Anda di halaman 1dari 7

Pengaturan Frekuensi Motor Induksi 3 Fasa

Abdul Ilakhoirul Anam (1303181008)


Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

*
kanam4474@gmail.com

Abstract
An induction motor is an electric machine that functions to convert electrical energy into mechanical energy
in the form of rotational power. Induction motors work using the principle of electromagetic induction. There are
several ways to adjust the 3-phase induction motor, including by adjusting the input frequency of the 3-phase induction
motor. Changing the frequency will also affect the rotational speed of the induction motor. In accordance with the
synchronous speed equation (ns), the change in frequency is directly proportional to the change in synchronous
rotation, however this can cause a surge in current when the frequency speed setting is low. At low frequencies the
value of the impedance of the stator winding body will be small, so that with a constant source voltage low frequency
settings can make the current in the stator very large. In this experiment, it was carried out by adjusting the input
frequency on the motor above its nominal frequency by taking 5 frequency change data on the condition that the input
frequency does not exceed 10% of the nominal frequency. From the experiments that have been done, it is concluded
that the frequency setting of the 3-phase induction motor can cause a large change in the torque generated by the
industrial motor. The greater the frequency used, the resulting torque value will decrease. Then the input frequency
setting on the induction motor causes changes in the maximum speed to also change. The greater the frequency used,
the greater the resulting maximum speed.
Keywords: Induction Motor, Frequency, Speed.

Abstrak
Motor induksi merupakan suatu mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa tenaga putar. Motor induksi berkerja menggunakan prinsip induksi elektromagetik. Terdapat beberapa
cara dalam melakukan pengaturan motor induksi 3 fasa diantaranya adalah dengan pengaturan frekuensi masukan
motor induksi 3 fasa. Mengubah frekuensi juga akan berpengaruh pada kecepatan putar motor induksi. Sesuai dengan
persamaan kecepatan sinkron (ns), perubahan frekuensi berbanding lurus dengan perubahan putaran sinkron, namun
hal ini dapat menyebabkan lonjakan arus saat pengaturan kecepatan frekuensi rendah. Pada frekuensi rendah nilai
impedansi bada belitan stator akan menjadi kecil, sehingga dengan tegangan sumber yang tetap pengaturan frekuensi
rendah dapat membuat arus pada stator sangat besar. Pada percobaan ini dilakukan dengan mengatur frekuensi masukan
pada motor diatas frekuensi nominalnya dengan mengambil 5 data perubahan frekuensi dengan syarat frekuensi
masukannya tidak melebihi 10% dari frekuensi nominalnya. Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa
pengaturan frekuensi motor induksi 3 fasa dapat menyebabkan perubahan besar torsi yang dihasikan oleh motor
induski. Semakin besar frekuensi yang digunakan, maka nilai torsi yang dihasilkan akan menurun. Kemudian
pengaturan frekuensi masukan pada motor induksi menyebabkan perubahan kecepatan maksimum juga berubah.
Semakin besar frekuensi yang digunakan, maka semakin besar pula kecepatan maksimum yang dihasilkan.
Kata kunci : Motor Induksi, Frekuensii, Kecepatan.

