PENDAHULUAN
Sehat bukan hanya sekedar sehat jasmani dan badan saja, akan tetapi
hal ini juga mencakup akan kesehatan kita secara mental jiwa dan juga
kepribadian) serta proses pemicu stres biologis (sel maupun molekul) yang
masyarakat dan harus menjadi perhatian khusus oleh setiap kalangan agar
terus menjaga kesehatan baik itu secara eksternal maupun internal, dan pada
saat ini penyakit terbesar yang mengancam kesehatan masyarakat terutama
darah didalam pembuluh darah koroner atau serebral, dan penyakit vaskular
juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari
56,5 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari 75% kematian akibat
penghasilan rendah sampai sedang, dan hal ini membuat kesehatan pada
agar melakukan cek kesehatan secara berkala, menjauhi asap rokok, rajin
beraktifitas fisik, diet yang sehat dan seimbang, istirahat yang cukup dan
2017).
(4,4%) dan terendah di provinsi Riau (0,3%). Menurut kelompok umur, PJK
paling banyak terjadi pada kelompok umur 65-74 tahun (3,6%) diikuti
(2,1%) dan kelompok umur 35-44 tahun (1,3%). Sedangkan menurut status
Menurut laporan kasus penyakit tidak menular kota jambi pada tahun
2017 terdapat 41,63% kasus PJK di kota jambi, dan puskesmas tertinggi
yaitu 32%. Sedangkan pada tahun 2018 terdapat penurunan kasus sebesar
menjadi puskesmas yang memiliki kasus PJK terbesar dari puskesmas yang
lainnya di kota Jambi yaitu sebanyak 25% kasus PJK (Dinkes Kota Jambi,
2018).
dan zat gizi ke jaringan miokard karena terbatasnya aliran darah Koroner.
Menurut Stuart dan Sundeen (2000) dalam Ade Sutrimo (2014), tingkat
persepsi diri yang baik tentang penyakit yang diderita oleh pasien infark
miokard dihubungkan dengan perilaku dan gaya hidup yang dijalani pasien.
faktor risiko penyakit jantung koroner. Hal ini sesuai dengan penelitian
2014)
Permasalahan psikososial pada pasien PJK menjadi hal yang sangat
hubungan yang sangat erat antara masalah psikososial dan PJK. Gustad,
cemas dan depresi pada pasien PJK dapat menimbulkan permasalahan yang
lebih buruk bagi penderitanya, sebagai akibat dari respon fisiologis yang
menurunkan kualitas hidup paling tinggi pada pasien PJK adalah depresi.
Depresi dapat menyebabkan kualitas hidup lebih rendah sebanyak 5,4 kali
lebih baik. Pengkajian tentang faktor apa saja yang berhubungan dengan
timbulnya stres baru, ditambah lagi perubahan dalam kondisi fisik dan
cara memicu produksi berbagai zat kimia atau hormon, seperti epinefrin,
yang bersiap untuk lari dari bahaya atau memerangi suatu serangan.
glukosa dan lemak membanjir ke dalam aliran darah untuk memasok energy
tambahan; tekanan darah meningkat; dan aliran darah dialihkan dari saluran
usus ke area-area yang lebih penting seperti jantung dan otak. Stres dapat
dkk, 2009).
berbagai peran dan tanggung jawab professional. Di masa lalu, peran utama
merupakan salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab depresi. Yang
pasien PJK dan seringkali tidak diperhatikan sehingga hal ini dapat
2020.
BAB II
LANDASAN TEORI
sekitar satu kepalan orang dewasa. Dengan denyut dari 60-100 kali per menit
seumur hidup, jantung memindahkan lebih dari 1800 galon darah tiap hari
(port, 2007). Jantung organ berotot yang memiliki empat ruang yang terletak
sternum, dan ruang jantung terdiri atas dua ruang yang berdinding tipis di
sebut atrium (serambi) dan dua ruang yang berdinding tebal di sebut ventrikel
(A) (B)
Sumber : Priscilla LeMone dkk (2015)
Ruang kecil antara lapisa visera dan parietal pericardium disebut ruang
melindungi jantung saat berdenyut. Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan
sel otot jantung khusus (miofibril) yang menyediakan serabut otot jantung
darah dari jantung. Atrium kiri menerima darah segar teroksigenasi dari
atrium kiri. Darah masuk ke atrium kiri dan melintasi katup mitral
pembuluh darah besar. Atrium dipisahkan dari ventrikel oleh dua katup
yaitu :
berkonsenterasi.
secara otomatis.
1. Arteri
2. Arteriol
ke kapiler.
3. Kapiler
4. Venula
5. Vena
1. Sirkulasi Pulmonal
dengan oksigen
ke atrium kiri.
2. Sirkulasi Sistemik
3. Sirkulasi Koronaria
interventrikular
kanan
sebagai berikut :
2. Sistol Atrium
lubang orifisium tersebut, dan sifat inersia darah yang bergerak kea
3. Sistol ventrikel
Pada permulaan sistol ventrikel, katup mitral dan tricuspid
dan kiri melebihi tekanan di aorta (80mm Hg:10.6 kPa) dan arteri
berlanjutnya sistol.
