Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian


Dari hasil studi dokumentasi pada instansi terkait diperoleh data
penawaran pada beberapa proyek pekerjaan konstruksi jalan di Provnsi
Maluku yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia. Data-data yang dimaksud adalah berupa data
harga penawaran yang diajukan oleh penawar yang terdapat pada kolom
ketiga. Berikut data beberapa proyek serta harga penawarannya.
Tabel 4.1 Data Penawaran Proyek I
OE = Rp 65,972,220,000.00
No Kontraktor Harga Penawaran (Rp)

1 PT. BR Rp 54.419.580.109,54
2 PT. PTP Rp 56.187.438.202,77
3 PT. PPM Rp 57.747.703.243,34
4 PT. PJ Rp 59.367.748.095,52
5 PT. BSP Rp 60.557.798.366,62
6 PT. LE Rp 60.690.099.840,70
7 PT. RTP Rp 60.772.729.570,74
8 PT. CBU Rp 61.353.612.127,29
Sumber : LPSE Kementerian PUPR
Untuk data penawaran proyek 2-9 akan ditampilkan dalam lampiran 1.

4.2 Biaya Proyek


Biaya proyek dihitung oleh masing-masing kontraktor dengan asumsi-
asumsi/standar-standar biaya yang telah ditetapkan oleh masing-masing
kontraktor.
Untuk keseragaman biaya proyek diasumsi sebagai berikut :
Biaya proyek = OE – Biaya tak langsung
Dimana biaya tak langsung meliputi :
Overhead = 2%
Resiko/Cadangan = 1%
Profit = 10%
PPN = 10%
PPH = 1,5%
Jumlah = 24,5% ≈ 25%
Maka, Biaya Proyek = OE – (25% x OE) atau
Biaya Proyek = 75% x OE
Menurut Satker PJN Wilayah 1 Maluku sesuai perpres 54 tahun 2010
pasal 66 ayat 8 PPN sebesar 10% dan Overhead yang telah melingkup
seluruh kelebihan biaya sebesar 10%-15%, maka jika dijumlahkan
maksimal menjadi 25% maka rumus biaya proyek sesuai dengan rumus
yang digunakan dalam penelitian ini.

4.3 Perhitungan Mark-up dari Masing-masing Data Penawaran Proyek


Perhitungan mark-up dari masing-masing data penawaran proyek
menggunakan persamaan 2.8 dan persamaan 2.9 untuk mencari besarnya
nilai biaya proyek dan nilai mark-up, dapat ditunjukkan pada data proyek 1
kontraktor A, sebagai berikut :
Biaya Proyek = 75% x OE
= 75% x Rp. 65.972.220.000,00
= Rp. 49.479.165.000,00
) )
Mark-up = x 100

)
= x 100

= 9,98 % ≈ 10%
Untuk mempermudah perhitungan digunakan program Microsoft Excel.
Hasilnya kemudian ditabelkan sebagai berikut :
Tabel 4.2 nilai mark-up proyek 1
Proyek 1, OE = Rp. 65,972,220,000.00
Biaya Proyek = Rp. 49,479,165,000.00
Mark-Up
No Kontraktor Penawaran (Rp)
Aktual Pembulatan
1 A Rp. 54.419.580.109,54 9.98 10
2 B Rp. 56.187.438.202,77 13.56 14
3 C Rp. 57.747.703.243,34 16.71 17
4 D Rp. 59.367.748.095,52 19.99 20
5 E Rp. 60.557.798.366,62 22.39 22
6 F Rp. 60.690.099.840,70 22.66 23
7 G Rp. 60.772.729.570,74 22.82 23
8 H Rp. 61.353.612.127,29 23.999 24
Sumber : Hasil Perhitungan 2020
Untuk perhitungan mark-up selanjutnya akan ditampilan pada lampiran 2.
Berdasarkan hasil perhitungan mark-up untuk 9 proyek diatas dapat
ditentukan besarnya mark-up dari setiap penawaran yang masuk, besarnya
mulai 7% sampai dengan 32% dari biaya proyek.
Menurut Satker PJN Wilayah 1 Maluku besarnya nilai keuntungan atau
mark-up yang ditentukan dalam besarnya harga penawaran oleh kontraktor,
masalah keuntungan yang didapatkan sesuai dengan perhitungan yang
dibuat oleh pihak kontraktor, sedang sebagai pihak owner Satker PJN
Wilayah 1 hanya bertugas sebagai panitia penyeleksi untuk pemenang
tender.

