x145 22HaiHaiff 1145

Gambar 1. Gambar skema median-bagian dari penis kuda di dalam preputium. (Sebuah) kelenjar penis; (b) bagian bebas dari
F n n Haihdieem d h pataurldp,uu
F g
p u
enr eaku s 1;M
saya
saya g
r e 1
teeed
..di M p - rs ee pc ut tsaya
n
nrad Sebuah
saya saya ln
s e
Sebuah
c Sebuah
tHai saya
saya
l Sebuah Sebuah
tm
fol lsdeh
lc Sebuah
h
s c(
dSebuahrmSebuahSebuahsayaw)tidak tth qusayapena ine
nt Sebuah
nasaya
Sebuah saya n:cglldcdari menghirup sebelum qlaumnienapeon.dll
t saya
saya cg ( rw f fi
aku s ni
ts terburu t ee
e n rnt haelefp eep
e saya s
n s saya
(dc e p ((rSebuah
saya
d e
ul ta
t e)) hal ls rpn
di pineegsaya
Sebuah c) e ..
s o))
e ()
apmSebuah
uf(btr ee kembali l
g l Sebuah
Sebuah
rit n
oaffottfh
n s
n,
h etehe
saya sb(;; f r e Sebuah
ep r t Hai

p ein
p n nSebuah
saya t se
e n saya s;; r saya
nt Hai
le nrlf p; kembali
sayat e rSebuah
nnp r Sebuahehl dext pt ni
el t p u
sayau SebuahA A ll f saya
l f Hai nt dep
po lr ti ae(( rl nfu
nl dt e m
exoa lld
rsaya tnel
saya
n Sebuah sayaSebuah( nc n
n
ar)) n :: a ((l
l l Sebuah
Sebuah
n n
dla
i eSebuah mnoh
sayamr):
m f)saya
c)) esaya saya
r t lhnnt
e saya
l Sebuahinna m noerf l intaeerrdi
fa
sayaSebuah(
Sebuah
HF leo
tlHai lded
x ,, t ((e
ei
f t
d)
drn n
) Sebuah pl
pudut,
Sebuah l
plrreefo saya nu
f
gt ,,g
Sebuah(g
e ((r e))la u
l) r om
iottie
u p en rrallofmtSebuah
t saya ne ae fthr
aku h lembu
Sebuah teeal
en e l r saya
Hai n
Sebuah m
saya Sebuah
n Haif t h

saya
ntft
saya d nnSebuah.Sebuahll ffHaiHailldd ;;eexxtteerrnnSebuahSebuahllppkembalirpepuutitSebuahsayalAlfoflHaila
eeonrrl dld nam
saya
(ex edi sebuah()
txeh tenrSebuah fdi
f :)n(lSebuah llsaya ) ndiernelarmla nam
saya (uteHairulatemrsayalnSebuahSebuahmHaie
diHaiSebuahftHaihfetehxeteerxntSebuahehlnfoSebuahlldf, o (lgd),og) ex
saya te hrn
fntSebuah ex
HaiSebuahtlefrHainld f th e Al.
melipat.

FiFgsayaugruer2e.2ScShcehma
emtSebuahicticdrdSebuahrw aw
disayagng dariHaitfhteheexetxehtenrSebuahnlSebuahSebuahlsSebuahpsepcetcHaitfHaitfhtehen
esaya
qeuqesaya
npeuepnesayan ef thperepuce.
s sayapsrpHairtrHaiutrduedditu

F) grsayapuer
(Sebuah gaeulpn2sc.eSp.ce (hSebuah (b
g; laatni)
ne) aku scs
mpfrd
reeaenw
saya
si;Sebuah
p n (rgbt)HaiHai rtetphxr
eeffefkacang sf;
h ettenatau ath
saya n
(lcea) spsayapncietsrHai hien
neen ; (lfSebuah dien
ct)m dHai
Sebuahqeru roilfr
fnediaom
m sayanatmpne saya
rSebuah ani
oeHai
ltir tdtos
fleder;
nu dne(a dn
frflr)
pt hm
foo lrdet;h
p (ut) cincin ial;
p ed

p)
(e ou e ue ti (a Sebuah
rperpeupc.dll t rginl ag l)
r l ep eiste;r
n; se (Hainu
n Sebuah
Sebuah mi di l(b
f) t Hai h f r iene
Sebuah) m Sebuah rtt;
p ho
te oa(e r l Hai
; (lli cdn);sf adifHai)
f f) itnh tee rp ne sebuah
n Sebuah f Hai l df di nlnearml
fienainma
n trhesaya
e rte nHai fa toh
hne;
f teet
l saya
Sebuah m)tae lr nf oa ll df Haid);di
(egrxn
saya e (gl a) oHaifutteh
x r h e
n Sebuah l f Hai l d Hai u t e r l; Sebuah( m

prleraod
ex t
h e n
; e (eex) tourntearl lfaom ldi.na dari lipatan internal; (f) lamina bagian dalam dari lipatan luar; (g) luar
Sebuah pmu itnia Al orfi .ntg l f l

lamina lipatan luar.

ThTehSebuah
tujuanfe untuk
HaitfHaitsHaicssebagaicesebagaiseehssayaeersyaituaku sstsaya dce
esHais ri fusleuHaisfeseHai
cucscfeuslsu
d sbceritbheetshuecses seeggnfm
mt hHaiset
SebuahelnptHaiSebuah ltpsHaim nm
theyuntuksaya y
im o fosaya unr ue
sHaithSebuah fTtla sllom th
rliSebuah
fsayaHai
Haisi
tfo
snhrn
aku sefoctrakembali
eestertir neeteh
Sebuah ibedfcife
tsmtifsmdteosayanffdteeros
saHai td fsret
nrsaya eh eesnsaya
Sebuah ncisas
v Hailvedisl guin
cLihat
estsud stehveHai nsi
olfsaya egrna
v ten gmteh
lneSebuahln
tn/aite fsu
dpHaiataursnteahxletntedao rnm y /latau
Sebuah

sayafnHai
xfoteld
Hai th eafp Hai
eurfrnaslt
lol tutup
tidak o, er pt hr eeetu
ep sfctfeh reae,w
prcep r e
tsm u w emgn t th d ei s ne eoapsrssayamSebuah
hniehl te op fr edsie frf evrrin
h saya l evlnoecclin
v lsvcftsaya
saya n ut pada f rn. al dan / atau
ionpgi.cthuenicntitoen
g t he n Hai Sebuah l t e l e s c Hai

lipatan luar kulup, dengan tetap mempertahankan fungsi teleskopik normal.

 nn mAlSebuahsls
SEBUAHSEBUAH
saya
saya m 2022012,11, 11,11, 1x45 33 oHaiff1145

22 ..CCllsayasayannsayasayaccSebuahSebuahllCCSebuahSebuahsseess

22.1.1 ..HHsayasayassttHaiHairrsayasayaeessSebuahSebuahnnddCCllsayasaya
diSebuah
nnsaya
Sebuah
sayaccttSebuah
ioionnSebuahllEExxSebuahSebuahmmdi

SEBUAHSEBUAHllllccllsayasayannsayasayaccw eerrSebuah
Sebuah eerreelflcfceSebuah
errrreSebuah
eddttHai
sseeHai
ssw tthheeV.V.eeteterrdi
diSebuahSebuahrryyTTeeSebuahSebuahcchhdidiggHHHaiHaissppsaya tsayaSebuahtaiv
l leHai theeUUnniv
errHai
sssaya
ffth tsayay ty
HaiHaiffTTeerarammHaiHai(
(TreTe Sebuah
Sebuah Hai,
rmmo ).).
Saya tsayaSebuahtlSebuahyly