1. Pendahuluan putar. Motor listrik memiliki dua bagian utama


1.1. Motor Induksi yaitu stator atau bagian yang diam dan rotor
Motor induksi merupakan suatu mesin atau bagian yang berputar. Pada motor AC
listrik yang berfungsi untuk mengubah energi kumparan rotor tidak mendapatkan energi
listrik menjadi energi mekanik berupa tenaga listrik secara langsung, melainkan
1
mendapatkan tegangan induksi dari belitan 3 𝑥 𝑉𝑡ℎ2 𝑥𝑅2/𝑠
stator sehingga motor jenis ini disebut dengan τ =
𝑅2 2
motor induksi. Motor induksi tiga fasa yaitu 𝜔𝑠𝑦𝑛𝑐[(𝑅𝑡ℎ + 𝑠 ) + (𝑋𝑡ℎ + 𝑋2)2 ]
motor induksi yang di suplai oleh tegangan AC Perbedaan relatif medan putar rotor dan stator
tiga fasa yang masing masing fasa memiliki disebut slip. adanya slip akan menghasilkan
beda fasa sebesar 120°. torsi yang membuat rotor berputar. Slip
Keunggulan motor induksi dibandingkan didefinisikan sebagai :
motor listrik lain : konstruksinya sederhana dan 𝑛𝑠 − 𝑛𝑟
𝑛= 𝑥100%
kokoh, Harga yang relatif murah, Perawatannya 𝑛𝑠
yang mudah, dan tersedia range daya motor Apabila nr = ns maka tegangan tidak akan
yang luas. Sedangkan kekurangan motor terinduksi dan tidak ada arus mengalir pada
induksi yaitu : tidak dapat menjaga kecepatan rotor sehingga rotor tidak terinduksi dan tidak
secara konstan apabila terjadi perubahan beban timbul torsi.
dan daerah pengaturan kecepatan tidak seluas Terdapat beberapa cara untuk pengaturan
motor arus searah. motor induksi, salah satunya adalah dengan
mengatur frekuensi masukannya. Mengubah
1.2. Prinsip Kerja Motor Induksi frekuensi juga akan berpengaruh pada
Motor induksi berkerja menggunakan kecepatan putar motor induksi. Sesuai dengan
prinsip induksi elektromagetik. Pada saat stator persamaan kecepatan sinkron (ns), perubahan
diberikan catu daya tegangan AC tiga fasa, arus frekuensi berbanding lurus dengan perubahan
akan mengalir pada belitan stator. Arus pada putaran sinkron, namun hal ini dapat
stator akan menghasilkan medan magnet putar menyebabkan lonjakan arus saat pengaturan
yang memiliki arah berlawanan dan berputar kecepatan frekuensi rendah. Pada frekuensi
pada kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron rendah nilai impedansi bada belitan stator akan
didefinisikan sebagai : menjadi kecil, sehingga dengan tegangan
120𝑥𝑓 sumber yang tetap pengaturan frekuensi rendah
𝑛= dapat membuat arus pada stator sangat besar.
𝑝
Dimana, Gambar 1 berikut ini merupakan kurva
n : Putaran sinkron karakteristik pengaturan frekuensi pada motor
f : Frekuensi sumber induksi.
P : Kutub motor
Medan magnet putar ini memotong belitan rotor
dan menginduksi belitan rotor. Besar tegangan
induksi ke rotor diberikan dengan persamaan :
𝐸 = 4,44𝑥𝑓𝑠𝑥𝑁𝑥ɸ
Dimana,
E : Tegangan induksi
fs : Frekuensi sumber
N : Jumlah belitan stator Gambar 1. Kurva Karakteristik Pengaturan Frekuensi
ɸ : Flux magnetic masukan Motor Induksi
Tegangan induksi pada rotor mengkibatkan
arus mengalir pada rotor. Arus pada rotor akan 2. Metoda Percobaan
menghasilkan medan magnet rotor. Medan 2.1. Rangkaian Percobaan
magnet rotor yang berinteraksi dengan medan Rangkaian percobaan pada percobaan
magnet stator menghasilkan torsi untuk pengaturan frekuensi motor induksi 3 fasa dapat
menggerakkan rotor. Besar torsi yang dilihat seperti pada gambar 1 berikut ini.
dihasilkan sesuai persamaan :

