Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

HARI/TANGGAL : KAMIS, 8 AGUSTUS 2019

WAKTU : PUKUL 09.00 WITA

PENYAJI : CRISTI TARI

SASARAN : TN. S

TEMPAT : RUANG BERNADETH III B (3642)

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan batu ginjal selama 20 menit, diharapkan
sasaran mampu memahami tentang penyakit batu ginjal.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang batu ginjal selama 20 menit,
diharapkan sasaran mampu:
a. Pengertian batu ginjal
b. Faktor penyebab batu ginjal
c. Pencegahan batu ginjal
B. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media Metode
Penyuluhan dan Alat Penyulu
Penyulu han
han
1. Pra Memberikan salam, Menjawab salam, ceramah
interaksi perkenalan dan memperhatikan,
kontrak waktu memberikan
tanggapan
2. Kerja Menjelaskan materi Menyimak(mendeng Leaflet Cerama
secara berurutan arkan dan flipchart h dan
dan teratur memperhatikan) diskusi
Materi:
a. Pengertian batu
ginjal
b. Pencegahan
batu ginjal
3. Evaluasi 1. Memberikan 1. Memberikan Diskusi
kesempatan pertanyaan dan
untuk bertanya 2. Memperhatikan ceramah
tentang materi dan memberikan
yang telah respon
disampaikan 3. Menjawab salam
2. Menyimpulkan
materi yang
telah
disampaikan
4. Termina 1. Mengakhiri 1. Mendengarkan
si pertemuan dan 2. Menjawab salam
mengucapkan
terima kasih
atas partisipasi
pasien dan
keluarga
2. Mengucapkan
salam penutup

C. Media dan Alat Penyuluhan


Leafleat
Flipchart
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
E. Lampiran Materi
1. Pengertian batu ginjal
Batu ginal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam asam
yang mengendap dalam urine yang berkonsentrasi.

2. Pencegahan batu ginjal


a. Batasi asupan protein hewani dan makanan yang mengandung purin
Protein hewani dalam makanan akan meningkatkan kadar kalsium
dalam air kemih. Kadar kalsium merupakan kandungan mineral yang tidak
dapat terlarut dengan mudah oleh tubuh, sehingga membuat ginjal tidak
dapat menyerap kembali, hal ini mengakibatkan ginjal tidak berfungsi
dengan baik karena ginjal harus bekerja lebih cepat untuk filtrasi protein-
protein yang dikonsumsi (Purnomo, 2011).
Gangguan kesimbangan kadar kalsium akan mengakibatkan
penyerapan kalsium menjadi terhambat dan menyebabkan kalsium
menjadi tidak larut. Akibatnya, kalsium mengendap di ginjal dalam bentuk
Kristal kompleks. Endapan kristal inilah yang lama-kelamaan membesar
dan menjadi batu ginjal.
Daging,jeroan, dan sumber protein hewani lainnya (seperti telur
dan seafood) mengandung purin. Purin nantinya akan diubah menjadi
asam urat di dalam urin. Asam urat merupakan salah satu bahan
pembentuk batu ginjal sehingga terlalu banyak konsumsi protein hewani
dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal di kemudian hari. Selain
daging, organ lain seperti hati dan jeroan Jeroan, seperti hati, ginjal, otak,
dan organ dalam lainnya, Daging termasuk sapi, domba, dan babi serta
konsumsi daging lain dalam jumlah yang besar. Ikan teri, sarden, makarel
(ikan kembung), haring, dan kerang. Kuah daging yang lebih kental. juga
mengandung purin yang tinggi.
Selain risiko menumpuknya asam urat, protein yang berasal dari
hewan juga meningkatkan risiko terbentuknya batu kalsium dengan cara
meningkatkan ekskresi kalsium tetapi mengurangi kadar sitrat dalam urin.
Padahal sitrat dapat mencegah terbentuknya batu ginjal, tetapi asam
dalam protein hewani mengurangi kadar sitrat tersebut.
Batasi asupan protein hewani tidak lebih dari 170 g/ hari.
Sementara protein hewani bisa memicu beberapa jenis mineral di urine
untuk membentuk batu ginjal. Karena itu penderita batu ginjal harus
menggantikannya dengan protein nabati.
Fungsi protein: membantu system kekebalan tubuh, sumber energi,
menyimpan nutrisi, menyeimbangan ph, pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh, pembentukan enzim dan hormone
Purin: unsur yang meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