22.1.1.1.1 ..CCSebuahSebuahssee11

SEBUAHSEBUAH44-y-yeaerarolHaidldSaSrSebuahSebuah
drsayadsaya
nsaya
d sayanyesytaslltsayaSebuahHailnliownsebagaiwrSebuahesferrekembalifedrrwesayadthwSebuahsayahf rdiyjuHairfysayaHai
SebuahHaidnHaiknek thistSebuahatauhyaku sHaiuntuk nfjury
th ep
Haiefntsayahse

Haipfe4nihs dHaiufra4tioaplikasi
hn dur ortHaisayaxinmaSebuahtpeplyr.lembu
Sebuah SEBUAHsaya me cicrHai
bersama
dimlpymembiarkan
um
e cm vufelrsmeio
plfeetreenctsayasayarSebuahcluSebuah t HailftSebuahhveulsayasnsayatHaiengufHaiemtnhte
nnia

Sebuahsayatnttdia kembalietlhvesayalnwehrelrSebuahem e
egulesayaentwSebuah hteeen exsayatneSebuahrnHai
A thdi sebuahdiHainfetrhlesaya
peSebuahfleth
kembali pxutetirSebuahnlSebuahflHaipld
Hai
kembalisayapnustesayarSebuah nthlsnfeHaiseprrtespHaiuntitSebuahhle
ldtsaya

vloprrep
i fi
eutcwsaya
). (Gambar 3).
uSebuahkembalitio3n
SebuahSebuahlsHaidrieftsayaeccetewdSebuahSebuahstdpehteycstsayaecdAlSebuahetxpSebuahhmysayasnsayaSebuahcatilHaienxa (Fmaku gdi

eepp
FFsayasayagguurree33..SEBUAHSEBUAHppppeeSebuahSebuahrrSebuahSebuah
ptuiatilSebuahllSebuahlcSebuahecreSebuah
nnrcpceeueHaiHaif fthth
kembali
nnHairtSebuah
Sebuah dtisaya
nHaim
ndioSebuah Hai
m
pg
enile
clsayasayacnSebuahsayalccSebuahSebuahlsceSebuah1se). 1T) h. eTh u
sssayasayasHaisnioncli (n uendenrdlyesayarnlygdi

di.volved.
tue vted
pnnicsayaslewtuehneicnsHaiw eHainlHai
tienrv

22.1.1.2.2 ..CCSebuahSebuahssee22

SEBUAHSEBUAH1144--yyeeSebuahSebuahrr--HaiHaillddP.P.uurrSebuahSebuahRRSebuahSebuahzzSebuahSebuahEEssppSebuahSebuah
wSebuahnnHaiHailsls
Sebuah m
SebuahSebuah((
sayasaya
SebuahSebuah ddP.
tttteedP. dm REE))tsaya
wwRsaya ssttSebuah Sebuah
thhSebuah llllsaya
Sebuah
untuk saya
hrh
ryaku
yHai
sakuHai
Hai
Hai fs nw
f nuntuk

wwsaya
Indodeem
mSebuahSebuahssssSebuah
disstSebuah
tsaya tsaya
ggSebuah
stsppeSebuah di eleSHSHeeSebuahSebuahththHai
ennilsaya dinHai
hthsfdfdu
66Sebuah
mmortstSebuah di. .
ur sayatHaisayan HAIHAInnSebuahSebuahddmmaku saku sSebuah
ssioionan,,
th theepphhyyssicicSebuahSebuahl l

eexxSebuah
mSebuah m saya
dinSebuahSebuahtitHaiionndariHaitfdiatheexteexrn teSebuahrlnrSebuah el t lh
puHaictdivecttsayarvSebuahectthraaku gsaya
gcHai g htheldaku gthhpra
teth uHaim
edeesncpekembaliHaisfepnhcsayaemHaiHaifsips,hcsayaSebuah sd s,
seaku

bcyauSebuahsfierdmoleh
cirSebuahcufimf prrHaiedru rmlseh
fewc eirnllcetni
kembali tu
di Sebuah ttehswlelin
iamgl Sebuah legveSebuahlt Hai
f eth
thleevHaieulteHairf ltSebuahhme sayaHainuSebuahtesaya
Hairftsaya
ldiasayanntSebuahehHainfSebuahtlhpersayaenptuetrsayanSebuah

fpr ep
ol d dihlg
SebuahuntdiatlhfeolpdkembaliSebuahpnudtitSebuah erp r ep (uFsayatgiaulrredi4g). (Gambar 4).
Dengan pemberian xylazine (0,5 mg / kg intravena (IV)) dan menerapkan traksi, itu
bagian bebas dari penis dapat diekstraksi dan diperpanjang melalui stenosis yang didapat untuk
cincin preputial, dan lamina bagian dalam dari lipatan preputial internal dapat diperiksa,
menilai bahwa itu tidak terlibat (Gambar 5).
 SEBUAHnnsayasayamaSebuahllss22002211 ``1111 ``x1145
SEBUAHm f f1154
4 4HaiHai

Gambar 4. Penampilan phimosis yang disebabkan oleh massa preputial saat masuk (kasus klinis 2).

Dengan memberikan xylazine (0,5 mg / kg intravena (IV)) dan menerapkan traksi,

bagian bebas dari penis dapat diekstraksi dan diperpanjang melalui stenosis yang didapat
dari cincin preputial, dan lamina bagian dalam dari lipatan preputial internal dapat diperiksa-
spspeppseesaSebuahrtrahSebuahna
uud
Fbibgyynaikrre
p reep5pu)u.ttsayasayaSebuahSebuahllm
Fsaya Fngu
sayasaya egudr,reet4Hai4 ..A ASEBUAH nctceeiotHaiffw
that hesepnphohitmi
saya mdiHaisvsaku ssayaHaislccvaSebuahe
ssee (dd mSebuahSebuahssssHaiHainn
mSebuah
sayasaya sssssaya
Sebuah ddmsayaHaiHainn ((ccllsayasayannsayasayaccSebuahSebuahllccSebuahSebuahssee2

avenously (IV)) dan menerapkan traksi, dan

f diperpanjang melalui stenosis yang didapat,
Hai lipatan preputial internal dapat diperiksa-
saya 5).

FFsayasayagguu r ppppeeSebuahSebuahrrSebuahSebuahnncceeHaiHaifftthheepprreempSebuah
SEBUAH puuttsayasayaSebuah
Sebuah ssssSebuah
Sebuah llm fftteerrttrrSebuahSebuahccttsayasayaHaiHainnHaiHainntthheeffrreeeeppHaiHairrttsayasayaHaiHainnHaiHaifftthheeppeennsayasayass ,,tthheeh
Sebuah

rweSebuah
e55 .. A wssuunnSebuahSebuahbblleettHaiHaipprrHaiHaittrruuddeetthheeppeennsayasayass ,, tthhrrHaiHaiuugghhSebuahSebuahssccSebuahSebuahmrrsaya
Sebuah rreedsaya
dHainnHai
Sebuah
uutteeSebuah
rr llSebuah
HaiHai ff tthhm
Sebuah ee sayasayanntteerrnnSebuahSebuahllpprreeppuuttsayasayaSebuahSebuahll ffHai

pprreeppuuttsayasayaSebuahSebuahll rrsayasayanngg ((ccllsayasayannsayasayaccSebuahSebuahll ccSebuahSebuahssee 22)) ..

