Yuni
Ny. Yuni membawa bayi perempuannya yang berusia 9 bulan ke UGD `puskesmas
dengan keluhan utama kejang sejak 1 jam yang lalu. Saat kejang mata mendelik keatas, lalu
keempat anggota gerak bergerak kelojotan. Berdasarkan skrining MTBM, didapatkan pasien
demam dua hari sebelumnya, demam tinggi, tidak menggigil. Batuk dan sesak nafas tidak ada.
Dari anamnesis dokter, didapatkan Ny. Yuni melahirkan di rumah bidan, bayi tidak langsung
menangis, terlihat letargi dan merintih. Bayi lahir dengan berat badan 2400 gram dan panjang
badan 44 cm, lingkar kepala 31 cm, pervaginam di usia kehamilan 39 minggu. Dokter juga
menanyakan riwayat kehamilan Ny. Yuni apakah pernah mengalami riwayat keguguran
berulang. Pada saat ini berat badan bayi adalah 6 kg dan panjang badan 64 cm. Dokter segera
memberikan terapi oksigen, memasang infus, pemberian antipiretik dan obat antikejang
sebelum merujuk bayi Ny.Yuni ke rumah sakit.
Dokter di RSUP DR. M Djamil Padang melakukan perawatan terhadap bayi Ny.Yuni. Saat
dirawat, dokter melihat bayi tersebut kuning dan hepar teraba membesar. Dokter melakukan
serangkaian pemeriksaan darah dan pemeriksaan radiologi. Selama rawatan bayi pernah
mengalami kejang, dari pemeriksaan darah dan lumbal punksi waktu itu tidak didapatkan
adanya kelainan. Bayi diperbolehkan pulang setelah dirawat selama 2 minggu.
Ny. Yuni menolak untuk memberikan ASI sejak bayinya baru lahir dengan alasan sibuk
bekerja. Ny. Yuni mempunyai profesi sebagai pramusaji kafe dan suaminya bekerja sebagai
supir yang pulang ke rumah sekali dalam 2 minggu. Suami Ny. Yuni bertato, mempunyai
perawakan kurus dan 2 bulan terakhir mengeluhkan demam dan diare yang tidak
sembuhsembuh.
Bagaimanakah anda menjelaskan kasus di atas?
12,. Apa akibat ny yuni tidak mau meberi asi pada anaknya
- kongenital :
≥ 15 menit
• Kejang fokal
Pada Permenkes RI Nomor 70 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan manajemen terpadu balita
sakit berbasis masyarakat, disebutkan bahwa pada bayi muda usia 0 – 2 bulan harus mendapatkan
4 macam pelayanan yang termsuk dalam MTBS-M:
da bayi baru lahir jagalah bayi supaya tetap kering di ruangan yang hangat, hindarkan aliran udara,
selimuti dengan baik. Bila tidak ada kondisi bahaya pada bayi dan ibu telah cukup stabil bayi bisa
tetap bersama ibunya (rawat gabung). Lakukan inisiasi menyusui dini dalam jam pertama
kehidupan. Jika mampu mengisap, biarkan bayi minum ASI sesuai permintaan. Jangan lupa untuk
selalu menjaga tali pusar tetap bersih dan kering.
Selain itu beberapa obat, vitamin, maupun vaksin diberikan juga pada bayi yang baru lahir, antara
lain: memberikan tetrasiklin salep mata pada kedua mata satu kali. Berikan juga vitamin K1
(fitomenadion) 1 mg intramuskular (IM) di paha kiri, dan vaksin hepatitis B 0.5 mL IM di paha kanan
sekurangnya 2 jam sesudah pemberian vitamin K1. Jika bayi lahir di rumah sakit, beri imunisasi
BCG intrakutan dan vaksin polio oral 2 tetes ke mulut bayi saat akan pulang dari rumah saki
Batuk dan sesak nafas tidak ada : penyebabnya bukan dari saluran pernafasan
3. riwa
4. BB : BBLR