b. Membatasi konsumsi oksalat


Oksalat merupakan sejenis asam organic yang dapat
mengendapkan kalsium. Oksalat sebenarnya dihasilkan juga oleh tubuh
misalnya dari hasil sampingan pemecahan vitamin C. Namun
mengonsumsi makanan yang memiliki kadar oksalat tinggi dapat
meningkatkan jumlah oksalat dalam urin di mana nantinya oksalat
tersebut akan berikatan dengan kalsium membentuk batu kalsium oksalat.
Beberapa jenis makanan dengan kadar oksalat tinggi yaitu bayam,
kiwi, almond, kacang mede, produk kedelai, bekatul dari gandum, cokelat,
kangkung, kacang panjang, buncis, daun singkong. Konsumsi sayuran
dengan jumlah sering akan menyebabkan tinggi kadar oksalat dalam air
kemih yang dapat memicu terbentuknya batu saluran kemih
(Y Liu et al. 2016).
Kadar oksalat didalam tubuh akan membentuk senyawa tidak larut
dan tidak dapat diserap oleh tubuh akibatnya senyawa ini akan
mengendap dan membentuk Kristal (Alaya A, et al. 2014). Hiperoksaluria
meningkatkan kalsium oksalat jenuh dan berkontribusi terbentuknya batu
kalsium oksalat. Hiperoksaluri dapat juga terjadi pada pasien dengan
malabsorsi lemak enteric. Hal ini bisa terjadi karena kelebihan lemak
enteric mengikat kalsium bebas dan mengakibatkan oksalat
bebas lebih mudah diserap di kolon (Hall M Phillip M.D, 2009).
Batasi asupan oksalat sebanyak 40- 50 mg/ hari.

c. Batasi Makanan tinggi sodium


Sodium, yang biasa terdapat dalam garam dan makanan kemasan,
merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan risiko
menderita batu ginjal karena diet tinggi sodium cenderung memicu
peningkatan kadar kalsium dalam urin. Beberapa contoh makanan yang
mengandung sodium tinggi yaitu: Makanan kaleng, Daging olahan (seperti
bacon, nugget, ham, sosis), Kecap atau saus, Kacang-kacangan yang
sudah diasinkan, Makanan siap saji (seperti sereal instan, mie instan)
Membatasi konsumsi garam natrium dapat mengurangi jumlah
kalsium yang dikeluarkan lewat ginjal. Oleh karena itu jika yang terbentuk
adalah batu kalsium, maka konsumsi garam natrium sebaiknya dibatasi
antara 2.500-3.500 mg/hari (± 0,2 sdm)
Jika membeli makanan kalengan, pilih yang berlabel “natrium
rendah” atau “tidak mengandung garam”.

d. Jangan menahan kencing


Kebiasaan menahan kencing dapat menyebabkan urin menetap
dan tidak adanya pergerakan urin di vesica urinaria (kandung kemih).
Yang lama kelamaan zat yang seharusnya di buang oleh urin mengendap
dan membentuk batu.

e. Banyak minum air putih


Air adalah diet paling penting untuk mencegah batu ginjal, karena
komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama
buang air kecil. Meminum air putih Sekitar 2-3 liter (8- 12 gelas) setiap
hari. Hal ini dapat mencegah penderita dari dehidrasi dan mencegah
produk limbah tubuh terlalu pekat yang berisiko membentuk batu ginjal.
Kondisi dehidrasi menyebabkan air seni yang dibentuk di ginjal
cenderung lebih mudah membuat endapan sehingga menjadi batu. Oleh
karena itu, mengonsumsi air yang cukup dapat menghindari terbentuknya
endapan air seni. Selain itu, minum cukup air putih bisa melarutkan batu
ginjal yang berukuran kecil.

Anda mungkin juga menyukai