22 ..11 ..33 ..CCSebuahSebuahssee33

SEBUAH55--yyeeSebuah
SEBUAH
Hai lldMurrrr--
Sebuah gHai
geesdsMu
eessttSebuahSebuahllllsayasayaHaiHainnw

Gambar 5. Munculnya massa preputial setelah traksi pada bagian bebas penis, yaitu kuda
dww
saya tsayahthSebuah
wSebuahSebuahsskembalikembalifeferrrekembalid
Sebuah
sebagaiSebuah
mmssHaisvHaisesaya
vrehrpsaya
sepnheilnesayaslediaSH PhP.ysihycsAl
dieha.th
eddaype k
wwehy otic ro
w xa disayasayanHaiHaintrud
aasl uen abm
sayaecxamin
Sebuah
ftHain
htpioo pe
feteheexte exrtnadalah, melalui
enrSebuahnl Sebuah laminasi
rlerperpHairdHaiudcuticvtaiesc
vrreed outesr
trtSebuahrcSebuahtctSHhHaiHaiSebuahaofhthpint
eerrkeerrSebuah
erna tic lipatan
Sebuah
halprol lopreputial
ttlsayasayaffeerrSebuahSebuahdan
ttsayasayavvee--
ule ke r m ne ,, w
2w huullcceerrSebuahSebuahtteednd sse
eed ssu u e ,, ssuurru rndi
rHai Hai uend nguttehu
lo
dSebuahSebuahdan sayasayanndffte tsaya
eccttsaya sayang ttdia HaiHai err llSebuahSebuahm
msayasayannSebuahSebuah
pvvkembalieehrprruuutcciaoHailursspenginapann
sayaHainrrsaya
gee m
(Hai
caaSebuahltt
sayasayatth
cisaya
Haicf
ao
f Haisn ).
nd 77)) .. T
T hSebuah
prreetaruhtsayasayaSebuahSebuahll rrsayasayanngg ((FFsayasayagguurreess 66 Sebuah
HaiHaiff tthhee sayasayanntteerrnnSebuahSebuahll pprreeppuuttsayasayaSebuahSebuahll ffHaiHaillddSebuahSebuahnndd tthhee ppu
h e re w
e rnd eweerree HaiHaitthh eerr
saya s mSebuahSebuahttsayasayaHaiHainnssSebuahSebuahrrHaiHaiuunnddtthhee sayasayanngguuNsaya
HaiHaieenvnvSebuah
saya sayasayaddeenllnrcrceeeegHai
Sebuah gsaya
Haifsaya
f rreHai
eggHai
saya ..N HaiHainnm
nnsaya phh Sebuah
Sebuah tidaklHai de
l llyym e
pnd
2 ds. mSebuahl.llleCrrsebuahneeeo3HaiffHaiHairrm
1.a3
keterlibatan terdeteksi secara eksternal dan per rektum, atau dengan palpasi atau ultrasonografi.
Seekor kuda jantan berusia 5 tahun dirujuk dengan massa di atas sarung penisnya.
Pemeriksaan fisik saluran reproduksi eksternal menunjukkan neoformasi proliferatif-
verukosa hiperkeratotik, dengan jaringan ulserasi dan terinfeksi, mengelilingi lamina luar
dari lipatan preputial interna dan cincin preputial (Gambar 6 dan 7). Ada neoformasi kecil
lainnya di sekitar wilayah inguinal. Tidak ada bukti kelenjar getah bening regional
A nAinmimalasls2022012,11, 11,1x, x 5 dari
5 dari 15 halaman 15

Hewan 2021, 11, 1145 5 dari 14

ininvvoolvlveemmeennt twwaassddeetetectceteddeexxteternrnaalllylyaannddppeerrrerectcutumm`` nnoorrbbyyppaalplpaatitoionnoorruultlrtarasosonnooggrara- -

pphhyy.dll .

FFFuuu . pppp
sayasayargi
reh SEBUAH eeaeSebuahrarcar
ggee66.6.SEBUAH
SEBUAH cec
Sebuah eneo
Sebuah nfHai
n Hai fftthth
eehepprprehep eu
ppuu m
m
ttsaya tsayaSebuah
Sebuah
Sebuah ila
nnllm
Sebuah sa
nasSebuah
sssSebuah
begitum
mm
d Hai
dsaya
d Haisayassiss io
nnsnaku
((ccs(saya
lclsaya di
Haisaya
saya
Hai ln n cciacSebuahlallccacSebuahsasesee33)3) ..).
saya

FFigiguere7.7SEBUAH
F ur hlmhlm
. SEBUAHeaeraarn.dll f ftheepp
ceceoo rerp
utuitailalmmasasssafatfetrertrtarcatcitoiotidakke-neefrfereeeppoo
ep f ftheepp
tidak
rtritoio en
ein
sis (c (lcilnin
iciaclal.dll
re 7. Munculnya massa preputial setelah traksi pada bagian bebas penis (kasus klinissee3)
sebuah

cs
casayaaeg u3.)
3) ..

222..1.11..4.44 ...Ca
CCSebuahsebagaisesee444

SEBUAH
A111666 - y-ykamueeaSebuah
SEBUAH ldP
arP.
r-ro-
PuuHai
urol
rar
ldSebuah
d aRRRaSebuahazszpza
paSebuah
SebuahaE EEssp ntidakHaiollSebuahSebuahion
sebuah nnw
putaran(wa w
P.PRRKEMBALI
Sebuahsebagai
EE)))
ssrsrseh
tstedi
efSebuahw
fefeeh
wiAl
rrlllrleh
rsaya iltha
tsaya
taku
eedHai
dhdw jur
hHaiahhHaisayasiststotHaiataurthn
Sebuah rthn
yyo yy ffsayasayaninnjju
Haidari

HaiHaidarifftththdiaeepppeeennnisayasisbegituHaidariffa m
Sebuah
ima appdihlm
Sebuah ly2 2m
prl2
tetepel m
yryataumo lembu
HaiHai xxi
dinntthtsayamssddduuurrarSebuah
hhs ionnn...HAIHAI m
ditsaya
Disaya
nnaSebuah
untukHai
iklan
mid dmsissssaku ssayaoiHaidinn ,,, aSebuahsebuahnneeeccrcratauHaiottsaya tsayaccicaSebuahsebua
saya

wwwo ou un nd d ((3 3– –4 c4cm

Hai u n d 3( m dmd
- 4ep)))tt
deeeeepp chth
h Sebuah nvHai
vodiolt vl ve
sayaedd
Sebuahni s sk ki ni, n,sbsub
u cbccuut
t l vsaya
e u itsi
d n sv k saya n sap sebuah
pandd
s, uSebuahfthrtr
eitub
t ebulb
untuk
aku sbu ulb-lbo
dari sp
Hai
sHai-psp onn
n
Sebuah p nSebuah drog g gi su t oi ssm
Hai uum
osm fu kami
Hai
th saya Hai s u s s c le-s-

etw
c lce le b menjadi
b e t w etw en nt ht dia e frf eh
eee ne th e f eee p po atau trit
r e e fnn
p tHaidari ft ht dia ep pe en nol iel eb bo
oio
Hair ti Hai n h
Hai e p e n od dy hth
il e b eeen
ya sebuah
Hai di lane
d m alam
penginapan
nd dtberbuat
y salah m
Sebuah di di
l sebuah Sebuah
n d t ee
r h ppr mati
epHai
e eh tht
di uep
uth
p akualtalfsaya
Sebuah
Hai
sayaf nw
ofol t h u et Sebuah
pl f r Hai
saya l Sebuah
d dlsd

wwa Sebuahtes esdetetec

d e dd
t e c tce ted
Sebuah ch
di td pSebuah
pht p sh sayaSebuah
y ys adalah
leexC xa
iac y l Al
esaya
sayanaat ni oi (Fdi( Fn aku g igu ure 88a sebuah
m (itu dix Sebuah
Sebuah res s tdh9e9);)u;th
saya mt Hai Fn saya rg eu
);nd s 8
rtediatehuu
r hthr
Sebuah
9
eret narw
n d awSebuahtidak ot vtiinv
sebagai e vool.vlveedd. .
d
n sn
r Sebuah Sebuah
w s ai
H n t v Haisaya
l