4.4 Distribusi Frekuensi dan Frekuensi Kumulatif Dari Pesaing


Dari hasil perhitungan di atas besar mark-up masing-masing penawaran
diurutkan berdasarkan mark-up terendah hingga tertinggi seperti yang
ditampilkan pada tabel
Tabel 4.3 Frekuensi Penawar
Mark-up jumlah
No Kumulatif
% % terhadap Owner Estimate penawar

1 7 80,25 3 40
2 9 81,75 1 37
3 10 82,50 1 36
4 13 84,75 2 35
5 14 85,50 1 33
6 15 86,25 1 32
7 16 87,00 1 31
8 17 87,75 5 30
9 19 89,25 2 25
10 20 90,00 1 23
11 22 91,50 3 22
12 23 92,25 4 19
13 24 93,00 2 15
14 25 93,75 2 13
15 26 94,50 4 11
16 27 95,25 2 7
17 29 96,75 3 5
18 31 98,25 1 2
19 32 99,00 1 1
40 0
Sumber : Hasil Perhitungan 2020

4.5 Pengolahan Data dengan Metode Friedman


4.5.1 Perhitungan Probabilitas Mengalahkan Tawaran Satu Pesaing
Setelah diperoleh distribusi frekuensi dan frekuensi kumulatif dari
pesaing, dilanjutkan dengan perhitungan probabilitas mengalahkan satu
pesaing. Perhitungannya dapat ditunjukkan pada nilai mark-up 10% adalah
36, dimana jumlah total penawaran yang masuk berjumlah 40. Dari data
tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
P(CoWin/Bo) = P(Bo<B1) x P(Bo<Bi) x … x P(Bo<Bn)
Dimana :
P(CoWin/Bo) = Probabilitas mengalahkan satu pesaing
P(Bo<Bi) = Probabilitas menang terhadap pesaing i

P(CoWin/Bo) = x 100%

Untuk nilai mark-up 10% diperoleh

P(CoWin/Bo) = x 100%

= 90%
Untuk perhitungan selanjutnya akan ditabelkan.
Tabel 4.4 probabilitas mengalahkan 1 pesaing
(Kumulatif
P
Mark- Kumulatif tawaran/jumlah
No (mengalahkan
up (%) tawaran total tawaran)
1 pesaing)
100%
1 7 40 100 1,00
2 9 37 92,5 0,93
3 10 36 90 0,90
4 13 35 87,5 0,88
5 14 33 82,5 0,83
6 15 32 80 0,80
7 16 31 77,5 0,78
8 17 30 75,0 0,75
9 19 25 62,5 0,63
10 20 23 57,5 0,58
11 22 22 55,0 0,55
12 23 19 47,5 0,48
13 24 15 37,5 0,38
14 25 13 32,5 0,33
15 26 11 27,5 0,28
16 27 7 17,5 0,18
17 29 5 12,5 0,13
18 31 2 5 0,05
19 32 1 2,5 0,03
Sumber : Hasil Perhitungan 2020
Menurut Satker PJN Wilayah 1 Maluku metode Friedman sebagai
smetode yang digunakan dalam menentukan harga penawaran merupakan
metode strategi yang dimiliki oleh pihak kontraktor sedang Satker PJN
Wilayah 1 Maluku sebagai owner membebaskan setiap strategi yang
digunakan dengan persyaratan pihak kontraktor melakukan penawaran
sesuai peraturan-peraturan yang berlaku.

4.5.2 Perhitungan Probabilitas Mengalahkan Tawaran n Pesaing


Dari data tabel 4.4 dapat dihitung probabilitas mengalahkan tawaran
dua/lebih pesaing. Proses perhitungannya dapat diperlihatkan pada nilai
mark-up 10% sebagai berikut:
P(CoWin/Bo) = P(Bo<Ba)n
Dimana :
P(CoWin/Bo) = probabilitas menang terhadap dua/lebih pesaing
Ba = Harga penawaran rata-rata
N = Jumlah Pesaing
untuk nilai mark-up 10% diperoleh :
dari tabel 4.4 nilai P(Bo<Ba) = 90%, maka besarnya probabilitas
mengalahkan n pesaing diperoleh :

n= 2 P(CoWin/Bo) = [90]2
= 81%
n= 2 P(CoWin/Bo) = [90]3
= 72,9 %
(dilanjutkan sampai dengan n=5)
Perhitungan ini dilakukan untuk tiap-tiap mark-up dari mark-up 7%
sampai 32%. Hasil seluruh perhitungan tersebut dapt dilihat pada tabel 4.5
berikut ini:
Tabel 4.5 probabilitas mengalahkan n pesaing

