OLEH :
NI KOMANG DIAN NOPITA DEWI
2014901143
FAKULTAS KESEHATAN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 08 februari 2021 pukul 12.00 wita
dengan teknik wawancara, pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien
1. Pengumpulan data
a. Identitas pasien penanggung jawab
Nama : Ny. A Tn. w
Umur : 38 tahun 40 th
Jenis kelamin: perempuan laki- laki
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : wirausaha wiraswasta
Status : menikah sudah menikah
Suku/Bangsa : Indonesia Indonesia
Alamat : jl. Nusa kambangan no 2
b. Alasan dirawat
1) Keluhan utama
a) Saat masuk rumah sakit
Pasien mengatakan digigit ular
b) Keluhan saat pengkajian
Pasien mengeluh nyeri,lemas dan haus, dari hasil
pengkajian luka ada di area tangan kanan dan kaki kanan
2) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan tangan dan kakinnya terkena gigitan
ular, oleh keluarganya pasien dilarikan ke igd rumah sakit
udayana Pasien mengeluh nyeri,lemas dan haus, dari hasil
pengkajian luka ada di area tangan kanan dan kaki kanan ,
luka berwarna merah, ada edema , pasien tampak
meringis ,pada saat di igd pasien diberikan antidote setelah
itu pasien dianjurkan rawat inap dan masuk ke ruang
cempaka namun reaksi tubuh masih lemah pada perawatan
hari ke 2
b) Riwayat penyakit sebelumya
Pasien mengatakan tidak pernah terkena gigitan ular,
pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit
lainya.
c) Riwayat penyakit keluarga
Keluarga mengatakan didalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit menular dan penyakit keturunan.
3) Terapi saat pengkajian
Pemberian terapi antidote
c. Kebutuhan bio-psiko-sosial
1) Data biologis
a) Bernafas
Pasien mengatakan sebelum sakit, dan saat pengkajian tidak
mengalami kesulitan dalam bernafas baik dalam menarik
maupun mengeluarkan nafas.
b) Makan-minum
(1) Makan
Sebelum sakit dan saat pengkajian sakit pasien
mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam makan,
pasien biasa makan 3x sehari dengan menu nasi sayur,
lauk pauk kadang –kadang di tambah buah, pasien tidak
mengatakan ada makanan pantangan dan habis satu
porsi tiap kali makan.
(2) Minum
Sebelum sakit dan saat pengkajian pasien mengatakan
tidak mengalami gangguan dalam minum. Pasien biasa
minum ± 7 – 8 gelas sehari (2100 - 2400 cc).
c) Eliminasi
(1) Buang Air Besar (BAB) :
Sebelum sakit dan saat sakit pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan dalam BAB. Pasien mengatakan
biasa BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning kecoklatan dan bau khas feses.
(2) Buang Air Kecil (BAK) :
Pasien mengatakan sebelum sakit maupun selama sakit
pasien biasa BAK 4-5 kali sehari (600 – 1400 cc) dengan
konsistensi warna kuning jernih, bau pesing, dan saat
pengkajian pasien mengatakan 4-5 kali sehari (600 –
1400 cc)
d) Gerak aktivitas
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan
dalam gerak aktivitasnya sehari-hari. Selama sakit dan saat
pengkajian pasien mengatakan tidak bisa menggerakkan
tangan dan kaki kanannya karena nyeri akibat terkena
gigitan ular
e) Istirahat tidur.
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami
kesulitan dalam tidur, pasien biasa tidur ( 7-8 jam), tidur
malam pukul 22.00-06.00 wita dan kadang- kadang tidur
siang selama ± 1-2 jam,
saat pengkajian pasien mengatakan tidak menggalami
kesulitan untuk tidur
f) Kebersihan Diri
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa mandi 2x sehari,
ganti pakaian 1x sekali, cuci rambut 2x seminggu, gosok
gigi 2x sehari, selama sakit dan saat pengkajian pasien
dalam keadaan bersih, Kebersihan pasien cukup.
g) Pengaturan Suhu Tubuh
Sebelum sakit, selama sakit dan saat pengkajian pasien
mengatakan belum pernah mengalami peningkatan suhu
tubuh yang sangat tinggi.