2.2. Operasi
2.2.1. Premedikasi dan Persiapan Pasien
Dalam semua kasus, hewan diberi pengobatan sebelumnya dengan acepromazine (30 µg / kg IM) dan
dibius dengan medetomidine (7 µg / kg IV); anestesi umum diinduksi dengan ketamin (2,2 mg / kg
IV) dan diazepam (0,06 mg / kg IV) dan dipertahankan dengan iso fl urane dan infus
medetomidine dengan kecepatan konstan (3,5µg / kg / menit IV); semua kuda diposisikan dalam
posisi punggung telentang.
 Hewan 2021, 11, 1145 6 dari 14

Ainmim
Sebuah alsal2s022012,11,11,1x, x Pengobatan perioperatif termasuk pemberian cefazolin intravena (10 mg / kg EV bis in6 6dari
die 1515
(
BID)), gentamisin (8 mg / kg IV semel in die (SID)) dan fenilbutazon (2,2 mg / kg IV BID).

//prp pu tu
ehrpeep
ll w
la Hai
wHu d
nnd
uwai
n Hai d
dsaya
m Hain
sayasayagu
FFiFg gururehee88.8.P.P.ePeneninlsayaeille /ep
iat saya
u t
ou ddiHai
saya Sebuah
nad n Sebuah aku ssayaaku ssnsi(c
llsayaiin
((lccin saya
sbegitu ncdi HaiiacclSebuahacllaccsSebuahaessee4)44.)) ..
saya

sayasayagu
. ppp
FFiFg gururehee99.9.SEBUAH
SEBUAH
SEBUAH
p
ptu llw
ouun
w
ppepeaeSebuahraarrSebuahnancnceceeoHaifoftfhttheheeppepeneninlsayaeille /ep // rppehrHud
pe ndd
aieHai
u n
uiattsayasayalaSebuahw
ataSebuahttthttehheeexeetxxettkembaliep llh
nrpryh hsyyadalah
sebuah CsiapsayacclaSebuah
nlaSebuah el
m
inisaya
Sebuah lxe ekapak
mttsaya
sebuah
Sebuah msaya
nxtai tidak
Sebuah llsaya
Hai
Hai n (cia
c saya
(l (ci
nsaya dicnccnlaSebuahll

ccacSebuahsasesee44)4.)) ..

SSEBUAHpermadanifrtmisalnyaekembalirthncyateterisasi uretra, penis diperpanjang dengan traksi dengan loop

2.22..2S. u

u
. P.
2Hai.22f 1..2..gSebuahr1P
zeeerm reHai
Sebuah eud
mdicniacdtaito
tsaya
HaihnenaSebuah
cn lld
n
Haid uP.
P.melp
rergp Sebuah
raadrtasayaHai
sebuah thstidak
saya eneP
efoltgSebuah
ke; dalam fth P. Sebuahtanitedinetn
h sSebuah thtBagian proksimal penis yang bebas
xprm ee nd
eurm n thμ
ci eete
tdd
wwsayaiht /pk g dn ftd
teluk kecilsayarnIendalasayaln dsaya m Sebuah
Sebuah glasw
Sebuah el, sw wt Sebuah zaiz ni
Sebuah
s p saya
Sebuah
M h e b Sebuah sayae) s) l h
llcSebuahacsasestseeree
stsaya hlSebuah
bSebuahtehsaya nm
Sebuahnn elareetreeprteHai
sayaacta d h r caHai
Sebuah
semangat
saya ec tmm
atau
q u esee (3 (Hai03f0μge /gk
l Sebuah g SAYA M Sebuah
c e d t
Sebuah e n Sebuahn

lw hmeep u saya dsaya

spesda ded eeredteotm
pom dirien nu dcuecd edww saya
died(g7 (.7μμ
iht hmd ininee
reHaidxtasayaet
Sebuah
m w t Sebuah
saya l
sayattHai t g / gk /kgIVIV
g );) g; egnen erearlaal nsebuah eseisaiaww
esetshth asasinid itihthkekteatm

(2 )
kggsayasayacVISebuah d eaa
ia iza
Sebuah
dSebuah dtdez ppmm (0 (.00.606mm
V. kembali
em n n t g / gk /kgIVIV
g ddmm aianin tatianined edww
sebuah
) ) sebuah itihthisiosfolfulurarn eean ndaacocn.dll
iklan di- - sebuah
2 (..222 ..22mm gS /guk /rg l)SebuahTn

sC tetrSebuah
tsatSebuahn sn fufuisoinnofofmmed eedteotm om inin ee (3 (.35.5μμ g / gk /kg / gm
aku melakukannya / im
ninIVIV );); alallleqeu qiunienseswwereerepposoistiitoin.dlldiededinin
1artaeteinin jadi
d dorosraslarlerceucumm bebnen cyc.y.
P. eetht dm , u
ehteiroi
fi rp
P.SEBUAH Haiesp en c lc uld
sesayan
tkembalisayaSebuahnrtassayatttelevisi
Sebuahm u rd
d
tntgdalam,
Sebuahievnedctdalam
ert,eh
e
e er netditr ter va
b cae
eIndo
ltaemn srsyiklanmrm
saya d n
nSebuah evn HaiHai
p resaya
m n
Hai n ofo
nuSebuahuSebuahssaya
d gaku
wfcsaya techfeatfzh
niicsnSebuah-nyalrtcarrltaeHaiitossayau aozeloSebuahiln
(1n(di
Sebuah 01l0
saya m

um eV. (hByaitui) a),)gu ou s eteHailetilSebuahnilnddiSIenHai np esh

m k rgE
gn /gdk /eg V.
g E
b IBS sayasaya dosa
n e r ndt ide
Indo
l Sebuah
)
Sebuah n
,
e sayassD(B
mis n tagtm iicn s(8m m
sayaenn
k f g
gs /gkdig IVIsV.
Sebuahcm u sm
e
Haiicn tsayasayann (8u
m ide yaitu ))
saya Hai n
he ne n t Haie lne-e
r (SSebuah()saya
Sebuah)
Sebuah
vDD un sn dp t
dSebuah bSebuah
hyelysblsayau u tzarionspn
t (pada
eBm B
t) e.) d. (Angka10).
Indo
pIndo
sebagaig tsayatV.
2 m) gm
(2d (.2r2aku pw /gk kgSebuahIV