Mengalahkan Pesaing
Mark- 2 3 4 5
No up
(%) Prob. Prob. Prob. Prob.
(%) (%) (%) (%)
1 7 100,00 100,00 100,00 100,00
2 9 85,56 79,15 73,21 67,72
3 10 81,00 72,90 65,61 59,05
4 13 76,56 66,99 58,62 51,29
5 14 68,06 56,15 46,33 38,22
6 15 64,00 51,20 40,96 32,77
7 16 60,06 46,55 36,08 27,96
8 17 56,25 42,19 31,64 23,73
9 19 39,06 24,41 15,26 9,54
10 20 33,06 19,01 10,93 6,29
11 22 30,25 16,64 9,15 5,03
12 23 22,56 10,72 5,09 2,42
13 24 14,06 5,27 1,98 0,74
14 25 10,56 3,43 1,12 0,36
15 26 7,56 2,08 0,57 0,16
16 27 3,06 0,54 0,09 0,02
17 29 1,56 0,20 0,02 0,00
18 31 0,25 0,01 0,00 0,00
19 32 0,06 0,00 0,00 0,00
Sumber : hasil perhitungan 2020

4.5.3 Perhitungan Probabilitas Keuntungan Harapan Bila


Mengalahkan Satu Pesaing
Dari hasil perhitungan mengalahkan satu pesaing yang ditunjukkan
pada tabel 4.4 diatas selanjutnya digunakan untuk menghitung keuntungan
harapan mengalahkan satu pesaing yang perhitungannya dapat ditunjukkan
sebagai berikut :
E(P) = (Bo – Us.C) x P(CoWin/Bo)
Dimana :
E(P) = Expected Profit
Us = ratio biaya aktual terhadap biaya estimasi
Bo = Harga penawaran kontraktor
C = biaya estimasi proyek
Untuk mark-up 10%, diperoleh :
dari tabel 4.4 nilai P(CoWin/Bo) = 90%, sehingga
E(P) = 10% x 90%
= 9%
Perhitungan ini dilakukan untuk tiap-tiap nilai mark-up dari mark-up 7%
sampai 32%. Hasil seluruh perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6
berikut ini:
Tabel 4.6 Keuntungan harapan mengalahkan satu pesaing

No Mark-up (%) Expected Profit (%)

1 7 7,00
2 9 8,33
3 10 9,00
4 13 11,38
5 14 11,55
6 15 12,00
7 16 12,40
8 17 12,75
9 19 11,88
10 20 11,50
11 22 12,10
12 23 10,93
13 24 9,00
14 25 8,13
15 26 7,15
16 27 4,73
17 29 3,63
18 31 1,55
19 32 0,80
Sumber: hasil perhitungan 2020
4.5.4 Perhitungan Probabilitas Keuntungan Harapan Bila
Mengalahkan n Pesaing
Dari perhitungan probabilitas mengalahkan n pesaing yang
ditunjukkan pada tabel 4.5 diatas, selanjutnya digunakan untuk menghitung
keuntungan harapan bila mengalahkan dua/lebih pesaing perhitungannya
dapat ditunjukkan sebagai berikut:
E(P) = mo x (P(Bo<Ba)n)
Dimana :
E(P) = Expected Profit
Bo = Harga penawar kontraktor
Ba = Harga penawaran rata-rata
n = Jumlah pesaing
mo = Mark-up
untuk mark-up 10% diperoleh :
dari tabel 4.5 nilai probabilitas mengalahkan dua atau lebih pesaing untuk
nilai:
n = 2 → P (Bo<Ba)n = 81%, sehingga E(P) = 10% x 81%
= 0,081%
n = 3 → P (Bo<Ba)n = 72.90%, sehingga E(P) = 10% x 72.90%
= 0,073%
(dilanjutkan sampai dengan n=5)