2
0,7539 Ohm dan besarnya reaktansi muatual
sebesar 26,129 Ohm.
Setelah semua data parameter
didapatkan, selanjutnya data parameter motor
tersebut dimasukkan kedalam program matlab
dengan file yang bernama p20hp. Setalah itu,
running program tersebut dan juga running file
Gambar 2. Rangkaian Simulasi Percobaan
Menggunakan Simulink Matlab program yang bernama m10. Jika kedua file
tersebut sudah dirunning, running file dengan
2.2. Langkah Percobaan yang bernama m3 untuk melihat kurva
Percobaan kali ini menggunakan data karakteristik dari motor induksi.
parameter motor induksi 3 fasa yang digunakan Percobaan kali ini dilakukan dengan
pada percobaan sebelumnya yaitu dapat diihat mengatur frekuensi masukan pada motor
pada Tabel 1. sebagai berikut. induksi 3 fasa dengan tegangan yang konstan
sesuai dengan tegangan nominalnya. Pada
Tabel 1. Data Parameter Motor Induksi 3 Fasa pengaturan frekuensi motor induksi 3 fasa
No. Parameter Nilai hanya bisa diakukan diatas frekuensi
1 Nominal Power 2238 VA nominalnya. Jika motor induksi disuppy
2 Voltage (line-line) 220 Volt
3 Frequency 60 Hz
dengan frekuensi dibawah frekuensi
4 Stator Resistance 0,435 Ohm nominalnya dapat menyebabkan lonjakan arus
5 Stator Inductance 0,002 Henry pada belitan stator yang sangat besar Pada
6 Rotor Resistance 0,816 Ohm frekuensi rendah nilai impedansi bada belitan
7 Rotor Inductance 0,002 Henry stator akan menjadi kecil, sehingga dengan
8 Mutual Inductance 0,06931 Henry
9 Inertia 0,089 Kg.m2
tegangan sumber yang tetap pengaturan
10 Friction Factor 0,005 N.m.s frekuensi rendah dapat membuat arus pada
11 Pole Pairs 2 stator sangat besar. Pengaturan frekuensi yang
Sumber : Institute of Electrical and Electronics dilakukan pada percobaan ini yaitu dengan
Engineers(IEEE) mengambil 5 perubahan frekuensi dengan
ketentuan frekuensi yang diatur maksimum
Untuk beberapa parameter yang tidak
10% dari frekuensi nominalnya. Selanjutnya
dijumpai pada jurnal seperti kecepatan motor,
diamati perubahan torsi, kecepatan (wr/wb),
arus nominal motor, reaktansi stator dan
daya rotor, daya stator, losses.
reaktasi mutual didapatkan dengan
perhitungan. Perhitungan kecepatan motor bisa
3. Hasil Percobaan
didapatkan dengan menggunakan rumus slip.
3.1. Data Hasil Percobaan
Slip yang digunakan pada percobaan ini yaitu
Dari Percobaan yang dilakukan
sebesar 0,0287. Lalu untuk besar kecepatan
didapatkan data hasil percobaan yang dapat
sinkron berdasarkan perhitungan rumus
dilihat pada Tabel 2. Dan Tabel 3. berikut ini.
kecepatan sinkron didapatkan nilai 1800 rpm.
Setelah nilai kecepatan sinkron dan slip Tabel 2. Data Hasil Percobaan Pengaturan Frekuensi