A ftfetrercactahth
A satu per satu
eteetreirziaztaitoin.dll eeuu rertehth eepp
rar, di, hth enen isisww asasexetxetnen DD ed edby bytrtarcatcitoin onwwtihthaalolo
i op op
ofofgagu azuezearaoruou nd ndtheecoclolullm umglgalnadnidsi; st; hth eeglgaln s san ddth eepp rorxoixm.dll alaflrfereeepp
sebuah sebuah aratrtofthth eeppenen isisww
saya m sebelum

cocvoevreerd edininaastsetreirlielebabn DD agaeg, ea, alaltaetxextotu ou

sebuah rnrniqiu qu etetww asaspp edatatthth
lalcaecd.dll eebabsaeseofthth eeppenen afatft
ilieleshsh.dll

hlm
rorxoixm.dll alatlotothth
saya m eepp rerp ep utuitailarlirningg
 2.2.2. Kasus Perawatan
Bedah 1
Pada contoh pertama, pembersihan, debridemen, dan penutupan bedah primer dengan
hewan di bawah anestesi umum menggunakan anestesi intravena total infus kontinu (tri-
Hewan 2021, 11, 1145 7 dari 14
ple-drip) dicoba (Gambar 10).

Gambar 10. Cedera degloving lengkap pada penis dan penutupan bedah primer (kasus klinis 1).
Gambar 10. Cedera degloving lengkap pada penis dan penutupan bedah primer (kasus klinis 1).
Pada hari ke 12 dari operasi pertama, terjadi kegagalan penutupan primer (Gambar 11),
Hewan 2021, 11, x
um
thfeehfeirnsttiasluprg
danHAISebuahnsudbSebuahtyot1Sebuah2l fcrsayaHaircm
ryeu,p tfiaSebuahlilruerseecHaitfiothne (sayapnrnsaya m
kembali Haiecceuxrtreerdna (F
ehSebuahlrSebuahymcsayalnHaiSebuahsuHairfeth lfaku Hai u
g kembali
ld Hai1u1t) e, r
8 dari 15 hala
sebuah irtceurnaflefrHaielndt, iaplrpr te tiopnro (sayaxnsaya
nem Sebuah
SebuahrllpHai
mrsayatnioSebuahnHaiHaif fththeeesayaxntenrenrSebuah
olsayalldSebuahfm
ladmSebuahdisSebuahubHaitfHaitthSebuahelcdim epeuptiuSebuahtliarilnrgesSebuahencd n, aHaiHaiufttehre

sayargnuSebuahrlef1,Hai2ldeptuteiadlHairndikgeysebuahudndperrlembugsayaem
lasayam
saya n Sebuah Hai f t h e di(
nt e r na l f Hai l d) F ) wpsayarth h Sebuah l p Hai r ti Hai n Hai f t
ne rmeSebuah
eh l Sebuah dim
dia saya
r Sebuah l n n
dHai. f itu
Sebuah n e s th
eh f
e si Sebuah w
Hai
Sebuah s p

lipatan internal) (Gambar 12) dengan keledai di bawah anestesi umum dilakukan.
, dua sayatan paralel, melalui ld preputial dan
ep Insisi melingkar distal dibuat pada batas
menjadi bagian bebas dari tubuh penis, dan
th orifisium preputium ernal.

uu Hairfsaya
prSebuah
FFaku gakukgembalikembali111.1FaFilSebuahusayarleurHaiefp
m sayarm clrHaiesHaiunkembalithHaien12th
ySebuahcrloysu thed1Sebuah2ythafd
teSebuah
gSebuahicirAl(crledipsayaSebuah
rysuSebuahrfgteicrSebuahslukembalirp ir
ca lc (a clssayaen1ic) .al case 1).
Hewan 2021, 11, 1145 8 dari 14

Gambar 11. Kegagalan penutupan primer pada hari ke-12 setelah perbaikan bedah (kasus klinis 1).

FFakuur
g e
.u
igu kembali121.2S
Su
bt Hai t
b uu
ep
t HaiSebuahtkembali
lAlpp rp titSebuahsayalAlkembalirseesectcsayatHaiionn (c (lcsayalndiicsayaSebuahcal lcacasese11).).

Hewan 2021, 11, x 9 dari 15 halaman

Lesi distal dan proksimal, dibuat dua insisi paralel melalui epitel preputial (Gambar 13-Biru);
sayatan melingkar distal dibuat pada batasnya
menjadi dari tubuh penis, dan
th

sfHai
FiFgsayaugruekembali131.3L. eLveevleslHai s fHaisayafnsayacnsayacssayasaya fesgne
sHaissaya saya
Hai
gm
snn om
y.y.
etnSebuahtlSebuahplHaipsHaitshtehteHaitm
Hai

ThTediadisayatngemtgmenueutnemenjadi
t btekami
tw e en e n thtediadisayacnsayacssayasayaHai snsnwsebagai
sHaisaya w sebagaiexecxsayacssayaese
dedT .h
T diasusb ndth
ucbuctusayatsaku ssebuah tediadskssayakndiwweheekembali
Sebuah

sustuutru
ith rdSebuah
eth edwwi Sebuahbersama
omc mbbnBi
saya BHai
saya saya
tinnntsSebuah
Sebuah dariHai n
iofHai nd0 0su
Haitidak2. -20-0sebuahSebuah diHaiHailb
d stuutruerse (sa (bSebuahsbHaisrHaibrSebuahbbSebuah nfile
elefm moailemtmSebuah
Sebuah netnmmtSebuahetresayarSebuahsayalAl,

y™
n™
Haiysn, Meded
,M trtHairn Haisayanci,, Du
cMenjuluki
lbdidiI, raku,
sayaerleSebuahlnSebuahd ))
nd smpsaya
didiSebuah Sebuahsipl eledi
msayatnetrerruruptpetdedpaptSebuahtettrenr, ndiditwtw HaiHaididffsayaeffreernetnt

lalySebuaheyresrs (F (iFgsaya
gruuekembali141) 4. ).

Kasus 2

Reseksi preputial melingkar (lamina luar dari lipatan internal dan cincin preputial) dan
anastomosis dengan kuda di bawah anestesi umum dilakukan.
Lesi distal dan proksimal, dibuat dua insisi paralel melalui epitel preputial (Gambar 13-Hijau).
Sayatan melingkar distal dibuat pada batas antara lamina bagian dalam lipatan internal dan
cincin preputial, dan sayatan proksimal pada batas antara lamina luar lipatan internal dan lamina
dalam lipatan luar.

Massa yang dipotong berukuran 18 × 10 cm dan berat 560 gr (Gambar 15).

 Gambar 13. Tingkat sayatan posthetomy segmental.

Integumen antara sayatan dipotong. Subkutis dan kulit dijahit dengan kombinasi
tidak. Jahitan 2-0 dan 0 (bahan monofilamen yang dapat diserap, Biosyn ™, Medtronic,
Hewan 2021, 11, 1145 Dublin, Irlandia) dalam pola terputus sederhana, di t9w dariHai14berbed

lapisan (Gambar 14).

Hewan 2021, 11, x 10 dari 1

F tetnesnsayasvsayaevsemisalnya nteSebuahnl tpSebuahHailspthHaiesttHaihmc

Fsayasayagguurree1144..EExx semgem etyo (mliyni (ccSebuahlilncsayaSebuahcsSebuahel1c) a. se 1).