Tabel 4.7 Keuntungan harapan mengalahkan n pesaing

Mengalahkan Pesaing
Mark- 2 3 4 5
No
up (%) Profit Profit Profit Profit
(%) (%) (%) (%)
1 7 7,00 7,00 7,00 7,00
2 9 7,70 7,12 6,59 6,09
3 10 8,10 7,29 6,56 5,90
4 13 9,95 8,71 7,62 6,67
5 14 9,53 7,86 6,49 5,35
6 15 9,60 7,68 6,14 4,92
7 16 9,61 7,45 5,77 4,47
8 17 9,56 7,17 5,38 4,03
9 19 7,42 4,64 2,90 1,81
10 20 6,61 3,80 2,19 1,26
11 22 6,66 3,66 2,01 1,11
12 23 5,19 2,46 1,17 0,56
13 24 3,38 1,27 0,47 0,18
14 25 2,64 0,86 0,28 0,09
15 26 1,97 0,54 0,15 0,04
16 27 0,83 0,14 0,03 0,00
17 29 0,45 0,06 0,01 0,00
18 31 0,08 0,00 0,00 0,00
19 32 0,02 0,00 0,00 0,00
Sumber : hasil perhitungan 2020

4.5.5 Hasil perhitungan Metode Friedman


Dari seluruh hasil tahapan perhitungan metode friedman, dapat
dirangkum seperti yang terlihat pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Metode Friedman
mark-up Mengalahkan Pesaing
Distribusi
Frekuensi 1 2 3 4 5
% terhadap Frekuensi
% Kumulatif Prob. Profit Prob. Profit Prob. Profit Prob. Profit Prob. Profit
nilai kontrak Penawar
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
7 80,25 3 40 100,00 7,00 100,00 7,00 100,00 7,00 100,00 7,00 100,00 7,00
9 81,75 1 37 92,50 8,33 85,56 7,70 79,15 7,12 73,21 6,59 67,72 6,09
10 82,50 1 36 90,00 9,00 81,00 8,10 72,90 7,29 65,61 6,56 59,05 5,90
13 84,75 2 35 87,50 11,38 76,56 9,95 66,99 8,71 58,62 7,62 51,29 6,67
14 85,50 1 33 82,50 11,55 68,06 9,53 56,15 7,86 46,33 6,49 38,22 5,35
15 86,25 1 32 80,00 12,00 64,00 9,60 51,20 7,68 40,96 6,14 32,77 4,92
16 87,00 1 31 77,50 12,40 60,06 9,61 46,55 7,45 36,08 5,77 27,96 4,47
17 87,75 5 30 75,00 12,75 56,25 9,56 42,19 7,17 31,64 5,38 23,73 4,03
19 89,25 2 25 62,50 11,88 39,06 7,42 24,41 4,64 15,26 2,90 9,54 1,81
20 90,00 1 23 57,50 11,50 33,06 6,61 19,01 3,80 10,93 2,19 6,29 1,26
22 91,50 3 22 55,00 12,10 30,25 6,66 16,64 3,66 9,15 2,01 5,03 1,11
23 92,25 4 19 47,50 10,93 22,56 5,19 10,72 2,46 5,09 1,17 2,42 0,56
24 93,00 2 15 37,50 9,00 14,06 3,38 5,27 1,27 1,98 0,47 0,74 0,18
25 93,75 2 13 32,50 8,13 10,56 2,64 3,43 0,86 1,12 0,28 0,36 0,09
26 94,50 4 11 27,50 7,15 7,56 1,97 2,08 0,54 0,57 0,15 0,16 0,04
27 95,25 2 7 17,50 4,73 3,06 0,83 0,54 0,14 0,09 0,03 0,02 0,00
29 96,75 3 5 12,50 3,63 1,56 0,45 0,20 0,06 0,02 0,01 0,00 0,00
31 98,25 1 2 5,00 1,55 0,25 0,08 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
32 99,00 1 1 2,50 0,80 0,06 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Sumber : hasil perhitungan 2020


Hasil Perhitungan tersebut dapat dperlihatkan dalam bentuk grafik pada
gambar 4.1 dan gambar 4.2 untuk satu competitor dan 5 kompetitor