1. Metode Pengukuran
method).
oleh suatu organ (atau seluruh tubuh) per satuan waktu sama
Darah yang keluar dari jantung per satuan waktu adalah curah
2.2.1. Definisi
24,4% pada tahun 1998 ( perki, 2004 dalam arif muttaqin, 2009).
seseorang, yang memiliki riwayat keluarga atau pola hidup kurang sehat
dinding nadi coroner karena adanya endapan lemak dan kolestrol sehingga
akan oksigen dari arteri coroner agar jantung dapat berkontraksi dan
kolestrol, hasil pembuangan sel, kalsium, dan fibrin. Arteri yang seringkali
terbentuk secara bertahap dan tersebar dari percabangan besar kedua arteri
apa saja tanda dan gejala dari penyakit arteri coroner, menurut rudi
hariano, S.Kep. Ns, tahun 2013 tanda dan gejala dari arteri coroner sebagai
berikut :
1. Nyeri dada atu rasa tidak enak dibagian tengah dada/uluh hati,
otak akibat denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena
lambung.
2.2.3. Etiologi
1. Factor resiko yang dapat dimodifikasi antara lain diet ( pola makan)
menimbulkan arterosklerosis.
2. Factor resiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain orag yang
berusia >40 tahun dan jenis kelamin (pria atau wanita setelah
oleh berbagai factor yang telah dibahas sebelumnya. Setelah terjadi trauma
endotel, sel endotel mengalami inflamasi dan terjadi aktivitas makrofag. LDL
lemak. Otot sel polos berpoliferasi dan menghasilkan kolagen menuju lapisan
lemak serta membentuk plak fibrosa. Plak ini rentan ruptur. Jika plak ruptur,
arteriosclerosis yaitu :
180 mg/dL (pada orang yang berusia 30 tahun) atau di atas 200 mg/dL
Infark miokardium,
Iskemia miokardium infark transmural, infark
subendokardial
2. Resiko tinggi
penurunan curah
Fungsi ventrikel kiri turun gangguan
jantung
kontraktilitas
Metabolism anaerob naik dan pH sel
menurun Daya fontraksi turun
Perubahan daya kembang dan Mekanisme kompensasi
gerakan dinding ventrikel turun mempertahankan curah
Curah secukupnya turun jantung dan perfusi perifer
LVEDP naik dan RVEDP naik
Produksi asam laktat
Refleksi simpatis
Perubahan Tekanan ventrikel kiri vasokonstriksi sistem
hemodinamika retensi Na dan air
progresif
Kongesti pulmonalis
1. Nyeri Denyut jantung daya naik
Pe perfusi perifer
menurun dan Pe kontraksi jantung naik
perfusi coroner Tekanan hidrostatik
menurun melebihi tekanan
Iskemia jaringan, Infark pada bagian osmotik
Beban akhir naik
hipoksemia, papilla dan korda ventrikel kiri daya dilatasi
perubahan control, tendinae, septum Hipotensi, asidosis
ventrikel kiri naik
saraf otonom, ventrikel dan metabolic dan
hipoksia Edema paru
gangguan gangguan
metabolism, ketidak perikardium
seimbangan Pembesaran ventrikel kiri
elektrolit 4. Resiko tinggi 5. Resiko tinggi
gangguan perfusi kelebihan volume
jaringan cairan
Hipertrofi ventrikel kiri
Gangguan potensial
aksi
Syok kardiogenik
Pengembangan paru
Perubahan tidak optimal
Kematian
elektrofisiologi
6. Gangguan pemenuhan
Resiko tinggi aritmia Kelemahan fisik 3. Resiko pola napas
aktivitas sehari-hari
tidak efektif
Komplikasi pascainfark
Kondisi dan
prognosis penyakit
3. Berhenti merokok
jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Orang yang berhenti merokok
hanya memiliki resiko separuh dari orang yang selalu merokok tanpa
pembedahan bypass arteri coroner atau setelah serangan jantung. Selain itu
4. Kontrol kadar gula darah, pada pengidap diabetes mellitus, kadar gula
1. Pengkajian
Data yang harus dikaji pada klien yang mengalami arterosklerosis atau
arteries sklerosis sangat tergantung pada lokais yang terkena. Gejala yang
yang muncul misalnya mati rasa (baal) tiba-tiba atau kelemahan pada
wajah drooping.
tanda dan gejala klinisnya sesuai dengan tanda dan gejala klinis
diagnosis medis.
sakit sebelumnya.
tekanan darah.
gangguan sirkulasi
Kriteria hasil :
dengan :
Kulit teraba hangat dan kering.
suhu perifer.
Anjurkan klien untuk menurunkan Meningkatkan sirkulasi arteri dengan
secara bertahap
Pertahankan suhu yang hangat dan Suhu dingin pada kulit membuat
nyeri.
Berikan atau rekomendasikan Meringankan konsumsi oksigen
memberikan analgesik.
Diagnosis 3 : resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan
drainase.
Intruksikan cara menghindari Pemahaman menghindari penyebab
mengontrol obesitas.