C
f dilakukan lipatan internal
r dan hesia preputial.
ncisions, through the preputial
e ar incisionwasmade at the limit
b reputial ring, and the proximal
in nal fold and inner lamina of the
e
560 gr (Figure 15).

oef tphreeppurteiaplumtiaaslsm ioicnal(cclaisneic2a).l case 2).

FF
igig
ur1uere51. 5A.pAppearpeaanrcaenocfeth afatesrsraefsteecrtiroense(ccltin

ThTehieniteg
n teugmuemntebnbe ettw etn ewe e tehn iton nihsscwe oanssew xcaisseedx. cTihseeds.uTbchuetissuabncdutthise askn wh
nid t eereskin were la
sut r
suutuerdedww ith it ah ca om i
isiinc i cobmnbaitn
io anti o o fn n o
o. f 2 n-o
0.a 2 n-d 0 0a sn u d tu0 re ssu(t au b r se o srb( a ab bs le o m am
rboanbolefilm oennotfimmeterinatl,material,
BBiosyio
sn™yn
™MM , d,eetrdotnriocn, iDc,Dubliunb, lIirne,laInredl)ainnda) siinmaplseim intpelreruinptteedrrupapttteern, d
piantttewro
n,diinffetrw
enot differen
lalayeyresr.s.

Case 3
Case
A 3circumferential preputial resection (outer lamina of the internal fold and preputial ring) a
Andcairncautom
smfeoresinsiatwilthprtheepu genn(eora
hotirasleruensedcetrio ultearnela inm
hest iaasof wetrheecain rrtieerdnoaul tf.old and preput
ringD)iastnadllyananasdto oxm
rop simsiawl lyt ithotthheehleosrisoen,utnwdoerpagreanlleerlainl cainsieos,estnshth iaorwugehrethcearprrieep duotiuatl.
epithelD iuis
mtawlleyrenda ma e F
dpr(oixgiumreal1l3y-Gtoreteh
coircpualarralilneclisiinocniswioasnsm, atdheroaut tghhe ltm
ne). lTehseiodnis,tal tw ih eitpreput

beetw
piteheenlituhem am
iwneerre lm
adinea(of F ig u
the rein1t3e-rna hedthisetaplrecp
Grel efonl)d. Tand
iructuialal rriinngc,isainodn tw
he as p
roma e alt the lim
xdima
inbceitio
sw eneant tthhee wmeinathoefotuhteerilnatm e iannedrntahlefopldreapnudtiinan iannadofththeeproxima
nntebrelta e n erinnaaloffothld t l errinlag,m
liimi eixntecrinal fold.
Tsihoenexactitsed
h
e lm
im beetaw
asistm suereend t2h2e×o1u1tecrmlaandminwaeoigfhtehde6in00tegrrn(aFligfoulred .
1a6n)d
inner lamina of the
exteTrhnealinftoelgdu.ment between the incisions was excised. The subcutis and the skin
dhw
were suture eieT
thxcainseadbsmorabsasbm asounroefidla2m2e×n1t1mcam
leem n dno.wei2g-h
teraial gu, reMe1d6t)r.onic,
0eodr 600(0Bigorsy(Fni™

Dublin, Ireland) in a simple interrupted pattern, in two different layers.

 ring) and anastomosis with the horse under general anesthesia were carried out.
Distally and proximally to the lesion, two parallel incisions, through the preputial
epitheliumweremade (Figure 13-Green). The distal circular incisionwasmade at the limit
between the inner lamina of the internal fold and the preputial ring, and the proximal
Animals 2021, 11, 1145 incision at the limit between the outer lamina of the internal fold and inner lamina10ooff t1h4e
external fold.
The excised mass measured 22 × 11 cm and weighed 600 gr (Figure 16).

FFigiguurere1166. .AAppppeeaararanncceeooffththeepprereppuutitaial lmmaassssaaftfetrerrerseescetcitoio nn(c(lcilniniciaclalcacsaese3)3.).

Animals 2021, 11, x

Case 4The integument between the incisions was excised. The subcutis and the skin11were
of 15

suture
Ad debwriitdan hemenatb m D
oso uaesbbncl
f ruthb motincoailfnda
leecro meu lcnetramteadteprieanlilneo.w2o-u0nd oro0f t(hBeiobsuo-s,
ylnpbM ™nodteigrouosnisc,
leinb,eItrw welefaa
eno ldiepe
st)h
nd wserim
nfare apofopsrlrtepioinntoefrtrhueppteedniptt be
leao r dny,a
ndtwihnoetdni ifnfeerrelanm t lianyaeorfs.the preputial
fh b be su meerdo;rtmeed;utlho-bpolbnog-isopsounsgm ioussucslemduesfcelcewt deafsecatpfold w poasseaddpp lyp
bb os
e syin im srreleim
tep upintetedr-

suC
rutap
usretee4sdofsutaurneos.of2a-0naob. s2o-0rbaabbsloe abl eomfiloanmoefinlatm meantteria
rbnmo m alte(rBiiaols(ysy,n BnMe,d
io™M™reotdtnirco, nDicu,bDliunb, -
an
de)l.d
Irleinla,nIrA
eb dr)i.dement of the necrotic and ulcerated penile wound of the bulbo-spongiosus
eedecn chu tarilatilop in am
muscA Alelibim iwtd icricrtum
lmeitte em tio h eael
pfuut h tie a lp re een
p rnerpeo t i a scieltcetib
l r e s io oon(d y d ai s ntapltophroetrioitn
n d( i s t a dl n i onn e ro fl at h
o f t h e naenorefrlatl m
f r fe ee r epn
f e r e n meiinn e pi nrea p ou f ttih
in a o f th

inintetrenrn fold)
alalfold ) aannddrestrscretuoru
co ton
tcin incno
wiwtihthth
eeth hosresenund
hor ude ensi
rerggene an
rearlalan eseisaiawer
esetshth weereper form
p efrorm ed
ed
(F(Figiguurere1177).).DD imaalllylytotothtehelelseiono,nt,wtowporapaalrlaelllienlciinsicoisniso,ntsh,ro thurgohug
iissttaallllyy aannddpprrooxxim thhetphree-

ppreuiptuatliaelpeipthitehlium euliwmwereeremma cullaarr iinncciissiioonnw

addee(F(Figiguurree1133--RReedd))..TThhee d diissttaall cciirrcu w aassmmaaon d
ththeefrfereeeppoortritoionnoof fththeepen ooddy,ya,
penilielebb ndthteheprporxoixma imlailnin cicsiisoon
in ininth deth eoni eel d prdostriitts antof
oion laof
poththee

inintetrenrnamam l nlla laoof

ina i athfthe
e tininetrenrnnad al ld.
ldal fofo .

enliel//pprreeppuuttiiaallwwoouunnddaafftteerrsseeggm
FF
igig
uurere171.7.PPeni e
meenntatallppoossth
theetotommyyaannddrereco
connstsrtruuctcitoionn(c(lcilnin
iciaclalcacsaese4)4.).

TThheeininteteg
g uummeennttbbeetw
tweeeennththeeinin cicsiisoionnsswwaassexecxicsiesd subbcutitsisaannddththeesksk
ed. .TThheesu ininww
ereere

su
sututurereddwwitihthan rbabl elem
anabasbosrobab onmo alma
nofliofi me et tmm ataetreirailalnnoo
nn . .22-0-0oorr00(B(Bioiosysynn™™, ,MMededtrtoronnici,c,
DDuubblilnin, ,IrIerleaand) mpp
lnd) ininaasisim leleinteintrerrurupp
teted
d patpattetrenr,ni,nintwo
two i ifefreernetnltalyaeyresr.s.
ddff

22.3.3. .PPoosts-tO
- OpperearatitviveeCCaraereananddFFolollolw ow-
- uU
pp
FFolo
olo-llwwu-pup
wawsaosbtoabintaeidneviadvteilaeptehloenpehionnteerv e h owinheroswannderrsefaenrrdinrgevfeerterirningarviaen
inietwrvwieitwwt tesr.i-
narians.