didapatkan, maka dapat dihitung besarnya Motor Induksi 3 Fasa
kecepatan nominal motor yaitu sebesar 1748,34 Frekuensi Vmotor Arus Wr/Wb Torsi
rpm. Untuk perhitungan arus nominal motor (Hz) (V) Motor (Pu) (Nm)
(A)
didapatkan melalui rumus 𝐼 = 𝑃/√3𝑥𝑉, 60 127 4,853 1,007 1,987
sehingga besarnya arus terhitung 5,87 Ampere. 61 127 4,857 1,007 1,987
Kemudian untuk perhitungan reaktasi stator 62 127 4,861 1,007 1,987
63 127 4,865 1,007 1,987
dan reaktansi mutual dapat dihitung dengan 64 127 4,869 1,007 1,987
menggunkan rumus 𝑋 = 2𝜋𝐹𝑠𝐿. Dari hasil
perhitungan, besarnya reaktansi stator sebesar
3
Tabel 3. Data Hasil Percobaan Pengaturan Frekuensi motor induksi 3 fasa ini dilakukan dengan
Motor Induksi 3 Fasa mengatur frekuensi diatas nominalnya dengan
Frekuensi Daya Daya Rotor Losses
(Hz) Stator (Watt) (Watt) mengambil 5 data dan dengan syarat frekuensi
(Watt) yang diatur tidak mlebihi 10% dari frekuensi
60 180,2 175,1 5,1 nominalnya.
61 180,2 175,1 5,1 Dari hasil simulasi percobaan, dapat dilihat
62 180,2 175,2 5
63 180,2 175,2 5 pada tabel 2 dan tabel 3 data hasil percobaan
64 180,2 175,2 5 pengaturan frekuensi pada motor induksi 3 fasa.
Berdasarkan tabel hasil percobaan dapat dilihat
Berdasakan data percobaan yang telah bahwa menaikkan frekuensi masukan pada
dilakukan, bisa dibuat kurva hubungan motor, membuat arus yang mengalir menjadai
frekuensi dengan Wr/Wb yang dapat diihat sedikit lebih besar. Akan tetapi disini,
pada Gambar 2. Kemudian dibuat juga kurva perubahan besar arus tidak teralu signifikan.
hubungan frekuensi terhadap torsi yang dapat Selanjutnya untuk nilai Wr/ dan besar torsi
dilihat pada Gambar 3. yang terukur cenderung konstan.
Selanjutnya pengaruh pengaturan
frekuensi terhadap Wr/Wb atau perbandingan
Kurva Hubungan Frekuensi dengan antara kecepatan rotor dan kecepatan sinkron
Wr/Wb dapat dilihat pada gambar 2 yaitu kurva
1,5 hubungan antara tegangan terhadap Wr/Wb.
Berdasarkan kurva dapat diketahui pada
1
pengaturan frekuensi ini nilai Wr/Wb tidak
0,5 berubah dan cenderung konstan. Hal ini
dikarenakan perubahan nilai frekuensi yang
0
59 60 61 62 63 64 65
dilakukan sangat kecil. Hal ini juga terlihat
pada torsi yang dihasilkan oleh motor. Dalam
Gambar 3. Kurva Hubungan Frekuensi terhadap Wr/Wb hal ini torsi yang dihasilkan juga cenderung
dinilai yang sama pada setiap perubahan
Kurva Hubungan Frekuensi dengan frekuensi yang dilakukan.
Torsi Kemudian untuk pengaruh pengaturan
frekuensi terhadap besarnya torsi puncak dan
2,5
kecepatan puncak dapat dilihat pada gambar 5
2
sampai dengan gambar 9 berikut ini.
1,5
1
0,5
0
59 60 61 62 63 64 65

Gambar 4. Kurva Hubungan Frekuensi terhadap Torsi

3.2. Analisa Percobaan


Selain pengaturan dengan tegangan
masukan, pengaturan motor induksi juga dapat
diakukan dengan mengatur frekuensi
masukannya. Percobaan dilakukan dengan
mengatur frekuensi motor diatas frekuensi Gambar 5. Kurva hubungan kecepatan puncak terhadap
nominalnya. Berdasarkan data dari spesifikasi torsi puncak saat frekuensi sumber sebesar 60 Hz
motor induksi, frekuensi nominalnya sebesar
60 Hz. Pada percobaan pengaturan frekuensi
4
Gambar 6. Kurva hubungan kecepatan puncak terhadap Gambar 9. Kurva hubungan kecepatan puncak terhadap
torsi puncak saat frekuensi sumber sebesar 61 Hz torsi puncak saat frekuensi sumber sebesar 64 Hz

Berdasarkan gambar 5 sampai dengan


gambar 9 diatas, dapat diketahui ketika
frekuensi masukan motor dinaikkan,
mengakibatkan torsi puncak menurun. Dapat
dilihat ketika frekuensi masukan pada motor
sebesar 60 Hz, torsi puncak yang dihasilkan
sebesar kurang lebih 70 Nm. Sedangkan ketika
frekuensi dinaikkan hingga menjadi 60 Hz,
torsi yang dihasilkan sebesar 62 Nm. Hal ini
sudah sesuai dengan persamaan torsi yang
mana besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor
Gambar 7. Kurva hubungan kecepatan puncak terhadap berbanding terbalik dengan frekuensi
torsi puncak saat frekuensi sumber sebesar 62 Hz
masukannya. Sedangkan untuk kecepatan
puncak (Ns) dari motor induksi ketika frekuensi
dinaikkan mengalami perubahan kecepatan
puncak pula. Semakin besar frekuensi
masukkanya, semakin besar pula kecepatan
puncak yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan
rumus kecepatan sinkron dimana besarnya
kecepatan sinkron berbanding lurus dengan
frekuensi masukannya.

4. Kesimpulan
Dari data percobaaan dan analisa
Gambar 8. Kurva hubungan kecepatan puncak terhadap percobaan dapat diketahui beberapa hal sebagai
torsi puncak saat frekuensi sumber sebesar 64 Hz berikut :
1. Mengatur frekuensi masukan pada
motor induksi merupakan salah satu
pilihan dalam pengaturan motor induksi
3 fasa.
2. Pengaturan frekuensi pada motor
induksi menyebabkan perubahnya niai
torsi puncak, dimana semakin besar
frekuensi yang diatur akan

5
menyebabkan besarnya torsi puncak
menurun.
3. Pengaturan frekuensi pada motor
induksi juga menyebabkan perubahan
terhadap kecepatan puncaknya.
Semakin besar nilai frekuensi
masukannya, semakin besar pula
kecepatan puncak yang dihasilkan. Hal
ini sesuai dengan rumus kecepatan
sinkron dimana besarnya kecepatan
sinkron sebanding dengan besarnya
frekuensi masukan.

5. Saran
Pengaturan frekuensi pada motor induksi
sebaiknya dilakukan diatas frekuensi
nominalnya. Jika pengaturan frekuensi
dilakukan dibawah frekuensi nominalnya,
dapat mengakibatkan . nilai impedansi pada
belitan stator akan menjadi kecil, sehingga
dengan tegangan sumber yang tetap pengaturan
frekuensi rendah dapat membuat arus pada
stator sangat besar. Pengaturan frekuensi
dibawah nomian diizinkan apabila disertai
dengan penurunan tegangannya juga.

6
6. Daftar Pustaka Motor Using dSPACE dS1104," in 2nd IEEE
International Conference on Power
[1] S. J. Chapman, Electric Machinery Electronics, Intelligent Control and Energy
Fundamentals - 4th ed, New York: McGraw Systems (ICPEICES), Delhi, India, 2018.
Hill, 2005. [5] R. Hutabalian and A. Hamzah, "Desain dan
[2] Suharyanto, “Rekayasa dan Analisa Analisa Inverter Tiga Fasa Dengan Metode
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi dengan SVPWM Sebagai Penggerak Motor Induksi
Mengubah Frekuensi”, Vol. 28 September Tiga Fasa Pada Aplikasi Sepeda Listrik," Jom
2010. FTEKNIK, vol. 3, no. 2, 2016.
[3] Z. B. Duranay, H. Guldemir and S. Tuncer, [6] Di, Wu and CS Chang, “Performance
"Implementation of a V/f Controlled Variable Improvement of V/F Induction Motor Control
Speed Induction Motor Drive," EMITTER in the Low Frequency Range” International
International Journal of Engineering Conference on Advances in Powe
Technology, vol. 8, no. 1, pp. 35-48, 2020. SystemControl, Operation and Management
[4] C. Tigade and M. Sreejeth, "Implementation of (APSCOM), Sinagpore, 2009.
V/f Adjustable Speed Drive for Induction

Anda mungkin juga menyukai