2) Data Psikologis
a) Rasa nyaman (Nyeri)
Sebelum sakit pasien mengatakan belum pernah merasakan
nyeri seperti saat ini.
Saat pengkajian pasien mengatakan nyeri pada tangan dan
kaki kanannya karena digigit ular Pasien mengatakan skala
nyeri 4 dari (0-10) skala nyeri yang diberikan. Pasien
tampak meringis
b) Rasa aman (Cemas)
Pasien mengatkan nyaman berada di rumah sakit karena
ada perawat dan keluarga yang mendampinginnya
3) Data Sosial
a) Sosial
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga,
perawat, begitu pula dengan pasien lainnya baik. Pasien
tampak kooperatif saat diberikan tindakan oleh perawat.
b) Rekreasi
Pasien biasanya jalan- jalan bersama keluarganya jika ada
waktu luan
c) Ibadah
Pasien mengtakan menganut agama hindu dan rajin
sembahyang bersama keluarganya di rumah
d. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan Umum
(1 ) Kesadaran : Compos Mentis
(2 ) Bangun tubuh : Sedang
(3 ) Postur tubuh : Tegak
(4 ) Keadaan kulit : Turgor kulit elastis, sianosis tidak
ada, edema ekstremitas tidak ada, capilary refill 2 detik.
b) Gejala kardinal
(1 ) Tekanan darah : 110/80 mmhg
(2 ) Nadi : 98x/menit
(3 ) Suhu : 36,5 ºC
(4 ) Respirasi : 22x/menit
c) Ukuran – ukuran
(1 ) Berat Badan sebelum sakit : 60kg
(2 ) Berat Badan saat pengkajian : 60 kg
(3 ) Tinggi Badan : 170 cm
d) Keadaan Fisik
(1 ) Kepala : Keadaan kepala bersih, penyebaran
rambut merata, kebersihan cukup, benjolan tidak ada, nyeri
tekan tidak ada.
(2 ) Wajah : Bentuk simetris, tidak pucat, edema
tidak ada, nyeri tekan tidak ada.
(3 ) Mata : Bentuk simetris, sklera putih,
konjungtiva merah muda, pergerakan bola mata dapat
melihat ke segala arah, pupil isokor, reflek pupil +/+, nyeri
tekan tidak ada.
(4 ) Hidung : Bentuk simetris, penumpukan secret
tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak ada, nyeri tekan
tidak ada.
(5 ) Telinga : Bentuk simetris, serumen tidak ada,
pasien dapat mendengar detak arloji 30 cm, nyeri tekan
tidak ada.
(6 ) Mulut : Bentuk simetris, mukosa bibir kiring,
kebersihan cukup, perdarahan gusi tidak ada, stomatitis
tidak ada, pembesaran tonsil tidak ada.
(7 ) Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada,
bendungan vena jungularis tidak ada.
(8 ) Thorak : Bentuk simetris, pergerakan dada simetris,
retraksi otot dada tidak ada, wheezing -/-, ronchi -/-, irama
jantung S1 S2 tunggal regular, suara jantung tambahan
gallop tidak ada, suara jantung tambahan murmur tidak
ada.
(9 ) Abdomen : Bentuk simetris, bising usus 5 x/menit,
distensi tidak ada, asites tidak ada, pembesaran hati tidak
ada.
(10 ) Ekstremitas :
(a) Atas Kanan : Terdapat luka pada tangan
kanannya berwarna merah, ada
edema
(b) Atas Kiri : Pergerakan terkoordinir, edema
ekstremitas tidak ada, sianosis tidak ada, lesi tidak ada.
(c) Bawah kiri : Pergerakan terkoordinir, edema
ekstremitas tidak ada, sianosis tidak ada, lesi tidak
ada.