Gambar 4.1 hubungan antara probabilitas – mark-up – expected profit untuk


1 kompetitor

Gambar 4.2 hubungan antara probabilitas – mark-up – expected profit untuk


5 kompetitor
4.6 Menentukan Nilai Mark-up
Dalam aplikasi metode friedman tidak dapat menghasilkan hasil yang
pasti, diperlukan pengambilan keputusan dalam menentukan nilai mark-up
yang akan digunakan sebagai dasar dalam penentuan besarnya harga
penawaran. Selain itu metode ini dapat diaplikasikan dengan baik jika
suasana kompetisi dalam pelelangan mengikuti peraturan mengikuti
peraturan yang berlaku. Jika dalam pelelangan terjadi Kolusi, Korupsi, dan
Nepotisme (KKN) maka mustahil metode ini dapat diaplikasikan.

4.6.1 Pengambilan Keputusan


Dari hasil perhitungan untuk metode Friedman yang dapat dilihat
dalam tabel 4.8 kontraktor harus mengambil keputusan dalam menentukan
nilai mark-up yang sesuai dengan kebutuhan perusahaannya. Setiap
kontraktor memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda yang
menyebabkan perbedaan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan
strategi penawarannya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, secara umum
permasalahan kontraktor ada dua yaitu memperoleh proyek dengan profit
minimum dan mengharapkan high profit tetapi kesempatan memperoleh
proyek sangat kecil. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan yang
tepat guna memperoleh proyek tersebut.
Dalam hal ini diambil nilai mark-up dengan probabilitas lebih besar
atau sama dengan 60%. Keputusan ini didukung dari penjelasan yang
diperoleh dari gambar 2.4 dimana besarnya mark-up sebesar 10% akan
memberikan profit yang maksimum. Didukung juga dari keterangan yang
diperoleh dari gambar 2.2, dimana dari gambar tersebut kontraktor dapat
melakukan penawaran sebesar 12,5% diatas biaya langsung, atau dengan
mark-up dibawah 12,5%. Dengan kata lain mark-up 10% akan lebih realistis
dibandingkan dengan mark-up 15%. Demikian pula jika dilihat dari gambar
2.1 mark-up 10% memiliki peluang lebih besar dari mark-up 15% dengan
probabilitas 60%. Dengan kata lain dengan probabilitas lebih besar atau
sama dengan 60% akan berpeluang memperoleh proyek dan keuntungan
(profit).
Dari hasil perhitungan untuk metode Friedman pada tabel 4.8 terlihat
bahwa besarnya nilai mark-up yang masih memberikan harapan untuk
memenangkan tender berkisar antara 9% - 19%. Berikut akan disajikan
dalam tabel, besarnya mark-up – probabilitas – keuntungan harapan
berturut-turut dari 5 kompetitor adalah :

Tabel 4.9 nilai mark-up yang masih memberikan harapan untuk


memenangkan tender untuk metode Friedman

Mark-up Probabilitas Keuntungan


Kompetitor
(%) menang (%) Harapan (%)

1 19 62,50 11,88
2 16 60,06 9,61
3 13 66,99 8,71
4 10 65,61 6,56
5 9 67,72 6,09
Sumber : hasil perhitungan 2020

Jika dilihat tujuan kedua dari kontraktor yaitu untuk mendapatkan


high profit, dapat diambil keputusan dengan mempertimbangkan nilai mark-
up yang memberikan keuntungan harapan maksimum. Dari hasil
perhitungan untuk metode Friedman pada tabel 4.8 terlihat bahwa nilai
mark-up yang memberikan keuntungan harapan masimum berkisar antara
7% - 17%. Berikut akan disajikan dalam tabel, besarnya mark-up –
probabilitas – expected profit berturut-turut dari 5 kompetitor adalah :
Tabel 4.10 nilai mark-up yang memberikan keuntungan harapan maksimum
untuk metode Friedman
Mark-up Probabilitas Keuntungan
Kompetitor
(%) menang (%) Harapan (%)

1 17 75,00 12,75
2 13 76,56 9,95
3 13 66,99 8,71
4 13 58,62 7,62
5 7 100,00 7,00
Sumber : hasil perhitungan 2020

4.6.2 Pengujian Hasil dan Pembahasan


Dari gambar 4.3 berikut ini terlihat mark-up terendah dari masing-
masing data proyek yang berkisar mark-up 7% - 32%

