TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan distribusi reseptor sensasi kulit di beberapa daerah kulit pada panelis yang
berbeda.
2. Menentukan perbedaan waktu adaptasi terhadap sentuhan pada daerah permukaan
lengan.
II. PENDAHULUAN
Kulit dapat berfungsi sebagai penerima sensasi tertentu, yaitu sensasi sentuh, dingin,
panas, atau nyeri. Dsitribusi sensasi-sensasi tersebut dipengaruhi dentegan adanya
distribusi reseptor pada kulit yang berbeda pada daerah-daerah tertentu.
Adaptasi terhadap reseptor sentuhan umum dirasakan ketika sensasi tekanan misal
dari suatu benda dalam rentang waktu tertentu dapat tidak terasa. Peristiwa adaptasi ini
berkaitan juga dengan reseptor yang bekerja pada kulit dengan tujuan tertentu.
III. METODOLOGI
1. Distribusi Reseptor Sensasi Kulit
Suatu daerah dengan luas sekitar 2cm2 digambar pada permukaan anterior lengan
bawah. Pertama, uji sensasi sentuh dilakukan dengan penekanan halus bulu sikat dengan
kekuatan tekanan yang sama pada 20 tempat yang berbeda. Bila terasa sensasi sentuh,
maka ditandai huruf S lalu jumlah sensasi sentuh yang terasa dihitung. Kedua, uji sensasi
dingin diuji dimulai dengan mendinginkan paku terlebih dahulu, dikeringkan, kemudian
ujung paku tersebut ditekan pada 20 tempat yang berbeda pada kulit. Bila terasa sensasi
dingin, maka ditandai huruf D lalu jumlah sensasi dingin yang dirasakan dihitung. Ketiga,
paku dipanaskan dalam air 40 atau 50oC, dikeringkan, kemudian ujung paku tersebut
ditekan pada 20 tempat yang berbeda pada kulit. Bila terasa sensasi panas, maka ditandai
huruf P lalu jumlah sensasi panas dihitung. Terakhir, uji sensasi nyeri dilakukan dengan
tekanan ringan yang mewakili syok listrik ringan menggunakan jarum pada kulit. Bila
terasa sensasi nyeri, maka ditandai huruf N lalu jumlah sensasi nyeri yang dirasakan
dihitung. Uji-uji tersebut diulang pada daerah kulit antara lutut dan mata kaki lalu
dibandingkan perbedaan distribusi reseptor di kedua daerah tersebut.
1
Pertama, mata praktikan ditutup lalu suatu benda (uang logam) diletakkan pada kulit
permukaan ventral lengan. Durasi terasanya sensasi sentuh diamati. Setelah sensasi
menghilang, uang logam dengan ukuran dan bobot yang sama ditambahkan di atas mata
uang pertama, kemudian durasi terasanya sensasi sentuh diamati. Terakhir, setelah sensasi
menghilang, mata uang logam yang sama ditambahkan di atas mata uang kedua, kemudian
durasi terasanya sensasi sentuh diamati.
V. PEMBAHASAN
Secara umum, mekanisme rangsangan terjadi melalui neuron, yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan interneuron. Rangsangan/impuls akan diterima oleh neuron sensorik
pada alat indera, seperti mata, hidung, dll lalu diteruskan menuju interneuron pada otak
2
atau sumsum tulang belakang untuk pembacaan impuls. Selanjutnya, pengambilan
keputusan respon dalam bentuk sinyal yang kemudian diterima oleh neuron motorik lalu
dikirim ke bagian lain dari tubuh untuk menghasilkan respon terhadap impuls yang
diberikan.
3
3. Semakin besar bobot badan seseorang, umumnya memiliki lapisan kulit yang lebih
tebal, sehingga sensasi dari stimulus yang diberikan akan lebih rendah dari orang yang
kurus (lapisan kulit lebih tipis).
4. Variasi biologis, terdapat beberapa faktor biologis yang menyebabkan tingkat
sensitivitas seseorang menjadi lebih besar atau lebih rendah dari orang pada umumnya.
VI. KESIMPULAN
4
1. Distribusi jumlah reseptor dingin (krause end bulbs) lebih banyak dari reseptor panas
(ruffini endings); distribusi jumlah reseptor nyeri (ujung-ujung syaraf bebas) lebih
banyak dari reseptor sentuhan (meisner corpuscle).
2. Bila tidak terdapat factor yang membuat hasil menjadi bias, waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai adaptasi resptor terhadap sentuhan akan semakin lama seiring
bertambahnya beban dari uang logam yang diberikan.
VII. SARAN
IX. LAMPIRAN
5
Gambar 2. Receptive fields pada beberapa reseptor
Sumber: Essential Biological Psychology, halaman 135.