(d) Bawah kanan : terdapat luka pada paha kanannya ,
ada edema, luka berwarna merah
Kekuatan otot :
444 555
444 555
2. Analisa Data
S: Pasien mengatakan nyeri pada area tangan dan kaki kanannya, pasien
mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4
dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan sangat hebat
Ketika tangan dan kakinya digerakkan, pasien tampak meringis ,
pasien tampak pucat, TTV: TD: 110/80 mmhg, N: 98 x/mnt, S: 36,5,
RR: 22 x/menit.
Proses terjadinya:
Karena adanya agen pencederaan fisik yang mengakibatkan terjadinya
luka sehingga hal tersebut terangsang untuk mengeluarkan zat-zat
kimia atau neurotransmitter seperti histamin, prostaglandin, bradikidin
sehingga ransangan ini akan ke hipotalamus,kemudian dari
hipotalamus ke kortexs serebri dan apabila glade kontrol maka nyeri
dihantarkan ke hipotalamus dan akan diinterpretasikan sebagai
ransangan nyeri.
Bila tidak ditanggulangi:
Akan mengganggu pola istirahat aktivitas dan rasa nyaman pada pasien
P: Hambatan Mobilitas Fisik
E: Nyeri
S: Pasien mengatakan sulit menggerakkan tangan kanannya karna nyeri
lemas yang dirasakan, Pasien tampak tidak mampu menggerakkan
tangan kanan dan kakinya , Pasien tampak menahan nyeri saat
menggerakkan tangan dan kaki , ADL pasien tampak dibantu, pasien
tampak lemas dan lemah
Proses terjadinya:
Terjadinya trauma dan kondisi patologis dapat menyebabkan luka
yang mampu mengakibatkan adanya nyeri yang sangat hebat
sehingga bisa terjadinya hambatan mobilitas fisik karena tidak
mampu menggerakkan tangan akibat nyeri yang sangat hebat.
Jika tidak ditanggulangi:
Maka akan terjadi hambatan mobilitas fisik berkepanjangan
P: resiko infeksi
E: trauma jaringan
S: Pasien mengeluh nyeri pada kaki sebelah kanan dan tangan kanannya
karena digigit ular, Wajah pasien tampak meringgis,Tampak edema pada
ipaha dan tangan kanannya,paha dan tangan pasien tampak kemerahan di
aera gigitan ,TTV: TD: 110/80 mmhg, N: 98 x/mnt, S: 36,5, RR: 22
x/menit.
Proses terjadinya:
terjadinya trauma jaringan karena pada lokasi gigitan kehilangan
jaringan akibat nekrosis dan debridement atau amputasi: ulserasi
kronik, infeksi, osteomyelitis atau artritis mengakibatkan disabilitas fisik
5. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen cidera fisik ditandai dengan Pasien mengatakan
nyeri pada area tangan dan paha kanannya, pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 dari 0-10 skala
nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan sangat hebat Ketika tangan dan
pahanya digerakkan, pasien tampak meringis kesakitan, pasien
tampak pucat, TTV: TD: 110/80 mmhg, N: 98 x/mnt, S: 36,5, RR: 22
x/menit.
b. Hambatan mobilitas fisik b/d nyeri ditandai dengan Pasien
mengatakan sulit menggerakkan tangan dan paha kanannya karna
nyeri yang dirasakan, Pasien tampak tidak mampu menggerakkan
tangan dan paha kanannya, Pasien tampak menahan nyeri saat
menggerakkan tangan dan paha, ADL pasien tampak dibantu, pasien
tampak lemas dan lemah
c. Resiko infeksi b/d trauma jaringan ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri pada paha sebelah kanan dan tangan kanannya
karena digigit ular , Wajah pasien tampak meringgis,Tampak edema
pada paha dan tangan kanannya, paha dan tangan pasien tampak
kemerahan di aera gigitan ,TTV: TD: 110/80 mmhg, N: 98 x/mnt, S:
36,5, RR: 22 x/menit.
B. PERENCANAAN
1. Prioritas masalah
a. Nyeri Akut b/d agen cidera fisik
b. Hambatan Mobilitas Fisik b/d nyeri
c. Resiko infeksi b/d trauma jaringan
2. Rencana perawatan