2.3.1. Case 1
Post-operative management included the administration of antimicrobial therapy
Animals 2021, 11, 1145 11 of 14

2.3.1. Case 1
Post-operative management included the administration of antimicrobial therapy (cefazolin
10 mg/kg IV BID; gentamicin 8 mg/kg IV SID) for 5 days, anti-inflammatory therapy (suxibuzone
3.3 mg/kg per os (PO) SID) for 3 days and application around the surgical site with Hypermix® (
RI.MOS. Srl, Mirandola (MO), Italy.) The donkey appeared comfortable when it shafted out to
urinate and had normal penile erections. He was discharged 35 days after the second surgical
procedure with the preputial integument wound almost completely healed.

Follow-up consultation after 2 years verified that the donkey returned to pre-injury
functional status, but he was not used for breeding.

2.3.2. Case 2
Post-operative management included the administration of antimicrobial therapy (cefazolin
10 mg/kg IV BID; gentamicin 8 mg/kg EV SID) for 5 days, anti-inflammatory therapy (suxibuzone
3.3 mg/kg PO SID) for 3 days and application around the surgical site with Reparil® (
RottapharmMadaus, Monza, Italy) The horse appeared comfortable when it shafted out to urinate,
and it was discharged 7 days after the surgery. Complications included a mild subcutaneous
oedema/hematoma and a mild colic syndrome (within 12 h of anesthesia), which resolved with
medical treatment consisting of a single administration of flunixin meglumine 1.1 mg/kg IV.

Follow-up consultation after 6 months verified that the horse returned to work. A breeding
career had not been planned for this stallion yet, however the stallion had a normal penile
erection.

2.3.3. Case 3
Post-operative management included the administration of antimicrobial therapy (cefazolin
10 mg/kg IV BID; gentamicin 8 mg/kg IV SID) for 5 days and anti-inflammatory therapy
(suxibuzone 3.3 mg/kg PO SID) for 3 days. Complications included a mild colic syndrome, which
resolved with medical treatment in the following days, and a partial suture dehiscence, which
healed by second-intention healing with minimal granulation tissue.

No recurrences occurred over the following 2 years and the stallion was regularly employed
for reproduction.

2.3.4. Case 4
Post-operative management included the administration of antimicrobial therapy (cefazolin
10 mg/kg IV BID; gentamicin 8 mg/kg IV SID) for 5 days, and anti-inflammatory therapy
(suxibuzone 3.3 mg/kg PO SID) for 3 days.
Recognized post-operative complications were a mild abdominal pain (within 24 h of
anesthesia), which resolved with a single administration of flunixin meglumine 1.1 mg/kg IV SID
and a partial suture dehiscence, which healed by secondary intention healing. The horse was
discharged 10 days after the surgery.
The long-term follow-up reported that the horse, 4 years after the removal of the mass, was
in good clinical condition and returned to show jumping competitions, but had not yet been used
for breeding; however, he appeared comfortable when urinating and had normal penile erections.

2.4. Histopathology
The resected portions of tissue were submitted for histopathology in cases 2–4.
Histopathological results are detailed in Table 1.
Animals 2021, 11, 1145 12 of 14

Table 1. Histopathology.

Case Histopathological Results

Fibrotic, sclerotic connective tissue, with mild perivascular inflammatory infiltrates, with the
2
presence of numerous eosinophilic granulocytes; suspected habronemiasis
3 Equine sarcoid; PCR positive for Habronema microstome
4 Squamous cell carcinoma (SCC)

3. Discussion
Circumferential or extensive lesions of the prepuce, that could not be treated with a simple
excision, were removed surgically through a more or less extensive posthetomy. Lesions with
varying etiology and different extension were treated with success, without recurrences, and with
preservation of the telescopic function.
Traumatic injuries of the penis and prepuce occur during breeding when attempting to mate
across the fence or from a variety of sources [4–6]. There are no reports in veterinary literature
describing a complete degloving injury of the equine penis as in the donkey of case 1.

Cutaneous habronemiasis is a granulomatous disease caused by larval infection of

Habronema. The preputial ring and urethral process are the most commonly involved genital sites
[1]. Habronemiasis was the suspected diagnosis of case 2 and 3, but histopathology only
confirmed the presence of Habronema larvae in case 3.
The outer lamina of the internal fold was involved in case 3, while the outer lamina of the
internal fold and the preputial ring were involved in case 2. A successful extensive posthetomy
was performed in case 2 and the horse returned to his intended use.
In case 3, a diagnosis of sarcoid was made histologically. Sarcoid is the most common tumor
of the horse and affects horses of all ages. The clinical appearance of this tumor ranges from
small single nodules to very aggressive and extensive involvement of the penis and inner lamina
of the internal preputial fold [7]. In case 3, the sarcoid involved the outer lamina of the internal
fold but not the inner lamina. There were other smaller neoformations around the inguinal region.

In the literature, there are no treatments for equine sarcoids that are accepted as the gold
standard [7]. Approximately 40% of affected horses have more than one lesion and up to 50% of
horses may have recurrence of the tumor after surgical excision [8,9].
In case 3, segmental posthetomy represented a viable treatment for a large sarcoid located
on the outer lamina of the internal fold. A 2-year follow-up proved that no recurrence occurred,
and the stallion was regularly employed for reproduction.
Squamous cell carcinoma (SCC) is the most common neoplasm of the penis and prepuce.
According to the literature, geldings develop squamous cell carcinomas more often than stallions,
and horses with nonpigmented genitalia are more commonly affected than those with pigmented
genitalia [10]. Conversely, the horse (case 4) with a squamous cell carcinoma of the free part of
the penis was a stallion with pigmented genitalia. The choice of therapy for SCC, depends
primarily on the size and the site of the lesion, and the presence of metastases. A standardized
algorithm for diagnosis and treatment for penile and preputial SCC in the horse, and a
Classification Systemwere developed by Van den Top [11,12].