Diagnosis 4 : Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan yang
kompleks
Kriteria hasil : Klien menunjukkan pemahaman tentang prosedur
mempertimbangkan informasi.
persepsi
diri.
ketakutan.
Jelaskan prosedur pembedahan Memahami prosedur dapat
masalah
Perkuat factor pendukung untuk Factor pendukung mampu
dicemaskan.
Ajarkan kepada klien metode untuk Membantu klien untuk mengetahui
diperlukan.
Diagnosis 5 : resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasiv
Keriteria hasil : infeksi tidak terjadi
Intervensi Keperawatan Rasional
Kaji serta pantau tanda dan gejala Mengidentifikasikan secara dini
berlanjut.
Jelaskan yang harus dihindari agar Agar klien secara mandiri dapat
infeksi
Kolaborasi dengan tenaga Pemberian antibiotic dapat mencegah
antibiotik
Diagnosis 6 : kurang pengetahuan tentang modifikasi gaya hidup
tentang penyakitnya.
Jelaskan cara memodifikasi gaya Memberikan pemahaman pada klien
hidup (pola makan dan latihan) tentang pola makan dan latihan.
Diskusikan hambatan dan Mengetahui sejauh mana
2.3.1. Devinisi
didalamnya, yaitu (a) aspek promotif serta (b) aspek pencegahan dan
(terseier).
2. Berdasarkan tatanan atau tempat pelaksanaan.
(rehabilitasi).
1. Tahap sensitisasi
imunisasi.
2. Tahap Publisitas
3. Tahap Edukasi
tersebut.
4. Tahap Motivasi
6. Menentukan metode
gejala dari jantung koroner seperti hipertensi, kolesterol tinggi dan lainnya,
1. Berhenti merokok
kebiasaan ini agar jantung tetap sehat. Selain itu didalam asap rokok
merugikan kesehatan.
2. Berat badan
dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena PJK. Kelebihan berat atau
obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan
3. Olah Raga
disadari bahwa yang disebut sebagai hidup baik yang penuh dengan
4. Diet
5. Kolesterol
> 260 mg/dl pada usia 30 – 50 tahun dalam jangka waktu 5 tahun
akan mendapatkan kemungkinan PJK 3,5 kali lebih besar daripada
<200 mg/dl dan kolesterol LDL (jahat) <130 mg/dl. Lebih dari itu
a. HDL < 35 mg/dl pada pria, atau HDL < 42 mg /dl pada wanita.
6. Hipertensi
darah adalah tekanan darah sistolik (TDS) < 140 mmHg dan tekanan
7. Stress Psikis
(Solo Raya juga sudah mulai macet dll). Saat seseorang mengalami
1. Manfaat Seledri
lipase, pthalides, asparagine, zat pahit, vitamin (A, B dan C), apiin,
dan zat besi yang terkandung dalam seledri bermanfaat memberi gizi
gugus hidroksi bebas pada atom karbon nomor 5,7 dan 4’8.
herbal yang berasal dari daerah Papua. Khasiat buah mahkota dewa
adalah untuk mengobati luka, diabetes, liver, flu, alergi, sesak nafas,
dewa ini dapat dilakukan dengan cara meminum rebusan daging buah
mahkota dewa kering sebanyak 150 ml. Air rebusan diisi dalam botol
2.5.1. Definisi
latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.
teori tentang stress dan penyesuaian diri (lazarus dalam wahit Iqbal
Mubarak 2015).
Menurut lefrancois (dalam wahit Iqbal Mubarak 2015) menyatakan
dalam kesadaran.
(1980), para ahli membagi bentuk kecemasan itu dalam dua tingkat, yaitu
sebagai berikut.
1. Gejala
Gejala-gejala somatis yang dapat menunjukkan kecemasan
sering kali buang air, napas sesak disertai tremor pada otot. Kartono
2. Penyebab
Mubarak 2015).
Scale (Stuart dan Sundeen, 1991). Skala HARS terdiri dari 14 komponen
firasat buruk.
sepanjang hari.
dada, denyut nadi mengeras, rasa lemas seperti mau pingsan, detak
rasa panas diperut, berat badan menurun, perut merasa panas atau
kembung
kencing
13. Gejala vegetative atau otonom meliputi mulut kering, muka kering,
berdiri.
berikut.
Apabila :
Menurut sutart dan sunden (1991), tingkat kecemasan dibagi empat yaitu
sebagai berikut :
menghasilkan kreativitas
lebih terarah.
spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua prilaku
1. Factor internal
c. Aset fisik. Orang dengan asset fisik yang besar, kuat, dan garang
mengganggu.
2. Factor eksternal
a. Pengetahuan.
b. Pendidikan
c. Finansial / material
d. Keluarga
e. Obat
METODE PENELITIAN
Jambi.
sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang
koroner
merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data, perlu dilihat alat ukur
3.5.1. Kuesioner
3.5.2. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan
3.5.3. Wawancara
dokumen, catatan atau laporan dari sekolah luar biasa harapan mulia.
dalam bentuk tabel dan dinarasikan. Penyajian data yang sudah ditafsirkan
responden.
3.5.2. Tanpa nama (Anonimity)