Gambar 4.3 grafik mark-up terendah dari masing-masing proyek

Dari gambar 4.3 dapat digunakan untuk melihat bagaimana hasil


keputusan yang telah diambil. Apakah nilai mark-up yang telah diperoleh
dapat menjadi penawar terendah pada data proyek yang ada.
Berdasarkan hasil keputusan yang pertama yaitu untuk memenangkan
tender dengan metode friedman diperoleh hasil sebagai berikut :
9%,10%,13%,16%,19% (lihat tabel 4.9). berikut disajikan tabel untuk hasil
keputusan pertama untuk menjadi penawar terendah pada proyek-prpyek
konstruksi jalan provinsi Maluku.

Tabel 4.11 Nilai mark-up metode Friedman yang dapat menjadi penawar
terendah pada data proyek.
Mark-up Dapat Menjadi Penawar
(%) Terendah pada Proyek
9 1,2,3,4,5,9
10 2,3,4,5,9
13 2,3,4,5,9
16 2,4,5,9
19 2,4,5,9
Sumber perhitungan 2020
Dibuktikan pula dengan melakukan pengujian pada sebuah data penelitian
yaitu dengan mark-up 10% pada proyek 3, nilai penawaran yang dapat
diajukan adalah:
OE = Rp. 40.000.000.000,00
Biaya Proyek = 75% x Rp 40.000.000.000,-
= Rp 30.000.000.000,00
Besar Penawaran = Rp 30.000.000.000,00+(Rp 30.000.000.000,00 x (10%))
= Rp 33.000.000.000,00

Dari hasil perhitungan diatas, harga penawaran yang diperoleh dapat


menjadi penawar terendah pada proyek 3. Mampu mengalahkan harga
penawaran sebesar Rp 34.801.740.002,31
Umtuk nilai mark-up berdasarkan keputusan memaksimumkan keuntungan,
yaitu sebaesar 7%-17% dapat memiliki peluang cukup besar untuk dapat
memenangkan tender.
4.6.3 Aplikasi dalam Pengajuan Penawaran
Melihat hasil analisis, didapat berbagai pilihan besar nilai mark-up
yang dapat digunakan oleh kontraktor dalam menentukan besar penawaran
yang diajukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap
kontraktor. Berikut ini contoh aplikasinya dalam pengajuan penawaran :

Proyek konstruksi jalan A :


Dimisalkan
Besar OE = Rp 65.972.220.000,00
Biaya Proyek = 75% x Rp 65.972.220.000,00
= Rp 49.479.165.000,00
Estimasi kontraktor diambil sebesar 75% dari biaya proyek
Estimasi kontraktor sebesar = 75% x Rp 49.479.165.000,00
= Rp 37.109.373.750,00

Seberapa besar penawaran yang harus diajukan oleh kontraktor dalam


tender? Analisisnya sebagai berikut.
Dari hasil pertimbangan keputusan untuk memenangkan tender diperoleh
nilai mark-up untuk metode friedman yaitu 9%, 10%, 13%, 16%, 19%. Nilai
mark-up tersebut digunakan untuk menghitung alternatif besar penawaran
yang dapat diajukan.
Biaya proyek = Rp 49.479.165.000,00
Untuk mark-up 10% diperoleh :
Penawaran = Biaya Proyek + (Biaya Proyek x (mark-up))
= Rp 49.479.165.000,00 + (Rp 49.479.165.000,00 x (10%))
= Rp 54.427.081.500,00

Diajukan untuk niali mark-up 9%, 13%, 16%, 19% hasilnya diajukan pada
tabel 4.12 berikut ini :
Tabel 4.12 Alternatif besar penawaran
No Mark-up (%) Alternatif penawaran
1 9 Rp 53.932.289.850,00
2 13 Rp 55.911.456.450,00
3 16 Rp 57.395.831.400,00
4 19 Rp 58.880.206.350,00
Sumber : hasil perhitungan 2020
Berdasarkan tabel diatas kontraktor memiliki semua pilihan dalam
pengajuan harga penawaran. Keputusan dalam menentukan besar penawaran
tersebut tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Jika diasumsikan
kontraktor menginginkan keuntungan sebesar 10% maka besar penawaran
yang diambil Rp54.427.081.500,00

Anda mungkin juga menyukai