RM : 1112223334
Jenis Kelamin: P Umur : 18 Tahun
Ruang/Kelas: III Tgl Masuk: 8 April 2021
Jam : 23.00 WIB
Kasus : Rupture Perineum
No Pukul SOAPIE
1. 09-04-21 Dx Keperawatan : Ketidaknyamanan pasca partum b/d trauma perineum
selama persalinan dan kelahiran d/d mengeluh tidak nyaman, tampak meringis,
terdapat kontraksi uterus, luka episiotomi, payudara bengkak
E : pasien masih merasa nyeri, skala nyeri 7, pasien tampak meringis kesakitan,
lanjutkan intervensi no 1-6
13.40
Timbang Terima
SHIFT PAGI SHIFT SIANG
(DELIA) (ANTIK)
O : pasien tampak meringis kesakitan, nyeri seperti di iris-iris, nyeri hilang timbul,
14.15 nyeri bertambah apabila pasien melakukan aktivitas atau bergerak, skala nyeri 6.
TTV: TD 120/50 MmHg, N : 78 x/menit, RR: 23 x/menit, S: 36,3˚C. Terdapat luka
perineum 10 cm di daerah perineum karena episiotomy yang tertutup dengan kassa
steril dan payudara membengkak.
E : pasien masih merasa nyeri, skala nyeri 6, pasien tampak meringis kesakitan,
19.30 lanjutkan intervensi no 1-6
Timbang Terima
SHIFT SIANG SHIFT MALAM
(ANTIK) (ROFIQ)
Kolaborasi :
6. Berkolabirasi pemberian analgetik,jika perlu
00.00 Asamefenamat 3x1 (oral)
E : pasien masih merasa nyeri, skala nyeri 4, pasien masih meringis kesakitan,
lanjutkan intervensi no 1-6
05.35
Timbang Terima
SHIFT MALAM SHIFT PAGI
(ROFIQ) (DELIA)
S : Pasien mengatakan sudah sedikit nyaman dan nyeri pada perineum berkurang
07.15
O : pasien masih meringis kesakitan, nyeri hilang timbul, nyeri bertambah apabila
07.25 pasien melakukan aktivitas atau bergerak, skala nyeri 3. TTV: TD 110/70 MmHg, N :
80 x/menit, RR: 22 x/menit, S: 36,1˚C. Terdapat luka perineum 10 cm di daerah
perineum karena episiotomy yang tertutup dengan kassa steril.
07.55 selama persalinan dan kelahiran d/d mengeluh tidak nyaman, tampak meringis,
terdapat kontraksi uterus, luka episiotomi, payudara bengkak teratasi sebagian.
08.10
I:
08.20 Manajemen nyeri
Observasi :
1. Mengidentifikasi lokasi : perineum
08.40
Karakteristik : nyeri seperti diiris iris
Durasi : hilang timbul
Frekuensi : setiap 2-3 detik
Kualitas : sedang
Intensitas nyeri : sedang
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal (wajah ibu meringis saat nyeri)
09.15
Terapeutik :
3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (pasien dapat
09.30
beristirahat dengan lingkungan yang tenang)
4. Fasilitasi istrahat tidur (membatasi pengunjung yang datang)
09.50
Edukasi :
5. Mengajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (tehnik
11.00
relaksasi nafas dalam : pasien mengikuti tehnik relaksasi nafas dalam yaitu
tarik nafas dar hidung tahan selama 3-5 detik kemudian hembuskan perlahan-
lahan melalui mulut)
Kolaborasi :
6. Berkolabirasi pemberian analgetik,jika perlu
12.30
Asamefenamat 3x1 (oral)
E : pasien masih merasa nyeri, skala nyeri 3, pasien masih sedikit kesakitan, lanjutkan
intervensi no 1,2,3,5
13.25
Timbang Terima
SHIFT PAGI SHIFT SIANG
(DELIA) (ANTIK)
S : Pasien mengatakan sudah sedikit nyaman dan nyeri pada perineum banyak
14.00 berkurang
O : pasien masih meringis kesakitan, , nyeri hilang timbul, nyeri bertambah apabila
14.15
pasien melakukan aktivitas atau bergerak, skala nyeri 2. TTV: TD 110/60 MmHg, N :
82 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36,1˚C. Terdapat luka perineum 10 cm di daerah
perineum karena episiotomy yang tertutup dengan kassa steril.
Timbang Terima
SHIFT SIANG SHIFT MALAM
(ANTIK) (ROFIQ)
S : Pasien mengatakan sudah merasa nyaman dan nyeri pada perineum juga sudah
21.00 berkurang
O : pasien sudah nyaman tidak meringis kesakitan seperti sebelumnya, skala nyeri 1.
21.10
TTV: TD 110/60 MmHg, N : 82 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36˚C. Terdapat luka
perineum 10 cm di daerah perineum karena episiotomy yang tertutup dengan kassa
steril.
I:
22.35 Manajemen nyeri
Observasi :
1. Mengidentifikasi lokasi : perineum
22.45
Durasi : hilang timbul
Frekuensi : setiap 2-3 detik
Kualitas : ringan
Intensitas nyeri : ringan
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal (wajah ibu meringis saat nyeri)
23.15
Terapeutik :
3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (pasien dapat
23.30
beristirahat dengan lingkungan yang tenang)
Edukasi :
4. Mengajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (tehnik
23.45
relaksasi nafas dalam : pasien mengikuti tehnik relaksasi nafas dalam yaitu
tarik nafas dar hidung tahan selama 3-5 detik kemudian hembuskan perlahan-
lahan melalui mulut)
05.00
Timbang Terima
SHIFT MALAM SHIFT PAGI
(ROFIQ) (DELIA)