The histological examination of the resected tissue (case 4) highlighted a grade I SCC (well-
differentiated with numerous dyskeratotic cells and prominent keratin pearls, and intercellular
bridges) that invaded the penile epithelium and subepithelial tissue. According to the Van den Top
algorithm, posthioplasty or local excision were possible treatments, however the choice of therapy
for case 4 was not based on this classification because the stallion had a traumatic injury history,
and it was treated with the aim of preserving the function of the external genitalia. Despite that
the exeresis was not performed as in a case of neoplasm, histopathology showed 2 cm of clean
margins.
For such lesions the prognosis is guarded since recurrences and new lesions are common [13
]. After excision the outcome is also correlated with the histologic classification:
Animals 2021, 11, 1145 13 of 14

the treatment of moderate to poorly differentiated SCC was unsuccessful in 42.9% horses for
grade 2 and 66.7% horses for grade 3 lesions, and in 30.8% horses for grade 1 tumors with well-
differentiated cells [10]. Case 4 had a positive outcome and 4-year follow-up proved that no
recurrence occurred.
Depending on the nature and extent of the lesion, the amount of prepuce removed in this
case series was variable. More specifically, the distal portion of the inner lamina of the internal
fold (case 4), the outer lamina of the internal fold and preputial ring (case 2, 3), or the inner lamina
of the external fold, outer lamina of the internal fold, preputial ring and proximal portion of the
inner lamina of the internal fold (case 1) were removed.
Partial suture dehiscence (case 3, 4) can be managed by second intention healing without
compromising the cosmetic and functional result.
Post anesthetic colic (PAC) was recognized within 12 h (case 2) and within 24 h after
anesthesia (case 4). In the literature, PAC is also correlated with nonabdominal procedures [14];
the most commonly diagnosed cause of colic is impaction, which responds to medical therapy or
no treatment. Medical treatment consisting in a single administration of flunixin meglumine 1.1
mg/kg IV was utilized in case 2 and 4 with a positive response and without extending the anti-
inflammatory therapy.
In veterinary literature, posthetomy is suggested for removing the internal preputial lamina [
1,15–17]. Amore extensive surgery (Adam’s procedure), with a distal circumferential incision at the
level where the internal preputial lamina inserts on the free body of the penis and a proximal
circumferential incision close to the preputial orifice, was described, with the aim of maintaining a
paralyzed penis within the external lamina of the prepuce. During this procedure, the surgeon is
faced with the challenging task of suturing two different diameter incisions. To accomplish this,
the length of the proximal circumferential incision can be decreased by removing two triangles of
epithelium from the internal lamina proximal to the posthetomy. Despite the extensive segmental
posthetomy that was performed in case 1, the length of the proximal circumferential incision was
not decreased, and a positive cosmetic and functional result was obtained.

4. Conclusions
The amount of prepuce that can be removed from a stallion without disrupting proper
telescopic function of the internal preputial lamina and normal copulatory ability has not been
established. In this case series the animals were all Equidae stallions that preserved telescopic
function and had normal penile erections after surgery. To our knowledge, this is the only report
of segmental posthetomy in stallions.

Author Contributions: A.P., G.C., P.S. andG.G. contributed to acquisition, analysis and interpretation of data;
G.C., V.V. and L.P. contributed in methodology acquisition and validation of the methods;
L.P. supervised the procedures; all authors substantially revised and approved the submitted version of the
manuscript and agreed to be personally accountable for the authors’ own contributions. All authors have read
and agreed to the published version of the manuscript.

Funding: This research received no external funding.

Institutional Review Board Statement: Ethical review and approval were waived for this study, due to
spontaneous pathologies of all Equidae.

Informed Consent Statement: Not applicable.

Data Availability Statement: Data sharing not applicable. No new data were created or analyzed in this study.
Data sharing is not applicable to this article.

Acknowledgments: The authors would like to thank Abigail Rose Trachtman, DVM.

Conflicts of Interest: The authors declare no conflict of interest.

Animals 2021, 11, 1145 14 of 14

References
1. Schumacher, J. Penis and Prepuce. In Equine Surgery, 2nd ed.; Auer, J.A., Stick, J.A., Kümmerle, J.M., Timo Prange, T., Eds.; W.B. Saunders:
Philadelphia, PA, USA, 2019; pp. 1034–1064.
2. Peyton, L.C. The reefing operation in large animals (A pictorial essay). Vet. Med. Small Anim. Clin. 1980, 75, 114–117.
3. Hendrickson, D.A.; Baird, A.N. Circumcision of the Penis (Reefing). In Turner and McIlwraith’s Techniques in Large Animal Surgery,
4th ed.; Wiley-Blackwell: Hoboken, NJ, USA, 2013; pp. 164–169.
4. Gaughan, E.M.; Van Harreveld, P.D. Trauma to the Penis in Current Therapy. In Equine Reproduction; Samper, J.C., Pycock, J.F., McKinnon, A.O.,
Eds.; W.B. Saunders: Philadelphia, PA, USA, 2007; pp. 227–230.
5. Hurtgen, J.P. Diseases of the External Genitalia of Stallions. In Robinson’s Current Therapy in Equine Medicine, 6th ed.; Sprayberry,
K.A., Robinson, N.E., Eds.; W.B. Saunders: Philadelphia, PA, USA, 2008; pp. 760–763. Wolfe, D.F.; Moll, H.D. Conditions of the Penis and Prepuce.
6. In Large Animal Urogenital Surgery;Williams & Wilkins: Philadelphia, PA, USA, 1999; pp. 55–62.

7. Taylor, S.; Haldorson, G. A review of equine sarcoid. Equine Vet. Educ. 2013, 25, 210–216. [CrossRef] Scott, D.W.; Miller, W.H. Neoplastic and
8. non-neoplastic tumors—Sarcoids. In Equine Dermatology; Scott, D.W., Miller, W.H., Eds.;
W.B. Sanders Co.: Philadelphia, PA, USA, 2003; pp. 720–732. Goodrich, L.; Gerber, H.; Marti, E.; Antczak, D.F. Equine sarcoids. Vet. Clin. North
9. Am. Equine Pract. 1998, 14, 607–621. [CrossRef] Van den Top, J.G.B. Squamous Cell Carcinoma of the Penis and Prepuce. In Robinson’s Current
10. Therapy in Equine Medicine, 6th ed.;
Sprayberry, K.A., Robinson, N.E., Eds.; W.B. Saunders: Philadelphia, PA, USA, 2015; pp. 418–423.
11. Van den Top, J.G.B.; Ensink, J.M.; Barneveld, A.; Van Weeren, P.R. Penile and preputial squamous cell carcinoma in the horse and proposal of a
classification system. Equine Vet. Educ. 2011, 23, 636–648. [CrossRef]
12. Van den Top, J.G.B.; Ensink, J.M.; Gröne, A.; Klein, W.R.; Barneveld, A.; Van Weeren, P.R. Penile and preputial tumours in the horse: Literature
review and proposal of a standardised approach. Equine Vet. J. 2010, 42, 746–757. [CrossRef] [PubMed] Knottenbelt, D.C.; Snalune, K.; Kane, J.P.
13. Clinical Equine Oncology; Elsevier Health Sciences: NewYork, NY, USA, 2015; pp. 626–634. Senior, J.M.; Pinchbeck, G.L.; Allister, R.; Dugdale,
14. A.H.; Clark, L.; Clutton, R.E.; Coumbe, K.; Dyson, S.; Clegg, P.D. Post anaesthetic colic in horses: A preventable complication? Equine Vet. J. 2006,
38, 479–484. [CrossRef] [PubMed] Schumacher, J.; Varner, D.D. Surgery of the Penis and Prepuce. In Equine Reproduction, 2nd ed.; McKinnon,
15. A.O., Squires, E.L., Vaala, W.E., Varner, D.V., Eds.; Blackwell Publishing Ltd.: Hoboken, NJ, USA, 1988; pp. 1562–1570.

16. Schumacher, J.; Vaughan, J.T. Surgery of the Penis and Prepuce. Vet. Clin. North Am. Equine Pract. 1988, 4, 473–491. [CrossRef] Kramer, J.
17. Circumcision. In Manual of Equine Field Surgery; Wilson, D.A., Kramer, J., Constantinescu, G.M., Branson, K.R., Eds.;
W.B. Saunders: Philadelphia, PA, USA, 2006; pp. 202–205.

Viie
eww pubblliiccaattiioon
n sstta
attss