A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Inisial pasien : Anak U
Usia : 8 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Dianosa medis : Vulnus Laseratum
Operasi : Post operasi debridement + repair luka
Tanggal masuk rumah sakit : 28 Mei 2021
Tanggal pengkajian : 31 Mei 2021
Nama Ayah/Ibu : Ayah A/Ibu E
Pendidikan Ayah/Ibu : SD/SMA
Alamat : Dusun 1, RT 1, RW 1 Perjaya Martapura Kab.Ogan
Komering Ulu Timur
2. Keluhan Utama
Anak U mengeluhkan nyeri pada area mulutnya karena luka operasi. Nyeri dirasakan
skala 3. Anak U menolak sambil memegangi maskernya saat perawat meminta untuk
membuka maskernya. Anak U tampak meringis mengatakan mulutnya akan terasa sakit
jika maskernya dibuka. Ada tampak luka lecet pada pipi sebelah kiri. Anak U
mengatakan sering lapar dan tidak puas karena makanan yang diberikan hanya berupa
diet cair mengunakan pipet, jumlah diet cair tidak dibatasi karena belum boleh makan
makanan yang padat. Diet didapat dari rumah sakit berupa makan pagi, snack, makan
siang, snack dan makan sore dan dihabiskan oleh Anak U. Bapak A mengatakan
mendapatkan anjuran dari dokter agar Anak U tidak terlalu besar membuka mulutnya dan
belum diperbolehkan makan makanan yang lembut atau lunak. Anak U tidak terpasang
NGT dan tidak terpasang infus. Anak U mengatakan ingin cepat bisa makan nasi lagi.
Bapak A mengatakan anak U memang banyak makan sebelum sakit sedangkan saat
dirawat, anak U hanya bisa makan dengan diet cair. Anak U seharian lebih banyak
menghabiskan waktu bermain HP dan tidur saat dirumah sakit.
Pengkajian nyeri
P: Anak U mengatakan nyeri akan bertambah jika terlalu besar saat membuka mulutnya.
Q: Anak U mengatakan nyeri terasa seperti ditarik tarik didalam mulutnya.
R: Anak U mengatakan nyeri dirasakan pada area dalam mulut sampai pipinya.
S: Anak U menagatakan skala nyeri nyeri 3
T: Anak U mengatakan nyeri hilang timbul. Timbul saat anak U membuka mulut terlalu
besar.
3. Riwayat Kehamilan
a. Prenatal : Bapak A mengatakan saat istrinya hamil mengalami beberapa keluhan
seperti mual, muntah, pusing. Bapak A mengatakan mereka selalu rutin
memeriksakan kehamilan di bidan desa tiap 3 bulan. Bapak A mengatakan
istrinya tidak ada riwayat jatuh dan tidak ada riwayat komplikasi selama
kehamilan.
b. Intranatal: Bapak A mengatakan istrinya melahirkan secara pervagina dan tidak
ada tali pusat terlilit dikepada anak U, tidak ada komplikasi dan perdarahan.
c. Postnatal : Bapak A mengatakan Anak U selalu diberikan imunisasi baik di
Puskesmas maupun di sekolahnya. Anak U baru kelas 2 SD.
Bapak A mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki luka dan riwayat operasi yang
sama dengan Anak U.
6. Genogram
X X X X
Anak U
: perempuan
: laki-laki
: meninggal
X
: tinggal serumah
7. Riwayat Sosial
Bapak A mengatakan saat di rumah, anak U aktif bermain dan memilki banyak teman.
Teman-temah di lingkungan rumahnya dan di sekolah anak U sering bermain dengan
anak U di halaman rumah mereka. Mereka sering bermain kejar-kejaran, petak umpet.
Namun saat anak U di rawat di RS anak U lebih banyak menghabiskan waktu dengan
bermain HP menonton dan main game serta lebih banyak tidur.
4. Kebutuhan Dasar
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Kesadaran komposmentis, meringis, mengeluh nyeri pada
area operasi dimulut bagian dalam. Anak U berusaha mencegah perawat untuk
membuka maskernya.
b. Lingkar kepala : tidak terkaji
c. Tanda vital :
- TD : 112/76 mmHg
- HR : 80 x/menit
- RR : 22 x/menit
- Suhu : 36,8 °C
d. Mata
Inspeksi : Mata bersih, mata kanan dan kiri simetris konjungtiva
tidak anemis, tidak ada edema pada palpebra, tidak ada kemerahan, pandangan
mata fokus, reflek kornea (mata berkedip).
e. Hidung
Inspeksi : Tidak ditemukan sekret pada saluran pernapasan, tidak
ada sumbatan jalan napas, septum nasal sejajar, tidak ada napas cuping hidung.
f. Mulut
Inspeksi : Bibir berwarna gelap, mukosa bibir merah muda, mulut
tidak bisa membuka besar. Anak U mengatakan nyeri bila membuka mulut terlalu
besar, tidak ada sariawan pada mukosa. Bibir bagian luar tidak nampak luka
operasi, namun dirasakan nyeri pada daerah bagian dalam mulut sampai pipi.
Pada rongga dalam mulut terdapat luka post operasi.
g. Telinga
Inspeksi : Telinga bersih, bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada pina dan tidak ada benjolan
dibelakang telinga
h. Dada (paru-paru)
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada pergerakan otot bantu
pernapasan, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : Vokal fremitus teraba kanan kiri
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi : Suara vesikuler
i. Jantung
Palpasi : tidak ada nyeri pada dada
Auskultasi : Suara jatung B1 dan B2
j. Abdomen
Inspeksi : tidak ada pembengkakan, tidak ada kemerahan, kulit
bersih berwarna gelap
Auskultasi : Bising usus 11x/menit
Palpasi : tidak ada distensi kandung kemih, hepar tidak teraba,
tidak ada nyeri
Perkusi : Terdengar suara timpani
k. Punggung
Inspeksi : Tidak ada kelainan bentuk
l. Genetalia
Inspeksi : Genetalia laki-laki, tidak terpasang kateter
m. Ekstremitas
Inspeksi : lengkap, tidak ada lesi, tidak terpasang infus pada
ekstremitas
Kekuatan otot
5 5
5 5
n. Kulit
Inspeksi : Warna kulit gelap, turgor kulit elastis
Palpasi : Teraba hangat
o. Lain-lain :
1) Rotgen : adanya luka robek pada area dalam mulut, gusi pada gigi gigi geraham
robek
a. Analisa data
DO:
- Wajah anak U tampak meringis Trauma jaringan pada
- Anak U memegangi maskernya, mukosa
berusaha menolak saat perawat
mau memeriksa area mulutnya
- Pengkajian mulut : Mulut tidak Menekan persarafan
bisa membuka besar. Anak U
mengatakan nyeri bila membuka
mulut terlalu besar. Bibir bagian Impuls disampaikan ke
luar tidak nampak luka operasi, korteks serebri
namun dirasakan nyeri pada daerah
bagian dalam mulut sampai pipi.
Thalamus
Nyeri Akut
2. DS: Kecelakaan Risiko infeksi
- Anak U mengatakan nyeri pada
mulut bagian dalam sampai ke
pipinya (area operasi) Terjadi secara mekanik: jatuh
DO: dari tangga gigi geraham
- Dilakukan operasi dan repair luka merobek mukosa mulut
pada mukosa mulut
- Terdapat luka post operasi pada
rongga mulut Vulnus Laseratum
Terputusnya kontinuitas
jaringan
Pembedahan debridement +
repair luka
Risiko infeksi
b. Masalah Keperawatan
DO:
DO: